Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL BOOK REVIEW

CRITICAL BOOK REVIEW MK :Telaah Kurikulum


Prodi :S1 Fakultas :PGSD

TELAAH KURIKULUM

DISUSUN OLEH :

NAMA :Khairu Annisa Pulungan

NIM :1203311130

DOSEN PENGAMPU : Dra. Sorta Simanjuntak M.S

Mata kuliah : Telaah Kurikulum

PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVRSITAS NEGERI SEKOLAH DASAR

2022
1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan
penyertaan-Nya saya dapat menyelesaikan Critical Book Report Telaah Kurikulum dengan baik.
Saya tidak lupa berterimakasih kepada Ibu Dra. Sorta Simanjunta M.S sebagai dosen pengampuh
Mata Kuliah Telaah Kurikulum dan juga semua pihak yang terlibat dalam penyusunan critical
book ini. Saya menyadari bahwa penulisan critical book ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan critical
book ini. Besar harapan saya, semoga critical book ini dapat bermanfaat terutama untuk saya
sendiri.

.
Kisaran, Maret 2022
Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR 4
B. Tujuan penulisan 4
C. Manfaat CBR 4
D. Identitas buku 5
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU 6
BAB III. PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku 16
B. Kelebihan dan kekurangan buku 18

BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan 20
B. Rekomendasi 20

DAFTAR PUSTAKA 23

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali pembaca terutama mahasiswa bingung memilih buku referensi
untuk dibaca dan pahami. Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang
memuaskan hati kita. Misalnyadari segi analisis bahasa, pembahasan tentang materi
yang kita butuhkan.
Oleh karena itu, saya membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada bahasa tentang bagaimana
menelaah kurikulum dan buku teks dalam buku yang dikritik. Sehingga Critical Book
Review itu sangat bagus dan penting karena selain menumbuhkan minat baca para
mahasiswa juga dapat melatih mahasiswa agar dapat memahami didalam
mengerjakan tugas perkuliahan dengan cara mengkritik buku.

B. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks pada
semester II prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri
Medan.
b. Mengkritisi/ membandingkan satu topik materi kuliah Telaah Kurikulum dan
Buku Teks dalam dua buku yang berbeda.

C. Manfaat
a. Menambah wawasan tentang Telaah Kurikulum dan Buku Teks.
b. Untuk mengetahui teori-teori pembelajaran.
c. Melatih diri untuk menkritisi buku, ketepatan membaca dan meringkas isi buku.

D. Identitas Buku
a. Buku yang di kritik
 Judul : Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013
 Pengarang : Prof. Dr. Mulyasa, M.Pd.
 Penerbit : PT Remaja Rosda Karya
 Tempat terbit : Bandung

4
 Tahun terbit 2017
 ISBN : 978-979-692-447-9

b. Buku Pembanding
 Judul : Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep & Penerapan
 Pengarang : Imas Kurniasih, S.Pd.I & Berlin Sani
 Penerbit : Kata Pena
 Tempat terbit : Surabaya
 Tahun terbit 2014
 ISBN : 978-602-1296-00-4

5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Pendahuluan
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standard
kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. melalui implementasi kurikulum
2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan
tematik dan konstektual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,mengkaji dan menginternalisasi
serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan
dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang
studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak hanya
dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan
mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang
melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta symbol yang dipraktikan oleh
semua warga sekolah/madrasah dan masyarakat sekitar.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal diantara guru,
sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama yang
kompak antara para anggota tim. Kerjasama antara para guru sangat penting dalam
proses pendidikan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan yang snagat pesat.
Keberhasilan kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan karakter dapat
diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas
peserta didik dan warga sekolah lainnya. Perilaku tersebut antara lain diwujudkan
dalam bentuk : kesadaran, kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian,
kepedulian, kebebasan dalam bertindak, kecermatan, ketelitian, dan komitmen.

6
B. Ringkasan Isi Buku

Bab I
Pendahuluan

Dalam implemetasi kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi;


pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi merupakan
tanggung jawab semua pihak: orang tua, pemerintah dan masyarakat.oleh karena itu
pengembangan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dimulai dari analisis
karakter dan kompetensi yang akan dibentuk, atau yang diharapkan muncul setelah
pembelajaran. Bedanya dengan kurikulum lain, kurikulum 2013 lebih focus dan
berangkat dari karakter serta kompetensi yang akan dibentuk, baru memikirkan untuk
mengembangkan tujuan yang akan dicapai.
Bab II
Di Balik Kurikulum 2013

a. Apa Yang Salah Dengan Pendidikan Kita?


Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana yang diuraikan di
atas, eloknya pembangunan pendidikan nasional difokuskan pada hal-hal sebagai
berikut :
1. Peningkatan pemerataan dan perluasan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan yang bersamaan dengan peningkatan mutu.
2. Pengembangan wawasan persaingan dan keunggulan Bangsa Indonesia harus
memiliki keunggulan sehingga dapat bersanding, bersaing, dan bertanding
dalam tatanan global. Bangsa Indonesia perlu melakukan refleksi dan evaluasi
diri untuk memahami posisinya di tengah bangsa-bangsa lain dalam
percaturan global.
3. Memperkuat keterkaitan pendidikan agar sepadan dengan kebutuhan
pembangunan (link and match).
4. Mendorong terciptanya masyarakat belajar sehingga dapat meningkatkan
penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
5. Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini dan masa
depan. Pendidikan harus mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan
dengan membekali berbagai kompetensi yang akan diperlukan di masa depan.

7
6. Pembangunan pendidikan harus mampu memantapkan jati diri bangsa di
tengah pergaulan dengan bangsa lain, sehingga dalam keadaan bagaimanapun,
bangsa Indonesia tetap tampil sebagai pribadi yang berlandaskan Pancasila,
Undang-undang Dasar 45, dan Bhineka Tunggal Ika.

b. Visi dan Misi Pendidikan Nasional


Visi makro pendidikan nasional adalah terwujudnya masyarakat madani
sebagai bangsa dan masyarakat Indonesia baru dengan tatanan kehidupan yang sesuai
dengan amanat proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui proses
pendidikan.
Perwujudan visi pendidikan nasional dijabarkan melalui misi pendidikan
nasional yang menjangkau rentang waktu jangka pendek, menengah, dan panjang
sebagai berikut.
a. Misi makro pendidikan nasional
 Jangka panjang : menuju masyarakat madani.
 Jangka menengah : pemberdayaan organisasi maupun proses pendidikan.
 Jangka pendek : mengatasi krisis nasional
b. Misi mikro pendidikan nasional
 Jangka panjang : mempersiapkan individu masyarakat Indonesia menuju
masyarakat madani.
 Jangka menengah : pemberdayaan individu peserta didik maupun institusi.
 Jangka pendek : menghasilkan manusia Indonesia yang mampu mengatasi krisis.

c. Visi dan Misi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
sejalan dengan visi dan misi pendidikan nasional, Kemendiknas mempunya visi 2025
untuk menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Insan Indonesia cerdas
adalah insane yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional,
cerdas social, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.

d. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasioanal


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.

8
Untuk itu pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusai yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No. 20
Tahun 2003).

e. Penataan Standar Nasional Pendidikan


Standar Nasional Pendidikan (SNP) meliputi 8 standar, yang dalam garis
besarnya dapat dideskripsikan sebagai berikut (PP No. 19 Tahun 2005, dan PP
Nomor 32 Tahun 2013).
1. Standar kompetensi lulusan : kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Standar isi : kriteria mengenai rung lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
3. Standar proses : kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan : kriteria mengenai pendidikan
prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
5. Standar sarana dan prasarana : kriteria mengenai ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat berkreasi serta sumber belajar lain.
6. Standar pengelolaan : kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan atau
nasional agar tercapai efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar pembiayaan : kriteria mengenai komponendan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar penilaian pendidikan : kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrument, penilaian hasil belajar peserta didik.

f. Siapa Bertanggung Jawab Dan Menjamin Keberhasilan Kurikulum 2013?


Kesan dipaksakan sepertinya dimiliki oleh kurikulum 2013, kurikulum ini
mendapat sorotan dari berbagai pihak, terjadi pro dan kontra, bahkan kurang dari satu
bulan dari waktu yang direncanakan untuk implementasi, kurikulum ini belum
mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).meskipun demikian

9
Mendikbud Mohammad Nuh sangat optimis dengan kurikulum ini, bahkan dengan
semangat yang menggebu-gebu mengungkapkan : “pokoknya kurikulum 2013 harus
jalan”.
Kurikulum 2013 merupakan proyek yang anggarannya mencapaiangka 2,5
triliun. Ini merupakan proyek nasional, bahkan bisa dibilang proyek raksasa, karena
melibatkan banyak orang dan lembaga. Pelaksanaan implementasi kurikulum 2013
dirancang dengan pendampingan berjenjang yang persiapan teknis dan sumber daya
manusianya begitu rumit sehingga sulit direalisasikan. Proses sosialisasi pun tidak
dilakukan secara optimal, tidak menyentuh seluruh pelaksana di lapangan, sehingga
para guru masih banyak yang kebingungan.
Dengan demikian, banyak lembaga, organisasi, maupun perseorangan yang
terlibat dalam proyek nasional perubahan kurikulum 2013, tetapi belum ada jaminan
bahwa kurikulum tersebut mampu membawa bangsa dan Negara ini ke arah
kemajuan.

BAB III
Kunci Sukses Kurikulum 2013

a. Kepemimpinan Kepala Sekolah


Dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 diperlukan kepala
sekolah yang mandiri, dan professional dengan kemampuan manajemen serta
kepemimpinan yang tangguh, agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa
untuk meningkatkan mutu sekolah

b. Kreativitas Guru
Perlunya kreativitas guru agar mampu menjadi fasilitator, dan mitra belajar
bagi peserta didik. Guru harus kreatif memberikan layanan dan kemudahan
belajar agar peserta didik dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan,
penuh semangat dan berani mengeluarkan pendapat.

c. Aktivitas Peserta Didik


Guru harus mampu mendisiplinkan peserta didik, terutama disiplin diri. Guru
juga harus mampu membantu peserta didik mengembangkan pola perilakunya
dan melaksanakan aturan sebagai alat menegakan disiplin dalam setiap aktivitas.

10
d. Sosialisasi Kurikulum 2013
Sosialisasi kurikulum perlu dilakukan terhadap berbagai pihak yang terkait,
serta terhadap seluruh warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua
peserta didik. Agar semua pihak memberikan dukungan terhadap perubahan
kurikulum yang dilakukan.

E. Fasilitas Dan Sumber Belajar


Fasilitas dan sumber belajar yang memadai, agar kurikulum yang sudah
dirancang dapat dilaksanakan secara optimal.

f. Lingkungan Yang Kondusif Akademik


Implementasi kurikulum 2013 memerlukan ruangan yang fleksibel, serta
mudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan guru dalam
berkreasi.lingkungan yang kondusif akademik baik secara fisik maupun non fisik.

g. Partisipasi Warga Sekolah


Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan
kepala sekolah dalam memberdayakan seluruh warga sekolah,khususnya tenaga
kependidikan yang tersedia.

BAB IV
Pengembangan Kurikulum 2013

a. Perlunya Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013


Dalam suatu pendidikan perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum
2013 karena kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan
perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan
tantangan zaman.Perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum 2013
didorong oleh beberapa hasil studi internasional tentang kemampuan peserta
didik Indonesia dan hasil survei menunjukkan bahwa peserta didik Indonesia
berada di tingkat rendah.

11
c. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 dilandasi oleh 3 landasan yaitu: Landasan
Filosofis, Landasan Yuridis, dan Landasan Konseptual.

e. Tingkat Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum pada umumnya terdiri dari beberapa tingkat, yaitu
pengembangan kurikulum tingkat nasional, pengembangan kurikulum tingkat
wilayah, pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, pengembangan
silabus dan pengembangan program pembelajaran.

f. Prinsip Pengembangan Kurikulum


1. Mengacu pada standar nasional pendidikan.
2. Dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
3. Mata pelajaran untuk mewujudkan pencapaian kompetensi.
4. Standar kompetensi lulusan dijabarkan dari tujuan pendidikan.
5. Standar isi dijabarkan dari standar kompetensi lulusan.
6. Standar proses dijabarkan dari standar isi.
7. Standar penilaian dijabarkan dari SKL, standar isi dan standar proses.
8. SKL dijabarkan ke dalam kompetensi inti .
9. Kurikulum satuan pendidikan dijabarkan dalam KD.
10. Kurikulum satuan pendidikan.
11. Proses pembelajaran yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan.
12. Penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk.
13. Proses belajar dengan pendekatan ilmiah.

g. Pengembangan Struktur Kurikulum


Pengembangan struktur kurikulum 2013 sedikitnya mencakup tiga langkah
kegiatan, yaitu mengidentifikasi kompetensi, mengembangkan struktur
kurikulum, dan mendeskripsikan mata pelajaran.

12
BAB V
Implementasi Kurikulum 2013

a. Merancang Pembelajaran Efektif dan Bermakna


Pembelajaran menyenangkan, efektif dan bermakna dapat dirancang oleh
setiap guru, dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pemanasan dan apersepsi
2. Eksplorasi
3. Konsolidasi pembelajaran
4. Pembentukan sikap, kompetensi,dan karakter
5. Penilaian Formatif

b. Mengorganisasikan Pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu
pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga
ahli, pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar serta pengembangan
kebijakan sekolah.

c. Memilih dan Menentukan Pendekatan Pembelajaran


Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat
dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain
pendekatan pembelajaran kontekstual, bermain peran, pembelajaran partisipatif,
belajar tuntas dan pembelajaran konstruktivisme.

d. Melaksanakan Pembelajaran, Pembentukan Kompetensi, dan Karakter


Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencakup kegiatan awal atau
pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta
kegiatan akhir atau penutup.

e. Menetapkan Kriteria Keberhasilan


Keberhasilan implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter
dapat dilihat dalam beberapa kriteria yaitu: kriteria jangka pendek, kriteria
jangka menengah, dan kriteria jangka panjang.

13
BAB VI
Penataan Penilaian Dalam Implementasi Kurikulum 2013

a. Penataan Penilaian
Penataan penilaian tetap bermuara dan berfokus pada pembelajaran,
karena pembelajaran merupakan inti dari implementasi kurikulum.
Pembelajaran sebagai inti dari implementasi kurikulum dalam garis besarnya
menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian.
b. Penilaian Kurikulum
Penilaian kurikulum harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap secara utuh dan proporsional, sesuai dengan kompetensi inti yang
telah ditentukan. Untuk mendapatkan data yang lengkap, utuh dan
menyeluruh tentang penilaian kurikulum dapat dilakukan dengan menilai
rancangan kurikulum dan menilai pengembangan kurikulumdi kelas.
c. Penilaian Proses Pembelajaran
Dalam implementasi kurikulum 2013, penilaian proses baik yang
dilakukan melalui pengamatan maupun refleksi harus ditujukan untuk
memperbaiki program pembelajaran dan peningkatan kualitas layanan kepada
peserta didik. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendorong terjadinya
peningkatan kualitas secara berkesinambungan, sehingga dapat
menumbuhkan budaya belajar sekaligus budaya kerja.
D. Penilaian Unjuk Rasa
Dalam implementasi kurikulum 2013 guru lebih mengutamakan penilaian
unjuk kerja. Peserta didik diamati dan dinilai bagaimana mereka bersosialisasi
di masyarakat, dan bagaimana mereka menerapkan pembelajaran di kelas
dalam kehidupan sehari-hari.
e. Penilaian Karakter
Penilaian karakter dimaksudkan untuk mendeteksi karakter yang
terbentuk dalam diri peserta didik melalui pembelajaran yang telah diikutinya.
Jenis karakter peserta didik seperti bertanggung jawab, percaya diri, saling
menghargai, bersikap santun, kompetitif, dan jujur.

14
BAB VII
Inovasi kurikulum 2013

a. Keunggulan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi, yang secara konseptual
memiliki beberapa keunggulan:
1. Pendekatan yang bersifat ilmiah (konseptual) karena berangkat, berfokus dan
bermuara pada hakekat peserta didik.
2. Mendasari pengembangan kemampuan, penguasaan ilmu pengatahuan, dan
keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Ada mata pelajaran yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan
pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.

b. Asumsi Kurikulum 2013


Terdapat tujuh asumsi yang mendasari kurikulum 2013 berbasis karakter dan
kompetensi sebagai berikut adalah:
1. Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru profesional dan tidak mampu
melakukan proses pembelajaran secara optimal.
2. Banyak sekolah yang hanya mengoleksi sejumlah mata pelajaran dan
pengalaman, sehingga mengajar diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi
yang terdapat dalam setiap mata pelajaran.
3. Peserta didik bukanlah kertas putih yang dapat ditulis sekehendak guru
melainkan individu yang memiliki sejumlah potensi yang perlu dikembangkan.
4. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi.
5. Pendidikan berfungsi mengkondisikan lingkungan untuk membantu peserta didik
mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya.
6. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetensi potensial yang
tersusun secara sistematis sebagai jabaran dari seluruh aspek kepribadian peserta
didik yang mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan.
7. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai
kemungkinan kepada seluruh peserta didik.

15
c. Perbandingan Kurikulum 2013 Dengan KTSP 2006
Langkah penguatan tata kelola dilakukan dengan:
1. Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari buku siswa dan buku
guru.
2. Menyiapkan guru supaya memahami pendayagunaan sumber belajar yang telah
disiapkan dan sumber lain yang dapat merekamanfaatkan.
3. Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam
pelaksanaan pembelajaran.
D. Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 Dengan KTSP 2006

Perbedaan Esensial Kurikulum SD


KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung Benarnya
Mendukung kompetensi semua kompetensi (sikap,
tertentu keterampilan, pengetahuan)
Mata pelajarandirancang Mata pelajaran dirancang terkait satu Benarnya
berdiri sendiri dan dengan yang lain dan memiliki
memiliki kompetensi kompetensi dasar yang diikat oleh
dasar sendiri kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai penghela Idealnya
dengan mapel lain mapel lain (sikapdan keterampilan
berbahasa)
Tiap mata pelajaran Semua mata pelajarandiajarkan Idealnya
diajarkan dengan dengan pendekatan yang sama
pendekatan berbeda (saintifik) melalui
mengamati,menanya,mencoba,
menalar, ...
Tiap jenis konten Bermacam jenis konten pembelajaran Baiknya
pembelajaran diajarkan diajarkan terkait dan terpadu satu
terpisah (separated sama lain (cross curriculum atau
curriculum) integrated curriculum)
Konten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran
lainnya
Tematik untuk kelas I- III Tematik Integratif untuk kelas I-VI Baiknya

16
(belum integrative)

e. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi standar kompetensi lulusan
dalam bentuk kualitas yang harus dilmiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang
menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas danmata pelajaran.

f. Silabus Dan Rencana Pembelajaran


Dalam kurikulum 2013 silabus, buku panduan guru, dan panduan peserta
didik sudah disiapkan oleh pemerintah, baik untuk kurikulum nasional maupun
untuk kurikulum wilayah, sehingga guru tinggal mengembangankan rencana
pembelajaran. Yang paling penting guru memahami pedoman guru dan pedoman
peserta didik, kemudian menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan.

BAB VIII
Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013

a. Mendongkrak Prestasi
b. Penghargaan Dan Hadiah
c. Membangun Tim
d. Mengembangkan Program Akselerasi
e. Membudayakan Kurikulum 2013
f. Mendayagunakan Lingkungan
g. Melibatkan Masyarakat
h. Menghemat Anggaran
i. Membangun Jiwa Kewirausahaan

17
BAB III
PEMBAHASAN

18
A. Kelebihan dan Kekurangan Buku
a. Dari struktur buku
NO. Struktur Buku Buku I Buku II
1. Cover  
2. Nama pengarang  
3. Tahun terbit  
4. Penerbit  
5. Kota terbit  
6. ISBN  
7. Pendahuluan 
8. Daftar pustaka  

b. Dari segi bahasa dan tulisan

No. Bahasa dan tulisan Bukul I Buku II


1. Bahasa Bahasa yang efektif Bahasa yang
dan mudah beberapa terdapat
dimengerti. kata yang kurang
dipahami.
2. Font Jelas dan tidak Sedikit lebih rapat
terlalu kecil
3. Bahasa yang efektif Penggunaan bahasa Penggunaan bahasa
yang baik, dan yang baik, dan
kata-kata yang kata-kata yang
mudah dimengerti. mudah dimengerti.
4. Kerapian tulisan Rapi Rapi namun spasi
nya kurang
5. Gambar  
6. Tabel  -
7. Grafik - -

c. Dari segi tampilan

No. Tampilan Jurnal I Jurnal II


1. Warna Putih-Orange Hitam
2. Kerapian Penulisan sudah Rapi dan menarik

19
rapi dan menarik

d. Dari segi isi

No. Konten atau isi Buku I Buku II


1. Kelengkapan materi Pembahasan yang disusun secara Pembahasan yang
terperinci, dan sangat padat dan dapat dipahami
jelas. Disertai dengan contoh- namun dari segi isi
contoh, gambar, grafik, dan lebih lengkap buku
tabel, yang dapat membantu utama.
pembaca untuk lebih mudah
memahami isi buku

20
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Dalam implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat
diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat
dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai
pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan nilai dan pembentukan
karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi,
dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat

21
satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu
nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta symbol yang
dipraktikan oleh semua warga sekolah/madrasah dan masyarakat sekitar.
Dari kedua buku menjelaskan dengan pembahasan yang baik terhadap materi
kurikulum 2013.

B. Saran
Kedua buku berisi pengetahuan tentang kurikulum 2013 dan menjelaskan
implementasi dan penerapannya dengan baik. Namun dalam hal mengkritisi kedua
buku ini, buku utama lebih saya sarankan kepada pembaca dilihat dari sisi
kelengkapan isi dan pembahasan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani, 2014. Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep &
Penerapan. Surabaya : Kata Pena

Mulyasa. 2017. Implementasi dan Penerapan Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

23
24

Anda mungkin juga menyukai