Anda di halaman 1dari 2

Terkait dengan tindakan pemeriksaan dan penatalaksanaan, icterus neonatorum juga dapat

dicegah dengan beberapa cara. Pencegahan dimulai dengan pemeriksaan prapernikahan untuk dapat
mengetahui perbedaan rhesus, ada atau tidaknya penyakit menular, mental psikologis pasangan serta
diperlukan pemeriksaan pada kunjungan prenatal pertama. Anamnesis yang cermat meliputi setiap
masalah yang terkait dengan kehamilan atau persalinan sebelumnya, transfusi darah sebelumnya, atau
kelainan darah. Pada awal pemeriksaan laboratorium harus mencakup pemeriksaan golongan darah
ABO, status Rh D dan skrining antibodi. Untuk skrining antibodi, tes antiglobulin indirek
menggunakan reagen sel darah merah yang tersuspensi dalam salin, karena reagen ini paling cocok
untuk mendeteksi antibodi yang signifikan.1
Cara kedua yaitu pemenuhan nutrisi pada Ibu hamil. Cara pencegahan yang dapat di lakukan
sesuai skenario adalah yang terpenting yaitu pada ibu hamil dimana selama hamil maka ibu harus
mendapatkan nutrisi yang penuh untuk membantu janin atau bayi dalam kandungan bisa tumbuh
sempurna. Hal ini bisa berpengaruh agar bayi lahir sehat, tidak prematur dan semua organ tubuh bayi
normal dan memiliki fungsi yang normal. Berikutnya Ibu hamil juga harus melakukan pemeriksaan
kehamilan minimal 4 kali selama hamil, Karena saat ibu memeriksakan kehamilan, dapat di ketahui
keadaan ibu, keadaan janin dan perkembangan janin. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu bayi terkait pentingnya mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan rajin melakukan pemeriksaan kondisi kehamilan untuk memperoleh
informasi dari tenaga kesehatan tentang pentingnya berat badan lahir bayi normal demi mencegah
terjadinya ikterus neonatorum. Jika ibu hamil sudah pernah melahirkan bayi dengan kondisi yang
sama akibat ganggunan genetik atau infeksi patologis maka ibu bisa berkonsultasi dengan dokter agar
untuk kelahiran selanjutnya bayi bisa lahir sehat. 2
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan juga ialah dengan memberikan air susu
ibu. Air Susu Ibu (ASI) dapat diberikan segera setelah bayi lahir dengan melakukan inisiasi
menyusu dini (IMD). Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan upaya bayi untuk mencapai
puting susu ibu dan mulai menyusu yang dilakukan kurang dari 1 jam setelah bayi lahir.Selain
memberikan ASI teratur upaya pencegahan yang tak kalah penting yaitu dengan menjemur bayi di
bawah sinar matahari selama 30 menit dengan posisi terlentang 15 menit dan tengkurap 15 menit.
Manfaat sinar matahari bagi bayi baru lahir salah satunya adalah untuk mengurangi gejala
hiperbilirubin dengan cara menjemur bayi pada pukul 7-10 pagi selama 15-20 menit setiap hari, tidak
lebih dari 30 menit dikarenakan kulit bayi yang masih sensitif. 3

Daftar Pustaka :

1. Martina RS, Dominica PS.  Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. J. Kedokt Meditek.
2018;24(68):73–81 p.

1. Susi Widiawati. Hubungan sepsis neonatorum, BBLRdan asfiksia dengan kejadian ikterus
pada bayi baru lahir. Jurnal Stikes. 6(1) : 2017, 55-56
http://jurnal.stikes-hi.ac.id/index.php/rik/article/view/42/21 55-56
2. Siskawati Umar,Efrileny Rauf,Hindun Khairunisa Koem.LITERATURE REVIEW :
PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP IKTERUS NEONATORUM.
KAMPURUI JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT. 3(2) : Desember 2021 : 54-57
https://ejournal.lppmunidayan.ac.id/index.php/kesmas/article/view/486/367

Anda mungkin juga menyukai