Anda di halaman 1dari 106

Bagong Suyanto

Departemen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga


 Dihadapi dengan pemikiran rasional dan
semata pendekatan medis modern?
 Di mana peluang tradisi dan kearifan lokal
dalam penanganan Covid-19?
 Dinilai identik dengan keterbelakangan dan
penghambat pembangunan.
 Dinilai sebagai “pintu masuk” memahami
masyarakat lokal dan merupakan bagian dari
kearifan lokal.
 Model pembangunan yang mengedepankan
modernitas dan bersifat sentralistik kurang
mengakomodasi tradisi dan kearifan lokal.
 Mengandalkan pemikiran rasional (beda
dengan keyakinan dan tidak mengacu pada
tradisi)
 Potensi swakarsa.
 Berbasis kondisi sumber daya lokal dan sesuai
dengan profil sosio-kultural masyarakat
setempat.
 Mendekonstruksi dan merekonstruksi tradisi
sesuai konteks kekinian, mungkinkah?
 Pola mencari kesembuhan: tradisional,
modern, kembali ke tradisional ketika
kedokteran modern tidak mampu
menangani.
 Ketika pengobatan modern mampu
menangani Covid-19, maka harus
dikembangkan peran komplementer dari
obat tradisional dalam melengkapi
menanganan Covid-19.
Faculty of Pharmacy, Airlangga
University, Surabaya, Indonesia

Webinar Nasional: Potensi Pemanfaatan Obat


Tradisional di Indonesia dan India dalam
Penanganan COVID-19

AYURVEDA PERSPECTIVE ON COVID-19


COVID-19
 A novel coronavirus disease (COVID-19), transmitted
from humans to humans, has rapidly become the
pandemic responsible for the current global health
crisis (penularan penyakit dari manusia ke manusia mempercepat
tierjadinya pandemic dan menimbulkan krisis kesehatan)

 COVID-19 is caused by severe acute respiratory


syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), which is said
to be of zoonotic origin (COVID-19 disebabkan oleh
coronavirus 2)
Replication of SARS-CoV-2
Binding of COVID-19 virus to angiotensin-converting
enzymes 2 (ACE2) (ikatan COVID-19 virus dengan ACE2)
ALLOPATHIC THERAPY
Allopathic therapy available for COVID-19: (terapi allopati)
 Antiviral treatment,
 Antibiotic treatment,
 Oxygen therapy,
 Antimalarial,
 Intravenous
immunoglobulin therapy
Herbal medicines with well-known antiviral activity might be a complementary
SARS-CoV-2 preventive therapy (Obat herbal yg berkhasiat antiviral dapat
digunakan secara komplementer untuk terapi pencegahan)
Ayurveda and immunity
 Indian traditional medicinal systems are considered as
one of the oldest treatments in human history and it
plays an important role in encountering global health
care needs (Sistem pengobatan tradisional India adalah salah satu
pengobatan tertua dan berperan penting dalam kesehatan global)

 Traditional Indian medicinal practices include


Ayurveda, Siddha, Unani and Yoga, Naturopathy and
Homeopathy, which are successfully practiced for
treating various diseases (Pengobatan tradisional India adalah
Ayurveda, Siddha, Unani dan Yoga, Naturophati dan Homeophaty)

 Ayurveda’s extensive knowledge base on preventive


care, derives from the concepts of “Dinacharya” - daily
regimes and “Ritucharya” - seasonal regimes to
maintain healthy life (Dasar Ayurveda dalam preventif adalah
konsep rejimen harian dan musiman untuk menjaga hidup sehat)
Ayurveda and immunity
 The simplicity of awareness about oneself
and the harmony each individual can achieve
by uplifting and maintaining his or her
immunity is emphasized across Ayurveda’s
classical scriptures (kesadaran tentang diri dan
harmoni tiap individu dapat dicapai dengan
meningkatkan dan menjaga imunitas)
 We all know that prevention is better than
cure (mencegah lebih baik dari mengobati)
 While there is no medicine for COVID-19 as of
now, it will be good to take preventive
measures which boost our immunity in these
times (Karena belum ada obat covid-19, pencegahan
dilakukan dengan meningkatkan imunitas)
 Ayurveda has said that certain plants and
plant products can empower our immunity
(Menurut Ayurveda beberapa tanaman dan produknya
dapat meningkatkan imunitas
Ayurveda’s Immunity Boosting
 Ministry of AYUSH
recommends the following
self-care guidelines for
preventive health measures
and boosting immunity with
special reference to
respiratory health (Kementerian
AYUSH merekomendasikan panduan
tindakan pencegahan dan peningkatan
imunitas dengan referens khusus utk
kesehatan respiratori)

 These are supported by


Ayurvedic literature and
scientific publications (Hal ini
didukung oleh pustaka ayurveda dan
publikasi ilmiah)
Ayurveda’s Immunity Boosting
Ayurveda’s immunity boosting measures for self care
during COVID 19 crisis (Beberapa tindakan peningkatan imunitas untuk
perawatan diri selama krisis COVID 19 menurut Ayurveda)
Recommended Measures
I General Measures (secara umum)
1. Drink warm water throughout the day (minum air hangat)
2. Daily practice of Yogasana, Pranayama and
meditation for at least 30 minutes (melakukan yogasana,
pranayam, meditasi selama 30 menit)
Ayurveda’s Immunity Boosting
Ayurveda’s immunity boosting measures for self care
during COVID 19 crisis

3. Recommended Spices for cooking


(bumbu untuk memasak)

Curcuma longa Coriandrum sativum


(kunyit) (ketumbar)

Allium sativum
Carum carvi
(jinten) (bawang putih)
Ayurveda’s Immunity Boosting
II Ayurvedic Immunity Promoting
Measures
1. Take Chyavanprash 10gm (1tsf) in
the morning. Diabetics should take
sugar free Chyavanprash (konsumsi
chyavanprash 10 g pagi hari)

Ingredients of Chyavanprash
Ayurveda’s Immunity Boosting
II Ayurvedic Immunity
Promoting Measures

2. Drink herbal tea /


decoction (Kadha) made
from Tulsi (Basil), Dalchini
(Cinnamon), Kalimirch
(Black pepper), and
Shunthi (Dry Ginger) once
or twice a day. Add jaggery
(natural sugar) and / or
fresh lemon juice to your
taste, if needed (minum
rebusan Kadha = kumis kucing,
kayu manis, lada hitam, jahe.
1-2 kali sehari, bisa ditambah
gula dan air jeruk nipis)
Ayurveda’s Immunity Boosting

II Ayurvedic Immunity
Promoting Measures
3. Golden Milk- Half tea
spoon Haldi (turmeric)
powder in 150 ml hot milk
- once or twice a day.
(golden milk = ½ sdt serbuk kunyit
dalam 150 ml susu panas.
Diminum 1-2 kali sehari)
Ayurveda’s Immunity Boosting
III Simple Ayurvedic Procedures
1. Nasal application - Apply sesame oil / coconut oil or Ghee
in both the nostrils (Pratimarsh Nasya) in morning and
evening (oleskan minyak wijen/kelapa di lubang hidung pagi & malam)

2. Oil pulling therapy- Take 1 table spoon sesame or coconut


oil in mouth. Do not drink, Swish in the mouth for 2 to 3
minutes and spit it off followed by warm water rinse. This
can be done once or twice a day. (kumur 2-3 menit minyak wijen/kelapa)
Ayurveda’s Immunity Boosting
IV During dry cough / sore throat (saat batuk kering/sakit
tenggorokan)

1. Steam inhalation with fresh Pudina (Mint) leaves or


Ajwain (Caraway seeds) can be practiced once in a
day.(hirup uap daun mint segar/biji jinten setiap hari)

2. Lavang (Clove) powder mixed with natural sugar /


honey can be taken 2-3 times a day in case of cough or
throat irritation. (konsumsi bubuk cengkeh dg gula/madu, 2-3 kali
sehari untuk batuk dan radang tenggorokan)

3. These measures generally treat normal dry cough and


sore
Thesethroat
measures are recommended by following eminent Vaidyas
from across the Country as they may possibly boost an individual’s
immunity against infections
AYUSH recommended medicinal plant extracts
for treating COVID-19
List of Indian medicinal herbs which might
inhibit the HCoVs and other Viruses
Prospects of dietary therapy and herbal medicine for
COVID-19 prevention
Prospek pemanfaatan Obat • Mangestuti Agil
Tradisional di Masa • Departemen Farmakognosi dan Fitokimia
Pandemi Covid 19 • Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
• Mangestuti@ff.unair.acid
INFORMASI
• Antibodi tidak bertahan lama, sehingga pembuatan
vaksin bermasalah
• Tidak ada obat yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah
• Pengobatan yang ada bersifat terlalu riskan,
beracun, mahal
• Obat yang ada mempunyai efek samping yang
melebihi manfaat
• Kondisi pasien sudah terlalu buruk untuk dapat
disembuhkan
• pasien lanjut usia dengan penyakit penyerta:
harapan mendapatkan pengobatan yang aman
dan penyembuhan kecil
• Kedokteran/kefarmasian
• Belum ada vaksin
• Mutasi virus
• Antibodi tidak bertahan lama
• Tidak ada obat yang pasti:
• Sosial kemasyarakatan
• Polemik pemanfaatan herbal: empon-empon, kalung
Fakta eukaliptus, hand sanitizer herbal
• Tolak : masker, rapid test, pemakaman

pandemik • Peningkatan korban meninggal tenaga kesehatan, pasien


• Korban bunuh diri
• Pembatasan sosial

• Ekonomi/Pendidikan
• Kehilangan pekerjaan
• Kehilangan kesempatan menempuh pendidikan formal
• sistem pertahanan tubuh
• bekerja seperti sistem organ tubuh lain
(jantung berdenyut , paru-paru untuk
pernapasan)
• peran tak tergantikan dalam
melindungi tubuh dari serangan invasive
• Respons imun selalu siaga setiap saat:
• Rawat, upgrade

Senjata manusia : sistem imunitas


• Imunitas:
• Proses homeostasis, multiseluler
• Rangkaian kompleks yang perlu seimbang dan mulus (delicate)
• mekanisme fisiologik :
• Dapat membedakan benda asing
• Dapat menetralkan/membuang benda asing
Syarat : imunitas • sangat kompleks
super • Perlu kelincahan kerjasama semua
lapisan---------------- dukungan dari
sistem organ tubuh lain
• Pandemik 2003, 2012, 2020: kelelahan
sistem imun---------perlu super
sehingga tidak mudah jatuh sakit
• Pola hidup sehat (peka sinyal)
• Nutrisi lengkap
• Tidur 6-8 jam setiap hari
• Olahraga minimum 30 menit setiap
Imunitas super: hari
*Pola hidup sehat • Bersantai untuk mengurangi stres
* viral load • Viral load
• jumlah kuantitatif partikel virus yang
masuk ke sistem tubuh
• penelitian ilmiah: viral load adalah
“faktor kunci ” yang menentukan
ringan atau beratnya infeksi Covid-19
Case study
• Ibu Suyami:
• Pegawai negeri sipil
• Usia 54 tahun
• Asal: Magelang
• Mempertahankan hubungan antara mikro dan
makrokosmos
• Dra. Anny Indrayani
• Penanggung jawab pabrik jamu
• Usia: 70 tahun
• Asal:
• Hubungan yang erat dengan bahan alam
• Obat batuk:
• Jahe... kunyit... kencur... bawang merah.... inggu...
madu... air jeruk nipis....garam... kuning telur ayam
kampung
• Jamu Uyup2
• Daun sembukan.... pucuk daun nanas... pucuk daun
Gaya hidup
jambu... kencur...jahe...kunyit... temu giring... temu Ibu Suyami:
ireng... dringo...bengle.. sedikit garam
• batuk.... dahak susah keluar seakan lengket nempel di - peka sinyal tubuh
tenggorokan.... hidung mampet... ingus tdk bs keluar...
seakan nempel di dalam.... pusing....Setelah minum - murni bahan alam
jamu : sekarang sudah tdk pusing.... mulai pileg... Ingus - tanpa suplemen
bisa keluar... encer.... Mbeler
• Konsumsi biji mahoni, kencur lain
• Tidak pernah merasa lelah
• Dopping: kopi + putih telur+ gula
Back to nature
• Telang, mahoni, obat
batuk, ramuan mandi
kembang leson
Gaya Hidup Dra.
Anny Indrayani

-Bekerja sejak tahun


1983, hanya absen 4 • Tidak pernah kena infeksi flu, demam,
hari pilek selama bertahun-tahun
- menerapkan pola
• Pengaruh aroma bahan jamu membuat
hidup sehat
karyawan tidak mudah jatuh sakit
Khasiat/manfaat:

• Pengalaman empiris
• berabad
Pengobatan
Dasar ilmiah: hasil riset
tradisional
• Aktivitas, kandungan kimiawi
• Hubungan dengan faktor gen:
epigenome/epigenetik,
nutrigenome, dll
• Tunggal/ramuan
Tanaman obat: • Kandungan: senyawa bioaktif,
produk herbal vitamin, mineral, KH, protein,
lemak
suplemen/terapi • Rekomendasi :
ajuvan (adjuvant • dikenal masyarakat
therapy) • Kunyit, jahe, kencur,
temulawak, jeruk, sereh
djuvant therapy)
• potensi terapeutik:
• pengambilan energi, pengendalian pro inflamatori,
stres oksidatif, dan gangguan metabolik
• Konsumsi tinggi :
• vitamin, senyawa flavon, karotenoid
• Pengendalian risiko serangan penyakit: kanker,
gangguan jantung, stroke, dan penurunan fungsi
karena usia Senyawa
• Memodulasi proses metabolik
• menunjukkan kemampuan positif: antioksidan,
aktivitas hambatan reseptor, inhibisi atau induksi
bioaktif:
enzim, induksi dan inhibisi ekspresi gen
• Keragaman struktur kimia
• berpengaruh pada proses biologik dan
bioavailabilitas
• Efek: tergantung pada proses cerna karena
berpengaruh pada senyawa dan stabilitas
• Tanaman obat dan formula:
• Pembuktian ilmiah: bekerja memengaruhi gen

• Bagaimana pengaruhnya?:
• Contoh: proses metilasi: pemindahan/pembuangan untuk
menetralkan radikal bebas

• Penelitian/studi
• hubungan antara epigenetik dan gaya hidup:
• nutrisi, pengaruh lingkungan, dll
Epigenetik • Hasil:
• hubungan erat: proses metilasi sangat ditentukan oleh
balans yang harus dicapai.
• Jadi ada kondisi dimana proses DNA metilasi silence atau
progresif.

• Melalui hubungan ini pun dapat dipelajari tanaman obat yang


secara epigenetik mampu mengendalikan berbagai penyakit
metabolik.

• Ini kabar yang menggembirakan: terutama terkait penyakit


komorbid memberikan kerugian pada kasus pandemik
Epigenetik dan gaya hidup (lifestyle)

• Penelitian: hubungan antara epigenetic marks dan faktor gaya hidup


• Nutrisi, perilaku, stress, aktivitas fisik, kebiasaan bekerja, merokok,
konsumsi alkoh
• Beberapa hasil:
• modifikasi epigenetic dipengaruhi faktor lingkungan,
• perubahan cenderung dapat diwujudkan kembali pada tiap
generasi (walau pada beberapa loci pada genome manusia
keadaan ini tidak terjadi)
• transgenerational epigenetic inheritance
Contoh model
• Efek terapi resep TCM yang bersifat holistik:

• Terlihat pola petanda epigenetik, yaitu metilasi DNA dan asetilasi


histon

• Dapat mempertahankan ekspresi gen yang diperlukan untuk


terpeliharanya fungsi normal sel

• Kegagalan pola epigenetic karena faktor luar/dalam: menyebabkan


gangguan kesehatan
• Taiwan’s National Central University
• Analisis 3,294 obat tradisional cina
(kombinasi herbal)
• Hasil: 1,170 or 36% berinteraksi
dengan enzim yang memengaruhi
Tanaman histon yang terdapat di dalam material
kromosom:
obat dan • 56% menunjukkan keterlibatan
dalam proses kondensasi kromatin
epigenetik . 99% dari 200 formula herbal yang efektif
yang sudah diapprove oleh Pemerintah
Taiwan:
- Menunjukkan pengaruh pada histone
nukleus
• Makanan kaya senyawa bioaktif:
• Mampu memodifikasi epigenome:
• Khasiat termasuk antiviral SARS-CoV2
• Syarat:
• Konsentrasi senyawa efektif dalam
makanan
Diet • Konsentrasi senyawa di dalam tubuh
(melalui diet sehari-hari)--------
menekan infeksi
epigenetic • Flavonoid yang terpilih:
• Kuersetin dan derivate: bawang
(1) merah
• Target enzim/protein: ACE=2,
3CL-pro, helicase
• Molecular docking: terbukti
interaksi yang baik
• Cukup efektif terhadap SARS
virus
Kelompok jeruk (Citrus)
- hesperidin, hesperetin, naringenin :
flavonones

Diet - Molecular docking: interaksi secara


baik dengan ACE-2, furin, 3CLPRO,
dan virus S protein
epigenetic Teh hijau :
- EGCG:
(2) - Derivat flavanol
- molecular docking: interaksi
dengan DNMT, ACE-2, helicase
• Sumber protein, karbohidrat yang baik

-Data • Vitamin dan mineral :


• Riboflavin , Thiamine , Niacin , Calcium,
Phosphorus , Potassium , zat besi
kunyit • Konsumsi rutin: tulang kuat, kontraksi dan
relaksasi otot, penurun tekanan darah,
Curcuminoids
pembentukan hemoglobin
(mayoritas curcumin)
essential oils (utamanya
monoterpenes)
• Serat:
major bioactive
• pembersih saluran cerna
• Mencegah penyerapan kolesterol berlebih
• Mencegah hiperkolesterolemia, diabetes
• Senyawa polifenolik
• Antiinflamatori, antioksidan, antikanker, modulator
epigenetik
• Pengaturan epigenetik : melalui mekanisme yang
saling berkaitan
• Penghambatan DNA metiltransferase
Epigenetik • Regulasi modifikasi histone melalui pengaturan
histone acetyltransferases dan histone
kurkumin deacetylases
• Regulasi microRNA
• Aksi sebagai DNA binding agent
• Interaksi dengan faktor transkripsi
• Mekanisme yang memegang peran vital pada
pertumbuhan tumor
• potential of natural chemopreventive
agents to reverse cancerrelated
epigenetic aberrations by regulating the
Antikanker activity of histone deacetylases, histone
acetyltransferases, DNA
methyltransferase I, and miRNAs.
bahan • there is impetus for determining novel
and effective chemopreventive
alam strategies, either alone or in combina
tion with other anticancer agents that
exhibit similar properties, for improving
the therapeutic aspects of cancer.
• cytokine storm
• epigenetic regulation of cytokines in people suffering
from Systemic lupus erythematosus (SLE), a chronic
autoimmune disease.
• key cytokine genes were hypomethylated in lupus

Epigenetic patients, meaning that they were set to produce


cytokines in larger quantities.
• The different epigenetic regulation of cytokines thus
could explain why many lupus patients suffer from

dan COVID severe forms of COVID-19


• different DNA methylation patterns associated with
the ACE2 gene between individuals.
DNA methylation patterns differed by gender in lung

19 tissues and by age in epithelial cells. In the previous


study of lupus patients, ACE2 also showed different
methylation patterns when compared to healthy
individuals, with lupus patients showing a lack of
DNA methylation. As COVID-19 disease outcomes
were found to increase in severity with age,
underlying health conditions, and in
males, ACE2 DNA methylation patterns could play a
role in COVID-19 disease progression.
Catatan pada pemakaian herbal
• Tidak ada pengalaman pemakaian herbal bersama obat konvensional
• Untuk mendapatkan keadaan sehat
• Pemakaian secara regular
• Lebih dianjurkan menyiapkan sendiri:

• Bahan: berkualitas (cuci, kupas, iris/hancurkan)


• Pembuatan: tumbuk, peras, saring/rebus
• Penambah rasa ?
• Resep:
• Usual dosage range
Pilih yang mana? (kunyit, jahe, temulawak,
cabe, lempuyang, secang, kapulaga, sereh

• Kunyit asam
• Beras kencur
• Cabe lempuyang
• Wedhang uwuh
• Wedhang jahe
• Bir pletok
• Minuman pokak
Pengobatan
tradisional
• Konsep:
• Pendekatan holistik:
fisikal, emosional,
spiritual
• Pengobatan holistik:
• pencegahan
penyakit
• perubahan gaya
hidup secara positif
untuk menjaga
keseimbangan fisik,
emosi, spiritual
Kepercayaan yang kuat dalam
kehidupan (TCM, Ayurveda,
Kampo, Thai, Jamu)

• Percaya pada khasiat


• Pendekatan penyakit: filosofi
kuno

• Ikatan yang erat antara gaya


hidup dan teori sehat
homeostasis
Epigenetic mechanisms
Preventive, curative
against infection
Pengobatan holistik: Metilasi,
• pencegahan penyakit
asetilasi Strong Imune
• perubahan gaya hidup
secara positif untuk system
menjaga keseimbangan
fisik, emosi, spiritual
• Stay healthy, stay safe, stay clean
• Semoga bermanfaat
• Terima kasih
PEMANFAATAN OBAT
TRADISIONAL PADA PELAYANAN
KESEHATAN DI INDONESIA
(PADA PANDEMI COVID-19)

dr. HERLIN FERLIANA, M.Kes


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

11 AGUSTUS 2020
Nama : dr. Herlin Ferliana, M.Kes.
NIP : 19640621 199011 2 001
Tempat Tanggal Lahir : Gresik, 21 Juni 1964
Status Pernikahan : Menikah
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Pakuwon City A8/15-A Surabaya

Agama : Islam
Email : dr.herlinferliana18@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

No Jenjang Nama Sekolah Prodi/Jurusan Tahun Lulus


1 S-2 Universitas Airlangga Administrasi dan Kebijakan 2005
Kesehatan
2 S-1 Universitas Airlangga Dokter Umum 1989

dr. Herlin Ferliana, M.Kes


RIWAYAT PEKERJAAN

No Nama Tahun
Jabatan
1 Kepala Puskesmas Klampis Bangkalan 1990 - 2003
2 Kepala Seksi Pengobatan BP4 Surabaya /RS Paru Surabaya 2003 - 2007
3 Kepala BP4 Surabaya/RS Paru Surabaya 2007 - 2008
4 Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2008 - 2016
5 Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS Haji Surabaya 2016 - 2017
6 Wakil Direktur Penunjang Medik Pendidikan dan Penelitian RS Haji 2017 - 2018
Surabaya
7 Direktur RS Jiwa Menur Surabaya 2018 - 2020
8 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2020 - sekarang
POKOK BAHASAN

01 Perkembangan Covid -19

02 Obat Tradisional

03 Pemanfaatan di Yankes
PERKEMBANGAN
COVID -19
PERKEMBANGAN COVID-19 DI DUNIA
(9 Agustus 2020) Data as of 10 AM CEST, 9 August 2020

Sumber Data : WHO


Sumber Data : WHO
PERKEMBANGAN COVID-19 DI INDONESIA
(9 Agustus 2020)
Jumlah Kasus Kumulatif COVID-19 Jawa Timur berada di urutan kedua

Sumber Data : Kementerian Kesehatan RI


PERKEMBANGAN COVID-19 DI JAWA TIMUR
(9 Agustus 2020)
PERKEMBANGAN COVID-19 DI JAWA TIMUR
(9 Agustus 2020)
10000
15000
20000
25000
30000

0
5000
3/18/2020
3/20/2020
3/22/2020
3/24/2020
3/26/2020
3/28/2020
3/30/2020

Attack Rate

8/11/2020
4/1/2020
4/3/2020

Case Fatality Rate


4/5/2020

Case Recovery Rate


Kematian Kumulatif
4/7/2020
4/9/2020
Kesembuhan Kumulatif

4/11/2020
Kasus Konfirmasi Kumulatif

4/13/2020
4/15/2020
4/17/2020
4/19/2020
: 7,41 %
: 71,26 %

4/21/2020
4/23/2020
: 1.877 kasus
: 18.050 kasus
: 25.330 kasus

4/25/2020
4/27/2020
4/29/2020

Kasus
Sumber Data: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
5/1/2020
5/3/2020
5/5/2020
5/7/2020
: 62,82 per 100.000 penduduk

5/9/2020
5/11/2020

Kematian
5/13/2020
5/15/2020
5/17/2020
5/19/2020
5/21/2020
5/23/2020

Sembuh
5/25/2020
5/27/2020
5/29/2020
5/31/2020
6/2/2020
6/4/2020
6/6/2020
6/8/2020
6/10/2020
6/12/2020
Case Fatality Rate

6/14/2020
6/16/2020
6/18/2020
Kumulatif s.d 09 Agustus 2020

6/20/2020
6/22/2020
6/24/2020
6/26/2020
6/28/2020
6/30/2020
7/2/2020
7/4/2020
7/6/2020
Case Recovery Rate

7/8/2020
7/10/2020
7/12/2020
7/14/2020
7/16/2020
Perkembangan Kasus Konfirmasi COVID-19 di Provinsi Jawa Timur

7/18/2020
7/20/2020
7/22/2020
7/24/2020
7/26/2020
7/28/2020
7/30/2020
8/1/2020
8/3/2020
8/5/2020
8/7/2020
8/9/2020
0.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%

10.00%
Cascade Pemeriksaan Spesimen Prov. Jawa Timur s/d
7 Agustus 2020
160000 152,260
140000 119,845
120000
100000 85,265
80000
60000
40000 32,415 32,481
20000 344 1,421 297
0
Jumlah spesimen

Spesimen diperiksa

Spesimen belum

Hasil negatif

Hasil positif

Hasil Inkonklusif

Proses

invalid
diperiksa

• Positif rate : 27% (dari seluruh sampel yang diperiksa)


Sumber Data : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 8/11/202
0
Comorbit pada pasien Konfirmasi Covid 19
Jawa Timur s/d 29 Juli 2020
PROSENTASE • Comorbit yang
JUMLAH DATA
NO COMORBID JUMLAH
TERISI

1 DIABETES 421 3,935 10.7%


banyak
2 HIPERTENSI 393 3,928 10.0% ditemukan
3 JANTUNG 230 3,928 5.9%
antara lain :
4 HAMIL 46 1,879 2.4%
5 KEGANASAN 56 3,928 1.4% • Diabetes
6 PPOK 50 3,926 1.3% • Hipertensi
7 TBC 46 3,881 1.2%
8 GINJAL 45 3,924 1.1%
• Jantung
9 ASMA 30 3,881 0.8% • Hamil
10 HATI 28 3,921 0.7% • Keganasan
11 GANGGUAN
8/11/2020 IMUNOLOGI 15 Data : Dinas
Sumber 3,922 Kesehatan
0.4%
COMORBID PADA KASUS KONFIRMASI COVID-19 MENINGGAL
di JAWA TIMUR S/D 29 JuIi 2020
NO COMORBID JUMLAH DATA TERISI PROSENTASE
•Comorbit
1 DIABETES 102 362 28.2%
pada kasus
2 HIPERTENSI 83 361 23.0%
3 JANTUNG 67 359 18.7%
kematian :
4 PPOK 18 359 5.0% • Diabetes
5 GINJAL 14 358 3.9% • Hipertensi
6
7
KEGANASAN
ASMA
13
7
360
355
3.6%
2.0%
• Jantung
8 HATI 7 358 2.0% • PPOK
9 HAMIL 3 162 1.9% • Ginjal
10 TBC 4 354 1.1%
Sumber Data : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 8/11/202
GANGGUAN
0
11 IMUNOLOGI 3 357 0.8%
STRATEGI PENANGGULANGAN COVID-19 DI JAWA TIMUR
ISOLASI

PROMOTIF TESTING TRACING TREATMENT


DAN PREVENTIF

JARINGAN PENGAMAN SOSIAL

PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT


ESSENSIAL
PEMERINTAH

PENTAHELIX
PENANGANAN MASYARAKAT

COVID - 19 PENANGANAN
COVID-19

MEDIA AKADEMISI

DUNIA USAHA
 Indonesia terdiri dari 34 provinsi, 514 Kab/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa dan lebih
dari 1.300 suku

Di Dunia terdapat 40.000 spesies Tumbuhan, dimana 30.000 spesies hidup di Indonesia, 9600 spesies
diantaranya berkhasiat sebagai obat dan terdapat 300 spesies dari tumbuhan tersebut digunakan oleh
industri obat tradisional.

Keanekaragaman hayati lebih dari 30.000 spesies tanaman, menempatkan Indonesia masuk dalam 5 BESAR
NEGARA MEGABIODIVERSITAS [LIPI, 2015]
• Serbuan obat-obatan
Isu modern bertajuk herbal

Terkini pengobatan tradisional


Mendorong
China dan India
peningkatan
permintaan
produk herbal
• Saintifikasi Jamu
dalam negeri
• Back to nature pada obat
Kondisi dan kosmetik
Terkini • Pemanfaatan jamu sebagai
bagian dari gaya hidup
TANTANGAN
INDUSTRI BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL DI INDONESIA

Potensi besar, pemanfaatan belum optimal 1

Kurangnya fasilitas pengolahan pasca panen tanaman obat


yang memadai dan menjamin mutu hasil produk berupa 2
simplisia

Rendahnya budidaya tanaman obat dibandingkan jenis


tanaman lain, seperti tanaman pangan
3

Penelitian saintifik untuk mendukung klaim khasiat masih


kurang
4
OBAT TRADISIONAL
Jenis Obat Tradisional :
Keputusan KBPOM No. HK.00.05.4.2411 tahun 2004 Ketentuan Pokok
Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia
“Obat Tradisional adalah
bahan atau ramuan bahan JAMU OHT FITOFARMAKA
yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan
sarian (galenik), atau Jumlah jamu : 10.183
>11.000 produk

Jumlah fitofarmaka: 35
Jumlah OHT : 78 23 produk

campuran dari bahan


tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan
Keamanan dan Keamanan dan khasiat Keamanan dan khasiat
untuk pengobatan, dan Dibuktikan secara Dibuktikan secara
dapat diterapkan sesuai khasiat
ilmiah dan uji prakilinik. ilmiah dengan uji
Dibuktikan
dengan norma yang Bahan bakunya telah praklinik dan uji klinik.
secara Empirik distandarisasi , Bahan baku & produk
berlaku di masyarakat”
sertifikat CPOTB jadi telah
distandarisasi, sertifikat
CPOTB
Sumber : Database Badan POM, 2020
Obat Tradisional

Dimensi Manfaat :
Kesehatan – Ekonomi – Sosial Budaya
PERCEPATAN PENGEMBANGAN & PEMANFAATAN
FITOFARMAKA
• SATGAS
PERCEPATAN
PENGEMBANGAN &
PEMANFAATAN FF
• MENDORONG & • REGULASI K/L
MEMANFAATKAN PEMERINTAH TERKAIT SESUAI
OT YANG AMAN, TUPOKSI
BERMANFAAT, DAN
BERMUTU SECARA
CERDAS

MASYARAKAT AKADEMISI
DIDASARKAN
DAN SESUAI
PERAN KEBUTUHAN
LINTAS • PENELITIAN MASYARAKAT &
SEKTOR OBAT PROGRAM
TRADISIONAL PEMERINTAH

BISNIS PRAKTISI

• PEMANFAATAN
• HILIRISASI OBAT
PENELITIAN OT TRADISIONAL DI
MENJADI PRODUK FASYANKES
FITOFARMAKA
PERMENKES NO.006 th 2012 tentang
Industri dan Usaha Obat Tradisional

BENTUK INDUSTRI & USAHA

INDUSTRI USAHA

IOT UKOT
Industri Obat Tradisional Usaha Kecil Obat Tradisional

UMOT
Usaha Mikro Obat Tradisional
IEBA UJG
Industri Ekstrak Bahan Alam
Usaha Jamu Gendong

UJR
Usaha Jamu Racikan
BENTUK BADAN USAHA

INDUSTRI USAHA

IOT Badan Hukum (PT) UKOT Badan Usaha (CV)


atau
Koperasi

Badan Hukum (PT) Badan Usaha


IEBA UMOT Perorangan (UD)
atau
Koperasi
SERTIFIKAT PRODUKSI
Harus mempunyai ijin industri OT dari MENKES
yang kewenangannya didelegasikan kepada :

IOT UMOT
Direktur Jenderal Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota
(Dirjen FARMALKES)
Syarat Hygiene & Sanitasi
Syarat CPOTB

IEBA JAMU RACIKAN


Direktur Jenderal Tidak diwajibkan
(Dirjen FARMALKES) Syarat Hygiene & Sanitasi
Syarat CPOTB
JAMU GENDONG
UKOT Tidak diwajibkan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Syarat Hygiene & Sanitasi
Syarat CPOTB
BENTUK SEDIAAN YG BOLEH DIPRODUKSI

IOT UMOT
Semua bentuk sediaan OT Param, Tapel, Pilis, Cairan
Obat Luar dan rajangan

IEBA JAMU RACIKAN


Bentuk Ekstrak Pencampuran sediaan jadi /
sediaan segar utk dijajakan

UKOT JAMU GENDONG


Semua bentuk sediaan OT Cairan dari bahan segar
Kec. Tablet & efervesen untuk dijajakan
TENAGA PENANGGUNG JAWAB

IOT UKOT
APOTEKER - TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

atau

- APOTEKER
IEBA Bila memproduksi :
APOTEKER - Kapsul
- Cairan Obat dalam
PERMENKES NO.006 th 2012 tentang
Industri dan Usaha Obat Tradisional

Pasal 37
Setiap industri dan usaha obat tradisional berkewajiban: menjamin
keamanan, khasiat/manfaat dan mutu produk obat tradisional yang
dihasilkan.

Pasal 37
Setiap industri dan usaha obat tradisional dilarang membuat:
a. Segala jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia hasil
isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat.
b. Obat tradisional dalam bentuk intravaginal, tetes mata, sediaan
parenteral, supositoria kecuali untuk wasir, dan/atau
c. Obat tradisional berupa cairan obat dalam yang mengandung etanol
dengan kadar lebih dari 1%.
SANKSI
UU No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan

Pasal 196  setiap orang yang sengaja


memproduksi/ mengedarkan obat tradisional yang
tidak memenuhi standar dan persyaratan
keamanan  Pidana 10 tahun dan denda
paling banyak 1 milyar Rupiah.

Pasal 197  setiap orang yang sengaja memproduksi/


mengedarkan sediaan farmasi / alkes tidak memiliki izin
edar  Pidana 15 tahun dan denda paling banyak 1 ,5
miliar Rupiah.
PEMANFAATAN
OBAT TRADISIONAL
PADA YANKES
PEMANFAATAN KESEHATAN TRADISIONAL
Data Riset Kesehatan Dasar

59,12% penduduk Indonesia


2010 yang pernah mengonsumsi
jamu

30,4% rumah tangga


menggunakan cara tradisional 2013
untuk kesehatannya

44,3% masyarakat
menggunakan yankestrad baik
2018 melalui praktisi kestrad
maupun upaya sendiri
PEMBINAAN KELOMPOK ASMAN TOGA DAN
AKUPRESUR TIM PEMBINA &
DI MASYARAKAT PENILAI PROV
PMK 9 TAHUN 2017
JATIM
PEMANFAATAN AKUPRESUR
PEMANFAATAN TAMAN OBAT cara perawatan kesehatan tradisional Pengarah : Kadinkes Prov Jatim
KELUARGA (TOGA) keterampilan yang dilakukan melalui teknik Ketua : Kabid Yankes Dinkes Jatim
sekumpulan tanaman berkhasiat obat penekanan di permukaan tubuh pada titik Anggota : Biro KESOS, Disparta, TP
untuk kesehatan keluarga yang ditata akupunktur dengan menggunakan jari, atau
bagian tubuh lain, atau alat bantu yang berujung PKK, UPT. Lab Herbal MMB, SP3T,
menjadi sebuah taman dan memiliki
tumpul, dengan tujuan untuk perawatan PMD, Seksi Yankestrad Dinkes Jatim
nilai keindahan.
kesehatan’

LAKUKAN SECARA MANDIRI BAGI DIRI SENDIRI DAN KELUARGA


untuk memelihara kesehatan dan mengatasi gangguan kesehatan ringan

Kader yang sudah mendapatkan


orientasi asuhan mandiri dari
fasilitator melakukan pembinaan 
minimal 5 – 10 KK & memotivasi
Ibu arumi penilaian Kab Sampang setiap keluarga mempunyai min. 5
Juara 1 Lomba jenis tanaman obat di rumahnya yang
asman di kab. Pemenang Asman ditata indah serta dimanfaatkan untuk
malang (2019) diri sendiri & keluarga
Lomba Asman th. Tk.Nasional Kab.
2019 Blitar

UKM
SE GUBERNUR
YANKESTRAD
SK SAINTIFIKASI JAMU
JUMLAH TENAGA KESEHATAN TERLATIH
SAINTIFIKASI JAMU TAHUN 2020
11

Kab. Malang Kab. Ngawi Kab. Bondowoso

NAKESTRAD DI RS
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2019
PRINSIP PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL
DI YANKES

Pimpinan Fasyankes Berwenang


Mengacu kepada Kepentingan Diutamakan sebagai
Menetapkan Jenis OT yg akan
promotif & preventif
Harus aman, berkhasiat,
Terbaik Pasien  Informed
Digunakan & bermutu
Consent

Menggunakan OT yang OT yang bersumber dari Tidak boleh digunakan


Tidak dalam bentuk simplisia, k
teregistrasi di BPOM hewan harus memiliki dalam keadaan kegawat
ecuali dalam rangka daruratan & keadaan yang
sertifikat halal
penelitian berbasis pelayanan potensial membahayakan jiwa
PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL
PADA PELAYANAN KESEHATAN (HULU – HILIR)

FASYANKES

FASYANKESTRAD

HILIR
Obat Herbal
Ramuan Terstandar
segar/kering dan dan
Pengolahan Jamu Fitofarmaka
Bahan Baku obat
Tanaman tradisional /
Obat simplesia

HULU
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
UU Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan

UU Nomor 36 Tahun 2014 PERMENKES Nomor 43 Tahun 2019


Tentang Tenaga Kesehatan Tentang Puskesmas

SE DIRJEN YANKES
NO: HK.02.02/I/0703/2018
PP Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Regulasi Pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Integrasi
Pelayanan Kesehatan Tradisional
PERMENKES Nomor 37 Tahun 2017
PERMENKES Nomor 47 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Tradisional
Integrasi
Tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan

PERMENKES Nomor 15 Tahun 2018


PERMENKES Nomor 61 Tahun 2016 Penyelenggaraan Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Tradisional Kesehatan Tradisional
Empiris Komplementer

UU NOMOR 5 TAHUN 2017


Pemajuan Kebudayaan
17 UPAYA KESEHATAN DALAM BENTUK
PROM PREV,KURATIF, REHABILITATIF
(UU No.36/2009 Pasal 47, dan 48)

PELAYANAN KESEHATAN

PENDEKATAN PENDEKATAN TRADISIONAL


KONVENSIONAL

EMPIRIS KOMPLEMENTER INTEGRASI

•Gabungan pengetahuan, •Pengobatan dan/atau


keterampilan dan praktik yang perawatan dengan cara
Suatu sistem pelayanan berdasarkan pada teori, dan obat yang mengacu
kesehatan yang dilakukan keyakinan, dan pengalaman pada pengalaman dan
oleh dokter dan/atau tenaga yang dari kebudayaan keterampilan turun
kesehatan lainnya berupa tertentu, baik yang dapat temurun secara empiris
mengobati gejala & penyakit dijelaskan maupun tidak, yang
dengan menggunakan obat, yang dapat
digunakan dalam pemeliharaan
pembedahan, dan/atau dipertanggungjawabkan
kesehatan serta pencegahan,
radiasi dan diterapkan sesuai
diagnosis, perbaikan atau
pengobatan penyakit fisik dan dengan norma yang
mental berlaku di masyarakat
YANKESTRAD (UU
NO.36/2009 TTG
TRADITIONAL
KESEHATAN)
MEDICINE (WHO)
Pelayanan kesehatan EMPIRIS
tradisional umumnya
digunakan sebagai
pelengkap pelayanan JENIS PELAYANAN INTEGRASI
kesehatan konvensional

KOMPLEMENTER
PELAYANAN
KESEHATAN Tumbuhan
Hewan
TRADISIONAL RAMUAN Minerl
Galenik/sari

(PP No. 103 Th 2014)


Manual
KETERAMPILAN Olah pikir
MODALITAS energi
(CARA PENGOBATAN
ATAU PERAWATAN)
Ramuan dan keterampilan dalam
GABUNGAN satu kesatuan pelayanan kesehatan
tradisional komplementer
JENIS PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(PP No. 103 Th 2014)

YANKESTRAD YANKESTRAD YANKESTRAD


EMPIRIS KOMPLEMENTER INTEGRASI
Pengertian Penerapan kesehatan Penerapan kesehatan tradisional Pelayanan kesehatan yang
tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis mengkombinasikan
manfaat dan dan biokultural dalam pelayanan kesehatan
keamanannya penjelasannya serta manfaat dan konvensional dengan
terbukti secara keamanannya terbukti secara Pelayanan Kesehatan
empiris ilmiah Tradisional Komplementer,
bersifat sebagai pelengkap atau
pengganti.
SDM Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Dilakukan secara bersama oleh
Tradisional (Nakestrad) Nakes dan nakestrad
Pendidikan Informal, Nonformal Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi
(minimal D3) (minimal D3)
Area/Upaya Promotif, Preventif Promotif, Preventif, Kuratif, Promotif, Preventif, Kuratif,
Rehabilitatif Rehabilitatif
Perizinan STPT STRTKT-SIPTKT STR-SIP
Tempat Panti Sehat (Mandiri, Mandiri, Fasilitas Pelayanan Fasilitas Pelayanan
pelayanan Berkelompok) Kesehatan Tradisional Kesehatan (Puskesmas & RS)
GRIYA SEHAT DI JAWA TIMUR

Add Title

Griya Sehat Alfa Syifa di Griya Sehat di UPT Lab


Sidoarjo Herbal Materia Medica Batu

Griya Sehat adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional yang


menyelenggarakan perawatan/ pengobatan tradisional dan
komplementer oleh Tenaga Kesehatan Tradisional.
TIM KESEHATAN TRADISIONAL
INTEGRASI DI YANKES KETENAGAAN
minimal terdiri dari:

DOKTER yang memahami konsep Tugas:


pengobatan integratif 1.Mengidentifikasi masalah
sebagai koordinator 2.Menentukan langkah terapi selanjutnya
Serta memiliki STR &SIP 3.Melakukan evaluasi terhadap Yankestrad
STRTKT* & SIPTKT*
NAKESTRAD Integrasi yang diberikan kepada pasien

MODALITAS YANKESTRAD YANG


DAPAT DIINTEGRASIKAN dilaksanakan berdasarkan
AKUPRESUR HIPNOTERAPI •standar profesi
•standar yankes
•standar prosedur operasional

AKUPUNKTUR OHT & FITOFARMAKA PIJAT BADUTA


*STRTKT  Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional
(OMAI) *SIPTKT  Surat Ijin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional
70
JUMLAH PUSKESMAS DI KAB/KOTA YANG 63
60 MENYELENGGARAKAN YANKESTRAD DI JAWA TIMUR
50

40
34 33
32
30
24 23
20
20 15 15
13 14 14
10 5 6
4 3 3 3 4
1 1 1 1
0

JUMLAH PUSKESMAS DI JAWA TIMUR : 968


JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAYANI YANKESTRAD :
332 (34,2%)
DATA RS DENGAN YANKESTRAD INTEGRASI DI JAWA TIMUR
PERIODE 2019
1. RSU AISYIYAH PONOROGO 11. RSK MOJOWARNO JOMBANG
2. RS BINA SEHAT JEMBER 12. RSUD SAYYIDIMAN MAGETAN
21. RS BHAYANGKARA
3. RS JEMBER KLINIK 13. RS PETROKIMIA GRESIK 22. RST TK III BRAWIJAYA
4. RSUD KOESNADI 14. RSU SAIFUL ANWAR 23. RST GUBENG POJOK
BONDOWOSO 15. RST SOEPRAON 24. RS ADI HUSADA
5. RSUD ABDOER RAHEM 16. RS GATOEL MOJOKERTO UNDAAN
SITUBONDO 25. RSU HAJI
17. RSU SOEDONO MADIUN
6. RSUD BANGIL PASURUAN 26. RSK ST VINCENSIUS
18. RS PARU DUNGUS MADIUN
7. RSUD SOEDARSONO A PAULO
PASURUAN 19. RSUD SOETOMO 27. RS PENDIDIKAN
8. RSUD SIDOARJO 20. RSAL RAMELAN UNAIR
9. RS DELTA SURYA 28. RS BAPTIS BATU
10. RSUD PLOSO JOMBANG
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS

PKM SUSUNAN PKM SUKARAJA LAMPUNG PKM JATIASIH BEKASI PKM PAGESANGAN
BARU, LAMPUNG KOTA MATARAM, NTB

PKM LAKESSI, KOTA PAREPARE


PKM KEBAYORAN LAMA SOSIALISASI PIJAT BADUTA
SULAWESI SELATAN
PKM SIMPANG LIMUN MEDAN
PENYELENGGARAAN POLI KESEHATAN TRADISIONAL & TAMAN TOGA
DI RS UNAIR
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL DI ERA TATANAN BARU

Kepmenkes RI No. HK.01.07/Menkes/328/2020


tentang Kepmenkes RI No. HK.01.07/Menkes/382/2020
Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus tentang
Disease 2019 (COVID-19) di Tempat Kerja Perkantoran Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Dan
dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan Dan
Pada Situasi Pandemi Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

PENTING : Semua kegiatan pelayanan harus mengikuti aturan dari Pemerintah Daerah setempat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai