Anda di halaman 1dari 11

KIMIA UMUM/CJR/ PSPK 23 C

Dosen Pengampu : Dr. Iis Siti Jahro, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

CRITICAL JURNAL REVIEW

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas KKNI


Mata Kuliah Kimia Umum

Nama : 1. Elit Manaman Gulo (4231131029)


2. Anggun Maharani (4231131037)
3. Kristin Purba (4231131051)
4. Cynthia Julinar Simanjuntak (4232131003)
5. Sarah Mahdiana BR Tarigan (4231131036)
6. Yoren Valentina BR Tarigan (4233331001)

Program Studi : S1 Pendidikan Kimia

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
OKTOBER 2023

1
I
Kata Pengantar

Dengan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review.
Adapun maksud dari penyusunan ini adalah untuk memenuhi tugas Critical Jurnal
Review mata kuliah Kimia Umum di Universitas Negeri Medan. Selain itu,
Critical Jurnal Review ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
pembaca tentang senyawa dan reaksi anorganik yang merupakan konsep dasar
dalam kimia.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si
sebagai dosen pengampu mata kuliah yang telah membimbing dan membagikan
pengetahuannya. Demikian Critical Jurnal Review ini kami sajikan, kami
menyadari bahwa tugas Critical Jurnal Review ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan segenap
hati.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan pembaca.

Medan , Oktober 2023

Kelompok 3

2
Identitas Jurnal yang Di Review
1. Judul : Kesalahan Konsep Mahasiswa Kimia Anorganik Fisik tentang
Materi dan Perubahannya
2. Jurnal : Kependidikan, Pembelajaran, dan Pengembangan
3. Download :
https://scholar.archive.org/work/tb5v6ocftrevzp7zs5ucwkrmt4/access/
wayback/http://ejournal.billfath.ac.id/index.php/karangan/article/download/4/4
4. Volume dan Hal: Vol. 01 (01) dan Hal. 24-30
5. Tahun : 2019
6. Penulis : Rosyidah Syafaatur Rohmah
7. Reviewer : Anggun Maharani, Elit Manaman Gulo, Kristin Purba,
Cynthia Julinar Simanjuntak, Sarah Mahdiana BR Tarigan,
Yoren Valentina BR Tarigan
8. Tanggal : 22 Oktober 2023

3
II
Ringkasan Artikel

Beberapa penelitian terkait keasalahan konsep materi dan perubahannya telah


dilakukan oleh sejumlah peneliti. Kesalahan konsep ini mencerminkan
ketidakcocokan pemahaman mahasiswa dengan pemahaman ilmu pengetahuan
yang diterima secara umum. Konsep materi dan perubahannya memiliki relevansi
penting dengan berbagai aspek kimia, termasuk konsep larutan, ikatan kimia,
reaksi kimia, dan kesetimbangan kimia.
Penelitian Stains & Talanquer (2007) serta Mulford & Robinson (2002)
menunjukkan bahwa mahasiswa, termasuk yang mengikuti kimia dasar, masih
mengalami kesalahan konsep, seperti menganggap unsur terdiri dari satu atom
tetapi senyawa tersusun lebih dari satu atom.
Adadan dkk (2009) dan Muchson dkk (2006) menemukan kesalahan konsep
pada mahasiswa yang berkaitan dengan reaksi kimia dan perubahan materi.
Misalnya, mahasiswa beranggapan bahwa gula yang larut berubah wujud dari
padat menjadi cair atau gas hasil penguapan tidak dapat kembali ke wujud semula.
Selain itu, penelitian oleh Kapici & Akcay (2016) menunjukkan pentingnya
pemahaman yang benar tentang konsep materi dan perubahannya, terutama di
tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Meskipun diharapkan bahwa mahasiswa di
jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki pemahaman yang lebih baik,
penelitian menunjukan bahwa kesalahan konsep masih dapat ditemukan di tingkat
perguruan tinggi.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan memahami
kesalahan konsep materi dan perubahannya yang dimiliki mahasiswa anorganik
fisisk. Kesalahan konsep ini penting untuk dikoreksi agar pemahaman kimia
mahasiswa dapat ditingkatkan.

Hasil Penelitian

4
Dalam penelitian ini, terdapat 4 kesalahan konsep yang dialamo oleh
mahasiswa Kimia Anorganik Fisik di Jurusan Kimia-FMIPA-Universitas Negeri
Malang. Kesalahan konsep tersebut adalah :
1. Perubahan warna dianggap sebagai ciri perubahan fisika, bukan kimia, oleh
26,72% mahasiswa. Mereka tidak memahami perbedaan antara sifat zat
(fisika dan kimia) dengan perubahan zat (fisika dan kimia). Perubahan
warna diangap reversible karena tidak mengubah struktur zat.
2. Kesalahan konsep “semua gas adalah senyawa” dimiliki oleh 12,21%
mahasiswa. Mereka salah mengidentifikasi oksigen sebagai senyawa karena
tidak membedakan unsur dengan atom. Oksigen merupakan unsur diatomic,
bukan senyawa.
3. 15,27% mahasiswa meyakini bahwa gas lebih ringan daripada padatan
karena tidak memahami hukum kekekalan massa dengan benar. Mereka
mengira gas lebib ringan karena kerapatan gas lebih rendah daripada
padatan.
4. Sebanyak 12,21% mahasiswa menganggap karat lebih ringan daripada besi.
Mereka tidak memahami bahwa karat sebenarnya memiliki massa lebih
besar karena terbentuk dari reaksi besi dengan oksigen dan uap air di udara.
Kesalahan konsep ini dapat disebabkan oleh pemahaman yang kurang dalam
perbedaan antara perubahan fisikan dan kimia serta antar unsur dan senyawa.

5
III
Keunggulan Jurnal
A. Hasil Penelitian
Keunggulan dari penelitian tersebut adalah :
1. Menyajikan hasil penelitian yang spesifik dan relevan terkait dengan kesalahan
konsep materi dan perubahannya pada mahasiswa Kimia Anorganik Fisik.
2. Mengidentifikasi empat kesalahan konsep yang umum terjadi pada mahasiswa,
yaitu : 1) Perubahan warna merupakan ciri perubahan fisika, 2) Semua gas
adalah senyawa, 3) Gas lebih ringan dari pada padatan, dan 4) Karat lebih
ringan daripada besi.
3. Menunjukkan bahwa kesalahan konsep yang sama juga terjadi pada mahasiswa
Kimia Dasar di Universitas lain, seperti di UniversitaS Midwestern-USA.
4. Memberikan gambaran tentang penyebab kesalahan konsep, seperti kurangnya
pemahaman tentang sifat zat dan perubahan zat, serta kurangnya pemahaman
tentang komposisi karet dan hubungannya dengan massa besi.
5. Menyajikan saran untuk mengurangi kesalahan konsep, yaitu dengan
melakukan wawancara untuk memahamai penyebab kesalahan konsep
mahasiswa dan memberikan strategi pembelajaran yang sesuai.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman
dan perbaikan kesalahan konsep mahasiswa dalam bidang kimia.

B. Kegayutan Antar Elemen


Kegayutan antar elemen pada jurnal cukup baik. Dimulai dengan abstract
berbahasa Inggris disertai abstrak berbahasa Indonesia. Kemudian pendahuluan
yang telah mencakup latar belakang, masalah dan tujuan penelitian dalam jurnal
ini dilakukan. Pada bagian metode, sampel penelitian, semua uji dan data
pengamatan dipaparkan oleh penulis. Di bagian hasil dan pembahasan disertai
dengan tabel hasil data yang didapat dan diagram batang, setiap data dianalisis
dengan sistematik.

C. Originalitas Temuan

6
Keaslian temuan dalam penelitian ini terletak pada identifikasi miskonsepsi
spesifik terkait konsep materi dan perubahannya di kalangan mahasiswa Kimia
Anorganik Fisik. Studi ini mengidentifikasi empat kesalahpahaman umum, yaitu:
(1) perubahan warna adalah karakteristik perubahan fisik, (2) semua gas adalah
senyawa, (3) gas lebih ringan dari padatan, dan (4) karat lebih ringan dari besi.
Kesalahpahaman ini ditemukan konsisten di antara siswa dalam penelitian ini.
Penelitian ini juga berkontribusi pada pemahaman tentang penyebab
kesalahpahaman ini, seperti kurangnya pemahaman tentang sifat-sifat zat dan
perubahan zat, serta kurangnya pemahaman tentang komposisi karat dan
hubungannya dengan massa besi.
Selanjutnya, penelitian ini menyarankan penggunaan wawancara untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang penyebab kesalahpahaman ini
dan untuk mengembangkan strategi pengajaran yang tepat untuk menguranginya.
Secara keseluruhan, orisinalitas penelitian ini terletak pada fokus spesifiknya
pada kesalahpahaman yang berkaitan dengan materi dan perubahannya di kalangan
mahasiswa Kimia Anorganik Fisik, serta identifikasi kesalahpahaman umum dan
saran untuk mengatasinya.

D. Kemutakhiran Masalah
Kemuktakhiran masalah dalam penelitian ini adalah adanya kesalahan konsep
yang umum terjadi pada mahasiswa Kimia Anorganik Fisik terkait dengan materi
dan perubahan zat. Penelitian ini mengidentifikasi empat kesalahan konsep yang
sering terjadi, yaitu: (1) perubahan warna merupakan ciri perubahan fisika, (2)
semua gas adalah senyawa, (3) gas lebih ringan daripada padatan, dan (4) karat
lebih ringan daripada besi.

E. Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian


Kohesi dan koherensi penelitian dapat dilihat dalam fokus yang konsisten
pada identifikasi miskonsepsi terkait dengan konsep materi dan perubahannya di
kalangan mahasiswa Kimia Anorganik Fisik. Desain penelitian, pemilihan sampel,
dan metode pengumpulan data semuanya selaras dengan tujuan ini.
Penelitian ini menunjukkan kohesi dalam penggunaan tes diagnostik sebagai
instrumen penelitian untuk menilai miskonsepsi siswa. Tes ini diadaptasi dari
penelitian sebelumnya dan telah divalidasi keandalannya.

7
Koherensi penelitian ini terbukti dalam identifikasi yang jelas dari empat
kesalahpahaman umum di kalangan siswa, yaitu: (1) perubahan warna sebagai
karakteristik perubahan fisik, (2) semua gas menjadi senyawa, (3) gas lebih ringan
dari padatan, dan (4) karat menjadi lebih ringan dari besi. Kesalahpahaman ini
secara konsisten ditemukan di antara siswa dalam penelitian ini.
Selanjutnya, penelitian menunjukkan koherensi dalam pembahasannya
tentang penyebab kesalahpahaman ini, seperti kurangnya pemahaman tentang
sifat-sifat zat dan perubahan zat, serta kurangnya pemahaman tentang komposisi
karat dan hubungannya dengan massa besi.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan kohesi dan koherensi dalam
fokus yang jelas, desain penelitian, metode pengumpulan data, dan diskusi temuan,
semua berpusat di sekitar identifikasi kesalahpahaman yang berkaitan dengan
materi dan perubahannya di kalangan mahasiswa Kimia Anorganik Fisik.

8
IV
Kelemahan Jurnal

A. Isi Artikel/Hasil Penelitian


Ada beberapa kelemahan potensial dalam artikel atau temuan penelitian:
1. Ukuran sampel terbatas: Penelitian ini dilakukan dengan ukuran sampel 131
siswa dari universitas tertentu. Ukuran sampel ini mungkin tidak mewakili
populasi siswa yang lebih besar yang mempelajari Kimia Anorganik Fisik.
Sampel yang lebih besar dan lebih beragam dapat memberikan pemahaman
yang lebih komprehensif tentang kesalahpahaman.
2. Kurangnya generalisasi: Penelitian ini berfokus pada siswa dari universitas
tertentu, yang dapat membatasi generalisasi temuan kepada siswa dari lembaga
lain atau konteks pendidikan yang berbeda. Penelitian lebih lanjut dengan
sampel yang lebih beragam dapat membantu menentukan sejauh mana
kesalahpahaman ini lazim di kalangan siswa dalam pengaturan yang berbeda.
3. Kurangnya data kualitatif: Penelitian ini terutama mengandalkan data
kuantitatif yang dikumpulkan melalui tes diagnostik. Meskipun ini
memberikan wawasan berharga tentang prevalensi kesalahpahaman, data
kualitatif seperti wawancara atau pertanyaan terbuka dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang alasan yang mendasari kesalahpahaman
ini.
4. Diskusi terbatas tentang implikasi dan intervensi: Artikel ini secara singkat
menyebutkan perlunya wawancara untuk memahami penyebab
kesalahpahaman dan menyarankan pengembangan strategi pengajaran yang
tepat. Namun, ada diskusi terbatas tentang intervensi atau rekomendasi spesifik
untuk mengatasi kesalahpahaman ini. Eksplorasi lebih lanjut dari strategi
pengajaran yang efektif dan intervensi dapat meningkatkan implikasi praktis
dari penelitian.
Secara keseluruhan, sementara penelitian ini memberikan wawasan berharga
tentang kesalahpahaman di kalangan mahasiswa Kimia Anorganik Fisik,
kelemahan ini harus dipertimbangkan ketika menafsirkan temuan dan
menerapkannya pada konteks lain.

9
B. Kegayutan Antar Elemen
Bagian-bagian dalam jurnal tidak dipisahkan dengan jelas seperti pada bagian
halamn pertama yang penulisannya tidak konsisten misalnya penggunaan jenis dan
ukuran font yang terlampau sangat beragam.

C. Originalitas Temuan
Salah satu kelemahan potensial dalam orisinalitas temuan adalah kurangnya
perbandingan dengan penelitian sebelumnya atau literatur yang ada tentang
kesalahpahaman yang berkaitan dengan materi dan perubahannya di kalangan
mahasiswa Kimia Anorganik Fisik. Sementara penelitian mengidentifikasi
kesalahpahaman tertentu, itu tidak secara eksplisit membahas bagaimana temuan
ini berkontribusi atau selaras dengan tubuh pengetahuan yang ada pada topik
tersebut. Ini bisa melemahkan orisinalitas penelitian dan kontribusinya ke
lapangan.

D. Kemutakhiran Masalah
Salah satu kelemahan potensial masalah adalah kurangnya studi terbaru yang
dikutip dalam penelitian. Artikel ini terutama merujuk studi dari tahun 2002
hingga 2016. Sementara studi ini dapat memberikan wawasan berharga tentang
kesalahpahaman yang terkait dengan materi dan perubahannya, penting untuk
mempertimbangkan penelitian yang lebih baru untuk memastikan bahwa temuan
tersebut mutakhir dan mencerminkan pemahaman saat ini di lapangan.

E. Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian


Salah satu kelemahan potensial dalam kohesi dan koherensi penelitian adalah
kurangnya hubungan yang jelas antara kesalahpahaman yang diidentifikasi dan
implikasinya terhadap pengajaran dan pembelajaran. Sementara penelitian
mengidentifikasi empat kesalahpahaman umum di kalangan siswa, ada diskusi

10
terbatas tentang bagaimana kesalahpahaman ini dapat diatasi atau bagaimana
mereka dapat mempengaruhi pemahaman siswa tentang materi pelajaran. Ini
melemahkan koherensi keseluruhan penelitian dan implikasi praktisnya bagi
pendidik.

V
Implikasi Terhadap

A. Teori

11

Anda mungkin juga menyukai