Anda di halaman 1dari 25

GAWAT DARURAT (IGD) DALAM MELAKUKAN HAND

HYGIENE
TERHADAP HEALTH-CARE ASSOSIATED INFECTION
(HAIS)
DI RUMAH SAKIT BRAYAT MINULYA SURAKARTA

1.Atri Lisawati 202241027


2.Ayu Pravitasari 202241026
3.Adrianus Andika CS 202241014
4.A C Titik Yulianawati 202241031
5.Agnes Yuni 202241033
6.Chrishadi Yulian P 202241020
7.Ratna Nur Aini 202241025
8.Riris Nur Hidayati202241019
9.Siti Handayani 202241015
10.Wahyu Nala Siwi 202241016

RSBM KELOMPOK KUALITATIF


Latar Belakang
Presepsi Perawat Efektif

Inos Berkurang
HAIs

Hand Hygine

Tidak Efektif

Terjadi Inos
Penelitian Terkait
Persepsi Kepatuhan Perawat Terhadap
Muhammad
Hand Hygiene di Ruang Rawat Inap
Wahid Mudzakir,
2021 Bedah Rumah Sakit Dr. Muhammad
Hoesin Palembang

Riyani Pengetahuan dan Penerapan Five


Wulandari dan Moments Cuci Tangan Perawat di
Siti Sholikah, RSUD Sukoharjo
2017

Hubungan Sikap Perawat dengan


Lilis Ulvania, Kepatuhan Pelaksanaan Hand
2021 Hygiene di Rumah Sakit X
Rumusan Masalah

“Bagaimana Persepsi Perawat IGD Dalam Melakukan


Hand Hygiene Terhadap HAIs Di Rumah Sakit Brayat
Minulya Surakarta ?”
Tujuan Penelitian

Mengetahui Persepsi Perawat Dalam Melakukan


Hand Hygiene Terhadap HAIs Di Rumah Sakit
Brayat Minulya
Manfaat Penelitian
•Bagi Institusi Pendidikan dan •Bagi RS Brayat Minulya
Kesehatan Surakarta
Penelitian ini dapat menjadi masukan Sebagai acuan standard kebijakan
untuk evaluasi pendidikan dan dapat rumah sakit dalam kepatuhan
dipakai sebagai masukan informasi melakukan hand hygiene bagi
dalam rangka pengembangan proses karyawannya.
belajar mengajar.

•Bagi Perawat •Bagi Peneliti Selanjutnya


Perawat semakin patuh dalam Memberikan sumber referensi
melakukan hand hygiene sesuai untuk dikembangkan pada
standar operasional prosedur
penelitian selanjutnya.
untuk mencegah HAIs
Metode Penelitian

Seluruh perawat di IGD RS

Brayat Minulya
Populasi

Partisipan
Tempat Penelitian Alat Pengumpulan Data
dilakukan di IGD RS Peneliti sendiri dengan
Brayat Minulya bantuan menggunakan
Surakarta Kamera Handphone
untuk video dan record
untuk merekam
Pengumpulan Data
22 – 25 Januari
10 Januari 2023 10 Januari 2023 21 Januari 2023
2023

Peneliti
Peneliti Peneliti membagikan
Peneliti
mendapat surat mendapatkan informed consent
melakukan
ijin dari institusi surat ijin dari kepada
wawancara
Stikes St. RS Brayat partisipan dan
dengan
Elisabeth Minulya melakukan
partisipan
Semarang Surakarta BHSP
Pengumpulan Data
 Melakukan kontrak waktu
 Menjelaskan prosedur wawancara (waktu
wawancara 20-30 menit )
 Menggunakan rekaman layar hp untuk
membantu proses perekaman wawancara
 Menuliskan hal-hal penting saat wawancara

pada field note


 Memeriksa rekaman wawancara
Analisa Data
 Metode Colaizzi
 Tahap Metode Colaizzi :

Tahap Kedua
Tahap Pertama
Peneliti Membaca Berulang Kali
Melakukan Pengumpulan Data
Transkrip Data

Tahap Ketiga Tahap Keempat


Menentukan Kategori Menulis Laporan
Validasi Data
Kredibilitas
Transferabilitas

Dependabilitas

konfirmabilitas
Etika Penelitian
1. Informed Concent 2. Juctice
Menghormati privasi dan
Inform Concent : Lampiran 1 kerahasisan subjek penelitian
(Privacy and confidentiality)

3. Non Malefience 4. Anonimity


Keadilan dan inklusivitas Memperhitungkan manfaat dan
(Respesct for justice kerugian yang ditimbulkan
inclusiveness) (Balancing harms and benefits)
1. Saya memahami manfaat cuci tangan dan berdampaknya

apabila tidak cuci tangan .


 Hand hygine itu sangat penting sekali dikarenakan e…
e..e..e…. Disaat kita berada dilingkungan rumah sakit itu kan
terpapar kuman-kuman yang ada di rumah sakit yang terlalu
banyak, jadi kita sebelumnya harus cuci tangan dulu saat dari
luar rumah sakit dikarenakan e..e..e… supaya terhindar dari
penularan ya.. dan e..e… diluar rumah sakit dan juga sesudah
keluar dari rumah sakit kita harus cuci tangan untuk
menghindarkan kuman yang ada di rumah sakit masuk
kedalam tubuh kita atau menularkan virus ke keluarga kita
seperti itu Jadi sangat penting dilakukan gitu…”
2. Membahas persepsi perawat tentang cara / langkah
cuci tangan

 Ada… untuk Langkah-langkah cuci tangan itu ada


2 handwash dan handscrub itu sendiri-sendiri kalau
handwash itu biasa dilakukan apabila kita sudah
lebih dari 5 kali handwash, dan e…e.. tangan kita
kotor itu kita memakai handwash apabila kita
memakai handrub itu apabila tangan kita e…e…
tidak terlalu kotor kita bisa memakai handrub...”
3. Menurut saya hand hygiene
merupakan kebersihan tangan
Kebersihan tangan mb…
… kebersihan tangan yang bebas dari kuman dan
bakteri eee… dari virus seperti itu.
4. Waktu cuci tangan yang
dilakukan perawat
5 moment ee… pertama sebelum kontak dengan
pasien, setelah kontak dengan pasien, sebelum
melakukan Tindakan aseptic, setelah terkena cairan
pasien, setelah dari lingkungan pasien.” (P3)
“Ada 2 cara. Handwash dan handrub” (P3)
“Momennya ya seperti yang saya tadi bilang kan mb.
Riris sudah tanya tadi” (P3)
Pembahasan
1. Memahami Manfaat Cuci Tangan dan Dampak Bila
Tidak Cuci Tangan
 Penelitian ini menemukan bahwa Pentingnya dilakukan Hand
Hygiene secara rutin dalam merawat pasien untuk
menghilangkan kotoran dan bahan organik serta kontaminasi
mikroba dari kontak dengan pasien atau lingkungan.
 Jika tidak melakukan Hand Hygiene dengan benar maka
perawat dapat menginfeksi diri sendiri maupun ke pasien 1
Pembahasan
2. Persepsi Perawat Tentang Cara/Langkah Cuci Tangan
 cuci tangan ada 2 cara menurut partisipan 2 dan 3 yaitu handwsh
dan handrub
 Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir yang bersih bila jelas terlihat
kotor atau terkena cairan tubuh, tetapi jika tangan tidak terlihat
kotor dan terkontaminasi cukup menggunakan alkohol (alcohol
based handrubs).
 Lama waktu cuci tangan menggunakan handrub selama 20-30
detik. Handwash dilakukan menggunakan air mengalir dengan
sabun antiseptik. Lama waktu cuci tangan menggunakan handwash
selama 40-60 detik. 3
Pembahasan
3. Hand Hygiene merupakan kebersihan tangan
 Peneliti menemukan bahwa Hand Hygiene merupakan istilah
umum yang biasa digunakan untuk menyatakan kegiatan yang
terkait membersihkan tangan (WHO, 2015).
 Melakukan proses cuci tangan atau disinfeksi tangan
merupakan salah satu cara terpenting dalam rangka
pengontrolan infeksi agar dapat mencegah infeksi nosokomial
yaitu dengan cara melaksanakan Hand Hyigiene, baik
melakukan cuci tangan dengan handrub ataupun cuci tangan
pakai sabun. 3
Pembahasan
4. Waktu Cuci Tangan Yang Dilakukan Perawat
 Sebelum menyentuh pasien

 Sebelum melakukan prosedur bersih/aseptik

 Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

 Setelah menyentuh pasien

 Setelah menyentuh lingkungan pasien


Saran
 Bagi peneliti Penelitian bisa digunakan untuk
mengukur pemahaman, persepsi perawat akan manfaat
cuci tangan dan dampak apabila tidak cuci tangan.
 Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil
penelitian ini untuk melakukan penelitian selanjutnya.
 Bagai masyarakat bisa melakukan cuci tangan dengan
tepat .
 Bagi perawat penelitian ini bisa memahami tentang
cara / langkah, 5 momen cuci tangan dengan benar
Kesimpulan
 Saya memahami manfaat cuci tangan dan dampak bila tidak
cuci tangan : dengan cuci tangan bermanfaat untuk
menghilangkan kotoran dan bahan organik serta kontaminasi
mikroba dari kontak dengan pasien atau lingkungan.

 Saya mengetahui tentang cara dan langkah cuci tangan : salah


satu cara untuk mencegah kontaminasi silang dari mikrorganisme
sehingga dapat menurunkan dan mencegah insiden kejadian infeksi
nosokomial yaitu hand hygiene.
Kesimpulan
 Menurut saya Hand Hygiene merupakan kebersihan tangan : Melakukan
proses cuci tangan atau disinfeksi tangan merupakan salah satu cara terpenting
dalam rangka pengontrolan infeksi agar dapat mencegah infeksi nosokomial
yaitu dengan cara melaksanakan Hand Hyigiene

 Pemahaman saya mengenai waktu cuci tangan yang dilakukan adalah :


sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan prosedur bersih/aseptik,
setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah menyentuh pasien dan
setelah menyentuh lingkungan pasien. Dengan melakukan cuci tangan sesuai
waktu tersebut akan mencegah dan menghindari HAIs.
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai