Abstract
A child has the Characteristics That Its Always Growing And Growing since birth Up At The
End of adolescence. Purpose of the science of growth and development is to learn different
things associated with all efforts to review and optimize growth and development keeping kids
good physical and mental. If prayer is experiencing disorders one aspect, then at children's
growth and development process will be disrupted good operates physical and mental. To review
support optimal growth and development children who takes a health evaluation with conduct
anthropometric examination, Denver Developmental Screening Test II, improve health and
welfare with provide immunizations, and concerned about nutrition. In doing management for
review maximize growth and development efforts are required son of various parties especially
the nearby surroundings such as business family. Necessary efforts of parents to meet the basic
needs of children.
Abstrak
Anak memiliki suatu ciri khas yaitu yang selalu tumbuh dan berkembang sejak saat lahir sampai
berakhirnya masa remaja. Tujuan dari ilmu tumbuh kembang adalah mempelajari berbagai hal
yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang
anak baik fisik maupun mental. Apabila salah satu aspek tersebut mengalami gangguan, maka
proses tumbuh kembang pada anak akan terganggu baik secara fisik maupun mental. Untuk
menunjang tumbuh kembang anak yang optimal dibutuhkan evaluasi kesehatan dengan
melakukan pemeriksaan antropometri, Denver Developmental Screening Test II, meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan dengan memberikan imunisasi, dan memperhatikan asupan nutrisi.
Dalam melakukan penatalaksanaan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak diperlukan
usaha-usaha dari berbagai pihak terutama lingkungan terdekat seperti keluarga.Diperlukan usaha
dari orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar anak.
Kata Kunci: Faktor tumbuh kembang anak, Tes denver II, Antropometri Imunisasi.
Pendahuluan
Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran
dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan
mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, dalam arti adanya proses perubahan dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-
organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya juga termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain, bersifat kualitatif yang
pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan.
Karena itu, penting bagi seorang dokter untuk memberikan penyuluhan kepada para
orang tua untuk menyadari pentingnya pemberian hal-hal yang sangat dibutuhkan anak
mereka demi tercapainya suatu proses tumbuh-kembang yang optimal, serta melakukan
berbagai macam pemeriksaan yang sangat bermanfaat, misalnya antropometri untuk
pemeriksaan pertumbuhan dan Tes Denver II untuk memeriksa perkembangan anak.1
Anamnesis
Anamnesis merupakan wawancara medis yang merupakan tahap awal dari rangkaian
pemeriksaan pasien, baik secara langsung maupun tidak langsung pada pasien. Tujuan utama
suatu anamnesis adalah untuk mengumpulkan semua informasi dasar yang berkaitan dengan
penyakit pasien dan adaptasi pasien terhadap penyakitnya. Dalam scenario yang harus ditanya
dan diketahui hasil anamnesis yaitu:
a. Riwayat Kehamilan
Kunjungan antenatalcare adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Pada setiap kunjungan antenatalcare (ANC) petugas mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
mendapatkan diagnosis kehamilan, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi. Apabila
ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah
kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami keadaan risiko tinggi yang dapat
membahayakan kehidupan ibu dan janinnya.2
Tujuan antenatalcare adalah :
1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu, dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental ibu dan bayi.
3. Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan
4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun
bayi, dengan trauma seminimal mungkin.2
1. Minimal satu kali pada trisemester pertama (K1) hingga usia kehamilan 14
minggu.
2. Minimal satu kali pada trisemester kedua (K2), 14-28 minggu
3. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28 - 36 minggu dan
setelah 36 minggu sampai lahir.
Riwayat Kehamilan sesuai dengan skenario yaitu tidak ada komplikasi, dan ANC terartur.
b. Riwayat Persalinan
Riwayat persalinan pada skenario yaitu lahir spontan pervagina, tanpa kompikasi,
bayi menangis kuat dan aktif.
c. Riwayat Perkembangan
Riwayat tumbuh kembang anak yang diperoleh dari anamnesis yaitu: bayi menangis
kuat, aktif, dapat bertepuk tangan, melambaikan tangan, mampu menyatakan keinginan,
memegang benda dengan ibu jari dan jari, mengambil dua kubus, papa mama spesifik,
mengoceh, mengucapkan 3 silable atau lebih, bisa duduk dengan bantuan, berdiri dengan
pegangan.
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Dari anamnesis diketahui bahwa tidak ada penyakit berat/berarti pada riwayat
penyakit sekarang.
e. Riwayat Penyakit Dahulu
Dari anamnesis diketahui bahwa tidak ada riwayat penyakit dahulu.
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Dari anamnesis diketahui bahwa tidak ada penyakit berat/berarti pada riwayat
penyakit keluarga.
g. Riwayat Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari
imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya
Berikut adalah lima imunisasi dasar yang wajib diberikan sejak bayi:
Imunisasi BCG sekali untuk mencegah penyakit Tuberkulosis. Diberikan pada
umur 2 bulan dan selanjutnya 3 bulan.
Imunisasi Hepatitis B sekali untuk mencegah penyakit Hepatitis. Vaksin ini
diberikan 3 kali pada saat 12 jam setelah lahir, umur 1 bulan dan umur 3 bulan.
Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan),
Tetanus. Imunisasi ini pertama kali diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 4 bulan, 6
bulan, dan ulangan umur 18 bulan dan usia 5 tahun.
Imunisasi polio untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Imunisasi
vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, 24
bulan, dan usia 5 tahun.
Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak. Imunisasi campak
diberikan saat bayi berumur 9 bulan dan vaksin kedua 6 tahun.3
Riwayat imunisasi sesuai dengan scenario yaitu imunisasi BCG, Hepattis 3x, Polio 4x, DPT 3x
Nutrisi
1. Makanan utama yaitu air susu ibu (ASI): jika ASI sama sekali tidak dapat,
diberikan makanan buatan sebagai penggantinya.
2. Makanan pelengkap terdiri dari buah-buahan, biscuit, makanan padat bayi yaitu
bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis.
Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan. Sedangkan
jenis-jenis MPASI, antar lain:
a. Buah-buahan yang dihaluskan atau dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang
Ambon, pepaya, jeruk, tomat.
b. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
c. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng atau sachet.
Tujuan diberikan MPASI adalah untuk melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang,
mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan
berbagai rasa dan bentuk, mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
dan mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.5 Pada
skenario, nutrisi yang diberikan pada bayi yaitu Air Susu Ibu (ASI) dan makanan tambahan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu tes antropometri dan tes skrining
perkembangan menurut denver (denver developmental screening test/DDST) II.
Tes Antropometri
a. Berat Badan
Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan hasil semua jaringan
yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otok, lemak, cairan tubuh dan lain-
lainnya berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk
mengetehui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, karena sensitif terhadap
perubahan sedikit saja, pengukurannya objektif dan dapat diulang. Pengukuran
dapat menggunakan alat timbangan dacin dan baby scale untuk anak usia dibawah
2 tahun, dan stadiometer untuk usia diatas 2 tahun.
Tes Denver II
Pemeriksaan Denver II (DDST II) merupakan salah satu metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak. Tujuan dari test ini adalah untuk mengetahui dan
mengikuti proses perkembangan anak serta untuk mengatasi secara dini bila ditemukan
kelainan perkembangan. Manfaat dari tes ini antara lain untuk mengetahui tahap
perkembangan yang telah dicapai anak, untuk menemukan adanya keterlambatan
perkembangan anak sedini mungkin, untuk meningkatkan kesadaran orang tua atau
pengasuh anak untuk berusaha menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi
perkembangan. DDST II terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Tahap pertama : secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia :
3 – 6 bulan
9 – 12 bulan
18 – 24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostic
yang lengkap.
Ada 4 sektor yang dipakai dalam menilai perkembangan seorang anak, yaitu :
1. Sektor personal sosial
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Sektor gerakan motorik halus
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan
tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi
yang cermat. Contohnya koordinasi mata, tangan, memainkan, menggunakan
benda-benda kecil.
3. Sektor bahasa
Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
4. Sektor gerakan motorik kasar
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan
biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar. Contohnya
duduk, melompat, berjalan, dll.2
Tabel 3. DDST II2
Personal sosial Fine motor adaptive Language Grass motor
1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu / pengasuh
anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya).
2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau ibu /
pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukannya
dengan baik.
3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba. Penolakan
dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa yang harus dilakukan”, jika
tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya (uji coba yang
dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan).
4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak mempunyai
kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh
dipakai pada uji coba dengan tanda R.2
Rasa memiliki
Orang tua harus dapat memberikan “rasa memiliki” pada anak.8
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak yaitu
pendidikan dan pelatihan. Yang dimaksud stimulasi disini adalah perangsangan
yang datang dari lingkungan luar anak , antara lain berupa latihan atau bermain.
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan
dengan anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi.
Non-farmakoterapi
Orang tua dari pasien diberikan edukasi untuk memberikan nutrisi dan imunisasi yang
baik serta melatih gugus item yang masih belum bisa dilakukan oleh anak tersebut. Dan kembali
memeriksakan anaknya setelah 6 bulan kemudian.
Prognosis
Secara umum baik karena hasil yang didapatkan mengindikasikan pertumbuhan anak
berjalan dengan normal walaupun memiliki satu keterlambatan. Umur 9 bulan merupakan waktu
untuk berjalan sendiri oleh sebab itu anak diberikan kesempatan untuk belajar lagi.
Kesimpulan
Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan, baik lingkungan sebelum anak dilahirkan maupun lingkungan setelah anak
itu lahir. Status gizi dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang
pada anak perlu diperhatikan. Status gizi pada anak dapat diukur dengan pelaksanaan
antropometri, tes denver II. Dengan bantuan imunisasi yang dianjurkan akan membantu
perbaikan status gizi maupun tumbuh kembang anak tersebut. Berdasarkan kasus, anak
usia 9 bulan yang belum bisa duduk sendiri merupakan suatu keterlambatan tetapi masih
dikatakan normal oleh sebab itu orang tua diberikan edukasi untuk mengajarkan anaknya
berjalan sendiri dan akan kembali setelah 6 bulan kemudian.
Daftar Pustaka