Anda di halaman 1dari 16

PROMOSI KESEHATAN NEONATUS

OLEH
H. IRWAN BATUBARA,Akp.SPd.MPH
OLEH
H. IRWAN BATUBARA,Akp.SPd.MPH

OLEH

H. IRWAN BATUBARA,Akp.SPd.MPH

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PADANGSIDIMPUAN
2015
PROMOSI KESEHATAN NEONATUS

MATERI WORK SHOP 12 JUNI 2015

OLEH

H. IRWAN BATUBARA,Akp.SPd.MPH

Prom Kes Neonatus 2


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latarbelakang
Departemen Kesehatan (Depkes) mengungkapkan rata-rata per tahun
terdapat 401 bayi baru lahir di Indonesia meninggal dunia sebelum umurnya genap
1 tahun. Data bersumber dari survei terakhir pemerintah, yaitu dari Survei
Demografi Kesehatan Indonesia 2007 (SDKI). Berdasarkan survei lainnya, yaitu
Riset Kesehatan Dasar Depkes 2007, kematian bayi baru lahir (neonatus)
merupakan penyumbang kematian terbesar pada tingginya angka kematian bayi
(AKB). Setiap tahun sekitar 20 bayi per 1.000 kelahiran hidup terenggut nyawanya
dalam rentang waktu 0-12 hari pascakelahirannya. Tahun 2002-2007 (data terakhir),
angka neonatus tidak pernah mengalami penurunan. Selaras dengan target
pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), target Depkes penurunan AKB
di Indonesia dari rata-rata 36 meninggal per 1.000 kelahiran hidup menjadi 23 per
1.000 kelahiran hidup pada 2015.
Untuk itu diperlukan upaya dari semua pihak baik pemerintah, tenaga
kesehatan terutama Bidan dalam berbagai aspek asuhan, serta promosi kesehatan
guna pemberdayaan masyarakat yang peduli akan kesehatan individu dan keluarga.
Perawatan bayi baru lahir merupakan hal penting yang harus di perhatikan oleh
seorang ibu karena masa ini merupakan “ GOLDEN PERIOD” yang akan sangat
berpengaruh pada perkembangan selanjutnya. Selama ini masih banyak kaum ibu
yang kurang memahami akan pentingnya perawatan bayi baru lahir yang baik dan
benar. Para ibu memberikan perawatan pada bayi mereka hanya berdasarkan
pengetahuan mereka saja dan kurang mewaspadai resiko-resiko yang akan terjadi ,
bahkan masih banyak masyarakat yang menganut atau mempertahankan adat
istiadat – tradisi yang keyakinan merugikan dan berpengaruh buruk pada kesehatan
dan perkembangan bayi.

B.  Tujuan
Menambah wawasan petugas kesehatan, khususnya peserta workshop “Promosi
Kesehatan” pada neonatus dan bayi dalam asuhan komprenhensif menurunkan
angka kematian neonatal.

Prom Kes Neonatus 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Pengertian
Promosi kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku di bidang
kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhui lingkungan atau hal-hal lain yang
sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan. Promosi
kesehatan meliputi pendidikan atau penyuluhan kesehatan, ini merupakan bagian
penting dari promkes. Promosi kesehatan juga berarti upaya yang bersifat primotif
(peningkatan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian
upaya kesehatan yang komprehensif. Masa neonatal masa sejak lahir sampai
dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir
dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000
gram
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada
batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi
juga rentan terhadap kematian. 

B. Lingkup Promosi Kesehatan Neonatus


Promosi kesehatan neonatus dengan sasaran ibu dan keluarga terdiri dari:
1. Pencegahan infeksi
2. Pemberian ASI
3. Pemberian makanan tambahan
4. Vaksinasi
5. Masalah yang umum terjadi pada bayi baru lahir

C. Promosi Kesehatan Pada Neonatus


Beberapa promosi kesehatan yang dilakukan dalam menangani bayi baru lahir yaitu
sebagai berikut :

1. Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus dilakukan pada
bayi, karena bayi sangat rentan terhadap infeksi. Tindakan pencegahan infeksi pada
bayi adalah sebagai berikut : 
1) Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan bayi.

Prom Kes Neonatus 4


2) Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan
untuk bayi, dalam keadaan bersih.
3) Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaranya dengan
mandi setiap hari (putting tidak boleh disabun).
4) Membersihkan muka, pantat, tali pusat dengan air bersih, hangat dan sabun
setiap hari.
Perawatan tali pusat
Langkah-langkah perawatan pusar bayi adalah : 
- Ganti pembalut pusar bayi dengan kain kasa baru. Tidak perlu panik melihat
tetesan darah yang kemudian menghitam, terutama di minggu pertamanya.
Pada saat ini, pusar bayi yang baru lahir biasanya masih tampak seperti
luka.
- Kenakan popok dengan cara melipat bagian atasnya menjauhi pusar untuk
menghindari rembesan urin mengenai pusar.

Beberapa hal yang perlu diingat saat merawat pusar bayi, antara lain :
- Jaga kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam
keadaan kering.
- Gunakan kain kasa baru pada setiap basuhan.
- Agar tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada bagian pusar yang
terus dibalut sehingga mendapat udara cukup.
- Saat membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin.
- Agar praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar.
- Lakukan acara bersih-bersih ini 1-2 kali sehari.
- Jika kulit di area sekitar pusar si kecil memerah dan panas seperti terbakar,
segera kunjungi dokter. Bisa jadi ada infeksi yang disebabkan jamur atau al
lain. Kalau penyebabnya memang benar-benar infeksi, biasanya akan diberi
sedikit betadine.
5) Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan memastikan orang-
orang yang memegang bayi sudah mencuci tangannya.

2. Pemberian ASI
Peran bidan dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan
mencegah masalah-masalah umum terjadi.  Peranan awal bidan dalam
mendukung pemberian ASI adalah :
-   Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara
ibunya.
-  Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri. 
Bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian ASI, dengan :
-  Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam
pertama.  

Prom Kes Neonatus 5


Bayi mulai meyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan inisiasi
menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini. Hal ini merupakan
peristiwa penting, dimana bayi dapat melakukan kontak kulit langsung dengan
ibunya dengan tujuan dapat memberikan kehangatan. Selain itu, dapat
membangkitkan hubungan/ ikatan antara ibu dan bayi. Pemberian ASI seawal
mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit setelah lahir.
-  Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah
masalah umum yang timbul.

Tujuan dari perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi darah dan


mencegah tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar.
Perawatan payudara dilakukan sedini mungkin, bahkan tidak menutup
kemungkinan perawatan payudara sebelum hamil sudah mulai dilakukan.
Sebelum menyentuh puting susu, pastikan tangan ibu selalu bersih dan cuci
tangan sebelum menyusui. Kebersihan payudara paling tidak dilakukan minimal
satu kali dalam sehari, dan tidak diperkenankan mengoleskan krim, minyak,
alkohol ataupun sabun pada puting susunya.
-   Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.
Membantu ibu segera untuk menyusui bayinya setelah lahir sangatlah penting.
Semakin sering bayi menghisap puting susu ibu, maka pengeluaran ASI juga
semakin lancar. Hal ini disebabkan, isapan bayi akan memberikan rangsangan
pada hipofisis untuk segera mengeluarkan hormon oksitosin yang bekerja
merangsang otot polos untuk memeras ASI. Pemberian ASI tidak terlepas
dengan teknik atau posisi ibu dalam menyusui.
Posisi menyusui dapat dilakukan dengan :
 Posisi berbaring miring
Posisi ini baik dilakukan pada saat pertama kali atau ibu dalam keadaan lelah
atau nyeri.
o    Posisi duduk
Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk dimaksudkan untuk
memberikan topangan pada/ sandaran pada punggung ibu dalam posisi
tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya. Posisi ini dapat dilakukan
dengan bersila di atas tempat tidur atau lantai, ataupun duduk di kursi.

Prom Kes Neonatus 6


 Tidur telentang
Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusu dini, maka posisi ini juga
dapat dilakukan oleh ibu. Posisi bayi berada di atas dada ibu diantara payudara
ibu.
Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin. Pemberian ASI sebaiknya
sesering mungkin tidak perlu dijadwal, bayi disusui sesuai dengan keinginannya
(on demand). Bayi dapat menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi yang sehat
dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung
akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang
baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi
berikutnya.
-   Memberikan kolustrum dan ASI saja.
ASI dan kolustrum merupakan makanan yang terbaik untuk bayi. Kandungan dan
komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-
masing. ASI dari ibu yang melahirkan prematur sesuai dengan kebutuhan
prematur dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan
maka sesuai dengan kebutuhan bayi cukup bulan juga.
-    Menghindari susu botol dan “dot empeng”.
Pemberian susu dengan botol dan kempengan dapat membuat bayi bingung puting
dan menolak menyusu atau hisapan bayi kurang baik. Hal ini disebabkan,
mekanisme menghisap dari puting susu ibu dengan botol jauh berbeda. 

Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
Rawat gabung adalah merupakan salah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi
yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan bersama dalam
ruangan selama 24 jam penuh. Manfaat rawat gabung dalam proses laktasi dapat
dilihat dari aspek fisik, fisiologis, psikologis, edukatif, ekonomi maupun medis.
-    Aspek fisik
Kedekatan ibu dengan bayinya dapat mempermudah bayi menyusu setiap saat,
tanpa terjadwal (nir-jadwal). Dengan demikian, semakin sering bayi menyusu maka
ASI segera keluar.
-    Aspek fisiologis
Bila ibu selalu dekat dengan bayinya, maka bayi lebih sering disusui. Sehingga bayi
mendapat nutrisi alami dan kecukupan ASI. Refleks oksitosin yang ditimbulkan dari
proses menyusui akan membantu involusio uteri dan produksi ASI akan dipacu oleh

Prom Kes Neonatus 7


refleks prolaktin. Selain itu, berbagai penelitian menyatakan bahwa dengan ASI
eksklusif dapat menjarangkan kehamilan atau dapat digunakan sebagai KB alami.
-    Aspek psikologis
Rawat gabung dapat menjalin hubungan batin antara ibu dan bayi atau proses lekat
(early infant mother bounding). Hal ini disebabkan oleh adanya sentuhan badaniah
ibu dan bayi. Kehangatan tubuh ibu memberikan stimulasi mental yang diperlukan
bayi, sehingga mempengaruhi kelanjutan perkembangan psikologis bayi. Ibu yang
dapat memberikan ASI secara eksklusif, merupakan kepuasan tersendiri.
-    Aspek edukatif
Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal cara merawat bayi dan
merawat dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada saat inilah, dorongan suami dan
keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu.
-    Aspek ekonomi
Rawat gabung tidak hanya memberikan manfaat pada ibu maupun keluarga, tetapi
juga untuk rumah sakit maupun pemerintah. Hal ini merupakan suatu penghematan
dalam pembelian susu buatan dan peralatan lain yang dibutuhkan.
-    Aspek medis
Pelaksanaan rawat gabung dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Selain
itu, ibu dapat melihat perubahan fisik atau perilaku bayinya yang menyimpang
dengan cepat. Sehingga dapat segera menanyakan kepada petugas kesehatan
sekiranya ada hal-hal yang dianggap tidak wajar.

3.   Makanan tambahan
Saat bayi yang memasuki trisemester ke-3 (bulan ke-7), ASI saja tidak cukup
sehingga memerlukan makanan tambahan. Makanan tersebut diperlukan untuk
mempertahankan pertumbuhan anak pada kecepatan yang sama seperti pada saat
trisemester pertama (3 bulan pertama). Umur terus bertambah, kebutuhan gizi juga
semakin meningkat. Jika tidak diimbangi bisa menyebabkan kurang gizi dan berat
badan bayi tidak seimbang dengan umurnya.
Pada usia >6 bulan, bayi mulai diberikan makanan lumat atau setengah cair
dengan bahan dasar ASI atau susu formula dan bahan makanan pokok. Misalnya
bubur saring atau buah pisang yang teksturnya lembut. Pisang mudah diserap oleh
tubuh, bahkan oleh bayi sehingga dapat digolongkan sebagai jenis buah yang dapat
diperkenalkan secara dini bagi bayi. Selain itu, kandungan gizi dalam buah pisang
sangat banyak, yakni mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, dan lemak.

Prom Kes Neonatus 8


Pada usia 7 bulan, anak sudah bisa dikenalkan dengan buah-buahan yang lebih
bervariasi. Sari buah yang dapat diperkenalkan diantaranya sari buah melon,
semangka, pir, apel, avokad, dan pepaya. Tomat dan jeruk sebaiknya tidak
diberikan terlalu dini, karena kedua buah tersebut disinyalir dapat menyebabkan
reaksi yang tidak diinginkan seperti iritasi lambung dan diare. Protein, vitamin dan
mineral untuk anak usia inijuga dapat diperoleh dari sayur-sayuran seperti bayam,
wortel dan sari kacang hijau atau kacang kedelai. Sementara itu, kalori dapat
diperoleh dari sereal, tepung beras, dan umbi-umbian. Namun, untuk bayi usia ini
tidak dianjurkan diberi sayuran yang masih segar. Hal itu karena enzim-enzim
pencernakan bayi belum berkembang sempurna, sehingga banyak zat-zat yang
merugikan dalam sayuran segar yang dapat menghambat penyerapan berbagai zat
gizi. Karena itu, untuk sayuran harus direbus dulu dan dilumatkan.

4.  Mempromosikan vaksinasi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tetentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukkan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan ataupun
peroral,
Tujuan Imunisasi adalah agar tumbuh kembang terhadap penyakit tertentu,
kekbalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
1.    Terdapat tingginya kadar antibody pada saat dilakukan imunisasi
2.    Potensi anti gen yang disuntikan.
3.    Waktu antara pemberian imunisasi
Di Negara Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah
sebagaimana yang telah ditentukan oleh WHO yaitu BCG, DPT, Campak , polio
dan ditambah lagi dengan imunisasi hepatitis B.

Cara memandikan bayi yang dianjurkan adalah :


1). Tunggu sedikitnya 6 jam setelah lahir sebelum memandikan bayi (lebih lama jika
bayi mengalami asfiksia atau hipotermi)
2). Sebelum memandikan bayi, periksa bahwa suhu tubuh stabil .jika belum stabil
selimuti kembali tubuh bayi secara longgar, tutupi bagian kepala dan lakukan
persentuhan kuli ibu – bayi dan selimuti keduanya. Tunda memandikan bayi
hingga suhu tubuh bayi tetap stabil dalam waktu (paling sedikit) satu (1) jam.
3). Tunda untuk memandikan bayi yang sedang mengalami masalah pernapasan

Prom Kes Neonatus 9


4). Sebelum bayi dimandikan, pastikan ruangan mandinya hangat dan tidak ada
tiupan angin. Siapkan handuk bersih dan kering untuk mengeringkan tubuh bayi
dan siapkan beberapa lembar kain atau selimut bersih dan kering untuk
menyelimuti tubuh bayi setelah dimandikan.
5) Memandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat
Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.  Baringkan bayi diatas perlak.
b.  Bersihkan wajah bayi dengan waslap basah tanpa menggunakan sabun.
c.  Tuangkan sabun pada waslap,bersihkan dari bagian yang paling bersih,lalu
yang paling kotor.
d.  Bilas tubuh bayi,masukkan bayi ke dalam bak dengan cara sangga bagian
pantat,bahu serta kepala dengan kedua tangan. Masukkan bayi ke dalam bak
bagian pantat terlebih dahulu.
e.  Bersihkan dengan waslap yang bersih,lipatan-lipatan genggaman tangan
dibuka.
f.   Angkat tubuh bayi dari bak dan letakkan diatas handuk.
g.  Tekan handuk dengan lembut untuk mengeringkan setiap bagian tubuh
terutama di lipatan-lipatan kulit.
6). Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan kering
7). Ganti handuk yang basah dengan selimut bersih dan kering, kemudian selimuti
tubuh bayi secara longgar.Pastikan bagian kepala bayi diselimuti dengan
baik.Bayi dapat diletakkan bersentuhan kulit dengan ibu dan diselimuti dengan
baik
8). Ibu dan bayi disatukan di tempat dan anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya
9) Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. Idealnya bayi baru lahir ditempatkan
di tempat tidur yang sama dengan ibunya, untuk menjaga bayi tetap hangat dan
mendorong ibu untuk segera memberikan ASI.

6. Masalah Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir


Berikut ini adalah 10 masalah kesehatan pada bayi baru lahir
yang wajib diketahui oleh semua orang tua untuk menambah
pengetahuan dan bekal untuk menjadi orang tua.
1. Kotoran pada mata bayi/belekan
Mata bayi baru lahir tidak selalu nampak bersih, terkadang mengeluarkan kotoran
berwarna putih dan berselaput, mirip seperti belekan. Kondisi seperti ini

Prom Kes Neonatus 10


mengakibatkan keadaan yang tidak nyaman bagi bayi, menghambat aliran air mata
bayi, bayi kesulitan membuka matanya dan lain sebagainya. Kondisi tersebut
disebabkan oleh beberapa hal seperti: infeksi jalan lahir dan ada yang menyumbat
pada saluran air mata bayi. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah ini diantaranya adalah; bersihkan mata bayi dengan mengggunakan kapas
dan air hangat, jangan gunakan boorwater atau cairan pembersih mata lainnya.
Konsultasikan dengan dokter anak anda, apabila dianjurkan untuk menggunakan
obat tetes mata, lakukanlah dengan benar dan jangan terlalu sering meneteskan
obat tetes mata pada mata bayi anda
2. Ruam pada kulit
Ruam pada bayi bisa disebabkan karena udara dan penggunaan popok. Kulit bayi
baru lahir sangat halus, sensitif dan rentan terhadap perubahan suhu yang ekstrim,
terlalu panas atau terlalu dingin. Udara yang terlalu panas membuat bayi merasa
tidak nyaman sehingga mudah rewel dan menangis. Hal ini disebabkan karena bayi
baru lahir belum bisa berkeringat secara efektif dan memproduksi panas tubuh
internal lebih banyak dibanding orang dewasa. Keadaan ini menyebabkan masalah
pada kulit bayi yang seperti ruam, biang keringat dan kulit menjadi iritasi. Ruam
pada kulit bayi dapat diatasi dengan cara: atur suhu ruangan agar tidak terlalu
panas, jangan memakaikan pakaian yang berlapis-lapis, jangan menaburi bedak
pada bayi, jika ingin mengoleskan krim anti ruam gunakanlah yang mengandung
zinc oxide. –
3. Sesak nafas pada bayi baru lahir
Bayi baru lahir dapat mengalami sesak nafas yang ditandai dengan frekuensi nafas
yang tinggi, mengeluarkan suara yang tidak biasa seperti mendengkur yang sangat
keras, dapat berakibat fatal jika wajah bayi sampai membiru. Penyebabnya
diantaranya adalah: infeksi pada bayi, karena tersedak, pembesaran kelenjar
thymus, tersedak air ketuban, kelainan pada trakea dan lainnya. Sesak nafas yang
umum terjadi pada bayi baru lahir karena tersedak pada saat menyusui. Bayi baru
lahir dapat bernafas melalui hidung dan mulut pada saat sedang menyusui pada
saat bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan bayi menelan udara pada saat
menyusui dan membuat rasa penuh pada bayi. Cara mengatasinya bantu bayi anda
bersendawa setelah menyusui. Jika sudah parah konsultasikan dengan dokter
4. Kolik
Kolik atau bayi yang terus menerus menangis selama berjam-jam. Menangis adalah
bahasa bayi dalam berkomunikasi. Bayi menangis menandakan bahwa ia lapar,
haus, kedinginan, kepanasan, basah karena ompol, takut, tidak nyaman dan lain

Prom Kes Neonatus 11


sebagainya. Beberapa bayi baru lahir hingga berusia di bawah 4 bulan menangis
selama 12 hingga 14 jam per hari. Bayi yang mengalami kolik tidak berbahaya.
Kenali penyebabnya dan buat ia merasa nyaman dengan mendekapnya,
menggendong atau menyusuinya. –
5. Muntah atau gumoh
Muntah atau gumoh adalah hal yang wajar dialami oleh semua bayi, terutama bayi
baru lahir. Hal ini disebabkan karena adanya kelebihan lendir di perut bayi karena
volume lambung bayi masih kecil dan klep penutup lambung bayi belum terbentuk
dengan sempurna. Menangis berlebihan juga menyebabkan bayi gumoh. Cara
mengatasinya diantaranya dengan: pastikan posisi yang pas pada saat menyusui
untuk menghindari kemungkinan udara yang masuk tertelan, bantu bayi anda untuk
bersendawa setelah menyusui dengan cara ditengkurapkan atau digendong dengan
meletakkan dipundak anda sambil menepuk-nepuk lembut punggung bayi anda.
Jika bayi anda gumoh terus-menerus secara berlebihan, segera konsultasikan
dengan dokter, karena ada kemungkinan bayi anda menderita alergi
6. Demam
Demam bukanlah suatu penyakit, tetapi suatu tanda sistem pertahanan tubuh yang
sedang aktif bekerja. Demam pada bayi baru lahir dikarenakan oleh beberapa
sebab, diantaranya adalah: adanya infeksi, perubahan suhu menjadi tubuh bayi
anda kedinginan dan menjadi demam. Ukur suhu tubuh bayi anda dengan
termometer, jika kurang dari 37 derajat celcius cukup susui dengan ASI sesering
mungkin untuk menurunkan demamnya. Bila lebih dari 38 derajat celcius, anda
dapat mengompresnya dengan air hangat, pakailah pakaian yang tipis, hindari
selimut tebal dan bedong yang berlapis-lapis, jika telapak kakinya dingin pakaikan
kaos kaki. Jika panasnya tidak kunjung turun bawalah ke dokter. Jangan berikan
obat penurun panas tanpa rekomendasi dari dokte –
7. Infeksi tali pusat
Tali pusat adalah sumber makanan dan oksigen bagi bayi selama masih dalam
kandungan. Setelah lahir ke dunia, bayi tidak lagi bergantung pada tali pusat dan
sudah semestinya tali pusat ini dipotong. Perawatan tali pusat harus dilakukan
dengan hati-hati agar tidak terjadi infeksi. Gejala infeksi tali pusat dapat dikenali
dengan tanda-tanda sebagai berikut: timbul ruam atau bengkak disekitar pusar,
tercium bau tidak sedap, terdapat cairan yang lengket jernih kadang disertai nanah,
bayi menjadi demam, tidak mau menyusu dan lain sebagainya. Jika terdeteksi tali
pusat bayi anda terkena infeksi langkah yang dilakukan adalah: segera pergi ke
dokter, hindari kontak air kencing bayi dengan pusar bayi, jaga kebersihan bayi

Prom Kes Neonatus 12


anda dan tangan anda sebelum merawat tali pusat bayi anda, keringkan pusar bayi
setelah mandi dan biarkan terbuka agar cepat kering.
8. Diare
Bayi baru lahir normalnya mengeluarkan feces kehitaman dan agak lembek, ini
karena bawaan dari lahir atau sisa-sisa makanan dari plasenta. Kondisi ini akan
berangsur pulih seiring dengan apa yang dikonsumsi si bayi. Bayi baru lahir bisa
saja mengalami diare. Diare biasanya disebabkan oleh virus yang disebut rotavirus,
bakteri, alergi susu sapi dan lain sebagainya. Gejala-gejalanya adalah: feces bayi
cair, frekuensi BAB bayi meningkat menjadi tiga kali lipat, disertai muntah dan
demam, jarang buang air kecil. Cara mengatasinya dengan memberi ASI secara
perlahan tetapi terus menerus selama 10-30 menit, pergilah ke dokter dan
konsultasikan keadaan bayi anda agar terhindar dari dehidrasi. Bayi yang mendapat
ASI saja akan terhindar dari diare –
9. Kejang
Kejang dapat ditemui pada bayi baru lahir yang menandakan adanya suatu penyakit
pada sistem syaraf pusat (SSP), kelainan metabolik dan adanya penyakit lainnya.
Kejang pada bayi sulit dikenali dan dibedakan antara gerakan reflek bayi (gerakan
refleks moro) dengan kejang itu sendiri. Kejang sering dikenal dengan sebutan step.
Ciri-ciri bayi kejang adalah: gigi terkatup kuat, muntah-muntah, bayi terkadang
berhenti bernafas sejenak, tidak sadarkan diri, bola mata bergerak berputar-putar
dengan cepat, gerakan yang ekstrim seperti gerakan berenang, gerakan mengayuh
dan lain sebagainya. Pertolongan pertama mengatasi bayi kejang adalah: menjaga
jalan nafas agar bayi dapat bernafas bebas dengan cara membersihkan lendir
disekitar mulut, hidung dan nasofaring. Letakan bayi dalam tempat sejuk, kompres
dengan air hangat di dahi, ketiak atau lipatan paha jika suhu badan bayi tinggi.
Miringkan badan bayi agar tidak tertelan muntahannya sendiri. Segera pergi ke
dokter untuk menghindari gangguan fungsi otak.
10. Kuning Kuning pada bayi atau ikterus atau jaundice adalah keadaan yang
dialami oleh 80% bayi baru lahir. Kuning terjadi karena kadar bilirubin yang terlalu
tinggi dalam darah. Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan
hemoglobin (Hb) yang terjadi di dalam hati (liver). Bayi baru lahir memiliki organ
yang belum berfungsi dengan sempurna. Liver (hati) yang bertugas memecah
bilirubin belum bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan kadar bilirubin tinggi.
Kadar normal bilirubin manusia adalah 1,1 mg/dl dan pada bayi baru lahir batas
aman bilirubin dibawah 12 mg/dl. Kuning pada bayi dapat dibedakan menjadi non
patologis dan patologis. Jaundice non-patologis pada bayi baru lahir dapat dikenali

Prom Kes Neonatus 13


dengan cara melihat fisik bayi, badan dan mata bayi terlihat kuning. Bayi kuning
cenderung malas dan tidur terus menerus serta kurang antusias menyusu. Keadaan
ini akan membaik setelah bayi berusia 3-5 hari. Untuk mempercepat proses
konjugasi bilirubin dapat dilakukan dengan melakukan fototerapi (pemberian sinar
biru), dijemur di bawah sinar matahari pagi tanpa busana dengan mata tertutup
antara pukul 7 pagi hingga 8 pagi, berikan ASI lebih banyak dari pada biasanya.
Penyebab patologis terjadi apabila kadar bilirubin meningkat di atas 18 mg/dl serta
timbul setelah bayi berusia 6 hari. Penyebab lainnya adalah gangguan liver namun
sangat jarang terjadi -

Prom Kes Neonatus 14


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Upaya promosi kesehatan merupakan tanggung jawab
kita bersama, bahkan bukan sektor kesehatan semata, melainkan juga lintas sektor,
masyarakat dan dunia usaha. Promosi kesehatan perlu didukung oleh semua pihak
yang berkepentingan.
Beberapa peran bidan dalam promosi kesehatan pada bayi diantaranya :
1. Cara pencegahan infeksi pada bayi
2. Pemberian ASI Ekslusif 0-6 Bulan
3. Pemberian Makanan Tambahan Bayi usia 7-12 Bulan
4. Promosi Imunisasi
5. Pengenalan 10 masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir

B.  SARAN
Perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan dalam praktek kebidanan
merupakan tanggungjawab kita bersama. Kesamaan pengertian, efektifitas
kerjasama dan sinergi antara petugas kesehatan sangat penting untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu,menurunkan angka kematian
ibu & bayi, sehingga dapat hidup sejahtera dan produktif

DAFTAR PUSTAKA
http://www.docstoc.com/docs/22446530/A-Pengertian-1-PROMOSI-KESEHATAN,
akses tanggal 15 April 2015
http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/10/22/promosi-kesehatan-bidan-
pada-bayi. diakses tanggal 15 April 2015
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/lingkup-promosi-kesehatan-
dan.html. Diakses tanggal 15 April 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Bayi dilihat tanggal 18 April 2015
http://www.mentorhealthcare.com/news.php?nID=221&action=detail dilihat tanggal
18 April 2015

Prom Kes Neonatus 15


http://yahyagallery.blogspot.com/2013/03/10-masalah-kesehatan-pada-bayi-
baru.html#sthash. Diakses 1 Juni 2015

Prom Kes Neonatus 16

Anda mungkin juga menyukai