Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK: Dasar-Dasar Ilmu Kimia


PSPK 21 B-FMIPA

Skor Nilai :

Identifikasi dan Analisis Miskonsepsi pada Materi Ikatan Kimia Menggunakan Instrumen
Tes Diagnostik Three-Tier
(Doni Setiawan, Edy Cahyono, Cepi Kurniawan. 2017)

NAMA MAHASISWA : Naila Syabina Rachmi (4213131073)

Putri Tiara Sany (4212431008)

Romian Afrina Simanullang (4211131009)

Tulus Panindoan Lumbangtobing (4213131011)

Zevi J Sinaga (4213131029)

ROMBEL : B 2021

MATA KULIAH : Dasar-Dasar Ilmu Kimia

DOSEN PENGAMPU : Drs. Marudut Sinaga, M.Si dan Freddy Tua

Musa Panggabean S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Maret 2022
KATA PENGANTAR

2
EXECUTIVE SUMMARY

Artikel yang direview ini mengenai “Identifikasi dan Analisis Miskonsepsi pada Materi
Ikatan Kimia Menggunakan Instrumen Tes Diagnostik Three-Tier”. Penulis jurnal ini meneliti
tentang miskonsepsi pada materi ikatan kimia yang bertujuan untuk mengembangkan instrumen
tes diagnostik three-tier yang digunakan untuk analisis dan mengidentifikasi miskonsepsi siswa
di sekolah, menerapkan hasil tes sebagai dasar identifikasi faktor miskonsepsi, dan merumuskan
model pembelajaran remedial untuk meremediasi miskonsepsi. Kami memilih jurnal ini karena
sesuai dengan cakupan jurnal yang telah ditentukan oleh dosen pengampu dan terdapat pokok
masalah dalam penelitian yang akan kami bahas, juga untuk menganalisis kelebihan dan
kekurangan jurnal ini secara mendalam.

Di dalam CJR (Critical Journal Review) ini kami menulis mengenai faktor yang
menyebabkan kesalahpahaman dalam materi ikatan kimia. Penelitian ini dirancang sebagai
penelitian R&D dengan model 4D yang akan di bahas dalam CJR ini. Critical Journal Review ini
akan sangat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan, terkhusus
juga untuk tenaga pendidik agar dapat menemukan atau menerapkan instrument dan solusi agar
meminimalisir kesalahpahaman siswa dalam mempelajari materi ikatan kimia. Pembaca juga
dapat menambah wawasan untuk menkritik jurnal, mengetahui gambaran jurnal dan melihat
kelemahan dan kelebihan jurnal.

i
KATA PENGANTAR

ii
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY....................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR...........................................................................................1


B. Tujuan Penulisan CJR.......................................................................................................1
C. Manfaat CJR......................................................................................................................1
D. Identitas ............................................................................................................................1

BAB II RINGKASAN JURNAL...........................................................................................2

A. Pendahuluan......................................................................................................................2
B. Hasil Dan Pembahasan......................................................................................................

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN...................................................................

BAB IV PENUTUP ...............................................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................................................
B. Saran/ Rekomendasi..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) adalah kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan
memahami apa yang di sajikan dalam jurnal. Kritik jurnal sangat penting bagi mahasiswa karena
dapat melatih kemampuan dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan
peneliti. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Critical
Journal Report (CJR) yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dari jurnal yang
sudah ditentukan dengan “Identifikasi dan Analisis Miskonsepsi pada Materi Ikatan Kimia
Menggunakan Instrumen Tes Diagnostik Three-Tier” semoga Critical Journal Report (CJR) ini
dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

B. Tujuan Penulisan CJR


Adapun tujuan dari penulisan Critical Journal Review (CJR) adalah:
1. Untuk memenuhi tugas KKNI mata kuliah Psikologi Pendidikan.
2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan .
3. Melatih mahasiswa berpikir kritis dan menganalisis suatu jurnal.
4. Melatih mahasiswa membuat suatu jurnal dengan baik dan benar.
C. Manfaat CJR
Adapun manfaat dari penulisan Critical Journal Review (CJR) adalah:
1. Menambah wawasan pada penulis dan pembaca
2. Melatih daya pikir analisis penulis dan pembaca pada suatu jurnal
3. Memudahkan pembaca dalam mencari inti, menyimpulkan dan mengetahui kelebihan serta
kekurangan pada jurnal yang direview.
D. Identitas Jurnal
Judul : Identifikasi dan Analisis Miskonsepsi pada Materi Ikatan Kimia Menggunakan
Instrumen Tes Diagnostik Three-Tier
Nama jurnal : Journal of Innovative Science Education
Penulis : Doni Setiawan, Edy Cahyono, Cepi Kurniawan
Penerbit : MAN 4 Kediri, Jawa Timur Indonesia dan Prodi Pendidikan IPA- Pascasarjana,

1
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Tahun : November 2017
Volume :6
Halaman : 197-204
ISSN : p-ISSN 2252-6412 e-ISSN 2502-4523
E-mail : regianaia@yahoo.co.id
Alamat Situs : http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise
DOI : https://doi.org/10.15294/jise.v6i2.15580

2
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. Pendahuluan
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) meliputimengamati;
menanya; mengumpulkan informasi/ Mencoba; menalar/ mengasosiasi; dan mengomunikasikan untuk
semua mata pelajaran. Pendekatan saintifik akan mampu memberikan pemahaman yang utuh kepada
siswa tentang topik yang sedang dipelajari. Siswa yang belum memiliki pemahaman secara utuh atau
dalam penilaian belum mencapai KKM satuan pendidikan, harus mengikuti pembelajaran remedial.
Hasil penelitian yang dilakukan Sunyono dkk. (2009) menyimpulkan topik ikatan kimia
merupakanmateri kimia kelas X yang sulit dipahami dan dipelajari oleh siswa untuk semua kategori
sekolah. Tan & Treagust (1999) juga menyimpulkan siswa kelas XI dan kelas XII diidentifikasi mengalami
kesulitan mempelajari topik ikatan kimia. Pemahaman tentang topik ikatan merupakan dasar
pembelajaran berikutnya dari berbagai topik dalam kimia, termasuk kesetimbangan kimia,
termodinamika, struktur molekul, dan reaksi kimia (Ozmen, 2004). Coll & Taylor (2002) menyatakan
ikatan kimia merupakan topik dalam pelajaran kimia yang sering ditemukan masalah konsepsi alternatif
pada siswa.
Konsepsi alternatif pada topik ikatan kimia juga masih muncul pada siswa kelas XII (Boo, 1998).
Beberapa cara telah dikembangkan untuk mengidentifikasi dan mendeteksi adanya miskonsepsi pada
siswa, antara lain: (1) peta konsep (Kinchin et al., 2000; Ingec, 2009), (2) wawancara diagnosis (Voska &
Heikkenen, 2000; Kanli, 2014), (3) diskusi dalam kelas (Hammer, 1996), (4) praktikum interaktif
(Abraham et al., 2009), dan (5) tes diagnostik (Treagust, 1988; Gurel & Eryilmaz, 2015). Tes diagnostik
memiliki banyak kelebihan yaitu lebih cepat dalam pelaksanaan dan mendapatkan data miskonsepsi
yang lebih luas. Tes diagnostik yang telah dikembangkan antara lain tes diagnostik two-tier multiple
choice (Odom & Barrow, 1995; Chou & Wu, 2007:1072) dan tes diagnostik three-tier multiple choice
(Arslan et al., 2012; Kirbulut & Geban, 2014). Pesman & Eryilmaz (2010) berpendapat bahwa instrumen
tes diagnostik three-tier merupakan instrumen tes yang paling valid, reliabel, dan akurat
untukmengidentifikasi miskonsepsi siswa. Guru akan mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang
miskonsepsi yang dialami siswa dengan penggunaan tes diagnostik three-tier (Kirbulut & Geban, 2014).
Wawasan guru tentang miskonsepsi siswa dapat digunakan untuk menyusun program pembelajaran
remedial.

3
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Research and Development model 4D. Model 4 D
yaitu define, design, develop, dan disseminatesesuai langkah-langkahThiagarajan, et al. (1974). Langkah-
langkah dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu pengembangan instrumen tes
diagnostik threetier dan tahap kedua yaitu aplikasi instrumen tes diagnostik three-tier untuk identifikasi
miskonsepsi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
data yang dikumpulkan secara langsung.

B. Hasil dan Pembahasan


Pengembangan Instrumen Hasil uji kelayakan instrumen tes diagnostik three-tier yang
dikembangkan dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
 Validasi Ahli Hasil
Validasi instrumen tes diagnostik three-tier dengan perhitungan nilai CVR berdasarkan
Expert Judgment. Dari 21 soal, 14 soal dapat diterima dan 7 soal perlu direvisi.
 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dihitung dengan membandingkan jumlah siswa yang menjawab
benar dan jumlah siswa yang menjawab salah. Soal yang tidak perlu direvisi adalah soal yang
memiliki tingkat kesulitan sedang, yaitu soal dengan tingkat kesukaran antara 0.20 - 0.90.
 Daya Beda
Penentuan daya beda soal dilakukan dengan cara membagi 40 siswa menjadi 20 siswa
kelompok atas dan 20 siswa kelompok 0,00 0,20 0,40 0,60 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 Nilai P
Nomor Soal Doni Setiawan, dkk. / Journal of Innovative Science Education6 (2) (2017) 201
bawah lalu dilakukan perhitungan nilai D.
 Realibilitas

4
Berdasarkan Gambar 3 diketahui miskonsepsi tipe 3 paling banyak dialami siswa dengan
persentase 33,57% sedangkan kurang paham tipe 3 paling sedikit dialami siswa dengan
persentase 3,65%.Selain itu, jumlah persentase miskonsepsi total adalah sebesar 54,48%.
Selanjutnya, dilakukan analisis miskonsepsi lebih lanjut untuk mengetahui persentase
miskonsepsi masing-masing pada sub pokok bahasan ikatan kimia.

5
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
A. Keunggulan Jurnal
Penyampaian jurnal sangat baik, materi yang disampaikan sudah sangat lengkap sehingga
sangat cocok dipakai untuk pedoman dalam memahami miskonsepsi yang dihadapi peserta didik
disekolah. Selain itu, jurnal ini menjelaskan dengan disertai tabel dan diagram sehingga lebih
mudah dipahami oleh pembaca. Penyampaian materi sudah sangat aktual dengan memasukkan
pendapat dan referensi yang menarik. Tahap-tahap yang dilakukan dalam mendalami siswa yang
miskonsepsi disusun dengan urutan yang tepat dan rapi.

B. Kelemahan Jurnal
Dalam jurnal ini banyak penggunaan kata yang terkesan susah dimengerti sehimgga
pembaca sulit mengerti arti dari kalimat yang disampaikan. Penyampaian materinya sudah
bagus tetapi kurang menarik untuk dibaca.

6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan kita dapat lihat hasil penelitian yang dilakukan Sunyono dkk. (2009)
menyimpulkan topik ikatan kimia merupakanmateri kimia kelas X yang sulit dipahami dan dipelajari oleh
siswa untuk semua kategori sekolah. Tan & Treagust (1999) juga menyimpulkan siswa kelas XI dan kelas
XII diidentifikasi mengalami kesulitan mempelajari topik ikatan kimia. Pemahaman tentang topik ikatan
merupakan dasar pembelajaran berikutnya dari berbagai topik dalam kimia, termasuk kesetimbangan
kimia, termodinamika, struktur molekul, dan reaksi kimia (Ozmen, 2004). Coll & Taylor (2002)
menyatakan ikatan kimia merupakan topik dalam pelajaran kimia yang sering ditemukan masalah
konsepsi alternatif pada siswa.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Research and Development model 4D. Model 4 D yaitu
define, design, develop, dan disseminatesesuai langkah-langkahThiagarajan, et al. (1974). Langkah-
langkah dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu pengembangan instrumen tes
diagnostik threetier dan tahap kedua yaitu aplikasi instrumen tes diagnostik three-tier untuk identifikasi
miskonsepsi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
data yang dikumpulkan secara langsung.

Pengembangan Instrumen Hasil uji kelayakan instrumen tes diagnostik three-tier yang dikembangkan
dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

 Validasi Ahli Hasil


Validasi instrumen tes diagnostik three-tier dengan perhitungan nilai CVR berdasarkan
Expert Judgment. Dari 21 soal, 14 soal dapat diterima dan 7 soal perlu direvisi.
 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dihitung dengan membandingkan jumlah siswa yang menjawab
benar dan jumlah siswa yang menjawab salah. Soal yang tidak perlu direvisi adalah soal yang
memiliki tingkat kesulitan sedang, yaitu soal dengan tingkat kesukaran antara 0.20 - 0.90.
 Daya Beda
Penentuan daya beda soal dilakukan dengan cara membagi 40 siswa menjadi 20 siswa
kelompok atas dan 20 siswa kelompok 0,00 0,20 0,40 0,60 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 Nilai P

7
Nomor Soal Doni Setiawan, dkk. / Journal of Innovative Science Education6 (2) (2017) 201
bawah lalu dilakukan perhitungan nilai D.
B. Saran/ Rekomendasi

Untuk mengetahui lebih luas mengenai Identifikasi dan Analisis Miskonsepsi pada Materi Ikatan
Kimia Menggunakan Instrumen Tes Diagnostik sangat disarankan untuk membaca dan
mempelajari lebih banyak referensi,seperti jurnal-jurnal kimia dan buku-buku lainnya.Jurnal
yang kami review ini cukup menambah pengetahuan tetapi supaya jauh lebih paham lagi
direkomendasikan untuk membaca referensi lainnya

8
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, D., Chayono, E., & Kurniawan, C. (2017). Identifikasi dan Analisis Miskonsepsi pada
Materi Ikatan Kimia Menggunakan Instrumen Tes Diagnostik Three-Tier. Journal of
Innovative Science Education, 5(1), 45–53. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise

iv

Anda mungkin juga menyukai