Anda di halaman 1dari 9

MENYUSUN KARYA TARI

Pada kegiatan belajar ini kalian akan dipandu dalam proses penciptaan tari sebagai materi ajar
pembelajaran tari kreatif seperti yang telah diuraikan kegiatan belajar sebelumnya. Proses
penciptaan tari tidak hanya menitik beratkan pada aspek penemuan-penemuan gerak dan
merangkainya gerakan tersebut menjadi suatu bentuk tari, tetapi lebih dari pada itu, di mana
improvisasi, eksplorasi dan forming (komposisi) menjadi bagian yang paling penting dalam
proses penciptaan tari.

Eksplorasi

Proses eksplorasi sangat berguna bagi pengalaman tari, akan tetapi siswa masih perlu diarahkan
dengan cermat. Anda melakukan eksplorasi (penjajagan), berarti Anda termasuk berpikir,
berimajinasi untuk merasakan dan merespons.
Misalnya siswa diajak duduk atau melihat sesuatu, membayangkan pantai, sesuatu yang indah,
bermain dengan pasir sambil tertawa, badai di tengah laut, ombak dan merasakan desiran angin.
Guru memberikan isyarat kepada siswa untuk melakukan gerak kaki beralih ke gerak tangan lalu
kegerakan kepala dan kegerakan seluruh tubuh. Maka siswa dalam melakukan suatu
keseimbangan dan kesempatan untuk menciptakan responnya sendiri dalam waktu yang
bersamaan, lama kelamaan siswa akan menemukan arti tentang kualitas gerak dan nilai ekspresi.

Improvisasi
Apabila kalian menggunakan improvisasi secara secara baik, kalian dapat memperoleh suatu cara
yang berharga bagi peningkatan pengembangan kreatif. Aktivitas gerak yang berasal dari
improvisasi ditandai oleh spontanitas.Perlu menjadi perhatian Anda, bahwa improvisasi dapat
memberikan kesempatan yang lebih besar bagi imajinasi dan menciptakan dari pada eksplorasi.
Karena itu di dalam improvisasi terdapat suatu pengalaman yang baik dan akan terasa dengan
timbulnya suatu kepuasan rasa yang benar-benar sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Adapun tujuan dari improvisasi adalah meningkatkan motivasi dan memberikan pengalaman
aktivitas yang diarahkan sendiri.Improvisasi dapat mendorong ingatan-ingatan tentang
pengalaman hidup.Menyampaikan kesan-kesan dapat dijadikan sebagai acuan dalam merespons
imajinasi baru dan mengembangkan ide-ide gerak
Forming (Pembentukan)

Membuat komposisi berarti kalian menata bagian-bagian yang saling berhubungan menjadi
bentuk kesatuan yang utuh.Kemampuan dalam merangkai gerak tari ke dalam satu komposisi
tidak dapat dipisahkan dengan kreativitas yan melalui tahapan seperti improvisasi dan eksplorasi,
yang kemudian dipadukan dengan unsur-unsur yang terkait dengan pengetahuan tari dan artistik
srta tingkah laku kreativitas maupun perkembangannya dan mempunyai tujuan.Menyusun atau
mengkomposisi tari, memerlukan penekanan unsur tari dengan desain, irama, motivasi, ide.
Dengan demikian unsur materi komposisi perlu dihayati dan dimengerti, metode penyusunan dan
pengkombinasian berbagai unsur harus dipelajari dan dipraktekan

PROSES GARAPAN TARI


Penggarapan Tari Melalui Berbagai Eksplorasi

Eksplorasi atau penjagagan merupakan proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon
suatu objek untuk dijadikan bahan dalam karya tari jika kalian ingin memproduksi atau menata
sebuah tarian kegiatan yang harus dimulai adalah eksplorasi. Proses kreatif yidak akan terjadi
apabila pembentukan gerak lewat suatu eksperimen tidak dilaksanakan. Pada langkah coba ini
pembentukan gerak diawali dengan melatih rangsang estetis terhadap berbagai sesuatu yang ada
di sekitar kalian. Wujudnya bisa berupa benda, irama, cerita, tema, tentang kebesaran alam,
keajadian, sikap-sikap pribadi, tingkah laku makhluk hidup, kesan yang ada pada benda mati,
mendengarkan musik dsb yang berfungsi sebagai perangsang untuk kita mulai berkarya.
Rangsang dalam tari dapat berupa rangsang visual atau pandang, rangsang auditif atau rangsang
dengar, rangsang gagasan, rangsang rabaan dan rangsang kinestetik.
a) Rangsang Visual
Jika kalian mengamati suatu benda baik itu benda hidup maupun benda mati sebagai rangsang, ini
disebut sebagai rangsang visual.Rangsang visual adalah sesuatu yang timbul dan benda yang
kalian lihat.Rangsang visual dapat timbul dari pengamatan kalian terhadap patung, gambar, dll.
Dari gambaran visual tersebut kalian biasa
mengamati dari aspek latar belakang, garis, tekstur, wujud, warna, fungsi, sudut pandang, ritme
dll.
Sebagai awal dari kegiatan ini cobalah kalian memulainya dengan mengadakan eksplorasi
terhadap salah satu objek yang menarik. Kalian amati aktivitas kehidupan anak remaja yang
menginjak dewasa ketika mengungkapkan rasa syukurnya. Berdasarkan hasil pengamatan
cobalah kalian ekspresikan ungkapan-ungkapan kegembiraan tersebut.

b) Rangsang Auditif

Berbagai macam suara/bunyi-bunyian bisa kalian jadikan rangsangan dalam membuat suatu
karya tari, yang termasuk rangsang dengar antara lain : musik iringan tari, musik-musik daerah,
suara kentongan, lonceng gereja, suara deru mobil, suara-suara yang ditimbulkan oleh angin,
suara manusia, suara hewan, dll. Dari suara tersebut cobalah kalian bergerak seirama atau bahkan
bergerak dengan irama yang berlawanan.
Berdasarkan suara atau bunyi-bunyi yang ada di sekitar kalian, dapat dimanfaatkan dalam
membuat karya tari. Hal tersebut juga sebagai rangsang dalam mencari dan menemukan gerak-
gerak yang akan ditata dalam karya tari kalian.
c) Rangsang Gagasan/Ide

Gagasan atau ide membantu kalian dalam berkarya tari. Jenis rangsang ini banyak digunakan
oleh beberapa piñata tari dalam proses berkarya. Ide/gagasan bisa timbul dari berbagai hal,
misalnya permainan, aktivitas anak remaja/dewasa, aktivitas petani, nelayan, dsb.
d) Rangsang Kinestetik

Jika kalian mencoba membuat atau menata karya tari, kalian dapat menggunakan gerak atau
frase gerak tertentu sebagai rangsang kinestetiknya.Gerak atau frase gerak tersebut dapat berasal
dari gerak tari tradisional maupun gerak tari-tari kreasi baru atau modern. Sebuah karya tari bias
tercipta menggunakan cara ini (lihat peta jarring laba-laba pada kelas 1 semester 2).
e) Rangsang Peraba
Rangsang peraba merupakan rangsang yang juga dapat menghasilkan gerak yang dapat dipakai
oleh piñata tari sebagai dasar pijakannya. Misalnya sentuhan halus dari bahan sutra, butiran pasir
lembut pantai akan menghasilkan gerak-gerak yang sangat bervariasi, dan jika diolah akan
menghasilkan karya tari tari yang bagus.
Setelah kalian memahami dan mencoba berimprovisasi gerak melalui rangsang, baik rangsang
dengar/auditif, lihat/visual, ide maupun kinestetik, selanjutnya silakan kalian mencoba memproduksi suatu
karya tari berdasarkan rangsang tersebut
Ekplorasi dapat dilakukan melalui :

a) Lingkungan alam
Lingkungan alam di sekitar kita dapat berupa pohon, bunga, gunung, lembah dan ngarai, laut,
danau, hutan, benda hidup atau benda mati. Lingkungan ala mini dapat kalian amati dan
dijadikan sebagai pijakan dalam berkarya tari.
b) Eksplorasi melalui Binatang
Bermacam-macam binatang hidup dan berkembang biak di sekeliling kita dengan bentuk,
karakter dan jenis yang sangat beragam pula. Ada yang hidup di darat, di air dan di
udara.Binatang dapat diamati dari wujudnya, jenis, suara, tingkah laku, fungsi dan kegunaannya.
Eksplorasi melalui binatang yang diamati dari tingkah lakunya seperti cara berjalan, makan,
terbang, berenang, bercengkrama, dan sebagainya
c) Eksplorasi melalui buku cerita
Buku cerita atau bacaan lainnya dapat memberikan sumber inspirasi dalam menemukan tema dan
mengembangkan gerak.Kalian dapat melihat cerita bergambar/komik mauun cerita tidak
bergambar.Temanya ada yang diangkat dari legenda, cerita rakyat, kepahlawanan, dongeng,
hikayat, sejarah, dan sebagainya. Buku cerita ini ada yang berasal dari Indonesia seperti Malin
Kundang (Sumatera), Cinde laras (Jawa), dan sebagainya atau di luar Indonesia seperti
Cinderela, Putri salju, Sailor Moon, dan sebagainya.
Eksplorasi gerak melalui buku cerita ini dapat diamati dari temanya, suasana, jalan cerita,
karakteristik tokoh yang ada dalam cerita tersebut, nilai moral yang ingin disampaikan dalam
cerita tersebut.
d) Eksplorasi melalui Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar dapat dijadikan sumber pijakan dalam membuat karya tari. Keadaan
lingkungan sekitar yang sangat beragam dari kehidupan ini seperti watak atau pibadi, warna,
ukuran, manfaat atau fungsinya dapat diamati di setiap ruang kehidupan misalnya kehidupan di
jalanan, aktivitas sesorang ketika berada di ruang tamu, di dapur atau di halaman, keadaan dan
kehidupan di suatu pesta dan sebagainya
Penggarapan Tari melalui Improvisasi
Improvisasi dapat dilakukan melalui :
a) Properti atau alat
Properti atau alat dalam tari digolongkan menjadi dua yaitu 1) alat yang menempel atau
merupakan bagian dari busana penari (seperti selendang/ sampur, keris, rok panjang atau kain
panjang, rambut yang tergerai panjang, dan sebagainya. 2) alat yang tidak menempel pada penari
(seperti kipas, tongkat, kursi, panah, dan masih banyak lagi alat yang bias dijadikan alat untuk
berekspresi. Properti dalam tari memiliki fungsi yang berbeda-beda, ada yang digunakan sebagai
senjata (seperti keris, kipas, tongkat panah, dsb) dan ada pula yang digunakan sebagai
penggambaran suasana (seperti kain panjang sebagai gambaran laut, angina, dsb). Properti dalam
tari dapat berfungsi sebagai iringan atau bagian dari iringan tari, misalnya rebana, kentongan,
tifa, kastanyet dan lainnya
Cara menggunakan properti harus mengenali dengan baik karakteristiknya, mulailah dengan
memegangnya, kembangkan gerak dengan menggunakan property tersebut, lakukan gerak di tempat,
berpindah tempat, permainan level, arah hadap bahkan mungkin respons antar penari atau tema lain
dengan mempergunakan property yang sama

b) Suara Lingkungan
Suara lingkungan ang dapat digunakan sebagai kegatan improvisasi antara lain suara hujan, suara
gemuruh angin, suara percikan dan air yang mengalir, suara petir. Suara-suara tersebut dapat
merangsang kalian hanyut ke dalam suasana tertentu, sehingga gerak yang dilakukan larut dalam
iramanya. Misalnya, di tepi pantai di malam gelap yang terdengar saat itu deburan ombak,
kadang besar namun kadang kecil. Terdengar pula tiupan angin dan suara gesekan daun
nyiur.Bayangkan suasana lingkungan tersebut, ada dan bagaimana gerak yang diekspresikan
pada keadaan itu?Catat motif gerak yang dilakukan, lakukan bersama temanmu agar terjadi
komunikasi gerak yang selaras dan saling merespons.
b) Suara Musik

Musik sangat beragam, baik bentuk, sifat, fungsi, suasana bahkan jenis alatnya.Ada yang
bernada diatonis dan ada yang bernada pentatonis. Musik daerah yang berkembang di
Indonesia umumnya menggunakan musik pentatonis seperti : gamelan Jawa, gamelan
Sunda, gamelan Bali, sedangkan musik dari daerah timur biasanya bernada diatonis.
Musik dapat menggambarkan suasana.Musik yang menggambarkan gembira biasanya ritmenya
cepat dan bergairah, sedangkan musik menggambarkan suasana duka, sedih atau menderita
biasanya mengalun lembut dan menyayat hati.

d) Bermain Peran

Bermain peran dapat dilakukan secara monolog atau dialog. Berimprovisasi melalui bermain
peran harus memperhatikan beberapa unsur, seperti berbicara dan memainkan ekspresi
wajah.Improvisasi dengan bermain peran harus dilakukan hati-hati karena akan menggiring pada
gerak-gerak pantomim. Apabila bermain peran dengan dialog, ada peran protagonis atau
antagonis. Improvisasi dengan bermain peran akan lebih banyak menggunakan kata-kata
daripada geraknya. Improvisasi bermain peran dapat mengambil cerita yang sudah ada, bias juga
yang dibuat sendiri dengan teman-teman kalian dalam satu kelompok.Gunakan ekspresi wajah
untuk memperjelas perwatakannya dan juga maksud yang ingin disampaikan.
Forming atau Pembentukan
Dari kegiatan improvisasi akan menghasilkan perbendaharaan gerak, maka segera lakukan
pemilihan gerak yang sesuai dengan ide. Pada tahap forming atau pembentukan ini mula-mula
lakukan seleksi atau evaluasi gerak dengan memilih dan memilah gerak-gerak yang sudah ada
kemudian sesuaikan dengan ide garapan.Gerak-gerak yang sudah diseleksi atau dievaluasi
digabungkan menjadi suatu kesatuan yang utuh.Pada tahap ini juga dilakukan penggabungan
antara gerak dan musik pengiring tari. Penggabungan antara gerak dan musik tari memerlukan
waktu untuk penyesuaian dengan karakter dan atau suasana yang

PENYUSUNAN KONSEP GARAPAN TARI


Konsep garapan tari disusun dalam beberapa tahapan. Pada tahap pertama kalian harus
membuat rancangan tentang garapan tari yang akan dibuat, isinya adalah rencana garapan.
Peyusunan rencana garapan dibuat agar pada saat kita berkarya telah mempunyai
gambaran yang jelas, apabila dalam praktiknya ada perkembangan, maka tidak mengubah
konsep secara keseluruhan. Pada tahap ke dua adalah proses garapan yaitu penuangan
konsep atau rencana garapan ke dalam karya tari.
Urutan penulisan konsep garapan di mulai dari :

a) Latar Belakang

Latar belakang isinya memaparkan tentang latar yang membuat kalian berkeinginan
berkarya tari dan atas pertimbangan apa kalian membuat karya tari tersebut. Contoh
misalnya kalian ingin mengangkat kegembiraan atau pesta yang diadakan masyarakat
tertentu setelah panen tiba.Kegembiraan pesta panen atau pesta rakyat tersebut
diungkapkan melalui karya tari yang spektakuler, karena ungkapan kegembiraan ini
merupakan hal yang jarang dilakukan, kalaupun dilakukan apabila ada kejadian di luar
kebiasaan seperti ungkapan rasa syukur, sehingga diadakan pesta besar-besarn.Pesta
ungkapan rasa syukur ini sangat akrab dengan fenomena kehidupan remaja, sehingga
bentuk karya tarinya spektakuler dan hasil kreativitas yang lebih mengarah pada tari
kreasi.
b) Pemilihan judul dan tema

Makna sebuah tarian dapat tersirat di dalam judul, oleh karena itu judul merupakan sarana
untuk mengidentifikasi tarian baik bagi piñata tari maupun bagi penonton.Judul sebaiknya
dipilih sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dari penonton. Judul di
dalam tarian tidak perlu terlalu panjang, akan tetapi harus menarik dan mewakili seluruh
tarian tersebut. Pemilihan tema sebaiknya disesuaikan dengan tingkat usia dan
karakteristiknya, misalnya untuk tingkat usia remaja maka tema pesta sangat akrab dengan
dunia remaja, apabila untuk anak-anak maka tema dolanan sangat akrab dengan dunia
anak. Begitu pula dengan usia dewasa biasanya garapan lebih mengarah pada tari
kontemporer yang menggambarkan fenomena peliknya tantangan kehidupan yang harus
dihadapi, dan sebagainya.
c) Tujuan dan sasaran
Kalian membuat karya tari tentu memiliki tujuan tertentu. Mengapa kalian berkarya
? Untuk apa kalian berkarya ?dan untuk siapa kalian berkarya ?

d) Konsep garapan

Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan dalam menyusun konsep garapan tari adalah :
1) Tipe tari, dalam penetapan tipe tari penata tari menentukan dan menetapkan salah
satu dari beberapa jenis atau tipe tari. Jenis-jenis yang telah banyak dikenal antara
lain : tarian ―lepas‖, tari pergaulan, tipe komikal, tarian anak-anak, berpasangan,
kelompok dan drama tari. Penetapan tipe tari ini akan mempengaruhi proses
penataan karena msing-masing tipe tersebut akan menuntut cara penataan sendiri-
sendiri.
2) Metode penyajian tari, mode apa penyajian yang kalian pakai dalam garapan, Jika
mengangkat cerita Malin Kundang, dan tokoh-tokoh dalam cerita itu kalian
tampilkan secara jelas, maka mode penyajian dalam karya tari kalian adalah
representasional. Jika tidak ada atau tidak jelas penokohan dalam garapan kalian,
maka mode penyajiannya adalah simbolis representasional.
3) Gerak tari, motif-motif gerak apa saj yang kalian gunakan sesuai dengan persepsi
sumber garapan, yaitu gerak-gerak murni atau keseharian. Motif gerak yang kalian
inginkan mungkin masih berpijak dari gerak-gerak tari tradisi, misalnya ragam
gerak kewer (tari Betawi) yang kemudian dikembangkan.
4) Tata iringan, dalam garapan ini iringan tai apa yang kalian gunakan iring ?musik
tradisional atau non tradisional atau mungkin musik internal (musik langsung yang
dinyanyikan sendiri, tepukan-tepukan atau teriakan-teriakan dan hentakan kaki).
Instrumen apa saja yang digunakan ?menggunakan lagu atau tidak ? dan jangan
lupa untuk mencantumkan judul lagu dan penciptanya
5) Tata rias dan tata busana, tata rias apa yang digunakan dalam tarian tersebut.
Apakah tata rias sehari-hari yang sederhana, tata rias panggung, tata rias karakter
atau tata rias fantasi.Jika tarian yang ditampilkan tokoh-tokoh tertentu, maka kalian
harus menggunakan rias karakter. Dalam menyusun tata busana, busana apa yang
akan kalian gunakan ?Jangan lupa pemakaian busana tari harus disesuaikan dengan
kondisi dan karakteristiknya serta perlu diperhatikan pula pemakaiannya tidak
mengganggu penari dalam gerak.
6) Tata teknik pentas, dala hal ini berkenan dengan tempat pentas atau setting
panggung dan property atau perlengkapan panggung lainnya. Dalam konsep
garapan tarian, apakah kalian menggunakan property/alat ? Proerty apa yang
digunakan ? Fungsinya sebagai apa property tersebut ? Bagaimana cara penggunaan
propertynya ?

Anda mungkin juga menyukai