OLEH
H. IRWAN BATUBARA,Akp.SPd.MPH
OLEH
H. IRWAN BATUBARA,Akp.SPd.MPH
OLEH
H. IRWAN BATUBARA,Akp.SPd.MPH
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PADANGSIDIMPUAN
2015
PROMOSI KESEHATAN NEONATUS
OLEH
H. IRWAN BATUBARA,Akp.SPd.MPH
A. Latarbelakang
Departemen Kesehatan (Depkes) mengungkapkan rata-rata per tahun
terdapat 401 bayi baru lahir di Indonesia meninggal dunia sebelum umurnya genap
1 tahun. Data bersumber dari survei terakhir pemerintah, yaitu dari Survei
Demografi Kesehatan Indonesia 2007 (SDKI). Berdasarkan survei lainnya, yaitu
Riset Kesehatan Dasar Depkes 2007, kematian bayi baru lahir (neonatus)
merupakan penyumbang kematian terbesar pada tingginya angka kematian bayi
(AKB). Setiap tahun sekitar 20 bayi per 1.000 kelahiran hidup terenggut nyawanya
dalam rentang waktu 0-12 hari pascakelahirannya. Tahun 2002-2007 (data terakhir),
angka neonatus tidak pernah mengalami penurunan. Selaras dengan target
pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), target Depkes penurunan AKB
di Indonesia dari rata-rata 36 meninggal per 1.000 kelahiran hidup menjadi 23 per
1.000 kelahiran hidup pada 2015.
Untuk itu diperlukan upaya dari semua pihak baik pemerintah, tenaga
kesehatan terutama Bidan dalam berbagai aspek asuhan, serta promosi kesehatan
guna pemberdayaan masyarakat yang peduli akan kesehatan individu dan keluarga.
Perawatan bayi baru lahir merupakan hal penting yang harus di perhatikan oleh
seorang ibu karena masa ini merupakan “ GOLDEN PERIOD” yang akan sangat
berpengaruh pada perkembangan selanjutnya. Selama ini masih banyak kaum ibu
yang kurang memahami akan pentingnya perawatan bayi baru lahir yang baik dan
benar. Para ibu memberikan perawatan pada bayi mereka hanya berdasarkan
pengetahuan mereka saja dan kurang mewaspadai resiko-resiko yang akan terjadi ,
bahkan masih banyak masyarakat yang menganut atau mempertahankan adat
istiadat – tradisi yang keyakinan merugikan dan berpengaruh buruk pada kesehatan
dan perkembangan bayi.
B. Tujuan
Menambah wawasan petugas kesehatan, khususnya peserta workshop “Promosi
Kesehatan” pada neonatus dan bayi dalam asuhan komprenhensif menurunkan
angka kematian neonatal.
A. Pengertian
Promosi kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku di bidang
kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhui lingkungan atau hal-hal lain yang
sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan. Promosi
kesehatan meliputi pendidikan atau penyuluhan kesehatan, ini merupakan bagian
penting dari promkes. Promosi kesehatan juga berarti upaya yang bersifat primotif
(peningkatan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian
upaya kesehatan yang komprehensif. Masa neonatal masa sejak lahir sampai
dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir
dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000
gram
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada
batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi
juga rentan terhadap kematian.
1. Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus dilakukan pada
bayi, karena bayi sangat rentan terhadap infeksi. Tindakan pencegahan infeksi pada
bayi adalah sebagai berikut :
1) Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan bayi.
Beberapa hal yang perlu diingat saat merawat pusar bayi, antara lain :
- Jaga kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam
keadaan kering.
- Gunakan kain kasa baru pada setiap basuhan.
- Agar tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada bagian pusar yang
terus dibalut sehingga mendapat udara cukup.
- Saat membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin.
- Agar praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar.
- Lakukan acara bersih-bersih ini 1-2 kali sehari.
- Jika kulit di area sekitar pusar si kecil memerah dan panas seperti terbakar,
segera kunjungi dokter. Bisa jadi ada infeksi yang disebabkan jamur atau al
lain. Kalau penyebabnya memang benar-benar infeksi, biasanya akan diberi
sedikit betadine.
5) Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan memastikan orang-
orang yang memegang bayi sudah mencuci tangannya.
2. Pemberian ASI
Peran bidan dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan
mencegah masalah-masalah umum terjadi. Peranan awal bidan dalam
mendukung pemberian ASI adalah :
- Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara
ibunya.
- Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
Bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian ASI, dengan :
- Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam
pertama.
Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
Rawat gabung adalah merupakan salah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi
yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan bersama dalam
ruangan selama 24 jam penuh. Manfaat rawat gabung dalam proses laktasi dapat
dilihat dari aspek fisik, fisiologis, psikologis, edukatif, ekonomi maupun medis.
- Aspek fisik
Kedekatan ibu dengan bayinya dapat mempermudah bayi menyusu setiap saat,
tanpa terjadwal (nir-jadwal). Dengan demikian, semakin sering bayi menyusu maka
ASI segera keluar.
- Aspek fisiologis
Bila ibu selalu dekat dengan bayinya, maka bayi lebih sering disusui. Sehingga bayi
mendapat nutrisi alami dan kecukupan ASI. Refleks oksitosin yang ditimbulkan dari
proses menyusui akan membantu involusio uteri dan produksi ASI akan dipacu oleh
3. Makanan tambahan
Saat bayi yang memasuki trisemester ke-3 (bulan ke-7), ASI saja tidak cukup
sehingga memerlukan makanan tambahan. Makanan tersebut diperlukan untuk
mempertahankan pertumbuhan anak pada kecepatan yang sama seperti pada saat
trisemester pertama (3 bulan pertama). Umur terus bertambah, kebutuhan gizi juga
semakin meningkat. Jika tidak diimbangi bisa menyebabkan kurang gizi dan berat
badan bayi tidak seimbang dengan umurnya.
Pada usia >6 bulan, bayi mulai diberikan makanan lumat atau setengah cair
dengan bahan dasar ASI atau susu formula dan bahan makanan pokok. Misalnya
bubur saring atau buah pisang yang teksturnya lembut. Pisang mudah diserap oleh
tubuh, bahkan oleh bayi sehingga dapat digolongkan sebagai jenis buah yang dapat
diperkenalkan secara dini bagi bayi. Selain itu, kandungan gizi dalam buah pisang
sangat banyak, yakni mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, dan lemak.
4. Mempromosikan vaksinasi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tetentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukkan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan ataupun
peroral,
Tujuan Imunisasi adalah agar tumbuh kembang terhadap penyakit tertentu,
kekbalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Terdapat tingginya kadar antibody pada saat dilakukan imunisasi
2. Potensi anti gen yang disuntikan.
3. Waktu antara pemberian imunisasi
Di Negara Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah
sebagaimana yang telah ditentukan oleh WHO yaitu BCG, DPT, Campak , polio
dan ditambah lagi dengan imunisasi hepatitis B.
A. KESIMPULAN
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Upaya promosi kesehatan merupakan tanggung jawab
kita bersama, bahkan bukan sektor kesehatan semata, melainkan juga lintas sektor,
masyarakat dan dunia usaha. Promosi kesehatan perlu didukung oleh semua pihak
yang berkepentingan.
Beberapa peran bidan dalam promosi kesehatan pada bayi diantaranya :
1. Cara pencegahan infeksi pada bayi
2. Pemberian ASI Ekslusif 0-6 Bulan
3. Pemberian Makanan Tambahan Bayi usia 7-12 Bulan
4. Promosi Imunisasi
5. Pengenalan 10 masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir
B. SARAN
Perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan dalam praktek kebidanan
merupakan tanggungjawab kita bersama. Kesamaan pengertian, efektifitas
kerjasama dan sinergi antara petugas kesehatan sangat penting untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu,menurunkan angka kematian
ibu & bayi, sehingga dapat hidup sejahtera dan produktif
DAFTAR PUSTAKA
http://www.docstoc.com/docs/22446530/A-Pengertian-1-PROMOSI-KESEHATAN,
akses tanggal 15 April 2015
http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/10/22/promosi-kesehatan-bidan-
pada-bayi. diakses tanggal 15 April 2015
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/lingkup-promosi-kesehatan-
dan.html. Diakses tanggal 15 April 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Bayi dilihat tanggal 18 April 2015
http://www.mentorhealthcare.com/news.php?nID=221&action=detail dilihat tanggal
18 April 2015