1 Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan upaya yang dilakukan pada orang yang
mempunyai risiko agar tidak terkena PPOK. Pencegahan yang dapat di lakukan
meliputi : 1
1. Berhenti merokok. Merokok adalah penyebab utama dari bronkitis dan emfisema,
duet penyakit yang menjadi penyebab PPOK.Risiko merokok juga berlaku bagi
perokok pasif. Menurut organisasi kesehatan dunia(WHO) 10% dari kematian terkait
rokok diakibatkan oleh asap rokok.1
2. Memakai Masker. Memakai alat pelindung diri contohnya penggunaan peralatan
perlindungan respirasi (masker) untuk melindungi pernapasan dari asap rokok, asap
kendaraan, debu dan polusi udara.1
3. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Gizi seimbang merupakan susunan
pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang didasarkan pada prinsip 4 pilar yaitu
mengkonsumsi pangan beraneka ragam, membiasakan perilaku hidup bersih dan
sehat, mempertahankan dan memantau berat badan normal dan melakukan aktivitas
fisik, serta menjaga kebersihan.1
4. Berolahraga secara rutin1
5. Beristirahat yang cukup1
1. Vitamin
a) Vitamin C (asam askorbat), merupakan vitamin yang larut dalam air yang berfungsi
sebagai antioksidan untuk menurunkan reaksi radikal bebas. Vitamin C juga mampu
mengurangi gejala pada pasien PPOK secara signifikan dan meningkatkan fungsi sel
imun serta menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan yang merupakan salah satu
penyebab eksaserbasi akut pada PPOK.6 Contoh bahan makanan yang kaya vitamin C
adalah buah dan sayur seperti jeruk, apel, mangga, brokoli, dan tomat.3
b) Vitamin A (beta karoten) merupakan antioksidan tidak larut air yang berpotensi
menjaga integritas membran sel terhadap serangan radikal bebas. Beta karoten
merupakan zat di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A dan berfungsi sebagai
antioksidan. Memiliki fungsi sebagai scavenger radikal bebas, beta karoten memiliki
efek perlindungan pada fungsi paru-paru. Sumber bahan makanan tinggi vitamin A
diantaranya adalah ubi jalar kuning, kacang panjang, bayam merah, mangga, minyak
kelapa sawit, dan labu kuning.3
c) Vitamin E. Vitamin E terlibat dalam banyak proses tubuh dan beroperasi sebagai
antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel yang penting terutama
membran sel dari kerusakan akibat adanya radikal bebas. Vitamin E sangat efektif dan
cepat bereaksi dengan beberapa radikal bebas dan menghentikannya sebelum merusak
membran sel. Resiko kematian pada PPOK menurun berkaitan dengan asupan vitamin
E. Sumber utama makanan yang mengandung vitamin E adalah lemak dan minyak,
sayuran, produk unggas dan daging. Minyak biji sayuran dan kacang-kacangan
merupakan sumber vitamin E yang tinggi.3,4
2. Mineral
Mineral yang penting dikonsumsi pada orang beresiko PPOK adalah magnesium dan
kalsium. Peran mineral, seperti magnesium dan kalsium adalah pada kontraksi otot dan
relaksasi mungkin penting untuk pasien PPOK. Asupan sebaiknya diberikan setara
dengan Dietary Reference Intakes (DRI). Patologi PPOK menunjukkan gangguan
inflamasi kronis yang dapat menyebabkan penyumbatan aliran udara di paru-paru,
sedangkan kalsium diketahui memiliki kemampuan mengembalikan aspek respon
bawaan. Kalsium juga memiliki peran dalam proses pergerakan otot pernapasan
sebagai kompensasi untuk hambatan aliran udara.Bahan makanan yang merupakan
sumber kalsium antara lain produk susu, sayuran, dan ikan. Seperti halnya kalsium,
magnesium sulfat juga menyebabkan peningkatan kekuatan otot pernafasan dan
penurunan hiperinflasi paru-paru. Bahan makanan yang mengandung magnesium antara
lain biji-bijian dan kacang-kacangan.4
Sumber :