DOI : 10.33221/jiiki.v10i03.588
ific Journal
Abstract
Abstrak
Introduction: Patient visitors have the potential to
Pendahuluan: Pengunjung berpotensi dalam
spread infection in the hospital. Hand washing is
menyebarkan infeksi di rumah sakit. Mencuci
an effective way to reduce the spread of the
tangan merupakan salah satu cara yang efektif
infection. Handwashing behaviour is influenced by
untuk mengurangi penyebaran infeksi tersebut.
knowledge.
Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat
Objective: To determine the relationship between
pengetahuan dengan perilaku mencuci tangan
level of knowledge and patients’ visitor hand-
pengunjung pasien di satu rumah sakit.
washing behaviour in one hospital.
Metode: Desain penelitian adalah kuantitatif
Method: Research design is quantitative
korelasi dengan pendekatan cross sectional.
correlation wi th cross-sectional approach. The
Populasi penelitian adalah pengunjung pasien di
study population was visitors from three i n- pati ent
tiga ruang rawat i nap dengan sampel sebanyak 63
ward with the sample of 63 visitors using accidental
pengunjung yang menggunakan accidental
sampling with inclusion criteria of visitors aged 18-
sampl i ng dengan kriteria inklusi yaitu pengunjung
60 years and willing to become research
berusia 18- 60 tahun dan bersedia menj adi
respondents. The instrument in the form of
responden penelitian. Instrumen berupa kuesioner
questionnaire designed by the researcher and had
yang dibuat sendiri oleh peneliti dan telah
been tested for validity and reliability.
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. K uesi oner
Questionnaire for level of knowledge has r-count
tingkat pengetahuan dengan r hitung 0,409–0,738
0.409- 0.705 and Cronbach- Alpha 0.705, meanwhile
dan nilai Cronbach’s alpha 0,705 sedangkan
questionnaire for patients’ visitor hand- washi ng
kuesioner perilaku mencuci tangan dengan r hitung
behaviour has r-count 0.484-0.870 and Cronbach-
0,484–0,870 dan nilai Cronbach’s alpha 0,756.
Alpha 0.756.
Hasil: Sebagian besar responden (73.02%)
Result: Majority of respondents (73.02%) had good
memi l i ki tingkat pengetahuan yang tinggi dan lebih
level of knowledge and more than half of
dari setengah responden (55.55%) menunjukkan
respondents (55.55%) showed good hand- washi ng
perilaku cuci tangan yang baik. Analisa data dengan
behaviour. Statistical analysis using chi-square test
uji chi-square didapatkan ada hubungan antara
(p=0.049; OR=3.12; α=0.05) showed there is
tingkat pengetahuan dengan perilaku mencuci
significant relationship between level of knowledge
tangan pengunjung (p=0,049; OR=3,12,α=0,05).
and patients’ visitor hand- washing behaviour.
K esimpulan: Hasil penelitian ini membuktikan
Conclusion: This research showed there is
tingkat pengetahuan memi l i ki hubungan yang
significantly positive relationship between level of
positif dengan perilaku mencuci tangan pengunj ung
knowledge and patients’ visitor hand- washi ng
di satu rumah sakit swasta Indonesia tengah.
behaviour in one private hospital center Indonesia.
K ata K unci: pengetahuan, perilaku, cuci tangan,
pengunj ung pasien
Keyword: behaviour, handwashing, level of
knowledge, patients’ visitor.
Pendahuluan
Infeksi nosokomial atau Health Associated sel ama 2x24 jam dan dapat muncul setelah
Infections (HA Is) merupakan i nf eksi yang pulang. Pasien, tenaga medi s, pekerja di
diperoleh di suatu pelayanan kesehatan lingkungan rumah sakit dan pengunjung
termasuk rumah sakit setelah perawatan merupakan kelompok yang beresiko mendapat
HA Is. Semakin banyak pasien maka semakin ditemukan 3 dari 5 pengunjung pasien tidak
tinggi pengunjung dan resiko penyebaran melakukan cuci tangan setelah keluar dari
i nf eksi akan semakin tinggi pul a.1 kamar pasien sedangkan 2 yang l ai nnya
menggunakan handrub untuk cuci tangan.
Peneliti lain menyatakan bahwa
Peneliti j uga mengamati bahwa di ruangan
penyebaran HA Is di rumah sakit di antaranya
rawat inap telah ada poster atau leaflet sebagai
mel al ui sentuhan langsung dari tangan
sarana promosi untuk mencuci tangan. Poster
pengunjung karena kuman patogen didapat
cara mencuci tangan telah di tempel kan pada
dari pasien atau pengunjung l ebih tinggi
wastafel di setiap nurse station dan kamar
sebesar 39,6%. Hal ini menunjukkan bahwa
pasien, namun l eaf let cara mencuci tangan
pengunjung sangat berpotensi dal am
menyebarkan patogen terj adi HA Is.2 bel um merata ada di setiap l antai ruangan
rawat inap.
Cuci tangan adal ah cara yang cukup
T uj uan penel i ti an ini untuk mengetahui
mudah dan efektif untuk mencegah penyebaran
hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku
i nf eksi dan mel i ndungi pasien dari infeksi
mencuci tangan pengunjung di satu rumah
terkait dengan perawatan sel ama di rumah
sakit.
sakit. Cuci tangan bertujuan untuk
menghilangkan mikroorganisme yang bersi f at Metode
sementara yang mungkin dapat di tul arkan dari
Desain penel i ti an ini deskriptif
perawat pengunjung bahkan tenaga kesehatan
pendekatan
korelasi cross sectional
yang lain kepada pasien sehingga dapat
menggunakan
dengan metode accidental sampl i ng.
mempengaruhi metabolisme tubuh pasien.3,4,16
Penel i ti an ini menyebarkan kuesioner tingkat
Perilaku mencuci tangan yang bai k pengetahuan dan peri l aku mencuci tangan
didapatkan dari pengetahuan yang bai k pula. kepada 63 pengunjung pasien di satu rumah
Beberapa literatur penel i ti an menemukan sakit Indonesia tengah yang berusia antara 18-
pengetahuan responden yang kurang 60 tahun dan bersedia menj adi responden
sedangkan peri l aku atau tindakan mencuci penelitian pada tanggal 24-27 November 2017.
tangan termasuk kategori bai k menunjukkan J awaban kuesioner tingkat pengetahuan
ada hubungan yang si gni fi kan antara tingkat menggunakan skala Guttman dengan angka 1
pengetahuan dengan peri l aku mencuci tangan menunjukkan pernyataan ‘benar’ sedangkan
pada responden. Pengetahuan di pengaruhi oleh angka 0menunjukkan pernyataan ‘salah’. Skor
faktor eksternal seperti pendidikan, pekerjaan total diperoleh dengan menj uml ahkan semua
dan usi a sedangkan faktor internal mencakup j awaban
lingkungan dan budaya.4,5,6
responden. T i ngkat pengetahuan di kategori kan
Studi pendahuluan yang dilakukan di bai k jika responden dapat menj awab
empat ruang rawat i nap pada satu rumah sakit pernyataan benar≥ 9 sedangkan dikategorikan
di bul an J uni 2017 berdasarkan hasi l kurang jika j uml ah j awaban benar < 9 dari
wawancara pada 10 pengunjung pasien seluruh pertanyaan. K uesi oner peri l aku
diperoleh 6 pengunjung pasien mengatakan mencuci tangan pengunjung menggunakan
melakukan cuci tangan setelah keluar dari skala L i kert dengan angka 1 mencerminkan
kamar pasien sedangkan 4 dari 10 pengunjung jawaban ‘tidak pernah’, angka 2 berarti
pasien tidak melakukan cuci tangan setelah ‘kadang-kadang’, angka 3 menunjukkan
keluar dari kamar pasien. Pengunjung pasien jawaban ‘sering’ dan angka 4 berari ‘selalu’.
yang tidak melakukan cuci tangan Skor total di perol eh dengan menj uml ahkan
mengemukakan beberapa alasan ti dak jawaban responden dari 9 pertanyaan. Perilaku
melakukan cuci tangan yaitu ti dak perlu pengunjung dal am mencuci tangan
mencuci tangan karena tangan tidak tampak dikategorikan sebagai peri l aku bai k apabi l a
kotor, mal as mencuci tangan, dan l upa jumlah skor ≥ 30 dan peri l aku kurang jika
mencuci tangan, sedangkan salah satu dari 6 jumlah skor <30 dari sel uruh pertanyaan.
pengunjung yang melakukan cuci tangan
Uji coba kuesioner dilakukan kepada
mengatakan bahwa mencuci tangan penting
kepada 30 pengunjung pasien di satu rumah
karena area rumah sakit banyak kuman
sakit swasta Indonesia tengah. Hasi l uji coba
sehingga harus cuci tangan. Hasil pengamatan
119 Submited:28/05/20 Accepted: 12/09/20
Review: 23/07/20 Published:30/09/20
A rti kel Penelitian
Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku… DOI : 10.33221/jiiki.v10i03.588
kuesioner tingkat pengetahuan diperoleh nilai r Tabel 1 menyatakan sebagian besar responden
hitung 0,409-0,738 (r tabel =0, 361) dan nil ai (56%) termasuk kategori dewasa awal (21-40)
Cronbach’s alpha 0,705 sedangkan kuesioner dan memi l i ki tingkat pendidikan tinggi
perilaku mencuci tangan di perol eh nil ai r sebanyak 28 orang (44%). T emuan penel i ti an
hitung 0,484-0,870 dan nilai Cronbach’s alpha dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini
0,765. Hasi l tersebut menunjukkan kuesioner
valid dan reliabel. T abel 2. Distribusi tingkat pengetahuan
responden (n =63)
Uji eti k tel ah dilakukan ol eh Research
Tingkat pengetahuan n Persentase (% )
Commi ttee Training and Communi ty Servi ce T i nggi 46 73,02
(RCTC) Fakultas Keperawatan Universitas Rendah 17 26,98
Pelita Harapan.Surat lolos eti k didapatkan Total 63 100
pada tanggal 16 Oktober 2017 dengan nomor
003/RCTC-EC/R/SHMk/X/2017. Tabel 2 menggambarkan bahwa sebagian besar
responden (73,02%) memi l i ki pengetahuan
Semua data yang dikumpulkan di olah dengan kategori ti nggi .
dengan menggunakan komputerisasi dal am
bentuk anal i si s uni vari at dan bi vari at. A nalisis
uni vari at dilakukan pada setiap vari abl e dari T abel 3. Distribusi peri l aku responden dalam
hasil penel i ti an dengan ukuran proporsi atau mencuci tangan (n =63)
persentase sedangkan uji chi-squaredigunakan
untuk mengetahui hubungan tingkat Perilaku mencuci n Persentase
pengetahuan dengan peri l aku pengunjung tangan (%)
dal am mencuci tangan dan variabel
pengetahuan dan peri l aku mencuci tangan Baik 35 55,55
yang menunj ukkan distribusi normal .
Kurang baik 28 44,44
Hasil
T abel 1.Karakteristik responden (n =63) Total 63 100
T abel 4.Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku mencuci tangan responden (n =63)
dalam mencuci tangan (p=0,049). Berdasarkan penerimaan dan nilai- nilai yang akan
Odds Ratio, responden yang memi l i ki diperkenalkan.6, 7
pengetahuan yang tinggi memi l i ki peluang Mayoritas pengunjung pasien
3,12 kal i lebi h besar berperilaku mencuci menunjukkan pengetahuan tentang mencuci
tangan yang baik. tangan termasuk kategori baik. Namun masi h
ada sebanyak 26,98% responden memi l i ki
Pembahasan
pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan
Penel i ti an yang dilakukan pada 63 pengunjung pasien yang kurang ini dapat
responden menunjukkan bahwa sebagian besar diatasi dengan meningkatkan promosi
responden memi l i ki pengetahuan yang bai k kesehatan mel al ui pemasangan handrub pada
sedangkan sisanya memiliki pengetahuan yang setiap tempat tidur pasien atau di ndi ng kamar
kurang tentang peri l aku mencuci tangan. pasien yang dilengkapi dengan penj el asan
T emuan ini sej al an dengan penel i ti an yangsingkat tentang l angkah- l angkah mencuci
dilakukan di Rumah Sakit Bali Royal tangan yang benar. Sel ai n itu sosialisasi
ditemukan sebanyak 69,1% pengunjung pasien mel al ui radi o atau pager yang diperdengarkan
pada saat jam kunjungan pasien yang berisi
memi l i ki pengetahuan yang bai k dal anj uran untuk mencuci tangan. Hal ini
melakukan
am cuci tangan. 7 Pengetahuan diharapkan dapat memoti v asi pengunjung
seseorang dipengaruhi oleh usi a dan pasien sehingga mau mengi mpl ementasi kan
pendidikan yang didapatkan setelah seseorang cuci tangan selama di rumah sakit.
melakukan penginderaan terhadap obyek Penel i ti an menunjukkan bahwa lebi h
tertentu.4 dari setengah pengunjung pasien di satu rumah
Hasi l temuan menunjukkan sebagian sakit swasta Indonesia tengah berperilaku baik
besar responden termasuk kategori dewasa dal am mencuci tangan. T emuan ini sej al an
awal (21- 40) dan kurang dari setengah dengan penel i ti an yang lain yang memperoleh
memi l i ki tingkat pendidikan ti nggi . Penel i ti an
57 responden (53,3%) yang memi l i ki peri l aku
ini sej al an dengan penel i ti an yang lain yang bai k tentang kebersihan tangan dan sisanya
menemukan responden yang memi l i ki tingkat sebesar 50 responden (46,7%) memi l i ki
pengetahuan tinggi lebih banyak pada perilaku buruk tentang kebersihan tangan.
responden dengan usia dewasa tengah (58,8%) Sal ah satu faktor yang berhubungan dengan
daripada responden yang berusia remaj a dan kepatuhan seseorang melakukan cuci tangan
yang bel um pernah mengikuti seminar atau adalah usi a. Semaki n meningkat usia
pelatihan kebersihan tangan. K emampuan kepatuhan cuci tangan semakin berkurang.
i ndi vi du pada tahap dewasa berada dal am Usia dapat berpengaruh terhadap pola pikir
kondisi yang pri ma di mana indi vi du dapat seseorang dan pola pikir tersebut berpengaruh
dengan mudah untuk mempel aj ari , berpi ki r terhadap peri l aku seseorang.15 Semakin cukup
secara kreati f , melakukan penalaran logis dan umur seseorang maka ia semaki n mampu
belum terj adi adanya penurunan ingatan.8 mengambil keputusan dan melaksanakan suatu
Sel ai n usi a pengetahuan j prosedur atau instruksi sehingga perilaku j uga
dipengaruhi
uga ol eh pendidikan. Hasi l temuan berubah dari mencari pengetahuan ke arah
menunjukkan responden dengan tingkat menerapkan atau mengapl i kasi kan
pendidikan tinggi lebih banyak pada responden pengetahuan. Namun hal ini tidak mutl ak
yang berpendidikan rendah dan menengah. terjadi karena setiap orang mempunyai
Penel i ti an ini didukung dengan penel i ti anpengalaman yang berbeda, mi sal nya keluarga
sebelumnya yang mendapatakan mayoritas yang sering dirawat inap di rumah sakit makai
responden berpendidikan sarjana dan tingkat akan lebih banyak terpapar i nf ormasi tentang
pengetahuan menunjukkan kategori baik. cuci tangan sehingga perilakunya masuk dalam
Tingkat pendidikan yang semakin tinggi kategori baik.8, 9,10
memungkinkan seseorang lebi h mudah Perubahan perilaku, ketrampi l an dan
meneri ma dan memahami i nf ormasi yang kemampuan dapat terbentuk mel al ui
di beri kan termasuk i nf ormasi kesehatan. pendidikan f ormal dan non f ormal . Sal ah satu
Sebaliknya seseorang dengan tingkat cara untuk meningkatkan perilaku cuci tangan
pendidikan yang rendah akan menghambat kepada pengunjung pasien adal ah dengan
perkembangan sikap seseorang terhadap
121 Submited:28/05/20 Accepted: 12/09/20
Review: 23/07/20 Published:30/09/20
A rti kel Penelitian
Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku… DOI : 10.33221/jiiki.v10i03.588