→ Hipotesis adalah jawaban sementara yang diberikan oleh si peneliti sebagai hasil dari
kegiatan penalaran berdasarkan kajian pustaka
→ Hasil pengumpulan data selanjutnya diolah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau
membuktikan hipotesis
Apa yang akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, cara kerja, serta hal-hal khusus
seperti bahaya yang mungkin terjadi
Praktikan harus menjaga ketertiban, serta keselamatan diri dan orang lain. Laporkan setiap
kecelakaan, misalnya zat tumpah, botol pecah, atau anggota badan terkena bahan kimia
kepada guru pembimbing.
llmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan,
struktur, sifat, perubahan materi serta enaergi yang menyertai perubahan tersebut. Materi
adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa
→ Sifat yang tidak memengaruhi perubahan komposisi kimia suatu zat oleh adanya perubahan
wujud/keadaan zat. Contohnya : titik didih, titik leleh, daya hantar listrik, kelarutan.
→ Sifat yang ditunjukkan oleh suatu zat ketika zat tersebut mengalami perubahan menjadi zat
lain melalui reaksi kimia. Contohnya : mudah terbakar, berkarat, mudah meledak dan beracun
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai terbentuknya zat baru, tetapi hanya
merupakan perubahan wujud semata. Contoh : bensin menguap, air menjadi es, emas melebur.
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai terbentuknya zat baru. Contoh : kertas
dibakar, petasan meledak, besi berkarat.
Perbandingan antara massa rata-rata suatu molekul dengan 1/12 dari massa 1 atom C-12
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 1 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
Mr = 1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12
12
Mr = Σ Ar
Jumlah Partikel = n x L
1 mol = 6,02 x 1023 partikel = L ( bilangan Avogadro )
→ Artinya, dalam 1 mol zat terdapat 6,02 x 1023 partikel
Partikel = Atom, Molekul, Ion
Volume tiap mol gas disebut Volume molar ( Vm ). Besar Vm tergantung pada suhu dan
tekanan.
V ( volume gas ( liter ) ) = n ( jumlah mol ( mol ) ) x Vm ( volume molar ( liter/mol ) )
Untuk partakel berupa atom :
𝑔𝑟𝑎𝑚
Mm = Ar ⁄𝑚𝑜𝑙
4. Keadaan yang mengacu pada keadaan gas lain. Pada P dan T yang sama, volume gas
hanya bergantung pada jumlah molnya
PV = nRT
Keterangan :
V1 = volume gas 1 ( liter )
n1 = jumlah mol gas 1 ( mol )
V2 = volume gas 2 ( liter )
n2 = jumlah mol gas 2 ( mol )
Keterangan :
M = molaritas ( mol/L )
n = jumlah mol ( mol )
V = volume larutan ( L )
Mr = Massa molekul relatif ( gram/mol )
Jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan
𝑛
M=𝑉
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1
M= 𝑥
𝑀𝑟 𝑝
Keterangan :
m = molalitas ( mol/kg )
n = jumlah mol ( mol )
p = massa pelarut ( kg )
Perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutan
𝑛𝑝
Xp = (𝑛𝑝+𝑛𝑡)
𝑛𝑡
Xt = (𝑛𝑝+𝑛𝑡)
Xp + Xt = 1
Keterangan :
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
np = mol pelarut
nt = mol zat terlarut
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
%massa = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
%volume = 𝑥 100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
Untuk menghitung perbandingan masa unsur-unsur dalam suatu senyawa digunakan :
𝑋 𝑥 𝐴𝑟
Kadar Unsur X = 𝑥 100%
𝑀𝑟
Dimana x merupakan jumlah atom unsur X dalam 1 molekul senyawa dan indeks dari unsur
X dalam rumus kimia senyawa
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur
kristalnya. Jika suatu hidrat dipanaskan, sebagian atau seluruh air kristal akan lepas atau
menguap
Rumus Kimia Hidrat Nama Hidrat
Garam inggris, MgSO4.7H2O Magnesium Sulfat Heptahidrat
Terusi, CuSO4.5H2O Tembaga ( II ) Sulfat Pentahydrat
Gipsum, CaSO4.2H2O Kalsium Sulfat Dihydrat