Artikel Penelitian
Hasil Responden Pengetahuan Masyarakat Terhadap Cara
Pengolahan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) dan Kencur
(Kaemferia galanga) Sebagai Peningkatan Imunitas Selama
COVID-19 dengan Menggunakan Kedekatan Konsep Program
Leximancer
1*), 1
1
Farizah Izazi Astrid Kusuma P
Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Surabaya,
Indonesia.
*)
E-mail: (Farizah.Izazi@han gtuah.ac.id)
ABSTRAK
Covid-19 merupakan salah satu virus yang sedang melanda di seluruh dunia. Banyak pasien COVID-19
yang terinfeksi dikarenakan imunitas yang rendah. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu
bentuk yang dapat dilakukan untuk menangani COVID-19 adalah dengan meningkatkan imunitas.
Meningkatkan imunitas dengan mengkonsumsi obat yang berasal dari bahan alam atau OMAI (Obat
Modern Asli Indonesia). Salah satu bentuk OMAI adalah temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) dan kencur
(Kaemferia galanga). Kedua bahan tersebut dapat digunakan apabila cara pengolahannya baik dan benar.
Hingga saat ini cara pengolahan OMAI yang baik dan benar belum tersampaikan seluruhnya kepada
masyarakat. Kurangnya informasi yang didapat oleh masyarakat inilah yang mendasari penelitian ini
dilakukan. Oleh karenanya dilakukan penelitian terkait pemahaman masyarakat cara pengolahan kedua
OMAI tersebut. Hasil data leximancer 4.51 menunjukkan masyarakat belum memahami cara pengolahan
yang baik dan benar untuk sediaan serbuk instan ataupun sediaan yang lainnya sedangkan untuk
sediaan siap minum (larutan) masyarakat sebagian besar memahami dengan baik dan benar cara
pengolahannya. Hal ini juga di sebabkan karena masyarakat masih banyak yang belum menjumpai sediaan
selain larutan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa perlu adanya pendekatan kepada masyarakat
terkait cara pengolahan bentuk sediaan yang lainnya seperti bentuk sediaan serbuk instan, lozenges, dan
kapsul.
Kata kunci: Curcuma xanthorrhiza, Kaempferia galanga, Imunitas, COVID, Leximancer
4.51.
9 9
Journal of Pharmacy and
Journal of Pharmacy and
Science
Science
9 9
Journal of Pharmacy and
Journal of Pharmacy and
Science
Science
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan media kuisioner yang
mana kuisioner terbagi menjadi dua macam melalui
google form dan di bagikan secara langsung pada
pasien di Apotek.
9 9
Journal of Pharmacy and
Journal of Pharmacy and
Science
Science
2.1. Data Responden laki-laki 43%. Asal kota yang paling banyak adalah
Total responden adalah 150 responden seluruh daerah luar surabaya dengan prosentase 66%,
Indonesia. dengan latar berlakang pendidikan sma sederajat
47%. Responden lebih banyak dengan daerah luar
2.2. Analisis Data surabaya dengan pekerjaan terbesar adalah
Data akan di analisis secara kualitatif karyawan swasta 43%. Selain karyawan swasta
menggunakan program leximancer 4.51.
juga pekerjaan sebagai mahasiswa juga
3. HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan hasil prosentasi 31%. Hal ini selaras
Pengolahan data menggunakan program dengan hasil yang tampak dalam kedekatan konsep
leximancer 4.51. Untuk mengidentifikasi topik anatara jenis kelamin perempuan dan daerah luar
dominan yang menjadi ciri penelitian PLSPM dan Surabaya serta tingkat pendidikan sma atau
GSCA bersama domain, kami menerapkan sederajatnya.
kombinasi ekstraksi semantik dan relasional dari Hasil tahapan kedua adalah pengetahuan
teks, disebut sebagai Leximancer [9]. Dimana masyarakat terkait dengan imunitas dan cara
program Leximancer 4.51 nantinya akan mengatasi sesuai dengan kondisi masyarakat sehari
memberikan hasil kedekatan konsep yang hari. Pengetahuan masyarakat terkait dengan
menggambarkan hasil dari responden. Data dibagi imunitas dan cara mengatasi sesuai dengan kondisi
menjadi empat tahapan. Terbaginya menjadi empat masyarakat sehari hari meliputi pengetahuan
tahapan agar dapat memberikan hasil kedekatan masyarakat tentang COVID 19, pengetahuan
konsep secara detail. tentang imunitas, pengetahuan bagaimana cara
Tahapan pertama adalah identitas atau data meningkatkan imunitas dan cara mengatasinya
diri responden, tahapan kedua adalah pengetahuan disesuaikan dengan masing masing kondisi
masyarakat terkait dengan imunitas dan cara responden. Hasil tahapan ketiga adalah tentang
mengatasi sesuai dengan kondisi masyarakat sehari pengetahuan masyarakat cara mengolah temulawak
hari, tentang pengetahuan masyarakat cara dan kencur. Pengetahuan masyarakat terkait cara
mengolah temulawak dan kencur dan tahapan mengolah temulawak dan kencur meliputi manfaat
terakhir adalah mengetahui keinginan masyarakat temulawak dan kencur untuk kesehatan, cara
terkait dengan bentuk sediaan temulawak dan mengolah temulawak dan kencur menjadi bentuk
kencur yang diinginkan masyarakat. sediaan siap minum dan serbuk instan. Berikut ini
Hasil tahapan pertama adalah identitas atau adalah hasil dari gabungan dari tahapan kedua dan
data diri responden. Identitas atau data diri tahapan ketiga:
responden meliputi jenis kelamin, asal kota,
pekerjaan dan tingkat pendidikan. Berikut
ini
adalah hasil dari tahapan pertama:
9 9
Journal of Pharmacy and
Journal of Pharmacy and
Science
Science
31%. Responden mengalami kondisi imunitas yang Hasil tahapan keempat adalah analisis data
rendah ini menunjukkan 100% semua pernah diatas menunjukkan adanya kedekatan empat
mengalami kondisi imunitas rendah. Hal ini konsep penting yaitu serbuk, lozenges, kapsul dan
tampak dari kedekatan konseptual di mana antara larutan Pada data leximancer 4.51 juga
pengetahuan tentang imunitas dengan kondisi menunjukkan konsep kedekatan yang mana
imunitas rendah berdekatan. Dalam usaha masyarakat menginginkan bentuk lain dari
meningkatkan imunitas sebagian besar responden temulawak dan kencur adalah bentuk kapsul. Hasil
melakukan dengan cara makan makanan bergizi, ini terlihat 3,87% masyarakat menginginkan bentuk
untuk minum vitamin dan minum obat tradisional sediaan kapsul. Oleh karenanya pelu adanya
memiliki jumlah yang sama sedangkan untuk pendekatan terhadap masyarakat terkait
olahraga responden yang melakukan jauh lebih pengetahuan manfaat sedian obat tradisional serta
sedikit hal ini tampak bahwa data responden yang cara pengolahannya salah satunya adalah
melakukan olahraga kedekatannya jauh bila temulawak dan kencur.
dibandingkan dengan makan makanan bergizi
4. KESIMPULAN
ataupun meminum obat vitamin ataupun obat
Dari hasil penelitian ini di dapatkan bahwa
tradisional. Banyak manfaat kesehatan dari
pengetahuan masyarakat terkait dengan pengolahan
temulawak dan kencur yang dapat digunakan
temulawak dan kencur sebagai peningkat imunitas
namun masyarakat masih banyak yang masih
selama COVID 19 untuk sediaan siap minum atau
belum mengetahui, hal ini tampak dengan data
larutan responden memberikan hasil mengetahui
bahwa sebanyak 100% responden menjawab
cara pengolahan yang baik sedangkan untuk bentuk
sebagai penambah nafsu makan sedangkan masih
sediaan yang lain masih kurang memahami. Oleh
banyak fungsi yang lainnya. Pengolahan
karenanya perlu di lakukan pendekatan kepada
temulawak dan kencur sebagai sediaan obat
masyarakat terkait cara pengolahan bentuk sediaan
tradisional siap minum seluruh responden
yang lainnya seperti bentuk sediaan serbuk instan,
mengetahui cara pengolahan sediaan obat
lozenges, dan kapsul.
tradisional siap minum dengan baik namun
yang belum banyak mengetahui adalah cara 5. UCAPAN TERIMAKASIH
pengolahan bentuk sediaan obat tradisional serbuk Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh
instan hal ini nampak juga pada kedekataan konsep responden, kepada Universitas Hang Tuah
dengan hasil masih banyak masyarakat yang Surabaya, dan Kepada Prodi Farmasi
menjumpai serbuk instan temulawak dan kencur di Universitas Hang Tuah Surabaya.
pasar. Hal ini juga di perkuat dengan data pada
hasil tahapan keempat. 6. PENDANAAN
Hasil tahapan terakhir yaitu tahapan keempat Penelitian ini di danai oleh Universitas Hang
adalah mengetahui keinginan masyarakat terkait Tuah Surabaya.
dengan bentuk sediaan temulawak dan kencur yang
lebih efektif dan efisien. Berikut ini adalah hasil 7. KONFLIK KEPENTINGAN
dari tahapan keempat: Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat
potensi konflik kepentingan dengan penelitian,
kepenulisan (authorship), dan atau publikasi artikel
ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Damayanti R. 2008.Uji efek sediaan serbuk
instan rimpang temulawak (Curcuma
xanthorrhiza) sebagai tonikum terhadap
mencit jantan. [Skripsi]. Surakarta (ID):
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2. Hui, D. S., E., I.A., Madani, T.A., Ntoumi,
F.,Kock, R., Dar, O., et al. 2020. The
Continuing 2019-nCoV epidemic threat of
novel coronaviruses to global health-The latest
Gambar 3.3 Leximancer 4.51 kedekatan konsep 2019 novel coronavirus outbreak in Wuhan,
bentuk sediaan lainnya yang diinginkan
masyarakat untuk temulawak dan kencur
9 9
Journal of Pharmacy and
Science
9 9