Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL RIVIEW

KIMIA ANORGANIK

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti., M.Si.
Susilawati Amdayani, S.Si., M.Pd.
Disusun Oleh:
NAMA NIM
Efrida Handayani Marpaung 4233131004
Meyla Isnaini Sitorus 4233131056
Muhammad Ade Ikhsani 4233131046
Sari Mustika Anjani Hutagaol 4232431016
Theresia Valesita Simamora 4232431018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TP 2022/2023
1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena oleh
rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Critical Jurnal Riview Kimia Umum. Kami
selaku penyusun makalah menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan pada makalah ini. Hal
ini juga disebabkan karena kekurangan sumber pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
penyusun. Oleh karena itu kami berharap adanya saran maupun kritik agar dapat memperbaiki
makalah ini di makalah lain yang akan kami kerjakan.

Kami juga berterimakasih kepada Ibu Prof. Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si.dan Ibu Susilawati
Amdayani, S.Si., M.Pd. selaku dosen yang mengampu mata kuliah Kimia Umum yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat berharap semoga tugas ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi Kimia Anorganik ini, dan
kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan yang jauh dari
kata sempurna baik itu dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki tugas kami ini dan sekaligus kami meminta maaf.Semoga tugas yang sederhana ini
dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya dan sekiranya tugas ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun pembacanya.

Medan, 16 November 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Jurnal Review (CJR) ...................................................... 4
B. Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review (CJR) .................................................................. 4
C. Manfaat Critical Jurnal Review (CJR) ................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Identitas Jurnal ..................................................................................................................... 5
B. Ringkasan Jurnal .................................................................................................................. 5
C. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal ....................................................................................... 9
BAB III ......................................................................................................................................... 10
PENUTUP..................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Jurnal Review (CJR)

Critical Jurnal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i
ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat
mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan
berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat
mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah
mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah
mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam
penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review (CJR)

Critical jurnal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah Kimia Umum untuk membuat Critical Jurnal Review (CJR) sehingga dapat menambah
pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa jurnal yang baik dan yang
benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal karena sudah
dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang masih perlu
diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari pembuatan suatu jurnal.

C. Manfaat Critical Jurnal Review (CJR)


1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.
2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Jurnal

Judul Rekonstruksi Bahan Ajar Sintesisi Senyawa Anogranik Untuk


Mahasiswa Calon Guru Kimia Menggunakan Model Of
Educational Rekonstructions.
Jurnal Jurnal Ilmu Manajemen dan Pendidikan (JIMPIAN)
Volume dan Halaman Volume 2 : Halaman 65 – 72
Tahun 2018
Penulis Yenni Kurniawati
Tanggal 11 Juni

B. Ringkasan Jurnal

Pendahuluan Disadari atau tidak, penggunaan senyawa anorganik tak dapat


dilepaskan dalam aktifitas kehidupan masyarakat modern.
Banyak inovasi dalam bidang kuliner, obat-obatan, pakaian,
televisi, peralatan kantor, kendaraan, hingga tempat tinggal
melibatkan bahanbahan yang tersusun dari senyawa anorganik
(Kleinberg, 2007; Rao, Vivekchand, Biswas, & Govindaraj, 2006;
Taubert, 2005). Senyawa anorganik seperti garam dapur (NaCl),
soda kue (NaHCO3), obat maag (Al(OH)2 dan Mg(OH)2), Seng
(ZnO) adalah diantara senyawa anorganik yang banyak terlibat
dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa anorganik merupakan
senyawa kimia yang mayoritas molekulnya tersusun dari unsur-
unsur anorganik yang umumnya berasal dari mineral alam yang
kompleks. Dalam terminologi sejatinya senyawa anorganik

5
bermakna “non-living compounds”, sebagai bagian dari hasil dan
asal mempelajari ilmu kimia yang lahir dan tumbuh kembang dari
seni memformulasi senyawa dari mineral dan hasil tambang
(Huheey. et al, 1997). Mineral alam ini kemudian melalui proses
pemisahan fisika maupun kimia dijadikan beragam senyawa
anorganik sesuai pemanfaatannya. Namun demikian, di abad
terakhir ini senyawa anorganik lebih dominan diproduksi melalui
proses sintesis (Taubert, 2005). Jutaan senyawa anorganik telah
disintesis dalam dasa warsa terakhir. Pemanfatannya yang
semakin luas menjadikan senyawa anorganik terus disintesis oleh
para ahli kimia. Pemahaman terhadap senyawa anorganik
berkaitan dengan pemahaman terhadap unsur-unsur kimia yang
sangat bervariasi dan dapat membentuk jutaan senyawa mereka
membentuk yang subyek dasarnya disatukan oleh beberapa
konsep umum seperti struktur, ikatan dan reaktivitas (Cox, 2007).
Bahkan belakangan ini banyak ditemukan senyawa kimia yang
mengandung ikatan antara karbon dan logam yang dikenal
sebagai organo-logam, yang menurut para ahli termasuk dalam
klasifikasi senyawa anorganik. Hal ini menunjukkan bahwa
sintesis senyawa anorganik merupakan fokus bidang ilmu kimia
yang sangat penting bukan hanya sebagai sains dasar tetapi juga
sebagai salah satu dasar dari berbagai teknologi modern (Saito,
1996).
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
campuran (mixed method) dengan desain eksploratori di mana
data kualitatif dan kuantitatif relatif sama pentingnya dalam
menentukan hasil penelitian. Model of Educational
Reconstruction (Duit, 2007) menjadi rujukan utama bagi tahapan
pelaksanaan penelitian secara bersiklus.
Populasi sampel Obyek penelitian ini adalah bahan ajar sintesis senyawa
anorganik, sedangkan subyek penelitian adalah mahasiswa calon

6
guru kimia semester IV dan dosen pengampu mata kuliah yang
terkait dengan sintesis senyawa anorganik.
Tempat Di program studi pendidikan kimia salah satu LPTK di Indonesia.
Teknik Pengumpulan Data Perolehan data penelitian ini didasarkan pada 3 tahapan MER, di
mana pada tahapan awal, analisis struktur konten sintesis senyawa
anorganik dilakukan dengan sumber data dari kurikulum
pendidikan kimia di tiga Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan
(LPTK) yang ada di Indonesia dan hubungannya dengan
kurikulum di SMA, serta beragam referensi lain terkait dengan
sintesis senyawa anorganik diantaranya analisis konten beberapa
referensi seperti Analysis, Synthesis, and Design of Chemical
Processes (Turton, 2009), Small Scale Synthesis of Laboratory
with Reagents Modelling (Lerner, 2011), Inorganic Chemistry II
(Gerken, 2009), Inorganic Synthesis (Kleinberg, 2007) Inorganic
Material Synthesis (Taubert, 2005), Inorganic Materials Synthesis
and Fabrication (Lalena, Cleary, Carpenter, & Dean, 2008) . Data
kualitatif kesesuaian bahan kajian dengan kurikulum dikaji pada
tahap ini, hingga ditemukan rumusan materi subyek sintesis yang
sesuai. Tahap selanjutnya dilakukan kajian empiris terhadap level
kemampuan mahasiswa calon guru kimia terkait pengetahuan
pendukung materi subyek sintesis senyawa anorganik. Pada
tahapan ini, persepsi dan pemahaman pendidik juga digali secara
empiris guna kesesuaian implementasi materi subyek. Dari tahap
ini diperoleh data kuantitatif level pemahaman mahasiswa
terhadap materi sintesis senyawa anorganik, dan kesesuaiannya
dengan pemahaman pendidik.
Hasil dan Pembahasan Sesuai dengan tahapan penelitian menurut MER, maka analisis
struktur konten dilakukan terlebih dahulu terhadap kurikulum,
mulai dari jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di mana guru
akan menyampaikan ilmunya, dan kurikulum di LPTK. Hasil
analisis terhadap mata pelajaran kimia dalam kurikulum SMA

7
menunjukkan bahwa materi kimia yang disajikan menurut
Kurikulum 2013 dan menurut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) berada pada kisaran separuh bagian dari
pondasi-pondasi dasar bagi pemahaman tentang sintesis senyawa
anorganik. Kompetensi dasar materi kimia yang menjadi
pondasi/bekal pemahaman dasar tentang sintesis senyawa
anorganik, lebih terwakili oleh KTSP. K-13 lebih rendah dari
persentasi kompetensi dasar materi yang meliputi materi kimia
unsur, laju reaksi, termokimia, stoikiometri, ikatan kimia, kimia
koordinasi, serta identifikasi kualitatif dan kuantitatif senyawa
anorganik.
Kesimpulan Dari penelitian ini dihasilkan tiga kelompok data utama, yakni
struktur konten hasil analisis, data empiris pemahaman
mahasiswa dan dosen, serta desain konstruksi bahan ajar yang
akan saling melengkapi dan terus mengalami pengembangan.
Hasil rekonstruksi materi SSA menunjukkan bahwa SSA
memiliki urutan proposisi makro sebagai berikut: 1) Deskripsi
umum, senyawa hasil sintesis 2) Manfaat senyawa hasil sintesis,
3) Reaksi yang dapat mendasari kemungkin pembentukan
senyawa hasil sintesis, 4) Hubungan termodinamika dan kinetika
reaksi dengan proses sintesis, 5) Sifat-sifat senyawa anorganik
hasil sintesis, 6) Teknik dasar sintesis dan 7) Teknik dasar
karakterisasi. Untuk memahami eksperimen SSA, prinsip dasar
yang harus dipahami calon duru kimia yakni: karakteristik
material, struktur molekul senyawa, dan reaksi kimia yang
berlangsung termasuk kinetika, termodinamika, kesetimbangan
dan laju reaksinya.

8
C. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Kelebihan Jurnal ini mengggunakan metode yang baik dalam menganalisis


maupu meneliti mahasiswa calon guru kimia semester IV dan
dosen pengampu mata kuliah yang terkait dengan sintesis
senyawa anorganik. Sehingga data empiris pemahaman
mahasiswa dan dosen, serta desain konstruksi bahan ajar saling
melengkapi dan terus mengalami perkembangan.
Kekurangan Jurnal ini terlalu banyak menggunakan bagan atau gambar yang
akan membuat pembaca lebih sulit untuk memahami dapat di lihat
dari jurnal tersebut dengan menggunakan satu penjelasan
gambarpun sudah dapat teranalisis atau sudah dapat teramati
dengan jelas.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan yaitu, Hasil
rekonstruksi materi SSA menunjukkan bahwa SSA memiliki urutan proposisi makro sebagai
berikut:

1) Deskripsi umum, senyawa hasil sintesis

2) Manfaat senyawa hasil sintesis,

3) Reaksi yang dapat mendasari kemungkin pembentukan senyawa hasil sintesis,

4) Hubungan termodinamika dan kinetika reaksi dengan proses sintesis,

5) Sifat-sifat senyawa anorganik hasil sintesis,

6) Teknik dasar sintesis dan

7) Teknik dasar karakterisasi untuk memahami eksperimen SSA,

prinsip dasar yang harus dipahami calon duru kimia yakni: karakteristik material, struktur
molekul senyawa, dan reaksi kimia yang berlangsung termasuk kinetika, termodinamika,
kesetimbangan dan laju reaksinya.

B. Saran
Didalam keunggulan jurnal tersebut agar dipertahankan dan diperkuat lagi, dan mengenai
kekurangan atau kelemahan jurnal agar lebih teliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih
maksimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati Y. 2018. Rekonstruksi Bahan Ajar Sintesisi Senyawa Anorganik Untuk Mahasiswa

Calon Guru Kimia Menggunakan Modul of Educational Reconstructions. Junal

Ilmu Manajamen dan Pendidikan (JIMPI). Vol 2 (2). 65 – 72.

11

Anda mungkin juga menyukai