Abstrak
Anak memiliki suatu ciri khas yaitu yang selalu tumbuh dan berkembang sejak saat
lahir sampai berakhirnya masa remaja. Tujuan dari ilmu tumbuh kembang adalah
mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental. Apabila salah satu aspek
tersebut mengalami gangguan, maka proses tumbuh kembang pada anak akan terganggu baik
secara fisik maupun mental. Untuk menunjang tumbuh kembang anak yang optimal
dibutuhkan evaluasi kesehatan dengan melakukan pemeriksaan antropometri, Denver
Developmental Screening Test II, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dengan
memberikan imunisasi, dan memperhatikan asupan nutrisi.
Kata Kunci: Faktor Tumbuh Kembang Anak, Tes Denver II, Antropometri pada Anak,
Imunisasi.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan ialah bertambahnya
ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan
mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, dalam arti adanya proses perubahan dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organorgan dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya juga termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain, bersifat kualitatif yang
pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan.
Karena itu, penting bagi seorang dokter untuk memberikan penyuluhan kepada para
orang tua untuk menyadari pentingnya pemberian hal-hal yang sangat dibutuhkan anak
mereka demi tercapainya suatu proses tumbuh-kembang yang optimal, serta melakukan
berbagai macam pemeriksaan yang sangat bermanfaat, misalnya antropometri untuk
pemeriksaan pertumbuhan dan tes Denver II untuk memeriksa perkembangan anak.1
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai tumbuh
kembang anak yang meliputi faktor yang mempengaruhi, cara pemeriksaannya, imunisasi
yang diperlukan, serta asupan gizi yang dianjurkan.
Skenario
Seorang ibu membawa anak perempuannya yang berusia 8 bulan ke poliklinik karena
belum dapat duduk sendiri. Selama ini bayi aktif, kuat menyusu dan tidak pernah sakit.
Pembahasan
Anamnesis
Hal hal yang perlu ditanyakan berkaitan dengan skenario antara lain :
a. Riwayat Kehamilan
Kunjungan antenatalcare adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini
mungkin
semenjak
ia
merasa
dirinya
hamil
untuk
mendapatkan
Riwayat Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas
dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya
3
Berikut adalah lima imunisasi dasar yang wajib diberikan sejak bayi:
bulan.
Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan),
Tetanus. Imunisasi ini pertama kali diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 4
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu tes antropometri dan tes
skrining perkembangan menurut denver (denver developmental screening test/DDST) II.
Tes Antropometri
a. Berat Badan
Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan hasil semua
jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otok, lemak, cairan tubuh dan
lain-lainnya berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini
untuk mengetehui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, karena sensitif
terhadap perubahan sedikit saja, pengukurannya objektif dan dapat diulang.
Pengukuran dapat menggunakan alat timbangan dacin dan baby scale untuk
anak usia dibawah 2 tahun, dan stadiometer untuk usia diatas 2 tahun.
Gambar 3. Stadiometer
www.alatkesehatanjogja.com
b. Tinggi Badan
Ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai
tinggi maksimal dicapai. Disamping itu dibutuhkan 2 macam teknik
pengukuran, pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisis tidur
telentang menggunakan infantometer, pada umur lebih dari 2 tahun dengan
posisi berdiri menggunakan microtoise.
3.400
4.300
5.000
5.700
6.300
6.900
7.400
8.000
8.400
8.900
9.300
50.5
55.0
50.8
60.0
62,5
64,5
66,0
67,5
69,0
70,2
72,0
Berat (kg)
Normal
Kurang
65
7,2
6,5
5,8
66
7,5
6,8
6,0
67
7,8
7,0
6,4
68
8,1
7,3
6,5
69
8,4
7,6
6,7
70
8,7
7,8
7,0
71
9,0
8,1
7,2
Buruk
c. Lingkaran Kepala
Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk
menaksirkan pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka
kepala akan kecil. Sehingga terdapat lingkar kepala (LK) yang lebih kecil dari
normal (mikrosefali), maka menunjukkan adanya retardasi metal. Sebaliknya
kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus
akan menigkatan volume kepala, sehingga LK lebih besar dari normal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan antropometri pada bayi berusia 8 bulan yaitu, berat
badan 9 kg, panjang badan 70 cm, dan lingkar kepala 40 cm.
Tes Denver II
Pemeriksaan Denver II (DDST II) merupakan salah satu metode skrining
terhadap kelainan perkembangan anak. Tujuan dari test ini adalah untuk mengetahui
dan mengikuti proses perkembangan anak serta untuk mengatasi secara dini bila
ditemukan kelainan perkembangan. Manfaat dari tes ini antara lain untuk mengetahui
tahap perkembangan yang telah dicapai anak, untuk menemukan adanya
keterlambatan perkembangan anak sedini mungkin, untuk meningkatkan kesadaran
orang tua atau pengasuh anak untuk berusaha menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi perkembangan. DDST II terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Tahap pertama : secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia :
3 6 bulan
9 12 bulan
18 24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostic
yang lengkap.
Ada 4 sektor yang dipakai dalam menilai perkembangan seorang anak, yaitu :
1. Sektor personal sosial
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Sektor gerakan motor halus
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan
tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi
yang
cermat.
Contohnya
koordinasi
mata,
tangan,
memainkan,
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan
biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar. Contohnya
duduk, melompat, berjalan, dll.2
Tabel 3. DDST II2
Personal sosial
Language
Grass motor
0 bulan
Menatap muka
Suara vokal
Mengangkat kepala
1 bulan
Membalas senyum
Gerakan merata
Mengangkat kepala
(80%)
Memandang muka
tengah (85%)
2 bulan
(90%)
Tersenyum spontan
(>90%)
Bereaksi pada bel
(>90%)
Bersuara "Ooo atau
Aaa" (80%)
(80%)
(90%)
Memandang tangan
Memekik (80%)
Duduk: kepala
sendiri (75%)
Tersenyum spontan
Tertawa (90%)
mantap (75%)
Kepala terangkat 90o
(>90%)
tengah (>90%)
(85%)
Membalas senyum
(80%)
Memandang muka
3 bulan
(80%)
Bersuara "Ooo atau
4 bulan
Memangang tangan
Aaa" (>90%)
Memekik (85%)
sendiri (90%)
lengan menumpu
Kedua tangan bersentuhan
Tertawa (90%)
Mencoba
sedikit (>90%)
Meraih benda (<75%)
mengambil mainan
(<75%)
Memandang tangan
6 bulan
Dada terangkat
(75%)
Menumpu berat
badan kaki (80%)
Menoleh ke bunyi
menderik (80%)
Memandang manik-manik
Berbalik (85%)
sendiri (>90%)
(85%)
Mengikuti 180o (>90%)
Makan sendiri
Menirukan
(75%)
Mencoba
bunyi/bicara (75%)
Suku kata tunggal
(<75%)
Ditarik untuk duduk :
(>75%)
Kepala tidak
Menoleh ke bunyi
tertinggal (>85%)
Berbalik (>90%)
mengambil mainan
(>90%)
suara (80%)
7 bulan
Tangan melambai
Da da mama non
spesifik (<75%)
Menirukan
Mengambil manik-manik
bunyi/bicara (80%)
Suku kata tunggal
(80%)
(80%)
Mencari benang wol (85%)
Menoleh ke bunyi
Tangan melambai
suara (>90%)
Mengoceh (<75%)
Memindahkan kubus
Da da mama non
(>90%)
spesifik (80%)
8 bulan
Berdiri, berpegangan
(80%)
ba (<75%)
Menirukan
bunyi/bicara (85%
Suku kata tunggal
9 bulan
Tangan melambai
Membenturkan 2 kubus
(>90%)
Mengoce (80%)
Duduk sendiri
(<75%)
Menggenggam pinset
Da da mama non
(<75%)
Bangkit untuk berdiri
(<75%)
spesifik (85%)
(<75%)
Menirukan
Bermain bola
Membenturkan 2 kubus
bunyi/bicara (90%)
Da da mama
(<75%)
Berdiri 2 detik
dengan pemeriksa
(<75%)
spesifik (<75%)
(<75%)
(<75%)
Dag dag dengan
Mengoce (80%)
Mengkombinasi
keinginan (<75%)
(90%)
(85%)
Menirukan
Berdiri, berpegangan
bunyi/bicara
(>90%)
ba (<75%)
(>90%)
Da da mama non
ba (<75%)
10 bulan
tangan (80%)
Menyatakan
11 bulan
Bermain bola
Membenturkan 2 kubus
spesifik (>90%)
Da da mama
dengan pemeriksa
(85%)
spesifik (<75%)
(<75%)
Dag dag dengan
Menggenggam pinset
Mengoce (85%)
Duduk sendiri
Mengkombinasi
(>90%)
Bangkit untuk berdiri
(>90%)
tangan (80%)
Menyatakan
(>90%)
keinginan (75%)
10
(>90%)
Tepuk tangan / pok
ame ame / ciluk
2 tahun
ba (85%)
Mengenakan baju
(<75%)
Menyuapi boneka
Menunjuk 4 gambar
Melempar bola
(<75%)
tangan ke atas
Berbicara sebagian
(<75%)
Menendang bola ke
(90%)
Membuka pakaian
dimengerti (<75%)
Bagian badan 6
(90%)
(80%)
Menyebut 1 gambar
depan (>90%)
(75%)
Mengkombinasi
kata (85%)
Menunjuk 2 gambar
3 tahun
Mengenakan T shirt
(>90%)
Mengetahui dua
(75%)
Menyebut nama
teman (85%)
Mencuci dan
(85%)
Menara 4 kubus (>90%)
kegiatan (85%)
Menyebut 4 gambar
(75%)
Melempar bola
(>90%)
tangan ke atas
mengeringkan
4 tahun
tangan (85%)
Berpakaian tanpa
Mencontohkan + (<75%)
Mengetahui tiga
(>90%)
Berdiri pada satu
bantuan (80%)
Mengenakan T shirt
panjang (75%)
Mencontohkan O (85%)
seluruhnya
(>90%)
dimengerti (85%)
Mengetahui empat
kegiatan (85%)
Kegunaan 3 benda
(85%)
Menghitung 1 kubus
5 tahun
Mengambil makanan
Menggambar orang 6
(>90%)
Lawan kata 2 (25%)
(85%)
Menggosok gigi
bagian (>25%)
Mencontohkan (<25%)
Menghitung 5 kubus
kaki (<25%)
Berdiri pada satu
(25%)
Mengetahui 3 kata
panjang (85%)
Mencontohkan + (>90%)
sifat (85%)
Mengartikan 5 kata
(>90%)
(85%)
Menyebutkan 4
warna (>90%)
11
Penilaian
1.
Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu /
pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat
2.
melakukannya).
Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik
atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat
3.
Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa yang harus
dilakukan, jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya
(uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak diskor sebagai
4.
penolakan).
By report berarti no opportunity
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor
ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.2
Nutrisi
Pengaturan makanan bayi sehat terdiri dari :
1. Makanan utama yaitu air susu ibu (ASI): jika ASI sama sekali tidak dapat,
diberikan makanan buatan sebagai penggantinya.
12
14
kongenital.
Toksin / zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat
zat teratogen. Misalnya obat obatan anti kanker dsb, dapat
menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu
hamil yang perokok berat / peminum alcohol kronis sering
melahirkan bayi berat badan lahir, lahir mati, cacat atau
retardasi mental.
Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti mikrosefali, retardasi mental,
kejiwaan dll.7
b. Faktor postnatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
setelah lahir.7
Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi. Diperlukan zat makanan yang
adekuat.
Penyakit kronis / kelainan congenital
Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
Lingkungan fisis dan kimia
15
paparan
sinar
radioaktif,
zat
kimia
tertentu
tertekan
akan
mengalami
hambatan
di
dalam
Penatalaksanaan
Kebutuhan dasar anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antar faktor
genetik-lingkungan, baik lingkungan prenatal maupun post natal. Faktor lingkungan
ini yang memberikan segala macam kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak untuk
tumbuh dan berkembang.7 Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secar garis
besar digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar yang meliputi :
1. Kebutuhan fisis-biomedis (ASUH)
Nutrisi
Nutrisi yang adekuat dan seimbang.
Perawatan kesehatan dasar
Imunisasi, penimbangan berat badan, pengobatan kalau sakit.
Papan/pemukiman yang layak
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang
tidak membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan
kesehatan penghuninya.
Sandang
Pakaian yang layak, bersih dan aman (tidak mudah terbakar, tanpa
pernak pernik yang mudah menyebabkan anak kemasukan benda benda
asing).
Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan
16
Kebersihan,
baik
kebersihan
perorangan
maupun
lingkungan
Rasa aman
Seorang anak akan merasa diterima oleh orang tuanya bila ia merasa
bahwa, kepentingannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat
antara ia dan keluarganya.
Harga diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga,
keinnginannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara ia
dan keluarganya.
Kebutuhan akan sukses
Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya
dapat dilakukannya dan ia merasa sukses mencapai sesuatu yang
diinginkan orang tuanya.
Mandiri
Kemandirian pada anak hendaknya didasarkan pada perkembangan
anak. Apabila orang tua masih menuntut anaknya mandiri yang melampaui
kemampuannya, maka anak dapat menjadi tertekan. Anak masih perlu
bantuan untuk belajar mandiri, belajar untuk memahami persoalan.
Dorongan
Anak membutuhkan dorongan dari orang orang di sekitarnya.
Dorongan berupa langkah langkah yang dapat diambil memberi semangat
bahwa dia dulu dapat mengatasi dengan baik.
Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman baru
Anak anak membutuhkan dorongan orang tua dan orang orang
disekelilingnya dengan diberikan kesempatan dan pengalaman dalam
mengembangkan sifat sifat bawaannya.
Rasa memiliki
Orang tua harus dapat memberikan rasa memiliki pada anak.8
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
17
Prognosis
Secara umum baik karena hasil yang didapatkan mengindikasikan pertumbuhan anak
berjalan dengan normal. Umur 8 bulan merupakan waktu untuk menjalani proses duduk
dengan mandiri.
Kesimpulan
Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan
faktor lingkungan, baik lingkungan sebelum anak dilahirkan maupun lingkungan
setelah anak itu lahir. Status gizi dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang pada anak perlu diperhatikan. Status gizi pada anak dapat diukur
dengan pelaksanaan antropometri, tes denver II. Dengan bantuan imunisasi yang
dianjurkan akan membantu perbaikan status gizi maupun tumbuh kembang anak
tersebut. Berdasarkan kasus, anak usia 8 bulan yang belum bisa duduk merupakan
suatu hal yang normal karena menurut tes denver di usia 8 bulan anak tersebut
menjalani proses duduk dengan mandiri, nanti ketika 9 bulan maka anak tersebut akan
dapat duduk.
Daftar Pustaka
1. Aziz A. Pengantar ilmu kesehatan anak. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h.26-32.
2. Morton G.P. Panduan pemeriksaan kesehatan. Jakarta: EGC; 2005.h.116.
3. Latief A, Napitupulu M, Pudjiadi A, Ghazali MV, Putra ST. Ilmu kesehatan anak.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia jilid III; 2007.h.1037-63.
4. Markum A.H, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S. Ilmu
Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia; 1991. hlm. 21-8.
5. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC; 2003.h.4-16.
6. Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, et al. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit
metabolik. Jakarta: Sagung Seto; 2011.h.23-8.
7. Behrman RE, Kliegman RM. Nelson esensi pediatri. Jakarta: EGC; 2010.h.3-17.
18
19