Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Materi dan Perubahannya”. Percobaan ini
bertujuan untuk membedakan campuran homogen dan heterogen serta perubahan
fisika dan perubahan kimia. Metode kerja yang digunakan pada praktikum kali ini
menggunakan analisa kualitatif, Pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan
pasir yang dimasukkan kedalam air terbentuklah campuran heterogen dan saat
campuran tersebut ditambahkan NaCl terbentuklah campuran homogen. Ketika
minyak makan dicampur dengan air, maka terbentuklah campuran heterogen.
Selanjutnya ketika air dipanaskan maka akan terbentuk butiran-butiran air yang
menempel pada kaca penutup diatasnya yang disebut dengan perubahan fisika.
Apabila HCl dan NaOH dicampurkan lalu dipanaskan, maka akan terbentuk kristal
(NaCl) yang disebut dengan perubahan kimia. Dan ketika lilin dinyalakan, maka
batang lilin (median) akan meleleh (perubahan fisika) dan dari sumbunya akan
terbentuk jelaga (perubahan kimia). Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
tersebut adalah campuran akan mempertahankan identitasnya masing-masing dan
materi dapat mengalami perubahan fisika atau perubahan kimia.
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi dan
perubahannya, termasuk komposisi, sifat, struktur, perubahan yang dialaminya dan
hukum yang mengendalikan perubahan tersebut. Contoh : kursi, kapur, batu, udara,
dll. Yang bukan termasuk materi yaitu cahaya matahari. Setiap benda, tidak peduli
berapa pun besar atau kecilnya, terdiri atas materi. Wujud materi digolongkan
menjadi tiga yaitu padat, cair, dan gas. Materi yang berwujud padat adalah materi
yang partikelnya rapat sehingga bentuk dan volumenya tetap. Materi yang berwujud
cair adalah materi yang partikelnya lebih renggang sehingga tergantung pada
mediumnya, volumenya tetap. Sedangkan materi yang berwujud gas adalah materi
yang partikelnya tidak beraturan sehingga bentuk dan volumenya bergantung pada
mediumnya (Budi, 2008).
Materi adalah material fisik yang menyusun alam, yang bisa diartikan sebagai
segala sesuatu yang mempunyai massa dan menepati ruang. Materi tersusun atas
molekul-molekul, dan molekul tersebut tersusun atas atom-atom (Atkins, 1994).
Secara umum materi tersusun dari beberapa partikel penyusun, yaitu zat
murni dan campuran. Zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat
lainnya. zat murni terdiri dari unsure dan senyawa, unsur adalah zat tunggal yang
tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa. Misal, unsur
hidrogen hanya tersusun atas atom-atom hidrogen saja, unsure oksigen hanya
tersusun dari atom-atom oksigen saja. Sifat oksigen dan hydrogen tidak tampak pada
zat yang dibentuk dari keduanya, sedangkan senyawa adalah zat tunggal yang
terbentuk dari dua atau lebih unsur melalui cara-cara tertentu. Senyawa dapat
diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana bahkan bisa menjadi unsur-unsur
pembentukan (Tohari, 2006).
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap
tanpa melalui reaksi kimia, dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai contoh
campuran, misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan
gula, dll. Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat dibedakan satu
sama lain dan ada pula yang tidak dapat dibedakan (Daryanto, 1997).
Campuran dibedakan menjadi dua bagian yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran antara dua zat atau lebih
yang partikel-partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi. Contoh campuran
homogen antara lain campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran
garam dengan air dinamakan larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki
diameter sekitar 1x10-9 m, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa
contoh campuran homogen diatas adalah campuran antara zat cair. Jenis campuran
homogen antara lain campuran gas dalam gas, campuran gas dalam zat cair,
campuran gas dalam zat padat, campuran zat cair dalam zat cair, dan campuran zat
padat dalam zat cair (Daryanto, 1997).
Campuran heterogen adalah campuran antara dua macam zat atau lebih yang
partikel partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Contoh
campuran heterogen yaitu tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue,
adonan beton cor, dll. Campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu koloid dan suspensi, pada koloid partikel-partikel hanya dapat terlihat dengan
mikroskop ultra, ukuran partikel antara 0.5 m s.d. 1 mm. contoh koloid : susu, asap,
kabut, dan agar-agar. Sedangkan suspensi partikel-partikel hanya dapat terlihat
dengan mikroskop biasa, ukuran partikel antara lebih besar dari 0.3 m. contoh
suspensi adalah minyak dengan air, air keruh, dan air kapur. Dalam campuran pasir
dan air, misalnya, komponen-komponennya berpisah secara fisis menurut tempat
yang berbeda, sebagai hasil komposisi dan sifat-sifat fisis berubah dari satu bagian
dari campuran terhadap yang lain. Campuran tersebut serbaneka (heterogen).
Contoh-contoh lainnya antara lain segelas teh es, pelat beton dan daun dari suatu
tanaman (Daryanto, 1997).
Jenis materi dikenal berdasarkan sifat-sifatnya dan dibedakan menjadi dua
macam, yaitu sifat kimia dan sifat fisika. Sifat fisika yaitu sifat materi yang berkaitan
dengan peristiwa fisika. Misalnya, massa jenis, titik didih, titik lebur, kalor lebur,
rasa, warna, dan bau. Sifat kimia adalah sifat suatu materi yang berkaitan dengan
peristiwa kimia yang meliputi keterbakaran dan kereaktifan, keterbakaran yaitu
tingkat kemudahan suatu materi dapat terbakar, misalnya, asbes, besi, aluminium,
dan air tidak dapat terbakar, minyak lebih mudah terbakar daripada kayu.
Kereaktifan adalah mudah atau tidaknya suatu materi bereaksi misalnya, tingkat
keterbakaran, ionisasi, penguraian dan pembentukan. Misalnya zat-zat yang dapat
terionisasi soda abu (kostik soda), asam sulfat, asam klorida, garam dapur, kalium
sulfat, zat-zat yang dapat terurai, batu kapur yang dipanasi terurai menjadi kapur
tohor, merkuri oksida dipanasi menjadi logam merkuri dan gas oksigen (Achmad,
1988).
Materi dapat mengalami perubahan jika dipengaruhi oleh energi kalor, listrik,
atau kimia. Perubahan materi dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika
dan perubahan kimia. Suatu materi mengalami perubahan fisika jika jenisnya tidak
berubah, meskipun sifat-sifat fisikanya mengalami perubahan. Misalnya, es jika
dipanasi berubah menjadi air dan selanjutnya menjadi uap, dalam peristiwa ini terjadi
perubahan wujud, yaitu padat menjadi cair lalu cair menjadi gas. Tetapi jenis zat
tetap yaitu air. Suatu materi mengalami perubahan kimia jika jenis zat berubah,
perubahan kimia disebut juga reaksi kimia atau reaksi, misalnya, batu kapur dipanasi
menjadi kapur sohor dan karbon dioksida. batu kapur, kapur sohor dan karbon
dioksida tiga zat yang berbeda. Pada peristiwa ini zat sebelum dan sesudah reaksi
jenisnya berbeda. Contoh lainnya, kertas yang dibakar, zat yang terjadi sesudah
pembakaran, abu, asap, disertai energy kalor dan cahaya. Zat sebelum dibakar kertas,
setelah dibakar abu dan asap yang berbeda jenisnya dengan zat sebelum dibakar
yaitu kertas (Tohari, 2006).
DAFTAR PUSTAKA