Anda di halaman 1dari 86

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEH

IREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS D KLiNI


DEPARTEMEN KESEHATAN Rl
2006
615.7
iDd
P

PEDOMAN PELAYANAN FARMASI


UNTUKIBU HAMIL DAN MENYUSUI

DIREKTORAT JENDERAL BtNA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN


DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK
OEPARTEMEN KESEHATAN R1
2006
Niciztia fMywtutia) V Anun(Sauoikan aetuk kindiiSatia
Onoksaua(Rmia) y Aniiblolik floorqalaolone yang mirip deagaa
(ippofloluasln
Obtiilin(PiDittphtia) V Antttdfilokokttt
Oksikodoa(PeRoeet.Pneodui) V Aman nnlok digunakao dalam waklii sinckal
Puotoelio(PucB) V Aatidepresaa: <1% doth htiian yxng ditnsifer ke bayi
ytng mendtmikta ASI
I>eRi*llla(renG.PeaV) V DtekxRtikan ke dalam ASI dalam konientntl leedth.
Dapat teijadi modlfikasi flora osui besar dan
keimatkinan retpon alenttdk
V Dinnakan untuk menaendalikaa nangRuea keiann.
Kadar dalam ASI <39 dotit lerapeutik amok bayi
FodoRUo y DlgoDikan uotok tertpl katii genlul,Jaagan digunakan
idanta meayotoi
Pratioktifen(Dxrvan) V Aman bila digunakan dalam doth tunstal
Propioolol(lodenl) y Peieapanm dalam wakra lama memcrlakaa pemantauan
Pnpittettniil V UnUik laeagebati hipertereidiime, pastao fongti tirotd
bayi iika digunakan unntk wakRi lama.
Piretrios V Digunakan namk inengebati pedikolosit. Penyerapan
(epikal buruk. Kedl kemuRgkinan teijadi loksititas; lebih
ditokal daiipada Liadaae 19
Quinidine y Obat tatiaiiuaia
Ruaitidin(Zuitac) Bayi memperoleh obat ini dalam jumlah longal kecil
mehloi ASI
RiftmpiD(RttntcUne) y Antituberfcalar. Tidtk dilapoifcen adanya efek merugikan
Sennltn(Zoloft) y Amidepretim. Tidak ditemokaa dalam tenim bayi
SoUlol(Belipaee) V Matok ke dalam ASI dalam jumlah relatif banyak
meskipua tidak dilapoikia adanya efek yang memgikan
Panttn efek tamping peda bayi
Smptemitin y Dibeiikan leeara langtung ptda bayi. Tidtk lebih diii
dnaminggtt
Peneahtf beifaeniuk Itktittf V Efellokal
Sulindak ^Cltaoril) y Noa-eteteidal,tBti'ionamati
Suirmomid y Hindiii telama bolaa penama kchidapen
Mettgganti bilinbin
TettRitslin (BiethaiR) V Dotit antuk bayi adalah 0J9 dari dotit maternal.
Cejala dari rangiangan bela.adienergik tidak diteimkan
dalam peaelitita teihadap bayi.
Terkontzol(Tenzol) V Digunakan untuk candldiath. Betfaencuk krim vagina dan
ittpositoria.
Terfenadin(teldtnc) V Antthittanun. lumlah yang ditentukan untuk dikentumii
oleh neonatot tetejah ibu diberikan dotit yaag
dianjotkta cendening tidak berakibat pada kadar plaima
yaag menghatilkan efek tidtk btik.
Teofttlib Cnw-OorSlo-Phyllin) y Kuiing dari 0,1 9 muncul di dalam ASI,kadang.kadang
liapet mengakibalkan ielabililai pada bayi baiu lahir.
Tioridttin (Melltri) y Fenotiazin digunakan tebagai anti.ptikotik.
Tireid dan drokda(nrmhorsid) y Dtpa! laeningkatkan volume ASI blla ibn hipoiiroid.
Tktnibiiifoinn(pamate) y Inhibitor MAO digunakan tebagai anti'depretan
Venptmil(Uopcia) y Tidak ada obat yang ditemukan dalam plaima bayi.

Ket Kategori:
A :Relatif Atnan C :Tidak dikelahui
B :MembtttuhJean Perhatian D :Kontraindikasi

Acuan:

Riordan,Jan, EdD,RN,IBCLC,FA AN,1996.Baku Saku Menyusui A Laktasu Peneitit


Buku Kedokteian, BGC,Jakarta.

67
FmUtia(SubStBue) V Tenlaptt dilua ASI dengu joabh kcctl. Ildsk dtpii KATAPENGANTAR
f4tfW]^cS to iani
FbikenzoKOiflBtta) V Digoiukra tutufc mcDtobati kandldiuii. Abmd

V DM nemdMbkia tritb koHk

ir Antibiodk Mnlnou|lkMU*. Das*t dlborikaa p«d« b»vi Buku Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui
V Obitwnenu^ merupakan pedoman untuk meningkatkan pengetahuan dan
nMptafca(Maii3n)
V
V
Ibbk diekskmi kc dalsn ASI
Biasaoya diguDakao umuk nyeri postpariaia.
keterampilan apoteker dalam penanganan ibu hamil dan menyusui.
V Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui diharapkan
VUtsmioRuenza Vaktisaii matenul diaaggip tidak neayebabkaa litlko

buolin V Tidak diektkiBtikaa ke dalaa ASI dengaa bent nolekul dapat memelihara kesinambungan komitmen lintas sektor dan
Mudah diabsoipal daa toketuanaaii dalam ASI:dapat
masyarakat dalam upaya mempercepat penurunan angka kematian
7
Yodium
Bwigr^abkaa stpmi liioid, dosia 1)9 dapat naiuk ko ibu dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Hal ini
Zitbcsi V Suptoen tidak nxmubab kadar zat beti pada ASIdalam akan sangat mendukung pelaksanaan upaya strategis dari tiap
iumlafabatar sektor dan selunih lapisan masyarakat dalam mencegah kematian
booiKidllNII) V Aittitubitkular. Saapal aaai iai tidak dilapmkm adasya
efek awi«|ikan pada bayl. Mttngkln balk umuk ibu.
Bcmantaa tanda.tanda keracuaan pada bayl
V Dieanakap untuk nenioball kandidtult van* berat
LevosofcSitltN<XtFLANT) V Kootntepti yaag cfcktif. Efek pada aapiai ASI tidak Pelayanan Farmasi merupakan bagian yang tidak teipisahkan
Uiidaa(KweU) V Secan Ui^jualahiqfa tidak bensakiu 130f/nil)dalam dengan pelayanan lain di rumah sakit, oleh karena itu diperlukan
V
ASL Metnbutuhkan infonsaii lebib
Pastau kadat tcum bayl. Pilib obat aitemalif jika
upaya untuk mengarahkan kesatuan pandang para apoteker menuju
terwujudnya peningkatan mutu pelayanan sesuai dengan pedoman
7 Tetdetekii di dalam utio aemoa bayl yang diteliii.
AiuomaadelUc
yang ditetapkan guna mencapai peningkatan derajat kesehatan
Mzdrobitfroiaicron(Dejjo-
V
7
OatMl mntahanibat masuknva ASI
Oldapat pada ASI dalam jumlab yang tidak bennmakBii
masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan menyusui.
Akunwbsi tidak meiueakantnaaalab
Dapat inenyebabkiO depnti murobebavieral pada
Meperidia(Oenenl) 7
neosatua. AbJutkan imtuk diguaakaa pada periode awal Diharapkan buku Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil
dan Menyusui ini dapat menjadi acuan bagi apoteker dalam
V Fenotiazm diaunakan aabaaai astimikolik
7 Dicunakan unttdc asma biunkhial pelaksanaan pelayanan Farmasi. Kami sampaikan terima kasih
Metfotmta(Glnctyhijte)
Mrttiaaain(Maaddman)
V
■7
Anddiabetik bam.Eteknva behsm dluii
Antiinfekti urinaiiui. Tidak ada efek tneiugikaa yeng dan penghargaan kepada seluruh tim yang telah memberikan
Diguaakta untuk mengobaii adikeai benin. Kedanya
sumbangan pikirannya, sehingga tersusunnya pedoman ini. Semua
Metidon(Doi^hioB) V
saran-koreksi membangun demi penyempumaan pedoman ini
Untuk bipeniroid. Railo S.P lebib linggl dext
MettHUBolClbinisI) v tetap diharapkan.
■7'
MetoUspraaid (Reglaa) V Digusakia untuk meningketkaa ASI: dmia 10 rag 3 a

Me»(ntol (Lqncswi) V Mengacu pada lindakan inenghambai, paateu bayi jika


Anuui untuk digunakan dalam jangka wiktu pendek
ina Farmasi Komunitas dan Klinik
Moifln V
untuk mengendalikm nyeri. Bqri akan lAih wuj^ dan
orieniatlnya lebib baik daripada Jika ibu manerima

NadoloKCoJiBd) 7 Hindari jika bayi matib rooda dan/atau dibutubkm dmls


vaaatinaai
7"
Kipnkses V Marak ka dalam ASI dengan jumlab kacti (0.269' dari

Nifedipin 7 Dotis rendab digunakan untuk isongobati vaMipainw Irs. Abdul Muchid, Apt
V Diaunakan untuk manaobati infakii traktus urinariu* NIP. 140 088 411
V TVhk ii>Tdeteksi di dalam caram bayi

66
LAMPIRANS
PEDOMAN UMTUK PENGOBATAN DAN PEMBERIAN ASl

1CATBGORI
PENGOBATAN CATATAN
A B D
Asetenenifca fiyieen y Anxlxcsik txKi-Bsfcotikx. Dtxunakxn postpafiffli
7slkio%(iW) V OigondExn uBttik hnpes. Konseatnei itara dl dilia
ASl
AtbutenKPtavemU^ V Peaeetthia terhadip bmdtosptstoe
V Gunslaa obss pmgCTgri.Rbuto thimnltri
V Obtemsi admyx t^Iius dia ifBOtaaia padsinyl
Ameloinlln Mtnik ke dalxm ASl lectn Umbti
Arapiiillln ■ir Koaseaoai dca. ASl readib
Amltiiptilin (Ei«vil) V TM*k tiqdeteksl dslxm aria biyl
Astifflstibobt V Aktivitts aati DNA
Aspirin I" DmU saatgesik bitsa (30(M00 mg) Uatxaya ■mm. Otat
pilibaa untiik tiitinoia. Aitiitb jintka pia|dsni
Aienoloi V Dilxporictn adaay* bqri yaag meagabmi sunosis dia
bndikaidi pada tmpi ostetail
Asmtttiitn V Cocok unndc bdctasi
Bromokri^ (Pariodel) V Tidxk digimxktn immk menekan produksi ASl
Aman dalim dosis nmgtal
Bmarfawl (Stsdol) "V ' Jika dosis ibu tiagai. bayi P<*« <l*a ktnib
Ki/ein V
Ksplopril (Ctptoetn) V AniihipeiteBri jtaaialsnya cedilul dalim ASl
Kubmuzepin (Tetictol) y Aidikeqvttbaa. akumttusi tidak (eilthxt
S«r«loiporin (Cefactor, Mituk ice ^Utn AS! deiigaa koasestnsi leodah
Certrocndote. Cefttolb Ufflumnya diaeggap aaaa
Cefotaxims, Cefexitin.
Cephilexitn)
Klonmfeaikil (Ctdomnycetin) y Ritiko kecil lerittdap tupceti timiKim tiilang tetdapii
efek menixQcaa
Klotpromizla cnwnziDe) Aaritnalaria
Obai peaenaag, obMivati ledasi pads bayi
Simeiidin (Tsfiinet) y ABilagonlsH-Z.inenB»Bkanpiodaksi aum
StproflDksatin (Cipn) Qinaoiiane. tetjadriya aiwpan dan kaiuiago pada bewaa
yang inahir
Klindamisio (Ckoctn) V BetbeaUk krim vagina, end daa dapxl dtiaieksi
Kodetn V Aman uncuk keaeliatan, pada bayi unnik pemakataa yang
singkat
Konmaepii, biny* protettin ^7" TUnggtt lampai lakiasi lelab (etbeatdc deagaa baik 4-6
etal mlaggti
KentnscpsI, onl (dengtn y Biauaya akxn menumokan piiokan ASl
ekttosen]
Kaflikastsraid V Gunakan banya lumik wikaa yacg smgkai dan dengan

Kioiimttoa lOV V Digaaakaa Wtfuk skdics. Aman daa efcktir uarnk araatta
yang meaycmii
Destpnmin iNorpninm) V Wft ada obal yang terdeteksi di dataffl coin bgyi.
Pnihm amideptaaatattk wanka uionyiuul
Diazep*m(Valtuni) y Qunakan obat peaggxnii risiko akunxilatt
biWokssitlin (Dynopem) y Resbtea • pemslin. antimftlnfcnknt
Digoksindmoxin) Obal aniiaritmia. P^aran (eibadap bqa keiaimgkinn
tidak bcRnakjia
lirednn V Kompenen yang btisa digimakaa dalBn senpcmia obat
biitik daa bte detnaa yang dijoal bebaa
istgeaavin V Menekan pndakst ASl. Mass pestpMsm siagkai dapai
nnei^adiannn
lagolainia Uignnakaa tnuitk migtea. Menekan tuplxi ASl. Dxpai
roeayebabkm mnnudt. dlam, konyutil
Enlramisin Hdakbolebdibetikaapaciatistakiaangdari 1 balaajika
beristko Stterik
Etottikslmid (uraniin) V AntOcenvubaa. inasttk dengxn bebas ke dalam ASl
IVttiinbiiigkaa peogganaaa obat penggatd

65
LAMPIRAN7 SAMBUTAN
DAFTAR PEMIUHAN OBAT SECARA UMUM UNTUKIBU MENYDSUI
-Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Matia csa, atas
ORAT/nOI..OBAT EFEKPADABAYI segala rahmat dan petunjukNya sehingga penyusunan buku Pedoman
Acetajninopben Compatible, malulopapur rasb pada bayi bagian atas dan wajah pada Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui telah dapat
bavi telah dilaix>rican diselesaikan pada waktunya, yang merupakan perwujudan dalam
Comoatible. terkonsemrasi dalam ASI
Acvclovir
Alprazolam Withdrawal nyata setelah 9 bulan teipapar melalui ASI. Penggunaan obat
upaya meningkatkan mutu dan paradigma baru pelayanan kefarmasian.
lain vane termasuk eolonsan ini selama menvusui dioertimbanekan
Anuodaron Dieksresikan lewat ASI, tidak direkomendasikan karena waktu parub Angka Kematian Ibu(AKI)di Indonesia merupakan yang tertinggi
eliminasi paniane dibandingkan dengan AKI negara-negara ASEAN lainnya.
Amitriptilin Tidak ada efek samping yang dilaporkan, tapi AAP mempeitimbangkan Diperkirakan terjadi 5 juta persalinan setiap tahunnya. Dua puluh
penggunaannya
Aminoeltkosida Potensial meneeanseu flora normal saluran cema bavi
ribu diantaranya berakhir dengan kematian akibat sebab-sebab yang
Aspartam Dieksresikan lewat ASI. penggunaannya hati-hati pada bayi dengan berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.
fenilketonuria
Aspirin Satu kasus teijadi keracunan salisilat berat (asidosis metabolik), potensial Perubahan fisiologi selama kehamilan dan menyusui dapat beipengaruh
terjadi gangguan fungsi platelet dan rash, AAP merekomendasikan terhadap kinetilra obat pada ibu hamil dan menyusui yang kemungkinan
penggunaannya dengan perbatian.
Beta - blocker Anuui pada bayi tanda^tanda^llokade seperti bipotensi, bradikardi, beidampak terhadap perubahan respon ibu hamil terhadap obat yang
asebutoiol. aienolol dan nadolol lerkonsentrasi_dalain_AiL diminum.
Bromfeniraniia Amati eetala oada bavi: iritasl. aanenuans oola tidur. Compatible
Bupropion Terakumuliasi dalam ASI.penggunaan dengan hati-bati Dalam rangka peningkatan pengetahuan mengenai penggunaan obat
Caffdn Akumulasi dapat teijadi jika ibu pengkcnsumsi berat, compatible dalam
jumlah biasa. Amati iritasi dan gangguan tldur pada hamil dan menyusui, perlu pemahaman yang baik mengenai
CaibamazeDin Comoatible obat apa saja yang aman dan tidak aman hingga harus dihindari
CenhalosDorin Potensial menneanBeu floara normal usus. consirered compatible selama kehamilan ataupun menyusui agar tidak merugikan ibu dan
Cbloramfenikol Dieksresikan lewat ASI, potensial menekan sumsum tulang, AAP janin yang dikandung ataupun bayinya.
merekomendfl«iifan neneeunaannva itengan hati-hati
Ctdoipromazin Diekskresikan lewat ASI, ngantuk dan lemas teramati pada bayi. AAP
mempeitimbangkan penggunaannya karena efek dan potensial galaktore Dengan tersusunnya buku pedoman ini semoga dapat menjadi acuan
Qmetidin Dapat terakumulasi dalam ASI, potensial menekan asam lambung. bagi apoteker dalam melaksanakan pelayanan farmasi yang bermutu
menghambat metabolisme obat. dan CNS stimulan. Compatible dan berkesinambungan dalam rangka mendukung penggunaan obat
Clindainisin Consirered compatible yang rasional untuk ibu hamil dan menyusui.
Codein Comoatible
Diazepam Letargin dan kehilangan berat badan dilaporican, amati akumulasi pada
bavi. nertimbanekan penaeunaannva Akhimya kami menyampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan
Dieoxtn Eksresi lewat ASI.sompatible terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
DlfenlUdramin Eksresi lewat ASI.tidak ada efek vang dilaporkan konstribusinya dalam proses penyusunan buku ini.
Jakarta. Desember 2006
Direktur Jenderal
efarmasian dan Alal Kesehutan

Richard Panjaitan,Apt,SKM
NIP. 470034 655

111
64
LAMFIRAN6
DAFTAR OBAT — OBAT YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRA1NDIKA8ISELAMA
MENYUSUI

OBAT/GOL.OBAT EFEKPADABAYI
Amfetamin Terakumulasi dalam ASI dana dapat menyebabkan iritasi, dan pola tidur
vansieiek
Antineoplastik Potensial menekan sistero imun. efek sitotokasik obat pada bayl betum
diketahui
Bromokriutin Menekan laktast
Cocain Diekskresikan lewat ASI, kontraindikasi karena CNS stimulan dan
intoksikasi
Ereotamin Potensial menekan laktasi, muntah, diare, dan kejans telah dilaporkan
Etasol Kontraindikasi masib kontroversial. intake yang tinggi pada ibu dapat
menyebabkan bayi yang disusui : sedai. diaforesis, deep sleep,
lemah, menghanibat pertumbuban dan berat badan abnormal. Paparan yang
kronik juga menimbulkan keterlambatan pericembangan psikomotor. Bayi
dati ibu aikoholik menyebabkan risiko yang potensial bipoprotombin
beiat, perdarahan, dan pseudo cashing sin^me,AAP mengklasifikasikan
compatible (dapat diterima), tapi barus dipertimbangkan
kontraindtkasinya. Satu review manyarankan untuk menunggu 1-2 hari
setelah minum sebelum manvusui
Heroin Keimuutkinan adiksi iika iumlabnya mencukuoi
Immunosupresan Potensial menekan sistem imun
Lithium konsentrasi dalam serum dan ASl'rata-rsta 40 % dari konsentrasi serum
olasma ibu menyebabkan reaksi toksik vane notensial. kontraindikasi
Asam liseigat deiiiamida Kemungkinan diereksikan daiam ASI
(LSD)
Mariyuana Diekskresikan dalam ASI
Misoprostcl Ekskresi dalam ASI belum jelas, tapi kontraindikasi karena potensial
teriadi diare beiat nada bavi
Nicotin Kontraindikasi masib kontroversial, absorpsi melalui perokok pasif lebih
tinggi dari pada melalui ASI. Merokok secara umum tidak
direkomendasikan selama menvusui. menurunkan oroduksi ASI
Pensiklidin Potensial bersifat halusinoaenik
FenidJon Hematoma scrotal masic, kontraindikasi

63
4. Memiliki kcmungkinan yang kccil untuk menyebabkim lerefogfr-k
5. Hdak teratogenik pada manusia
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I
DIREKTORAT JENDERAL BINA &
KEFARUA8IAN DAN ALAT KESEHATAN
JI. H.R. Rasuna Said Biok XS Kapling No.4>9 Tetp. -.5201590(Hunting)PES.2029.SOOS.S900
Kode-Potensi:- Fax. :52964636 TromoiPos:203
Jakaita 129S0
1. Sering(eijadi efek secaia nitin
2. Kadang-icfdang tegadi efek tetapi tidak lutin KEPUTUSAN
3. Janing teijadi efek DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT
4. rtdakadaefdc KESEHATAN
Nomor :HK.00.DJ.1L979
Acuaa;

1999, Laporan Penelitian Prahek Keija Profesi di RSAB Hampan Kita TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN PEDOMAN


PELAYANAN KEFARMASIAN UNTUK IBU HAMILDAN
MENYUSUI

Menimbang: a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran


pelaksanaan Program Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik Ditjen Binfar dan Alkes
Depkes RI,perlu dilakukan dengan berbagai upaya;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu dan efisiensi
pelayanan farmasi yang berazaskan Pharmaceutical
Care perlu dibuat Pedoman Pelayanan Kefarmasian
untuk Ibu Hamil dan Menyusui;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes tentang
Pembentukan Tun Penyusunan Pedoman Pelayanan
Kefarmasian untuk Ibu Hamil dan Menyusui.
Mengingat: 1. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan.

2. Peraturan Presiden RI No.9 Tahun 2005 tentang

OMlDni Bin tadiftii Obtoti AU KtMntn(to(Wb dm AkM):${14174


OMdHil Sin out lUiioad (0181a RNq; Rdtototo MttAnPetdoiM KimMu(HtoOtikteFMekbi);
62 OMknttoFeaiti Konite An KU^Fetaaai):aOWt
LAMPIRANS
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I DAFTAR VITAMIN DAN MINERAL VANG SERING DIGUNAKAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA Koowest*
■SHAT
KEFARMA8IAN DAN ALAT KESEHATAN »18
NO GENERIK FDA s P KETERANGAN
X 2 1-2
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kapling No. 4-9 Telp. :5201S90 (Hunting) PES.20295006.5900 1
"■d T- 1-i 2 Instts tnomali ulutaa tcenciag judD. Dosis ttnggl (leontftindikisl) ibn btnul yrog
2 VIlaminA
Jakarta 12950 Fax. :52964838TromolPost203 mentslisd defislensi vitamin A: lentogeoik. Hit dipakai terns metMius dengta dosis
> 2SJX)0 rUAatI dapit meayebabkan ertaloteisi. eaidiae defee. facial palsy. Omb

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi 3 Faleeaeid A 5 efek piM^ bila diberikan tetiraa 1.5 butaa pettama lebanyak 4 mg/han.
Ktlta defliiensi astra folit pada awaj kriiamibtti dapet tDenyebcbkan eengeoltil
dan Tata Kerja Kementerian Negara RI; 4 Vittfflio T~ 7—
JCldsiSlgMsisL
3. Peraturan Presiden RI No. 10 Tahun 2005 tentang 5
6
JQitissia
Isetiettnoia Ibtategeoik. keguguiaa spontan, miktsicfalis, ftosial beuing. lUdioseftlli,
hipeitelorirm, mlkiotfiiiniia, depressed aisat bride. Birib fcdactien defaekbemiacw
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian pida teUtigR* cleft pslstCa tnulut kcctla tnifcwgiiEtW®, tiigrooccphBly,
hetit defect A letetdtsi mental Ganakan IceBtrtscpsi sampai saw Imlaa teteldi
Negara RI;
7 Meoadione- X HlpeibiliniWnemia A keraictenis pada bayl yang bam IShlr. Bila perlu vltandn K
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 8 X

159b/Menkes/Per/II/i988 tentang Rumah Sakit

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. Kelerangan:


920/Menkes/Per/XII/198'^ tentang Upaya Pelayanan Ket*gortA
Siudi eonlrct untuk menunjukan resiko pads fetus ditrimester pettama gaga) (lidak ada buktl
Kesehatan Swasta di Bidang Medik.
resiko pada trimester boikumya) kemungUnan aman pada fetus
Kattgori B
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. Pada sludi reproduksi hewin (tdak dapat tnenunjukan testko pada fetiu, pada studi control wanita
085/Menkes/Per/I/1989 tentang Kewajiban Menulis ham! / studi leprtxiuksi hewan lidak menunjukan efek samping (selain dari penuiunan fertililas)
Resep dan atau Menggunakan Obat Generik di yang tfdtk dlkonfltmasikan pada studi control wanita hamll pada trimester pertama (tidak ada
Rumah Sakit Pemerintah. buktl pada trimester bcrikutnya)
JCattforiC
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. StodI ptda hewon menunjukan efek samping pada fetus (teraiogcnik) / embriojidal atau yang
1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan lainnya. tetapi belum ada studi kontrol pada wanita hamil, obat harus diberikan banya jlka
keuntungan lebih besar dari lesiko pada fetus.
Tata Keija Departemen Kesehatan. KattgortX
Sludi pada hewan atau manusia lelah menunjukan ketidaknormalan fetus / tetdapat bukti terhadap
MEMUTUSKAN resiko fetus betdasaikan pengalaman manusia / keduanya. penggunaan obat terhadap wanita hamil
tidak ada keuntungannya. Obat in! kontraindtkasi dengan wanita hamil

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA Kode SignifBum:


KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
1. Teratogcttik pada manusia
TENTANG PEMBENTUKAN TIM 2. Mungkin teraiogcnik pada manusia
PENYUSUNAN PEDOMAN PELAYANAN 3. Memiliki kemungkinan leijadi teratogenik pada manusia
KEFARMASIAN UNTUK IBU HAMIL DAN
MENYUSUI.

S«WinalStM08lJmtedBWi»dM*lte: S2lW6.5fW. OrtUml Btu Pndiilsi difl DislAMi Mil Ktsdutia (Bina PR)«s din Alttt): B2HS>4
Dnttnl Bill Obd Pdta dn PeWiilw (D3 Bini Gea d» Ptibctta) - S2Uin
Oifttlont Bhi Pcnggtinun Obil RtsiMil IDil Bm POH) SJKITJ 61
DircUonl Btu Fmniti Komuntu din Klrak (Bini faitenmil SJOMM
^eterangan! — DEPARTEMEN KESEHATAN R.I
KattgoHA DIRBKTORAT JENDERAL BINA
WDONaSM
•SMAT
KEFARMA8IAN DAN ALAT KESEHATAN asts
Studi control uotok menunjukan rcsiko pada fetus ditrimester pertama gagal (tidak ada bukti
siko^ieda-trunester berikutnya^kenmngkiiiaii aman pada fetus Jl. H.R. Rasuna Said Blok XS KapQng No.4-9 Tetp. :S2015S0(Hunting)PES.2029.5006.S900
Jakarta 12950 Fax. ;52964838 Tromo)Pos:203
Ktatgt^B
Pada fiud? leproduksi hewan tidak dapat lueoanjukan resiko pada fetiu, pada studi control wasita PERTAMA : Tim Fenyusunan
hami / studi reproduksi hewan tidak menunjukan efek samping (selain dari penuiunan feitUitas) Penanggung jawab :Drs. Abdul Muchid,Apt.
yang tidak dikonflrmasikan pada studi control wanita hamil pada trimester pertama (tidak ada Ketua :Dra. Rida Wurjati, Apt., MKM
bukti pada trimester berikutnya)
Sekretaris :Dra. Rostilawati R,Apt.
KaugoriC
Anggota : 1. Dra. Farida Indyastuti, Apt., SB., MM
Studi pada hewan menunjukan efek samping pada fetus (teratogenik) / embriosidal atau yang
(RS. Fatmawati)
lainnya, tempi belum ada studi kontrol pada wanita hamil. obat haius diberikan hanya Jika
keuntungan lebih besar dari resiko pada fetus.
2. Dra. Siti Mardiati, Apt., MARS
Kategori X (RSAB Hankit)
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukan ketidalcnormalan fetus/ terdapat bukti teihadap 3. Dr. Taufik Zein, SpOG.
resiko fetus berdasarfcan pengalaman manusia I keduanya, pe,^gunaan obal terhadap wanita hantil (RS. Fatmawati)
tM«k ada keuntungannya. Obat ini kmtraindikasi dengan wanita hamil 4. Dr. M.lihamy S,SpOG.
(Ditjen Binkesnas)
Acuan: 5. Dr. Emawati Sinaga, MS.Apt.
(UNAS)
1 2005, Indek Keamanan Obat Pada Kehamilan dan Petunjuk
Pengguneutn Obat dtngan atau tanpa Makanan, Ttigas Khusus Pelatihan 6. Dr. Retnosari Andrajati, Apt.,Ph.D
Praktek Keija Profesi Apoteker di Rumah Sakit Fatmawaii,Jakarta (UI)
2.MIMS,102*^ ed 2005,Indonesia 7. Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm.
(RSCM)
8. Ina Yuniati, Dipi.M., M.Sc.
(Ditjen Yanmas)
9. Oom Suryanah,SKM(IBI)
10. Dra. Elly 2^dania,Apt,M.Si.
11. Dra. Fatimah Umar,Apt., MM
12. Dra.Chusun,Apt,M.Kes.
13.Dra. Siti Nurul Istiqomah, Apt.
14.Dra. Nur Ratih Pumama,Apt,M.Si.
15. Sri Bintang Lestari, S.Si., Apt.
16. Fitra Budi Astuti, S.Si., Apt
17. Dina Sintia Pamela, S.Si., Apt
18. Desko Irianto, SH.

$cMiiUllaikntJaUBriM»dnMM:ata7&at«;i.S2t4ISS OinUoal Bina PisdiAii dan DMiibui Mat KtMbUan(Bha Prads dan Mm):SttUTt
MddHtt Biu PMMiMin Obal Raileail (Oil Bin PGR):Stltin ClaU3nl6naObilPubUdanPctbclaiasKcitlalaa(OilBnaObQtdnPtM]a3);91W2
60 DbUlanlSni(innatiKwwtai du Xbdi(Bia faibmn):SZOttS
Ora
212. TliatldoBiiJe SOL m. Trtpettrowmint.
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I TheopiliD OrI 861 -nopolidine Onl
DIREKTORAT JBNDBRAL BINA (NOOMEStA
Ptrentenl
8CHAT Hiiimine Onl Triplaicline Puentenl
KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 2010

Tbeopenut sodium Pticiilen) Ttoleandomyeio Onl


Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kapllng No.4-9 Telp. :52015SO (Hunting)PES.2029.5006.S900
Fax. -.52964838 Tremol Pos: 203 J&SibL
Jakarta 12950 ThiOBonnsete T>oa!e«tnide Oohdislmik
Thiondtrine TtovifloxielB
SSL
Thiottps 866 ThIiuainriiieCl .EEmssoL
Sekretariat : 1. Tantri Chandrarini Thvinatin»lt»»-I HL
ML
lissiL

2. Yeni,AMF IfiL Umfalilrootn


Uialiioiie PBmtimL
HciicKlin
3. Christina Eriyanti Ttdaridine Onl tltndeoxvcholicocid
VMidetovtf
_Qri,
JQbL
tiludioiiic seid Onl
4. Badrun Samsi -nitnlol Opbtbslniik C&D 873 Voldccoxib

2b1
5. Vitri Sariati njajESjinU m. Wtsneiclovtf . j2aL
Hoeomttelc 875 Vilmoste seiriiodium
Tt^pnnine 876 Vilpraie Kid Onl
KEDUA : Tugas-tugas Tim yaitu mengadakan rapat persiapan 877 Viliitron
P»«4enl-
Onl
Tlepwnin
dan koordinasi dengan pihak terkait, menyusun Draft TWnnjjcin,
Onl
lahtlssl 878 Vtncomvrin Onl

Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Ibu Hamil Ophthtlndk

879 VBomrsin Psnrtenl


dan Menyusui. Ss±
Onl VssoBfesin Innaslt Psrenlonl
Totaotine PSiuttfenl 881 vsCTmngam biwride Psnrtenl.

KETIGA : Dalam menjalankan tugas-tugasnya Tim dapat Ibleapane


Onl
Onl
882
883
Vmliiaxine HO
Venptndl
Onl
Onl
mengundang organisasi profesi atau pihak-pihak lain Tblmtlin Onl CAD Vntcparfin
Penrttnl
Ptnrtenl

yang terkait untuk mendapatkan masukan guna 3SL Tbltetodiiie |.tafB»te


TbgjnnBle_
Onl
Onl
885
886
VidirBbine
Vimbltssine
Ochftilmik
Psnrtenl
mendapatkan basil yang maksimal. Tbpaltee Psnrtenl 887 yincristine Ptnrtenl
Pinrtenl
Tonsemide Onl
Penwcnl
KEEMPAT : Dana bcrasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tbnirtfeae 889

(DIPA)Peningkatan Pembinaan Farmasi Komunitas Onl


Ptnrtenl
7Vtndait{>ril Vsrieontzsle Onl
dan Klinik tahun 2006 843
Psnrtenl
844 TnneumieKld Onl Onl

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan 845 trtiftgumib
Pinntenl
Ptnrtenl Zefirtaktst Onl

dan akan ditinjau kembali apabila ada kesalahan atau Thiveproti


Tmodone
Qphthtlmik 894
895
Zslcitabine Onl
liihsltsi
kekeliruan. Ticiieninc Onl 2Sdivadine Onl
Tbpiktl Ptnrtenl
Tritmccnolone Iflbilssi 897 Ziprot'idone
NiStI
Ditetapkan di : JAKARTA Onl C&D
Ptnrtenl
Pada tanggal Tomfctl C
-THsmteRnT' Onl Zaledtome Kid Psnrtenl
Farmasi Komunitas dan Klinik Tfliioism Onl 899 Zelniitiiplt^
Trichlennetistide Zolpidem Onl
-DientiK HCI Onl Zucleperthltol "onT
Penrttnl
854 TWnaepen Onl

etu:£<S! TOpetypertdyl Onl


Trimeihoprin
Ttimeynttle Penrttnl
THmepn
.Abdul Muchid,Apt
NIP. 140 088 411

S«taM«UIDRtt)al Jendnal BWit dm Aftts.aU!t6.52H871.52i<t6J 0<itttgntBiRJP(oduttidinDisIn5ti]iMtlKticttiIin{SniP(edisduMes) 52M87'


DnUttxlBiniObilPueOidinPiiMaUnKettlattnlDlBnOUlidiaPtiMiknl 52U872
OUcklMal BIm Penjpiiaw Dim Riiicnf (On Bin PGR) ■ 5217171 59
DinUam Ba* FjfBisi Koncftttt din KM (Baa FirtomniH 5201178
724 Pyiidoxb

Onl

C 768 Soaampia
PirealcnJ
Panalen) C
DAFTARTABEL
Bweatenl
PyitaetlMasoo On) c 76? Soldo) On) BAD
Ottotieins On) c 770 SMifloxida C
???
7?7 Ouinonil On) c 771 Sa^nomvdn Pnentcml B
Old c 772 Spinaijreio On) C Tabel. 1 Proses Perkembangan Janin
Pinaien) c Paitnten) c
c
729 Qumirm Onl X 773 SBifoaoldnoa Onl CAD Tabel. 2 Penisilin Antistafilokokus
BrtnTPfTTfflf On) B 774 Steaozdo) On) X
73* lUloxifcoe Onl X 775 SuwdiiK Onl C
732 Rwriptil On) CAD 77? Stnatokinuc Pmenen) c Tabel. 3 Pengobatan Kandida/Sariawan
733 RaaluCw Onl B 777 StnploRiycui I'maien) D
Pwentenl B
C 7?? Socnlfilc On) B
Rcmirentnii] HQ Pwtwen) C Sufenunl) PsnntenI CAD
7?? 77?
ReostiUdi On) c 780 Salfiteininiide CAD
7??
737 RocfBine c 781 Sttlfs$etin3$dc CAD
738 B 782 Sulfidlnine CAD
739 Ritavuin lahalaii c 783 SttlfaBauolc CAD
On) c
c
740 C 784 SidfuiKlhizolo CAD
741 RiMwin On) B 785 SidOnnetlMksuole CAD
742 Riftm^da On) c 786 Sulfmeiiole CAD
Pamittnl c
On) c Sulfimlunde CAD
747 7?7
744 Rtlisole Onl c 788 Suirmlnine CAD
741 RlmelAltne Oalit)»)id)( c 789 Sufiad*"*^ Onl BAD
746 RispeiidBoc On) c 790 SvanSnfUa N«d C
Onl C
PBnnicn) c
747 Rtlwbtae Onl B 791 SuMmeitiaBiunCL fvaaenA c
B
On) B 79? Ikerine On)
74? C
749 Riuxiaub Panoteia) C 793 Ikcrollinus On) c
Ptnaten) c
Ibdlwl 9
750 Onl B 794 Duiwdfea Onl D
75( B Iknnalada On) C
pMtnten) 7?S
CAD Ikistnod On) c
752 On) 7?6
713 On) C 797 Iktnduutan Old CAD
754 On) C 798 Tenimonn On) X
On) X Ifeflwzoliidde On)
755 7?9 D
756 laluUn c 800 Tcncddptie Panaitnl C
Onl c
C
757 c 801 Teniooiide PwcMenI D

758 c IfemotlnE On) <;


?P?
759 SaqaiMVir Onl B 803 TetWaaUae On) B
Tbeikt)
760 Sii|naw6}) Pucnien) c 804 Dntultliae InlMlui B
Onl
Panrtonl
On) c Ifeiconuole Vinna ?
761 w
762 Onl c f06 Teifcnodioe Onl C
763 On) B Ikirialnrdnlt 0
fP
764 Scdtam wmibiocnaliie C 808 TkiteRcnae Onl X
Pmncnl
Ibfika)
Tniudennd
c IHnbenaane 9 .
765 tt?
766 XAD SIO Iktncdae 9.
767 SoRMCoststio Pvtatcni D ill Iktiaqiclia* Opbtfadnlc D
On) 0
TWtal B

58 IX
fi09 OrmI B 667 c
C 668 rtietnrlephrine c
6t0 Onl
Onl C 669 Onl C
611
612 B 670 t
ntenyto'iD Ond D
613 Ouli^ttiit Ptitntenl 0 671
PHcatenl
C 672 D
6U Onl
673 Fhytomsauidlon Onl c
6IS Oxtproiio D

674 c
616 C
Onl C Hifliki] ?
617 w
c c
616 67f B
619 c '77 w .. ..
B 678 Onl C
620 Ont
KpendUa PaRstetel B
621 Ox]nacth*xat!se Ntnl C 679

680 On] B
622
681 RneiUoltle C
623 CAD
C 682 C
624
623 C 683 P ,
Onl CAD
626 D
685 Tbrikel c
627
0 686 Iboilul c
628
687 B
629 C
630 D 688
C 689 c
631
C 690 c
632 (■nentenl
633 Picto|inzote Onl B 691 PaiutiumtlBGOiMte c

C 692 D
634
C 693 D
635
B 694 Onl C
636 Onl
C 695 Onl 9 ..
637
C 696 Onl B
636
639 c 697 Oral 9
640 RcjtmetfaiM <lfa-2i Pcicntetal c 698 Rtdfltwlnfle Ophflultmk. Oral CAD
Peranteral
c 699 Onl CAD
641
B 700 Onl C
642 Onl
c 701 Primktone Onl c
643
CAD 702 Prabeoecid Onl B

B 70? Onl B
643 On!
646 PentKiytbiityl C 704 Pnetittifldd Onl c
PtRSIenl
Penttmidine C 70S Panntenl B
647
PcnUzoctne Onl.Rckta) CAD 706 Procntnzine Onl D
648

649 PtRDlml D 707 Onl c


630 Ofsl C 708 C
Pei|stile tnesilste Onl B 709 Praiesterane Onl D
631
Pmwenl
Rectal. Vattnal
Onl CAD .. 730 Old B
632
634 Tmiiktl B 711 Roimiine C
C 712 Onl C
633
636 Pidiidine Onl BAD . 713 Pnpafeaooe Old C

637 •B 714 PnpitlieliDe brendde Ond C


638 Onl B 715 C
C 716 ftofolol ParcRlenl B
639
660 C 717 Old C
C 718 Old D
661
662 Paicntenl D 719 Parenleni C
663 C 720 Pemiteid C

664 Onl c 721 Pxeudoedbedrin C

<463 c 722 Pvnzintmids c


666 c 723 PviHiosltcmin bromide Old c

57
-

PucoKnl B
DAFTARLAMPIRAN
329 Mctfonnis Oral BftO 369 Ntfcilia
PutMml BftD
330 MftTiiTRliTide C 570 Kolbuduse Pueaienl BAD
531 c 371 Nilidixieidd Onl C
332 c NtlenblaB— • V
W c i7i Nalotea Pusstenl B

334 McOwnute Oisi X


X
574 NalncMasHCL Onl C
Lampiran 1. Daftar obat antimikroba dan kemungkinan efek
333 Mdbeuks Onl c 573 Ntndiolonc Pwcstcnl c
c
bunik
B&D 376 NtBiDun Onl c
336
337 Mcib7l(lo|ia Onl B 577 Naatripia Onl c

336 Onl
B
C 378 Nitskliaide Ond c
Lampiran 2. Daftar kondisi infeksi umum pada kehamilan
Inbaltil B
339 McttqrlfreOswriooe Onl C
c
579
OshSabnik dan terapi yang dianjurkan
X 380 Ntfaxodone HCL Onl c
340
MctBfflnfriinidB Onl B 381 NelilMvir Onl B
341
bydioeleridt Pkicfficnl B Lampiran 3. Daftar pilihan obat untuk kasus-kasus yang sering
342
l43 McloproM
Onl
Onl
B &D
CAD
382
383
Neomydn
NeoitiyDMic
-

Onl
c
c
terjadi
CAD Pinctenl
Mcdonidtiele Onl C 384 Nttilosaa Pmttttnl D
344
Pucaenl C Lampiran 4. Daftar indek keamanan obat pada kehamilan dan
c
543 Mexiktioe Onl c
B
383 Nevinpiae
NicMdiBiM
Onl
On]
c
c
petunjuk penggunaan obat
347 c 387 NicodmaadV •
9 ,
Vi^ c
Onl D
c
Lampiran 5. Daftar vitamin dan mineral yang sering
348 D 388 NiootynU iloBtol -

Onl
Pmstenl
c
c
389
590
NiftdlBiae
Kase^EB
Of?»
Onl
9
c
digunakan
330 MibiooDB
Pamuenl
Misoxydioe D »l NttiefWviiDia Onl B
33t
Onl D Lampiran 6. Daftar obat-obat yang dipertimbangkan
D
332 Old C 592 NUmdAae C kontraindikasi selama kehamilan
c C
333 Onl •

Onl c NonOiTtttTone C
J2L c
335
536 MociljcIT Opbtbilsak CAD 396 NnfloMcui Opbilialinili c Lampiran 7. Daftar pemilihan obat secara umum untuk ibu
Onl

337 Onl C W Nenminl Onl c menyusui


KloaxsMwoe fiuoatt Nwl C 598 NutriiqrBae Onl D
338
c
C
339 MontfInlriri mdrnrn Onl B 399 NysUiin
Onl Lampiran 8. Pedoman untuk pengobatan dan pemberian ASI
Ibsilal Ihriul
CAD 600 Octngdite PmOKnl B
360 Onl
CAD
361 Moiifkimin C 601 Ofleuda Opfadnbnik C
On) Onl Ode
Pnedced
Nml B 602 yfaiib Onl C
362
l^icd
c
JSL.
kiMMtesDlic vid Onl C 604 OInlrinr C
364
Prfffffffi c
i_6es_
CAD 606 OnqinzaiB Old C
366 IMcM Onl

367 HijsBpiiio dkiOBj pMMOll B 607 Oi^aDtctiOB


PiKMenl

s .PAJ2

XI
56
pQ
392 CftO

484 UoezoUd Onl C


w Iptln|iiuio biomidi iBbtlui B
Ntt Pmntenl
T4B ■JB- Uotyramne A
■ay libettitKO

LlpidS C
TBT D 486 -

Iran .
c -ar~ LMnontl Onl C&O
c LiOium Onl D
.
c 489 C
TSS- LoiatsODB Onl D
44S
Onl B
C 491
■JH" C
"»r .
c •

493 Lonenticr Onl B


w ImnbiddiBitW Biieeil c
Onl
Pwcoicfd

c 494 Onl B
Onl
w baoetiaeia Onl X 493 Lonupun Onl D
Riicntanl
i9^ Lomtia Onl C&D
Orttl c
Onl e Tw' Onl X
■W
Loxipin Onl C
4si tlnooMZale Tia""' c 498
Piitolenl
D
434 Old c 4^ -

■b" Lgrprcnin c
4i5 Ktatnqrcia -fia 300 •

c 301 - c
436 .

B 302 B
432 •

4ji KctoosBizole Onl C MA Mtgaetfatm iiidiektiil* ■


B

459 Kettpnfeo "da" B&D 304 Mtgneitiimnilfti •


B

460 Kelonlae Oftidttlniik CftD SOS Miltthiaa IbpUnl B


tromcUrnol Onl

46t LibetaM Onl 306 Manmlal Psmtienl C

Onl B
4(ti2 Onl B 307
■SfT Icndvodine Onl C ptn • C
4^4 Onl c 309 Mdendtxok Onl C
.
c 310 Mcciocyeline -
B

4^6 Onl B 311 - BAD

462 c 312 • X
468 Onl X 313 PtntilenI X
Onl D 514 Onl CAD
420 X 515 Mefloaitin Onl C
Onl c 516 Oral CAD
421
422 Lsvetiraetlim Onl c 517 Melphiltn Oral
Ptnnteral
c 518 P*nnten] X
473
474 B 519 c
473 C 520 Ptnntenl C
476 Onl B 521 D

477 Onl C 522 Mentiemrine Onl D

478 LevoiloudB Ophdudmik Cl 323 Meropcncm PtientenI B


Onl
PtiemenI
429 Leveneittttiel Onl Cl 524 Mestlazine Onl B
Rdml B
4f)0 On! A 523 PanMenl B

481 Udoc^ Ptrentenl B 526 MoeiMailne B

481 UneonqrelB On! B 522 Mettnnal X

IbDibl B J2B c

55
DAFTARISI
346 Factor Xlll FiRntent C 393 Catnoeatia On) C
sn Faracoclovtr Q=J e 394 badoaoDleilc acid C
345 Faaiatldine On) c SM On) B
349 Pelodipiae On) c Oatana Rlobolio ParentenI C
JJfl- —tentiunnitno— On) g -397- -Oiaetdovir latnoXWar
On)
C Kata Pengantar i
Panaienl
FcROfibme On) c 398 Qaninx Pareoten) X Sambutan Diijen Binfar dan Alkes iii
TJJ" PcaopraffD BAD 399 Catiiloxscia OpdialoBli c
Onl Surat Keputusan Diijen Binfar dan Alkes tentang Tim v
Paicntcnl
Oetitinib Ofil 0
Feootcrol
ur Featitvl
• B
C&D 401 CesKitabiae Patesten) 0
Penyusun vii
Puottenl
lYinidcnra] DaftarTabel ix
Tsr Feiofenidiac On) if 402 CcisfibtDziJ On) c
OphOialnak t
15S- Rlsnnun Parenicnl C 403 Oetaajieia
Ollc
Daftar Lampiran xi
Paieatcnl
Ibrikal Dafar Isi xiii
isi Finuteride On) k 404 Hydiacholtiaaide - C&D
FUvoute On) B 405 Hydfeeodeae •

Opbdialiaik
C&D
BAB I PENDAHULUAN 1
339 Fkcalnido On) C 406 Hydiooostiaoae
1 C&D
On)
1.
Otic 1.1 Latar Belakang 1
1 PaicnlenJ
360 Fleauiidine PtFcoierel 0 407 HydreOatnetliiadde - C&D
C
I.2Tujuan 3
-w FloeoMzcle On) c 408 HydtomsiftM Pueaicta]
ParentenI
-w c 409 HydreaooobalatniM • AitCf 1.3 Sasaran 3
TZT Rneytotine On) c 410 On) c
3^ FtodanUne Fboipiu Pmntenl D 411 Hydmiyprajeittiaao Pmaienl D 1.4 Glossary 3
caanale
Hydiaxyuiea On) D
363 Fliidioconitoae
Fhtnmcnil
On)
Paieoten)
c
c
412
413 Hydroavdas On) cf BAB n KEHAMILAN DAN MBNYUSUI 7
367 Flowtolide )nluJad, Nau) c 414 Hyaoda On).Petentcn) c
3^8 .
D Hvatcvaadae - c 2.1KEHAMILAN 7
3^ TM)nl C 416 Ibuaraite Oia) B&D
370 Floociooridc Iboilca) c 4|7 IdamUda PanMenl D
2.1.1 Proses Kehamilan 7
yn Flaoeoitolono Toiiilul c 418 Idoaoridine Oalidialniilc C
372 OcilOlilRUlC c 419 llbsfanndc Pareaten) D
i73 FIuoiBumil Pmaien) X 420 IndiliKcmse Parcntera) C 2.1.2 Proses Perkembangan Janin 8
3)in)ca)
374 On) c 421 latiaeaem PaicaSen) c 2.1.3 Masalah Yang Sering Terjadi Pada
375 RuoxymeUcronc On) X 422 laapnndne Onl 0
Pannienl
376 c 413 Tcdtol B Kehamilan 10
377 RsjAcBSiids On) c 424 InsnuBoilebnlin Panatenl
2.2 MENYUSUl 13
378 On) X 413 Indaaandde On) B&D
379 Flobiprnftti OphAajmik B&O 426 InSvaairitilfal Onl
2.2.1 Proses Laktasi 13
On)
380 Fbtanadc Onl D 427 ladoiaeuda Op)>ibaIni)k.Onl B&D
Pnenteid. Rekta) 2.2.2 Masalah Yang Sering Terjadi Pada
381 FhiticaMae tnba)asi c 428 laDiximab Panatenl B

ff2
Nasal.3faoi)ct)
On) X 429 lasulin ParentenI <;
Menyusui 15
383 Onl c Partalenl c
W
FoUeacM A&C 431 InsDlin(lanine PtnnJtn) c BAB m FARMAKOKINETIKA & FARMAKODlNAMlKA
385 B 432 Intvlin Ulan ParentenI B
386 FOrmoterol C 43? laMftna ParentenI c PADA KEHAMILAN & MENYUSUI 24
387 Onl B Intafeioabcta Pareaten) C
388 Onl B 435 lodandde D
389 On) CftD lodinaled clvecia) .
X
3.1 Farmakokinetika & Farmakodinamika Pada
>90 C Iodine D
FnntttU W •

391 c 438 ipccscuaabi •


C Kehamilan 24

54 Xlli
3.2 Farmakokinetika & Farmakodinamika Pada i56 Cyelep6e*ph*iridi Oral D 301 Dildazem Oral
Pxicstetti
C
Ptnentenl D

Menyusui 30 237 On) c 302 Paicnitl C


Oral c
Cyclotporin ■6iJ c 303 Efavirenz
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN FARMASIUNTUK c
b Oral B
IW EonUstine
30i Oral CAD
itA
IBU HAMIL DAN MENYUSUI 34 Ti?r
D
fi "iW PnnnniM Inhalaii B
367 Parental B
2fa c
4.1 Pengkajian / Penilaian Peresepan 34 ui B Mi C
B
264 PiatsM^d fadhitn PmnteTil
Oral C
4.2 Pedoman Pemantauan Penggunaan Obat 35 26j
266 Dintratcoe
Oral
Oral
X
c
310
311 Epbcdria d

4.3 Pemberian Informasi dan Edukasi 38 2^> OtpCMiqrdD Puenteial B 312 Epioeptine Naxtl
Ophthalnde
c

BABV PENUTUP 41 768 Oia) I 3li


Pucoleiil
Pttctderal D
c
269
DAFTAR PUSTAKA 43 270 C 3li Parenleral B
B
271 Oral t 3ti
LAMPIRAN 45 272 DeoMliqKtine "(Sa— o irr EigecaltlfeiQl Oral
Parenteral
AAD

d 318 Ei|elan)tite X
"ItT DeKipidioe
1. Daftar obat antimikroba dan kemungkinan efek buruk 45 Oral
Rdtui

2. Daftar kondisi infeksi umum pada keha^nilan dan terapi yang 274
275 Detipfuntae Oral
B
C
319
320 Eiythrsttvein
Parenteral
Oral
B
B
Parenteral
dianjurkan 48 276 ■d' 321 Parenteral C
322 Etetlttoprain Oral C
277 Duawpitsin Maul B
3. Daftar pilihan obat untuk kasus-kasus yang sering teijadi 49 Oral B
B
C
k
4. Daftar indek keamanan obat pada kehamilan dan petunjuk 278
279
.

C
323
324
Etraolel
Oral B
325 Oral X
penggunaan obat 50 280
281 DextmelhMoae OpOialmik '
C
c&o 326 ERtadiol
Oral
X
Oral C&D
5. Daftar vitamin dan mineral yang sering digunakan 61 Paitnitrti C&D Ttansdennal
Uialntl
X
TST Oral 327 •

6. Daftar obat-obat yang dipertimbangkan kontraindikasi Tsr ■dil- B 328 Parenteral


Oral
X
X
28i -6il" C 329
selama kehamilan 63 Rutnieral c 330
Vaginal
B
213
Jil" Parenteral B
7. Daftar pemilihan obat secara umum untuk ibu menyusui 64 illA
287
Dexdtn
Oral
d
d 332
Banc teem
Oral B
b "JJJ" Elhinyl eittadiol Oral X
-w Disspam Ctal
8. Pedoman untuk pengobatan dan pemberian ASI 65 Ptiaotttal

•ik,\ -<r- Eibttleione D


■w Diazoxide 334 ■

b BlMtieplaxine C
"W .
335 •

Ml .
"C ■jsr Ethenixiraide . c
Cpbthande iyi Oral B
Mi Dictofenac B Eiidmnite
hrtotnal Parenteral
B&D
-<55r Oral CAD
T5r B 338 Etadalae
2^ Oral b"' "555- Etsnadite Parenteral C
Ctopoiide Parenteral D
"MT .
X
■w .
T EtictiBtie • X
IW -VST- • CAD 342 Excmextane Oral D
Mi ssr C ■»r" Ezelirnide Oral C
T55" Oitl d -flT" Parenteral C
V)6 . c TJT" factor VttI Parenteral c

XIV 53
ClAMtti Pannlen] C 172 CcfoUximD Paicoltnl B
BABl
m CefeMlm Pairatml 8 ili Ciamrixiai On) C
disadtiun
Ckfexitin ■■Wcalcn) B 216 OpcaOoxaefa) OfbOnlask i PENDAHULUAN
nicDtenl
CefeoJoxinK Onl 8 217 Cisaoiide Onl c
17^ Cccmzil Onl 8 218 CiMtncanum PaicMcnl B
177 OCr*dia Onl
1 8 219 Coolatin Paitnten) D
17^ Ceftuidimi) Pxicnteni 8 220 Citiloonm On) 0
179 Ceflitalra On) 1 8 221 CItUiblne Paicncfsl D
180 CeMisuoie Paitmenl 8 222 Cltjitluunqrtia 6nl C 1.1 LATARBELAKANG
PMcwen)
181 Ceftiitxooe Putaienl 8 221 Clavu)*!^ acid . B
lil CeOuoxinio On)
Pinnien)
8 224 Clonaitine Onl 8 Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses
i4^
184
Cfelecoxib
Cclijnolol
On) CAD
8AD 226
aidinhnnbiemida
aiedamgrxia
.

On)
C
8
fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh wanita dari pasangan
Pannlen)
Ibpica) subur agar dapat dilalui dengan aman. Selama masa
183 CfefivMUOn Sodium On) C 227 Clobetaxot
Wxina)
Todlcx) C kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tak
Clefuimine On) C
186
187
Cetiiiiine
CfaCM
On) 8
C
228
229 CloObnBc On) c terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting
Dcwycbolioaeid
188 Chlonhiibil .
C 238 Clomifene On) X untuk fungsi optimal dan perkembangan kedua bagian unit
189 CMonmbucil On) D 231 ClemieniiBiw Onl c
190 Chlomnpeaiool Opiiwinalc C 232 Claaiupam On) D tersebut.
Ocie •^1 Panoen) 0
Pmotenl
191 Cbloicycliiioe C 233 Clonidine Epidun)
On)
C
c
Obat dapat menyebabkan efek yang tidak dikehendaki
Pannitn)
Tnnidcima)
c
c pada janin selama masa kehamilan. Selama kehamilan dan
ChlordiucpoxUo 234 Clo[ndo|reI On) 8
192 On)
Pannicnl
D
menyusui, seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan
193 CMoebexidiae MouOi/lhraal 8 233 Oonxcpu Onl D
ln)i<)axl atau gangguan kesehatan yang membutuhkan obat. Banyak
Pcrideati) C
194 Cfcloimeduae D 236 Ctouimn^ Toptca)
Vatina
B ibu hamil menggunakan obat dan suplemen pada periode
193 Chloreqain On)
Pmntcn)
C 237 Cloxadltn On) 8 organogenesis sedang berlangsung sehingga risiko teijadi
19^
i9ir
CbloiolMttiile
Odontiiisiseae
Onl CAD
C
Ids
239
CIsnsine
Co-trimxaiolo
On)
On)
8
CAD
cacat janin lebih besar. Di sisi lain, banyak ibu yang sedang
(sallamtibokxaxole
(SMZ) dan liimsllioprini
Pannlen)
menyusui menggunakan obat-obatan yang dapat
I9k ehlopcniiranc On) 8 240
•-1
Codtin Onl CAD memberikan efek yang tidak dikehendaki pada bayi yang
Pinffienl CAD
I9i Cblopremiziae 6ni C 241 Coldiidnc Onl D disusui.
PtoratEnl IKutUcnl D
200 Cbloptomnido Onl C 242 Colcacifeio) CAD
!tol Chlemolluxem •
c 243
244
ColeiUpol
Celestynnxne
On)
Onl
8
B
Karena banyak obat yang dapat melintasi plasenta, maka
202 ChloUlidoae On) BAD
JxA Cbloiieintiktia
Chlonoxtzone On)
D
C
243
246
Cdiflifdiats (odium
Coideotisphin Pannlen)
C
c
penggunaan obat pada wanita hamil perlu berhati-hati.
203 ^boliu m^ncsium
irisxlwiliu

CAD 247 CouiMae On)
Paniuenl
CAD
CAD
Dalam plasenta obat mengalami proses biotransformasi,
io^
Hn
OioUn IbcoBiiillnile
CfaMiooie
.

PiicBtenl
C
X
248
249
Coumaifne
Ctoiamiion
Onl
Topical
X
e mungkin sebagai upaya perlindungan dan dapat terbentuk
208
RonadoIrooiDe
OeixcUiin . 8 230 Cvneeobalamia c senyawa antara yang reaktif, yang bersifat
CyclaadelatB c
209
iio
Odetlmx
CMtfevir
Iboiea)
Psnnttn)
8
C
231
iH Cydixiae 8 teratogenik/dismorfogenik. Obat-obat teratogenik atau
"iir Qloxuiia Pucnicn) C 233 Cyclobenxapiin On) 8
2ii On) D 234 Cyclopbealbiaiida CAD obat-obat yang dapat menyebabkan terbentuknya senyawa
W Ciloilxxol On) C 233 Cvelepentdate OobilMlniili 6
teratogenik dapat merusak janin dalam pertumbuhan.

52
77 ■fi Tsr CaAooibale c
Beberapa obat dapat memberi risiko bagi kesehatan ibu, NimI C
e
18~ Beltadeai c 126 CaCaibaoite
dan dapat memberi efek pada janin juga. Selama trimester 79
SO
Beanepril
Beotfioiliiniethitzolc
Onl
Oral
c&o
c
"fflF"
128
CaClotida
fadttnte
Parenteia) d
C

pertama,obat dapat menyebabkan cacat lahir(teratogenesis), il Beazithine


bcaxytpu^Qo
diai c 1» Ca Fat) Rite Oral
Pateuteral
c
c
d
dan risiko terbesar adalah kehamilan 3-8 minggu. Selama "sr BoizctieptD tnenlae Oral
PtoCQtCft]
130 Ca GlueoheptoRate

IM Faremcnl c
trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi 83
TJ-
BaasxMix
BeazDVl penslda Topikil
c
c lU
CaCloceiute
CaLactaie C
BetizylpesictliD
pertumbuhan dan perkembangan secara fungsional pada 83
-W PetunelhuoBe
iVCQtCfSl
Oral
B
C4kD
m
lU
Ci Ptxaty-jSe
Ca Paiisdleae tolliintte Oral
c
c
nteaieial C&D Rectal c
janin atau dapat meracuni plasenta. To^ CAD
87 BctiMlol Ophthabntk C Cimphora C
Ota] CAD
Penulisan resep untuk masa kehamilan ift BcOmecbol klocid* dial
Pttafitefal
136 CtndftMtaa Oral e4ib

■W Biodcctamide Oial X i» CibecttabiRC Oral D

Jika memungkinkan konseling seharusnya dilakukan untuk •W


91
Buiuoapna
Bipeiiden
(Miihalmik
Oral
c
c
138
139
Ciplopnl
Ciibiehol
Oral
Opthabnik
CAD
i
seseorang waktu sebelum merencanakan kehamilan M" BisKodyl
Parcaieial
Oral
c
B 140 Cariianiixe}iiae Onl b
Reeial B
termasuk diskusi tentang risiko-risiko yang berhubungan 93 Biimuth ulltyltte c U1 CatbaioBe b
94 Bttoprolol Oral CAD id Caibesidtlin Oral b
dengan obat-obat spesifik, obat tradisional, dan pengaruh "W Bioocnyein Pftentetal b liS- CiibiAim Oral C
BotfKiomb taenlenil D Tir Caibimazole Oral D
buruk bahan kimia seperti rokok dSn alkohol. Suplemen TT Basenun ■OrJ ■■ X Tcr CaibinoaaiRiae Onl C
98 bictyli«nt«ilile Pemtcral C 14b Ctibephtin ParcBteial D
seperti asam folat sebaiknya diberikan selama w
lU
Blunoatdtn
Bittizoltinidc
Ophdialmik
Optithabiuk
B
C
"iW ■ Caiboprotl
148 Caiueptodol
Paremeral
Oral
C
C
penatalaksanaan kehamilan karena penggunaan asam folat 101 BmnecnpiiDe
ur Btomophesiiiiiiine
Oral
Oral
C
C
149
"Bff-
CtRTRistiae
Cimtiio
PtrcBietal
Onl
D
B
mengurangi cacat selubung saraf. Obat sebaiknya 103 BKltxlae Oral C iil ■ Ctifeolol
PaROicral
Oral
B
dAb
diresepkan pada kehamilan hanya jika keuntungan yang iti Budctonide Inhatasi
Naul
&
B
isr Carvadtol Onl tib

diharapkan bagi ibu hamil /dipikirkan lebih besar daripada ORl


Rectal
C
c
c
risiko bagi janin. Semua obat jika mungkin sebaiknya 103 Botnetaiide Oral
Peeatetal
c
c
■|H" Ceunthaiol

106 BupbeRlDs c 134 Casean c


dihindari selama trimester pertama. 107 BnplavKatoe Parentetal c I5J Catpofiiagin PaRBieral c
IN Bopicaorplune Pateoteial c 136 Cefaetor Onl B
109 Buprepcon Itydraltleriita Oial B ifl Celadrnxyl Oral B
Pada proses menyusui, pemberian beberapa obat(misalnya 110 Bnsporio Oral B US Cefalexin Oral b
U1 Bawlftn Oral b 159 CehlMia B
ergotamin) untuk perawatan si ibu dapat membahayakan "IIJ" Bttlalbitai Oral CAD 160 Ceramandole Pefcntenl B
iii BtilaetMuaole Vaginal C 161 Ceftpittn B
bayi yang baru lahir, sedangkan pemberian digoxin sedikit

iU Butoipiienol ixnnte Nuai CAD 162 Ceratiizia B


pengaruhnya. Beberapa obat yang dapat menghalangi lU BBtnpi|ylin
Patcsletal CAD
D 163 Cefazolin PaRMcnl B

proses pengeluaran ASI antara lain misalnya estrogen. 116 Btttnpium bromide
CibeisoUii Oral
C
b
Tsr
163
CetdiRir
Cefdiroica
Oral
Oral
B
B
118 Ciffetn B 166 Cetipime PxTenictsI b
119 {jtleifedoi Onl B
Keracunan pada bayi yang baru lahir dapat terjadi jika obat IM Ciletpetriel
CAD
C 168
Cenaime
Cehnetazole B
Ui Cttciiimin KItaal C Cefonicid B
bercampur dengan ASI secara farmakologi dalam jumlah PaicnieRt c
ill Ctleiniol Oral CAD 170 Cefoperazone PiiteRlenl B
yang signifikan. Konsentransi obat pada ASI (misalnya Paiameial CAD
123 Ctbhitn B ill Ceforadine B
iodida) dapat melebihi yang ada di plasenta sehingga dosis
terapeutik pada ibu dapat menyebabkan bayi keracunan.

51

on
LAMFIRAN 4
nDAFTARINDEK KBAMANAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN PETUNJUK PBNGGUNAAN
Beberapa jenis obat menghambat proses menyusui bayi
OBAT (misalnya phenobarbital). Obat pada ASI secara teoritis
_dap^at menyebabkan hipersensitifitas pada-bayr^ateupun-
NO GENERIK __CARA JCAXEGORl- NO GENERIK CARA KATEGORI
FEMBERIAN PEMBERUN dalam konsentrasi yang sangat kecil pada efek farmakologi.
i' Abuavir Onl c 39 Andodidne Onl c
} Abdxfan^ Paicsttnl c 40 Ainemtimkloiida Onl 8
3 Acaboia Oiil B 41 Aimbobittl Onl
PMcntenl
D
D
Perubahan fisiologi selama kehamilan dan menyusui dapat
4 AwbiBolol Onl
PticDten)
C
c
4i Aneuybw Onl C berpengaruh terhadap kinetika obat dalam ibu hamil dan
3
6
Aeeuioltndde Ord
Onl
c
c
4?
44
AonxIdUis
AmpbcteddB Pueotenl
B
B
menyusui yang kemungkinan berdampak terhadap
7 Aectbytdioline OpdMlmifc c Amncilis
Ibnlnl
Onl
B
B
perubahan respon ibu hamil terhadap obat yang diminum.
cfalotlu
■octybystclne lidnlid B Aiimenvir Onl C
B
9 Accclovir On! B 47 Ararioooe PtitOtnl C Dengan demikian, perlu pemahaman yang baik mengenai
Pmntenl B
OpOudsBk B obat apa saja yang relatif tidak aman hingga hams dihindari
Ibnkd C
10
11
Aeltntia Onl
On]
B
B
48
49
AoMDslida
Aomtiezale
Onl
Onl
c
c
selama kehamilan ataupun menyusui agar tidak memgikan
12
13
^^dapalefic
Adeaotiae
Ibdkal
Pmatcnl
C
C
30
31
AfSMolinc
Atiti Inbidur Puedenl
c
c
ibu dan janin yang dikandung ataupun bayinya.
Ceasulvd
Cotrabx^
"U AlbenJnole Onl C 32 And thmnlria 111 Pucntenl c Untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan
Albanjn Pansiml c 33 Apnelontdine Onbilidk c
IS
16 AldonKduMOB Torikal c i* AnMiiaa Pumenl B obat pada ibu hamil dan menyusui, maka apoteker perlu
17 Aldedtokin Ptnsienl c 33 AttoibicMid A
IS Aleodnnc icid Onl c 36 AtDinidBise Paimtenl c dibekali pedoman dalam melaksanakan pelayanan
19 -Affiesuoa Puniltnl c 3> Asmtnao B&C .
20 AlKbsenua PuralenI c
3^
Asdno Onl C& kefarmasian bagi ibu hamil dan menyusui.
21 Allowiino! Ont c Attemizote Onl c
Alsictraa Onl B 60 Amaiw Onl B

23
HvdroUorida
Alanzolin) Onl 0 61 AUaotol om D
1.2 TUJUAN
34 Alprastadil Panattnl X 62 AtonosntiM Onl c
Unthal c
2S AliciilMe PuentenI c 63 AtervMUdn X Memandu apoteker untuk melaksanakan pelayanan
26 Altictanin. Onl D 64 Onl c
27 Alii.tiJlln. Onl C 63 Atncniaa Pamdcnl c kefarmasian dalam penanganan ibu hamil dan menyusui.
lOdmk^ bcdixn
28 Anentadiw Onl c tA Ampine Ophtibnk c
Onl
Pundenl
c
c
1.3 SASARAN
29 Amdwdiae Ibdkd c 67 Auniia. om c
AmfesniDoiM B 68 Aunditic om B
30
Apoteker di rumah sakit dan komunitas
.

31 AoSfBstiae Pamaenl c 69 Amhlsprine om D


Flitntem D
32 Araikuis Pmnlenl D 70 AzsliicAcid IbeUnl B
Atdlorid Onl B.D 71 Asdmateya om B 1.4 GLOSSARY
Putnlenl B
3^ AinloeapioicacM On] C 72 AitieoDMS Piieotem D

33
Pmnten]
Onl
c
D 7? BKwneilin om B
Aerola ; Daerah kehitaman sekitar puting susu
36 AininefiiyUlae Onl C 74 Bicitnsln om C
Ptnnttnl c Panoitnl C
Rwnl c ■nmkal C >- Alat bantu puting susu (Nipple Shield): Sebuah alat
37 Andodinoe Onl D 73 B«elofeo om c
Pmnenl D
76 BuiUxiaiab
Pueatem
Pwtnlcm
c
B
yang terbuat dari plastik berbentuk cincin dan
31 AnteipibyUa Onl C
mempunyai puting susu yang terbuat dari karet yang

50
LAMF1RAN3
kadang-kadang dipakai ibu-ibu di payudara ketika DAFTAR PIUHAN OBAT UNTUK KASUS-KASUS YANG SEEING TERJADI

menyusui. Mat ini sebaiknya jangan dipakai karena INDIKASI EFEK KETERANGAN
JENIS OBAT DDSIS
dapat meragukan bayi tentang puling susu, menimbulkan TERAH
• Atplrlo dotit
SAMPING
ANALCBTIK ASPIRIN
cara menghisap yang salah, mengurangi rangsangan teadih teltra*
■umtl bU nilak
plimU dao dlekskmikta ekb bayl ban tihir
dcapa ktccpalaa yaag Icbtb tarabal daiiptda
onag dewoit fconaa Juar ckakttal maiib bchun
terhadap puling susu dan berkurangnya persediaan dan ra ence|ah
hipctteafi yaai
dliadakai
RUltflg.
• Btyl dati nonet aiaalla yaag maadapal drnia
«CT^ aecan ttneera (toaajaeg kcbonHaa
aliran ASI. fcchtmilaa daa
tclardail
iwtnalukaa wtkm S hiri eatek raadbeteg obn
pcrlunbabao tcfscbttt.
tatnalol • AspbfadaabimUitidaktBSialiaenpoqrcicftk
Apnea : Berhenli nafas bemk apapaa pada perkembtagaa iltlara
kodiovaikBlar ta^a.
PARASETA
Mctn laa* telqil pcaelltiaa pada biaataag telab
> Farmakokinetik:Aspek kinelika yang mencakup nasib MOL mtavatibftkaa lidak adaarckmcn^kaa pada
potanbaagaa jnia daa ptascata
obal dalam darah yailu absorbsi, dislribusi, melabolisme, ANTIHISTA
Dltniafkaa icbacti analtetlk riniaa alllhaa
MUALA
dan ekskresi. MinmiH MIN
lampakaya amaa lelapl maagkla ada (aato
httbaagaa yaag reaggaog anlaia maklozla daa
cacal mala bawaaa
• PretnelailnmBB|ktobokailaadaB|aaliaf|Iaya
> Farmakodinamik : Aspek efek obal lerhadap berbagai • Obal tai Iclth
tatMeMldhl<*»tiii«Baf!«lbaaafii
• Komblaatl nMloklopnmld dan emtpraMl Itlab
METOKLOP dhdhi ddam faal elbk pcKCgabaa aqdrad landxmg
organ lubuh dan mekanisme keijanya. RAkUD ditoaakta pida
kchaadlan lasjat datni aeetlati abitcltl.
daa dalam • OtMpmol ecildangnn maloktefcairidpaitalenii
paaaafaaan nmnmnya baibaiil mangarangi kaaacmaa
>Fetus/Janin : Buah kehamilan pada masa pasca biparamaalt atandaadntag daa volameaya icbckira diberlkaa
aacMti
(tavldanm
embrionik (> 12 minggu selelah ferlilisasi sampai • Meloklopramid
dlpiaakaa dalam
peraatlaaa daa
kelahiran) a a b e 1 a m
pemberiaa

> Insufisiensi: Keadaan tidak mencUkupi /lidak memadai NYERIULU


HATI&
ANTAS1DA Aatatlda alamialam
yaof diberlkaa hidtekiida alaa raagnetlara Irlliltkal boleh
teadlrlan dipal diguaakan. ineikipiia
unluk melaksanakan lugas yang dibebankan OISPEPSIA
ncRltriwlkaa tenMb • ANaiidaMaBkalauinmimimpadaliltnsurkediia

ANTACONIS • Uatnk reeaainaBi


digui^ ccbehtm pcmb^ ancaleai ufflum aabtk
Iritabilia; Respon abnormal lerhadap rangsangan yang RESEPTOR-
H,
utktti ptptiktiRi
dalam ptaklefc ickaio leiarca unluk mcagurangl keatamaa
aoa-obsttiri Itnbung daa raaaccgah oiplitl atom landiaag ka
halus poto-pau.
• Slmalldin dan ranltldln ditkakrcalkaa ka dalam
ASL tclapi tidak ada dale yaag fnengctankai adaaya
efak hcibohaya bafi bayL
Jaundice : Sindrom yang dilandai dengan SUKRALFAT
hiperbilirubinemia dan penumpukan pigmen empedu kchamllan dl Inggtis. Iclapi obal la! mcnipakan
icnpi yaag tfckiif oMuk ulkiu pcpllkum daa tdoh
diaajarkaa ualnk diganakaa pada kebandlan di
di kulil, membran mukosa dan sklera dengan akibal Aractika Sccikat karena lidak diabaorptl.

pasien lampak kuning


Acuan:

> Labor/ persalinan :Proses keluamya rahim dari janin Rubin, Pefer. 1999. Peresepan Untuk Ibu Haiml, Peneibit Hipoknties. Jaknrui
ke dunia luar.

>■ Malformasi: Kelainan benluk / cacal.

49
LAMPlBftNZ— — — > Malformasi kongenital: Cacat yang ditemukan saat
KONDISI INFEKSl UMUM PADA KEHAMILAN DAN TERAPI YANG DIANJURKAN
kelahiran bayi (terjadinya cacat pada saat dalam
Koadisi Terapi pilOuui kcdua Komcptar —kandungan)
NiuofunalsJn,sttUtgnndd. F»b bekmbtb nboplocaiUk,lenpi
ma trictnpiba(ma ko* li^mxiiysbcihainaia lebaa?•10 bari.
•uaslsiitistlm iiebt ieuitif)ma tefakksio per
md trimokSMol) Sbdtb linn scdeifaiaa nuogkia raeoiberi > Mastitis : Peradangan payudara yang dapat disertai
ic^oos mbbbptab tuQilil mu
atau tidak disertai infeksi

> Neonatal: Masa selama 4 minggu setelah kelahiran.


Scfiooksim, aiB^sUia iatrtvcu
PieloaeMb ■bit
(tila isdai leoihif) Gamamia isnvcM > Neonatus: Bayi bam lahir sampai usia 4 minggu.
Fitintitis BooilpCQbUia imveoa (Utou EritrBOBiia bm Cmua: 70 • soft kattti fttbtb*
eoiitH). pnAain peoiiUIn dbtaUua oldi vbu* > Organogenesis: Proses pembentukan organ
Bnokki* AznpbUia pcronl mu
MDokibfllo
Eiitnmibin
>- Osteopenia: Kerapuhan tulang karena berkurangnya
Kilau muR^tio
FOeuaoDia Isbtris Eriamabb
unsur-unsur pembentuk tulang
Erimtokln olot ribra&ta
ErftTomisfa Menirat wiinm fcelomwk keni
Tbipicodokveitb: > Osteoporosis: Kerapuhan tulang karena berkurangnya
SeeptskiritBs
matriks / struktur tulang (tulang keropos)
Oman Seftaotai ittu iprktinwniiin Spcktbooibb kilaa puien ekiii tetiiadip p-

lofdoi yui ^ixbabka Eritrombiaperonl PriTnnnMnti*~**Hy


lOboi
«>i»™ i - > Ototoksiksitas : Kualitas bersifat racun bagi /
Rsfihksbuauk
mengeluarkan efek memsak terhadap saraf ke VIII /
LttAuQg no 1 dotii wTBalSo l<)oibk»«b)Btaio)
terhadap organ - organ pendengaran d^ keseimbangan.
CBpodtl
1 • 3 datb MBBlobiUa dn isiB 1.3 tab ttauiabb pha
kUvulout thanoaSSsA iMOonSdazol > Post natal: Terjadi setelah kelahiran
Tbbofculods Kitopbia+iiMbzid-f gtfMcpbb «faa boniirid teadaknya
mImw. Q tiin«i ilm atWifciilal
cuuobuti^
seboia 3 bolaa. IbaUhaa pWtasb
hendakRva dftenSwa deMuUieflhild
> Fostmatur: Usia gestasi / kandungan yang berlangsung
CoQtiniitSo isnvcoa (dm Scfaloiporin tpekmoa hm
UhHtaka

Untuk awaepkkaa patogca penytab ada


lebih dari 42 minggu
Sepcb toiai yisg udc
tOTUfuotil pcablUaaatipicudoinaaM boavcsa (septa (doniktba keinuagkbao OBluk loeoktibBkkaa
fentaabia kalau oiianbDM Roon Istfaadap
faoiaveoa, Djuaikb ditanbab
denciaoenonHiazol
museftwidiiD)
.l«innilm telah > Prematur: Usia gestasi / kandungan yang berlangsung
pMmpiBiauakin itipwtt yaat mwnuaikan
antara 20 - 38 minggu
Adian:
> TVimester pertama: Kehamilan 0-14 minggu
Rubin, Peter, 1999, Peresepan Untuk !bu Peneibit Hipokrates, Jakarta
> IHmester kedua: Kehamilan 14 - 28 minggu
> Trimester ketiga: kehamilan 28 - 42 minggu
> Telaah ulang regimen obat: Suatu proses kegiatan

48
«i«w

yang dilakukan oleh apoteker sebelum obat disiapkan Obu islipmttl:


Pipaiita KtmniUaa tmn
Mchndtzoi HinM
atau sesudahnya untuk menilai kesesuaian terapi obat TUbecducI
PtttOBttBld
Httl-hui
Htd-bul
unio|(siti
Kttnasia(J<tik Kuminia lidik tlibukUkm
dengan indikasi kliniknya, mengevaluasi kepatuhan ObtI<alivini(:
ilffiohtkMi

EnMotablkptdt KMotB bite adi infckci yaif mtofiacain Ji«i


pasien, mengidentifikasi kemungkinan adanya efek Amnliilla Hbdni
Mmttni fit tta.obtl taUvbiu ^ffl( btik cHbMtri
p*d* kdMoiitan
yang nerugikan akibat penggunaan obat, serta
KttnmtMntti twrn.
memberikan rekomendasi penyelesaian masalah. AiIUoi^
tettpi foatkm htsyi
Rliikoteodtii.
Bcb^aatbcfti
"paffSHt
Itb3ibct«d«^ida laafkiltB'*
rislfaaya
> Usia gestasi: Umur janin Hbdiri
Baku tcauni uauuiiunyi Imuniitl votUul KtV
Bdnm dBibltta p«da
Vidtttbb ktbindtD
Zidovudln TentsfeAptdi
>• Usia kehamilan : Umur hamil (ibu) btBtUM
HBjriMi&Ulballl
tCBl^
ecntoccnkU**

Aoian:

Rubin,Peter,-1999,Pensepan Untuk Ibu Hamil,Peneibit Hipokiates,Jakarta

47
pada UaatsiitaUaOidae di dalam(i|i pada BAB II
eaak kocU, M(R||SI||U DNA bakltii,liaito

(^]nn|ban).bani Huxbh Vim adafrtnalinian padakeltanslaa^lilul KEHAMILAN DAN MENYUSUI


isiiSkaiibailua: wirn nrififilrfil
Siponokns)

oobatin,efiobebi,
peflobwin
NitnCtnnliOQ Ketnunjloaao onao RHiko iMiiiii htmoliilt pada defUitmi glukMa- 2.1 KEHAMILAN
VnfcoRsnisia, Hati-bui iidik t KfiiTiBun pitft nwnfftt
tttkofrfmin Disidakn wtuk bnoilepili tlalilokokui benu 2.1.1 PROSES KEHAMILAN
MitooUdtdn
t lanjuiaa
Erilioniiia bw
stem)
Kcsuitkiaan aman Proses kehamilan di dahului oleh proses pembuahan
EritlDlBillD
cttdtf
Hiadai
satu sel telur yang bersatu dengan sel spermatozoa
KlmUiiniiio, Hiadan Kolitii pMadamcintinaaia pada iba Hmdart
QzitiDniltio, iiakomitii)
<]«) Uiadindtin
kccuali kalau lidak loKdia obal lain yant ooodi dan hasilnya akan terbentuk zigot. Zigot mulai
MMwidaDl Hati'hati Ruitolaontis
loralaicnou
lidak ada bukb ttnlaag ttnln|tiii>iiat poda
misuiia. KaiBtiia|asinun(kinltbibbmdart
membelah diri satu sel menjadi dua sel, dan dua sel
Ktoraatfaikol Hiadan Siadrombayi tdabu Bukti yang Kdikil UslaD|afck lakil pada jaaifl menjadi empat sel dan seterusnya. Pada hari ke
pada kdi^laa awal.tag*)akan kemungkinan
diakraiia danh pada ibu. Biauaya pilihm yang
lebih aman daoat dibuai
empat zigot tersebut menjadi segumpal sel yang
ODtitubakulostt:
Rirtmpiiia HaM-hatI Prtdarahan poacaaalal HIndart pada ibu yng moidenia pcnyakil hali. sudah siap untuk menempel / nidasi pada lapisan
Tnatoftnesiut dnii Uagfl pada bm^g.
•<1 Keutlungan mungkia Icbdi hetar dart ra^riiiko.
Hendalaiya dibcrtkan vilamin K pada ibu dan
dalam rongga rahim (endometrium). Kehamilan
neooaiua
dimulai sejak teijadinya proses nidasi ini. Pada hah
ketujuh gumpalan tersebut sudah tersusun menjadi
lioQiiiid Anaa itaaui pada ibu
OlunteMl
Aiampin.
ICcnu>|luaaa*n»a
Kamu8{baan aniaa
Sckanng tcdikildiiuDakan lapisan sel yang mengelilingi suatu ruangan yang
miiwialiuJil Kannikinananan Haayi adasedikil iafcnnaii
nrazimnid Hati'hali berisi sekelompok sel di bagian dalamnya.
OImi fsiifuDji: Sebagian besar manusia, proses kehamilan
Anbtnitto Had'haii Infonnaii ledkit, kcamaaan bdum parti

nusUMia Tmoieull pada lafonnaii icdikib keamoaa lidak teqamiD


berlangsung sekitar 40 minggu (280 hah)dan tidak
Hiadart
KfffHpfmiiifTlj
ndaaud
Haii-hati bisauat Diabtoipai dan pcngiwaan lopka]vagina
lebih dah 43 minggu (300 hah). Kehamilan yang
MikonuiH HaU'hali
berlangsung antara 20 - 38 minggu disebut
GnMoTulvui Hiadan
Ntiuria(Mpila)} Kenxinibaan anan Tcratogenik pada
binalanf
kehamilan preterm, sedangkan bila lebih dah 42
OiM oMimalsb:
UoiQlwm Kcmuaibnan anaa Kcamann letjamia dalam dniia rendah,kecuali minggu disebut kehamilan postterm.
UBittk laporan yangjanag untang gangguan
pfntff nfVCT|adt
Menurut usianya, kehamilan ini dibagi menjadi 3
MuagUn Ikratoftnaiiai dilapxkan pada likui,tttapi lidak
yaitu kehamilan thmester pertama 0-14 minggu,
Kin* Hiadart

Fboiuanil KcmntkiBaa aman


tnenyaboblun
k«|i^am
ada bioll yang nuyakinkan pada manutia,
Mamhiprim dan faatidar lelab dikailkia dengan kehamilan thmester kedua 14 - 28 minggu dan
MnxUn»<Iaa Hiadart kamaiian
dgpton kehamilan trimester ketiga 28 - 42 minggu.
(malopitn)

nnraetaRSD daa
nifakdoktin
Hiadart
Gangguan pada kehamilan
(bntidar)

□ Mual dan muntah

46
LAMPIRAN - LAMPIRAN
□ Liur melimpah LAMPIRAN 1.
OBAT ANTIMIKROBA DAN KEMUNGKINAN EFEK BURUKNYA
□ Tekanan pada dada
□ Lemah dan pusing Eftk Baruk pada lanin
IVimcster "Mnestcr kedua St
□ Sariawan pertama ketiga
Al<iii: kemangkinin Seinua beniiA ^laklam yang blau dip
p«niiUiii Kcniungkmin unu
menMniltiuii jinia dinjatikia atnui
(beozifpeobUiB A
□ Gangguan buang air besar reMbimetll peniiilbi)
Alei|l: kenunikinm Huya adi ledlkll mrormul leupi tidak ada yang
: Pniti1uik«i^l>nu Keniun|kuiin itnu meagcainkiM peningkHan inktliiia*
□ Varises cnenieniitis.^ Janin

Alergi : kecnungkintn Sedikil iniormtai yang ada. Maiuk akal entuk


□ Wasir atau ambeien , menienutiuai Janin menghiadari fortnulaii prodnit daa
I menggunakanimpiaiUninduk
Prodaf An{^tin:
TiltRipisilm.
□ Kejang kaki pivunpijIIUi,
. Aleft': ketnimtkiw
□ Keputihan ■ mensenaiimi janin
Anoksiiilin dan uvn Alergi: kcmuntkinan
nKitieniitisaijjtDin dllUDdari umipi ada lapotin yang lehlh
klmruhfiU btrcengalaman

PenitillR Kccniin|kintin anun Alergi: kemungkinan Hanya dan sedlkic mloimasi. Disediakan uatuE
mensentlliuii janin lertpi infeksi uriua yang dUebahkin nieti baklen
2.1.2 PROSES PERKEMBANGAN JANIN (MlpitiidnRnAU:
Kubeniilia,
yang mnun
ffietloilsilin,
Tabel.l Proses Perkembari|an Janin uliiilin.
likanilia.
prueratiltn
bakal janin mengalami bentuk fisik dianiaranya zygot yang kemudian membelah Poilnlin Kemunjkinan imui Aleigi : keiniingkinan
menxnuiisasi janin
diri Jadi puluhan sel dan pada akhimya bakal janin tersebut berbentuk seperti uuUiarihAebii:
FlukMuolln dan
klolcaailin
"koma" i^filosponn otol: ~ Aleigl: kemungkinan Hanya dtn aedikll InluRnaal khinuanya uniuli
Sefilekun. mcnMnsiluaai janin yang batu dipeikenalkan (aefDubn.
lefaklior,
.wtp^ksim)
jefradin
Sefalmpona injeksi AJergi: kenuagkrntn Infotmasi aedikll. Agen ini imingkbi aman dan
menseaiilUaii jBDin rmifigkin merupnkan pilihin yang cvkdp manl
BLN KE- KETERANGAN nkd unluk mengobaii inrekii berai C^i yang
tnengandung nntai umping M-mellllinlcKunl
tcinjolan jantung yang telah terbentuk dalam rongga dada hcndaknya dihindiri alaa daaar pemikiran leinli.
• yokni, ganggnan pada meiaboliame vilamin K
dan mulai berdetak dan sudah mampu memompa darah (ifamandnl dl Ingarir)
Reaiko kdih beiar untid: obai yang Icbih eral
ke seliiruh tubvih embrio teiiiul pi^ pMein. miulnya (uirafuratol.
daripada lulfamctnkiaavl
Menuju usia ke 5 minggu. tulang punggung, sistem dan Rnko tcordis leraiogcnik Han anlagMiia aaam
Kemungkinan iman
otak mulai bcrkembang folai. Riaiko anemia megalohlaitik dapal dieegih
dengan aaam folirral
Ko-tfimoklUM
Banyik aekati pengaJamin icniing keamanannya
dalam Irimesler penimt
(uimeioprtm din
intfimetokmol)

minggu ke sembilan mulut dan hidung janin saat ini sudah AminoglikDtlda: Himlan
terbentuk dan terlihat jelas SiiepMMniain
EXektir pada xptia teriua, diperlukan pengujiin
yang lenlut

menipakan awal dari trimester kedua sebagai tahap utama Kemungklnin aman Alergi; ktmengunui
mensenslilusl lanln
pcrkembangan janin
Banyak pengalaman men|e.aaflkankeanantnoya.
Depoaiai dalam inlimu vana aedane bettumbuh
12. MIMS. 10?nH ed '^OQS, Indonesia. Janin sudah bisa inembuka dan menulup mulutnya serta
nnilai ni-fi-ik'-iV-ti!} genikiai nva.nghisap dan menslnn
13. Riordan, Jan, EdD,RN,IBCLC, 1996, Buku Saku Berat janin bertambah sampai 65 g dan panjangnya 1^0
Menyusui & Laktasi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, cm
Jakarta.
Tungkai dan lengan lerus tumbuh dan panjang janin 39
14. Anoniin, 1995,Modul Manajemen Laktasi, Ditjen Pelayanan mm.

Medik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta minggu ke sepuluh, bagian luar lelinga janin sudah lampak.
15. Anonim, 2001, Mastitis Penyebab & Penatalaksanaan, Pada Kuku jari tangan suduh terbentuk dan sudah mampu
World Health Organization,Penerbit Widya Medika,Jakarta menekuk langannya menjadi setengah kepalan
Bagian luar alui keluminnya sudah terbentuk
Lengan, pergelangan dan jari-jarinya sudah dapai ditekuk
dan mengepal.

16 nunggu) minggu ke 17 bisa menghisap jempol, bobotnya sekiiar


285 g.
Gigi susu dan tunas gigi sudah berkembang di dalam
gusinya.
Tumbuh rambui di kelopak mata, alls dan kulit kepala.
Hampir seluruh sistem di dalam tubuh sudah mulai

menjalankan tugasnya termasuk sistem saraf


• Alat kelaminnya sudah terbentuk dan betkembang dengan
balk

• Sel darah putih sudah terbentuk, kulit janin pun sudah


menebal dan tidak tembus cahaya.
• Bobotnya sekitar 425 g dan panjangnya 30 cm
• Detak jantung bayi dapai didengar dengan menggunakan
stetoskop di perut ibu.

• Kelopak mala janin dapat membuka dan menutup,


jantungnya berdetak 150 kali per menit.
• Otot-olol tubuhnya kian kuat, bobot janin sekitar 150 g.
• Kulit dan tubuh janin yang kurus akan tampak berisi
• Paru-paru dan otaknya belum berkembang serapuma
DAFTAR PUSTAKA
■ vn (24-28 minggu)
namun saraf dan jaringannya sndah bcrfungsi
• Pada usia 33 minggu, kuku jari tangannya tumbuh
sempuma. 1. Anonim, 2005, Interaksi Obat. Ditjen Pelayanan
• Panjang sekitar 43 cm dengan bobot 2 kg. Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan
• Bakal bayi mulai memproduksi hormon kortison yang RI,Jakarta
membanfu menyempurnakan pembentukan paru-paru
2. Anonim, 2000, Daftar Obat Indonesia, Jakarta
agar siap bemafas saat dilahirkan.
3. Anonim, 1999, Laporan Penelitian Praktek Kerja Profesi
Vin (28-32 minggu) di RSAB Harapan Kita
• Di akhir bulan, kepalanya umumnya sudah benar-benar
masuk ke rongga panggul dan siap untuk dilahirkan. 4. Harkness, Richard, 1984, Interaksi Obat, Penerbit ITS,
• Beratnya 2.75 kg dengan panjang sekitar 45-50 cm Bandung
• Pada bulan ini normalnya bayi berada di posisi siap untuk 5. Rubin, Peter, 1999, Peresepan Untuk Ibu Hamil,Penerbit
Hipokrates, Jakarta
6. Anonim, 2004, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
IX (36 minggu)
Vemix yang melindungi kfflitnya dari cairan amnion Kesehatan Ibu dan Anak(PWS-KIA).Ditjen Bina Kesehatan
mulai lamt, Masyarakat, Direktorat Kesehatan Keluarga, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta
Janin di usia 39 minggu sudah dapat menjalankan fung.si
tubuhnya sendiri. 7. Anonim,2004,Pedoman Pelayanan Farmasi(Tata Laksana
V
Bobotnya sekitar 3 kg dan panjangnya sekitar 50 cm. Terapi Obat) Untuk Pasien Geriatri. Ditjen Pelayanan
Kesehatan dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta

2.1.3 MASALAH YANG SERING TERJADI PADA 8. Katzung B.C., Basic & Clinical Pharmacology, 6th ed.
1995, Prentice-Hall International Ltd.
KEHAMILAN
9. D.C.Knoppert, Safety of drug in pregnancy and lactation
> Toksoplasmosis in Pharmacotherapy Self-Assessment Programm, 3rd ed,
Penyakit ini merupakan penyakit protozoa module Women's health, American College of Clinical
Pharmacy: Kansas 1999:1-24.
sistemik yang disebabkan oleh Toxoplasma
gondii. Pola transmisinya ialah transplasenta 10. Milsap RL., W J. Jusko Pharmacokinetics in the infants,
pada wanita hamil. Bila infeksi ini mengenai ibu Environ Health Perspect 102(Suppl 11):000-000 (1994)
hamil trimester pertama akan menyebabkan 20 11. Anonim, 2005, Indek Keamanan Obat Pada Kehamilan
% janin terinfeksi toksoplasma atau kematian dan Petunjuk Penggunaan Obat dengan atau tanpa Makanan,
janin. sedangkan bila ibu terinfeksi pada trimester Tugas Khusus Pelatihan Praktek Kerja Profesi Apoteker di
Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta
ke tiga 65 % janin akan terinfeksi. Infeksi ini
dapat berlangsung selama kahamilan.
Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan
—cara ; memasak daging sampai matang ,
menggunakan sarung tangan balk saat memberi
makan maupun membersihkan kotoran hewan
temak, dan menjaga agar tempat bermain anak
tidak tercemar kotoran hewan ternak.
> Sifilis

Penyakit ini disebabkan infeksi Treponema


pallidum. Penyakit ini dapat ditularkan melalui
plasenta sepanjang masa kehamilan. Biasanya
respon janin yang hebat akan terjadi setelah
pertengahan kedua kehamilan dengan manifestasi
klinik hepatosplenomegali, ikterus, petekie,
meningoensefalitis, khorioretinitis, dan lesi
tulang. Infeksi penyakit ini juga dapat
menyebabkan bayi lahir dengan berat badan
yang rendah, atau bahkan kematian janin.
Pencegahan antara lain dengan cara : promosi
kesehatan tentang penyakit menular seksual,
mengontrol prostitusi bekerjasama dengan
lembaga sosial, memperbanyak pelayanan
diagnosis dini dan pengobatannya, untuk
penderita yang dirawat dilakukan isolasi terutama
terhadap sekresi dan ekresi penderita.
> fflV/AIDS

Penyakit ini terjadi karena infeksi retrovirus.


Padajanin penularan teijadi secara transplasenta,
tetapi dapat juga akibat pemaparan darah dan
sekret serviks selama persalinan. Kebanyakan

11
bayi terinfeksi HIV belum menunjukan gejala BABY
pada saat lahir. Pencegahan antara lain dengan PENUTUP

cara: menghindari kontak seksual dengan banyak


pasangan terutama hubungan seks anal, skiining Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui,
donor darah lebih ketat dan pengolahan darah mempakan suatu panduan yang diharapkan dapat membantu
dan produknya dengan lebih hati - hati. para tenaga kesehatan temtama yang bekeija di sarana pelayanan
kesehatan dalam melayani ibu hamil.
>- Rubella(German measles)
Penyakit ini disebabkan oleh virus Rubella yang Dalam rangka peningkatan pengetahuan mengenai penggunaan
termasuk famili Tgaviridae dan genus Rubivirus. obat pada ibu hamil dan menyusui,perlu pemahaman yang baik
Pada wanita hamil penularan ke janin secara mengenai obat apa saja yang relatif tidak aman hingga hams
intrauterin. Masa inkubasinya rata - rata 16 - dihindari selama kehamilan ataupun menyusui agar tidak
18 hari. memgikan ibu dan janin yang dikandung ataupun bayinya.
Penyakit ini agak berbed^»dari toksoplasmosis Karena Pembahan fisiologi selama kehamilan dan menyusui
karena rubella hanya mengancam janin bila
dapat berpengamh terhadap kinetika obat pada ibu hamil dan
didapat saat kehamilan pertengahan pertama, menyusui yang kemungkinan berdampak terhadap pembahan
makin awal (trimester pertama) Ibu hamil
respon ibu hamil terhadap obat yang diminum.
terinfeksi rubella makin serius akibatnya pada
bayi yaitu kematian janin intrauterin, abortus Mudah - mudahan buku pedoman ini dapat menjadi acuan
spontan, atau malformasi kongenital pada dalam melaksanakan pelayanan Farmasi bagi ibu hamil dan
sebagian besar organ tubuh (kelainan bawaan) menyusui, sehingga dapat mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi bam lahir serta meningkatkan derajat
> Herpes simpleks (Herpervirus hominis) kesehatan ibu dan bayi di selumh Indonesia.
Penyakit ini disebabkan infeksi herpes simplex
virus(HSV).Pada bayi infeksi ini didapat secara
perinatal akibat persalinan lama sehingga vims
ini mempunyai kesempatan naik melalui mukosa
yang robek untuk menginfeksijanin. Gejala pada
bayi biasanya mulai timbul pada minggu pertama
kehidupan tetapi kadang-kadang baru pada
minggu ke dua atau ketiga.
Pencegahan antara lain dengan cara: menjaga

41
12
kebersihan perseorangan dan pendidikan
kesehatan terutama koniak dengan bahan
infeksius^ menggunakan kondom dalam-aktifitas-
seksual, dan penggunaan sarung tangan dalam
menangani lesi infeksius.

2.2 MENYUSUI

2.2.1 PROSES LAKTASl

A. Fersiapan Psikologi
Langkah - langkah yang harus diambil dalam
mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui
adalah :

• Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin


bahwa ia dapat sukses dalam menyusui bayinya;
menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan
menyusui adalah proses alamiah yang hampir
semua ibu berhasil menjalaninya; bila ada
masalah, dokter/petugas kesehatan akan
menolong dengan senang hati
• Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan
kerugian susu buatan/formula
• Memecahkan masalah yang timbul pada ibu
yang mempunyai pengalaman menyusui
sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga
lain

• Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga


lain yang berperan dalam keluarga, ibu harus
dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan
bayi sehingga perlu adanya pembagian tugas

13
dalam keluarga penyakit kronis sangat diperlukan. Apabila pemberian obat
tidak dapat dihentikan selama kehamilan, maka pengobatan
• Setiap saal ibu diberi kesempatan tintuk bertanya harus berada dalam pengawasan dan pemantauan dokter.
dan dokter/petugas kesehatan harus dapat
memperlihatkan perhatian dan kemauannya Selain itu,juga harus diberikan informasi mengenai bahaya
dalam membantu ibu sehingga hilang keraguan penggunaan beberapa obat selama menyusui. Beberapa
atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah obat dapat tepenetrasi ke dalam ASI melalui proses difusi
yang tengah dihadapinya pasif, dosis yang masuk biasanya 1-2 % dosis yang
digunakan ibu. Dengan ini maka bayi akan terpengaruhi,
B. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan sehingga penyuluhan penting dilakukan. Metode
• Ukuran dan Bentuk penyuluhan dapat diberikan dengan penyuluhan langsung
Tidak berpengaruh pada produksi ASI. Perlu (tatap muka) ataupun dengan penyebaran pamflet ke
diperhatikan bila ada kelainan; seperti masyarakat(melalui RS ataupun puskesmas)agar informasi
pembesaran masif, gerak^n yang tidak simetris tersebar dengan luas dan menghindari efek-efek yang
pada perubahan posisi merusak janin ataupun bayi.

• Kontur/Permukaan
Permukaan yang tidak rata, adanya depresi,
elevasi, retraksi atau luka pada kulit payudara
harus dipikirkan kearah tumor atau keganasan
dibawahnya. Saluran limfe yang tersumbat dapat
menyebabkan kulit membengkak,dan membuat
gambaran seperti kulit jeruk
• Wama Kulit

Pada umumnya sama dengan wama kulit perut


atau punggung, yang perlu diperhatikan adalah
wama kemerahan tanda radang, penyakit kulit
atau bahkan keganasan
• Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit,
kemudian dioleskan pada puting susu dan areola
sekitamya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai

39
14
penimbunan obat— desinfektan dan menjaga kelembaban puting
Harus dipilih rute pemberian dan pembagian obat yang susu

menghasilkan juinlah kadar obat terkecil yang sampai Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
pada bayi
Hindari atau hentikan sementara menyusu - Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila
Jika suatu obat digunakan selama menyusui, maka bayi duduk lebih baik menggunakan kursi yang
harus dipantau secara cermat terhadap efek samping rendah (kaki ibu tidak tergantung dan
yang mungkin teijadi punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
Sebaiknya dihindari obat baru, yang hanya memiliki - Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan
sedikit data satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu (kepala tidak boleh
menengadah,dan bokong bayi ditahan dengan
4.3 PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI telapak tangan)
- Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan
Informasi perlu diberikan kepada semua wanita yang
ibu, dan yang satu di depan
merencanakan kehamilan, peran farmasis selain
memberikan informasi tentang obat,juga memberikan - Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi
penyuluhan tentang kesuburan dan perencanaan kehamilan. menghadap payudara (tidak hanya
Informasi yang diberikan secara umum adalah untuk membelokkan kepala bayi)
menghindari segala jenis obat, alkohol, rokok, dan obat - Telinga dan lengan bayi terletak pada satu
penenang. garis lurus

Yang harus ditekankan dalam pemberian penyuluhan - Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
tentang penggunaan obat pada wanita hamil a^ah manfat Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan
pengobatan pada wanita hamil harus lebih besar daripada jari yang lain menopang dibawah, jangan
risiko jika tidak diberikan pengobatan. Contohnya adalah menekan puting susu atau areolanya saja.
pada wanita hamil yang menderita epilepsi,lebih berbahaya
apabila tidak diberikan pengobatan karena risiko teijadi
kejang pada ibu dan janin lebih berbahaya dibandingkan 2.2.2 MASALAH YANG SERING TERJADI PADA
dengan potensi kelainan janin sebagai akibat pemberian MENYUSUI
obat. Oleh karena itu, nasehat tentang pengobatan secara > MASTITIS
berkesinambungan pada wanita hamil yang menderita

38 15
Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat obat pada formulir yang dibuat khusus.
disertai atau tidak disertai infeksi. Penyakit ini
biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut Obat Yang Digunakan Pada Masa Kehamilan
juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. • Pertimbangkan perawatan pada masa kehamilan
Abses payudara, pengumpulan nanah lokal di • Obat hanya diresepkan pada wanita hamil bila manfaat
dalam payudara, merupakan komplikasi berat yang diperolah ibu diharapkan lebih besar dibandingkan
Hflri mastitis. Dua penyebab utama mastitis adalah risiko pada janin
stasis ASI dan infeksi.Patogen yang paling sering • Sedapat mungkin segala jenis obat dihindari
diidentifikasi adalah staphilokokus aureus.Pada pemakaiannya selama trimester pertama kehamilan
mastitis infeksius, ASI dapat terasa asin akibat • Apabila diperlukan, lebih baik obat-obatan yang telah
kadar natrium dan klorida yang tinggi dan dipakai secara luas pada kehamilan dan biasanya tampak
merangsang penurunan aliran ASI. Ibu harus aman diberikan daripada obat baru atau obat yang belum
tetap menyusui. Antibiotik (resisten-penisilin) pemah dicoba secara klinis
diberikan bila ibu mengalami mastitis infeksius. • Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam
■<»

Gejala mastitis non — infeksius jangka waktu sesingkat mungkin


• Hindari polifarmasi
• Ibu memperhatikan adanya "bercak panas", • Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis dan
atau area nyeri tekan yang akut pemantauan pengobatan pada beberapa obat (misalnya
• Ibu dapat merasakan bercak kecil yang keras fenitoin, litium)
di daerah nyeri tekan tersebut
• Ibu tidak mengalami demam dan merasa baik-
baik saja Obat Yang Digunakan Pada Wanita Menyusui
• Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus dihindari.
Gejala mastitis infeksius
Jika pengobatan memang diperlukan, perbandingan
• Ibu mengeluh lemah dan sakit-sakit pada otot manfaat/iisiko harus dipertimbangkan pada ibu maupun
seperti flu bayinya.
• Ibu dapat mengeluh sakit kepala • Obat yang diberi ijin untuk digunakan pada bayi
• Ibu demam dengan suhu diatas 34oC
umumnya tidak membahayakan
• Neonatus (dan khususnya bayi yang lahir prematur)
• Terdapat area luka yang terbatas atau lebih mempunyai risiko lebih besar terhadap paparan obat
luas pada payudara melalui ASL Hal ini disebabkan oleh fungsi ginjal dan
• Kulit pada payudara dapat tampak kemerahan hati yang belum berkembang, sehingga berisiko teijadi

16 37
Tatal^ksana pemanlauan^pen^unaan obat ; atau bercahaya (tanda-tanda akhTr)
a. Apoteker yang melakukan kegiatan ini hams memiliki Kedua payudara mungkin terasa keras dan
pengetahuan tentang patofisiologi, temtama pada ibu tegang "pembengkakan"
hamil dan menyusui,prinsip-prinsip farmakoterapi,cara Pengobatan:
menafsirkan basil pemeriksaan fisik, uji laboratorium • Lanjutkan menyusui
dan diagnostik yang berkaitan dengan penggunaan obat,
• Berikan kompres panas pada area yang sakit
dan ketrampilan berkomunikasi yang memadai.
b. Mengumpulkan data ibu hamil/menyusui, yang • Tirab baring (bersama bayi) sebanyak
meliputi: mungkin
- Deskripsi(nama, umur,jenis kelamin, berat badan, • Jika bersifat infeksius, berikan analgesik non'
tinggi badan, nama mang rawat/poliklinik, nomor narkotik, antipiretik (Ibuprofen, asetaminofen)
registrasi) untuk mangurangi demam dan nyeri
- Riwayat penyakit terdahulu • Pantau suhu tubuh akan adanya demam. Jika
- Riwayat penggunaan obat(termasuk riwayat alergi, ibu demam tinggi (<39oC), periksa kultur
penggunaan obat non resep) susu terhadap kemungkinan adanya infeksi
- Data basil pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan streptokokal
diagnostik • Pertimbangkan pemberian antibiotik
- Masalab medis yang diderita antistafilokokus kecualijika demam dan gejala
- Data obat-obat yang sedang digunakan berkurang.

Data /informasi dapat diperoleb melalui : Tabel.2 Penisilin Anti Stafilokokus


- wawancara dengan ibu bamil / menyusui atau Dosis harian
- catatan medis Obat
- kartu indeks(kardeks) Dewasa Cara

- komunikasi dengan tenaga kesebatan lain (dokter, Metbcillin (Stapbcillin) 4-12 Injeksi
perawat) Oxacillin (Prostapblin) 4-12 Oral, Injeksi
c. Berdasarkan data/informasi pada (b), selanjutnya
Nafcillin (Unipen) 4-12 Oral. Injeksi
mengidentifikasi adanya masalab-masalab yang
berkaitan dengan penggunaan obat Cloxacillin (Cloxapen,Tegopen) 1-2 Oral
d. Memberikan masukan/saran kepada tenaga kesebatan Dicloxacillin (Dynapen) 0,5-1 Oral
lain mengenai penyelesaian masalab yang teridentifikasi. Erytbtromicin (jika alergi 0,5 -1,0 Oral
e. Mendokumentasikan kegiatan pemantauan penggunaan
terbadap penisilin)

36 17
terhadap penisilin) b. Melakukan pengambilan riwayat penggunaan obat ibu
hamil / menyusui:
> KANDIDA/SARIAWAN - Meminta ibu hamil/menyusui untuk memperlihatkan
Merupakan hal yang biasa teijadi pada ibu yang semua obat yang sedang digunakannya
menyusui dan bayi setelah pengobatan antibiotik. - Menanyakan mengenai semua obat yang sedang
Manifestasinya seperti area merah muda yang digunakan ibu hamil/menyusui, meliputi: obat resep,
menyolok menyebar dari area puting, kulit obat bebas, obat tradisional/jamu, obat suplemen
mengkilat, nyeri akut selama dan setelah - Aspek-aspek yang ditanyakan meliputi: nama obat,
menyusui; pada keadaan yang parah, dapat frekuensi,cara penggunaan dan alasan penggunaan
melepuh. Ibu mengeluh nyeri tekan yang berat - Melakukan ceksilangantarainformasi yang diberikan
dan rasa tidak nyaman, khususnya selama dan ibu hamil/menyusui dengan data yang ada di catatan
segera setelah menyusui medis,catatan pembenan obat dan hasil pemeriksaan
terhadap obat yang diperlihatkan
Bayi dapat menderita ruam popok, dengan - Memisahkan obat-obat yang seharusnya tidak
pustula yang menonjol, merah, tampak luka digunakan lagi oleh ibu hamil / menyusui
dan/atau seperti luka terb3car yang kemerahan. - Menanyakan mengenai efek yang dirasakan oleh ibu
Pada kasus-kasus yang berat, bintik-bintik atau
bercak-bercak putih mungkin terlihat merasakan hamil / menyusui, baik efek terapi maupun efek
samping
nyeri dan menolak untuk mengisap. - Mencatat semua informasi di atas pada formulir
Pengobatan: pengambilan riwayat penggunaan obat ibu hanul/
• Obati ibu dan bayinya menyusui
c. Meneliti obat-obat yang baru diresepkan dokter
• Oleskan krim atau losion topikal antijamur d. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan
ke puting dan payudara setiap kali sehabis penggunaan obat
menyusui, dan seka mulut, lidah dan gusi e. Melakukan tindakan yang sesuai untuk masalah yang
bayi setiap kali sehabis menyusui teridentifikasi
• Anjurkan ibu untuk mengkompreskan es pada
puting sebelum menyusui untuk mengurangi 4.2 PEDOMANPEMANTAUAN PENGGUNAAN OBAT
nyeri
Tujuan:
Mengoptimalkan efek terapi obat dan mencegah atau
meminimalkan efek merugikan akibat penggunaan obat.

18 35
BAB IV Tabel.3 Pengobatan Kandida/Sariawan
TATALAKSANA PELAYANAN FARMASI
UNTUKIBU HAMIL DAN MENYUSUI Obat * Aplikasi

Nistatin - Oleskan pada payudara empat kali sehari


4.1 PENGKAJIAN / PENILAIAN PERESEPAN
(PEDOMAN TELAAH ULANG REGIMEN OBAT - Berikan supisitoria vagina setiap hari
(DRUG REGIMEN REVIEW)) Klotrimazol - Oleskan pada payudara empat kali sehari
- Berikan supositoria vagina setiap hari
Tujuan: (tersedia bebas)
Memastikan bahwa rejimen obat dibenkan sesuai dengan
Mikonazol Oleskan pada payudara empat kali sehari
indikasi kliniknya, mencegah atau meminimalkan efek
yang merugikan akibat penggunaan obat dan mengevaluasi Flukonazol Ounakan dosis oral tunggal 150 mg untuk
kepatuhan pasien dalam mengikuti rejimen pengobatan. kandidiasis vagina

Kriteiia ibu hamil/menyusui yang meBdapat prioritas untuk > CACAR AIR(VIRUS VARISELA ZOSTER)
dilakukan telaah ulang rejimen obat: Periode infeksius dapat bermula 1-5 hari sebelum
- Mendapat 5 macam obat atau lebih, atau 12 dosis atau erupsi vesikel. Lesi bermula dari leher atau
lebih dalam sehari tenggorokan dan menyebar ke wajah, kulit
- Mendapat obat dengan rejimen yang kompleks, dan kepala, membran mukosa dan akstremitas.
atau obat yang berisiko tinggi untuk mengalami efek
Kebanyakan ibu dan pekeija mmah sakit pemah
samping yang serius
menderita cacar air dan tidak berisiko. Ketika
- Menderita tiga penyakit atau lebih ibu mengidap cacar air beberapa hari sebelum
- Mengalami gangguan kognitif, atau tinggal sendiri
kelahiran bayi, bayi menjadi berisiko karena
- Tidak patuh dalam mengikuti rejimen pengobatan
antibodi ibu yang memberikan kekebalan pada
- Akan pulang dari perawatan di rumah sakit bayi belum mempunyai kesempatan untuk
- Berobat pada banyak dokter berkembang.
- Mengalami efek samping yang serius, alergi
Perawatan:

Tatalaksana telaah ulang rejimen obat: • Jika ibu sudah pernah mengalami cacar,
a. Apoteker yang melakukan kegiatan ini hams memiliki menyusui akan memberikan antibodi kepada
pengetahuan tentang prinsip>prinsip farmakoterapi ibu bayi. Menyusui tidak perlu dihentikan
hamil dan menyusui dan ketrampilan yang memadai • Jika ibu belum pemah mengidap cacar air,

34 19
ibu dan bayinya harus menerima vaksin B.Farmakodinamika.
varisela jika mereka sudah terpapar Mekanisme kerja obat pada ibu menyusui dapat
dikatakan tidak berbeda. Sedangkan farmakodinamik
• Jika ibu mengidap cacar beberapa hari
sebelum melahirkan:
obat pada bayi masih sangat terbatas dipelajari.
Kemungkinan sensitivitas reseptor pada bayi lebih
- ibu dan bayi hams diisolasi secara terpisah rendah, sebagai contoh, dari hasil penelitian bahwa
jika neonatus tidak mengalami lesi. Hanya sensitivitas d-tubokurarin meningkat pada bayi.
sekitar 50 % bayi yang terpapar akan
berkembang menjadi penyakit
- keluarkan ASIjika bayi ditempatkan pada
tempat lain
- jika bayi menderita lesi,isolasi bayi dengan
ibu; menyusui tidak dihentikan.

CYTOMEGALOVIRUS(CMV)
CMV adalah hal yang umum;50-80% populasi
memiliki antibodi CMV di dalam darahnya.
Organisme tersebut dapat dijumpai dalam saliva,
urin dan ASI. Janin mungkin sudah terinfeksi
sejak di dalam utems. Masalah kongenital yang
paling serius terjadi pada bayi yang lahir dari
ibu yang memiliki CMV primer selama
kehamilan
Menyusui merupakan alat yang penting untuk
memberikan imunitas pasif CMV pada bayi.
Anak yang disusui, yang diimunisasi CMV
melalui ASI akan terlindungi dari gejala infeksi
nantinya dan dari infeksi primer selama
kehamilan.
Perawatan:
Bayi cukup bulan

20 33
^tapi telap harus di^mpa.ASI dapat dibeiikan kembali Anjurkan supaya bayi cukup bulan disusui jika
setelah dapat dikatakan tubuh bersih dari obat dan ini ibu telah terbukti seropositif selama kehamilan.
dapat diperhitungkan setelah 5 kali waktu paruhjobat. Mengkonsumsi ASI yang~teriiifeksi akan
Rasio beneHt dan risiko penggunaan obat pada ibu mengarah pada infeksi CMV dan sero-konversi
menyusui dapat dinilai dengan mempertimbangkan : dari bayi tanpa akibat yang merugikan.
1. Farmakologi obat: reaksi yang tidak dikehendaki
2. Adanya metaboiit aktif Bayi preterm
3. Multi obat: adisi efek samping
4. Dosis dan iamanya tempi Pertimbangkan dengan hati-hati faktor risiko
5. Umurbayi. pemberian ASI dari ibu yang terinfeksi CMV
6. Pengalaman/bukti kiinik pada bayi prematur khususnya jika bayi
7. Farniakoepideniiologi data. seronegatif. Segem ke neonatolog untuk evaluasi
dan pembuatan keputusan
Farmakokinetika bayi.
Absorbs!, distribusi, metabolisme dan ekskresi pada > HEPATITIS B(HBV)
bayi berbeda nyata dengan orang dewasa. Kecepatan HBV dapat menyebabkan penyakit sistemik
absorpsi lewat saluran cema lebih rendah, misalnya (demam, kelemahan) dan ditularkan melalui
absorpsi fenobarbital, fenitoin, asetaminofen dan kontak dengan darah yang terinfeksi, sekresi
Distribusi obat juga akan berbeda kaiena rendahnya tubuh atau transfusi darah. Bayi yang lahir dari
protein plasma, volume cairan tubuh yang lebih besar ibu dengan HBV +langsung tertular, kebanyakan
dari orang dewasa. Metabolisme obatjuga lendah kaiena terinfeksi di dalam rahim.
aktivitas enzim yang rendah.Ekskresi lewatrenal pada Perawatan:
awal kehidupan masih rendah dan akan meningkat
• Semua bayi harus mendapatkan vaksin
dalam bebempa bulan.
hepatitis B setelah lahir. Selain itu, bayi hams
Selain banyalmya obat yang diminum oleh bayi melalui
menerima imunoglobulin hepatitis B(HBIG)
ASI, juga kinetika obat pada bayi menentukan akibat
yang ditimbulkan oleh obat. Yang perlu diperhatikan • Menyusui tidak meningkatkan risiko bayi
adalah bila efek yang tidak diinginksm tidak beigantung terinfeksi HBV
dari banyaknya obat yang diminum, misalnya reaksi
aleigi, niaka sedikit atau banyaknya ASI yang diminum > HIV/AIDS
bayi menjadi tidak penting, tetapi apakah si bayi Penularan HIV dari Ibu ke Bayi dapat teijadi
meminum atau tidak meminum ASI menjadi lebih selama kehamilan(5-10%),persalinan(10-20%)
penting.

32 21
normal setelah 1 bulan melahirkan. Karena itu
dan menyusui(10-15%). Meskipun secara umum
prevalensi HIV di Indonesia tergolong rendah pemberian obat secara kronik mungkin memerlukan
penyesuaian dosis.
(kurang dari 0,1 %), tetapi sejak tahun 2000
Indonesia telah dikategorikan sebagai negara
dengan tingkat epidemi terkonsentrasi karena Obat yang larut dalam lemak, yang non-polar dan yang
terdapat kantung-kantung dengan prevalensi tidak terion akan mudah melewati membran sel alveoli
HIV lebih dari 5% pada beberapa populasi
dan kapiler susu. Obat yang ukurannya kecil(< 200
tertentu (pada pengguna narkoba suntikan,PSK, Dalton) akan mudah melewati pori membran epitel
waria, dan narapidana).
susu. Obat yang terikat dengan protein plasma tidak
dapat melewati membran,hanya obat yang tidak terikat
Karena mayoritas pengguna narkoba suntukan yang dapat melewatinya.
yang terinfeksi HIV berusia reprodukasi aktif Plasma relatif sedikit lebih basa dari ASI. Karena itu
(15-24 tahun), maka diperkirakan jumlah obat yang bersifat basa lemah di plasma akan lebih
kehamilan dengan HIV positif akan meningkat. banyak dalam bentuk tidak terionisasi dan mudah
Dengan intervensi yang tepat maka risiko menembus membran alveoli dan kapiler susu.
penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 25-45% Sesampainya di ASI obat yang bersifat basa tersebut
bisa ditekan menjadi kurang dari 2%. Menurut akan mudah terion sehingga tidak mudah untuk melewati
estimasi Depkes,setiap tahun terdapat 9.000 ibu membran kembali ke plasma.Fenomena tersebut dikenal
hamil HIV positif yang melahirkan di Indonesia. sebagai ion trapping.
Berarti, jika tidak ada intervensi sekitar 3.000
bayi diperkirakan akan lahir HIV positif setiap Rasio M:P adalah perbandingan antara konsentrasi obat
tahunnya di Indonesia. di ASI dan di plasma ibu. Rasio M:P yang >1
Perawatan : menunjukkan bahwa obat banyak berpindah ke ASI,
• Ibu hamil dengan perilaku berisiko atau sebaliknya rasio M:P < 1 menunjukkan bahwa obat
mendapat paparan risiko terinfeksi HIV,segera sedikit berpindah ke ASI.
melakukan VCT (Voluntary Counseling &
Testing) untuk mengetahui status serologis Pada umumnya kadar puncak obat di ASI adalah sekitar
secepatnya. 1-3jam sesudah ibu meminum obat. Hal ini mungkin
• Bila status serologisnya negatif, dianjurkan dapat membantu mempertimbangkan untuk tidak
untuk mempertahankannya dengan memberikan ASI pada kadar puncak. Bila ibu menyusui
menghindari paparan menggunakan kondom tetap hams meminum obat yang potensial toksik terhadap
setiap sanggama, melakukan perilaku hidup bayinya maka untuk sementara ASI tidak diberikan

22 31
luga secara tidak langsung mempengaruhi jaringan sehat, dan melakukan evaluasi ulang serologis
jamn. sesuai anjuran(memastikan hasil pemeriksaan
Obatmungkin juga menganggu aliran oksigen^tau di luar'*masajendela'0-
nutrisi lewat plasenta sehingga mempengaruhi Bila status serologisnya positif, dianjurkan
jaringan janin. untuk melaksanakan profilaksis Antiretrovirus
• Obat juga dapat bekerja langsung pada proses (ARV Profilaksis), bersalin dengan seksio
perkembangan jaringan janin, misalnya vitamin A sesarea, dan tidak menyusui/menghentikan
(retinol) yang memperlihatkan perubahan pada menyusui sedini mungkin/menggunakan susu
jaringan normal. Dervat vitamin A (isotretinoin, formula (Exclusive Formula Feeding)
etretinat) adalah teratogenik yang potensial.
Pemakaian susu formula harus memenuhi
• Kekurangan substansi yang esensia! diperlukan juga
syarat AFASS dari WHO : Affordable
akan berperan pada abnormalitas. Misalnya
(Terjangkau), Feasible (Layak), Acceptable
pemberian asam folat selama kehamilan dapat
(Dapat diterima), Safe (Aman), dan
menurunkan insiden kerusaka^ pada selubung saraf
Sustainable (Berkelanjutan). Apabila kelima
, yang menyebabkan timbulnya spina bifida.
syarat AFASS tidak dapat terpenuhi, maka
ASI tetap diberikan setelah melalui proses
Paparan berulang zat teratogenik dapat menimbulkan
konseling mengenai kemungkinan penularan
efek kumulatif. Misalnya konsumsi alkohol yang tinggi
infeksi.
dan kronik pada kehamilan ,terutama pada kehamilan
trimester pertama dan kedua akan menimbulkan fetal Setelah persalinan, ibu dengan HIV positif
alcohol syndrome yang berpengaruh pada sistem saraf dianjurkan melanjutkan pengobatan ARV
pusat, pertumbuhan dan perkembangan muka. (ARV Terapi) sesuai Pedoman Nasional
Pengobatan ARV
3.2. Fannakokmetika dan Farniakodiiiamik Pada Menyusui Bayi dari ibu HIV positif perlu dijaga
kesehatan dengan pemberian nutrisi yang
A.Farmakokinetika
sesuai, dan diperikasa status serologisnya
Hampir semua obat yang diminum perempuan menyusui pada usia 18 bulan
terdeteksi didalam ASI,untungnya konsentrasi obat di
ASI umumnya rendah. Konsentrasi obat dalam darah Pasangan seksual dari ibu HIV positif
ibu adalah faktor utama yang berperan pada proses dianjurkan untuk melakukan VCT dan anjuran
transfer obat ke ASI selain dari f^tor-faktor fisiko- yang sesuai.
kimia obat. Volume darah/cairan tubuh dan curah
jantung yang meningkat pada kehamilan akan kembali

30 23
Bab III
kehamilan karena peningkatan beban jantung pada
Farmakokinetika & Farmakodinamik
kehamilan. Atau insulin yang dibutuhkan untuk
pada kehamilan dan Menyusui mengontrol glukosa darah pada diabetes yang diinduksi
oleh kehamilan.

3.1. Fannakokinetika dan Farmakodinamik Pada Kehamilan Mekanisme kerja obatpadajanin,


Beberapa penelitian untuk mengetahui keija obat di
A.Farmakokinetika
janin berkembang dengan pesat, yang berkaitan dengan
Selama kehamilan teijadi perubahan-perubahan fisiologi
pemberian obat pada wanita hamil yang ditujukan untuk
yang mempengaruhi farmakokinetika obat. Penibahan
pengobatanjanin walaupun mekanismenya masih belum
tersebut meliputi peningkatan cairan tubuh misalnya diketahui jelas. Contohnya kortikosteroid diberikan
penambahan volume darah sampai 50% dan curah untuk merangsang matangnya pam janin bila ada prediksi
jantung sampai dengan 30%. Pada akhir semester kelahiran prematur. Contoh lain adalah fenobarbital
pertama aliran darah ginjal meaingkat 50% dan pada yang dapat menginduksi enzim hati untuk metabolisme
akhir kehamilan aliran darah ke rahim mencapai
bilirubin sehingga insidensjaundice(bayi kuning)akan
puncaknya hingga 600-700 ml/menit. Peningkatan cairan berkurang.Selain itu fenobarbitaljuga dapat menurunkaii
tubuh tersebut terdistribusi 60% di plasenta,janin dan risiko perdarahan intrakranial bayi kurang umur. Anti
cairan amniotik,40% di jaringan si ibu. aritmia juga diberikan pada ibu hamil untuk mengobati
janinnya yang menderita aritmia jantung.
Perubahan volume cairan tubuh tersebut diatas
menyebabkan penurunan kadar puncak obat-obat di Kerja obat teratogenik.
serum,terutama obat-obat yang terdstribusi di air seperti Penggunaan obat pada saat perkembangan janin dapat
aminoglikosida dan obat dengan volume distribusi yang mempengaruhi struktur janin pada saat terpapar.
rendah. Peningkatan cairan tubuh juga menyebabkan Thalidomid adalah contoh obat yang besar pengaruhnya
pengenceran albumin serum (hipoalbuminemia) yang pada perkembangan anggota badan(tangan,kaki)segera
menyebabkan penurunan ikatan obat-albumin. Steroid sesudah teijadi pemaparan.Pemaparan ini akan berefek
dan hormon yang dilepas plasenta serta obat-obat lain pada saat waktu kritis pertumbuhan anggota badan yaitu
yang ikatan protein plasmanya tinggi akan menjadi selama minggu ke empat sampai minggu ke tujuh
lebih banyak dalam bentuk tidak terikat. Tetapi hal ini kehamilan. Mekanisme berbagai obat yang menghasilkan
tidak bermakna secara klinik karena bertambahnya efek teratogenik belum diketahui dan mungkin
kadar obat dalam bentuk bebasjuga akan menyebabkan disebabkan oleh multi faktor.
bertambahnya kecepatan metabolisme obat tersebut. • Obat dapat bekeija langsung pada jaringan ibu dan

24 29
dengan zat-zatrendogen di tubuh mengalami Gerakan saluran cema menurun pada kehamilan tetapi
metabolisme yang bennakna di plasenta. tidak menimbulkan efek yang bennakna pada absoipsi
2. Obat-obat yang inelewati plasenta akan memasuki obat Aliran darah ke hepar lelatif tidalrberubah. Walau
sirkul^i janin lewat vena umbilikal. Sekitar 40- demikian kenaikan kadar estrogen dan progesteron akan
60% dar^ yang masuk tersebut akan masuk hati dapat secara kompetitif menginduksi metabolisme obat
janin, sisanya akan langsung masuk ke sirkulasi lain, misalnya fenitoin atau menginhibisi metabolisme
umum janin. Obat yang masuk ke hati janin, obat lain misalnya teofilin.
mungkin sebagian akan dimetabolisme sebelum
masuk ke sirkulasi umum janin, walaupun dapat Peningkatan aliran darah ke ginjal dapat mempengaruhi
dikatakan metabolisme obat di janin tidak bersihan (clearance) ginjal obat yang eliminasi nya
berpengaruh banyak pada metabolisme obat terutama lewat ginjal, contohnya penicilin.
maternal.
Perpindahan obat lewat plasenta.
Obat-obat yang bersifat teratogenik adalah asam Perpindahan obat lewat plasenta umumnya berlangsung
lemah, misalnya talidonild, asam valproat, secara difusi sederhana sehingga konsentrasi obat di
isotretinoin, warfarin. Hal ini diduga karena asam darah ibu serta aliran darah plasenta akan sangat
lemah akan mengubah pH sel embrio.Dan dari hasil menentukan perpindahan obat lewat plasenta.
penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pH cairan Seperti juga pada membran biologis lain perpindahan
sei embrio lebih tinggi dari pH plasma ibu,sehingga obat lewat plasentadipengaruhi oleh hal-hal dibawah
obat yang bersifat asam akan tinggi kadamya di sel ini.
embrio. • Kelarutan dalam lemak
Obat yang larut dalam lemak akan berdifusi dengan
B.Fannakodinamika mudah melewati plasenta masuk ke sirkulasi janin.
Mekanisme keija obat ibu hamil. Contohnya,thiopental, obat yang umum digunakan
Efek obat padajaringan leproduksi, uterus dan kelenjar pada dapat menyebabkan apnea (henti nafas) pada
susu,pada kehamilan kadang dipengaruhi oleh hormon- bayi yang baru ^lahirkan.
hormon sesuai dengan fase kehamilan. Efek obat pada
jaringan tidak berubah bennakna karena kehamilan • Derajat ionisasi
tidak berubah, walau teijadi perubahan misalnya curah Obat yang tidak terionisasi akan mudah melewati
jantung, aliran darah ke ginjal. Perubahan tersebut plasenta. Sebaliknya obat yang terionisasi akan sulit
kadang menyebabkan wanita hamil membutuhkan obat melewati membran Contohnya suksinil kholin dan
yang tidak dibutuhkan pada saat tidak hamil. Contohnya tubokuraiin yang juga digunakan pada seksio sesarea,
glikosida jantung dan diuretik yang dibutuhkan pada

28 25
adalah obat-obat yang derajat ionisasinya tinggi, Akan tetapi bila obat sangat larut dalam lemak maka
akan sulit melewati plasenta sehingga kadamya di ikatan protein tidak terlalu mempengaruhi, misalnya
di janin rendah. Contoh lain yang memperlihatkan beberapa anastesi gas. Obat-obat yang kelarutannya
pengaruh kelanitan dalam iemak dan derajat ionisasi dalam lemak tinggi kecepatan melewati plasenta
adalah salisilat, zat ini hampir semua terion pada pH lebih teigantung pada aliran darah plasenta. Bila obat
tubuh akan melewati akan tetapi dapat cepat melewati sangat tidak larut di lemak dan terionisasi maka
plasenta. Hal ini disebabkan oleh tingginya kelarutan peipindahaan nyalewat plasentalambat dan dihambat
dalam lemak dari sebagian kecil salisilat yang tidak oleh besamya ikatan dengan protein. Perbedaan
terion.
ikatan protein di ibu dan di janin juga penting,
Permeabilitas membran plasenta terhadap senyawa misalnya sulfonamid,baibiturat dan fenitoin,ikatan
polar tersebut tidak absolut. Bila perbedaan protein lebih tinggi di ibu dari ikatan protein dijanin.
konsentrasi ibu-janin tinggi, senyawa polar tetap Sebagai contoh adalah kokain yang merupakan basa
akan melewati plasenta dalam jumlah besar. lemah,kelarutan dalam lemak ting^, berat molekul
lendah(305 Dalton)dan ikatan protein plasma lendah
Ukuran molekul (8-10%)sehingga kokain cepat terdistribusi dari
Obat dengan berat molekul sampai dengan 500Dalton darah ibu ke janin.
akan mudah melewati pori membran bergantung
pada kelarutan dalam lemak dan derajat ionisasi. Metabolisme obat di plasenta dan di janin.
Obat-obat dengan berat molekul 500-1000 Dalton Dua mekanisme yang ikut melindungijanin dan obat
akan lebih sulit melewati plasenta dan obat-obat disirkulasi ibu adalah.
dengan berat molekul >1000 Dalton akan sangat 1. Plasenta yang berperan sebagai penghalang
sulit menembus plasenta. Sebagai contoh adalah semipenniabeljuga sebagai tempat metabolisme
heparin, mempunyai berat molekul yang sangat beberapa obat yang melewatinya. Semua jalur
besar ditambah lagi adalah molekul polar,tidak dapt utama metabolisme obat ada di plasenta dan juga
menembus plasenta sehingga merupakan obat terdapat beberapa reaksi oksidasi aromatik yang
antikoagulan pilihan yang aman pada kehamilan. berbeda misalnya oksidasi etanol dan fenobarbital.
Sebaliknya,kapasitas metabolisme plasenta ini
Ikatan protein. akan menyebabkan terbentuknya atau
Hanya obat yang tidak terikat dengan protein (obat meningkatkan jumlah metabolit yang toksik,
bebas) yang dapat melewati membran. Derajat misalnya etanol dan benzopiren. Dari hasil
keterikatan obat dengan protein, terutama albumin, penelitian prednisolon, deksametason,
akan mempengaruhi kecepatan melewati plasenta. azidotimidin yang struktur molekulnya analog

26 27
adalah obat-obat. yang derajat ionisasinya tinggi, Akan tetapi bila obat sangat larut dalam lemak maka
akan-sulit melewati-plasenta-sehingga kadamya di__ ikatan protein tidak terlalu mempengaruhi, misalnya
di janin rendah. Contoh lain yang memperlihatkan beberapa anastesi gas. Obat-obat yang kelarutannya
penganih kelanitan dalam lemak dan derajat ionisasi dalam lemak tinggi kecepatan melewati plasenta
adalah salisilat, zat ini hampir semua terion pada pH lebih tergantung pada aliran darah plasenta. Bila obat
tubuh akan melewati akan tetapi dapat cepat melewati sangat tidak larut di lemak dan terionisasi maka
plasenta. Hal ini disebabkan oleh tingginya kelarutan peipindahaan nya lewat plasentalambat dan(fihambat
dalam lemak dari sebagian kecil salisilat yang tidak oleh besamya ikatan dengan protein. Perbedaan
terion.
ikatan protein di ibu dan di janin juga penting,
Permeabilitas membran plasenta terhadap senyawa misalnya sulfonamid,baibiturat dan fenitoin,ikatan
polar tersebut tidak absolut. Bila perbedaan protein lebih tinggi di ibu dari ikatan protein dijanin.
konsentrasi ibu-janin tinggi, senyawa polar tetap Sebagai contoh adalah kokain yang merupakan basa
akan melewati plasenta dalam jumlah besar. lemah,kelarutan dalam lemak ting^, berat molekul
rendah(305 Dalton)dan ikatan protein plasma rendah
• Ukuran molekul
(8-10%)sehingga kokain cepat terdistribusi dari
Obat dengan berat molekul sampai dengan 500Dalton darah ibu ke janin.
akan mudah melewati pori membran bergantung
pada kelarutan dalam lemak dan derajat ionisasi. Metabolisme obat di plasenta dan di janin.
Obat-obat dengan berat molekul 500-1000 Dalton Dua mekanisme yang ikut melindungijanin dari obat
akan lebih sulit melewati plasenta dan obat-obat disirkulasi ibu adalah.
dengan berat molekul >1000 Dalton akan sangat 1. Plasenta yang berperan sebagai penghalang
sulit menembus plasenta. Sebagai contoh adalah semipermiabeljuga sebagai tempat metabolisme
heparin, mempunyai berat molekul yang sangat beberapa obat yang melewatinya. Semua jalur
besar ditambah lagi adalah molekul polar,tidak dapt utama metabolisme obat ada di plasenta dan juga
menembus plasenta sehingga merupakan obat terdapat beberapa reaksi oksidasi aromatik yang
antikoagulan pilihan yang aman pada kehamilan. beibeda misalnya oksidasi etanol dan fenobaibital.
Sebaliknya,kapasitas metabolisme plasenta ini
• Ikatan protein. akan menyebabkan terbentuknya atau
Hanya obat yang tidak terikat dengan protein (obat meningkatkan jumlah metabolit yang toksik,
bebas) yang dapat melewati membran. Derajat misalnya etanol dan benzopiren. Dari hasil
keterikatan obat dengan protein, terutama albumin, penelitian prednisolon, deksametason,
akan mempengaruhi kecepatan melewati plasenta. azidotimidin yang struktur molekulnya analog

26 27
dengan zat-zat endogen di tubuh mengalami Gerakan saluran cema menurun pada kehamilan tetapi
metabolisme yang bermakna di plasenta. tidak menimbulkan efek yang bermakna pada absorpsi
2. Obat-obat yang melewad plasenta akan memasuki obat. Aliran darah ke hepar lelatif tidak berubah. Walau
sirkulasi janin lewat vena umbilikal. Sekitar 40- demikian kenaikan kadar estrogen dan progesteron akan
60% darah yang masuk tersebut akan masuk hat! dapat secara kompetitif menginduksi metabolisme obat
janin, sisanya akan langsung masuk ke sirkulasi lain, misalnya fenitoin atau menginhibisi metabolisme
umum janin. Obat yang masuk ke hati janin, obat lain misalnya teofilin.
mungkin sebagian akan dimetabolisme sebelum
masuk ke sirkulasi umum janin, walaupun dapat Peningkatan aliran darah ke ginjal dapat mempengaruhi
dikatakan metabolisme obat di janin tidak bersihan (clearance) ginjal obat yang eliminasi nya
berpengaruh banyak pada metabolisme obat terutama lewat ginjal, contohnya penicilin.
maternal.
Perpindahan obat lewat plasenta.
Obat-obat yang bersifat teratogenik adalah asam Peipindahan obat lewat plasenta umumnya berlangsung
lemah, misalnya talidonild, asam valproat, secara difusi sederhana sehingga konsentrasi obat di
isotretinoin, waifarin. Hal ini diduga kaiena asam darah ibu serta aliran darah plasenta akan sangat
lemah akan mengubah pH sel embrio. Dan dari basil menentukan perpindahan obat lewat plasenta.
penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pH cairan Seperti juga pada membran biologis lain perpindahan
sel embrio lebih tinggi daii pH plasma ibu,sehingga obat lewat plasentadipengaruhi oleh hal-hal dibawah
obat yang bersifat asam ak^ tinggi kadamya di sel ini.
embrio. • Kelarutan dalam lemak
Obat yang larut dalam lemak akan berdifusi dengan
B.Farmakodinamika mudah melewati plasenta masuk ke sirkulasi janin.
Mekanisme keija obat ibu hamil. Contohnya,thiopental, obat yang umum digunakan
Efek obat padajaringan leproduksi, uterus dan kelenjar pada dapat menyebabkan apnea (henti nafas) pada
susu,pada kehamilan kadang dipengaruhi oleh honnon- bayi yang baru dilahirkan.
hormon sesuai dengan fase kehamilan. Efek obat pada
jaringan tidak berubah bermakna kaiena kehamilan • Derajat ionisasi
tidak berubah, walau teijadi perubahan misalnya curah Obat yang tidak terionisasi akan mudah melewati
jantung, aliran darah ke ginjal. Perubahan tersebut plasenta. Sebaliknya obat yang terionisasi akan sulit
kadang menyebabkan wanita hamil membutuhkan obat melewati membran Contohnya suksinil kholin dan
yang tidak dibutuhkan pada saat tidak hamil. Contohnya tubokurarin yang juga digunakan pada seksio sesarea,
glikosida jantung dan diuietik yang dibutuhkan pada

28 25
Bab III
kehamilan karena peningkatan beban jantung pada
-Farmakokinetika-&-Farmakodinainik kehamilan. Atau insulin yang dibutuhkan untuk
pada kehamilan dan Menyusui
nwngontrol glukosa darah pada diabetes yang diinduksi
oleh kehamilan.

3.1. Fannakokinefika dan Farmakodinamik Pada Kehamflan Mekanismekerja obatpadajanin,


A.Farmakokinetika
Beberapa penelitian untuk mengetahui keija obat di
janin beikembang dengan pesat, yang berkaitan dengan
Selama kehamilan teijadi perubahan-perubahan fisiologi
pemberian obat pada wanita hamil yang ditujukan untuk
yang mempenganihi farmakokinetika obat. Pembahan
pengobatanjanin walaupun mekanismenya masih belum
tersebut meliputi peningkatan cairan tubuh misalnya diketahui jelas. Contohnya kortikosteroid diberikan
penambahan volume darah sampai 50% dan curah untuk merangsang matangnya parujanin bila ada prediksi
jantung sampai dengan 30%. Pada akhir semester kelahiran prematur. Contoh lain adalah fenobarbital
pertama aliran darah ginjal meningkat 50% dan pada yang dapat menginduksi enzim hati untuk metabolisme
akhir kehamilan aliran darah ke rahim mencapai
bilirubin sehingga insidensjaundice(bayi kuning)akan
puncaknya hingga 600-700 ml/menit.Peningkatan cairan berkurang.Selain itu fenobaibitaljuga dapat menurunkan
tubuh tersebut terdistribusi 60% di plasenta,janin dan risiko perdarahan intrakranial bayi kurang umur. Anti
cairan amniotik,40% di jaringan si ibu. aritmia juga diberikan pada ibu hamil untuk mengobati
janinnya yang menderita aritmia jantung.
Perubahan volume cairan tubuh tersebut diatas
menyebabkan penurunan kadar puncak obat-obat di Kerja obat teratogenik.
semm,terutama obat-obat yang terdistribusi di air seperti Penggunaan obat pada saat perkembangan janin dapat
aminoglikosida dan obat dengan volume distribusi yang mempengaruhi struktur janin pada saat terpapar.
rendah. Peningkatan cairan tubuh juga menyebabkan Thalidomid adalah contoh obat yang besar pengaruhnya
pengenceran albumin serum (hipoalbuminemia) yang pada perkembangan anggota badan(tangan, kaki)segera
menyebabkan penurunan ikatan obat-albumin. Steroid sesudah terjadi pemaparan.Pemaparan ini akan berefek
dan hormon yang dilepas plasenta serta obat-obat lain pada saat waktu kritis pertumbuhan anggota badan yaitu
yang ikatan protein plasmanya tinggi akan menjadi selama minggu ke empat sampai minggu ke tujuh
lebih banyak dalam bentuk tidak terikat. Tetapi hal ini kehamilan. Mekanisme berbagai obat yang menghasilkan
tidak bermakna secara klinik karena bertambahnya efek teratogenik belum diketahui dan mungkin
kadar obat dalam bentuk bebasjuga akan menyebabkan disebabkan oleh multi faktor.
bertambahnya kecepatan metabolisme obat tersebut. • Obat dapat bekeija langsung pada jaringan ibu dan

24 29
juga secara tidak langsung mempengaruhi jaringan sehat,dan melakukan evaluasi ulang serologis
janin. sesuai anjuran(memastikan hasil pemeriksaan
• Obatmungkinjuga menganggu aliran oksigen atau di luar "masa jendela").
nutrisi lewat plasenta sehingga mempengaruhi Bila status serologisnya positif, dianjurkan
jaringan janin. untuk melaksanakan profilaksis Antiretrovirus
• Obat juga dapat bekerja langsung pada proses (ARV Profilaksis), bersalin dengan seksio
perkembangan jaringan janin, misalnya vitamin A sesarea, dan tidak menyusui/menghentikan
(retinol) yang memperlihatkan perubahan pada men3aisui sedini mungkin/menggunakan susu
jaringan normal. Dervat vitamin A (isotretinoin, formula (Exclusive Formula Feeding)
etretinat) adalah teratogenik yang potensial.
Pemakaian susu formula harus memenuhi
• Kekurangan substansi yang esensial diperlukan juga
syarat AFASS dari WHO : Affordable
akan berperan pada abnormalitas. Misalnya
(Terjangkau), Feasible (Layak), Acceptable
pemberian asam folat selama kehamilan dapat
(Dapat diterima), Safe (Aman), dan
menurunkan insiden kerusakaq pada selubung saraf
Sustainable (Berkelanjutan). Apabila kelima
, yang menyebabkan timbulnya spina bifida.
syarat AFASS tidak dapat terpenuhi, maka
ASI tetap diberikan setelah melalui proses
Paparan berulang zat teratogenik dapat menimbulkan
konseling mengenai kemungkinan penularan
efek kumulatif. Misalnya konsumsi alkohol yang tinggi
infeksi.
dan kronik pada kehamilan ,terutama pada kehamilan
trimester pertama dan kedua akan menimbulkan fetal Setelah persalinan, ibu dengan HIV positif
alcohol syndrome yang berpengaruh pada sistem saraf dianjurkan melanjutkan pengobatan ARV
pusat, pertumbuhan dan perkembangan muka. (ARV Terapi) sesuai Pedoman Nasional
Pengobatan ARV
3.2. Faniiakokinetika dan Farniakodinamik Pada Menyusui Bayi dari ibu HIV positif perlu dijaga
kesehatan dengan pemberian nutrisi yang
A.Farmakokinetika
sesuai, dan diperikasa status serologisnya
Hampir semua obat yang diminum peiempuan menyusui
pada usia 18 bulan
terdeteksi didalam ASI,untungnya konsentrasi obat di
ASI umumnya rendah. Konsentrasi obat dalam darah Pasangan seksual dari ibu HIV positif
ibu adalah faktor utama yang berperan pada proses dianjuikan untuk melakukan VCT dan anjuran
transfer obat ke ASI selain dari f^tor-faktor Hsiko- yang sesuai.
kimia obat. Volume darah/cairan tubuh dan curah
jantung yang meningkat pada kehamilan akan kembali

30 23
dan menyusui(10-15%). Meskipun secara umum
normal setelah 1 bulan melahirkan. Karena itu
pemberian obat secara kronik mungkin memerlukan
penyesuaian dosis.
(kurang dari 0,1 %), tetapi sejak tahun 2000
Indonesia telah dikategorikan sebagai negara
dengan tingkat epidemi terkonsentrasi karena Obat yang larut dalam lemak, yang non-polar dan yang
tidak terion akan mudah melewati membran sel alveoli
terdapat kantung-kantung dengan prevalensi dan kapiler susu. Obat yang ukurannya kecil(< 200
HIV lebih dari 5% pada beberapa populasi Dalton) akan mudah melewati pori membran epitel
tertentu (pada pengguna narkoba suntikan,PSK, susu. Obat yang terikat dengan protein plasma tidak
waria, dan narapidana).
dapat melewati membran,hanya obat yang tidak terikat
Karena mayoritas pengguna narkoba suntukan yang dapat melewatinya.
yang terinfeksi HIV berusia reprodukasi aktif Plasma relatif sedikit lebih basa dari AST. Karena itu
(15-24 tahun), maka diperkirakan jumlah obat yang bersifat basa lemah di plasma akan lebih
kehamilan dengan HIV positif akan meningkat. banyak dalam bentuk tidak terionisasi dan mudah
Dengan intervensi yang tepat maka risiko menembus membran alveoli dan kapiler susu.
penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 25-45% Sesampainya di ASI obat yang bersifat basa tersebut
bisa ditekan menjadi kurang dari 2%. Menurut akan mudah terion sehingga tidak mudah untuk melewati
estimasi Depkes,setiap tahun terdapat 9.000 ibu membran kembali ke plasma.Fenomena tersebut dikenal
hamil HIV positif yang melahirkan di Indonesia. sebagai ion trapping.
Berarti, jika tidak ada intervensi sekitar 3.000
bayi diperkirakan akan lahir HIV positif setiap Rasio M:P adalah perbandingan antara konsentrasi obat
tahunnya di Indonesia. di ASI dan di plasma ibu. Rasio M:P yang >1
Perawatan: menunjukkan bahwa obat banyak berpindah ke ASI,
• Ibu hamil dengan perilaku berisiko atau sebaliknya rasio M:P < 1 menunjukkan bahwa obat
mendapat paparan risiko terinfeksi HTV,segera sedikit berpindah ke ASI.
melakukan VCT (Voluntary Counseling &
Testing) untuk mengetahui status serologis Pada umumnya kadar puncak obat di ASI adalah sekitar
secepatnya. I- 3jam sesudah ibu meminum obat. Hal ini mungkin
• Bila status serologisnya negatif, dianjurkan dapat membantu mempertimbangkan untuk tidak
untuk mempertahankannya dengan memberikan ASI pada kadar puncak.Bila ibu menyusui
menghindari paparan menggunakan kondom tetap hams meminum obat yang potensial toksik terhadap
setiap sanggama, melakukan perilaku hidup bayinya maka untuk sementara ASI tidak diberikan

31
22
tetapi tetap harus di pompa.ASI dapat diberikan kembali Anjurkan supaya bayi cukup bulan disusui jika
setelah dapat dikatakan tubuh bersih dari obat dan ini ibu telah terbukti seropositif selama kehamilan.
dapat diperhitungkan setelah 5 kali waktu paruh obat. Mengkonsumsi ASI yang terinfeksi akan
Rasio benefit dan risiko penggunaan obat pada ibu mengarah pada infeksi CMV dan sero-konversi
menyusui dapat dinilai dengan mempertimbangkan : dari bayi tanpa akibat yang merugikan.
1. Fannakologi obat: reaksi yang tidak dikehendaki
2. Adanya metaboiit aktif
Bayi preterm
3. Multi obat: adisi efek samping
4. Dosis dan lamanya terapi Pertimbangkan dengan hati-hati faktor risiko
5. Umurbayi. pemberian ASI dari ibu yang terinfeksi CMV
6. Pengalaman/bukti klinik pada bayi prematur khususnya jika bayi
7. Farmakoepidemiologi data. seronegatif. Segera ke neonatolog untuk evaluasi
dan pembuatan keputusan
Farmakokinetika bayi.
Absorbs!, distribusi, metabolisme dan ekskresi pada > HEPATITIS B <HBV)
bayi berbeda nyata dengan orang dewasa. Kecepatan HBV dapat menyebabkan penyakit sistemik
absorpsi lewat saluran cema lebih rendah, misalnya (demam, kelemahan) dan ditularkan melalui
absorpsi fenobarbital, fenitoin, asetaminofen dan kontak dengan darah yang terinfeksi, sekresi
Distribusi obat juga akan berbeda karena rendahnya tubuh atau transfusi darah. Bayi yang lahir dari
protein plasma, volume cairan tubuh yang lebih besar ibu dengan HBV +langsung tertular, kebanyakan
dari orang dewasa. Metabolisme obatjuga lendah karena terinfeksi di dalam rahim.
aktivitas enzim yang rendah. Ekskresi lewatrenal pada Perawatan:
awal kehidupan masih rendah dan akan meningkat
dalam beberapa bulan. • Semua bayi harus mendapatkan vaksin
hepatitis B setelah lahir. Selain itu, bayi harus
Selain banyalmya obat yang diminum oleh bayi melalui
menerima imunoglobulin hepatitis B(HBIG)
ASI, juga kinetika obat pada bayi menentukan akibat
yang ditimbulkan oleh obat. Yang perlu diperhatikan • Menyusui tidak meningkatkan risiko bayi
adalah bila efek yang tidak diinginkan tidak beigantung terinfeksi HBV
dari banyaknya obat yang diminum, misalnya reaksi
aleigi, maka sedikit atau banyaknya ASI yang diminum > HIV/AIDS
bayi menjadi tidak penting, tetapi apakah si bayi Penularan HIV dari Ibu ke Bayi dapat tetjadi
meminum atau tidak meminum ASI menjadi lebih selama kehamilan(5-10%),persalinan(10-20%)
penting.

32 21
B.Farmakodinamika.
ibu dan bayinya harus menerima vaksin
varisela jika mereka sudah terpapar Mekanisme kerja obat pada ibu menyusui dapat
dikatakan tidSTb^beda. SedangkanTarmakodinanuk
Jika ibu mengidap cacar beberapa hari obat pada bayi masih sangat terbatas dipelajari.
sebelum melahirkan:
Kemungkinan sensitivitas reseptor pada bayi lebih
- ibu dan bayi hams diisolasi secara terpisah rendah, sebagai contoh, dari hasil penelitian bahwa
jika neonatus tidak mengalami lesi. Hanya sensitivitas d-tubokurarin meningkat pada bayi.
sekitar 50 % bayi yang terpapar akan
berkembang menjadi penyakit
- keluarkan ASIjika bayi ditempatkan pada
tempat lain
- jika bayi menderita lesi,isolasi bayi dengan
ibu; menyusui tidak dihentikan.

CYTOMEGALOVIRUS(CMV)
CMV adalah hal yang umum;50-80% populasi
memiliki antibodi CMV di dalam darahnya.
Organisme tersebut dapat dijumpai dalam saliva,
urin dan ASI. Janin mungkin sudah terinfeksi
sejak di dalam utems. Masalah kongenital yang
paling serius terjadi pada bayi yang lahir dari
ibu yang memiliki CMV primer selama
kehamilan
Menyusui mempakan alat yang penting untuk
memberikan imunitas pasif CMV pada bayi.
Anak yang disusui, yang diimunisasi CMV
melalui ASI akan terlindungi dari gejala infeksi
nantinya dan dari infeksi primer selama
kehamilan.
Perawatan:
Bayi cukup bulan

20 33
BAB IV Tabel.3 Pengobatan Kandida/Sariawan
TATALAKSANA PELAYANAN FARMASI
UNTUK EBU HAMIL DAN MENYUSUI Obat * Aplikasi

Nistatin - Oleskan pada payudara empat kali sehari


4,1 PENGKAJIAN / PENILAIAN PERESEPAN
(PEDOMAN TELAAH ULANG REGIMEN OBAT - Berikan supisitoria vagina setiap hari
(DRUG REGIMEN REVIEW)) Klotrimazol - Oleskan pada payudara empat kali sehari
- Berikan supositoria vagina setiap hari
Tujuan: (tersedia bebas)
Memastikan bahwa rejimen obat diberikan sesuai dengan
indikasi kliniknya, mencegah atau meminimalkan efek Mikonazol Oleskan pada payudara empat kali sehari
yang merugikan akibat penggunaan obat dan mengevaluasi Flukonazol Gunakan dosis oral tunggal 150 mg untuk
kepatuhan pasien dalam mengikuti rejimen pengobatan. kandidiasis vagina

Kriteria ibu hamil/menyusui yang merldapat prioritas untuk > CACAR AIR(VIRUS VARISELA ZOSTER)
dilakukan telaah ulang rejimen obat: Periode infeksius dapat bermula 1-5 hari sebelum
- Mendapat 5 macam obat atau lebih, atau 12 dosis atau erupsi vesikel. Lesi bermula dari leher atau
lebih dalam sehari tenggorokan dan menyebar ke wajah, kulit
- Mendapat obat dengan rejimen yang kompleks, dan kepala, membran mukosa dan akstremitas.
atau obat yang berisiko tinggi untuk mengalami efek
Kebanyakan ibu dan pekeija mmah sakit pemah
samping yang serius
menderita cacar air dan tidak berisiko. Ketika
- Menderita tiga penyakit atau lebih
ibu mengidap cacar air beberapa hari sebelum
- Mengalami gangguan kognitif, atau tinggal sendiri
kelahiran bayi, bayi menjadi berisiko karena
- Tidak patuh dalam mengikuti rejimen pengobatan
antibodi ibu yang memberikan kekebalan pada
- Akan pulang dari perawatan di rumah sakit
bayi belum mempunyai kesempatan untuk
- Berobat pada banyak dokter
berkembang.
- Mengalami efek samping yang serius, alergi
Perawatan:

Tatalaksana telaah ulang rejimen obat: • Jika ibu sudah pernah mengalami cacar,
a. Apoteker yang melakukan kegiatan ini hams memiliki menyusui akan memberikan antibodi kepada
pengetahuan tentang prinsip-piinsip farmakoterapi ibu bayi. Menyusui tidak perlu dihentikan
hamil dan menyusui dan ketrampilan yang memadai • Jika ibu belum pemah mengidap cacar air,

34 19
terhadap penisilin) b. Melakukan pengambilan riwayat penggunaan obat ibu
hamil / menyusui:
^-KANDIDA/SARIAWAN -~Meminta ibu hatml/menyusuiuntuknuciiiperiihatlmn—
Menipakan hal yang biasa teijadi pada ibu yang semua obat yang sedang digunakannya
menyusui dan bayi setelah pengobatan antibiotik. - Menanyakan mengenai semua obat yang sedang
Manifestasinya seperti area merah muda yang digunakan ibu hamil/menyusui, meliputi: obat resep,
menyolok menyebar dari area puting, kulit obat bebas, obat tradisional/jamu, obat suplemen
mengkilat, nyeri akut selama dan setelah - Aspek-aspek yang ditanyakan meliputi: nama obat,
menyusui; pada keadaan yang parah, dapat frekuensi,cara penggunaan dan alasan penggunaan
melepuh. Ibu mengeluh nyeri tekan yang berat - Melakukan ceksilangantarainformasi yang cKberikan
dan rasa tidak nyaman, khususnya selama dan ibu hamil/menyusui dengan data yang ada di catatan
segera setelah menyusui medis,catatan pemberian obat dan hasil pemeriksaan
terhadap obat yang diperlihatkan
Bayi dapat menderita ruam popok, dengan - Memisahkan obat-obat yang seharusnya tidak
pustula yang menonjol, merah, tampak luka digunakan lagi oleh ibu hamil / menyusui
dan/atau seperti luka terbScar yang kemerahan. - Menanyakan mengenai efek yang dirasakan oleh ibu
Pada kasus-kasus yang berat, bintik-bintik atau
bercak-bercak putih mungkin terlihat merasakan hamil / menyusui, baik efek terapi maupun efek
samping
nyeri dan menolak untuk mengisap. - Mencatat semua informasi di atas pada formulir
Pengobatan: pengambilan riwayat penggunaan obat ibu hamil/
• Obati ibu dan bayinya menyusui
c. Meneliti obat-obat yang baru diresepkan dokter
• Oleskan krim atau losion topikal antijamur d. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan
ke puting dan payudara setiap kali sehabis penggunaan obat
menyusui, dan seka mulut, lidah dan gusi e. Melakukan tindakan yang sesuai untuk masalah yang
bayi setiap kali sehabis menyusui teridentifikasi
• Anjurkan ibu untuk mengkompreskan es pada
puting sebelum menyusui untuk mengurangi 4.2 PEDOMANPEMANTAUAN PENGGUNAAN OBAT
nyeri
Tujuan:
Mengoptimalkan efek terapi obat dan mencegah atau
meminimalkan efek merugikan akibat penggunaan obat.

35
18
Tatalaksana pemantauan penggunaan obat : atau bercahaya (tanda-tanda akhir)
a. Apoteker yang melakukan kegiatan ini harus memiliki • Kedua payudara mungkin terasa keras dan
pengetahuan tentang patofisiologi, terutama pada ibu tegang "pembengkakan"
hamil dan menyusui,prinsip-prinsip farmakoterapi,cara Pengobatan:
menafsirkan hasil pemeriksaan fisik, uji laboratorium
• Lanjutkan menyusui
dan diagnostik yang berkaitan dengan penggunaan obat,
dan ketrampilan berkomunikasi yang memadai. • Berikan kompres panas pada area yang sakit
b. Mengumpulkan data ibu hamil/menyusui, yang • Tirah baring (bersama bayi) sebanyak
meliputi: mungkin
- Deskripsi(nama, umur,jenis kelamin, berat badan, • Jika bersifat infeksius, berikan analgesik non'
tinggi badan, nama ruang rawat/poliklinik, nomor narkotik, antipiretik (Ibuprofen, asetaminofen)
registrasi) untuk mangurangi demam dan nyeri
- Riwayat penyakit terdahulu • Pantau suhu tubuh akan adanya demam. Jika
- Riwayat penggunaan obat(termasuk riwayat alergi, ibu demam tinggi (<39oC), periksa kultur
penggunaan obat non resep) susu terhadap kemungkinan adanya infeksi
- Data hasil pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan streptokokal
diagnostik
• Pertimbangkan pemberian antibiotik
- Masalah medis yang diderita antistafilokokus kecualijika demam dan gejala
- Data obat-obat yang sedang digunakan
berkurang.

Data /informasi dapat diperoleh melalui : Tabel.2 Penisilin Anti Stafiiokokus


- wawancara dengan ibu hamil / menyusui atau
Dosis harian
- catatan medis Obat
- kartu indeks(kardeks) Dewasa Cara

- komunikasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, Methcillin (Staphcillin) 4-12 Injeksi
perawat) Oxacillin (Prostaphlin) 4-12 Oral, Injeksi
c. Berdasarkan data/informasi pada (b), selanjutnya
Nafcillin (Unipen) 4-12 Oral. Injeksi
mengidentifikasi adanya masalah-masalah yang
berkaitan dengan penggunaan obat Cloxacillin (Cloxapen,Tegopen) 1-2 Oral
d. Memberikan masukan/saran kepada tenaga kesehatan Dicloxacillin (Dynapen) 0,5-1 Oral
lain mengenai penyelesaian masalah yang teridentifikasi.
Erythtromicin (jika alergi 0,5 -1,0 Oral
e. Mendokumentasikan kegiatan pemantauan penggunaan
terhadap penisilin)

36 17
Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat obat pada formulir yang dibuat khusus.
disertai atau tidak disertai infeksi. Penyakit ini
"Ijiasianya rnerryertartaktasi, sehingga disebiit- ObdtYdn^Digmdkan Pada MasarKehamitan
juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. • Pertimbangkan perawatan pada masa kehamilan
Abses payudara, pengumpulan nanah lokal di • Obat hanya diresepkan pada wanita hamil bila manfaat
dalam payudara, merupakan komplikasi berat yang diperolah ibu diharapkan lebih besar dibandingkan
dari mastitis. Dua penyebab utama mastitis adalah risiko pada janin
stasis ASI dan infeksi. Patogen yang paling sering • Sedapat mungkin segala jenis obat dihindari
diidentifikasi adalah staphilokokus aureus.Pada pemakaiannya selama trimester pertama kehamilan
mastitis infeksius, ASI dapat terasa asin akibat • Apabila diperlukan,lebih baik obat-obatan yang telah
kadar natrium dan klorida yang tinggi dan dipakai secara luas pada kehamilan dan biasanya tampak
merangsang penurunan aliran ASI. Ibu hams aman diberikan daripada obat bam atau obat yang belum
tetap menyusui. Antibiotik (resisten-penisilin) pemah dicoba secara klinis
diberikan bila ibu mengalanai mastitis infeksius. • Obat hams digunakan pada dosis efektif terkecil dalam
Gejala mastitis non — infeksius jangka waktu sesingkat mungkin
• Hindari polifarmasi
• Ibu memperhatikan adanya "bercak panas", • Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis dan
atau area nyeri tekan yang akut pemantauan pengobatan pada beberapa obat(misalnya
• Ibu dapat merasakan bercak kecil yang keras fenitoin, litium)
di daerah nyeri tekan tersebut
• Ibu tidak mengalami demam dan merasa baik-
baik saja Obat Yang Digunakan Pada Wanita Menyusui
• Penggunaan obat yang tidak diperlukan hams dihindari.
Gejala mastitis infeksius
Jika pengobatan memang diperlukan, perbandingan
• Ibu mengeluh lemah dan sakit-sakit pada otot manfaat/risiko hams dipertimbangkan pa^ibu maupun
seperti flu bayinya.
• Ibu dapat mengeluh sakit kepala • Obat yang diberi ijin untuk digunakan pada bayi
umumnya tidak membahayakan
• Ibu demam dengan suhu diatas 34oC
• Neonatus (dan khususnya bayi yang lahir prematur)
• Terdapat area luka yang terbatas atau lebih mempunyai risiko lebih besar terhadap paparan obat
luas pada payudara melalui ASI. Hal ini disebabkan oleh fungsi ginjal dan
• Kulit pada payudara dapat tampak kemerahan hati yang belum berkembang,sehingga berisiko teijadi

16 37
penimbunan obat desinfektan dan menjaga kelembaban puting
• Hams dipilih mte pemberian dan pembagian obat yang susu

nnienghasilkan jumlah kadar obat terkecil yang sampai Bayi diletakkan menghadap pemt ibu/payudara
pada bayi
• Hindari atau hentikan sementara menyusu - Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila
• Jika suatu obat digunakan selama menyusui, maka bayi duduk lebih baik menggunakan kursi yang
hams dipantau secara cermat terhadap efek samping rendah (kaki ibu tidak tergantung dan
yang mungkin teijadi punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
• Sebaiknya dihindari obat bam, yang hanya memiliki - Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan
sedikit data satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu (kepala tidak boleh
menengadah,dan bokong bayi ditahan dengan
4.3 PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI telapak tangan)
- Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan
Informasi perlu diberikan kepada semua wanita yang
ibu, dan yang satu di depan
merencanakan kehamilan, peran farmasis selain
memberikan infonnasi tentang obat,juga memberikan - Pemt bayi menempel badan ibu, kepala bayi
penyuluhan tentang kesuburan dan perencanaan kehamilan. menghadap payudara (tidak hanya
Informasi yang diberikan secara umum adalah untuk membelokkan kepala bayi)
menghindari segala jenis obat, alkohol, rokok, dan obat - Telinga dan lengan bayi terletak pada satu
penenang. garis lurus

Yang harus ditekankan dalam pemberian penyuluhan - Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
tentang penggunaan obat pada wanita hamil a^ah manfat Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan
pengobatan pada wanita hamil hams lebih besar daripada jari yang lain menopang dibawah, jangan
risiko jika tidak diberikan pengobatan. Contohnya adalah menekan puting susu atau areolanya saja.
pada wanita hamil yang menderita epilepsi,lebih berbahaya
apabila tidak diberikan pengobatan karena risiko terjadi
kejang pada ibu dan janin lebih berbahaya dibandingkan 2.2.2 MASALAH YANG BERING TERJADI PADA
dengan potensi kelainan janin sebagai akibat pemberian MENYUSUI
obat. Oleh karena itu, nasehat tentang pengobatan secara > MASTITIS
berkesinambungan pada wanita hamil yang menderita

38 15
dalam keluarga
penyakit kronis sangat diperlukan. Apabila pemberian obat
tidak dapat dihentikan selama kehamilan,maka pengobatan
^—Setiap saat ibu diberi-kesempatan ontuk bertanya- harus berada~dalampengawasan dan pemantauan-dokter—
dan dokter/petugas kesehatan harus dapat
memperlihatkan perhatian dan kemauannya Selain itu,juga harus diberikan informasi mengenai bahaya
dalam membantu ibu sehingga hilang keraguan penggunaan beberapa obat selama menyusui. Beberapa
atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah obat dapat tepenetrasi ke dalam ASI melalui proses difusi
yang tengah dihadapinya pasif, dosis yang masuk biasanya 1-2 % dosis yang
digunakan ibu. Dengan ini maka bayi akan terpengaruhi,
B. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan sehingga penyuluhan penting dilakukan. Metode
• Ukuran dan Bentuk penyuluhan dapat diberikan dengan penyuluhan langsung
Tidak berpengaruh pada produksi ASL Perlu (tatap muka) ataupun dengan penyebaran pamflet ke
diperhatikan bila ada kelainan; seperti masyarakat(melalui RS ataupun puskesmas)agar informasi
pembesaran masif, gerakan yang tidak simetris tersebar dengan luas dan menghindari efek-efek yang
merusak janin ataupun bayi.
pada perubahan posisi
• Kontur/Permukaan
Permukaan yang tidak rata, adanya depresi,
elevasi, retraksi atau luka pada kulit payudara
harus dipikirkan kearah tumor atau keganasan
dibawahnya. Saluran limfe yang tersumbat dapat
menyebabkan kulit membengkak,dan membuat
gambaran seperti kulit jeruk
• Wama Kulit

Pada umumnya sama dengan wama kulit perut


atau punggung, yang perlu diperhatikan adalah
wama kemerahan tanda radang, penyakit kulit
atau bahkan keganasan
• Sebelum menyusui AST dikeluarkan sedikit,
kemudian dioleskan pada puting susu dan areola
sekitamya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai

39
14
kebersihan perseorangan dan pendidikan
kesehatan terutama kontak dengan bahan
infeksius, menggunakan kondom dalam aktifitas
seksual, dan penggunaan sarung tangan dalam
menangani lesi infeksius.

2.2 MENYUSUI

2.2.1 PROSES LAKTASI

A. Persiapan Psikologi
Langkah - langkah yang harus diambil dalam
mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui
adalah:

• Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin


bahwa ia dapat sukses dalam menyusui bayinya;
menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan
menyusui adalah proses alamiah yang hampir
semua ibu berhasil menjalaninya; bila ada
masalah. dokter/petugas kesehatan akan
menolong dengan senang hati
• Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan
kerugian susu buatan/formula
• Memecahkan masalah yang timbul pada ibu
yang mempunyai pengalaman menyusui
sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga
lain

• Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga


lain yang berperan dalam keluarga, ibu harus
dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan
bayi sehingga perlu adanya pembagian tugas

13
BABY
bayi terinfeksi HIV belum menunjukan gejala
-pada-saat lahin_Eencegahanjmtara lain dengan PENUTUP

cara: menghindari kontak seksual dengan banyak


pasangan terutama hubungan seks anal, skrining Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui,
donor darah lebih ketat dan pengolahan darah merupakan suatu panduan yang diharapkan dapat membantu
dan produknya dengan lebih hati - hati. para tenaga kesehatan temtama yang bekeija di sarana pelayanan
kesehatan dalam melayani ibu hamil.
> Rubella(German measles)
Penyakit ini disebabkan oleh virus Rubella yang Dalam rangka peningkatan pengetahuan mengenai penggunaan
termasuk famili Tgaviridae dan genus Rubivirus. obat pada ibu hamil dan menyusui,perlu pemahaman yang baik
Pada wanita hamil penularan ke janin secara mengenai obat apa saja yang relatif tidak aman hingga hams
intrauterin. Masa inkubasinya rata -- rata 16 - dihindari selama kehamilan ataupun menyusui agar tidak
18 hari. memgikan ibu dan janin yang dikandung ataupun bayinya.
Penyakit ini agak berbedflf'dari toksoplasmosis
Karena Pembahan fisiologi selama kehamilan dan menyusui
karena rubella hanya mengancam janin bila
dapat berpengamh terhadap kinetika obat pada ibu hamil dan
didapat saat kehamilan pertengahan pertama,
menyusui yang kemungkinan berdampak terhadap pembahan
makin awal (trimester pertama) Ibu hamil
respon ibu hamil terhadap obat yang diminum.
terinfeksi rubella makin serius akibatnya pada
Mudah - mudahan buku pedoman ini dapat menjadi acuan
bayi yaitu kematian janin intrauterin, abortus
spontan, atau malformasi kongenital pada dalam melaksanakan pelayanan Farmasi bagi ibu hamil dan
sebagian besar organ tubuh (kelainan bawaan)
menyusui, sehingga dapat mempercepat penumnan angka
kematian ibu dan bayi bam lahir serta meningkatkan derajat
>- Herpes simpleks (Herpervirus hominis) kesehatan ibu dan bayi di selumh Indonesia.
Penyakit ini disebabkan infeksi herpes simplex
virus(HSV).Pada bayi infeksi ini didapat secara
perinatal akibat persalinan lama sehingga virus
ini mempunyai kesempatan naik melalui mukosa
yang robek untuk menginfeksi janin. Gejala pada
bayi biasanya mulai timbul pada minggu pertama
kehidupan tetapi kadang-kadang baru pada
minggu ke dua atau ketiga.
Pencegahan antara lain dengan cara: menjaga

41
12
dapat berlangsung selama kahamilan.
Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan
cara : memasak daging sampai matang ,
menggunakan sarung tangan baik saat memberi
makan maupun membersihkan kotoran hewan
temak, dan menjaga agar tempat bermain anak
tidak tercemar kotoran hewan ternak.
> Sifiiis

Penyakit ini disebabkan infeksi Treponema


pallidum. Penyakit ini dapat dituiarkan melalui
plasenta sepanjang masa kehamiian. Biasanya
respon janin yang hebat akan terjadi setelah
pertengahan k^ua kehamiian dengan manifestasi
klinik hepatosplenomegali, ikterus, petekie,
meningoensefalitis, khorioretinitis, dan lesi
tulang. Infeksi penyakit ini juga dapat
menyebabkan bayi lahir dengan berat badan
yang rendah, atau bahkan kematian janin.
Pencegahan antara lain dengan cara : promosi
kesehatan tentang penyakit menular seksual,
mengontrol prostitusi bekerjasama dengan
lembaga sosial, memperbanyak pelayanan
diagnosis dini dan pengobatannya, untuk
penderita yang dirawat dilakukan isolasi terutama
terhadap sekresi dan ekresi penderita.
> fflV/AIDS
Penyakit ini terjadi karena infeksi retrovirus.
Padajanin penularan teijadi secara transplasenta,
tetapi dapat juga akibat pemaparan darah dan
sekret serviks selama persalinan. Kebanyakan

II
DAFTAR PUSTAKA
vn (24-28 minggu)
namun saraf dan jaringannya stidah berfungsi
• Pada usia 33 minggu, kuku jari tangannya tumbuh
sempuma. 1. Anonim, 2005, Interaksi Obat. Ditjen Pelayanan
• Panjang sekitar 43 cm dengan bobot 2 kg. Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan
• Bakal bayi mulai memproduksi honnon kortison yang RI,Jakarta
membantu menyempumakan pembentukan para-pani
2. Anonim,2000, Daftar Obat Indonesia, Jakarta
3. Anonim, 1999, Laporan Penelitian Praktek Kerja Profesi
agar siap bemafas saat dilahirkan.
Vin (28-32 minggu) di RSAB Harapan Kita
• Di akhir bulan, kepalanya umumnya sudah benar-benar
masuk ke rongga panggul dan siap untuk dilahirkan. 4. Harkness, Richard, 1984, Interaksi Obat, Penerbit ITB,
• Beratnya 2.75 kg dengan panjang sekitar 45-50 cm Bandung
• Pada bulan ini normalnya bayi berada di posisi siap untuk 5. Rubin, Peter, 1999, Peresepan Untuk Ibu Hamil,Penerbit
Hipokrates, Jakarta
6. Anonim, 2004, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
IX (36 minggu) Kesehatan Ibu dan Anak(PWS-KIA).Ditjen Bina Kesehatan
Vernix yang melindungi kftitnya dari cairan amnion
mulai larul.
Masyarakat, Direktorat Kesehatan Keluarga, Departemen
Kesehatan Rl, Jakarta
Janin di usia 39 minggu sudah dapat menjalankan fungsi
tubuhnya sendiri. 7. Anonim,2004,Pedoman Pelayanan Farmasi(Tata Laksana
V ^
Bobotnya sekitar 3 kg dan panjangnya sekitar 50 cm. Terapi Obat) Untuk Pasien Geriatri. Ditjen Pelayanan
Kesehatan dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta

2.1.3 MASALAH YANG SERING TERJADI PADA 8. Katzung B.G., Basic & Clinical Pharmacology, 6th ed.
1995, Prentice-Hall International Ltd.
KEHAMILAN
9. D.C.Knoppert, Safety of drug in pregnancy and lactation
> Toksoplasmosis in Pharmacotherapy Self-Assessment Programm, 3rd ed,
Penyakit ini merupakan penyakit protozoa module Women's health, American College of Clinical
Pharmacy: Kansas 1999:1-24.
sistemik yang disebabkan oleh Toxoplasma
gondii. Pola transmisinya ialah transplasenta 10. Milsap RL., W J. Jusko Pharmacokinetics in the infants.
pada wanita hamil. Bila infeksi ini mengenai ibu Environ Health Perspect 102(SuppI 11):000-000 (1994)
hamil trimester pertama akan menyebabkan 20 11. Anonim, 2005, Indek Keamanan Obat Pada Kehamilan
% janin terinfeksi toksoplasma atau kematian dan Petunjuk Penggunaan Obat dengan atau tanpa Makanan,
janin. sedangkan bila ibu terinfeksi pada trimester Tugas Khusus Pelatihan Praktek Keija Profesi Apoteker di
Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta
ke tiga 65 % janin akan terinfeksi. Infeksi ini
12. MIMS, i02nd ed 2005, Indonesia. -8 minggu)
■ Janin sudah bisa niCTibuka dan inenutup muluinya serta
mulai berlatih melakukan gerakan manghisap dun menelan
13. Pviordan, Jan, EdD,RN,IBCLC,FAAN, 1996, Buku Saku • Berat janin benambali ianipai 65 g dan panjangnya 10
MenyuSui & Laktasi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, cm
Jakarta.
• Tungkai dan lengan terus tumbuh dan panjang Janin 39
14. Anonim, 1995, Modui Manajemen Laktasi, Ditjen Pelayanan mm.

Medik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta • minggu ke sepuiuh, bagian luar telingajanin sudah tampak.
15. Anonim, 2001, Mastitis Penyebab & Penatalaksanaan, • Pada Kuku jari tangan sudoh terbeniuk dan sudah mampu
World Health Organization, Penerbit Widya Medika,Jakarta menekuk langannya menjadi setengah kepalan
• Bagian iuar alui kelaminnya sudah terbentuk
• Lengan, pergelangan dan jari-jarinya sudah dapat ditekuk
dan mengepal.

M6 minggu) • minggu ke 17 bisa menghisap jempoi, bobotnya sekitar


285 g.
• Gigi susu dan tunas gigi sudah berkembang di daiam
gusinya.
• Tumbuh rambut di kelopak mata, aiis dan kulit kepala.
• Hampir seluruh sistem di dalam tubuh sudah mulai

V (16-20 minggu) menjalankan lugasnya termasuk sistem saraf


• Aiat kelaminnya sudah terbeniuk dan berkembang dengan
baik

• Sei darah puiih sudah terbeniuk. kulii janin pun sudah


menebal dan tidak tembus cahaya.
• Bobotnya sekitar 425 g dan panjangnya 30 cm
• Detak jantung bayi dapat didengar dengan menggunakan
stetoskop di perut ibu.

VI(20-24 minggu)| Kelopak mata janin dapat mcmbuka dan menutup,


jantungnya berdetak 150 kali per menit.
Olot-otol tubuhnya kian kual, bobot janin sekitar 150 g.
Kulit dan tubuh janin yang kurus akan tampak berisi
Paru-paru dan otaknya beium berkembang serapuma
LAMPIRaN - LAMTIRAN
□ Liur melimpah LAMPIRAN1.
OBATANTIMIKROBA DAN KEMUNGIONAN EFEK BURUKNYA
□ Tekanan pada dada
□ Lemah dan pusing Efek Burufc Dida tantn
TVimster I IVIinester kcdua &
□ Sariawan pertama lt«Hga
Altrjl: k«inaB(kl>un Semaa teoiuk ^-lakiam yinf blaaa dipakti
PenitlUa KmniDgkiBin tmin dinjaiaktnarnin I
{beaa)peiut£IiA & rDSfuentitiuu jiniti
□ Gangguan buang air besar j fesolnhnetil perddlml
I Alcrp: konuatkjnin Kaxya ada ledikil Informui leupi tidak ada yanf
I PtBuilin ittjt lani K«ni>R|k>>un imta I measeRiilLSKi janin mengeaankan penintkaun lekibliu
□ Varises
KeimmtkiBim iRUA Alcrti : kemun^tnan Sedikit intootil yant ada. Muuk tkil inink
menjlundart fonnuUsi pndrtit dai
□ Wasir atau ambeien I RiemcntUiswi janin
mengtunakan ampfaiilln induk
ProJiig AmpUlin;
TkluDpiiiliD.
□ Kejang kaki pivmpisilin,
hikMnrttllbt.
Akrfl: ketnuntkuiui
□ Keputihan AmoIuiiiUR
mtnaeniiliwi jxnin
Alergi: kemunekiiun Hanyadaniedikiimtonnasi.Paiincbiik I
AaiokiiHlin dm uun
nKntensiduai janin dlhiftdinunupiadalaponnyafitlchlh '
kinvulanil beipenpalaman
(Auemenlin)
Pdiinlin Kcinunfklnon imin Alcrgi: kcmungkinan Hnnya^ sedikit infoitnasi. Diiediakin untuk
mcAMntiiisaai jxnin lerapi infekii tertus yaxt disebahkin nieh haklen
2.1.2 PROSES PERKEMBANGAN JANIN (nlipsenJnmonii;
Kubcniiliii,
yang renun
mezlofisllin.
Tabel.l Proses Perkembari|an Janin uluilln,
likafsUiB.
pipoBiltn
bakal janin mengalami bentuk fisik diantaranya zygot yang kemudian membelah Pniiilili Kamxfluiun inun Aletti: kcmiinikinin
menKnaiUaMi janin
diri jadi puluhan sel dan pada akhimya bakal janin tersebut berbentuk seperti oMilUfilolcDkii.;
Flakeuiolin <Un
klakmlin
SelahsponD «nl: Alct{i: kcniunskinan Manya Jan sedikit infomati Uiuuunya anniJi
I nwAMniiiUaaljxAix chat yanp hani dipetkenilkan iKTiiulni.
sefoklior.
sefpi^kaim}

Kcmungkinui tman Alert!: kenjuntkinan Informaii sedikil. Ajefl ini imintkm aman dan
SehlAcporin mjeksi muBjkin merupakan pillhan yin| cukap nuiauk
menaensllliaii jnntn
BLN KE- KETERANGAN i^al uniuk mentoboii infekii berai Obni yanp
mea(jandimt raiitai samplnt W-melillinielraiol
I (0-4 mmggu) tonjnian jantung yang telah terbentuk dalam rongga dada bcndaknya dihindari alas daw pemlkiran leorllli
• ynkni. punttuan pada mctahnllsme vitamin K
dan mulai berdeJak dan sudah mampu memompa darah iMfamandoldilnaeris)
ResikP lebih beur unluk oba( ynn{ Ictnh eni |
I SuUonainiii: Kcmunf kinan mtxn Hindan (dalain dua han Miela
ke seluruh tubvib embrio I Sctnua benluk Ptdi einiexicr pentmi. mcliihltkan): kemiklenis lerikai pada pmcin. miulnya sulfarunzol,
: hindari daUn 2 hart
darspada uiiramelnkiaiul
Menuju usia ke 5 minggu. tulang punggung, sistem dan Risiko uorclit lenlogenik dan aniatonis laam
I Kcman(kinin ainan
otak mulai bcrkembang feiiL Risiko anemia megaleblaiiik dipal dkegah
dentan aiam folinal

Ko-trimoktaid KatBsntkmin iman Banyak sekili pengalaman icManp keimanannya


(mapi ltha(p.d> dalam trimcsue pcnami
(trinuiaprlm d.n
I nlhinetolmiol) iultfiBinaddiaait
cmungkinan hepainicrtauiias p'^

minggu ke sembilan mulut dan hidung janin saat ini sudah Amtnoglfkoaida:
terbentuk dan terlihat jelas Str^omisin

merupakan awal dari trimester kedua sebagai lahap utama K«muAfikmin mm

perkembangan janin
^uLffannu DNA bauA^riato BAB II
ObM yuf baiW'bora Tidak ada pentaltmin paia kchansIatUihat
iai diUmb(S|luia:
Hindaii
aaamnalidikul
KEHAMILAN DAN MENYUSUI
Sipofloktisi
iwrfloksatin.
«aolt«Mia.at1ob»in,

MitrannaUoo KonuajkiBan aman Riflko icdritli bttnoUiii pada |


dcfltieial Iuk«*- 2.1 KEHAMILAN
Vnkoaniiia. Kali-ball
pffjidtiaVti twittif tfprit bflll
ccikoplnia
Miferotididw tbu pyfi FffttTriflffl
2.1.1 PROSES KEHAMILAN
Uakanmid*:
Ehtioniiia btM
ttUM
Kemunfkiaan amin Proses kehamilan di dahului oleh proses pembuahan
EtitiDinitlo
tttolM
Hiodjri
satu sel telur yang bersatu dengan sel spermatozoa
Kltntoentiia, Kindan Koliiis pwudamnteanoa pada ibu. Hatdaii
sziincnltia,linLmmiin
dan Utadtmiiin
haoialikalau tidak itnadiaobai lain yang cocok dan hasilnya akan terbentuk zigot. Zigot mulai
McuoqKUzoI Kati*hati Ruttolasnlii
tantofaMtii
Tldxk ada bukti ttnianf ieratoftaiiitas pada
Riamaia. K«Bilim|«n natifkin kbibbctardan
membelah diri satu sel menjadi dua sel, dari dua sel
nadi ritiko nda tenit macrebik vena aeriin
Klonnifolilwl Kindan SindrcMn bayi kdabu Btikti yaaf icdtkil lcstao|tfck(akil pad*(anin menjadi empat sel dan seterusnya. Pada hari ke
pada keh^Ian awal.lattl akan kcmunfkinaa
diikrati* danb pada iba Bitsaaya ptiihn yanj
lebih BRian daoal dihual
empat zigot tersebut menjadi segumpal sel yang
Obai aatitubcrkulofii:
Rifampiiin Hali-haii Pndaiahan paicanaial Hindaii pada ibti yanjtncndenia peoyakit hali. sudah siap untuk menempel / nidasi pada lapisan
Teratofeaetitu dnii itngfi pada btnaiang.
Keuntunjan muntkin lebib betar dot)pada risiko.
Htndataiya dibetikan vilamtn K pada tba dm
dalam rongga rahim (endometrium). Kehamilan
dimulai sejak terjadinya proses nidasi ini. Pada hari
Amm itamapadaibu
ketujuh gumpalan tersebut sudah tersusun menjadi
Itooiazid
Elbanibutol
Aitmpan-
K«nuo(kittan amaa
KaaxatkisaD tnian
Sekartni KilikitdiiuBakaa lapisan sel yang mengelilingi suatu ruangan yang
indanaliulu Kcmuntkinanamaa HtDya tdt tcdikii iarannasi
Pbratimankl Hali'liali berisi sekelompok sel di bagian dalamnya.
Oba fnUruntl •' Sebagian besar manusia, proses kehamilan
Amfoteriiin Hati -haii Inrocnuti acdikii, keamanan behimpaiU

Flusittxtn Hindad TaaiQgaik pad* tRrormui aediiuli keamanan lidak laiamin


berlangsung sekitar 40 minggu(280 hari) dan tidak
KctotoatMl.
rtokuRUul
Hali-bau bintiant Diabtoipti dan pen||uaxaa topiksl vagina
lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang
Mikonuoi Hnii-lwii

GnMoTulvin Kindan
berlangsung antara 20 - 38 minggu disebut
Nituito (lepilul) Kcniunjtanan aman TcRMtCQik pada
binatanx
kehamilan preterm, sedangkan bila lebih dari 42
OtM(ntlmttiria:
UoRdoHn Keaui{kaian anta Keamanan(ci)aniiB dalam doau randah.kectali minggu disebut kehamilan postterm.
inluk taporan yangjanot(aiao|langguan
pfftflffTynnn pMdt tfiilf'tnrt
Menurut usianya, kehamilan ini dibagi menjadi 3
Kin* Kindan Mun|kin tkrttoccaoius ditaforkaa poda Ukut.cctdpi Udak
yaitu kehamilan trimester pertama 0-14 minggu,
PtO{UO(Ul Konunikinan amui
ncnyababkan
kagviwam
ada hati yang mcyakinkan pada maniwa,
Mamteprim w faniidir letm dkaiikm ^geo kehamilan trimester kedua 14-28 minggu dan
Mmtuniin dan Kindan kcmaiian
kehamilan trimester ketiga 28 - 42 minggu.
(mai^tn)

nRmeianun don Hindnri


tnifakdobin Gangguan pada kehamilan
(fansidar)

□ Mual dan muntah

46
PiiFmhiin H-inbH

yang dilakukan oleh apoteker sebelum obat disiapkan Obu iiuiptndl;


Pipcnzh KraimtUiisi onm
Mcbcnhzot Hbdiri Kcmmikbtt
atau sesudahnya untuk menilai kesesuaian terapi obat Hibcsdjxol
PojUuealel
Hid-hitl
UtU'IuIl
lotloiaU:

iengannndikasrklinrknyaTTiiengevaluasi kepatuhair Ob*>*aUvin*;


in>inHn«n

Kinlai EnMalabikpida KcoaB billIda iofekd ynf flcntnctsi^va


pasien, mengidentifikasi kemungkinan adanya efek AimuAa
Uailisf pada ibu,ebal aslhbns pit!^ Mlt dibiBdari
pada ktbamilan
yang nerugikan akibat penggunaan obat, serta
KtBSDjUsa tiaa. Rillfa)Icorilii,
memberikan rekomendasi penyelesaian masalah. AilUovIr
ttuplfBoataD bnya
ktlt8
ktglbtMfdjrjpad* rtajkiim"
fiincBya
>- Usia gestasi: Umurjanin ISsdai
Bub)lastani mmtnoiDya Inatmlil veflUcal HIV
BdnndiltiaktBpada
Viduibln kditRdlm
Zidovudb TcnUicoilipadi
> Usia kehamilan : Umur hamil(ibu) UsaUnz
KsytKdUdlbubi
intttg

A'cuan:

Rubin,Ptoter,-1999,Pensepan Untuk Ibu Hamil,Peneibit Htpokiales,Jakarta

47
LAMPIRAN2 > Maiformasi kongenital; Cacat yang ditemukan saat
KONDISI INFEKSl UMUM PADA KEHAMILAN DAN TERAPI YANG DIANJURKAN
kelahiran bayi ( terjadinya cacat pada saat dalam
Koadisi Ttoapi pDihao pertama Terapi pilihan Iwdua Komentar kandungan)
Ampbilia. tffloktittlm(lud«u NiBoftiraiiicia. BtlfonamM, Ma bekteiiuiia atimpeomatik, (enpi
■uasiitilitbitn bolti lemitif) itia tcfttoio per attu iTidnprm (sail ko- bendaknya betlisiniBt telama 7 • 10 bail.
oral nimoktawl) Sitdtb^wrViliiTarTiTTTalrtnmrniberi > Mastitis : Peradangan payudara yang dapat disertai
icspoDt (eriiadap drab tuaistl Mau
pemberiaa janika pendek atau tidak disertai infeksi

> Neonatal: Masa selama 4 minggu setelah kelahiran.


PielonsMtls akui SefurolEtim. ampisilin iomveot
(bUalMbiwitsitiO Gcntamitin intravena >- Neonatus ; Bayi baru lahir sampai usia 4 minggu,
Farimitii Bcnilpednltn toomwsa (kalaa EritmaisiabaM Cautan: 70 • soft katus fttisibit
dttebdbkaa oleb viiut Organogenesis: Proses pembentukan organ
oettitillntieroTi]
Afflpisilia pa oral am
Bmgkkb Eritrotbsln
>■ Osteopenia: Kerapuhan tulang karena berkurangnya
BeazUpedstlin EiiaomUia
PowimanU lobtrb
unsur-unsur pembentuk tulang
(Vnyakit Icdosstlres Eritmcaitb Dbtt liftnpitln
nofitikfit odokurditii. AnoksbilisDaenl Eritwraifia Meiwnit anhnan kelomwk kena
Tenpiaidaiciidiitit: >- Osteoporosis: Kerapuhan tulang karena berkurangnya
Snepeokokat BeazUpenbillB-t-(cntamiiia
Stifllokolcill
Coaoio fcrfMi iieritn tkrgi tf
matriks / struktur tulang (tulang keropos)
Isfdoi ytui ditcbabkn
oldiCMaMjdEa
Entrooiisia per oral Erinoimtin beadakays dibenkaa telama 7 •
tOioai
>-Ototoksiksitas : Kualitas bersifat racun bagi /
Ptafiltkth uatuk
mengeluarkan efek merusak terhadap saraf ke Vin /
opmii
1 gim
!
IdatUtefazoUa 1 dotb bHriinBtaaol terhadap oigan - organ pendengaran dan keseimbangan.
AppudlfcBktaad 1 • 3 doiit aoadBifilin dn ataa 1 • 3 datb cettanmta pba
klavulann (Auomeotml
Ritepitb isooiazid
metmrdilacal
Riftmjmindn honiarH hradaicya
> Post natal: Teijadi setelah kelahiran
Tlibeikutoiii
etasibutol dibeiikaB talanta 9 bctltB dan ethaabotol
telacoa 3 bidaa Itaibabanpbidokaia
hendaknva dibenkan denam Uwdaild
>■ Postmatur: Usia gestasi / kandungan yang berlangsung
Scptb icrtitt yast uk <jow#ramtctn litf■AiitfPiA pfcit Scfalaapotfa tpdanno hiat
lihdtftka
Uraak measfakkaa pOogen petqMba> ada
lebih dari 42 minggu
tcnisftiotii ITtiiffffff "'^'pinifViTTinnii tsOaveoa fcftmiktia koastngkiBao untuk iDeiigbilaBgkao
wwmylflti li gftifamirin ktlwi oiganbtae teoaa tetbadip
deaiBB inemnidazoi
atauieCnddiffl)
proitilln antlpteudononai dan patten relah > Prematur: Usia gestasi / kandungan yang berlangsung
mefflperilbatkaaiapcmt yang meatMnkm
antara 20 - 38 minggu
Acuan:
THmester pertama : Kehamilan 0-14 minggu
Rubin, Peter, 1999, Feresepem Untuk Ibu Hamil, Peneibit Hipokrates, Jakarta
>- IVimester kedua: Kehamilan 14 - 28 minggu
> IVimester ketiga: kehamilan 28 - 42 minggu
>- Telaah uiang regimen obat: Suatu proses kegiatan

48
kadang-kadang dipakai ibu-ibu di payudara ketika DAFTAR PILIHAN OBAT UNTUK KASUS-KASUS YANG SERINC TERJADI
menyusui. Alat ini sebaiknya jangan dipakai karena Ennc ketbrangan
JEWS OBAT DOSIS INDIKASI
dapat meragukS bayi tentang puting susu, menimbulkan TERAPI
• Atplrlo doilt
SAMPING
• AsplriD dcBfas bebaa ditalurkaa nKllntasI
ANALCETtX ASPIRIN
cara menghisap yang salah, mengurangi rangsangan rendtb seUni plaiaiiu daa dltkakralkia oteb bay! bsa lahir
biiail bli tiBtok deejaa kecapalaa yaag Icbtb lanibal daiipada
oiasi dewsta fcamaa Jalm ckskietl nuslb belum
terhadap puting susu dan berkurangnya persediaan dan ra eBCCfab
hipcrtcMi yts|
• Rq^aai aaeraat oaBlta yang maad^ doila
d 1 i a d 0 k st
accara Mnanr dl acpai^ kctaamOaB
aliran ASI. ktbamiiiB diB
Bmacrtskao wakia S had BBttik tnindaiang obat
lelatdati
pcrlBBibabaB
iatnoliri
. AipbiadaaiiicBdAUdiktnlEBlnciniaagrtie&k
> Apnea : Berhenti nafas bsrak apapaa pada patkcmbaagaa aitlcm
kaidiovatknlar iaala.
PARASETA
• ETakpaiaiclannlaaaaukcbaaiHaabdamdllellU
wctra tasa lelqil pcaelllian pada binataag telah
> Farmakokinetik: Aspek kinetika yang mencakup nasib MOL mtnvcHihalkaa tidak adaelkkmcnixikaa pada
pukambaagaa jaaia daa plaaeala.
obat dalam darah yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, Diaaittikaa acbatai analaellk riacaa pillhaa.
• McklodadaaaiklillBaadahlsaidigraokandaa
MUALA ANTIHISTA
dan ekskresi. MtN
tatapakaya amaa letapl mttagkia ada analo
MUNTUH
habaagaa yaag reaggaag antaia meklazla daa
cacalffldabawaaa.
• Pronvtaiin mosikla berkailaa dcngaa liBggieya
>■ Farmakodinamik ; Aspek efek obat terhadap berbagai tmldcnii dltlokMl PWtaciibawan
• Kombiaaii metoklapninid dan emapraiol telah
organ tubuh dan mekanisme keq^nya. METOXLOP
RAMID
• Obat IbI lalah
difoiukaD pada
k^andlaa lasjat
dttdili cMam hal aiek pcacegabna a^ad landwag
dalam aaalasi obatetil.
daa dalam • OnspamolenldeBgBDinetoklopnmidpacateiial
pcnaBfaaaB araanaya bctbaall maagaraagi kcaaamaa
> Fetus/Janin : Buah kehamilan pada masa pasca biparamcait
ftmUamm
amlambang daa volamanya labcbim tSboikaa
aacdail

embrionik (>12 minggu setelah fertilisasi sampai • Metoklopraaild


d}|umkaa dalam
periatlBaB daa
kelahiran) a c b a 1 II m
pembarlaa

>• Insufisiensi: Keadaan tidak mencUkupi / tidak memadai NYERIULU


HAT1&
ANTASIDA ADltslda altirolBluffl
yast dibctikaa hldrekaida alaa magaealam triiilikat boleb
digiiaakaa. metkiptm
untuk melaksanakan tugas yang dibebankan DBPEPSIA aeadiriaB dapai
cneiMbulkn tcibbcOt • AilasldaaniankalndlndiiBmpadalriffiEStcrfcediia

ANTACONIS • Untak neaaiigaai


dggninkaa (tbdam penMlan aacalexi lanian natiik
> Iritabilia: Respon abnormal terhadap rangsangan yang RESEPTTO- sikua papllkum
dolaiB ptakiek tcktio aciarca BBluk mtagoraagl kcaaamaa
H, lambuag daa meaccgah atpini aiam Itmbimg ke
aoa-obtlelfi
halus pan-para.
• SIroalidIa daa raaltldia dlekakrcaikaa ke dalcm
ASL tetapi tidak ada data yaag meagesadan edaiqra
Jaundice : Sindrom yang ditandai dengan SUKRALFAT
efek btibahava bail bayl
• Sskntralradati tidak biayak lag! tSgoaakaa pada
kebamllui dl Inggds. tetiqd ebal lai raerapakan
hiperbilirubinemia dan penumpukan pigmen empedu icti^ ys« ercktifuaiiik Bllna pcplikiim daa telah
diaojstkaa aiitak dlgaaakaa pada kcfaamlhm dl
di kulit, membran mukosa dan sklera dengan akibat Amerlka Scdkal karcaa tidak dlabaorpet.

pasien tampak kuning


Acuan:

>• Labor / persalinan : Proses keluamya rahim dari janin Rubin, Peter. 1999. Perwepfln l/n/at/fcii Wami/, Peneibil Hipokraies. Jakarta
ke dunia luar.

>• Malformasi : Kelainan bentuk / cacat.

49
LAMF1RAN4
DAFTARINDEK KEAMANAN OBAT PAOA KEHAMILAN DAN PBTUNJUK PENGGUNAAN Beberapa jenis obat menghambat proses menyusui bayi
OBAT
(misalnya phenobarbital). Obat pada ASl secara teoritis
GENERIK CARA
dapat menyebabkan hipersensitifitas pada bayi walaupun
NO KATEGORl NO GENERIK CARA KATEGORl
PEMBERIAN
6nl
PEMBERIAN dalam konsentrasi yang sangat kecil pada efek farmakologi.
AlxKavir c Aadodblne Onl d
Abeiximtb Pwntenl c 40 AtnoniamUoiidt Oral B
3 Acs^om Oral B 41 Amabiibtttl Onl
Pueatetd
D
D
Perubahan fisiologi selama kehamilan dan menyusui dapat
4i
4 ACTtnnoW Oial
PHcatcnl
<!i
c
AiasupiaB Oral d berpengaruh terhadap kinetika obat dalam ibu hamil dan
AccttzoUinido On] c
?,
6 Onl c
43
44
AnmtetUin
Aatpboteiiti B PareatenI
B
B
menyusui yang kemungkinan berdampak terhadap
Tbaikal B
7 AectbvlcboUn. Optbalmik c ii Aomicilla 6nl a perubahan respon ibu hamil terhadap obat yang diminum.
cblofida
A aoetylivneine iahalisl B 46 Atnareiuvir Onl c
Acoclovir Oral
Ptieetetal
B
B
47 ARrioooe Panateid c Dengan demikian, perlu pemahaman yang baik mengenai
Optfulniili
Ibaikal
B
C
obat apa saja yang lelatif tidak aman hingga harus dihindari
10
II
ActomlB
Acrivailine
Onl
Oral
B
B
48
49
Aeacaelid.
Aaaitiocale
Oral
Onl
c
c
selama kehamilan ataupun menyusui agar tidak merugikan
li
U
Adapaieae
AdcDoslao
IbnU]
PtiCBtenI
C
C
SO
SI
AmazoUos
A^lalubiur Pueatenl
c
c
ibu dan janin yang dikandung ataupun bayinya.
Coqtdaal

li Albeodazole Onl C S2 Aati Ibionsbia III PaniaenI c Untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan
IS Albsnia Pmatcnl c si Ameloaidlae Optbalnsk c
16
17
Aldoineditsoas
Aldesleukia
tbaikal
PtnatenI
c
c
S4 AfBottnia Pinatenl B obat pada ibu hamil dan menyusui, maka apoteker perlu
ss Aecaibicadd A
18 Alcttfaoflic tcid
'AfftottttU
Onl
PuentenI
c
c
si
a
AtrantiBaw PaicatEnl C dibekali pedoman dalam melaksanakan pelayanan
BAC .
20
21
AlKlnentn
AIIewiiMl
Pxienien)
Onl
c!
c
si
S9
Aniria
AiteinicBle
Onl
Oral
C&
C
kefarmasian bagi ibu hamil dan menyusui.
22 AIowBoa Onl B 60 ACaaaaavlr Old B
Hydnklotida
23 Aietooltni Oral o 61 Atcnolirf Oral O
1.2 TUJUAN
24 AIpmta£l Pucattnl X 62 Atotnaarfaa Onl d
Utetlul c
25
ii'"
Alimlue Panatenl c 63 Atarvattadn Oral it Memandu apoteker untuk melaksanakan pelayanan
Altretiadns Onl 0 64 Atoveqaciaa Oral c
27 Atnimtitm
Wiboktiiis
Old c 6S Atiacatiaio
bctilxts
Panateid c kefarmasian dalam penanganan ibu hamil dan menyusui.
28 Ancatadine Oral c i6 ACnpine Opbtdnic d
Onl c
Paniaeid c
1.3 SASARAN
29 Amdeediae fbaikd c 67 Aanliiia Oral c
30 ArafepfiB»n» -
B 68 Azatadtna Onl B
31 AraUostlaa Panaienl c 69 Azdhioptlae Oral 0 Apoteker di rumah sakit dan komunitas
Panatenl D
32 Aiaikitia Puenlcnl D 70 AzelaieAeid Tbpikd B
33 Andloiid Onl B.D it Aotlmmicya Onl B 1.4 GLOSSARY
Paientenl B
34 Ai)doea{«oieaeU On] C 72 Azttaaaani Piteatenl D
Panatenl c
33 Amtooitatclbltmidc Oral D 7? Baeaiacitia Oral B >- Aerola : Daerah kehitaman sekitar puting susu
36 AndaopbylUaB Oral C 74 Bacitmia Old C
Panatenl C Panatenl C

AndoduoM
Rectal
Onl
C
D Baclofea
Tboikal
Old
c > Alat bantu puting susu(Nipple Shield): Sebuah alat
37 7S c

38 Anatriplliytin
Percateid
Onl
D
C 76 Bastliaiinab
Pamaeid
Panateid
c
B
yang terbuat dari plastik berbentuk cincin dan
mempunyai puting susu yang terbuat dari karet yang

50
77 Dtclenwlmoii IdImIu! C -nr Ca Aooibaie T
Beberapa obat dapat memberi risiko bagi kesehatan ibu, NimI c
126 C
-w c
dan dapat memberi efek pada janin juga. Selama trimester -w Bajttirptil usr—
On]
C&D
A
127 CaCiortda Pamncn) C
-a
pertama,obat d^at menyebabkan cacat lahir(teratogenesisjT Tl" Beozaftine Onl c -or Ca Folinate Onl
PlffCOtCft]
C
c
Ca Qucohcptenale C
T55!— 130
dan risiko terbesar adalah kehamilan 3-8 minggu. Selama 82 Bemstiopiii netiWe c
c
iU CaClDcaatte c
trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi 83
TT TSSSS
c
c U1 c
c
pertumbuhan dan perkembangan secara fungsional pada 83
TT Bctinwh»innB om C&D ■wr Onl
Bsetal
c
c
ftjtoicnl C&D
janin atau dapat meracuni plasenta. ToBOai C&D
lU Camjlieia c
Bctwdol OjMMtjnk

Penulisan resep untuk masa kehamilan 88 Bctbaoecbol Uoitd* 7551 c


c
136 Candeaattan Onl C&D

X 137 Onl D
-W
138 Cataowil Onl C&D
Jika memungkinkan konseling seharusnya dilakukan untuk 90
91 Bipenden oiri
c
c 139 Caibaehol c
c
seseorang waktu sebelum merencanakan kehamilan "91" Btsaeodyl 0») B 140 Cadnmaiepioe Onl D

B
termasuk diskusi tentang risiko-risiko yang berhubungan 93 c 141 CaAaseae D
B
■w Onl C&D 142 Caibenicillin On]
dengan obat-obat spesifik, obat tradisional, dan pengaruh "W D 142
'144 Caibimusle
On)
Onl
c
D
"W O
buruk bahan kimia seperti rokok dSn alkohol. Suplemen ■W Onl X
c
"Tis
146
Onl
Panatcnl
C
D
98
seperti asam folat sebaiknya diberikan selama -W B "142
148
Cartiepmt
Cantspiodol Onl
C
C
TW- C
penatalaksanaan kehamilan karena penggunaan asam folat TCT"
15r BitHnopheainBDiM
W"
Onl
c
c
149
130
Cannuitloe
Camttia Onl
D
B

mengurangi cacat selubung saraf. Obat sebaiknya Tsr Onl c IJl Carfcolol
PaieetenI
Onl
B
C&D
C&D
diresepkan pada kehamilan hanya jika keuntungan yang IM Bodctomde Inhalaii
NchI
B
B
■1S2 Canradiol Onl

diharapkan bagi ibu hamil /dipikirkan lebih besar daripada Onl C


c
in CoMntliaiel C
risiko bagi janin. Semua obat jika mungkin sebaiknya TUT Bnnxtanide Onl c
c
li4 Caiean c
Tcr c
dihindari selama trimester pertama. Tvr c 133 Caspotuattin c

108 c in Cefaelor bnl B


dnl B 157 CeMioxyl Onl B
109
Pada proses menyusui, pemberian beberapa obat(misalnya nr Onl B 158
in
Cefalexia
CelalMia
Onl B
B
TTT Onl D
ergotamin) untuk perawatan si ibu dapat membahayakan 112 Oni
Viiglul
160 Ceraniaadole
Cefapifia
PaiemenI B
B
irr Butinmazole c 161 *

bayi yang baru lahir, sedangkan pemberian digoxin sedikit 114 Butoqiiuuwl liDtnte N.«d C&D 142 Ceratniia *
B

pengaruhnya. Beberapa obat yang dapat menghalangi TTT Bulript^lin


C&D
D 163 Cefazolin Panatcnl B
~ra~ B
proses pengeluaran ASI antara lain misalnya estrogen. Tir
117
C
B 144
CeI'dinir
Cefdironn
Onl
Onl B
nr B 166 Cerapme PanaienI &
lir Ctldfeilol C&D 167 CeTixtme Onl B
Keracunan pada bayi yang baru lahir dapat terjadi jika obat 120 C 168 Celaictaiole B
HI" Cildtmun Nnil C 169 Cefeaicid B
bercampur dengan ASI secara farmakologi dalam jumlah PaicntenI c
■nr Ctleitriol Onl C&D TW Cefopenzone Panoten) B
yang signifikan. Konsentransi obat pada ASI (misalnya Pareiitenl C&D
B
HT Cabiam B 171 Cefondiae
iodida)dapat melebihi yang ada di plasenta sehingga dosis
terapeutik pada ibu dapat menyebabkan bayi keracunan.

51
no
D
124 CiAscut Pucnictil C 172 CcrotaiifflB Pnxotcnl B
BABl
h) CefotelM Ptmxenl B 215 CianxiixiaB Anl 4
(&odiatn
174 Cefexitin PamXcnl B 216 QpcoOsxacia Optubalnxk c PENDAHULUAN
Pmotenl
175 Ceftwdoxims Onl B 217 Ctmnids Onl c
17^ Cemeitl Orxl D 218 Cintneaiiuai Pxieatenl 6
177 CeMia Onl B Cixplrtin Paienteni D
173 CeWidlme Pxrenienl B 220 Cinlotinm bnd b
I7> C4ftibtiun Onl B 221 Clatiiblne Ptieotcnl b
ISO Cnftlamitm PncBleial B 222 dbtlshraBorxio Onl c 1.1 LATARBELAKANG
hicntenl
181 Ceftriixoae PucMcnl B 22) Clavultaie acid .
B
182 CefiuosUjw Onl
Ptremenl
B 224 dtetaxiitne Onl B
Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses
bnl 22^ d
18)
184
Celecaxtb
Celipietol •
C&O
BAD 226
Clidiniitm bramida
CUndacqytin Onl B
fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh wanita dari pasangan
Panntenl
Ibpieal subur agar dapat dilalui dengan aman. Selama masa
Vnlnal
185 Ctrivitutin Sodlam Onl C 227 Clobetaxal Taaikal 4 kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tak
144 Cfetiiuine Onl B 228 Clofuimtne Onl 4
187 Okno
Oeaayebollc acid

C 229 Cloftbrue Onl c teipisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting
188
189
Cblonbidm
OiloniAbticil

Onl
c
D
230
231
Clomifena
Cloialpnaxm
Onl
Onl
X
c
untuk fungsi optimal dan perkembangan kedua bagian unit
196 Cbloniapcaleol Opihslnxk C 232 Clantzepim Onl D tersebut.
OtU Panoienl D
Pxftolcnl
191 CbloreyeUtioe e hi Clantdifle Epidml 4
On] c
Obat dapat menyebabkan efek yang tidak dikehendaki
Panntenl c
Tnnidenml c padajanin selama masa kehamilan. Selama kehamilan dan
192 Qtlonlitzcpoxids Onl 0 234 Cloptdoinl Onl B
Ptictttcnl menyusui,seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan
19) Qiloeliexidise Moutb/ihnai B 235 Clonxepat Onl D
Ifllultd
PeridcattI C
atau gangguan kesehatan yang membutuhkan obat. Banyak
194 Oilonncthtae 0 236 Ctouunnslc Topical
Vatina
B ibu hamil menggunakan obat dan suplemen pada periode
195 OilaiaqBin Onl
PxRotcnl
c 237 CloxKllin Onl B organogenesis sedang berlangsung sehingga risiko teijadi
l64
197
ChloiMhlttide
QUofthlxoiMoc
Onl

C&D
C
6)8
239
ClaxtBtne
Co-tmmxaule
Onl
Onl
B
Cib
cacatjanin lebih besar. Di sisi lain, banyak ibu yang sedang
{tvIftmrlhiTlfft
(SMZ)dtn tiirnvtboprim
Paieatenl
menyusui menggunakan obat-obatan yang dapat
")
198 Cblopenamiao Onl B 240 Codein Onl C&D memberikan efek yang tidak dikehendaki pada bayi yang
Panntenl C&O
166 Cbloptomuios 6nl t 241 Ccleblcine bnl D disusui.
Pxttotcnl Panntenl D
200 Cblopraotadde Onl C 242 Celeaeifctal d«b
201
202
ChtoDnlhixene
Chlottlldone
-

Ont
c
BAD
243
244
Coleitioal
Caleitynnioa
Onl
Onl
B
B
Karena banyak obat yang dapat melintasi plasenta, maka
203
204
Cblonetmiklin
Chtonoxxxone
Ophihtlmik
Onl
D
C
245
646
Calitiitthaia aadisni
Ceitieatrephin Panntenl
d
c
penggunaan obat pada wanita hamil perlu berhati-hati.
OioUn mxgnalum
205
triixlytilite
• C&D 247 CottiwiK Onl
Panntenl
C&D
CftD
Dalam plasenta obat mengalami proses biotransformasi,
204 Clwlln Hieoabiliiute C 248 Coumarins bnl k
207 Cbottoolc
.

Pmotenl X 249 CfOtamitofl TopicaJ c mungkin sebagai upaya perlindungan dan dapat terbentuk
xonadotropioe
26s deiadltln . B 250 Cyaaeobalamta 4 senyawa antara yang reaktif, yang bersifat
i09 Cielwinx Ibpieal B 641 Cyclandelate 4
210 Odafevlr Panaltnl C 252 &rclixiw B teratogenik/dismorfogenik. Obat-obat teratogenik atau
211 CilosUtin Ptientenl 4 253 Cyclobcnzapiin bnl B
ili
213
ZiltXtDtU
Glofttxol
Onl
6rxl
D
4
254
255
CyclephfoftilaBde
CvclepeMaltts Opbtbalinik
C&D obat-obat yang dapat menyebabkan terbentuknya senyawa
C
teratogenik dapat merusak janin dalam pertumbuhan.

52
On!
3.2 Farmakokinetika & Farmakodinamika Pada U6 CyetopbetphtmU* On)
PiicBtenl
PmcttiaJ

Menyusui —30- 537 Cycloieiiii EMiniaab'


Efiviicnx Onl
BT Cyclosporia ZS
B AB IV TATALAKSANA PELAYANAN FARMASIUNTUK pMCTtgil
B
m CjTQObMt^ Ot»J
tSwT •mr
TSS CvtMibiao w EariiPril
IBU HAMIL DAN MENYUSUI 34 BT PMtnttral
Dietipomrdn
4.1 Pengkajian / Penilaian Peresepan 34 Eooxicln

4.2 Pedoman Pemantauan Penggunaan Obat 35 Oral


Oral Epbedrio
Pmnteral
4.3 Pemberian Informasi dan Edukasi 38 B7 Ot^iofflyeiEr jIT Epia^ne Null
OphlKilnde
Itonitiil
BABY PENUTUP 41 &il___ Pxittiteral

PtWBterri
PMemtral
DAFTAR PUSTAKA 43 Patooxiniine Piicnttnl
ERifibtadc I'MBPteril B
PetowfllioB Onl
Etjeetlilftral Oral AftD
TTT
LAMPIRAN 45 m Denxclicytllae On)
Pbnnleftl
sir EijeunBSs Bacul
m Deeipdiae
1. Daftar obat antimikroba dan kemungkinan efek bunik 45 Onl
Rej2£l__^
ItoBMnl'
2. Daftar kondisi infeksi umum pada keha^ilan dan terapi yang Dcifhiraac
DesipniniDO
lahiltsi
Onl
Bl2jenj2__
EiyttooDvein Oral
Pmnlenl
dianjurkan 48 DalinBilde
EmhfBBolitin Pucment

DesnopnsiB Niul Etdlitepnin On)

3. Daftar pilihan obat untuk kasus-kasus yang sering teijadi 49 Oral


Rinntenl
Ptttnten)
4. Daftar indek keamanan obat pada kehamilan dan petunjuk Its
PewadB
E»n>epntole iyrti
On)
De»nin»tiiene
penggunaan obat 50 BT Oeumeibatone OpOuloak C&O
C&D
MealhAratt
Onl
Onl
Tnasdermal
5. Daftar vitamin dan mineral yang sering digunakan 61 Puenlenl C&D

BT PenbnplwSnniBt Onl 537 Enriol »uccliat«


6. Daftar obat-obat yang dipertimbangkan kontraindikasi Onl
Ettropipale
P«naitnl
Oral
351 DexnunHunmin
Vijitul
selama kehamilan 63 DexiwltnnilJine Piitnttral Elieiynic »eid
285
BT Binenapi
7. Daftar pemilihan obat secara umum untuk ibu menyusui 64 357 Dcxiran
Pwttfemetliontiia
PwtBttnl
Oral EthJiribinel Onl

3B Diizepim t5S! Ethiiqrl eltndiol tKS"


8. Pedoman untuk pengobatan dan pemberian ASI 65 Pmntenl
Retnl
359 OiBOxUle ?53r Ettiimione'
Ptnnttnl
357 BT Etbobeptnlnc"
BT 157
351 Diclorenc Ofttilnnie T5n!
Piicelenl Pwtnien)
Tbaicil BAD
<557 157 Bodoloc 6nl TTU'
35T Kelo»»eillin
BI DiJaaorine Oral 157 Elomidile Pwtottnl' T
Pitncilrol" 137 Enpwidc'
357 It— Ml
DHlttl^ T5Sr C&6 137 Emwattne" Tssr
tSnT 137 Eatiiidde' Oral
155 Diii»e«ia
357 Dilimin Onl 133~ FactarIX Pannttnl"
133" FaetefVlll PannienI
157 Mhydntaehyaeiol

XIV 53
346 FaeierXIU Pamucnl C 393 GtbapaDdo OrtI C
DAFTARISI
yf FVQDociovil &■! a 394 UldopMteric tcid C
348 Fonitidine Onl c 393 OtliBtanaiw Oral B
34» Pelodipine Orel c 396 Utnmi Klabulio Parentenl C
3W FmSIttnnaB Onl C JW OtocKlcvir lotnokitUr
On]
C
Kata Pengantar i
Parentenl
}ii Raofibnta Onl c Ui ' Oantrea Parentenl X Sambutan Diijen Binfar dan Alkes iii
PenBprefca BAD 399 Cattlloxacia Opibalndk C
Onl
Parentenl
Surat Keputusan Diijen Binfar dan Alkes tentang Tim v
ia FdMCeiel B 400 Cefttinb On] o
Penyusun vii
-

jy Fmttqyl Buccal 401 Cemeiubias ^arsateial b


Fueotenl
IVanideflnil DaftarTabel ix
Fesofeittdiae Onl 402 Ceiniibrexil Onl C
Filimtiin 5phiiialink t
ParcRienl C 403 Oeianiicin
Ode
Daftar Lampiran xi
Paretitcnl
Ibmfcal Dafar Isi xiii
isi Finacieride Onl k 404 Hydreclwltiazide . CAd
338 Fltvoute Onl B 403 Hydrooodone CAD
Ij? Fkcainlda Onl i 406 Hydfoeoftiaaw
.

Opbdiilinik CAD
BAB I PENDAHULUAN 1
Onl
Ode 1.1 Latar Belakang 1
Parentenl
3M
361
Flokuridioe
Ftucoflizsle
ParcDterel
Onl
0
c
407
408
Hydraflotnetltiazide
Hydracnoiflw
-

Paicetcnl
eicb
c
1.2Tujuan 3
Panotcnl
362 Flucottolom T'oi^U c 409 Hydroaocobtltirioe .
l.SSasaran 3
363 Rocytoiina Onl e 410 Hydjoxvdonauia (W c
3^ Ftadmblae FbotpiU PtRoenl D 411 Hydroxyprojottrono
etarotte
Parentenl o 1.4 Glossary 3
363 Ftttdioooniiooe Onl C 412 Onl 0
366 Fbmnzeatl Paremenl C 413 Hydnxvaas Onl c
BAB II KEHAMILAN DAN MENYUSUI 7
367 FtontMllde bibalati. Naul c 414 Hyaoda OnI.Peremtnl c
3^8 FlttnitmcMm . D 413 Hyoteytffiine . c 2.1KEHAMILAN 7
369 Ftoocioatene Tbriktl C 416 Ibutnafea Orel BAD
?70 Fluocioanid* IMtal 4^7 Mambteta Parentenl D
371 FlaaeoKolons tbpikal
C
c 418 Idaxaridiae Onhtbalinik e
2.1.1 Proses Kehami Ian 7
372 Rooromcibolone Osbibalmik c 419 Ifoifxinide Parentenl D
373 Flueretttinl Fmstoal X 420 bmitacense PxROtenl c 2.1.2 Proses Perkembangan Janin 8
Tbrafctl
374
375
Ftueelioe
Rooxymotoone
Orel
Onl
c
X
421
422
Imieenem
Imtpnumao
Parentenl
On)
c
D
2.1.3 Masalah Yang Sering Terjadi Pada
Parentenl
376 Ftopsniiul Orel c 423 laiiguimob Tenikal B Kehamilan 10
377 Fhtpiiesuide Onl c 424 lmffluao(lob«tin Parestenl
Parenterel 2.2 MENYUSUI 13
378 PlnrucBtni Onl X 423 Indtoamide Onl BAD
379 Ftobiprafta Opbtbilnuk B&O 426 loivtairtdfal Onl
Orel
2.2.1 Proses Laktasi 13
380 FlutamUa Onl D 427 lodometada OphdMlndk. Onl BAD
Parenterel. Rektal 2.2.2 Masalah Yang Sering Terjadi Pada
381 Fltuicuooe C 428 tafliximab Parentenl B

382 FlitvuUlto
Nisal.lbDikil
Onl X 4?? Intitlin Parenterel C
Menyusui 15
Fluvoundae Onl c laritin asmtr Parenteia] c
FoSeacid Oral AAC 431 Intolln ahniae Ptrentenl c BABHI FARMAKOKINETIKA&FARMAKODINAMiKA
Pdndisarimn tsdiam Paremerel B 432 (Mutln Litero Parentenl 8
^86 Pdnnalcnl Inhalui C 433 IntaifBrea Parentetal c
PADA KEHAMILAN & MENYUSUI 24
Fotctinet iodhim Onl B 434 (ntcrftfoabna Patentenl C
388 Fotfemyeia Onl 8 433 todaiidde .
O
?*? Fdiinenil Onl CAD .
X 3.1 Farmakokinetika & Farmakodinamika Pada
?90 FfxniuU C f?7 lodtae .
O
391 nnaxotidone c 438 tpecKOuhi • c Kehamilan 24

54 Xlll
■ P»tpa«frt CftP

T35" IpnbopiuiB bromeu TnEUST LioezsIM' wa—


Iteriteril
rrr UoQmaiDe
TW btattfum

Inm lET UgBoprtI'


&»1
KT lroa<V!Xtan" ttoaitna
OctthilnMir'
Tsr
TO- Sa
PccnteraJ TO" 6ni
•m TO- LBPinivir "
TO- Onl
"OT baisiWdiidtiti Baecil
Onl

Ttuiuluiial
iMtoiWd nioaeiiBm BnT TO Laimdine
Tssr TO Lcnuzpam Otx]
TO baoniaeia' PiTTOtenJ
TO lawtm Onl CAP
«r Itoxtapnae Oit»l
TO taidipi; Tssr " Lovmrtjlia'"
TO Oral X
Loupin 15i3
tST ttneosizeie Oral
Pmiwenl
ftmaenl
Ivtnntctiii 7TO TO Urneit]Liiel
Ktanqreia Oral TO Lfptcstli
PMicBtenl
Ktolln m: titoMldniB'
Ktandne PMCTlOTl TO MtmetiaCTCnbnait
TO Masaeshsnhidreksidt
Tbrilal
TO Ke10profen ■SnT BAD TO Masoaiiumsulfat

OfMnlndk C&O SOS Tbpiktl


"TO Xctorslac
Intnettne] Onl
PtftBtenl
461 LibeUlol Onl TO Pmntenl
Paienlenl
MtwptiUBe
46? ImivBdin M Mwiwlol
Oral
tmotrialiw ml MAeniami
tj»i»»taiM»C MedoevdiBB
(SraT" Meclofomittte «odium BAP
Mtdwwaeae X
l^SSBSL, Ortuhalndt
IIL MediQXVBiotetletpae J5
TO Mefebarie acid CAD
Ijeactele Orel
TO Mellequia C
Ltapioreliii
Meloxicain CAP
471 Levuriwle Oral
UwetinetUm Mdphilia Onl
Pwtiitcnl
L«vctoBolol Oelillwlimi £1L
PattBttwl 519 Meneratolatti breinda
LevolubBxrine Oghdwliral^ Menvtcdne PaiCTtewl
Oral MenobMWlt
Levoetiiriilge 32L
Oral Meicttowntee
OpMuUtnk Menpeoem PamUenl
Oral

Ltveaotcttral Oral Onl


Stibilenml lUtol
p»raBt«ral
4W litvnlvrBxlM lodioni (2cL m.
Ud ecaia Panataral
Tbaical
Uaonqrela om 517 Mtstnnol
Paranenl
Undane 578 MetanmSnel

55
)29 MaAmoio 6iii B&O 369 Ntldilia Ptfcaienl B
DAFTAR LAMPIRAN
Pkicntenl BAD
530 Mahaolxmcde C 370 Nolbuphins Pareatenl BAD
531 MdfadilaiiM C 371 Ntlidixie add Onl C
332 Mcchenimiae C 572 Nalonbios - V
333 Mettweaibiinat c 573 Ntloxoa Panaicnl B
334 MCttWUVXUO Oial
Riieneenl
X
X
574 Nalonxoao KCL Onl C
Lampiran 1. Daftar obat antimikroba dan kemungkinan efek
333 McHwMJea Onl c 573 Ntadsatow Panatcnl C
-Iboilcil c buruk
336 MetbyclMUnide BAD 376 Napioxea Onl C
337 Metbyldopa Otal B 377 Nanlripia Onl C

338 McthylphsBidate
PKctUcrjl
Onl
B
C 378 NttatUnlde On) C
Lampiran 2. Daftar kondisi infeksi umum pada kehamilan
Mttb]rl{n4sisalooe Onl C 379 Nedoctatail Iflbilail B
339
hnateni c OabtbalatilE dan terapi yang dianjurkan
340 MeOiVUeitottemK X 380 Ntfiuodone HCL Onl P
341 MeCodopfinMe Onl B 381 Ndfinivir Onl B
bydradorida PWcstenI B
Lampiran 3. Daftar pilihan obat untuk kasus-kasus yang sering
383 Ncotnvcto C
343
343
Mctozilooe
Mccopniol
Onl
Onl
B AD
CAD 383 Neosogniine
-

Onl C terjadi
Rtnniml CAD PatemenI
344 Memsidatnle Onl C 384 NdilmidD PantOenl D
ftnotcnl
Touical
C
C
Lampiran 4. Daftar indek keamanan obat pada kehamilan dan
5*?
346
Mexileltpe
MczlocOin
Onl
Pwcennl
c
B 386
Nevtnoioe
NieariiiriJie
Oral
Oral
C
c petunjuk penggunaan obat
J47 Mkosuole Tboicti c NioodnaiddV .
C
VhgiBil c

MMuoIim
Onl
ptntntenl
D
D 388 Niooiyail aleohal - c
Lampiran 5. Daftar vitamin dan mineral yang sering
349
330
Mktostit
Mdriaoa.
Onl
Rucstenl c
c w
390 Noasdlpiat
Onl
Oral
C
c
digunakan
PtnatenI
331 Mamydioe Destal D 391 NittobniBtBb Oral B
Onl
Pairottnl
D
D
Lampiran 6. Daftar obat-obat yang dipertimbangkan
332 Miaasidil Onl C J92 Niioddiae
Noremesbrine
Oral c
kontraindikasi selama kehamilan
133 Miftuapiaa Onl c m -

11^ MttoDmlol Onl c 394 NeRdmtenme -


?
D 373 NonrvmnI C
333 Mitauntion PBirmenl
Lampiran 7. Daftar pemilihan obat secara umum untuk ibu
-

Moexipril Opbdnltnik CAD 596 Noiflaxadn Opbdnlasfc c


Onl
Motmdoae Onl C m NoTteJtrd
NomipBrtinB
Onl
On)
C
D
menyusui
MeoKttiiaMfemate Nanl c 598
Ibniod c
399 Nystaiia MoBlh/Chiad c
MonMakaa ndiara Onl B
Onl Lampiran 8. Pedoman untuk pengobatan dan pemberian ASI
-IbaitalWitiaa!
Mocphiae Onl CAD 600 OeBmtids Panatanl B
Panntml CAD
bbiiincinrln QpbduUniUE c <01 OOottda OpUhalmlk C
On) Onl Otic
Pnenccnl
btttpUQCiB Nml B 602 Ottaaapias Oral C
H^ieal

MnornaoibCm PucMcnl c Otbdlalndk t


m
MynplWMlieidd Onl C 604 Oltaladae c
hnncnl
fbbofflBtaoe 1 c
m Otalfcwmab Panntcn). C.....
NadeM On) CAD 606 Oocpmela Onl c

Pvrotml 8 <07 OadaantiMi On)


&rPTietT»l
NtfacSa NanI
s WfPiffH J2B5BEaiL—— JUAJf

56 XI
609 OrfcM Oiri 667 FlMgivlbgteflne
668 fheaviephrine
Orehtpidrii
HienvlmwwwlMrine
Otetornivir'" Ch»l
OMtdilte m.
Pucotenl 671 Pbciqnoio On)
Ptnntenl
Kiv«eatl«mlne
6U Oral m.
Oxtftfmn HiytomBnaation On)

HllCMriPB Oflh<h«!nrik
SI*.
Oral SO
. Ibpilral
676 SbL
Owrbwcactinii Oal»tli«)iTiSk sn
. Hiido)ol 2CL
678 Pteriinmne On)
679 FSpencSio Pmottn)
OxytBedtizoliDe NmI
Odilhilmilt
OwinelliolBnB Oral 680 Hcenrine
CftP SL
682 Brtia)eiB) »ctw
Os2|benQ{dM
bion»i)i £SL CAP

OnYtecin
p»to£l2llotoxj2_ Tbtilal _C
ftOTnten) Podoahvllo H>lii)t»l
Pidiim)
m. CAP

PottnlumCl _C
PBcuniBiBra BiPiiiid* 690 PoteMlameitnte
Piatopmole Oral Patudsm(Inceule
P»reMeral
B)tmiainie6i<le

PnavCTin HCL ProvMoneiodiia


Prapcxolc On)
695 Provtatifa On)

PinmBBiyda Pmtaaantt) On)


Pmoiin On)
RegiaierfM0B()fi*2a Puenten) 698 Fndnitelenc Op)itl»)inil(, On) CAP
640
PpCTlen)
Pndriwae On) CAP
Pmsncn)
ReggSSSSSittS- Prtmwirine Onl LC
PemoliB On)
ita*M»olel' Pniridona
Toiak») Probcnecid
Peridllwrine 703 Onl
On)
Pesneiyiluiiyl
ttlniiitnte Pnotfen)
Wnlyi Bocahijei)>dlin_
Ptffiaxecine' On).Relua) PitecMbiiine
pBienttn)
PrediloBendo Oral

PeBIBuWline 708 PrecvclidiBc


PciiolUe Biesilate Pnimemne On)
Pnctmn)
Reen). VkdluJ
CAP PWIIBMil On)
Pwindowil Onl m
Petmalun Toailu) Pronarine
PtotntthxriDe On)
655 Pm*bm«2£-
Pnliidine On) BAP PrapafeaOM
Piiritftn)
Prowanline bmride
PeniMdridine ■ ^5isr 7l5 PrBPancfine HCI.
Phendiweimnle 716 Pwfdc)
PhtneUine l^nauialo)
Ptiodnndin" Pragjljgiieiin^
PhenobartiiloBe Pannlenl ProlKninc talfat
Phtndiibtlaldn 720 Pwtiielm
HnnonyinMliylpeBldlliii Ptttidoeabedrin
722 ^jrrMroind^
Phertolimiiie 723 PvridoitiKrrin bromide

57
Ptnatenl
724 Pyndoxb Onl C 768 Soattoofaa Ptnatenl C
DAFTARTABEL
Puwnejil
725 PvrimecbtffitoB Onl C 769 Sattlol Onl BAD
m Ouslipins Oral c 770 SMiflotteia c
727 Oitinooril Ottl C Tl SDeetlneaiycin Ptnatenl B
728 Qttioidifle Onl
Putaieial
c
c
772 Spinaiyeta On] C Tabel. 1 Proses Perkembangan Janin
Pticatenl C
Rekcil c
729 Octniae On) X 773 Salionoltlcton Onl 5ad Tabel. 2 Penisilin Antistafilokokus
739 lUbamizote On) B 774 Stcaoeolol Onl X
tUIoxifcae Onl X 775 Sttvadine Onl c
732 tUndpiil Onl
On)
CAD
B
'79
777
StnaloUntte
SinploeiyciB
Peienlenl
PticalenI
C
D
Tabel. 3 Pengobatan Kandida/Sariawan
733
B
734 Ratbsiietie PinntenI c '79 Socnlftle Onl B
Itorifentinil HQ Ptmntnl C 77? Safenltttil PanatenI CAD
7??
736 Remxitida On) c 780 Salftbenumide CAD
737 Retenine c 781 Sairtteitniide CAD
Revimiio todiam Ptnatenl B 782 Sttirtditttne CAD
'?9
739 Ribaviiin Inhalasi C 783 Sttlftftinzole CAD
Onl c
P«nni«n1 c .
Ribolravin C 784 Sulftnclbitole CAD
7<?
7?
742
RiMwiio
RiftfiqiiciD Onl
B
c
79?
786
Sulftaiediolcuiale
Sulhtnetrale
CAD
CAD
Pucntenl c
741 Rifxoestia Onl c '97 Stdftmltnade CAD
744 Rihizale c 788 Suirtnltzine CAD
Ritnexoltne OahtlitlmilE c '9? SuUndtc"^ Onl BAD
7<5
746 Ritperidone Onl c 790 SiantUipUn Ntnl C
On) c
PtaeatenI c
747 Rilodtint Onl B 791 SintiaettwaiamCL Ptnatenl c
Ptnatenl B
249 RtlonavEr Onl B Tmine Onl c
749 Rituitsub Ptrcattnl C 793 Itenliaw Onl c
Ptnaieitl c
Tbtdktl c
7?0 RlfutixininB Onl B 794 Ttimtifea Onl D
7S1 Roctuontuia bminida Ptnatenl B 793 Itmuloiln Onl c
732 Roteesasb Onl CAD 799 ffectteiDd Onl c
753 Roendmle Onl c 797 Tkliniuittn Onl CAD
754 Ro«i(luttzone Onl c 798 Teatiuatffl Onl X
755 Rommtaiia Onl X 799 Ibnozaltniide Onl D
756 Sittutimel lahalui c 800 Ifcnectclptte Ptnatenl C
Onl c
C
757 SaJinetciDl Inhtltti c Tealpntlde Ptnatenl 0
SdtaItU C 802 Ibnxoeiae Onl C
'79
759 S«ta(Mvir Onl B 803 TeiUaaltae Onl B
Iballctl
760 Suimnattin Ptnatenl C 804 Teitattiine bbtlttl B
Onl
Pttetifenl
761 Sdetetbie Onl C Ibcenizate Vtiia.
«»? C
792 SecnosidcsAdaa B On) C 999.. Tcffieaodine Onl C
767 Seanllae Onl B «?? Ttnlnhvdnte D
764 Sodioa tuiadiiaRiiIate c 80$ Tbtaaaaae Onl X
Ptfcatenl
Ibpiktl
Tnatdennil
765 Sodiaai btctitoaite C 809 TJ^tnbenniae C
ioctiditt XAD 919 litneaiae c
7<?4
767 ^ORHdOfttliO Ptnatenl D 81I Tklneyeliat Ophdittintk D
Oiri 0
Tbeiktl B

58 IX
r>ni X 860 THoelinniminc .fin
DEPARTEMEN KESEHATAN R.l Ihcoplln On) C 861 Hapolidlne On]
813
DIREKTORAT JfiNDERAL BINA c
-8U- -IWtirine Onl -c -862- Ttiplotidiso
-KEFARMASIAN-OAN-ALAT KESEHATAN
HtcopcRUl sodium Ptrenicnl c 863 IVeleondomycio Onl
8IS
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kapling No. 4-9 Tolp. :5201590(HunBng)PES.2029.S006.59D0
Jakarta 129S0 Fax. :52964838 Tromol Pos:203 JH-l
.c
Thiortdaane
TTiioteM jmgaegiBjise£L—11^—
Sekretariat : 1. Tantri Chandrarini JJjXGSdiliSlfcfel——

2. Yeni, AMF .tZL "nmrM C ML,


^
3. Christina Eriyanti p
c
871
Vilidclevir W ..
.821 9r»l , J2Z2_
Onl
4. Badrun Samsi 823 nmalel OpbtlolsBfc C&D 873 VddcGOXib
Onl
5. Vitri Sariati JUI
Orel

J2L s ML.
HofUinine Onl D 876 VUproie icid Onl
KEDUA : Tugas-tugas Tim yaitu mengadakan rapat persiapan 828

dan koordinasi dengan pihak terkait, menyusun Draft ML


830 D «7B -2al
Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Ibu Hamil Opblhtlink B
P
C jSI
dan Menyusui. J2L
832
.QJSI
Onl C 880

ML Tbtaoline s ,J5L-
Orel
KETIGA : Dalam menjalankan tugas-tugasnya Tim dapat m.
833 Ibleopone
On!

Onl
c
c
882
883 Vcnpandl Onl

mengundang organisasi profesi atau pihak-pihak Iain C&D jEI


Panmcnl

J2l O"'
yang terkait untuk mendapatkan masukan guna 8J7 Onl
Onl
c 885 Vidtmbine

mendapatkan hasil yang maksimal. .8.22.


D 887 Vmeristine
VineRlbine
840 Tomemide On) B 888

KEEMPAT ; Dana bcrasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 841 Onl 86y
890 ViiE
(DIPA)Peningkatan Pembinaan Farmasi Komunitas 842 IVsmadoI Onl 0
D
Ttaadobpril Oral 0 891 Nferieonixole Onl
843
dan Klinik tahun 2006 ParertereJ

TraneMnucKld Onl B 892 Onl


844
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan 843 B 893 Oral

dan akan ditinjau kembali apabila ada kesalahan atau 84«


Onl C 895
841
kekeliruan. 848 Tictionins Onl D 896 Zidavudine Onl
Panotenl
C
849 THimdnoIofle Inbalasi C 897 Zipioaidone Orel

NottI
Ditetapkan di JAKARTA Onl C&D
Ptitnttnl
Pada tanggal Tomk*) C
830 Onl C&D
Farmasi Komunitas dan Klinik 831 Onl X 899 Onl

832
833 Trtaxins HCI Onl c 901 ZuclopenihUol Orel
Paitmenl

834 Orel
833 Onl c
836 Onl c
837 On! c
838 D
839 Onl c
irs. Abdul Muchid,Apt
NIP. 140 088 411

S«btltnatOnttai Jendtnl Binlv dan Wtt.S2rti78.921'i'l.52«ES9 OinUiiral Bna Pioduksi dan Dbtritati Mai Ktithalin (Bini Picdia dan Mkti) S2t4t74
OiiektNit BIna Penggunian Obal Ruicnil (Oil Bin POR) S21M73 DinMnnt Bina ObatPetQc dan Piitckalan Ktnhalan(U Bina Ottk danPeiMkn) S!tW2 59
OitMonl Bna Finnaii XofflunUs dan Klinn(Bm Faikomiik) U03S7I
Keterangan; OEPARTEMEN KESEHATAN R.I
KategoriA DIREKTORAT JENDERAL BINA
Studi control untuk menuojukan resiko pada fetus ditrimester pertama gagal (lidak ada bukti KEFARMA8IAN DAN ALAT KESEHATAN

tesiko pada trimester berikutnya) kemtingkinaii amati pada fetus Jl. H.R. Rasuna Said BlokXS Kapling No.4*9 Telp. ;52015S0(Hunting)PES.2029.5006.5900
Jakarta 129S0 Fax. :52964838 Tiomol Pos:203
KatfgoriB
Pada studi reproduksi hewan tidak dapat mentinjukan resiko pada fetni, pada studi control wanita
PERTAMA : Tim Penyusunan
bnmi / studi reproduksi hewan tidak menunjukan efek samping (selain dari peouiunan feitilitas)
Penanggung jawab :Drs. Abdul Muchid,Apt.
yang lidak dikonfinnasikan pada studi control wanita hamil pada trimester pertama (tidak ada
Ketua :Dra. Rida Wurjati, Apt., MKM
bukti pada trimester berikubtya)
KattgariC
Sekretaris :Dra. Rostilawati R,Apt.
Studi pada hewan menunjukan efek samping pada fetus (teratogenik)/ embriosidal atau yang
Anggota : 1. Dra. Farida Indyastuti, Apt., SE.,MM
iainnya, tetapi belum ada studi kontrol pada wanita hamil, obat harus diberikan hanya Jika (RS. Fatmawati)
keuotungan lebih besar dari lesiko pada fetus. 2. Dra. Siti Mardiati, Apt., MARS
Kategori X (RSAB Hankit)
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukan ketidaknormalan fetus/ terdapat bukti teihadap 3. Dr. Taufik Zein, SpOG.
resiko fetus berdasarkan pengalaman manusia t keduanya, pe^gunaan obal tethadap wanita hamii (RS. Fatmawati)
tidak ada keuntungaimya. Obat ini konlraittdikasi dengan wanita hamil 4. Dr. M.Ilhamy S,SpOG.
(Ditjen Binkesnas)
Acuaa: 5. Dr. Emawati Sinaga, MS.Apt.
1 2005, Indek Keamanan Obat Pada Kehamilan dan Petunjuk (UNAS)
Penggunaan Obat dengan atau tanpa Makanan, Tugas Khusus Pelatihan 6. Dr. Retnosari Andrajati, Apt.,Ph.D
Praktek Keija Profesi Apoteker di Rumah Saldt Fatmawati, Jakarta (UI)
2. MIMS. 102"^ ed 2005,Indonesia 7. Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm.
(RSCM)
8. Ina Yuniati, Dipl.M., M.Sc.
(Ditjen Yanmas)
9. Oom Suryanah,SKM (IBl)
10.Dra. Eliy Zardania, Apt., M.Si.
11. Dra. Fatimah Umar,Apt., MM
12.Dra.Chusun,Apt., M.Kes.
13. Dra. Siti Nurul Istiqomah,Apt.
14.Dra. Nur Ratih Pumama,Apt,M.Si.
15. Sri Bintang Lestari, S.Si.,Apt
16. Fitra Budi Astuti, S.Si.,Apt
17. Dina Sintia Pamela,S.Si., Apt
18. Desko Irianto, SH.

SdsUtrU OrtUnlMcnlBMbrdinttH:S2t(t76.awri.atttSS OirtUom Bini Piodiea DitUihiii AU KtMloCtn(Bht Praia dtii Mm)
:5114174
Biu PnggMwi Obtl RuxxttI (Oil Bla POH); 5214171 OittBltBill OMneOiilnPctteUuKtwIalM(Oil B(aOMidnPBMlH);52l4t72
60 DioUoat Bra Rnati Keotitlit du Kbik(Bin Fntoodil:S2D17I
LAMPIRAN5
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I DAFTAR VITAMIN DAN MINERAL VANG SERING DIGUNAKAN
DIREKTORAT JBNDERAL BINA
KEFARHASIAN DAN ALAT KESEHATAl^ -NO GENERIK FDA~ s P KETERANGAN
1 X
Jt. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kapling No. 4-9 Telp. :5201590(HunUng)PES.2029.S006.5900 2 VitunhiA t T"IT"
Jakarta 12950 Fax. ;S29S4838TroniolPost203 mestelemi denaleaii vitamin A:icritoseidk.blla dipakii tcms meotrut dengaa dosit
> 2S.000 lU/had dapit menyebabkin cianiofadtl,car£ae defee,facia] palsy. Omb
Rduelien. ativiln latonm neneemem^nnv tlKI dcfwt.
Memberikan efek piatekii bila diberikan aclama U bulen peitama aditayak 4 mgfljan.
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi 3 Foloeaeld A 5
KaJtu defidtasi asam fblat pada twal kditndlaa dapet meaycbebkea esogeahel
matfomad.tatutama neamt tube defof!— —
dan Tata Kerja Kementerian Negara RI; 4 Vitanda T- T~ Kipeikalieiiua aeonaial.VituniD D untuk tdpoparedroid tidak ada efek padajania
D/kdskiMlsaL
J "ddoxin
3. Peraturan Presiden RI No. 10 Tahun 2005 tentang 6 IsotrctiBoin
lupeiteleriiBi, mikrophlafflia,depressed atial bride,limb rtdaetioa defael,bennieem-
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian macam kelaSaaa p^teGnga,elefl palate,laulut kcdl.laiklotDsthia,liigeaoeephtly,
Iteatt defcel& ntaidasi mental. Guaakaa kenliasepal simpal lani fauiaa setelab
Negara RI;
7 Mesidione. X

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 8 X

159b/Menkes/Per/II/i988 tentang Rumah Sakit


Keterangan:
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
920/Menkes/PeryXII/198S tentang Upaya Pelayanan KdtgoriA
Siudi control untuk menunjukan resiko pada fetus ditriinester pertatna gagal (Udak ada bukti
Kesehatan Swasta di Bidang Medik. Rsiko pada trimester twiikutnya)kemungkinan aman pada fetus
Kettgori B
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. Pada reiHOduksi hewaa(idak dapai menunjukan reiiko pada fetru, pada studi control wanita
085/Menkes/Per/I/1989 tentang Kewajiban Menulis hand / studi reproduksi htwan tidak menunjukan cfck saraping (sclain dari penoiunan fertililas)
Resep dan atau Menggunakan Obat Generik di yang tidak dikonfirmasikan pada studi control wanita hasidl pada trimeiter penama(ildak ada
Rumah Sakit Pemerintah. bukli pada trimester bcrikuinya)
KatgoriC
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. Studi pada bewan menunjukan efek samping pada fetus (leratogerdk)/ cmbriosidal atau yang
1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan lalnnya. tetapi belum ada studi kontrol pada wanita hamil, obat haius diberikan hanya jiVa
tf»«innmj>»n lebih bcsar dari resiko pada fetus.
Tata Keija Departemen Kesehatan. KattgoriX
Studi pfd? hewan atau manusla ttlah menunjukan kctidaknormalan fetus/terdapat bukti tcrhadap
MEMimJSKAN resiko fetus berdasatkan pengalaman roanusia / keduanya.penggunaan obat tcrhadap wanha hamil
tidak ada keuntungannya. Obat ini kontniindikasi dengan waidta hamil

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA Kode Sigtiifikan:


KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
1. Tcratogenik pada manusia
TENTANG PEMBENTUKAN TIM 2. Mungkbt tentogcnik pada manusla
PENYUSUNAN PEDOMAN PELAYANAN 3. Memiliki kemungkinan leijadi tcratogenik pada manusia
KEFARMASIAN UNTUK IBU HAMIL DAN
MENYUSUI.

SdnliniiOrtibnlJtndtnlEMsrilisAlte:S2i<!7S.S2i(l7t.S2ltKS OinttHtt Pndukti Ban OisUbMi Mil KtiOuUn(Bhi Pittfs Bw Abts]: S2Ut74
Okitltrit Bini PengguAun Ottt Runnil lOit Bin POR) $217171 OitkteU BM ObalPiM din Potekabft XeMhatM ini Bina(kik Bin Pcitckkei]- 5211172 61
Kttkknl Bini Fimuti Keinunibs 4an Ktnk(Bni Fiitomak) $203171
4. Memiliki kcmungkioan yaiig kecil untuk menyebabkan teratogenik pada manusia
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I
5. Tidak teratogenik pada manusia DIRBKTORAT JBNDERAL BINA
MHAT
KEFARMA8IAN DAN ALAT KESEHATAN ato

Kode Potensi: Jl. H.R. Rasuna Said BJok XS Kaptlng No.4-9 Telp. -.5201590(Hunting)PES.2029.500S.5900
Jakarta 12950 Fax. ;52964838TforTiolPos;203
1. Sering teijadi efek secara nitin
2. Kadang-kfdang teijadi efek teiapi tidak lutln
KEPUTUSAN
3. Jaiaagteijadiefek
DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT
4. Tidak ada efek
KESEHATAN
Nomor :HK.00.DJ.11.979
Acuan:

1999, Laporan Penelitian Praktek Kerja Profesi di RSAB Harapan Kita TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN PEDOMAN


PELAYANAN KEFARMASIAN UNTUK IBU HAMIL DAN
MENYUSUI

Menimbang: a. bahwa daiam rangka menunjang kelancaran


pelaksanaan Program Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik Ditjen Binfar dan Alkes
Depkes RI, perlu dilakukan dengan berbagai upaya;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu dan efisiensi
peiayanan farmasi yang beiazaskan Pharmaceutical
Care perlu dibuat Pedoman Peiayanan Kefarmasian
untuk Ibu Hamil dan Menyusui;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes tentang
Pembentukan Tim Penyusunan Pedoman Peiayanan
Kefarmasian untuk Ibu Hamil dan Menyusui.

Mengingat: I. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan.

2. Peraturan Presiden RI No.9 Tahun 2005 tentang

SdictKM0(illardJn]altttr4HM»:SIt4tn.9t<ai.»t4ta Oittttnl Bin PndiAti dta Oistihiii Mil KiMlttba(Bin ProA to Akts);1214174
nntkal Bin Puggania CM Ridanl(IM Bta :SnWi BUM Bin KtscMia(Oi8hi OtftdBMettB|:9M«n
62 OirtIM Bin FnsiKenrta dM nok Feboali);SZOtnt
LAMFIRAN6
DAFTAR OBAT — OBAT YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAINDIKASISELAMA
MENYUSUI

OBAT/GOI..OBAT EFEKPABABAYI
Amfetamin Terakunmlasi dalam ASl dana dapat menyebabkan iritasi, dan pola ddur
vanaielek
Anticeq)Iastik Potensial menelcan sistem imun, efek sitotokasik obat pada bayi belum
diketahm
BromokriDlin Menekan laktasi
Cocain Diekskresikan lewat ASI, kontraindikasi karena CNS stimulan dan
intoksikasi
Ereotamin Potensial menekan laktasi. muntah. diare, dan keiane telah dilaporkan
Etanol Kontraindikasi niasih kontroversiai. intake yang tinggi pada ibu dapat
menyebabkan bayi yang disusni : sedai, diaforesis, deep sleep,
temah, menghambat peitumbuhan dan berat badan abnormal.Paparan yang
kronik juga meniihbulkan keterlambatan perkembangan psikomotor. Bayi
dati ibu alkoholik menyebabkan risiko yang potensial hipoprotoinbin
berat, perdarahan,dan pseudo cushing sindrome, AAP mengldasifikasikan
compatible (dapat diterima), tapi harus dipertimbangkaii
kontraindikasinya. Satu review manyarankan untuk menimggu 1-2 hari
setelah minum sebelum manvusui
Heroin Kemungkinan adiksi iika iumlahnva mencukuni
Immunosupresan Potensial menekan sistem imun
Lithium Konsentrasi dalam serum dan ASl'iata-rata 40 % dart konsentrasi serum
t>iasroa ibu menyebabkan reaksi toksik vana notensial. kontraindikasi
Asam lisergat dielilamida Kemungkinan diereksikan dalam ASl
(LSD)
Mariyuana Diekskresikan dalam ASl
Misoprostol Ekskresi dalam ASl belum jelas, tapi kontraindikasi karena potensial
teriadi diare berat nada bavi
Nicotin Kontraindikasi masih kontroversiai, nbsorpsi melalui perokok pasif lebih
tinggi dari pada melalui ASl. Merokok secara umum tidak
direkomendacikim selama menvusui. menurunkan oroduksi ASl
Pensiklidin Potensial bersifat halusinogenik
Fenidion Hematoma scrotal masic, kontraindikasi

63
LAMFIRAN7 SAMBUTAN
DAFTARPEMHIHANOBATSECARA UMUMUNTUKIBUMENYDSUI

Fuji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
OBAT/GOL.OBAT EFRKPADABAYI segala rahmat dan petunjukNya sehingga penyusunan buku Pedoman
Acetaininopben Compatible, malutopapur rasb pada bayi bagian atas dan wajah pada Pelayanan Fannasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui telah dapat
Acvclovir
bavi telah dilapoikan
Comnatible. terkonsentrasi dalam ASI
diselesaikan pada waktunya, yang merupakan perwujudan dalam
Alprazolam Withdrawal nyata setelah 9 bulan terpai»r melalui ASI. Penggunaan obat upaya meningkatkan mutu dki paradigma baru pelayanan kefannasian.
lain vane lermasuk eolonaan ini selama menvusui dinertimbanfikan
Amiodaron Dieksresikan lewat ASI, tidak direkomendasikan karena waktu paruh Angka Kematian Ibu(AKI)di Indonesia merupakan yang teitinggi
eliminasi paniane dibandingkan dengan AKI negara-negara ASEAN lainnya.
Amitriptilin Tidak ada efek saroping yang dilaporkan, tapi AAF mempertimbangkan
penggunaannya
Diperkirakan terjadi 5 juta persaiinan setiap tahunnya. Dua puluh
Aminoelikosida rotensial menggangeu flora nonnal saluran ccma bavi ribu diantaranya berakhir dengan kematian akibat sebab-sebab yang
Aspartam Dieksresikan lewat ASI, penggunaannya bati*hati pada bayi dengan berhubungan dengan kehamilan dan persaiinan.
fenilkelonuria
Aspirin Satu kasus teijadi keracunan salisilat berat (asidosis metabolik), potensial Perubahan fisiologi selama kehamilan dan menyusui dapat beipeng^h
terjadi gangguan fungsi platelet dan rash, AAP merekomendasikan
penggunaannya dengan perhatian. teihadap kinetika ol^t pada ibu hamil dan menyusui yang kemungkinan
Beta•blocker Amati pada bayi tanda<tanda.^okade seperti hipotensi, bradikardi, beidampak terhadap perubahan respon ibu hamil terhadap obat yang
asebutolol. atenolol dan nadolol terkonsentrasi dalam ASI diminum.
Bromfeniramin Amati eeiala pada bavi; iritasi. eaneeuang pola tidur. Compatible
Bunropion Terakumuliasi dalam ASI,penggunaan dengan hati-bati
Caffdn Akumulasi dapat teijadi jika ibu pengkonsumsi berat, compatible dalam Dalam rangka peningkatan pengetahuan mengenai penggunaan obat
Jumlab biasa. Amati iritasi dan gangguan tldur pada hamil dan menyusui, perlu pemahaman yang baik mengenai
Caibamazenin Comoatible obat apa saja yang aman dan tidak aman hingga harus dihindari
CeohalosDorin Potensial menaeanBeu floara normal usus. consirered compatible selama kehamilan ataupun menyusui agar tidak merugikan ibu dan
Chloramfenikol Dieksresikan lewat ASI, potensial menekan sumsum tulang, AAP janin yang dikandung ataupun bayinya.
merekomendasikan peneeunaannva denean hati>bati
Chloipromazin Diekskreslkan lewat ASI, ngantuk dan lemas teramati pada bayi, AAP
mempertimbangkan penggunaannya karena efek dan potensial galaktoie Dengan tersusunnya buku pedoman ini semoga dapat menjadi acuan
Qmetidin Dapat terakumulasi dalam ASI, potensial menekan asam lambung. bagi apoteker dalam melaksanakan pelayanan farmasi yang bermutu
mengbambat metabolisme obat. dan CNS stimulan. Compatible dan berkesinambungan dalam rangka mendukung penggimaan obat
aindamisin Consirered compatible
Codein Compatible
yang rasional untuk ibu hamil dan menyusui.
Diazq>ain Letaigin dan kebilangan berat badan dilaporkan, amati akumulasi pada
bavi. neitimbanskan peneeunaannva Akhimya kami menyampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan
DiKoxin Eksresi lewat ASI.sompatible terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
DifenlUdramin Eksresi lewat ASI.tidak ada efek vane dilaporkan konstribusinya dalam proses penyusunan buku ini.
Jakarta, Desember 2006
Direktur Jenderal
efarmasian dan Alat Kesehatan

Richard Paniaitan,Apt,SKM
NIP. 470034 655

111
64
LAMPIRAN8
PEDOMAN UNTUK PENGOBATAN DAN PEMBERIAN ASI
KATEGORI
PENGOBATAN CATATAN
A B p D
Analxaik aDD-ankadka. Dixuaalon poitpaiAna
AitUaviT(ZmnK) V Disaaikm uaaik heipes. Koaitataei mdib di daJjm
ASI
V Peeeetiliaa miudip brankotptsaw
y Cumkaiiebsi pcnataait Ritinekuonbd
ISiSAllln
Mwik ke dalim ASI wean lastel
An»toUlln Koawnaai dan. ASiieadah
TMik ti«deteksi dalam otia bayt
i Aktivius aaii DNA
Astnia V DmU ani]|esULbi»a(3a(^dO)ins)biat«iQraaa)aa.Obat
pililian ualak ditniMa. Ailritb iaaika aaajdaai
Ateoolol ■y
bndlkaidi pada tsnpi Batetaal
y Cocak unaik Ixktaai
Ttdak digunakaa uatuk muxkaa pmduksi ASI
V
V Aowa dalam dosis mnkcal
Kafeln Jika dsiit iba tintti. bayi menjadi peka dan letnab
,.V AatlMpeiteBsi jiroahiiya Mdikd dalam ASI
y
y Antfteavabaa, akumuiwi lidak lerlihal
ScfMlMpotin (Cefactor, > >■ Maiuk ke dalam ASI denjaa koawittnil nadab
Ceramindole. Cefuoltn, Umamnya diaaggap aniaa
Cefebnuae, CefexMn.
Ktennnleattil (Odomayceiin) y Riaiko kccU lerindap supwsi auBoom talang tenlapat
efek memiikaa
KisipiMMzto fn»tazine) Antimalaita
Obal penenaai. oteeivaii ledaai pada bay!
y AnatagoaU H-Z, mesuniakaa pmdaui aum
Sipradokuiin (Cipn) QumMoae. toiadJaya anopaii daa kaitllago pada bewaa
yang iraaair
y Beibeanik krim vagiaa. end dan dapai diiaieka)
Kodeia V "Tff"k p^a nayi nimik pBrnakalan yang
tiagkai
Konmoepsi, iiiny* pmtettin llmggtt tampai likiaiMelab leibeauk dmgan baik 4-4
onl
KoMmepii, enl (deagn y Biawaya akaa mesunaduo paiokaa ASI
Kortikotisotd y Guiakan banya eanik wakm yaag naglua dao dengao
doin yang lendali
Kma)niioal04 V Kgaiwltaa uaaik tkabies. Aman dn efekttf oattik waolta
yaag mcayiaul
Desiprunin (Noipnmtn) IMA ada obai yaag lerdetekti di dalam mm bagn.
V
mUiaaaatldepmaBUBMk waidia liienyuail
[>iaxeptm(VWiB]i)) y Oaaa^ obat peaggaan mtko akamolati
DiXJouawra (Oyoapem) y Ruitlea - peaalin, aansadiMuskm
Disokstn(liaosm) V Obal amtantmia. rapann leibadapbayi kemaagktnaa
lidAbcnnakBa
isfedna V KotBponen yang Mata diguaakaa dalam aempmna obal
bwtsk daa ebat demam yaag dijoat bebaa
isijonovn -■ V " MeaekaapiodBksi ASI. Maia pestpartom stBgicat d^
meidadi amaa
brtolxmin y Digonakanunnikinigiea. Meaekan«uplaiASI.Dapai
menyAAkaa mnaudi. diare, konyaU
bfltmnusta TMak boleb dibetikan pada dim kiaaag dart 1 bulaa Jika
bnlaiko Querik
Etota]ain33d (zmnin) V Anilkoaviibaa. cwmk depgaa bebai ke dalam ASI
Peitindiangkiin peagganaan obat penggam
65
V Tetdaptt dtlts ASI dengin jonlili kecil, Tidek dtpti KATAPENGANTAR
d2decdcsiiete!ih lOitm
Flukooazol(OiRoeaa) V Oigoukaa tutfuk nMagobtti kaadidiuit. Amtn
dixtmtkan uoBik to<k-«s«k
RuokMtmfAozie) y DsW menvtbibkia cehli fcaltk
FwMeniid(Utsix) y
V
Astibletik tmlaociikMida. D*p*l diberikm ptda bavi
pBiirindib«
Buku Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui
HaloKtidoldUdon i merupakan pedoman untuk meningkatkan pengetahuan dan
HeBaiin y Hdtk diekafaesi ke dalam ASI
keterampilan apoteker dalam penanganan ibu hamil dan menyusui.
tbuprofcD(Moljin) BUstDya digunakaD noiiik oyeri potiptrtani.

y AltfidepRtao
Vdaintsfluena y Vakimui Batema)ditBigap tidak nxnyebabkan litiko Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui diharapkan
losidia V
terfaadas bavi van disisui
Tidak didtskntikaa ka dalam ASI dengan bent EDDleknl dapat memelihara kesinambungan komitmen lintas sektor dan
V
vanabetar
Modab diabMtpai dan tdkontentmi dalam ASb dapat
masyarakat dalam upaya mempercepat penurunan angka kematian
Yedinm
neoyebabku ropcesl llroid, dotb 134 dipat matuk ke ibu dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Hal ini
Ztfbcsi y
dalam ASI dalam 3 bari
Snptanen tidak tnfngtibahkndayiatbeaipada ASIdalam akan sangat mendukung pelaksanaan upaya strategis dari tiap
lieoU<]d(INH) y
iamlabbetar
Antinibeikiilar. Sampai aaat ini tidak dtlapetkan adanya
sektor dan seluruh lapisan masyarakat dalam mencegah kematian
efek meruflkxa pada bayi. Mnitgkio balk nntuk ibu.
metaantan tanda*tanda keraeunan nada bavi
KetotcBnazol(Nistnl) V Ditunakan uinuk inentobati ktndidiatis vani bent
Uvonopsfiicl(NORPLAKO y Kontnsepai yang efektif. Efek pada luplai ASI tidak Pelayanan Farmasi merupakan bagian yang tidak teipisahkan
Uadin(KweU) y Secan ktidb Jianlahiqra tidak bctinakna 130 gtal)dalam dengan pelayanan lain di rumah sakit, oleh karena itu diperlukan
y
ASL Menbutuldcan fadbftnati lebib
Panuo kadtt teum bayi. Pilib obat alternatif jtka upaya untuk mengarahkan kesatuan pandang para apoteker menuju
AMmmiadelik V
■mmafcin
Tctdetekai di dalam luin ttmua bayi yang diteliti.
terwujudnya peningkatan mutu pelayanan sesuai dengan pedoman
ETdtnya belton dikelibii! yang ditetapkan guna mencapai peningkatan derajat kesehatan
Medndcstpcegestttea (Depo*
V
V
Danat mcTohimbU Basiknva ASI
Pidapat pada ASI dalam jumlab yang tidak betntmaktM. masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan menyusui.
Proven) Akunmlaii tidak menmekan maaalab
MepeiiitiD (Demerol) V Dapat mettyebabkan depreai nennbebavioral pada
neonatua. Aitjmkan untuk digunakan pada peiinde awal Diharapkan buku Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil
y Fsnotiazitt ditunakan tAaaai antiptikolik
dan Menyusui ini dapat menjadi acuan bagi apoteker dalam
V Ditunakan untuk asroa bnmkfaial pelaksanaan pelayanan Farmasi. Kami sampaikan terima kasih
y AnddiabetDc bant. Efeknva bdum dfatti
dan penghargaan kepada seluruh tim yang telah memberikan
MeteoanuD (Maodclinm) Atitiinfekit utinaiiui. Tidak tda efek metugikan yang

Metadas (Dols^uns) V
dilaoeikan
Digunakan untuk tnengobatl idikaai heroin. Kadanya
sumbangan pikirannya, sehingga tersusunnya pedoman ini. Semua
mbibnal dalam ASI saran-koreksi membangun demi penyempumaan pedoman ini
MetomBoKlkpuBl) V Untuk hipertiroid. Raalo S.P lebib linggl dari
tetap diharapkan.
y Antihlnetteoii
MctsUofminid (RetUa) Digunakan unmk meningkatkan ASI; dmii 10 rag 3 x

Metoprolol (Lopmicr) y Mengacu pada tindakan tnmgbambat. pantau bayi jika


ditunakan dtlaro ianski lama
Morfm y Aman untuk digunakan dalam jangka waktu pendek ina Farmasi Komunitas dan Klinik
untuk mengendaltkan nyeti Btyl akan kbth watpada dan
oriemuinyt lebib balk daripada jika ibu menerim*

Nadolol (CoiB»d) >/ Hindtii jika bayi miiib ttnida dan/atai dibutubkan dotit
vanttinat!
V Analteeik non narfcotik. Aman dalam doiU tnnttal
Ncproltseo y Maiuk ke dalam ASI dengan jumlab keetl (0,364 dari
dmit mateitiaL Ratio M/PkindtinOLlO)
Nifedipin V Dolis rendtb diguntktn untuk mengobiii vtMtpasme Irs. Abdul Muchid, Apt
Dtttint: dotii tnatemtl <34 van* dhransfer ke bavi
V Ditunakan untuk metttobati infekii traktus orinatiui NIP. 140088 411
y Ttdik terdetekii di dalam tatum bayi

66
y Am*n diguBikBDOsRik kudidiaji*
OftslEis^(Roxia) y Antiblotik flooiqoiDolone yang mirip deegan
siproflokMilD
V

V Aman untok digunakae dalaro waktu sinckat


Puokielia(Puii) V Antidepreiaa: <1« dosb baiian yang ditrantfer fce bayi
yang mendapatkan ASI
y Diekuetikao ke dalam ASI dalam kottscDlnii mndih.
Dapat lerjadi modifikasl flora usui besar dan
kcnwntklBui respon alenenik
y OiBBBakan ontok mentendalikan gangguaB kaiang.
Kadar dalam ASI <39 dotis terapaulik tintuk bayi
Fddefitio V Diganakan auuk terapi kulii geniul,jingaa digunakin
•elama menmtui
-7 Aman Mia mcunakan dalam dotli tunstal
y Femapanui dalam wakm lima memerlakan pemmiauan
Piepitioumil ■y Untsk mengebati hipeiteroidisrae. pantao fangsi liroid
bayi jika diininikan onmk wakm lama.
PiRtriM "7 Digonakan onrnk mengebati pedikniesii. Penyerapan
iqrikal borak. Kedl kemongkiBan tetjadl teksisltas: leMh

y Obot aatiaritatda
RunitidiR (Zanlac) Bayi mefflperoteh obat ini dalam jumlah langat kecil
mehlol ASI

y Antimbetkular. Tidak dilapotkan adanya efek memnikan


V Aniidepresan. Tidak diiemnkan dalam leram bayi
Sotalol (Betipaee) V Muak ke dalam ASI dalam Jumlah relatif banyak
roetkipua tidak dilapotkan adanya efek yang menigikan
Pantao efek lamplBg pada bayi
Siicptomhin V Dibetikan leeata langtung pada bayi. Tidak lebih datt
duamlBm
y EfelloUl
SuIindak(atMril) y Non-«tetmdal, anti'lnflamasi
y Hodati aelama bolan pettama ketiidupan
Mengganti bilhubis
y Ootit ontok bavi adalab 0.29 dari dosit matemal.
Gejala dati raogtangaa bela-adienergik tidak ditemokan
dalam tKBclhiaa teihadap bayi.
TerkoRuot (Tcmsl) y Digonakan onmk candidiasis. Beibenmk ktiffl vagina dan
supoailotia.
TerfcDad3» (teldane) V Aolfiiittandn. Jumlah yang ditenmkan onmk dikonsotmi
oleh neoBaloi aelelah Ibo diberikan dotit yang
dianjutkan cendetung tidak berikibat pada kadar platma
yang menghaiilkan efek tidak baik.
IboHIIih (Tho-DarJ5lo.Phyllin) ■7' Kotang dati 0.1 9 moncul di dalam ASI, kadang-kadang
dapat menaakibatkan inlabilitai pada bayi batu lahir.
Tioridazin (Mellari) y Fenotiazin digonakan tebagai anti.paikolik.
Timid din drokslB (nmthoreld) 7 Dapai menintkatkan volume ASI bila ibo hipoiiroid.
Ttioibipninin (pimite) y Inhibitor MAO digonakan tebagai anii'depresan
Venpitnl (Uoptin) V Tidak ada obat yang ditemokan dalam platma bayi.

Ket Kategori:
A : Relatif Aman C : Itdak diketahui
B : MeinButuhScan Peihatian D : Kontraindikasi

Acuan:

Riordan, Jan, EdD, RN, IBGLC, FAAN, 1996, Baku Saku Menyustti & Laktasu Peneibit
Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

67
615.7
ind
P

PEDOMAN PELAYANAN FARMASI


UNTUK iBU HAMIL DAN MENYUSUI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN


DIREiCTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KUNIK
DEPARTEMEN KESEHATAN R1
2006

Anda mungkin juga menyukai