Anda di halaman 1dari 36

MATERI DAN PERUBAHAN

TOPIK BAHASAN

01 Materi

02 Penggolongan materi

03 Perubahan fisika dan kimia

04 Hukum – hukum dasar kimia

05 Persamaan reaksi kimia

06 Massa atom relatif

06 Massa molekul relatif


Materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.

Susunan materi terbagi tiga :


1. unsur
2. Senyawa
3. Campuran

Struktur materi :
Jika ada unsur A bermuatan +1 dan ada unsur B bermuatan -1. Jika unsur A dan B saling berinteraksi akan bermuatan
netral. Unsur A dan B saling berinteraksi dinamakan ikatan kimia. Dengan berikatan yang tadinya muatannya belum stabil
menjadi stabil.

Sifat materi :
kita tahu air sifatnya cair jika suhunya dinaikkan maka dia akan menguap atau menghasilkan gas. Jika suhunya diturunkan
maka berubah menjadi padat. Gas berubah menjadi padatan disebut mengkristal. Gas berubah menjadi cair disebut
mengembun. Padat berubah menjadi gas disebut dengan menyublim.

Reaksi materi :
Ada dua reaksi materi : reaksi fisika (sementara) dan ada reaksi kimia (permanen). Baik reaksi fisika dan kimia yang terjadi
akan ada energi yang menyertai dalam perubahannya.
Reaksi fisika : air (cair) menjadi es (padat)
Reaksi kimia : besi berkarat.
01 Materi

Materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Contoh kayu, batu, air dan lain – lain

Cara mengklasifikasi materi :


1. mengamati setiap karakteristik setiap benda
2. mengamati persamaan atau perbedaan setiap benda
3. mengelompokkan benda – benda berdasarkan persamaan sifat yang dimiliki
4. melakukan penamaan setiap kelompok benda.

Berdasarkan wujudnya materi dapat dikelompokkan :


1. Zat padat
benda yang kaku dengan bentuk yang tetap
contoh batu dan buku
2. Zat cair
dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya
contoh air dan minyak goreng
3. Zat gas
gas dapat mengembang tanpa batas.
contoh asap dan uap
Sifat – sifat Materi

Tiap zat misalnya air, gula, garam, perak atau tembaga, memiliki seperangkat sifat atau karakteristik yang
membedakannya dari semua zat lain dan memberinya identitas unik.

Ada dua macam sifat materi : sifat intensif dan sifat ekstensif.

Sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang diukur. Sifat intensif seperti suhu, titik didih, titik beku, indeks bias,
kerapatan dan rumus senyawa. Suhu adalah sifat intensif, bayangkan kita memiliki dua gelas air yang suhunya sama. Jika
kita mencampurkan air itu, maka suhu air akan tetap sama dengan suhunya ketika masih terpisah.

Sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa banyak materi yang diukur. Sifat ekstensif seperti massa, panjang,
mol dan volume. Semakin banyak materi, semakin besar massanya. Nilai-nilai dari sifat ekstensif yang sama dapat
dijumlahkan. Misalnya, dua keping uang logam mempunyai massa gabungan yang merupakan jumlah dari massa masing-
masing keping uang itu, dan volume yang ditempati air dalam dua gelas merupakan jumlah dari volume air di tiap gelas
tersebut.

02 Penggolongan materi

Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat yang tertentu pula.
Contoh: air, perak, etanol, garam dapur, karbondioksida dll.
Berdasarkan komposisi dan sifatnya : zat atau materi diklasifikasikan menjadi zat tunggal dan zat campuran
Unsur
Merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
sederhana. Unsur berfungsi sebagai zat pembangun untuk semua zat-
zat kompleks. Huruf pertama lambang unsur selalu huruf besar, tetapi
huruf kedua tidak pernah ditulis dengan huruf besar. Sebagai contoh,
Co adalah lambang unsur kobalt, Fe (besi), Au (emas) dan Na
(natrium).
Senyawa
merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang terbentuk melalui proses kimia. Senyawa dapat diuraikan menjadi dua
unsur atau lebih dengan proses kimia biasa. Sebagai contoh Air (H2O) terdiri dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).

Campuran
merupakan gabungan dua zat atau lebih yang mempunyai sifat asal zatnya. Contoh air garam, susu, semen, udara dan lain
– lain. Udara merupakan campuran gas, tersusun dari nitrogen, oksigen, argon, uap air dan karbon dioksida. Campuran
dapat pula terjadi antar senyawa, contohnya air dengan alkohol, atau antara unsur dengan senyawa, contohnya nitrogen
dengan uap air. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap.

Campuran dapat dibagi dua :


1. campuran yang homogen.
adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu
fasa. Yang disebut satu fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang lain
di dekatnya. Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang cukup lama, susunan dari
campurannya di seluruh bagian larutan akan sama.
Jadi campuran homogen tidak dapat dibedakan lagi zat – zat yang bercampur.

2. Campuran heterogen
adalah penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu
dengan yang lainnya tidak sama di berbagai bagian bejana, contohnya, minyak dan air. Jadi, campuran ini terdiri dari
dua fasa yaitu minyak dan air.
Jadi campuran heterogen masih dapat dibedakan zat – zat yang bercampur.
Cara memisahkan campuran

Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama
pemisahan. Teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung di dalamnya.
Jika komponen berwujud padat dan cair, misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan.

Campuran homogen, seperti alkohol dalam air, tidak dapat dipisahkan dengan saringan, karena partikelnya lolos dalam
pori-pori kertas saringan dan selaput semipermiabel. Campuran seperti itu dapat dipisahkan dengan cara fisika, yaitu
destilasi, rekristalisasi, ekstraksi dan kromatografi.

Penyaringan (filtrasi) : memisahkan cairan dan padatan berdasarkan ukuran partikel


Sentrifugasi : memanfaatkan gaya sentrifugal untuk sedimentasi campuran
Penyulingan (destilasi) : memisahkan zat cair dengan campurannya berdasarkan perbedaan titik didih
kromatograsi : memisahkan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antar partikel – partikel yang
bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.
Sublimasi : memisahkan campuran antara zat yang dapat menyublim dan zat pencampurnya.
Ekstraksi : memisahkan campuran berdasarkan perbedaan kelarutan komponen dalam pelarut yang berbeda.
Rekristalisasi : memisahkan campuran berdasarkan perbedaan titik beku komponen.
03 Perubahan fisika dan kimia

Perubahan fisika
tidak disertai dengan terbentuknya zat baru.
contoh air menjadi es

Perubahan kimia
membentuk zat baru dengan sifat kimia berbeda dengan asalnya
ciri dari perubahan kimia :
1. terbentuknya zat baru
2. terbentuknya gas
3. terbentuknya endapan
4. perubahan warna
5. perubahan suhu
contoh kertas yang dibakar berubah jadi abu dan asap, besi yang berkarat

04 Hukum – Hukum Dasar Kimia

A. Hukum Kekekalan Massa

Pada tahun 1774, Lavoisier


Pada reaksi kimia, massa zat pereaksi sama dengan massa zat hasil reaksi. Dengan kata lain dapat dinyatakan : Materi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Contoh :
B. Hukum Perbandingan Tetap

Pada tahun 1799, Proust : perbandingan massa unsur – unsur dalam senyawa.
Perbandingan massa unsur – unsur dalam satu senyawa adalah tetap atau tertentu.
Misalkan:
H2O, perbandingan massa hidrogen dan oksigen selalu tetap yaitu 1 : 8
NaCl, perbandingan massa natrium dan clorin selalu tetap yaitu 2 : 3
CO2, perbandingan massa karbon dan oksigen selalu tetap yaitu 3 : 8
Contoh
C. Hukum Perbandingan Berganda

John Dalton tertarik mempelajari dua unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti tembaga dengan
oksigen, karbon dengan oksigen, belerang dengan oksigen, fosfor dengan klor.
Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur – unsur dalam suatu
senyawa.

Berdasarkan hasil percobaan, Dalton merumuskan Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton) yang berbunyi : “Jika dua
jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa salah satu unsur dibuat tetap, maka
perbandingan massa unsur lainnya merupakan bilangan bulat dan sederhana”
D. Hukum Gay - Lussac

Henry Cavendish menemukan bahwa pada pembentukan air, perbandingan volume gas hidrogen dengan volume gas
oksigen adalah 2 : 1 yang artinya 2 volume gas hidrogen akan bereaksi dengan 1 volume gas oksigen untuk menghasilkan
air pada tekanan dan suhu yang sama.

Gay Lussac mencoba membenarkan teori tersebut


Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa perbandingan volume gas – gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi merupakan
perbandingan dengan bilangan bulat dan sederhana.

Gay Lussac mengajukan hukum perbandingan volume (hukum Gay – Lussac) : “ Pada suhu dan tekanan yang sama,
volume gas – gas yang bereaksi dan volume gas – gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana”

Jika data ketiga percobaan Gay – Lussac pada pembentukan tadi dihubungkan dengan persamaan maka akan diperoleh:
E. Hukum Avogadro

Hipotesis Amadeo Avogadro


“Pada suhu dan tekanan sama, gas – gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama.
05 Perubahan reaksi kimia

Beberapa hal penting yang harus di pahami agar dapat menuliskan persamaan reaksi kimia dengan benar
06 Massa Atom Relatif

Karena ukurannya sangat kecil tidak timbangan yang dapat digunakan untuk mengukur massa atom. Bagaimana cara
mengukur massa suatu atom? Hal yang mungkin dilakukan untuk mengetahui massa atom adalah menentukan secara
eksperimen massa sebuah atom relatif terhadap atom lain. Diperlukan atom standar yang dijadikan sebagai pembanding.
12
Dengan ditetapkannya massa atom isotop karbon C
07 Massa Molekul Relatif
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai