Anda di halaman 1dari 22

KARYA

ILMIA
H
REMAJ
A
JAMU BERAS
KENCUR
PENAMBAH
DAYA TAHAN
TUBUH

Disusun oleh :
ABSTRAK
Penulisan karya ilmiah ini menjelaskan tentang jamu beras kencur penambah
daya tahan tubuh. Penelitian ini terinspirasi dari kondisi saat ini yakni
pandemik covid–19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah –
langkah membuat jamu beras kencur penambah daya tahan tubuh dan untuk
mengetahui manfaat jamu beras kencur bagi tubuh. Jamu adalah bahan atau
ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun –
menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Kencur
(Kaempferia galanga) merupakan satu di antara tanaman yang telah dikaji dan
dimanfaatkan sebagai fungisida alami. Kencur banyak dimanfaatkan sebagai
obat sakit gigi, obat gosok, antiseptik dan lain sebagainya. Bagian akar
rimpang yang banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat gosok dan
lain sebagainya. Penelitian ini berlangsung selama 5 bulan dan bertempat di
Puri Nirwana Regency. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah panci,
saringan, dan sendok sedangkan bahan yang digunakan yakni beras, akar
rimpang, kencur, rimpang kunyit, asam jawa, kulit jawa, daun pandan, jeruk
nipis, garam halus, dan gula pasir. Setelah melakukan prosedur pembuatan
jamu, kami melakukan uji fitokimia yang menghasilkan positif flavonoid dan
terjadinya perubahan warna menjadi coklat tua setelah sehari. Pada penelitian
ini yang dibahas adalah jamu, beras, kencur, dan flavonoid. Pengertian jamu
adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam
bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman
yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional.
Berbeda dengan penelitian ini pendapat yang dapat dikemukakan mengenai
jamu dalam penelitian ini adalah minuman obat tradisional yang bahan–
bahannya berasal dari rempah – rempah asli Indonesia dan rasanya manis
asam.

Kata kunci: Jamu, kencur


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Negara kita sedang dilanda oleh virus corona / covid 19. Virus
corona atau corona virus adalah keluarga jenis virus yang bisa menyebabkan
penyakit dari yang ringan seperti flu biasa hingga parah seperti Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Virus covid 19 membuat warga Indonesia
menjadi resah. Selain itu virus cocid ini dapat menular secara cepat. Hal ini
disebabkan karena covid-19 ini dapat merenggut nyawa seseorang oleh karena
itu kita harus berhati hati.
Kondisi pandemi covid-19 ini diperlukan ramuan penambah daya
tahan tubuh. untuk menangkal covid 19 ramuan ini tidak harus obat dokter,
melainkan obat tradisional. Obat tradisional itu seperti Jamu beras kencur.
Jamu ini berfungsi sebagai penambah daya tahan tubuh bagi manusia.
Masalahnya saat ini kurangnya inisiatif manusia untuk menangkal covid
dengan menngunakan obat tradisional.
Kekurangan pada penelitian sebelumnya adalah pada bagian
kehigenisannya terdapat pada bagian cara membuat yaitu pada bagian tersebut
tidak ada penyuluhan agar mencuci bersih tanaman. Selain itu juga penelitian
tersebut juga memerlukan lahan yang luas. Penelitian tersebut penjelasannya
juga terlalu padat sehingga membuat pembacanya akan sulit untuk mengerti.
Pada penelitian ini tidak mencantumkan alat untuk membuat ramuannya.
Keunggulan penelitian mengenai jamu ini adalah bahannya mudah
didapatkan, Bianya juga cukup murah, serta Bisa dijadikan minuman setelah
olahraga dan cara membuatnya juga cukup mudah. Pada penelitian ini juga
terdapat penyuluhan prosedur cara membuat. Penelitian ini juga tidak perlu
memerlukan tempat yang luas
Penelitian saya ini juga menggunakan bahan tradisional. Bahan -
bahan yang digunakan juga mudah dijumpai. maksudnya mudah dijumpai
adalah kareana bahanya bisa ditemukan pada lingkungan masyarakat.
Penelitian saya ini mengenai jamu beras. kencur tidak perlu.menngunakan alat
dan bahan yang begitu banyak. Untuk cara membuatnya juga tidak
memerlukan waktu yang lama.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara membuat jamu beras kencur penambah daya tahan tubuh
2. Apa saja manfaat atau kandungan jamu beras kencur penambah daya tahan
tubuh
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui cara membuat jamu beras kencur penambah daya tahan tubuh
2. Mengetahui manfaat jamu beras kencur penambah daya tahan tubuh
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.Manfaat teoritis
a. Sebagai Khazanah ilmu pengetahuan
b. Sebagai referensi penelitian sebelumnya
2. Manfaat Praktis
a. Dapat dijadikan sebagai ramuan penambah daya tahan tubuh
b. Untuk mengurangi pengeluaran biaya yang terlalu banyak
c. Dapat dijadikan sebagai penganti air putih setelah berolahraga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Daya Tahan Tubuh
1. Definisi daya tahan tubuh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti daya tahan
adalah kemampuan bertahan terhadap segala pengaruh dari luar yang dapat
merugikan (penyakit, serangan musuh, godaan dan sebagainya)
Sedangkan Menurut ZOLA SEPTIAN yang sependapat dengan T
JATMIKO Pengertian daya tahan sendiri adalah keadaan atau kondisi tubuh
yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami
kelelahan yang berlebih setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Sedangkan menurut Sukadiyanto 2011:60 Pengertian Daya Tahan
adalah“istilah ketahanan atau daya tahan dalam dunia olahraga dikenal sebagai
kemampuan peralatan organ tubuh olahragawan untuk melawan kelelahan
selama berlangsungnya aktivitas atau kerja
Dari pendapat pendapat tersebut dapat disimpikan daya tahan tubuh
adalah saya adalah system kekebalan tubuh yang dapat melindungi kita dari
berbagai virus dan penyakit.
Pengertian daya tahan sendiri adalah keadaan atau kondisi tubuh yang
mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan
yang berlebih setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.

2. Komponen daya tahan tubuh


Pemusnahan intraselular oleh sel polimorfonukler dan makrofag.
Aktifitas komplemen melalui jalur alternative. Deggranulasi sel mast yang
melepaskan mediator imflamasi. Protein fase akut C-reative protein yang
mengikat mikroorganisme, selanjutnya terjadi aktivasi komplemen melalui
jalur klasik yang menyebabkan lisis mikroorganisme. Produksi interferon alfa
(IFN α) oleh leukosit dan interferon beta (IFN β) oleh fibroblast yang
mempunyai efek antivirus. Pemusnahan mikroorganisme ekstraselular oleh sel
natural killer (sel NK) melalui pelepasan granula yang mengandung perforin.
Pelepasan mediator eosinofil seperti major basic protein (MBP) dan protein
kationik yang dapat merusak membran parasite
3. Strategi pertahan tubuh
Ada tiga macam strategi pertahanan
1) Barier? Sikal (kulit dan mukosa yang utuh) dan kimia (asam lambung).
2) Respons imun alami (bawaan / non-spesi? K), misal fagositosis.
3) Tanggapan imun adaptif (didapat / spesi? K).
B. Jamu Beras kencur
1. Pengertian jamu
Definisi dari jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun-menurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Undang-Undang Kesehatan RI
No 23,1992)
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Makna
jamu di KBBI adalah: obat yang dibuat dari akar-akaran, daun-daunan, dan
sebagainya.
Sedangkan menurut Badan POM RI.2015 pengertian jamu adalah obat
tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk
seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi
penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional.
Pengertian Obat Herbal/Jamu Obat herbal adalah suatu bentuk
pengobatan alternatif yang mencakup penggunaan tanaman atau ekstrak
tanaman yang berbeda (Nurmalina, 2012:01).
Menurut G Vialin pengertian jamu adalah sebuah ramuan tradisional
yang bermanfaat untuk menyehatkan dan menyegarkan badan.
Berbeda dengan MDC Akasah Menerut MDC Akassah 2020 pengertian jamu
adalah obat tradisional Indonesia.
Sedangkan Menurut permenkes No.003/Menkes/Per//I/2010 Jamu
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan serian (generik), atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat (Biofarmaka IPB, 2013).
2. Definisi kencur
Kencur (Kaempferia galanga) merupakan satu di antara tanaman yang
telah dikaji dan dimanfaatkan sebagai fungisida alami. Penelitian terdahulu
melaporkan bahwa ekstrak tanaman kencur (Kaempferia galanga)
mengandung komponen zat aktif yaitu minyak atsiri, flavonoid, saponin,
methyl-p-methoxycinnamate, methylcinnamate, carvone, eucalyptol, dan
pentadecane yang berperan sebagai biofungisidial bagi pertumbuhan jamur
Trichophyton mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans, (Gholib, 2009).
Kandungan minyak atsiri yang ada pada kencur inilah yang dianggap
sebagai senyawa antifungi. Karena berdasarkan penelitian Wasilah, dkk.,
(2010) mengemukakan bahwa senyawa antifungi yang terkandung dalam
minyak atsiri mengandung senyawa metabolit sekunder yang termasuk ke
dalam golongan seskuiterpenoid. Seskuiterpenoid terdapat sebagai komponen
minyak atsiri yang berperan penting dalam memberi aroma pada buah dan
bunga. Banyak jenis seskuiterpenoid yang diketahui mempunyai efek fisiologi
yang nyata terhadap tumbuhan dan hewan, seperti bekerja sebagai penolak
serangga dan insektisida, merangsang pertumbuhan tumbuhan, dan bekerja
sebagai fungisida (Robinson, 1995).
3. Pemanfaatan kencur
Tanaman kencur masuk adalam family Zingiberaceae. Kencur banyak
dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat gosok, antiseptik dan lain
sebagainya. Bagian akar rimpang yang banyak dimanfaatkan sebagai obat
sakit gigi, obat gosok dan lain sebagainya. Bagian rimpang mempunyai
beberapa senyawa aromatik yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai
bahan dasar industri farmasi.
4. Ciri – ciri daun kencur
Daun kencur berbentuk bulat lebar dengan panjang 10-12 cm dan lebar
8-10 cm. Sirip daun tipis dari pangkal, tumbuh mendatar di atas permukaan
tanah dengan jumlah daun tiga hingga empat helai. Ciri khas rimpang kencur
yakni memiliki kulit berwarna putih, coklat muda hingga coklat tua. Akar
serabut umumnya tumbuh dari rimpang. Bentuk rimpang umumnya bulat,
bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya coklat kekuningan.
5. Manfaat kencur
Menurut AA Pambudi, AR Rifai manfaat kencur adalah untuk
mengobati pembengkakan, sakit kepala rematik dll.
Berbeda dengan FLY SIBURIAN Menurut FLY SIBURIAN Manfaat lain dari
kencur adalah sebagai obat penghilang rasa capek setelah beraktivitas,
penambah nafsu makan, infeksi bakteri, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk
angin dan sakit perut. Kencur telah diketahui mempunyai bioktivitas seperti
mengobati hipertensi, pengobatan angina, asma dan kejang otot. (Henny
Sukmawaty)
C. Definisi beras
Indonesia merupakan salah satu konsumsi beras per kapita terbesar di
dunia. Konsumsi beras per kapita di Indonesia tercatat hampir 150 kilogram
(beras, per orang, per tahun) pada tahun 2017. Tingka konsumsi ini melebihi
tingkat konsumsi beras dunia yang berkisar 80 sampai dengan 90
kg/kapita/tahun. Faktor utama yang mendorong tingginya konsumsi adalah
jumlah penduduk yang semakin besar.
Tingginya konsumsi beras di negara Indonesia juga disebabkan karena
adanya budaya makan rakyat Indonesia yang merasa belum makan jika belum
mengkonsumsi nasi, meskipun kebutuhan karbohidratnya sudah dipenuhi dari
makanan lain. Kebutuhan konsumen akan berbeda-beda antara konsumen satu
dengan yang lain. Perbedaan kebutuhan beras ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain pendapatan, selera konsumen, kualitas beras dan harga beras.
Menurut Aji dkk (2000), segmen konsumen beras berbeda antara konsumen
dengan pendapatan atas, menengah dan bawah. Namun secara umum sekitar
60% masyarakat masih memilih beras yang murah dengan kualitas yang
rendah sampai sedang, sementara sisanya sekitar 40% memilih beras dengan
kualitas yang bagus.(Yulfirah Yusuf yang sependapat dengan A. Amrullah dan
A. Nixia Tenriawaru)
Beras merupakan makanan pokok orang Indonesia dan beberapa
negara lain. Di Idonesia terdapat beberapa varietas beras antara lain beras
putih (Oryza sativa L.), beras merah (Oryza nirvara), dan beras hitam (Oryza
sativa L.). Masing-masing varietas beras memiliki karakteristik fisikokimia
yang berbeda, bahkan untuk jenis yang sama berasal dari daerah yang berbeda.
Tujuan penelitian ini antara lain adalah menganalisis karakteristik fisikokimia
pada beras putih (Oryza sativa L.), beras merah (Oryza nirvara), dan beras
hitam (Oryza sativa L. indica) dan memberikan informasi mengenai
karakteristik fisikokimia pada beras putih (Oryza sativa L.), beras merah
(Oryza nirvara), dan beras hitam (Oryza sativa L. indica).(EDI HERNAWAN
yang sependapat dengan VITA MELYANI.)
Produksi beras dalam negeri di harapkan mampu memenuhi kebutuhan
seluruh masyarakat Indonesia kenyataannya tidak mencukupi, sehinga
pemerintah melakukan impor beras serta dengan dalih menjaga cadangan
persediaan stok beras di Indonesia. Menurut Hermanto dalam Edward (2013),
menjelaskan bahwa penduduk Indonesia yang mengkonsumsi beras pertahun
sebesar 139,5 kg lebih besar dari konsumsi beras dunia 60 kg pertahun.
Konsumsi beras yang besar di Indonesia harus di imbangi dengan produksi
beras sehingga mencukupi kebutuhanm nasional. (Rikho Zaeroni yang
sependapat dengan Surya Dewi Rustariyuni)
D. Flavonoid
1. Pengertian Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa yang terdapat pada hampir semua
jenis buah-buahan dan sayuran. Flavonid glucoside merupakan bagian dari
sekelompok besar senyawa polifenol tanaman (Flavonoid), yang tersebar luas
dalam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan (Winarsi, 2015).
2. Manfaat Flavonoid
Flavonoid glucoside mengadakan aksi inhibisi tyrosin kinase, dengan
menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel maupun aktivitas enzim-
enzim tertentu sehingga flavonoid digunakan sebagai pencegah penyakit
kanker dan lainnya. Sel yang menjadi target flavonoid dalam tubuh, sebagian
besar adalah jaringan reproduksi uterus dan payudara, prostat, jaringan
kardiovaskuler, pembuluh darah arteri, jaringan skeletal serta sumsum tulang
(Winarsi, 2015).
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan selama 5 bulan dan bertempat di Puri Nirwana
Regency. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1 Waktu Penelitian
No Agenda Bulan
Kegiatan I II III IV V
1. Persiapan dan
penyusunan
referensi
2. Penyusunan
proposal
3. Penyiapan
media
4. Simulasi pada
media
5. Penyusunan
laporan
penelitian

B. Alat dan Bahan


Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah panci, sendok, dan
saringan.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras, akar
rimpang kencur, rimpang kunyit, asam jawa, gula jawa, daun pandan, jeruk
nipis, garam halus, dan gula pasir.
C. Prosedur Penelitian
1. Langkah petama yang harus dilakukan adalah merendam 200 gram beras
yang sudah dipersiapkan dengan air bersih selama kurang lebih 3 jam.
2. Mengambil panci buat rebusan masukkan kurang lebih 6 gelas air bersih
ke dalamnya
3. Memasukkan jahe, asam jawa, daun pandan, kencur, kunyit, dan gula
kedalam panci lalu aduk rata
4. Mengaduk-aduk lagi dan tunggu sampai air rendaman mendidih lalu
matikan. Setelah itu saring air rendaman dengan saringan
5. Mengambil ampas rendaman jahe dan kunyitnya. Tumbuk halus bersama
kencur dan beras tadi sudah direndam dangan air selama 3 jam tumbuk
semua bahan tersebut sampai benar – benar halus
6. Meletakkan bahan – bahan diatas saringan. Siram dengan air rebusan
rendaman dari panci pertama supaya rasa dan aroma beras kencurnya lebih
terasa.
7. Memasukkan air jeruk nipis yang diperas kedalam air siraman diatas.
Tambahkan garam secukupnya.
D. Uji Fitokimia
Alat dan Bahan:
1. 4 Tabung reaksi
2. Tabung kimia
3. 5 Pipet tetes
4. Flavonoid (FeCI3 5%)
5. Alkaloid (Wagner)
6. Terpenoid dan steroid (Liebermenn Burchard)
7. Tanin (FeCI3 1%)
Prosedur Pelaksanaan:
1. Langkah pertama menyediakan jamu sebanyak 100 ml di tabung kimia.
2. Selanjutnya, menyediakan 5 pipet tetes. Lalu, memindahkan masing masing 0,5
ml jamu ke masing-masing tabung reaksi dengan zat yang berbeda-beda.
3. Setelah memindahkan ke tabung reaksi, jamu tersebut mengocok hingga
tercampur rata dengan zat yang dicampurkan.
4. Tunggu selama satu hari untuk mengetahui perbedaan warna yang terjadi.
E. Analisis Data
Dalam teknik analisis data bahan yang saya gunakan adalah beras, akar
rimpang kencur, rimpang kunyit, asam jawa, gula jawa, daun pandan, jeruk
nipis, garam halus, dan gula pasir. Beras memiliki kandungan yaitu Kalori:
242, Lemak: 0,4 g, Sodium: 0 mg Karbohidrat: 53,4 g, Serat: 0,6 g, Gula: 0 g,
Protein: 4,4 g. Sedangkan kencur memiliki kandungan yakni pati, mineral,
sineol, asam metil kanil, penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol,
kamfen, paraeumarin, asam anisat, alkaloid, dan gom. Sedangkan kunyit
memiliki kandungan yakni arabinosa, fruktosa, glukosa, kalsium, kalium
natrium, kobalt, seng, zat warna kurkumin, dan minyak atsiri. Sedangkan
kandungan asam jawa yakni Vitamin B1: 34%, Vitamin B2: 11%, Vitamin
B3: 12%, Kalium: 22%, Magnesium: 28%. Sedangkan daun pandan yakni
vitamin A, zat besi, rendah kalori, dan kaya serat. Sedangkan jeruk nipis
memiliki kandungan yakni Kalori: 20, Karbohidrat: 7 gram, Protein: 0,5 gram,
Lemak: 0,1 gram, Serat: 1,9 gram, Zat besi: 2%, Kalsium: 2%, Vitamin B6:
2%. Sedangkan kandungan garam halus yakni 97 persen natrium klorida
bahkan bisa lebih tinggi. Tetapi, di banyak negara garam juga mengandung
yodium tambahan. Dan kandungan gula pasir yaitu sukrosa. Setelah diketahui
kandungannya akan diberikan ke orang lain untuk dikomsumsi dan meminta
pendapat terkait khasiat dan rasa jamu beras kencur ini. Kandungan pada gula
jawa yaitu kalori, vitamin C, vitamin B1, asam folat, 4 ml zat besi, kalium,
fosfor, magnesium, kalsium 90 ml, protein kasar garam mineral, zat
fitronutrien seperti polifenol flavonoid antosianin, antioksidan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil yang dilakukan jamu beras kencur merupakan suatu
minuman herbal tradisional yang rasanya manis dan memiliki aroma yanag
harum dan diolah dengan menggunakan bahan–bahan alami. Untuk lebih
memahaminya perhatikan gambar hasil dari jamu beras kencur.

Gambar 1 Jamu beras kencur tampak depan


Pada gambar 1 jamu beras kencur di atas pembuatannya menggunakan
bahan dan alat yang sangat mudah dijumpai mengapa karena bahan dan
alatnya sering dijumpai didapur. Selain bahannya mudah dijumpai harganya
juga cukup terjangkau. Setelah melakukan prosedur penelitian membuat jamu
beras kencur. Kami melakukan uji fitokimia untuk mengetahui senyawa apa
saja yang terdapat pada jamu beras kencur.
Hasil uji fitokimia yang ditemukan adalah apabila jamu beras kencur
dicampurkan dengan senyawa flavonoid menghasilkan perubahan warna
menjadi larutan coklat tua. Sedangkan, apabila dicampurkan dengan senyawa
alkaloid akan menghasilkan perubahan warna menjadi warna biru. Sedangkan,
jika dicampurkan dengan senyawa Terpenoid dan steroid akan menghasilkan
perubahan warna menjadi larutan kuning muda. Serta senyawa tanin
menghasilkan perubahan warna menjadi larutan coklat muda.

Tabel 2 Hasil uji fitokimia


No Golongan senyawa (Jenis Perubahan Warna Hasil Uji
. Uji)
1 Flavonoid Larutan berwarna coklat tua +
(FeCI3 5%)
2 Alkaloid Larutan berwarna biru -
(Wagner)
3 Terpenoid dan steroid Larutan berwarna kuning muda -
(Liebermann Burchard)
4 Tanin Larutan coklat muda -
(FeCI3 1%)

C. PEMBAHASAN
Pada penelitian ini yang dibahas adalah jamu, beras, kencur, dan
flavonoid. Pengertian jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara
tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi
seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan
secara tradisional.
Berbeda dengan penelitian ini pendapat yang dapat dikemukakan
mengenai jamu dalam penelitian ini adalah minuman obat tradisional yang
bahan – bahannya berasal dari rempah – rempah asli Indonesia dan rasanya
manis asam.
Pada penelitian ini kita juga membahas mengenai beras. Beras
merupakan makanan pokok orang Indonesia dan beberapa negara lain. Di
Idonesia terdapat beberapa varietas beras antara lain beras putih (Oryza sativa
L.), beras merah (Oryza nirvara), dan beras hitam (Oryza sativa L.). Masing-
masing varietas beras memiliki karakteristik fisikokimia yang berbeda, bahkan
untuk jenis yang sama berasal dari daerah yang berbeda.
Berbeda dengan pendapat pada penelitian yang dilakukan pendapat
yang ditemukan adalah Beras merupakan bagian dari ulir padi yang telah
dipisah dari sekam dan dedak atau bekatul. Beras juga dikenal sebagai
makanan pokok orang orang Indonesia tetapi beras juga dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan dalam membuat suartu minuman tradisional seperti
jamu beras kencur ini.
Selanjutnya yang kita bahas pada penelitian ini adalah mengenai
kencur. Kencur (Kaempferia galanga) merupakan satu di antara tanaman yang
telah dikaji dan dimanfaatkan sebagai fungisida alami. Penelitian terdahulu
melaporkan bahwa ekstrak tanaman kencur (Kaempferia galanga)
mengandung komponen zat aktif yaitu minyak atsiri, flavonoid, saponin,
methyl-p-methoxycinnamate, methylcinnamate, carvone, eucalyptol, dan,
pentadecane yang berperan sebagai biofungisidial bagi pertumbuhan jamur
Trichophyton mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans, (Gholib)
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini hasil
yang ditemukan yaitu kencur adalah sebuah bahan herbal yang digunakan
dalam pembuatan jamu. Tidak hanya dalam pembuatan jamu kencur jga ini
dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.
Selain kencurnya yang digunakan yang kita bahas juga adalah daun
kencur. Daun kencur berbentuk bulat lebar dengan panjang 10-12 cm dan
lebar 8-10 cm. Sirip daun tipis dari pangkal, tumbuh mendatar di atas
permukaan tanah dengan jumlah daun tiga hingga empat helai. Ciri khas
rimpang kencur yakni memiliki kulit berwarna putih, coklat muda hingga
coklat tua. Akar serabut umumnya tumbuh dari rimpang. Bentuk rimpang
umumnya bulat, bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya coklat
kekuningan.
Berbeda dengan apa yang kita lihat dan teliti. ciri - ciri daun kencur
adalah daunnya berukuran sedang dan berbentuk oval dan daunnya berwarna
hijau dan memiliki tekstur yang tebal.
Selain kencur dan daunnnya kita juga membahas sedikit mengenai
manfaat tanaman kencur. Tanaman kencur masuk adalam family
Zingiberaceae. Kencur banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat
gosok, antiseptik dan lain sebagainya. Bagian akar rimpang yang banyak
dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat gosok dan lain sebagainya. Bagian
rimpang mempunyai beberapa senyawa aromatik yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai bahan dasar industri farmasi.
Berbeda dengan yang kita lihat pada penelitian ini. kencur dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dalam membuat jamu. Salah satu
cntohnya yaitu jamu berasa kencur. Pemanfaatan kencur juga bisa dilakukan
di dapur seperti dijadikan sebagai salah satu bumbu masakan.
Selanjutnya yang dibahas pada penelitian ini adalah daya tahan tubuh.
Pengertian daya tahan sendiri adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu
untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang
berlebih setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Mengenai daya tahan tubuh pada penelitian ini pendapat yang dapat
dikemukakan yakni daya tahan tubuh adalah sesuatu yang menurut saya
sebuah kelebihan karena apabila dengan bagusnya daya tahan tubuh maka kita
juga akana lebih mudah melakukan suatu kegiatan seperti bermain bola,
badminton, ataupun bermain basket dan olahraga lainnya. Dengan bagusnya
daya tahan tubuh kita juga kita dapat memanfaatkannya dengan membantu
orang lain.
Selanjutnya yang di kemukakan pada penelitian ini adalah mengenai
bahan – bahan yanag digunakan dalam pembuatan jamu beras kencur. Bahan –
bahan yang diperlukan untuk membuat 1 gelas jamu beras kencur diperlukan
¼ beras , 3 buah kencur, 1 buah jahe, ½ kunyit, 1 batang serai , ¼ gula
merah , ½ sendok teh garam, 1 sendok teh gula.
Kandungan kimia masing-masing komponen dalam jamu diantaranya:
1. Kencur: Pati, mineral, sineol, asam metil kanil, penta dekaan, asam
sinamat, etil ester, borneol, kamfen, paraeumarin, asam anisat, alkaloid, dan
gom.
2. Beras: Kalori: 242, Lemak: 0,4 g, Sodium: 0 mg Karbohidrat: 53,4 g, Serat:
0,6 g, Gula: 0 g, Protein: 4,4 g.
3. Gula Jawa: yaitu kalori, vitamin C, vitamin B1, asam folat, 4 ml zat besi,
kalium, fosfor, magnesium, kalsium 90 ml, protein kasar,garam mineral.
4. Kunyit: arabinosa, fruktosa, glukosa, kalsium, kalium natrium, kobalt, seng,
zat warna kurkumin, dan minyak atsiri.
Gambar 2 Campuran jamu dengan senyawa flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa yang terdapat pada hampir semua
jenis buah-buahan dan sayuran. Flavonid glucoside merupakan bagian dari
sekelompok besar senyawa polifenol tanaman (Flavonoid), yang tersebar luas
dalam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Sedangkan menurut pendapat yang dikemukakan pada penelitian ini.
Flavonoid adalah salah satu golongan senyawa fenol alam yang terbesar dalam
tanaman dan tersusun oleh 15 atom karbon sebagai inti dasarnya. Adapun
hubungan antioksidan dan flavonoid dalam tubuh, dengan senyawa seperti
flavonoid. Flavonoid serupa dengan antioksidan, yang memiliki beragam
manfaat untuk tubuh manusia, seperti dapat memperbaiki sel yang rusak
akibat radikal bebas. Suplemen flavonoid juga diduga bisa mengurangi risiko
kanker, hipertensi, dan diabetes. Antioksidan adalah zat yang dapat mencegah
atau menghambat proses oksidasi sehingga membentuk senyawa yang lebih
stabil.

BAB V
KESIMPULAN DAN BAHAN
A. KESIMPULAN
1. Cara membuatnya ialah dengan merebus berbagai macam bahan yang telah
disediakan yaitu beras, akar rimpang kencur, rimpang kunyit, asam jawa, gula
jawa, daun pandan, jeruk nipis, garam halus, dan gula pasir.
2. Manfaat jamu beras kencur yaitu, meningkatkan daya tahan tubuh / imun
tubuh sehingga terhindar dari berbagai virus-virus jahat.
B. SARAN
1. Sebaiknya pada jamu beras kencur itu memiliki berbagai bagai macam
varian rasa
2. Sebaiknya pada proses pembuatan jamu beras kencur menggunakan
menggunakan bahan yang ditanam sendiri karena akan lebih menghemat
biaya.

Daftar Pustaka
Aji, A. P, Roqib. A. R., Harisma, K. (2019) Pembuatan, Uji Kimia, dan Uji
Organoleptik Minuman Instan Berbasis Kencur (Kaemfelia Galanga L).
Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Efendi, S. dan Doerjanto, D. (2016) Pembuatan Komik Super Jamu. Surabaya:


Universitas Negeri Surabaya

Elftrida, M. S, dan Norawati, A. H. (2016) Analisis Pendapatan Usaha Industri Jamu


Dikelompok Tani Prima Mandiri Desa Usapinonot. NTT : Universitas Timor

Haerasi, A., Soelistiya, D. D. J, Andayani, Y. (2014) Uji Aktifitas Anti Bakteri Ekstrak
Kencur (Kaempferia Galanga L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus Aureus dan Streptococcus Viridans. Mataram : Institut
Keguruan Dan Ilmu Pengetahuan Mataram

Haniek, Ummu, Hadisaputro, Suharyo, Rahayu, Sri. (2018). Efek Ekstrak Kurma
(Phoenix Dactylifera L) Terhadap Status BESI Pada Ibu Hamil (Studi Di
Kabupaten Jepara). Semarang : Universitas Diponegoro.

Hernawan, E., Meylani, E. (2016) Analisis Karakteristik Fisiko Kimia Beras


Putih,Beras Merah, Dan Beras Hitam (Oryza Satifa L., Oryza Nivara dan
Oryza Sativa L, Indica). Siliwangi : Universitas Siliwangi

Monika, I. (2014) Uji Aktifitas Ekstrak Kencur Terhadap Pengendalian Pertumbuhan


Fusarium Oxysporum Implementasinya Dalam Pembuatan Flipbook.
Pontianak: Universitas Tanjungpura

Vialin, G. (2012) Pengalaman Keluarga Mengkonsumsi Jamu Dalam Presfektif Sehat


Sakit Didesa Jaten Kecamatan Juwiring. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Wahyu, E. D., Shadiqin, A. R., Aaisyah. S (2018) PJKR JPOK FKIP Universitas
Lambung Mangkurat. Pengaruh Bike Interval Training Terhadap
Pengangkatan Daya Tahan jantung Paru Anggota Club Cycle Bajai,
Banjarmasin Utara : ULM

Wirastuti, A., Dahlia, A., Najib, A. (2016) Pemeriksaan Kandungan Bahan Kimia
Obat (BKO) Prednison Pada Beberapa Sediaan Jamu Rematik. Makassar:
Universitas Muslim Indonesia

Yusuf, Y. Amrullah, Tenriawaru. N. (2018) Perilaku Konsumen Pada Pembelian


Beras di Kota Makassar. Makassar : Universitas Hasanuddin

Zaeroni, R., Dewi, S. R. (2016) Pengaruh Produksi Beras, Konsumsi Beras dan
Cadangan Devisa Terhadap Impor Beras Di Indonesia. Bandung: Universitas
Udayana

Zola, L. S., dan Jatmiko, T. S.Pd. M.Kes (2018) Pengaruh Interval Training
Terhadap
VO2MAX Atlet UKM Gulat Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : UNS.
Lampiran-lampiran
Gambar 1 alat dan bahan Gambar 2 Memotong jahe

Gambar 3 Menuangkan beras Gambar 4 Menumbuk Beras

Gambar 5 Merebus jamu Gambar 6 Hasil rebusan jamu


Gambar 7 Hasil jamu yang telah di saring Gambar 8 Hasil Jamu yang disaring

Gambar 9
Memasukkan zat flavonoid ke jamu Gambar 10 Hasil uji Senyawa Flavonoid

Anda mungkin juga menyukai