Anda di halaman 1dari 13

ZAT DAN PERUBAHANNYA

Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruangan
(mempunyai volume). Segala benda yang ada di alam semesta termasuk kita sendiri,
merupakan materi, Perhatikan bahwa massa yang digunakan dalam mendefinisikan
materi tidak sama dengan berat. Massa di mana saja tempatnya adalah sama.
Sedangkan berat tergantung gravitasi.
1. Sifat-sifat Materi
A. Sifat Fisis
Anda dapat membengkokkan kawat tembaga, namun anda tidak dapat
melakukannya pada sebatang lilin. Lilin tidak dapat bengkok – tapi patah.
Kerapuhan/kegetasan tersebut merupakan salah satu ciri yang menggambarkan
lilin. Selain itu, warna dan bentuknya juga merupakan penggambaran lilin. Ciri
suatu materi yang dapat anda amati tanpa merubah zat-zat yang
menyusun materi tersebut disebut sifat fisis.
Contoh-contoh sifat fisis adalah warna, bentuk, ukuran, kepadatan, titik
lebur dan titik didih. Anda dapat menggambarkan suatu zat menggunakan
beberapa sifat fisis menggambarkan penampakan suatu benda. Sebuah paku
besi dapat digambarkan sebagai silinder berujung lancip yang terbuat dari
bahan padat berwarna kelabu pudar. Dengan menggambarkan bentuk, warna
dan keadaan paku tersebut, anda telah mengetahui beberapa sifat fisisnya.
Beberapa sifat fisis dapat diukur. Sebagai contoh, anda dapat menggunakan
sebuah penggaris untuk mengukur salah satu sifat paku itu, yaitu panjangnya.
Sifat fisis paku apa yang diukur dengan timbangan?

B. Sifat Kimia
Pernahkah anda memperhatikan peringatan yang dipasang di stasiun pengisian
bahan bakar umum (SPBU)? Setiap SPBU selalu memberi peringatan ”dilarang
merokok”. Peringatan itu menyatakan bahwa bahan bakar tersebut mudah
terbakar. Kecenderungan suatu zat untuk terbakar merupakan contoh sifat
kimia. Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang menyatakan apakah zat itu
dapat mengalami perubahan kimia tertentu. Banyak zat lain yang mudah
terbakar, seperti LPG, bensin, spiritus, minyak tanah. Dengan mengetahui
bahan mana yang mengandung zat-zat yang memiliki sifat kimia ini, anda akan
dapat menggunakannya secara aman. banyak obat-obatan yang disimpan
dalam botol-botol gelap. Obat-obatan tersebut mengandung senyawa dengan
sifat kimia yang serupa. Perubahan kimia akan terjadi pada senyawa tersebut
jika terkena cahaya..
Ketika logam dibiarkan di udara, beberapa jenis logam akan mengalami korosi.
Perkaratan besi merupakan salah satu contoh korosi. Karat besi adalah
senyawa oksida besi, yaitu besi yang telah mengikat oksigen. Karat besi bersifat
rapuh dan berpori, sehingga logam besi yang berada di bawahnya akan terus
mengalami korosi lebih lanjut. Aluminium juga bereaksi dengan oksigen yang
ada di udara membentuk aluminium oksida.  Tembaga adalah contoh logam lain
yang dapat mengalami korosi jika dibiarkan di udara. Ketika tembaga terkorosi,
akan membentuk lapisan yang berwarna hijau. Lapisan hijau tersebut
merupakan senyawa tembaga karbonat. Emas tidak bereaksi dengan oksigen
yang ada di udara. Mudah tidaknya suatu logam bereaksi dengan oksigen
merupakan sifat kimia logam.

2. Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang
lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. terbagi menjadi 2 yaitu : Perubahan
kimia dan perubahan fisika.

A. Perubahan Kimia
Dari pengamatan tentang apa yang terjadi di sekitarmu, anda mengetahui
bahwa perubahan yang mengubah identitas suatu zat memang terjadi.
Kembang api meledak, lilin terbakar, telur membusuk, rangka mobil dan sepeda
berkarat. Apa persamaan yang dimiliki perubahan-perubahan tersebut? Roti
bakar, sup, dan sate yang hangus, semua berbau hangus. Bau tersebut
berbeda dengan bau roti, sup ataupun stik. Bau tersebut merupakan petunjuk
bahwa telah dihasilkan suatu zat baru. Perubahan suatu zat dalam suatu
materi menjadi zat yang berbeda disebut perubahan kimia.

Ciri-ciri Reaksi Kimia ( menandakan terjadinya suatu perubahan kimia)


Terjadinya suatu reaksi kimia dapat diketahui dari perubahan yang diakibatkan
oleh reaksi tersebut. Beberapa perubahan tersebut adala terbentuknya
endapan, terjadinya perubahan warna, terbentuknya gas, dan adanya
perubahan suhu.

B. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghsilkan zat baru.
Contohnya proses perubahan wujud ( menguap, menyublim, membeku,
mencair, membeku) dan pelarutan contohnya pelarutan gula dan garam.
Pelarutan ini hanya bersifat melarut saja artinya zat yang dilarutkan tidak
bereaksi.
3. Klasifikasi Materi, Unsur, dan Senyawa  Dalam Materi 

Sahabat pendidikan sekalian, perlu kita ketahui bahwa Kelompok Materi, dapat
dikelompokkan manjadi 3 bagian yaitu Unsur, Senyawa dan Campuran. Pada bagian ini
kalian juga akan belajar mengenai pemisahan campuran, karakteristik zat serta
perubahannya. Kalian menemukan berbagai fakta unik tentang zat dan perubahan
didalam kehidupan kalian sehari-hari. Benda –benda disekitarmu dapat dikelompokkan
menjadi kelompok yang berbeda-beda, benda-benda tersebut juga mengalami
perubahan yang khas sesuai karakteristik benda itu sendiri.

Contohnya ketika kita memanaskan air hingga mendidih, maka akan terjadi menguapan
yang berarti terjadi perubahan wujud dari cair menjadi uap. Dapur dirumah kalian
merupakan salah satu tempat yang menarik untuk mengamati perubahan zat dan
bagaimana memisahkan berbagai macam campuran . Di dapur terdapat beberapa
senyawa kimia, seperti gula, garam, asam cuka, minyak goring, sayuran, buah-buahan
serta beberapa bumbu masakan. Beberapa senyawa kimia tersebut jika digunakan
untuk memasak akan saling bercampur dan mengalami perubahan komposisi materi
dan membentuk senyawa baru . bahan tersebut memiliki klasifikasi yang berbeda, ada
yang berupa zat tunggal ( Unsur dan senyawa ) dan ada juga yang sudah merupakan
unsur campuran.

1. Klasifikasi Materi
Salah satu gambaran keberagaman materi ialah Segala sesuatu dialam semesta ini
tersusun atas berbagai macam materi yang terdiri dari unsure, seperti air, udara,
tanah dan api. Ketika kalian mengumpulkan suatu atau sekelompok benda
berdasarkan sifatnya, maka langkah-langkah yang dapat kalian lakukan adalah
sebagai berikut :
 Mengamati karakterisktik benda tersebut
 Mencatat persamaan dan perbedaan sifat masing-masing benda.
 Memasukkan benda-benda yang memiliki persaman sifat kedalam satu
kelompok 
 Membari nama yang sesuai untuk setiap kelompok benda tersebut.

Para ilmuan mengklasifikasi materi agar lebih mudah dipelajari dan disusun secara
sistematis. Materi adalah : Sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati
sebuah ruang. Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan menjadi zat
padat, cair, dan gas. Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam , seperti besi,
emas, dan seng. Contoh zat cair adalah minyak goreng, dan bensin, contoh Gas
adalah udara, asap dan uap air. Contoh wujud yang sederhana dan mudah kamu
fahami adalah air. Ketika dalam bentuk bongkahan es, maka es tersebut dikatakan
dalam wujud padat. Tetapi jika dipanaskan maka es tersebut akan berubah bentuk
kembali menjadi cair. Air dikatakan sebagai bentuk cair dan jika dipanaskan hingga
pada suhu 100o C maka akan berubah menjadi uap air. Uap air dikatakan wujud
gas . Perbedaan sifat zat padat, cair dan gas dijelaskan pada tabel berikut ini.

Perbedaan sifat zat padat, cair dan gas

A. Unsur

Coba perhatikan benda-benda yang ada disekelilingmu. Ada pensil, buku, meja,
kursi, pintu, jendela, pakaian dan lain sebagainya. Tersusun dari apakan benda-
benda tersebut? Semua benda yang berada di bumi kita tersusun dari materi.
Ilmuan menggolongkan materi berdasarkan komposisi dan sifatnya. Berdasarkan
komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasi menjadi zat tunggal dan
campuran. Perhatikan gambar berikut ini.

Bagan klasifikasi materi

Dari gambar tersebut, materi di alam dapat dibagi menjadi zat murni dan campuran.
Jika dikaji lebih dalam lagi, zat tunggal ( murni ) dapat dibagi menjadi unsure dan
senyawa. Unsure merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi
manjadi bagian yang lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik
asli dari unsure tersebut. Sebongkah emas apabila dibagi terus hingga bagian yang
terkecil maka akan menjadi atom emas. Banyak sekali unsure yang ada di alam ini
dapat kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya besi, timah, seng,
tembaga, dan nikel. Sama seperti contoh emas yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa apabila potongan besi, timah, nikel dan tembaga dibagi lagi menjadi bagian
terkecil akan diperoleh atom besi, timah, nikel dan tembaga. Dari penjabaran
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsure merupakan zat tunggal yang tidak
dapat diuraikan lagi mejadi zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa.
Bagian terkecil dari unsure adalah Atom.

Unsur logam dan lambangnya

Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu


pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak
membedakan penamaan unsur alamiah yang terdapat di alam ataupun unsur
buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas
penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk
memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya.
Simbol yang saat ini digunakan secara internesional adalah simbol yang diusulkan
oleh Jons Jacob Berzelius.
- Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai berikut :
a. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama
latinnya.
b. Huruf awal ditulis dengan huruf capital atau huruf besar.
c. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberi satu huruf kecil dari nama
unsur tersebut.
Contohnya : Karbon ( nama latinnya Carbon ), dilambangkan dengan C, Kalsium
( nama latinnya Calcium ) dilambangkan dengan Ca.

Unsur- unsur tersebut selanjudnya disusun dalam bentuk system periodic unsure.
Unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom.
Unsur-unsur logam terletak dibagian kiri bawah ( diberi simbol warna biru ), unsure-
unsur nonlogam terletak dibagian kanan atas ( diberi simbol warna kuning ),
sedangkan unsure semi logam ( diberi warna coklat ) diantara warna biru dan
kuning. Berikut tabel contohnya :

Sistem periodik unsur

Unsur logam dan nonlogam memiliki beberapa sifat fisika dan kimia. Berikut ini
adalah perbedaan sifat unsur logam dan nonlogam!
a. Logam
- Berwujud padat pada suhu kamar kecuali ( Raksa )
- Dapat ditempa dan dapat diregangkan
- Konduktor listrik dan panas
b. Nonlogam
- Ada yang berwujud padat, cair dan gas
- Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa
- Nonkonduktor kecuali Grafit

Jika diperhatikan, baik unsure logam maupun nonlogam memiliki banyak kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari. Dan berikut adalah kegunaan dari beberapa unsur-unsur
tersebut!
 Natrium (Na) secara umum kegunaannya dapat digunakan sebagai bahan untuk
membuat lampu natrium dan senyawanya digunakan untuk garam dapur.
 Stronsium (Sr) senyawanya digunakan untuk membuat warna merah kembang
api dan bahan untuk pembuatan cat kering.
 Magnesium (Mg) paduannya digunakan untuk bahan pesawat
 Lodin ( I ) Bahan untuk antiseptic dan senyawanya digunakan untuk garam
beryodium dan fotografi.

B. Senyawa.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering munggunakan air, gula, garam, cuka, asam
dan beberapa bahan lainnya didalam dapur. Bahan-bahan tersebut merupakan
senyawa. Kalian juga telah mengetahui bahwa bagian terkecil dari sebuah unsur adalah
atom. Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk
molekul. Molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa. Dengan
demikian,kalian dapat menjelaskan bahwa senyawa terdiri atas dua buah unsure atau
lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsure-unsurnya. Dari uraian
tersebut dapat dijelaskan bahwa senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat
diuraikan menjadi dua atau lebih zat  yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa.
Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsure hydrogen ( H )
dan Oksigen ( O ). 

Bagaimana suatu senyawa dapat terbentuk? Senyawa terbentuk memalui proses


pencamuran unsure secara kimia. Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan sifat
unsure-unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan berbeda dengan
sifat gas hydrogen dan oksigen sebagai unsure penyusunnya. Pada suhu kamar, air
berwujud cair, sedangkan hydrogen dan oksigen keduanya berwujud gas. Air dapat
digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas hydrogen merupakan zat yang
mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang diperlukan dalam pembakaran. 

Air dan Model molekul air

Berikut adalah contoh senyawa sederhana dan unsur penyusunnya :


 Senyawa  : Air , Penyusunnya  : Hidrogen + Oksigen
 Senyawa  : Garam dapur (Natrium klorida), Penyusunnya  : Natrium + Klorin
 Senyawa  : Gula dapur, .Penyusunnya : Karbon + Hidrogen + Oksigen
Pemisahan Campuran Secara Fisika
 
Pemisahan campuran secara fisika ditandai dengan tidak adanya perubahan zat selama
pemisahan campuran. Beberapa teknik pemisahan campuran secara fisika diantaranya
adalah:
 Corong pisah
 Dekantasi
 Distilasi
 Filtrasi
 Kristalisasi
 Kromatografi
 Sentrifugasi
 Sublimasi

Corong Pisah
Corong pisah atau corong pemisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponen suatu campuran yang tersusun oleh dua jenis cairan
yang tidak saling melarutkan. Contohnya memisahkan campuran air dan minyak.
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Corong ini mempunyai
penyumbat di bagian atas dan keran di bagian bawah. Corong pemisah yang digunakan
dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun
Teflon. Untuk memakai corong ini, campuran dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan
corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat supaya
larutan tercampur. Corong kemudian didiamkan agar terjadi pemisahan komponen
penyusun campuran. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan
ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.

Corong pisah
 
Dekantasi
Dekantasi adalah pemisahan campuran dengan cara menuang cairan secara perlahan-lahan,
sehingga padatan tertinggal di dalam wadah. Pemisahan secara dekantasi juga dapat
dilakukan dengan menggunakan pipet, seperti terlihat pada animasi. Metode ini lebih cepat
dibanding filtrasi tetapi hasilnya kurang efektif. Cara ini lebih efektif jika partikel padatnya
berukuran besar. Contohnya pemisahan campuran air dan pasir. 
 

Proses dekantasi
Distilasi

Distilasi atau penyulingan merupakan pemisahan suatu campuran berdasarkan perbedaan


titik didih. Materi satu dengan materi yang lain mempunyai titik didih yang berbeda. Dengan
distilasi, maka materi yang mempunyai titik didih lebih rendah akan mendidih dan menguap
terlebih dahulu.

Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap
pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Pada proses distilasi kita akan menguapkan zat pelarut untuk mendapatkan zat pelarutnya
dengan cara mengembunkan uap zat pelarut. Pelarut bahan yang diinginkan akan
menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor), kemudian uap yang
mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan
sisanya disebut residu. Contoh penggunaan metoda distilasi adalah pembuatan air murni
(aquades) dari campuran air dan mineral-mineral yang terkandung di dalamnya,
memisahkan antara air dengan alkohol, dan pembuatan minyak kayu putih.

Pemisahan campuran secara distilasi yang dilakukan hanya sekali, terkadang masih belum
terpisah seluruhnya. Contoh pemisahan air dan alkohol dengan cara distilasi. Air
mempunyai titik didih 100oC, sedangkan titik didih alkohol hanya 75oC. Jika larutan ini kita
panaskan pada suhu 75oC, ternyata sebagian airpun turut menguap. Akibatnya distilat
masih mengandung air sedikit. Oleh karena itu kita perlu melakukan proses distilasi secara
bertingkat. Contoh proses distilasi bertingkat lainnya adalah proses pengolahan minyak
bumi.

Proses Distilasi

Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter). Dasar pemisahan metode ini
adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan
menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori-pori saringan dan
meneruskan pelarutnya. Pada proses filtrasi, bahan yang akan disaring harus dibuat dalam
bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal di penyaring disebut residu atau ampas.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan teknik pemisahan campuran ini,
misalnya ketika kita membuat santan dari parutan buah kelapa, menyaring air bersih dari
kotorannya, dan ketika memisahkan minuman teh dari ampas/dedaunan teh.
Menyaring santan kelapa

Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam
suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut, dan
perbedaan titik didih. Contohnya bila kita ingin memisahkan garam dari air pelarutnya.
Kedua komponen larutan tersebut yaitu garam dan air, sama-sama mempunyai ukuran
partikel yang sangat kecil yang dapat menembus filter serapat apapun. Oleh karena itu kita
harus dapat memisahkan campuran ini dengan cara lain yaitu berdasarkan titik didih
komponennya.

Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan
titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Contoh proses kristalisasi penguapan
adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu
tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses
penguapan, dihasilkan kristal-kristal garam.

Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu
larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih
dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan. Contoh kristalisasi pendinginan adalah pembuatan natrium asetat dari
campuran asam asetat dengan natrium karbonat, natrium bikarbonat atau natrium
hidroksida. Apabila asam asetat bercampur dengan natrium karbonat akan terbentuk kristal
natrium asetat.  

Kristalisasi Penguapan

Kristalisasi Pendinginan

Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut


pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam
pelarut tertentu, daya absorbsi (daya serap) oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya
penguapan).

Salah satu jenis kromatografi adalah kromatografi kertas. Teknik kromatografi ini dapat
digunakan untuk memisahkan komponen campuran pewarna. Misalnya, tinta merupakan
campuran dari beberapa warna. Pelarut yang  digunakan antara lain eter dan aseton. Zat
yang lebih larut dalam pelarut akan bergerak lebih cepat ke atas, sedangkan zat yang
kurang larut akan tertinggal. Kertas yang berisi hasil pemisahan secara kromatografi
disebut kromatogram.
Kromatografi memiliki banyak kegunaan. Dalam industri makanan digunakan untuk
mengetahui apakah suatu pewarna makanan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, untuk
memeriksa kandungan pestisida dalam sayuran dan buah-buahan.

Kromatografi

Sentrifugasi

Suspensi yang partikel-partikelnya sangat halus tidak bisa dipisahkan dengan cara filtrasi.
Partikel-partikelnya dapat melewati saringan atau bahkan menutupi lubang pori-pori
saringan sehingga cairan tidak dapat lewat. Cara untuk memisahkan suspensi adalah
dengan membiarkannya hingga mengendap. Setelah beberapa saat, partikel-partikelnya
mengendap sehingga cairannya dapat dituang. Akan tetapi banyak partikel suspensi yang
terlalu kecil untuk disaring tetapi juga tidak dapat mengendap. Hal ini karena partikel-
partikel padatan tersebut dipengaruhi oleh gerakan molekul cairan yang sangat cepat.
Suspensi yang sulit dipisahkan ini dapat dipisahkan dengan sentrifugasi.
Suspensi yang akan dipisahkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian diputar.
Sentrifugasi yang cepat menghasilkan gaya sentrifugal yang lebih besar sehingga partikel
tersuspensi mengendap di dasar tabung. Proses selanjutnya adalah memisahkan endapan
dari pelarutnya dengan cara menuang pelarut ke tempat lain dan  endapan tetap tinggal di
dalam tabung.
Contoh pemisahan campuran dengan sentrifugasi adalah ketika kita ingin memisahkan
komponen-komponen penyusun darah, dan  memisahkan susu menjadi susu krim dan susu
skim.

Sentrifugasi

Sublimasi

Penyubliman merupakan peristiwa berubahnya wujud materi dari padat menjadi uap,
kemudian berubah kembali dari uap menjadi padat. Beberapa materi dapat menyublim,
misalnya kristal iodida (I2), kapur barus, dan sebagainya. Dengan sifat yang dimiliki oleh
zat tersebut, jika terjadi campuran yang melibatkan zat yang bersifat dapat menyublim
dengan zat yang tidak dapat menyublim, maka pemisahan dapat dilakukan dengan cara
sublimasi.
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan cara menguapkan zat padat
tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan
tertinggal dalam tabung. Misalnya campuran antara pasir dengan kristal iodida. Pasir
merupakan materi yang tidak dapat (sukar) menguap, sedangkan kristal iodida merupakan
materi yang mengalami peristiwa penyubliman. Dengan demikian campuran ini dapat
dipisahkan dengan cara sublimasi.

Penyubliman
 

Anda mungkin juga menyukai