Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL

REVIEW
MK.PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SD
PRODI S1 PGSD - FIP

Skor Nilai :

“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN


PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATEMATIKA SD”
(Ramli Sitorus,2018)

Disusun oleh :
NAMA MAHASISWA : Khairu Annisa Pulungan
NIM :1203311130
DOSEN PENGAMPU : Drs.Daitin Tarigan
MATA KULIAH : Pembelajaran Matematika di SD

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan critical jurnal
review ini dengan tepat waktu, guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Mata kuliah
Pembelajaran Matematika di SD Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
Dalam pembuatan critical jurnal review ini, penulis banyak mendapatkan hambatan
dan tantangan namun dengan dukungan dari berbagai pihak, tantangan itu dapat teratasi. Oleh
karena itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian critical jurnal report ini. Untuk itu penulis sampaikan terima kasih
kepada rekan- rekan dan semua pihak yang telah memberikan bantuannya, utamanya kepada
dosen mata kuliah Pembelajaran Matematika SD bapak Drs.Daitin Tarigan.
Penulis sadar bahwa critical jurnal review ini jauh dari kesempurnaan baik segi
penyusun maupun isinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan critical jurnal review selanjutnya.
Akhir kata, harapan penulis critical jurnal review ini bisa memberikan manfaat untuk
pembaca dan kita sekalian.

Kiasaran,April 2022

Khairu Annisa Pulungan


(1203311130)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.................................................................1
B. Tujuan Penulisan CJR.............................................................................1
C. Manfaat CJR............................................................................................1
D. Identitas Jurnal Yang Direview...............................................................2

BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL


A. Ringkasan jurnal utama...........................................................................3
B. Ringkasan jurnal pembanding.................................................................4

BAB III. PEMBAHASAN/ANALISIS


A. Pembahasan is jurnal...............................................................................7
B. Kelebihan jurnal utama dan pembanding..............................................11
C. Kekurangan jurnal utama dan pembanding...........................................11

BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................12
B. Rekomendasi.........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat
email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan
apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil
dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan
padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR


- Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
- Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
- Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.

C. Manfaat CJR
- Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
- Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.

1
D. Identitas Jurnal
NO Identitas Journal Jurnal 1 Jurnal 2
1 Judul Artikel “MENINGKATKAN ”MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI
SISWA DENGAN MODEL
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD
TEACHING AND
TOGETHER PADA
LEARNING (CTL) MATA PELAJARAN
DALAM MATEMATIKA
DI KELAS IV SD”
PENYELESAIAN SOAL
CERITA
MATEMATIKA SD”
2 Nama Jurnal Jurnal PGSD FIP UNIMED Jurnal PGSD FIP
UNIMED
3 Pengarang Artikel Ramli Sitorus Uswatun Hasanah
Nasution

4 Penerbit Universitas Negeri Medan Universitas Negeri


Medan
5 Kota Terbit Medan Medan
6 Nomor ISSN 2407-4926 2407-4926
7 Alamat Situs Sej.unimed.ac.id Sej.unimed.ac.id
8 Volume dan Nomor Vol 03 No.01 Vol 01 No.01

BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

2
A. Ringkasan Jurnal Utama
 Pendahuluan

Pembelajaran Matematika menjadi kurang diminati siswa sekolah dasar (SD),


karena banyak konsep atau topik yang abstrak, yang sulit dipelajari oleh siswa. Dari segi
metode mengajar, permodelan kontekstual jarang dilaksanakan dalam pembelajaran
sehingga banyak siswa kesulitan dalam memahami isi materi yang disampaikan oleh guru.
Sesuai hasil obsevasi dilapangan yang dilakukan terhadap kelas V SD Negeri
101785 Mabar, diperoleh bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di
sekolah masih rendah khususnya dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Data
tersebut diperoleh dari hasil belajar sebelum terjadinya penelitian. Kesulitan yang dihadapi
berhubungan dengan terbatasnya kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi
cerita, menjawab pertanyaan isi cerita atau memahami apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan, mengubah soal cerita menjadi kalimat matematika, menyelesaikan operasi
hitung kalimat matematika, serta memvalidasi solusi yang diperoleh. Hal ini disebabkan
belum optimal keterlibatannya dalam kegiatan pembelajaran dan kurangnya respon siswa
karena pendekatan yang dilakukan guru belum memampukan siswa mengaplikasikan
pengetahuan matematika yang dipelajari ke dalam kehidupan nyata sehari-hari. Kurangnya
upaya guru meningkatkan respon siswa dalam mata pelajaran Matematika maka perlu
diadakan perbaikan pembelajaran Matematika terhadap siswa kelas V yang berjumlah 35
orang.

 Deskripsi Isi

Konsep-konsep pada kurikulum matematika SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok


besar, yaitu penanaman konsep dasar, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan.
Memang, tujuan akhir pembelajaran matematika di SD ini yaitu agar siswa terampil dalam
menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari- hari. Akan tetapi, untuk
menujuk tahap keterampilan tersebut harus melalui langkah-langkah benar yang sesuai
dengan kemampuan dan lingkungan siswa. (Heruman, 2007:2).

Belajar Matematikaberguna untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi


dengan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, (Depdiknas, 2006).
Rusefendi (dalam Heruman 2007:1) mengatakan bahwa matematika “adalah bahasa simbol;
ilmu dedukatif yang tidak menerima pembuktian secara indukatif, ilmu tentang pola

3
keteraturan dan struktur yang terorganisir, mulai dari unsur yang didefenisikan, ke aksioma
atau postulat dan akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi (dalam
Heruman 2007), yaitu objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan dan pola pikir
deduktif. Hal ini berarti belajar matematika adalah “belajar konsep- konsep dan struktur-
struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-
konsep dan struktur-struktur tersebut serta kebenaran dalam matematika akan dikembangkan
secara logis”.

 Hasil

Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pembahasan selama melaksanakan penelitian di


SD , maka dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada penyelesaian soal Cerita Matematika tentang FPB dan
KPK dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selama penelitian ini berlangsung, secara
bertahap siswa memiliki kemauan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan
peneliti, serta siswa merasa senang dengan sistem belajar yang diterapkan peneliti, dimana
dengan menggunakan pembelajaran CTL siswa merasa tertarik dan siswa mulai fokus
terhadap apa yang diajarkan peneliti.

B. Ringkasan Jurnal Pembanding


 Pendahuluan

Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang
pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah atas (SMA),
bahkan perguruan tinggi. Mengingat pentingnya matematika, maka sangatlah diharapkan
peserta didik untuk menguasai pelajaran matematika.
Dari hasil wawancara dan observasi di Sekolah Dasar Negeri 101766 Bandar Setia
Tembung, dapat melihat rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa/KKM dalam
pembelajaran Matematika. Rendahnya aktifitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan belum
mencapai KKM pembelajaran dan kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan oleh
guru.hal ini dilihat dari banyaknya siswa yang bermain – main saat guru mengajar di dalam
kelas atau ketika guru berada di luar kelas. Banyaknya siswa tidak mengerjakan tugas
dirumah mereka lebih senang dihukum dari pada mengerjakan tugas. Banyaknya siswa yang

4
mengerjakan pekerjaan rumah disekolah, dengan cara melihat hasil pekerjaan rumah
temannya (menyontek).

 Deskripsi Isi
- Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan beberapa kali pertemuan dengan guru
kelas sebagai mitra kolaborasi untuk membahas teknis pelaksanaan penelitian tindakan
kelas.
- Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan skenario tindakan yang telah disusun.

- Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi untuk siswa serta lembar tes
untuk mengetahui keberhasilan siswa.

- Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
Lembar observasi aktivitas siswa, berupa lembar pengamatan aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung dengan. Lembar observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar
mengajar. Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk melihat aktivitas yang dilakukan
guru selama kegiatan belajar mengajar. Test hasil belajar berupa post test dengan jumlah soal
10 soal, diberikan dalm bentuk esay dengan lembaran test. Selanjutnya test hasil belajar
tersebut di analisis untuk perbaikan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.

 Hasil

5
Dari hasil pengujian hipotesis yaitu. ”Dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran matematika pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas
IV SD N 101766 Bandar Setia. Hasil penelitian, sebelum dilakukannya Siklus I telah
diberikan tes awal dengan nilai rata – rata kelas 38,75%. Secara perorangan maupun kelas
siswa dinyatakan masih belum berhasil dengan kata lain masih memiliki rata – rata tingkat
keberhasilan dibawah 70%.
Pada siklus I digunakan pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan media berupa
benda maupun barang yang ada di sekitar siswa. Pada siklus I setelah dilakukannya tindakan
kemudian diberikan evaluasi ternyata hasilnya meningkat dengan nilai rata – rata 55,93 dari
ketuntasan belajar siswa dari 32 orang siswa sebesar 31,25%. Dalam siklus I dengan melihat
rata – rata nilai dan tingkat ketuntasan belajar masih dinyatakan belum berhasil. Oleh
karena itu dilanjutkan pada siklus II.
Pada siklus II, ini merupakan perbaikan atau lanjutan pembelajaran yang telah
diberikan pada siklus I. Pada siklus II ini didapat nilai rata – rata kelas meningkat menjadi
90,62% dengan ketuntasan belajar siswa dari 32 orang siswa sebesar 79,68% dengan tingkat
ketercapaian tes hasil belajar mencapai nilai 70. Hal ini berarti dengan menerapkan
pembelajaran kontextual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.

BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS

6
A. Pembahasan Isi Jurnal

Nama Jurnal 1 Jurnal 2


Tujuan Penelitian bertujuan untuk mengetahui bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa hasil belajar siswa dengan
dengan menggunakan pendekatan menggunakan model
Contextual Teaching And pembelajaran kooperatif tipe
Learning (CTL) pada Numbered Head Together
penyelesaian soal cerita pada materi operasi
Matematika di kelas V SD. penjumlahan dan
pengurangan bilangan
pecahan di kelas IV SD.
Subjek Penelitian siswa kelas V SD yang berjumlah Siswa kelas IV Sd
35 orang yang terdiri dari 20
siswa perempuan dan 15 siswa
laki-laki.
Assesment Data Teknik pengumpulan data yang model pembelajaran
digunakan dalam penelitian ini kooperatif tipe Numbered
adalah dengan menggunakan Head Together pada materi
data kuantitatif berupa test dan operasi penjumlahan dan
data kualitatif berupa observasi. pengurangan bilangan
pecahan di kelas IV SD.
Metode Penelitian Menggunakan metode kualitatif Menggunakan Lembar
observasi aktivitas siswa,
berupa lembar pengamatan
aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung
dengan. Lembar observasi
aktivitas guru dalam
kegiatan belajar mengajar.
Langkah Penelitian Langkah penelitiannya: Langkah penelitiannya:
1. Kembangkan pemikiran Pada tahap perencanaan,
bahwa anak akan belajar peneliti mengadakan
lebih bermakna dengan beberapa kali pertemuan
cara bekerja sendiri, dengan guru kelas sebagai
menemukan sendiri dan

7
mengkonstruksi sendiri mitra kolaborasi untuk
pengetahuan dan membahas teknis
keterampilan barunya! pelaksanaan penelitian
2. Laksanakan sejauh tindakan kelas.
mungkin kegiatan inquiry Kegiatan yang
untuk semua pihak! dilaksanakan pada tahap
3. Kembangkan sifat ingin ini adalah melaksanakan
tahu siswa dengan pembelajaran sesuai
bertanya! dengan skenario tindakan
4. Ciptakan „masyarakat yang telah disusun.
belajar‟ Kegiatan yang dilakukan
(belajar dalam pada tahap ini adalah
kelompok-kelompok) melakukan evaluasi
5. Hadirkan „model‟ terhadap pelaksanaan
sebagai contoh tindakan dengan
pembelajaran! menggunakan lembar
6. Lakukan refleksi di akhir observasi untuk siswa
pertemuan! serta lembar tes untuk
7. Lakukan penilaian yang mengetahui keberhasilan
sebenarnya dengan siswa.
berbagai cara!
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil dan
Berdasarkan hasil penelitian
pembahasan maka:.
dan analisis data,maka
a. Sebelum diberikan tindakan Pada siklus I digunakan
siswa diberikan test awal pembelajaran Kooperatif
(pre-test). Dari test awal tipe NHT dengan media
yang telah dilakukan maka berupa benda maupun
didapat nilai rata-rata kelas barang yang ada di sekitar
49.71 dan 2 orang siswa siswa. Pada siklus I setelah
dari 35 jumlah siswa dilakukannya tindakan
keseluruhan yang kemudian diberikan
mendapatkan nilai evaluasi ternyata hasilnya
ketuntasan yang telah meningkat dengan nilai rata

8
ditetapkan, dengan – rata 55,93 dari ketuntasan

persentase ketuntasan kelas belajar siswa dari 32 orang

5,71%. Hasil yang didapat siswa sebesar 31,25%.

masih sangat jauh dari nilai Dalam siklus I dengan

ketuntasan yang ingin melihat rata – rata nilai dan

dicapai oleh peneliti yakni tingkat ketuntasan belajar

nilai rata-rata kelas 6,5 masih dinyatakan belum

dengan persentase berhasil. Oleh karena itu

ketuntasan kelas 85%. dilanjutkan pada siklus II.

b. Berdasarkan pada test awal Pada siklus II, ini

maka dilaksanakan tindakan merupakan perbaikan atau

dengan menggunakan lanjutan pembelajaran yang

pendekatan Contextual telah diberikan pada siklus

Teaching and Learning I. Pada siklus II ini didapat

(CTL) pada penyelesaian nilai rata – rata kelas

soal cerita meningkat menjadi 90,62%

matematikadengan dengan ketuntasan belajar

menggunakan FPB dan siswa dari 32 orang siswa

KPK. Kemudian setelah itu sebesar 79,68% dengan

peneliti melakukan post-test tingkat ketercapaian tes

siklus I untuk hasil belajar mencapai nilai

mengetahui 70. Hal ini berarti dengan

tingkat keberhasilan belajar menerapkan pembelajaran

siswa. kontextual dapat

c. Berdasarkan hasil post-test meningkatkan hasil belajar

siklus I telah terdapat siswa pada materi operasi

kemajuan dari perolehan penjumlahan dan

hasil belajar siswa dari test pengurangan bilangan

awal sebelumnya dimana pecahan.

pada siklus I nilai rata-rata


kelas 68,86 dengan
persentase ketuntasan kelas
adalah 60,00%.

9
d. Berdasarkan analisis data
dan hasil observasi pada
siklus I diperoleh
kesimpulan sementara
bahwa dengan
menggunakan
pendekatan Contextual
Teaching and Learning
(CTL) yang dilakukan
peneliti hasil belajar siswa
mengalami peningkatan
yang signifikan namun
belum optimal sehingga
perlu perbaikan dan
pengembangan
pembelajaran pada siklus II.

e. Pelaksanaan tindakan pada


siklus II merupakan
perbaikan kegiatan
pembelajaran yang
dilaksanakan pada siklus I.
Peneliti berusaha sebaik
mungkin memberikan
pengarahan dan penjelasan
kepada siswa agar seluruh isi
materi yang diajarkan dapat
dimengerti dan dipahami
oleh siswa. Pelaksanaan
pada siklus II hasil yang
didapat menunjukkan
yang memuaskan, dimana
nilai rata-rata kelas
mencapai 87,71 dengan
persentase
10
11
ketuntasan klasikal mencapai
91,43%. Hasil observasi
pada siklus II menunjukkan
bahwa kegiatan
pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan
Cuntextual Teaching and
Learning (CTL) semakin
baik dan optimal.

B. Kelebihan Jurnal Utama dan Pembanding


 Pada jurnal utama yang berjudul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATEMATIKA SD” menjelaskan
bagian-bagianmpendekatan, metode, model yang ada pada setiap variabel dalam
model menunjukkan hasil yang signifikan sehingga dapat meningkatkan mutu dan
kualitas dalam keterampilan berbahasa setiap individu.
 Pada jurnal Pembanding yang berjudul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV
SD” Isi dari jurnal sudah sesuai dengan judul yang dibuat.Pada isi juga sudah
diperkuat dengan dibuatnya nama para ahli yang mengemukakan pendapat pada
proses penganalisisan tersebut.

C. Kekurangan Jurnal Utama dan Pembanding


 Pada jurnal utama ini tidak mencantumkan latar belakang masalah, rumusan masalah
 Di dalam jurnal Pembanding ini tidak mencantumkan abstrak seperti : manfaat
penulisan jurnal,dan
 Pada jurnal utama juga tidak dicantumkan axcecutuve summary nya,padahal itu perlu
untuk keperluan pemeriksaan jurnal
 Pada jurnal Pembanding tidak memiliki rincian metode dan assessment datanya
sehingga pembaca kesulitan dalam menelitinya.

12
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan,maka dengan menggunakan


model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran dapat disimpulkan pembelajaran telah tuntas karena
KKM yang diperoleh  70%. Namun masih ada 3 orang siswa yang belum tuntas dalam
belajar.Dan Hasil pre-test yang dilakukan pada kegiatan awal yaitu nilai rata-rata kelas
adalah 49,71 dan siswa yang tuntas belajar hanya 2 orang siswa (5,71 %)
Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching And
Learning (CTL) diperoleh hasil penilaian yaitu nilai rata-rata kelas adalah 68,86 dengan
ketuntasan klasikal 60,00 %. Peningkatan hasil belajar pada siklus I adalah 54,29%.
Setelah pelaksanaan siklus II dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching
And Learning (CTL) yang lebih baik dan optimal diperoleh hasil penilaian yaitu nilai rata-
rata kelas adalah 87,71 dengan ketuntasan klasikal 91,43 %. Peningkatan hasil belajar pada
siklus II adalah 31,43%.

B. Rekomendasi

Kedua jurnal ini, baik jurnal utama maupun jurnal pembanding memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing.Dalam penulisan jurnal yang direview ini sebaiknya lebih
diperhatikan lagi, agar tidak terjadi pemborosan kata-kata.Dan kedua buku ini patut untuk

14
dibaca karena saya sendiri lebih merekomendasikan jurnal utama yang dibaca terlebih dahulu
barulah buku pembandingnya. Karena jurnal utama kajian materinya lebih membahas tentang
bagian-bagian materi sedangkan buku pembanding kajian materinya sudah lebih kepada
gambaran yang kita lihat.

DAFTAR PUSTAKA

Ramli.2015.Meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan contextual teaching and


learning(CTL)dalam penyelesaian soal cerita matematika
SD.Medan.Universitas negeri Medan.
Uswatun.2013.Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together pada mata pelajaran matematika dikelas IV
SD.Medan.Universitas negeri medan.

15

Anda mungkin juga menyukai