TELAAH KURIKULUM
DISUSUN OLEH :
NIM :1203311130
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan
penyertaan-Nya saya dapat menyelesaikan Critical Book Report Telaah Kurikulum dengan baik.
Saya tidak lupa berterimakasih kepada Ibu Dra. Sorta Simanjunta M.S sebagai dosen pengampuh
Mata Kuliah Telaah Kurikulum dan juga semua pihak yang terlibat dalam penyusunan critical
book ini. Saya menyadari bahwa penulisan critical book ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan critical
book ini. Besar harapan saya, semoga critical book ini dapat bermanfaat terutama untuk saya
sendiri.
.
Kisaran, Maret 2022
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR 4
B. Tujuan penulisan 4
C. Manfaat CBR 4
D. Identitas buku 5
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU 6
BAB III. PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku 16
B. Kelebihan dan kekurangan buku 18
DAFTAR PUSTAKA 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks pada
semester II prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri
Medan.
b. Mengkritisi/ membandingkan satu topik materi kuliah Telaah Kurikulum dan
Buku Teks dalam dua buku yang berbeda.
C. Manfaat
a. Menambah wawasan tentang Telaah Kurikulum dan Buku Teks.
b. Untuk mengetahui teori-teori pembelajaran.
c. Melatih diri untuk menkritisi buku, ketepatan membaca dan meringkas isi buku.
D. Identitas Buku
a. Buku yang di kritik
Judul : Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013
Pengarang : Prof. Dr. Mulyasa, M.Pd.
Penerbit : PT Remaja Rosda Karya
Tempat terbit : Bandung
4
Tahun terbit 2017
ISBN : 978-979-692-447-9
b. Buku Pembanding
Judul : Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep & Penerapan
Pengarang : Imas Kurniasih, S.Pd.I & Berlin Sani
Penerbit : Kata Pena
Tempat terbit : Surabaya
Tahun terbit 2014
ISBN : 978-602-1296-00-4
5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Pendahuluan
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standard
kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. melalui implementasi kurikulum
2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan
tematik dan konstektual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,mengkaji dan menginternalisasi
serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan
dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang
studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak hanya
dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan
mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang
melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta symbol yang dipraktikan oleh
semua warga sekolah/madrasah dan masyarakat sekitar.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal diantara guru,
sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama yang
kompak antara para anggota tim. Kerjasama antara para guru sangat penting dalam
proses pendidikan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan yang snagat pesat.
Keberhasilan kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan karakter dapat
diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas
peserta didik dan warga sekolah lainnya. Perilaku tersebut antara lain diwujudkan
dalam bentuk : kesadaran, kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian,
kepedulian, kebebasan dalam bertindak, kecermatan, ketelitian, dan komitmen.
6
B. Ringkasan Isi Buku
Bab I
Pendahuluan
7
6. Pembangunan pendidikan harus mampu memantapkan jati diri bangsa di
tengah pergaulan dengan bangsa lain, sehingga dalam keadaan bagaimanapun,
bangsa Indonesia tetap tampil sebagai pribadi yang berlandaskan Pancasila,
Undang-undang Dasar 45, dan Bhineka Tunggal Ika.
8
Untuk itu pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusai yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No. 20
Tahun 2003).
9
Mendikbud Mohammad Nuh sangat optimis dengan kurikulum ini, bahkan dengan
semangat yang menggebu-gebu mengungkapkan : “pokoknya kurikulum 2013 harus
jalan”.
Kurikulum 2013 merupakan proyek yang anggarannya mencapaiangka 2,5
triliun. Ini merupakan proyek nasional, bahkan bisa dibilang proyek raksasa, karena
melibatkan banyak orang dan lembaga. Pelaksanaan implementasi kurikulum 2013
dirancang dengan pendampingan berjenjang yang persiapan teknis dan sumber daya
manusianya begitu rumit sehingga sulit direalisasikan. Proses sosialisasi pun tidak
dilakukan secara optimal, tidak menyentuh seluruh pelaksana di lapangan, sehingga
para guru masih banyak yang kebingungan.
Dengan demikian, banyak lembaga, organisasi, maupun perseorangan yang
terlibat dalam proyek nasional perubahan kurikulum 2013, tetapi belum ada jaminan
bahwa kurikulum tersebut mampu membawa bangsa dan Negara ini ke arah
kemajuan.
BAB III
Kunci Sukses Kurikulum 2013
b. Kreativitas Guru
Perlunya kreativitas guru agar mampu menjadi fasilitator, dan mitra belajar
bagi peserta didik. Guru harus kreatif memberikan layanan dan kemudahan
belajar agar peserta didik dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan,
penuh semangat dan berani mengeluarkan pendapat.
10
d. Sosialisasi Kurikulum 2013
Sosialisasi kurikulum perlu dilakukan terhadap berbagai pihak yang terkait,
serta terhadap seluruh warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua
peserta didik. Agar semua pihak memberikan dukungan terhadap perubahan
kurikulum yang dilakukan.
BAB IV
Pengembangan Kurikulum 2013
11
c. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 dilandasi oleh 3 landasan yaitu: Landasan
Filosofis, Landasan Yuridis, dan Landasan Konseptual.
12
BAB V
Implementasi Kurikulum 2013
b. Mengorganisasikan Pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu
pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga
ahli, pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar serta pengembangan
kebijakan sekolah.
13
BAB VI
Penataan Penilaian Dalam Implementasi Kurikulum 2013
a. Penataan Penilaian
Penataan penilaian tetap bermuara dan berfokus pada pembelajaran,
karena pembelajaran merupakan inti dari implementasi kurikulum.
Pembelajaran sebagai inti dari implementasi kurikulum dalam garis besarnya
menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian.
b. Penilaian Kurikulum
Penilaian kurikulum harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap secara utuh dan proporsional, sesuai dengan kompetensi inti yang
telah ditentukan. Untuk mendapatkan data yang lengkap, utuh dan
menyeluruh tentang penilaian kurikulum dapat dilakukan dengan menilai
rancangan kurikulum dan menilai pengembangan kurikulumdi kelas.
c. Penilaian Proses Pembelajaran
Dalam implementasi kurikulum 2013, penilaian proses baik yang
dilakukan melalui pengamatan maupun refleksi harus ditujukan untuk
memperbaiki program pembelajaran dan peningkatan kualitas layanan kepada
peserta didik. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendorong terjadinya
peningkatan kualitas secara berkesinambungan, sehingga dapat
menumbuhkan budaya belajar sekaligus budaya kerja.
D. Penilaian Unjuk Rasa
Dalam implementasi kurikulum 2013 guru lebih mengutamakan penilaian
unjuk kerja. Peserta didik diamati dan dinilai bagaimana mereka bersosialisasi
di masyarakat, dan bagaimana mereka menerapkan pembelajaran di kelas
dalam kehidupan sehari-hari.
e. Penilaian Karakter
Penilaian karakter dimaksudkan untuk mendeteksi karakter yang
terbentuk dalam diri peserta didik melalui pembelajaran yang telah diikutinya.
Jenis karakter peserta didik seperti bertanggung jawab, percaya diri, saling
menghargai, bersikap santun, kompetitif, dan jujur.
14
BAB VII
Inovasi kurikulum 2013
15
c. Perbandingan Kurikulum 2013 Dengan KTSP 2006
Langkah penguatan tata kelola dilakukan dengan:
1. Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari buku siswa dan buku
guru.
2. Menyiapkan guru supaya memahami pendayagunaan sumber belajar yang telah
disiapkan dan sumber lain yang dapat merekamanfaatkan.
3. Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam
pelaksanaan pembelajaran.
D. Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 Dengan KTSP 2006
16
(belum integrative)
e. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi standar kompetensi lulusan
dalam bentuk kualitas yang harus dilmiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang
menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas danmata pelajaran.
BAB VIII
Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013
a. Mendongkrak Prestasi
b. Penghargaan Dan Hadiah
c. Membangun Tim
d. Mengembangkan Program Akselerasi
e. Membudayakan Kurikulum 2013
f. Mendayagunakan Lingkungan
g. Melibatkan Masyarakat
h. Menghemat Anggaran
i. Membangun Jiwa Kewirausahaan
17
BAB III
PEMBAHASAN
18
A. Kelebihan dan Kekurangan Buku
a. Dari struktur buku
NO. Struktur Buku Buku I Buku II
1. Cover
2. Nama pengarang
3. Tahun terbit
4. Penerbit
5. Kota terbit
6. ISBN
7. Pendahuluan
8. Daftar pustaka
19
rapi dan menarik
20
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat
diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat
dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai
pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan nilai dan pembentukan
karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi,
dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat
21
satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu
nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta symbol yang
dipraktikan oleh semua warga sekolah/madrasah dan masyarakat sekitar.
Dari kedua buku menjelaskan dengan pembahasan yang baik terhadap materi
kurikulum 2013.
B. Saran
Kedua buku berisi pengetahuan tentang kurikulum 2013 dan menjelaskan
implementasi dan penerapannya dengan baik. Namun dalam hal mengkritisi kedua
buku ini, buku utama lebih saya sarankan kepada pembaca dilihat dari sisi
kelengkapan isi dan pembahasan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani, 2014. Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep &
Penerapan. Surabaya : Kata Pena
23
24