ILMIA
H
REMAJ
A
JAMU BERAS
KENCUR
PENAMBAH
DAYA TAHAN
TUBUH
Disusun oleh :
ABSTRAK
Penulisan karya ilmiah ini menjelaskan tentang jamu beras kencur penambah
daya tahan tubuh. Penelitian ini terinspirasi dari kondisi saat ini yakni
pandemik covid–19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah –
langkah membuat jamu beras kencur penambah daya tahan tubuh dan untuk
mengetahui manfaat jamu beras kencur bagi tubuh. Jamu adalah bahan atau
ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun –
menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Kencur
(Kaempferia galanga) merupakan satu di antara tanaman yang telah dikaji dan
dimanfaatkan sebagai fungisida alami. Kencur banyak dimanfaatkan sebagai
obat sakit gigi, obat gosok, antiseptik dan lain sebagainya. Bagian akar
rimpang yang banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat gosok dan
lain sebagainya. Penelitian ini berlangsung selama 5 bulan dan bertempat di
Puri Nirwana Regency. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah panci,
saringan, dan sendok sedangkan bahan yang digunakan yakni beras, akar
rimpang, kencur, rimpang kunyit, asam jawa, kulit jawa, daun pandan, jeruk
nipis, garam halus, dan gula pasir. Setelah melakukan prosedur pembuatan
jamu, kami melakukan uji fitokimia yang menghasilkan positif flavonoid dan
terjadinya perubahan warna menjadi coklat tua setelah sehari. Pada penelitian
ini yang dibahas adalah jamu, beras, kencur, dan flavonoid. Pengertian jamu
adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam
bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman
yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional.
Berbeda dengan penelitian ini pendapat yang dapat dikemukakan mengenai
jamu dalam penelitian ini adalah minuman obat tradisional yang bahan–
bahannya berasal dari rempah – rempah asli Indonesia dan rasanya manis
asam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil yang dilakukan jamu beras kencur merupakan suatu
minuman herbal tradisional yang rasanya manis dan memiliki aroma yanag
harum dan diolah dengan menggunakan bahan–bahan alami. Untuk lebih
memahaminya perhatikan gambar hasil dari jamu beras kencur.
C. PEMBAHASAN
Pada penelitian ini yang dibahas adalah jamu, beras, kencur, dan
flavonoid. Pengertian jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara
tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi
seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan
secara tradisional.
Berbeda dengan penelitian ini pendapat yang dapat dikemukakan
mengenai jamu dalam penelitian ini adalah minuman obat tradisional yang
bahan – bahannya berasal dari rempah – rempah asli Indonesia dan rasanya
manis asam.
Pada penelitian ini kita juga membahas mengenai beras. Beras
merupakan makanan pokok orang Indonesia dan beberapa negara lain. Di
Idonesia terdapat beberapa varietas beras antara lain beras putih (Oryza sativa
L.), beras merah (Oryza nirvara), dan beras hitam (Oryza sativa L.). Masing-
masing varietas beras memiliki karakteristik fisikokimia yang berbeda, bahkan
untuk jenis yang sama berasal dari daerah yang berbeda.
Berbeda dengan pendapat pada penelitian yang dilakukan pendapat
yang ditemukan adalah Beras merupakan bagian dari ulir padi yang telah
dipisah dari sekam dan dedak atau bekatul. Beras juga dikenal sebagai
makanan pokok orang orang Indonesia tetapi beras juga dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan dalam membuat suartu minuman tradisional seperti
jamu beras kencur ini.
Selanjutnya yang kita bahas pada penelitian ini adalah mengenai
kencur. Kencur (Kaempferia galanga) merupakan satu di antara tanaman yang
telah dikaji dan dimanfaatkan sebagai fungisida alami. Penelitian terdahulu
melaporkan bahwa ekstrak tanaman kencur (Kaempferia galanga)
mengandung komponen zat aktif yaitu minyak atsiri, flavonoid, saponin,
methyl-p-methoxycinnamate, methylcinnamate, carvone, eucalyptol, dan,
pentadecane yang berperan sebagai biofungisidial bagi pertumbuhan jamur
Trichophyton mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans, (Gholib)
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini hasil
yang ditemukan yaitu kencur adalah sebuah bahan herbal yang digunakan
dalam pembuatan jamu. Tidak hanya dalam pembuatan jamu kencur jga ini
dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.
Selain kencurnya yang digunakan yang kita bahas juga adalah daun
kencur. Daun kencur berbentuk bulat lebar dengan panjang 10-12 cm dan
lebar 8-10 cm. Sirip daun tipis dari pangkal, tumbuh mendatar di atas
permukaan tanah dengan jumlah daun tiga hingga empat helai. Ciri khas
rimpang kencur yakni memiliki kulit berwarna putih, coklat muda hingga
coklat tua. Akar serabut umumnya tumbuh dari rimpang. Bentuk rimpang
umumnya bulat, bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya coklat
kekuningan.
Berbeda dengan apa yang kita lihat dan teliti. ciri - ciri daun kencur
adalah daunnya berukuran sedang dan berbentuk oval dan daunnya berwarna
hijau dan memiliki tekstur yang tebal.
Selain kencur dan daunnnya kita juga membahas sedikit mengenai
manfaat tanaman kencur. Tanaman kencur masuk adalam family
Zingiberaceae. Kencur banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat
gosok, antiseptik dan lain sebagainya. Bagian akar rimpang yang banyak
dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat gosok dan lain sebagainya. Bagian
rimpang mempunyai beberapa senyawa aromatik yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai bahan dasar industri farmasi.
Berbeda dengan yang kita lihat pada penelitian ini. kencur dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dalam membuat jamu. Salah satu
cntohnya yaitu jamu berasa kencur. Pemanfaatan kencur juga bisa dilakukan
di dapur seperti dijadikan sebagai salah satu bumbu masakan.
Selanjutnya yang dibahas pada penelitian ini adalah daya tahan tubuh.
Pengertian daya tahan sendiri adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu
untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang
berlebih setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Mengenai daya tahan tubuh pada penelitian ini pendapat yang dapat
dikemukakan yakni daya tahan tubuh adalah sesuatu yang menurut saya
sebuah kelebihan karena apabila dengan bagusnya daya tahan tubuh maka kita
juga akana lebih mudah melakukan suatu kegiatan seperti bermain bola,
badminton, ataupun bermain basket dan olahraga lainnya. Dengan bagusnya
daya tahan tubuh kita juga kita dapat memanfaatkannya dengan membantu
orang lain.
Selanjutnya yang di kemukakan pada penelitian ini adalah mengenai
bahan – bahan yanag digunakan dalam pembuatan jamu beras kencur. Bahan –
bahan yang diperlukan untuk membuat 1 gelas jamu beras kencur diperlukan
¼ beras , 3 buah kencur, 1 buah jahe, ½ kunyit, 1 batang serai , ¼ gula
merah , ½ sendok teh garam, 1 sendok teh gula.
Kandungan kimia masing-masing komponen dalam jamu diantaranya:
1. Kencur: Pati, mineral, sineol, asam metil kanil, penta dekaan, asam
sinamat, etil ester, borneol, kamfen, paraeumarin, asam anisat, alkaloid, dan
gom.
2. Beras: Kalori: 242, Lemak: 0,4 g, Sodium: 0 mg Karbohidrat: 53,4 g, Serat:
0,6 g, Gula: 0 g, Protein: 4,4 g.
3. Gula Jawa: yaitu kalori, vitamin C, vitamin B1, asam folat, 4 ml zat besi,
kalium, fosfor, magnesium, kalsium 90 ml, protein kasar,garam mineral.
4. Kunyit: arabinosa, fruktosa, glukosa, kalsium, kalium natrium, kobalt, seng,
zat warna kurkumin, dan minyak atsiri.
Gambar 2 Campuran jamu dengan senyawa flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa yang terdapat pada hampir semua
jenis buah-buahan dan sayuran. Flavonid glucoside merupakan bagian dari
sekelompok besar senyawa polifenol tanaman (Flavonoid), yang tersebar luas
dalam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Sedangkan menurut pendapat yang dikemukakan pada penelitian ini.
Flavonoid adalah salah satu golongan senyawa fenol alam yang terbesar dalam
tanaman dan tersusun oleh 15 atom karbon sebagai inti dasarnya. Adapun
hubungan antioksidan dan flavonoid dalam tubuh, dengan senyawa seperti
flavonoid. Flavonoid serupa dengan antioksidan, yang memiliki beragam
manfaat untuk tubuh manusia, seperti dapat memperbaiki sel yang rusak
akibat radikal bebas. Suplemen flavonoid juga diduga bisa mengurangi risiko
kanker, hipertensi, dan diabetes. Antioksidan adalah zat yang dapat mencegah
atau menghambat proses oksidasi sehingga membentuk senyawa yang lebih
stabil.
BAB V
KESIMPULAN DAN BAHAN
A. KESIMPULAN
1. Cara membuatnya ialah dengan merebus berbagai macam bahan yang telah
disediakan yaitu beras, akar rimpang kencur, rimpang kunyit, asam jawa, gula
jawa, daun pandan, jeruk nipis, garam halus, dan gula pasir.
2. Manfaat jamu beras kencur yaitu, meningkatkan daya tahan tubuh / imun
tubuh sehingga terhindar dari berbagai virus-virus jahat.
B. SARAN
1. Sebaiknya pada jamu beras kencur itu memiliki berbagai bagai macam
varian rasa
2. Sebaiknya pada proses pembuatan jamu beras kencur menggunakan
menggunakan bahan yang ditanam sendiri karena akan lebih menghemat
biaya.
Daftar Pustaka
Aji, A. P, Roqib. A. R., Harisma, K. (2019) Pembuatan, Uji Kimia, dan Uji
Organoleptik Minuman Instan Berbasis Kencur (Kaemfelia Galanga L).
Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Haerasi, A., Soelistiya, D. D. J, Andayani, Y. (2014) Uji Aktifitas Anti Bakteri Ekstrak
Kencur (Kaempferia Galanga L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus Aureus dan Streptococcus Viridans. Mataram : Institut
Keguruan Dan Ilmu Pengetahuan Mataram
Haniek, Ummu, Hadisaputro, Suharyo, Rahayu, Sri. (2018). Efek Ekstrak Kurma
(Phoenix Dactylifera L) Terhadap Status BESI Pada Ibu Hamil (Studi Di
Kabupaten Jepara). Semarang : Universitas Diponegoro.
Wahyu, E. D., Shadiqin, A. R., Aaisyah. S (2018) PJKR JPOK FKIP Universitas
Lambung Mangkurat. Pengaruh Bike Interval Training Terhadap
Pengangkatan Daya Tahan jantung Paru Anggota Club Cycle Bajai,
Banjarmasin Utara : ULM
Wirastuti, A., Dahlia, A., Najib, A. (2016) Pemeriksaan Kandungan Bahan Kimia
Obat (BKO) Prednison Pada Beberapa Sediaan Jamu Rematik. Makassar:
Universitas Muslim Indonesia
Zaeroni, R., Dewi, S. R. (2016) Pengaruh Produksi Beras, Konsumsi Beras dan
Cadangan Devisa Terhadap Impor Beras Di Indonesia. Bandung: Universitas
Udayana
Zola, L. S., dan Jatmiko, T. S.Pd. M.Kes (2018) Pengaruh Interval Training
Terhadap
VO2MAX Atlet UKM Gulat Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : UNS.
Lampiran-lampiran
Gambar 1 alat dan bahan Gambar 2 Memotong jahe
Gambar 9
Memasukkan zat flavonoid ke jamu Gambar 10 Hasil uji Senyawa Flavonoid