KELAS: A
DOSEN PEMBIMBING:
Amaliyah Dina Anggraeni, M.Farm., Apt.
1. Latar Belakang
1. Nutrasetika
Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas terbesar ke dua di dunia setelah Brasil,
dimana Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya
adalah tumbuhan berkhasiat obat. Nutrasetikal (Nutraceutic) adalah istilah yang berasal
dari kata “nutrisi” dan “farmasi”. Produk nutrasetikal didefinisikan sebagai zat yang
memiliki manfaat fisiologis atau memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis,
menunda proses penuaan dan meningkatkan harapan hidup. Saat ini nutrasetikal
mendapat banyak perhatian karena memiliki potensi nutrisi, keamanan dan efek terapi.
Nutraseutikal adalah beberapa bahan yang dapat dipertimbangkan sebagai
makanan atau bagian dari makanan dan memiliki manfaat bagi kesehatan dan
pengobatan, dan biasanya dikemas dalam bentuk suatu sediaan. Meningkatnya kesadaran
kesehatan telah menjadi salah satu faktor penting bagi pertumbuhan global yang cepat
dari nutraceutical (Kalra, 2003).
Potensi pasar di bidang nutraceutical cukuplah besar. Dilihat dari sisi
pertumbuhan pasarpun sangat baik, obat- obat nutraceutical cukup pesat, yaitu lebih dari
20 % per tahun. Nutraceutical dibuat dari bahan organik tanpa tambahan zat kimia yang
berbahaya yang diambil untuk memenuhi kebutuhan gizi harian (Kalra, 2003).
Beberapa nutraceuticals yang populer seperti ginseng, Echinacea, teh hijau,
glukosamin, omega-3, lutein, asam folat dan minyak ikan telah terbukti melalui riset
ilmiah memiliki sifat terapeutik.
2. Omega-3 PUFA
PENUTUP
1. Kesimpulan
Karena sampai saat ini belum ditemukannya antivirus yang spesifik untuk
pengobatan COVID-19, pemerintah menghimbau masyarakat untuk mematuhi
protocol agar rantai penyebaran Corona virus dapat terputus dengan beberapa cara
melakukan sel distancing, menggunakan masker saat bepergian, bepergian
seperlunya, menjaga kebersihan, menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan
bergizi seimbang dan meningkatkan system imun agar tidak mudah terserang virus
salah satunya mengkonsumsi Omega-3 PUFA.
Perbaikan nutrisi sebagai terapi telah mulai berjalan. Awalnya, makanan buatan
disarankan sebagai cara untuk menyediakan energi, protein, mikronutrisi esensial
untuk mengimbangi kelemahan otot dan menghindari menurunnya sistem imun akibat
kelaparan. Kemudian pada perkembangannya, berbagai komponen diet telah
digunakan untuk mengatur fungsi imun, salah satunya adalah PUFA
DAFTAR PUSTAKA
Klek S. Omega-3 fatty acids in modern parenteral nutrition: A review of the current
evidence. J Clin Med. 2016.
Suhirman, S., Winart C., 2013, Prospek dan Fungsi Tanaman Obat sebagai
Imunomodulator, Jurnal Penelitian Sains Dan Teknologi.4(2),1-8.
Whelan J, Rust C. Innovative dietary sources of n-3 fatty acids. Annu Rev Nutr.
2006.