Di Susun Oleh :
Nama : Rizki Pratama
Nim : 4213151014
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan Critical
Journal Review ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak
akan sanggup untuk menyusun Critical Journal Review ini dengan baik.Critical Journal
Review ini disusun untuk membahas materi mata kuliah IPA TERPADU yang penyajiannya
berdasarkan pengamatan.
Saya sangat berharap kiranya critical journal ini dapat bermanfaat bagi pembaca
untuk mengetahui isi journal/artikel. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
critical journal ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan critical
journal yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Rizki Pratama
4213151014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR
Sering kali kita bingung memilih jounal referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu jurnal ,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi informasi yang terkandung di dalamnya .Oleh karena itu, penulis membuat critical
jurnal review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih jurnal referensi.
Selain itu, salah satu faktor yang melatar belakangi penulis mereview jurnal ini adalah
agar kita bisa berpikir kritis dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah jurnal.
C. Manfaat CJR
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah IPA TERPADU.
b. Untuk menambah pengetahuan para pembaca.
c. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari jurnal.
d. Menambah wawasan penulisan.
e. Melatih penulis berpikir kritis.
D. Identitas Jurnal
Identitas Jurnal pertama :
Dalam menjawab soal tersebut banyak mahasiswa yang memilih opsi A. Mahasiswa
yang memilih opsi A berpikir bahwa benda dengan kalor jenis besar akan mudah mengalami
kenaikan suhu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa belum memaknai konsep kalor jenis
dengan baik.
Distribusi Pilihan Opsi Jawaban Mahasiswa Soal Nomor 3
Distribusi pilihan opsi jawaban mahasiswa dalam menjawab soal nomor 3
ditunjukkan Tabel 5.
Kesulitan mahasiswa dalam menjawab soal nomor 3 tidak jauh berbeda dengan soal
nomor 1. Dalam menjawab soal tersebut sebagian besar mahasiswa keliru dan dengan
kesalahan yang sama, yakni memilih opsi E baik mahasiswa S1 maupun mahasiswa S2.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa yang
keliru dalam memahami konsep kalor jenis dan kapasitas kalor dengan benar. Sehingga
menyimpulkan bahwa kapasitas kalor benda dipengaruhi oleh kalor dan perubahan suhu.
Saran
Temuan ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengalami kekeliruan dalam
memahami konsep kalor jenis dan kapasitas kalor beberapa diantaranya disebabkan oleh
kekeliruan dalam menginterpretasi makna fisis suatu persamaan. Oleh karena itu,
pembelajaran perlu dirancang agar mahasiswa dapat membangun konsep fisis dengan baik.
Bagi mahasiswa, diharapkan temuan ini dapat menginspirasi untuk memahami fisika secara
lebih baik, tidak hanya memandang fisika sebagai kumpulan rumus saja.
Berdasarkan Tabel 2, sebanyak 10% mahasiswa dan 8% siswa SMA memiliki model
pemahaman scientific, sehingga mereka mampu menghubungkan fenomena yang terjadi
sesuai dengan konsep pemuaian. Sedangkan 75% mahasiswa dan 90% siswa SMA memiliki
model pemahaman synthetic sehingga tidak konsisten dalam menghubungkan fenomena yang
terjadi dengan konsep pemuaian, akibatnya mereka mengalami kesulitan dalam
menghubungkan konsep dengan fenomena yang terjadi.
Model Pemahaman pada Submateri Perubahan Wujud
Sebaran data hasil penelitian model pemahaman yang dimiliki oleh peserta didik pada
sub materi perubahan wujud disajikan pada Tabel 3.
Berdasarkan Tabel 3, sebanyak 23% mahasiswa dan 3% siswa SMA memiliki model
pemahaman scientific, hal ini menunjukkan bawa mereka mampu menghubungkan fenomena
yang terjadi sesuai dengan konsep perubahan wujud. Sedangkan 77% mahasiswa dan 93%
siswa SMA memiliki model pemahaman synthetic, artinya keduanya tidak konsisten dalam
menggunakan konsep submateri perubahan wujud yang dipahaminya dengan fenomena yang
terjadi, sehingga saat menganalisis fenomena terkadang menggunakan konsep yang tidak
relevan. Namun, pada submateri perubahan wujud sebanyak 0% mahasiswa dan 3% siswa
SMA berada pada model pemahaman initial hal ini mereka tidak mampu dalam
menghubungkan fenomena yang muncul dengan konsep yang dimilikinya.
Model Pemahaman pada Submateri Perpindahan Kalor
Sebaran data hasil penelitian model pemahaman yang dimiliki oleh peserta didik
disajikan pada Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 4, sebanyak 42% mahasiswa dan 5% siswa SMA mempunyai
model pemahaman scintific dalam submateri perpindahan kalor, artinya keduanya mampu
berpikir secara ilmiah sehingga mampu menghubungkan fenomena yang terjadi sesuai
dengan konsep yang dimilikinya, sedangkan 47% mahasiswa dan 88% siswa SMA
mempunyai model pemahaman synthetic.
Simpulan
Berdasarkan hasil temuan, sebaran data menunjukkan bahwa peserta didik pada setiap
tingkat pendidikan masih memiliki model pemahaman yang sama, yakni berada model
pemahaman synthetic. Hal ini disebabkan peserta didik mengalami kesulitan saat diberikan
permasalahan pada representasi mikroskopiknya. Pembelajaran pada representasi
mikroskopik seharusnya mulai diterapkan pada tingkat sekolah menengah, sehingga siswa
dapat mengonstruksi pemahamannya melalui representasi yang berbeda. Sehingga penerapan
model pembelajaran yang sesuai harus dikembangkan untuk meningkatkan model
pemahaman peserta didik.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan kekurangan jurnal pertama
Kelebihan Jurnal Pertama:
1. Gaya Penulisan: Tata bahasa atau gaya penulisan yang dipergunakan dalam
penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca
untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang
diperoleh dengan tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian.
2. Judul: Judul penelitian cukup jelas dan rinci, akurat, dan menggambarkan apa
yang akan diteliti sehingga lebih mudah di pelajari
3. Abstrak: Abstrak mampu menggambarkan atau merangkun secara jelas
(keseluruhan) mengenai tujuan penelitian, metode penelitian, dan pembahasan
hasil yang didapatkan serta simpulan dari melakukan penelitian tersebut.
4. Kelengkapan jurnal : jurnal ini memiliki kelengkapan jurnal yang sudah cocok
digunakan sebagai referensi.
B. Saran
Dalam tulisan ini, terdapat banyak kekurangan, baik dari jurnal yang direview
maupun dari sisi pembahasan tentang suhu dan kalor yang menjadi topik dalam tugas ini.
Sehingga diperlukan referensi lainnya dalam melengkapi tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Priyadi, R., Suryanti, K., & Varela, L. (2019). Profil model pemahaman peserta didik
pada topik suhu dan kalor: Studi lintas pendidikan. Jurnal Penelitian Pembelajaran
Fisika, 10(1), 51-56.
Taqwa, M. R. A., Priyadi, R., & Rivaldo, L. (2019). Pemahaman konsep suhu dan
kalor mahasiswa calon guru. Jurnal Pendidikan Fisika, 7(1), 56-67.