Anda di halaman 1dari 2

Meningkatnya Pemanfaatan Tanaman Herbal Indonesia Sebagai Obat COVID-19

Oleh Nurkhayati

Penyebaran virus Covid-19 yang semakin tinggi menyebabkan kegiatan sehari-hari masyarakat menjadi
terhambat. Penanganan virus Covid-19 dapat menggunakan tumbuhan herbal karena memiliki kandungan
kimia yang dapat mencegah bertumbuhnya virus. Khasiat dan efektivitas obat herbal juga telah teruji secara
ilmiah melalui beberapa penelitian. Saat ini telah banyak dilakukan penelitian tentang herbal, meliputi
standardisasi bahan, uji pra klinik, dan uji klinik untuk bukti ilmiah penggunaan herbal sebagai obat herbal
testandar dan fitofarmaka.

Tanaman obat herbal dapat digunakan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh sehingga lebih kebal
terserang virus. Obat herbal adalah obat yang terbuat dari tanaman herbal yang digunakan masyarakat
Indonesia secara turun temurun mengobati berbagai penyakit. Obat herbal juga aman dikonsumsi untuk
segala usia karena tidak mengandung bahan-bahan kimia. Adapun tanaman tradisional yang dapat dijadikan
sebagai obat virus Covid-19 adalah daun kelor, sereh, jahe merah, temulawak, kencur, cengkeh, dan jinten
hitam. Pada tanaman tersebut mengandung senyawa hesperidin, rhamnetin, kaempferol, quercetin, dan
myricetin yang dapat menghambat dan mencegah berkembanya virus Covid-19 dalam tubuh.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelayanan kefarmasian dan
kesehatan dalam pengobatan Covid-19 sudah berkembang pesat sehingga dapat mendorong peneliti untuk
menciptakan terobosan baru yang efektif untuk penanganan Covid-19 yaitu dengan menggunakan
pengobatan tanaman obat tradisional atau herbal. Dengan adanya terobosan pemanfaatan obat modern asli
Indonesia di bidang kesehatan dapat meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Sehingga hal
tersebut dapat digunakan untuk melengkapi pengobatan konvensional dan menggantikan kekosongan
ketersediaan obat.

Dengan memanfaatkan potensi obat tradisional yang ada di Indonesia para peneliti, apoteker, akademisi,
praktisi, profesional kesehatan, dan mahasiswa dapat menjadikan obat tradisional sebagai destinasi wellness
tourism dan herbal tourism (wisata kebugaran dan herbal) untuk domestik maupun mancanegara. Wellness
tourism adalah wisata minat khusus yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh wisatawan. Pariwisata
Indonesia sudah dikembangkan di sektor kesehatan untuk mewujudkan Indonesia sebagai destinasi
Pariwisata Kesehatan Dunia. Tempat yang dapat digunakan sebagai destinasi wellness tourism adalah
tempat yang memiliki fasilitas penunjang bagi wisatawan untuk melakukan aktivitas olahraga seperti yoga,
bersepeda, jogging, hiking, maupun trekking sehingga tubuh tetap bugar dan sehat.
Dalam pembuatan obat herbal, Indonesia harus mengutamakan bahan yang bersumber dari Indonesia
sendiri, yaitu bahan baku lokal. Dan kalau bisa dikembangkan bukan hanya sebagai obat tradisional, tetapi
juga sebagai obat fitofarmaka. Obat Fitofarmaka adalah obat dari bahan alam yang telah dibuktikan
keamanannya dengan uji klinis. Nenek moyang juga banyak menurunkan tumbuhan sebagai obat tradisional
untuk mengobati berbagai penyakit khususnya virus Covid-19. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang semakin pesat maka Indonesia dapat membuat obat dari tumbuhan untuk mencegah Covid-
19 menggunakan alat-alat yang sudah tersedia. Dengan adanya pengembangan obat sendiri, Indonesia dapat
memajukan mutu di bidang kesehatan khususnya farmasi. Jika obat untuk mencegah Covid-19 dapat
diproduksi dan berhasil melalui tahap uji klinis maka Indonesia dapat mencegah meningkatnya penyebaran
Covid-19 yang semakin tinggi.

Pemerintah harus mendukung peneliti dalam menciptakan terobosan baru untuk penanganan Covid-19
dengan memfasilitasi kebutuhan yang dapat digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Jika
melakukan penelitian menggunakan tanaman tradisional maka negara membantu para usaha mikro untuk
meningkatkan kemajuan ekonomi. Peneliti dapat membeli bahan pada pekebun tanaman tradisional.
Pekebun juga dapat memproduksi jamu sendiri menggunakan tanaman tradisional yang ditanamnya. Jamu
digunakan secara turun temurun sehingga dapat dipercaya oleh masyarakat untuk mengobati berbagai
penyakit seperti pilek, nyeri, sakit perut, menjaga imun tubuh dan sebagainya.

Saat ini, muncul obat baru herbal tradisional dari Cina yang diuji klinis oleh negara Pakistan. Obat herbal
tradisional yang digunakan adalah Jinhua Qinggan Granules (JHQG). Peneliti utama, Raza Shah
mengatakan tingkat kemanjuran obat mencapai 82,67%. Obat JHQG dinyatakan dapat bekerja dengan baik
pada kasus Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Sebenarnya banyak obat herbal yang dapat
dijadikan sebagai obat untuk Covid-19 namun obat tersebut belum diuji secara klinis sehingga diragukan
oleh masyarakat.

Tanaman herbal asli Indonesia dapat digunakan sebagai obat untuk virus Covid-19. Dengan pengembangan
terobosan baru dalam pembuatan obat Covid-19 maka dapat mengurangi pertumbuhan Covid-19 yang
semakin tinggi. Sehingga pemerintah harus mendukung adanya terobosan baru penangan Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai