Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PASER DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS MUARA KOMAM


Jl.Negara.Km.171 Kec. Muara Komam Kab. Paser 76253 Telp(0543)5237114 Email :  

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN KUNJUNGAN
NEONATAL

I. PENDAHULUAN
Kunjungan neonatal adalah kontak neonatal dengan tenaga kesehatan
minimal 2 kali untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal,
baik di dalam maupun di luar gedung puskesmas, termasuk bidan di desa, polindes
dan kunjungan rumah agar bayi sehat ibu selamat. Bentuk pelayanan tersebut
meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermi, pemberian ASI eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
pusat, kulit dan pemberian imunisasi) pemberian vitamin K dan penyuluhan neonatus
di rumah menggunakan buku KIA, agar menjadi terwujudnya puskesmas yang
bermutu menuju masyarakat kabupaten paser yang sehat, madiri dan berkeadilan.

II. LATAR BELAKANG


Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan. Pada masa ini
bayi baru lahir sangat rentan terhadap kematian, angka kematian bayi sebagian besar
adalah kematian neonantal yang berkaitan dengan status kesehatan ibu hamil,
pengetahuan ibu dan keluarga dengan pentingnya pemeriksaan kehamilan dan
peranan tenaga kesehatan serta ketersediaan fasilitas kesehatan. Dimana MDGS telah
menargetkan pada tahun 2015 bayi per 1000 kelahiran hidup. Neonatus atau bayi
baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan
kesehatan paling tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2007, sebagian besar (75%) kematian
neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0-6 hari). Mengingat besarnya
resiko kematian pada 4 minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan
pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minngu pertama untuk mendeteksi
adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini
mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan
perubahan kebijakan dalam pelaksananaan kunjungan neonatus dari semula 2 kali,
menjadi 3 kali yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari, umur 8-28 hari (Kemenkes
RI, 2010).
Upaya kesehatan promotif-preventif adalah pilar utama masyarakat sehat. Ada
ungkapan mencegah lebih baik dari pada mengobati yang mengandung makna bahwa
upaya meningkatkan dan memelihara kesehatan serta mencegah timbulnya masalah
kesehatan atau penyakit jauh lebih mudah, lebih murah dan dapat dilakukan oleh
seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, deteksi dini dan pengobatan segera harus diutamakan (Kemenkes RI, 2013)

III. Tujuan
Tujuan Umum :
Resiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupannya.
Sehingga jika bayi lahir difasilitas kesehatan sangat di anjurkan untuk tetap tinggal
kesehatan tersebut selama 24 jam setelah kelahiran.

Tujuan Khusus :
Untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada neonatus sehingga cepat
dapat pertolongan.
Untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Kunjungan Neonatal ke-1 1. Mengukur berat badan, TB, nadi,
(KN 1) dilakukan dalam pernapasan, suhu dan memandikan bayi
kurun waktu 6-48 jam 2. Mempertahankan suhu tubuh bayi 3.
setelah bayi lahir. Pemeriksaan fisik
4. Perawatan tali pusat
5. Memeriksa status pemberian Vit K
6. Konseling
7. Pemberian konseling

2 Kunjungan Neonatal ke-2 1. Mengukur berat badan, TB, nadi,


(KN 2) dilakukan pada pernapasan dan suhu
kurun waktu hari ke-3 2. Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih
3. Menjaga kebersihan bayi
sampai dengan hari ke 7
4. Pemeriksaan tanda bahaya pada bayi
setelah bayi lahir. 5. Pemberian ASI bayi harus disusukam
minimal 2 jam sekali
6. Menjaga keamanan bayi
7. Menjaga suhu tubuh
8. Konseling ASI eksklusif
9. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
3 Kunjungan Neonatal ke-3 1. Mengkur Berat badan, TB, nadi, pernafasan
(KN 3) dilakukan pada dan suhu
2. Pemeriksaan fisik
kurun waktu hari ke-8
3. Menjaga kebersihan bayi
sampai dengan hari ke-28
4. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda
setelah lahir. bahaya bayi baru lahir
5. Konseling
6. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cakupan kunjungan neonatal adalah cakupan neonatus yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu, 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada
hari ke 3-7 dan 1 kali pada 8-28. Setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan
neonatal.
Cakupan pelayanan neonatal oleh tenaga kesehatan untuk mengetahui
 jangkauan layanan kesehatan neonatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat melakukan layanan kesehatan neonatal (Syafrudin 2011).

VI. SASARAN
Seluruh Bayi Baru Lahir umur 0-28

hari VII. JADWAL PELAKSANAAN


Jenis pemeriksaan KujunganIKunjunganII Kunjugan III
KEGIATAN (6-48jam)(3-7 hari)(8-28hari) Tanggal
TanggalTanggal

Berat badan (Kg)


Tinggi Badan (Cm) Suhu
Tanyakan ibu, bayi sakit apa?
Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri

Frekuensi nafas
(kali/menit)
Frekuensi denyut
 jantung (kali/menit)
Memeriksa adanya Diare

Memeriksa Ikterus
Memeriksa kemungkinan
beratbadanrendah
dan/masalah pemberian ASI Memeriksa status pemberian vitamin K1
Memeriksa status imunisasi HB-0
Memeriksa keluhan lain:

Memeriksa masalah/keluhan ibu

Tindakan (terapi/rujukan/umpan balik

Nama pemeriksa

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan meliputi hasil kunjungan neonatus
difasilitas kesehatan atau pun kunjungan rumah yang dicatat dan direkap oleh petugas
pusban dan polindes kemudian dilaporkan ke penanggung jawab program kesehatan
anak.
Pemegang program anak merekap hasil pelaporan dari pusban dan polindes
untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas dan selanjutnya dilaporkan kedinas
kesehatan kabupaten.
Evaluasi kegiatan melalui kohort bayi disetiap desa.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


• Pencatatan pelaporan dilakukan oleh pelaksana dalam buku
✓ Buku KIA
✓ Kohort Bayi
• Pelaporan dilakukan oleh petugas yang melaksanakan baik itu dari pusban atau
polindes kepada penanggung jawab keehatan anak dengan membuat laporan
bulanan
• Evaluasi kegiatan dilihat dari kohort bayi dan tercapainya cakupan kunjungan
neonatal setiap bulan

Muara Komam, Februari 2018


Mengetahui
Penanggung jawab UKM Esensial Petugas kesehatan anak

Anda mungkin juga menyukai