Anda di halaman 1dari 19

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi

Ajeng Aryuningtyas Dewanti


102012259 E6
e-mail: ajengaryuningtyas@ymail.com
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2012
Jl. Arjuna Utara No. 6, Kebon Jeruk-Jakarta Barat 11510
No. Telp (021) 5694-2061

Abstrak
Anak memiliki suatu ciri khas yaitu yang selalu tumbuh dan berkembang sejak saat
lahir sampai berakhirnya masa remaja. Tujuan dari ilmu tumbuh kembang adalah
mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental. Apabila salah satu aspek
tersebut mengalami gangguan, maka proses tumbuh kembang pada anak akan terganggu baik
secara fisik maupun mental. Untuk menunjang tumbuh kembang anak yang optimal
dibutuhkan evaluasi kesehatan dengan melakukan pemeriksaan antropometri, Denver
Developmental Screening Test II, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dengan
memberikan imunisasi, dan memperhatikan asupan nutrisi.
Kata Kunci: Faktor Tumbuh Kembang Anak, Tes Denver II, Antropometri pada Anak,
Imunisasi.

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan ialah bertambahnya
ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan
mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, dalam arti adanya proses perubahan dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organorgan dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya juga termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain, bersifat kualitatif yang
pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan.

Karena itu, penting bagi seorang dokter untuk memberikan penyuluhan kepada para
orang tua untuk menyadari pentingnya pemberian hal-hal yang sangat dibutuhkan anak
mereka demi tercapainya suatu proses tumbuh-kembang yang optimal, serta melakukan
berbagai macam pemeriksaan yang sangat bermanfaat, misalnya antropometri untuk
pemeriksaan pertumbuhan dan tes Denver II untuk memeriksa perkembangan anak.1
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai tumbuh
kembang anak yang meliputi faktor yang mempengaruhi, cara pemeriksaannya, imunisasi
yang diperlukan, serta asupan gizi yang dianjurkan.
Skenario
Seorang ibu membawa anak perempuannya yang berusia 8 bulan ke poliklinik karena
belum dapat duduk sendiri. Selama ini bayi aktif, kuat menyusu dan tidak pernah sakit.

Pembahasan
Anamnesis
Hal hal yang perlu ditanyakan berkaitan dengan skenario antara lain :
a. Riwayat Kehamilan
Kunjungan antenatalcare adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini

mungkin

semenjak

ia

merasa

dirinya

hamil

untuk

mendapatkan

pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatalcare (ANC) petugas


mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan, serta ada tidaknya
masalah atau komplikasi. Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan,
maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau
mengalami keadaan risiko tinggi yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan
janinnya.2
Tujuan antenatalcare adalah :
1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu, dan
tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental ibu dan bayi.
3. Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan

4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu


maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.2
Kebijakan program pelayanan antenatalcare menetapkan frekuensi kunjungan
antenatal sebaiknya minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Minimal satu kali pada trisemester pertama (K1) hingga usia kehamilan 14
minggu.
2. Minimal satu kali pada trisemester kedua (K2), 14-28 minggu
3. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28 - 36 minggu dan
setelah 36 minggu sampai lahir.
Riwayat Kehamilan sesuai dengan skenario yaitu tidak ada komplikasi, dan ANC
terartur.
b. Riwayat Persalinan
Riwayat persalinan pada skenario yaitu lahir spontan pervagina, tanpa
kompikasi, bayi menangis kuat dan aktif.
c. Riwayat Perkembangan
Riwayat tumbuh kembang anak yang diperoleh dari anamnesis yaitu: bayi
menangis kuat, aktif, dapat bertepuk tangan, melambaikan tangan, mampu
menyatakan keinginan, memegang benda dengan ibu jari dan jari, mengambil dua
kubus, papa mama spesifik, mengoceh, mengucapkan 3 silable atau lebih, bisa duduk
dengan bantuan, berdiri dengan pegangan.
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Dari anamnesis diketahui bahwa tidak ada penyakit berat/berarti pada riwayat
penyakit sekarang.
e. Riwayat Penyakit Dahulu
Dari anamnesis diketahui bahwa tidak ada riwayat penyakit dahulu.
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Dari anamnesis diketahui bahwa tidak ada penyakit berat/berarti pada riwayat
penyakit keluarga.
g.

Riwayat Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas
dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya
3

Berikut adalah lima imunisasi dasar yang wajib diberikan sejak bayi:

Imunisasi BCG sekali untuk mencegah penyakit Tuberkulosis. Diberikan pada

umur 2 bulan dan selanjutnya 3 bulan.


Imunisasi Hepatitis B sekali untuk mencegah penyakit Hepatitis. Vaksin ini
diberikan 3 kali pada saat 12 jam setelah lahir, umur 1 bulan dan umur 3

bulan.
Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan),
Tetanus. Imunisasi ini pertama kali diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 4

bulan, 6 bulan, dan ulangan umur 18 bulan dan usia 5 tahun.


Imunisasi polio untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio.
Imunisasi vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan,

18 bulan, 24 bulan, dan usia 5 tahun.


Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak. Imunisasi campak
diberikan saat bayi berumur 9 bulan dan vaksin kedua 6 tahun.3

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu tes antropometri dan tes
skrining perkembangan menurut denver (denver developmental screening test/DDST) II.

Tes Antropometri
a. Berat Badan
Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan hasil semua
jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otok, lemak, cairan tubuh dan
lain-lainnya berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini
untuk mengetehui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, karena sensitif
terhadap perubahan sedikit saja, pengukurannya objektif dan dapat diulang.
Pengukuran dapat menggunakan alat timbangan dacin dan baby scale untuk
anak usia dibawah 2 tahun, dan stadiometer untuk usia diatas 2 tahun.

Gambar 1. Baby Scale


alatkesehatanmu.blogspot.com
4

Gambar 2. Timbangan Dacin


m.poskotanews.com

Gambar 3. Stadiometer
www.alatkesehatanjogja.com

b. Tinggi Badan
Ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai
tinggi maksimal dicapai. Disamping itu dibutuhkan 2 macam teknik
pengukuran, pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisis tidur
telentang menggunakan infantometer, pada umur lebih dari 2 tahun dengan
posisi berdiri menggunakan microtoise.

Gambar 4. Pengukuran TB posisi Berdiri


health.okezone.com

Gambar 5. Pengukuran TB Posisi Tidur Terlentang


onemedhealthcare.com

Tabel 1. Berat dan Panjang Badan Rata-Rata4


Umur bayi
Lahir
0-1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
5 bulan
6 bulan
7 bulan
8 bulan
9 bulan
10bulan

Berat standar (gram)

Panjang standar (cm)

3.400
4.300
5.000
5.700
6.300
6.900
7.400
8.000
8.400
8.900
9.300

50.5
55.0
50.8
60.0
62,5
64,5
66,0
67,5
69,0
70,2
72,0

Tabel 2. Berat Badan Menurut Tinggi Badan4


Tinggi (cm)

Berat (kg)
Normal

Kurang

65

7,2

6,5

5,8

66

7,5

6,8

6,0

67

7,8

7,0

6,4

68

8,1

7,3

6,5

69

8,4

7,6

6,7

70

8,7

7,8

7,0

71

9,0

8,1

7,2

Buruk

c. Lingkaran Kepala
Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk
menaksirkan pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka
kepala akan kecil. Sehingga terdapat lingkar kepala (LK) yang lebih kecil dari
normal (mikrosefali), maka menunjukkan adanya retardasi metal. Sebaliknya
kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus
akan menigkatan volume kepala, sehingga LK lebih besar dari normal.

Gambar 6. Mengukur Lingkar Kepala


meetdoctor.com

d. Lingkar Lengan Atas


Lingkar lengan atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan
lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh
dibandingkan dengan berat badan. Keuntungan penggunaan LLA ini adalah
alatnya murah, bisa di buat sendiri, mudah dibawa, cepat penggunaannya,
dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik. Kerugiannya adalah LLA
hanya indentifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan yang berat, sukar
menentukan pertengahan LLA tanpa menekan jaringan, dan hanya untuk anak
umur 1-3 tahun.5

Gambar 7. Mengukur Lingkar Lengan Atas


kesehatan.kompasiana.com

Berdasarkan hasil pemeriksaan antropometri pada bayi berusia 8 bulan yaitu, berat
badan 9 kg, panjang badan 70 cm, dan lingkar kepala 40 cm.

Tes Denver II
Pemeriksaan Denver II (DDST II) merupakan salah satu metode skrining
terhadap kelainan perkembangan anak. Tujuan dari test ini adalah untuk mengetahui
dan mengikuti proses perkembangan anak serta untuk mengatasi secara dini bila
ditemukan kelainan perkembangan. Manfaat dari tes ini antara lain untuk mengetahui
tahap perkembangan yang telah dicapai anak, untuk menemukan adanya
keterlambatan perkembangan anak sedini mungkin, untuk meningkatkan kesadaran
orang tua atau pengasuh anak untuk berusaha menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi perkembangan. DDST II terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Tahap pertama : secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia :
3 6 bulan
9 12 bulan
18 24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostic
yang lengkap.
Ada 4 sektor yang dipakai dalam menilai perkembangan seorang anak, yaitu :
1. Sektor personal sosial
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Sektor gerakan motor halus
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan
tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi
yang

cermat.

Contohnya

koordinasi

mata,

tangan,

memainkan,

menggunakan benda-benda kecil.


3. Sektor bahasa
Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
4. Sektor gerakan motor kasar

Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan
biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar. Contohnya
duduk, melompat, berjalan, dll.2
Tabel 3. DDST II2
Personal sosial

Fine motor adaptive

Language

Grass motor

0 bulan

Menatap muka

Suara vokal

Mengangkat kepala

1 bulan

Membalas senyum

Mengikuti sampai garis

Bereaksi pada suara


Suara vokal (>90%)

Gerakan merata
Mengangkat kepala

(80%)
Memandang muka

tengah (85%)

2 bulan

(90%)
Tersenyum spontan

(>90%)
Bereaksi pada bel

Mengikuti dan melewati

(>90%)
Bersuara "Ooo atau

Kepala terangkat 450

garis tengah (75%)

Aaa" (80%)

(80%)

(90%)
Memandang tangan

Kedua tangan bersentuhan

Memekik (80%)

Duduk: kepala

sendiri (75%)
Tersenyum spontan

atau bersatu (80%)


Mengikuti melewati garis

Tertawa (90%)

mantap (75%)
Kepala terangkat 90o

(>90%)

tengah (>90%)

(85%)
Membalas senyum
(80%)
Memandang muka
3 bulan

(80%)
Bersuara "Ooo atau

4 bulan

Memangang tangan

Mengikuti 1800 (80%)

Aaa" (>90%)
Memekik (85%)

sendiri (90%)

lengan menumpu
Kedua tangan bersentuhan

Tertawa (90%)

atau bersatu (90%)


Menggenggam sedikit5 bulan

Mencoba

sedikit (>90%)
Meraih benda (<75%)

mengambil mainan
(<75%)
Memandang tangan

6 bulan

Dada terangkat
(75%)
Menumpu berat
badan kaki (80%)

Menoleh ke bunyi
menderik (80%)

Memandang manik-manik

Berbalik (85%)

sendiri (>90%)

(85%)
Mengikuti 180o (>90%)

Makan sendiri

Mencari benang wol (<75%)

Menirukan

Duduk tanpa ditumpu

(75%)
Mencoba

Meraih benda (>95%)

bunyi/bicara (75%)
Suku kata tunggal

(<75%)
Ditarik untuk duduk :

(>75%)

Kepala tidak

Menoleh ke bunyi

tertinggal (>85%)
Berbalik (>90%)

mengambil mainan
(>90%)

suara (80%)

7 bulan

Tangan melambai

Mengambil 2 kubus (<75%)

Da da mama non

Duduk tanpa ditumpu


(>90%)

Memindahkan kubus (75%)

spesifik (<75%)
Menirukan

Mengambil manik-manik

bunyi/bicara (80%)
Suku kata tunggal

dengan gerakan menggaruk

(80%)

(80%)
Mencari benang wol (85%)

Menoleh ke bunyi

Tangan melambai

Mengambil 2 kubus (80%)

suara (>90%)
Mengoceh (<75%)

dag dag (<75%)


Tepuk tangan / pok

Memindahkan kubus

Da da mama non

ame ame / ciluk

(>90%)

spesifik (80%)

dag dag (<75%)


Makan sendiri
(>90%)

8 bulan

Berdiri, berpegangan
(80%)

ba (<75%)
Menirukan
bunyi/bicara (85%
Suku kata tunggal
9 bulan

Tangan melambai

Membenturkan 2 kubus

(>90%)
Mengoce (80%)

Duduk sendiri

dag dag (<75%)


Tepuk tangan / pok

(<75%)
Menggenggam pinset

Da da mama non

(<75%)
Bangkit untuk berdiri

ame ame / ciluk

(<75%)

spesifik (85%)

(<75%)

Mengambil 2 kubus (85%)

Menirukan

Bangkit untuk berdiri

Bermain bola

Membenturkan 2 kubus

bunyi/bicara (90%)
Da da mama

(<75%)
Berdiri 2 detik

dengan pemeriksa

(<75%)

spesifik (<75%)

(<75%)

(<75%)
Dag dag dengan

Menggenggam pinset (85%)

Mengoce (80%)

Duduk sendiri (85%)

Mengambil 2 kubus (>90%)

Mengkombinasi

Bangkit untuk berdiri

keinginan (<75%)

suku kata-suku kata

(90%)

Tepuk tangan / pok

(85%)
Menirukan

Berdiri, berpegangan

ame ame / ciluk

bunyi/bicara

(>90%)

ba (<75%)

(>90%)
Da da mama non

ba (<75%)

10 bulan

tangan (80%)
Menyatakan

11 bulan

Bermain bola

Membenturkan 2 kubus

spesifik (>90%)
Da da mama

dengan pemeriksa

(85%)

spesifik (<75%)

(<75%)
Dag dag dengan

Menggenggam pinset

Mengoce (85%)

Duduk sendiri

Mengkombinasi

(>90%)
Bangkit untuk berdiri

suku kata-suku kata

(>90%)

tangan (80%)
Menyatakan

(>90%)

keinginan (75%)

10

Berdiri 2 detik (75%)

(>90%)
Tepuk tangan / pok
ame ame / ciluk
2 tahun

ba (85%)
Mengenakan baju

Menara 6 kubus (75%)

(<75%)
Menyuapi boneka

Menara 4 kubus (>90%)

Menunjuk 4 gambar

Melempar bola

(<75%)

tangan ke atas

Berbicara sebagian

(<75%)
Menendang bola ke

(90%)
Membuka pakaian

dimengerti (<75%)
Bagian badan 6

(90%)

(80%)
Menyebut 1 gambar

depan (>90%)

(75%)
Mengkombinasi
kata (85%)
Menunjuk 2 gambar
3 tahun

Mengenakan T shirt

Menara 8 kubus (80%)

(>90%)
Mengetahui dua

Berdiri pada satu

(75%)
Menyebut nama

Meniru garis vertikal

nama sifat (75%)


Mengetahui dua

kaki 1 detik (80%)


Lompatan lebar

teman (85%)
Mencuci dan

(85%)
Menara 4 kubus (>90%)

kegiatan (85%)
Menyebut 4 gambar

(75%)
Melempar bola

(>90%)

tangan ke atas

mengeringkan
4 tahun

tangan (85%)
Berpakaian tanpa

Mencontohkan + (<75%)

Mengetahui tiga

(>90%)
Berdiri pada satu

bantuan (80%)
Mengenakan T shirt

Memilih garis yang lebih

kata sifat (80%)


Mengetahui empat

kaki 3 detik (80%)


Melompat dengan

panjang (75%)
Mencontohkan O (85%)

kata depan (80%)


Berbicara

satu kaki (85%)


Berdiri di atas satu

seluruhnya

kaki 2 detik (90%)

(>90%)

dimengerti (85%)
Mengetahui empat
kegiatan (85%)
Kegunaan 3 benda
(85%)
Menghitung 1 kubus
5 tahun

Mengambil makanan

Menggambar orang 6

(>90%)
Lawan kata 2 (25%)

Berjalan tumit ke jari

(85%)
Menggosok gigi

bagian (>25%)
Mencontohkan (<25%)

Menghitung 5 kubus

kaki (<25%)
Berdiri pada satu

tanpa bantuan (90%)


Bermain ular tangga

Memilih garis yang lebih

(25%)
Mengetahui 3 kata

kaki 5 detik (80%)


Berdiri pada satu

panjang (85%)
Mencontohkan + (>90%)

sifat (85%)
Mengartikan 5 kata

kaki 4 detik (90%)

(>90%)

(85%)
Menyebutkan 4
warna (>90%)

11

Gambar 8. Grafik Development Denver Screening Test

Penilaian
1.

Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu /
pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat

2.

melakukannya).
Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik
atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat

3.

melakukannya dengan baik.


Refuse atau menolak (R/M).

Anak menolak untuk melakukan uji coba.

Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa yang harus
dilakukan, jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya
(uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak diskor sebagai

4.

penolakan).
By report berarti no opportunity

(tidak ada kesempatan). Anak tidak

mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor
ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.2

Nutrisi
Pengaturan makanan bayi sehat terdiri dari :
1. Makanan utama yaitu air susu ibu (ASI): jika ASI sama sekali tidak dapat,
diberikan makanan buatan sebagai penggantinya.

12

2. Makanan pelengkap terdiri dari buah-buahan, biscuit, makanan padat bayi


yaitu bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis.
Dengan mempertimbangkan makanan utama yaitu menyusukan bayi harus selalu
dianjurkan bila bayi dan ibunya ada dalam keadaan sehat dan tidak terdapat kelainankelainan yang tidak memungkinkan untuk menyusukan. Jika memungkinkan ASI
diberikan sampai anak berusia 2 tahun. Tetapi bila ternyata produksi ASI sangat
kurang atau tidak terdapat sama sekali, barulah diberikan makanan buatan sebagai
penggantinya.6
ASI sangat bermanfaat karena mempunyai sifat sebagai berikut :
1. Makanan alam (natural), ideal, dan fisiologis
2. Mengandung nutrient yang lengkap dengan komposisi yang sesuai
untuk keperluan pertumbuhan bayi sangat cepat
3. Nutrient yang diberikan selalu dalam keadaan segar dengan suhu
yang optimal dan bebas dari basil patogen
4. Mengandung zat anti dan zat kekebalan lain yang dapat mencegah
berbagai penyakit infeksi terutama pada usus.
Pengaturan makanan untuk bayi yang disusukan (diberi ASI), selama masa
bayi pengaturan makanan perlu mengalami beberapa tahap perubahan yang
disebebkan oleh perkembangan kemampuan bayi untuk menerima dan mencernakan
makanan.6
1. Bayi baru lahir sampai umur 4 bulan
Bayi mulai disusukan sedini mungkin, langsung setelah lahir.
Selanjutnya bayi dapat diberikan buah-buahan (pisang) atau biscuit sejak
usia 2 bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembek (bubur
susu) pada usia 3-4 bulan, sesuai keperluan bayi masing masing. Bayi
akan lapar dan menangis terus bila ASI kurangan
2. Bayi umur 5-6 bulan
Dapat diberikan 2 kali bubur susu sehari, buah-buahan dan telur
3. Bayi umur 6-7 bulan
Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan
juga merupakan makanan campuran yang lengkap karena dapat dibuat dari
beras, bahan makanan sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran
hijau (bayam), buah tomat dan wortel, bahan makanan sumber protein
hewani (hati, daging cincang, telur, atau tepung ikan).
13

4. Umur 8-12 bulan


Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada
pagi hari sebagai makanan pagi.6

MPASI (Makanan Pendamping ASI)


Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan. Sedangkan
jenis-jenis MPASI, antar lain:
a. Buah-buahan yang dihaluskan atau dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon,
pepaya, jeruk, tomat.
b. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
c. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng atau sachet.
Tujuan diberikan MPASI adalah untuk melengkapi zat gizi ASI yang sudah
berkurang, mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai rasa dan bentuk, mengembangkan kemampuan bayi untuk
mengunyah dan menelan dan mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung
kadar energi tinggi.5 Pada skenario, nutrisi yang diberikan pada bayi yaitu Air Susu Ibu
(ASI) dan makanan tambahan.

Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang


Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu:
1. Faktor genetik
Faktor ini merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak yang dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
dengan intensitas kecepatan dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitasnya
jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Faktor genetik ini yang menenutkan sifat bawaan anak tersebut. Kemampuan anak
merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari orang tuanya.7
2. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Yang dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada.
Dalam hal ini lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk
tumbuh kembang sejak dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan yang baik akan
menunjang tumbuh kembang anak, sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan
menghambat tumbuh kembangnya.7 Faktor lingkungan di bagi lagi menjadi:
a. Faktor pranatal

14

Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di


dalam kandungan.
Gizi
Nutrisi ibu saat hamil terutama dalam trisemester akhir

kehamilan, akan mempengaruhi pertumbuhan janin.


Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan

kongenital.
Toksin / zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat
zat teratogen. Misalnya obat obatan anti kanker dsb, dapat
menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu
hamil yang perokok berat / peminum alcohol kronis sering
melahirkan bayi berat badan lahir, lahir mati, cacat atau

retardasi mental.
Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti mikrosefali, retardasi mental,

kelainan congenital mata, kelainan jantung.


Infeksi
Infeksi padab trisemester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks),
PMS ( Penyakit Menular Seksual) serta penyakit virus lainnya
dapat menyebabkan kelaianan pada janin seperti katarak,

mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung congenital.


Stress
Stress yang dialami ibu saat hamil, dapat mempengaruhi
tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaaan, kelainan

kejiwaan dll.7
b. Faktor postnatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
setelah lahir.7
Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi. Diperlukan zat makanan yang

adekuat.
Penyakit kronis / kelainan congenital
Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
Lingkungan fisis dan kimia
15

Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar


matahari,

paparan

sinar

radioaktif,

zat

kimia

tertentu

mempunyai dampak yang negative terhadap pertumbuhan anak.


Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang slalu
merasa

tertekan

akan

mengalami

hambatan

di

dalam

pertumbuhan dan perkembangannya.


Sosio ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan akan

menghambat pertumbuhan anak.


Lingkungan pengasuhan
Interaksi ibu dan anak, sangat mempengaruhi tumbuh kembang
anak.7

Penatalaksanaan
Kebutuhan dasar anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antar faktor
genetik-lingkungan, baik lingkungan prenatal maupun post natal. Faktor lingkungan
ini yang memberikan segala macam kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak untuk
tumbuh dan berkembang.7 Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secar garis
besar digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar yang meliputi :
1. Kebutuhan fisis-biomedis (ASUH)
Nutrisi
Nutrisi yang adekuat dan seimbang.
Perawatan kesehatan dasar
Imunisasi, penimbangan berat badan, pengobatan kalau sakit.
Papan/pemukiman yang layak
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang
tidak membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan
kesehatan penghuninya.
Sandang
Pakaian yang layak, bersih dan aman (tidak mudah terbakar, tanpa
pernak pernik yang mudah menyebabkan anak kemasukan benda benda
asing).
Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan

16

Kebersihan,

baik

kebersihan

perorangan

maupun

lingkungan

memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak.


Kesegaran jasmani, meliputi olahraga dan rekreasi.8
2. Kebutuhan akan kasih sayang / emosi (ASIH)
Kasih sayang orang tua
Kasih sayang orang orang tua yang hidup rukun berbahagia dan
sejahtera yang memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada
anak.

Rasa aman
Seorang anak akan merasa diterima oleh orang tuanya bila ia merasa
bahwa, kepentingannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat
antara ia dan keluarganya.
Harga diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga,
keinnginannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara ia
dan keluarganya.
Kebutuhan akan sukses
Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya
dapat dilakukannya dan ia merasa sukses mencapai sesuatu yang
diinginkan orang tuanya.
Mandiri
Kemandirian pada anak hendaknya didasarkan pada perkembangan
anak. Apabila orang tua masih menuntut anaknya mandiri yang melampaui
kemampuannya, maka anak dapat menjadi tertekan. Anak masih perlu
bantuan untuk belajar mandiri, belajar untuk memahami persoalan.
Dorongan
Anak membutuhkan dorongan dari orang orang di sekitarnya.
Dorongan berupa langkah langkah yang dapat diambil memberi semangat
bahwa dia dulu dapat mengatasi dengan baik.
Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman baru
Anak anak membutuhkan dorongan orang tua dan orang orang
disekelilingnya dengan diberikan kesempatan dan pengalaman dalam
mengembangkan sifat sifat bawaannya.
Rasa memiliki
Orang tua harus dapat memberikan rasa memiliki pada anak.8
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)

17

Stimulasi mental merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak


yaitu pendidikan dan pelatihan. Yang dimaksud stimulasi disini adalah
perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak , antara lain berupa
latihan atau bermain. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau bahkan tidak
mendapat stimulasi.

Prognosis
Secara umum baik karena hasil yang didapatkan mengindikasikan pertumbuhan anak
berjalan dengan normal. Umur 8 bulan merupakan waktu untuk menjalani proses duduk
dengan mandiri.

Kesimpulan
Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan
faktor lingkungan, baik lingkungan sebelum anak dilahirkan maupun lingkungan
setelah anak itu lahir. Status gizi dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang pada anak perlu diperhatikan. Status gizi pada anak dapat diukur
dengan pelaksanaan antropometri, tes denver II. Dengan bantuan imunisasi yang
dianjurkan akan membantu perbaikan status gizi maupun tumbuh kembang anak
tersebut. Berdasarkan kasus, anak usia 8 bulan yang belum bisa duduk merupakan
suatu hal yang normal karena menurut tes denver di usia 8 bulan anak tersebut
menjalani proses duduk dengan mandiri, nanti ketika 9 bulan maka anak tersebut akan
dapat duduk.

Daftar Pustaka
1. Aziz A. Pengantar ilmu kesehatan anak. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h.26-32.
2. Morton G.P. Panduan pemeriksaan kesehatan. Jakarta: EGC; 2005.h.116.
3. Latief A, Napitupulu M, Pudjiadi A, Ghazali MV, Putra ST. Ilmu kesehatan anak.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia jilid III; 2007.h.1037-63.
4. Markum A.H, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S. Ilmu
Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia; 1991. hlm. 21-8.
5. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC; 2003.h.4-16.
6. Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, et al. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit
metabolik. Jakarta: Sagung Seto; 2011.h.23-8.
7. Behrman RE, Kliegman RM. Nelson esensi pediatri. Jakarta: EGC; 2010.h.3-17.

18

8. Narenda Moersintowarti, Sularyo Titi, Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak dan


remaja. Jakarta: CV Sagung Seto; 2008.h.14-22.

19

Anda mungkin juga menyukai