a. Materi
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai Massa dan menempati ruang (mempunyai
volume). Segala benda di alam semesta, termasuk tubuh kita sendiri, merupakan matlunakeri.
Istilah itu diambil dari bahasa latin, mater, yang berarti “Ibu”. Materi dapat sekeras baja,
selunak air dalam kolam, atau tidak kelihatan sebagaimana oksigen di udara. Dengan kata
lain, materi terdapat dalam 3 macam wujud : padat (solid), cair (liquid), dan gas. Perlu di
perhatikan bahwa massa tidak sama berat. Massa adalah ukuran bertahannya suatu benda
terhadap perubahan kecepatan.Adapun berat adalah gaya yang menyatakan besarnya tarikan
gravitasi terhadap benda yang bermassa. Berat suatu benda sangat bergantung pada gravitasi.
Kita dapat mengenal suatu materi dan membedakannya dari materi-materi yang lain
berdasarkan berbagai cirri khas yang disebut sifat-sifat.
b. Sifat-sifat Materi
Sifat-sifat suatu materi dapat di kelompokkan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif.
1) Sifat ekstensif Materi
Sifat ekstensif materi adalah sifat materi yang dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, dan jumlah
zat (materi). Contohnya adalah massa dan volum, semakin besar ukuran suatu benda, maka
semakin besar pula massa dan volumnya.
2) Sifat Intensif Materi
Sifat intensif materi adalah sifat materi yang dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, dan jumlah zat
(materi). Contohnya adalah titik didih dan massa jenis. Titik didih dan massa jenis tidak
berubah meskipun ukuran atau jumlah zat tersebut berubah.
Selain sifat ekstensif dan sifat intensif, sifat-sifat materi juga dapat dikelompokkan ke dalam
sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika materi merupakan sifat-sifat materi yang dimiliki oleh materi saat materi tersebut
tidak berubah menjadi materi baru. Contoh sifat fisika adalah:
1) Kerapatan (massa jenis)
2) Wujud (fasa)
3) Warna
4) Kelarutan
5) Daya hantar listrik dan panas (konduktivitas)
6) Kekerasan
7) Kemagnetan
8) Bau
9) Rasa
Sifat kimia materi yaitu sifat suatu benda atau materi yang berhubungan dengan terbentuknya
zat baru. Contoh sifat kimia adalah :
1) Mudah terbakar
2) Mudah berkarat
3) Mudah membusuk
4) Korosif
5) Mudah meledak
6) Beracun
7) Bersifat asam atau basa
1) Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari suatu unsur adalah atom. Beberapa
contoh unsur adalah emas, perak, alumunium, tembaga, belerang, karbon, dan sebagainya.
Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 112 unsur, ada yang ditemukan dalam keadaan bebas,
seperti emas dan intan, tetapi sebagian besar unsur ditemukan dalam keadaan terikat sebagai
suatu senyawa. Unsur dapat dikelompokkan ke dalam unsur logam, nonlogam, dan
metaloid/semilogam. Berikut adalah perbedaan antara unsur nonlogam dan logam yang
diberikan pada tabel.
Perbedaan Unsur Logam dan Nonlogam
Ada beberapa unsur yang memiliki sifat seperti logam dan nonlogam. Unsur tersebut dikenal
sebagai unsur metaloid/ semilogam. Contohnya adalah silikon, boron, germanium, arsen dan
stibium (antimon). Unsur-unsur tersebut banyak digunakan sebagai semikonduktor.
a) Tabel Periodik Unsur
Untuk memudahkan kita mempelajari unsur, unsur tersebut ditampilkan dalam Tabel
Periodik Unsur yang dikenal sebagai Sistem Periodik Unsur (SPU). Dalam tabel periodik
unsur-unsur ada yang diletakkan pada lajur tegak (kolom) yang disebut golongan dan lajur
horizontal (baris) yang disebut periode. Pada satu golongan sifat unsur semakin mirip dan
pada satu periode sifat unsur semakin berbeda. Berikut adalah gambar Tabel Periodik Unsur.
2) Lambang Unsur
Untuk menyederhanakan nama unsur, para ilmuwan memberikan lambang unsur. Lambang
unsur yang digunakan sampai sekarang dibuat oleh Jons Jacob Berzelius. Berikut adalah cara
penulisan lambang unsur yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzallius.
a) Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf dari huruf awal nama latinnya yang
dituliskan dengan huruf kapital. Perhatikan contoh tabel berikut.
Tabel Nama unsur dan Lambangnya
b) Jika Huruf awal dari nama latinnya sama, maka diberi huruf lain yang dituliskan
dengan huruf kecil. Perhatikan contoh dalam tabel berikut. Tabel 2.3 Nama Unsur dan
Lambangnya
3) Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain
yang lebih sederhana dimana sifatnya berbeda dengan zat semula. Bagian terkecil dari suatu
senyawa adalah molekul (gabungan dua atom unsur /lebih lebih baik sejenis ataupun berbeda
jenis. Contohnya gula pasir yang berwarna putih, berwujud padat, dan berasa manis jika
dipanaskan sampai terbakar akan mengalami reaksi. Berikut adalah hasil reaksinya. Sebelum
reaksi: gula pasir berwujud padat, berwarna putih, dan berasa manis setelah reaksi terdapat
zat baru:
a) Zat yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa pahit (karbon)
b) Titik-titik cairan, tak berwarna, tak berasa, tak berbau (air)
c) Zat tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air kapur (karbon dioksida)
Berarti kita dapat mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air, dan gas karbon
dioksida melalui reaksi pembakaran. Air juga tergolong ke dalam senyawa. Air dapat
diuraikan menjadi dua jenis zat lain, yaitu gas hidrogen dan oksigen. Penguraian air dapat
terjadi jika uap air dipanaskan pada suhu tinggi atau jika air dialiri listrik. Sifat gas hidrogen
dan oksigen berbeda dengan sifat air. Gas hidrogen mudah terbakar, sedangkan oksigen
merupakan gas yang diperlukan pada proses pembakaran. Sementara air tidak dapat terbakar
dan tidak dapat melangsungkan pembakaran.
Penguraian Air menjadi Gas Hidrogen dan Oksigen oleh Arus Listrik.