Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ROLE PLAY

Focus Group Disccusison (FGD)


PADA PENELITIAN KUALITATIF

Kelompok:

1. Atri Lisawati 202241027


2. Ayu Pravitasari 202241026
3. Adrianus Andika CS 202241014
4. A C Titik Yulianawati 202241031
5. Agnes Yuni 202241033
6. Chrishadi Yulian P 202241020
7. Ratna Nur Aini 202241025
8. Riris Nur Hidayati 202241019
9. Siti Handayani 202241015
10. Wahyu Nala Siwi 202241016

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Program Ekstensi


STIKES St. Elisabeth Semarang
Tahun 2022 /2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini, ragam penelitian dalam dunia
pendidikan kian hari semakin dikembangkan. Banyak hal- hal baru yang perlu
diteliti dan dikaji lebih lanjut. Keanekaragaman budaya, perkembangan informasi
dan teknologi turut andil besar dalam kemajuan zaman seperti sekarang ini.
Dahulu manusia tidak mengenal telepon genggam atau internet. Seiring
berjalannya waktu, dengan adanya riset dan penelitian oleh para ahli teknologi,
lahirlah telepon genggam, internet, laptop, tablet, dan perangkat canggih lainnya.
Semua hal ini tak lepas dari yang namanya penelitian.
Seperti yang diketahui ragam penelitian ada banyak sekali dan dapat
ditinjau dari beberapa aspek, namun dalam kajian ini dideskripsikan tentang
konsep dasar penelitian kualitatif. Ketika penelitian kualitatif sedang
diperkenalkan kira-kira tahun 1990, pandangan mata peneliti khususnya peneliti
muda memincing ke arah itu. Penelitian kualitatif relatif lebih baru atau muda
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Tentunya kedua penelitian ini juga
memiliki kelemahan, keuntungan ataupun kerugian. (Arikunto, 2006: 11).
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah, sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengembangkan dan mengunakan model-model matematis, teori-teori
dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran
adalah bagian sentral dalam penelitian ini karena hal ini emberikan hubungan
yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan kuantitatif. Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian
tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian ini.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga dimanfaatkan sebagai
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan
penelitian. 
Peneliti membangun sebuah gambaran yang kompleks dan menyeluruh
(holistik). Peneliti juga menganalisis kata-kata dan melaporkan pandangan atau
opini para informan. Keseluruhan studi berlangsung dalam latar situasi yang
alamiah / wajar (natural setting). Hal ini dimungkinkan karen penelitian kualitatif
adalah sebuah proses inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan
kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. (Wiria Atmadja, 2008: 8)
Lebih jauh Creswell (1994: 146) menyatakan: Characteristics of a
qualitative research problem are: (a) the concept is immature due to a
conspicuous lack of theory and previous research; (b) a notion that the available
theory may be inaccurate, inappropriate, incorrect, or biased; (c) a need exists
to explore and describe the phenomena and to develop theory; or (d) the nature
of phenomenon may not be suited to quantitative measure.
Pernyataan tersebut menginformasikan empat karakteristik masalah
dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1) Konsep belum menunjukkan kemantapan
sehubungan dengan teori dan penelitian sebelumnya, 2) Patut diduga bahwa teori
yang dikemukakan mungkin tidak akurat, tidak sesuai, salah, atau mengalami
bias, 3) Adanya tuntutan untuk menyelidiki dan menguraikan gejala dalam
rangka mengembangkan teori yang sudah ada. (4) Sifat alami peristiwa tidak
cocok jika diukur secara kuantitatif.
Hal-hal di atas menunjukkan betapa tidak sederhananya pola kerja
penelitian kualitatif. Kerumitan akan semakin dirasakan peneliti ketika sampai
pada tahap menganalisis data. Diperlukan pemahaman yang menyeluruh dan
mendetil langkah-langkah penelitian. Di samping itu, peneliti harus memiliki
penguasaan prosedur, teknik, dan langkah-langkah penelitian. Termasuk dalam
hal ini adalah analisis data.
Tulisan ini secara khusus membahas konsep dasar penelitian kualitatif,
yang mengkaji mulai dari pengertian, prosedur dan tahapan, corak, dimensi-
dimensi, tujuan, tahapan, dan data penelitian kualitatif. Kajian ini cukup penting
dikemukakan sebagai landasan awal bagi para peneliti yang akan melakukan
penelitian atau menyusun karya tulis ilmiah khususnya disertasi dalam bentuk
penelitian kualitatif.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertin Penelitian Kualitatif.
2. Untuk mengetahui Tujuan Penelitian Kualitatif.
3. Untuk mengetahui Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.

C. Manfaat
1. Memperoleh data kualitatif bermutu dalam waktu singkat.
2. Menciptakan ide untuk penelitian yang lebih mendalam.
3. cross-check data dari metode lain.
4. Mengidentifikasi dan menggali informasi dari kelompok tertentu. 
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Focus Group Discussion/FGD atau diskusi kelompok terfokus
merupakan suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada
penelitian kualitatif sosial, tidak terkecuali pada penelitian keperawatan. Metode
ini mengandalkan perolehan data atau informasi dari suatu interaksi informan
atau responden berdasarkan hasil diskusi dalam suatu kelompok yang berfokus
untuk melakukan bahasan dalam menyelesaikan permasalahan tertentu. Data atau
informasi yang diperoleh melalui teknik ini, selain merupakan informasi
kelompok, juga merupakan suatu pendapat dan keputusan kelompok tersebut.
Keunggulan penggunaan metode FGD adalah memberikan data yang lebih kaya
dan memberikan nilai tambah pada data yang tidak diperoleh ketika
menggunakan metode pengumpulan data lainnya, terutama dalam penelitian
kuantitatif (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006)

B. Persiapan Teknis
1. Pembentukan tim
Pemebtukan tim adalah langkah awal yang paling menetukan dlam
keberhasilan FDG. Setiap FDG mebutuhkan :
a. 1 Moderator adalah fasilitator diskusi yang harus terlatih dan memahami
masalah
b. 1 Pencatat proses adalah orang yang tekun mengamati proses FDG, dan
membantu moderator.
c. 1 Penghubung peserta aalah mengenal dan mau menghubungi dan
memastikan partisipasi peserta.
d. 1 orang bloker adalah orang yang bertugas mencegah pengaruh-pengaruh
negative terhadap FDG.
e. 1-2 orang logistic adalah orang-orang yang membantu transportasi,
kebutuhan rehat, dll.

C. Kekuatan Dan Kelemahan Focus Group Discussion


1. Kekuatan
a. Sinergisme. Suatu kelompok mampu menghasilkan informasi, ide dan
pandangan yang lebih luas.
b. Manfaat bola salju. Komentar yang didapat secara acak dari peserta dapat
memacu reaksi berantai respons yang beragam dan sangat mungkin
menghasilkan ide-ide baru.
c. Stimulan. Pengalaman diskusi kelompok sebagai sesuatu yang
menyenangkan dan lebih mendorong orang berpartisipasi mengeluarkan
pendapat.
d. Keamanan. Individu biasanya merasa lebih aman, bebas dan leluasa
mengekspresikan perasaan dan pikirannya dibandingkan kalau secara
perseorangan yang mungkin ia akan merasa khawatir.
e. Spontan. Individu dalam kelompok lebih dapat diharapkan menyampaikan
pendapat atau sikap secara spontan dalam merenspons pertanyaan, hal yang
belum tentu mudah terjadi dalam wawancara perseorangan.
2. Kelemahan/Kesulitan
a. Karena dapat dilakukan secara cepat dan murah, FGD sering digunakan
oleh pembuat keputusan untuk mendukung dugaan/pendapat pembuat
keputusannya. Persoalannya adalah, seberapa jauh FGD dilakukan sesuai
prinsip dan prosedur yang benar.
b. FGD terbatas untuk dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam dari
seorang individu yang mungkin dibutuhkan. Hal ini disebabkan FGD
terbatas waktu dan memberi kesempatan secara adil bagi semua peserta
untuk menyampaikan pendapatnya. Untuk ini FGD tidak boleh
dipertentangkan dengan metode lainnya, tetapi justru harus dilihat sebagai
saling melengkapi.Teknik FGD mudah dilaksanakan, tetapi sulit
melakukan interpretasi datanya.
c. FGD memerlukan fasilitator- moderator (pemandu diskusi) yang memiliki
ketrampilan tinggi. Hal ini amat berpengaruh terhadap hasil.

D. Pelaksanaan Focus Group Discussion


1. Persiapan sebelum Kegiatan (Acara Pertemuan) FGD
a. Tim fasilitator (pengundang) harus datang tepat waktu sebelum peserta
(undangan) tiba. Tim fasilitator sebaiknya memulai komunikasi secara
informal dengan peserta yang berguna untuk menjalin kepercayaan dan
pendekatan masyarakat.
b. Tim fasilitator harus mempersiapkan ruangan sedemikian rupa dengan
tujuan agar peserta dapat berpartisipasi secara optimal dalam FGD.
Sebaiknya peserta duduk melingkar bersama-sama dengan fasilitator
pemandu dikusi. Pencacat biasanya duduk di luar lingkaran tersebut tetapi
masih di sekitar lingkaran itu. Fasilitator harus mengusahaakan tidak ada
interupsi dari luar dan menjamin bahwa semua peserta yang berpartisipasi
duduk selingkar
2. Pembukaan FGD (Pemanasan dan Penjelasan)
a. Pemandu diskusi hendaknya memulai dengan melakukan pemanasan dan
penjelasan tentang beberapa hal, seperti: sambutan, tujuan pertemuan,
prosedur pertemuan dan perkenalan.
b. Dalam menyampaikan sambutan pembuka ucapkanlah terima kasih atas
kehadiran informan (peserta). Tekankan arti penting kehadiran mereka
sambil menjelaskan pengertian umum FGD. Jelaskanlah maksud dan
tujuan diadakannya pertemuan FGD yang sedang dilakukan.
c. Perkenalkan diri (nama-nama fasilitator) dan peranannya masing- masing.
Kemudian mintalah pula peserta memperkenalkan diri. Pemandu harus
cepat mengingat nama peserta yang berguna pada saat memimpin diksusi.
d. Jelaskan prosedur pertemuan, seperti: menjelaskan penggunaan alat
perekam, kerahasiaan dijaga dan hanya untuk kepentingan studi ini saja,
peserta tidak perlu menunggu untuk dimintai pendapat, silahkan berbicara
satu per satu sehingga bisa direkam dan tata tertib lainnya untuk kelancaran
pertemuan.
e. Jelaskan bahwa pertemuan tidak ditujukan untuk mendengarkan
memberikan ceramah kepada peserta dan tekankan bahwa fasilitator ingin
belajar dari peserta. Tekankan juga bahwa pendapat dari semua peserta
sangat penting sehingga diharapkan semua peserta dapat mengeluarkan
pendapatnya. Sampaikan bahwa oleh karena itu fasilitator akan
mengemukakan sejumlah pertanyaan yang sudah dipersiapakan
sebelumnya.
f. Mulailah pertemuan dengan mengajukan pertanyaan bersifat umum yang
tidak berkaitan dengan masalah atau topik diskusi. Setelah itu proses itu
dilalui, barulah mulai memandu pernyataan dengan menggunakan acuan
panduan yang sudah disediakan. Jangan lupa! Pemandu dikusi harus
menguasai pertanyaan-pertanyaan dan mengemukakan secara sistematis
tanpa selalu harus membacakan secara kaku panduan pertanyaan.

3. Penutupan FGD
a. Untuk menutup pertemuan FGD, menjelang acara berakhir jelaskanlah
kepada peserta bahwa acara diskusi kita tentang masalah dan atau topik
tadi segera akan selesai. Jika pemandu sudah memiliki beberapa
kesimpulan umum yang dinilai cukup kuat, sampaikanlah secara singkat
point- pentingnya. Untuk itu tanyakan kembali kepada masing-masing
peserta apakah masih ada lagi pendapat atau komentar yang ingin
disampaikan atau ditambahkan. Komentar yang sesuai dapat digali lebih
mendalam.
b. Menjelang pertemuan benar-benar ditutup, sampaikanlah terima kasih
kepada peserta atas partisipasi mereka dan nyatakan sekali lagi bahwa
pendapat-pendapat mereka semua sangat berguna. Sesudah FGD selesai,
tim fasilitator harus segera berkumpul untuk melengkapi catatan lapangan
hasil dan proses FGD.

E. Karakteristik Metode Focus Group Discussion


Metode FGD merupakan salah satu metode pengumpulan data penelitian
dengan hasil akhir memberikan data yang berasal dari hasil interaksi sejumlah
partisipan suatu penelitian, seperti umumnya metode-metode pengumpulan data
lainnya. Berbeda dengan metode pengumpul data lainnya, metode FGD memiliki
sejumlah karakteristik, diantaranya, merupakan metode pengumpul data untuk
jenis penelitian kualitatif dan data yang dihasilkan berasal dari eksplorasi
interaksi sosial yang terjadi ketika proses diskusi yang dilakukan para informan
yang terlibat (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006).
Karakteristik pelaksanaan kegiatan FGD dilakukan secara obyektif dan
bersifat eksternal. FGD membutuhkan fasilitator/moderator terlatih dan
terandalkan untuk memfasilitasi diskusi agar interaksi yang terjadi diantara
partisipan terfokus pada penyelesaian masalah. Carey (1994) menjelaskan
karakteristik pelaksanaan metode FGD yaitu menggunakan wawancara semi
struktur kepada suatu kelompok individu dengan seorang moderator yang
memimpin diskusi dengan tatanan informal dan bertujuan mengumpulkan data
atau informasi tentang topik isu tertentu. Metode FGD memiliki karakteristik
jumlah individu yang cukup bervariasi untuk satu kelompok diskusi. Satu
kelompok diskusi dapat terdiri dari 4 sampai 8 individu (Kitzinger, 1996; Twin,
1998) atau 6 sampai 10 individu (Howard, Hubelbank,& Moore,1999).
Karakteristik permasalahan/isu yang dapat diperoleh datanya melalui
metode FGD adalah isu/ masalah untuk memperoleh pemahaman tentang
berbagai cara yang membentuk perilaku dan sikap sekelompok individu atau
untuk mengetahui persepsi, wawasan, dan penjelasan tentang isu sosial yang
tidak bersifat personal, umum, dan tidak mengancam kehidupan pribadi
seseorang (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006).
Dengan demikian, tidak semua permasalahan/isu dapat dikumpulkan
datanya melalui metode FGD. Data yang dikumpulkan melalui metode FGD
pada umumnya berhubungan dengan berbagai peristiwa atau isu-isu sosial di
masyarakat yang dapat memunculkan stigma buruk bagi individu atau kelompok
tertentu. Informasi yang diperlukan dari individu atau kelompok tersebut tidak
memungkinkan diperoleh dengan metode pengumpulan data lainnya. Namun,
metode FGD kurang tepat untuk memperoleh topik/data yang bersifat sangat
personal seperti isu-isu sensitif kehidupan pribadi, status kesehatan, kehidupan
seksual, masalah keuangan, dan agama yang bersifat personal (Kitzinger, 1996;
Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006).
BAB III

KASUS dan SKENARIO

A. Kasus
Anda seorang peneliti di wilayah puskesmas X. Berdasarkan data tahun lalu,
40% wanita bekerja sebagai Wanita Tuna Susila (WTS) dan mempunyai
penyakit kelamin. Anda sedang melakukan penelitian berjudul “Persepsi WTS
terhadap pemeliharaan kesehatan reproduksi”. Anda diminta oleh kepala ruang
untuk mengeksplorasi persepsi WTS terhadap pemeliharaan kesehatan
reproduksi. Lakukan pengumpulan data tentang persepsi WTS terhadap
pemeliharaan kesehatan reproduksi dengan metode focus group discussion
pada penelitian yang tersebut.

B. Skenario
Seorang ibu rumah tangga yang menjalani pekerjaan menjadi penghibur laki-laki
(WTS). Dia sudah tahu efeknya tetapi tetap melakukannya, selama melakukan
pekerjaan menggunakan pengaman untuk menjaga kesehatannya. Suami tidak
masalah dengan pekerjaanya kerena untuk mendukung perekonomian keluarga.
Selama menjalani perkerjaan ini ibu tersebut pernah mengalami ISK (Infeksi
Saluran Kemih). Ibu tersebut setiap 1 minggu sekali membersihkan area
kewanitaanya dengan ratus. Ibu tersebut juga telah mendapatkan vaksinasi.

C. Daftar Pertanyaan
1. Apa yang melatarbelakangi anda melakukan pekerjaan ini?
2. Sejak kapan anda menjalani pekerjaan ini?
3. Sejauhmana pengetahuan anda tentang kesehatan terkait pekerjaan ini?
4. Apakah ada keluhan kesehatan selama melakukan pekerjaan ini?
D. Transkrip Data

Pertanyaan Pernyataan Pengkategorian Hasil


N Line
o. Peneliti Partisipan
Sub. Kategori Kategori Sub. Tema Tema
1. Apa yang 6 – 10 Mbak Once, 1. Ibu Rumah 1. Pekerjaan 1. Pekerjaan Ibu Rumah
(7)
melatarbelakangi merupakan Tangga WTS WTS Tangga
anda melakukan Ibu Rumah 2. Pekerjaan 2. Memenuhi 2. Mencuku bekerja
pekerja ini? Tangga bila sebagai ekonomi pi sebagai
tidak WTS keluarga Kebutuha WTS untuk
menjalani 3. Mendukung n mencukupi
pekerjaannya perekonomi keluarga kebutuhan
sebagai WTS. an keluarga rumah
Untuk tangga
mendukung
perekoniman
keluarga.

2. Sejak kapan anda 6 – 10 Mbak Once 1. Melakukan Riwayat Riwayat Bekerja


(6)
menjalani melakukan Pekerjaan pekerjaan pekerjaan sejak usia
pekerjaan ini? pekerjaan ini 2. Kerja usia Mba Once 17 tahun
sudah sejak 17 tahun dan belum
umur 17 dan belum menikah
tahun menikah
sebelum
menikah.

3. Sejauh mana anda 6 – 10 Pengetahuann 1. Pengetahuan Pengetahuan Pemahaman Pemahaman


(10)
mengetahui ya mengenai tentang kesehatan kesehatan tentang
kesehatan terkait kesehatan kesehatan kesehatan
pekerjaan yang dalam 2. Sebatas pekerjaan
ada jalani? pekerjaan memakai sebatas
yang ia jalani pengaman menggunak
yaitu sebatas 3. Menggunak kan
menggunakka kan kondom pengaman
n pengaman / saat bekerja
kondom saat
melakukan
pekerjaannya,
kemudian
satu minggu
sekali
membersih
kan
kewanitaan
nya
menggunak
kan ratus dan
ke dokter
untuk
konsultasi dan
vaksinasi.
4. Apakah ada 6 – 10 Selama 1. Menjalani Keluhan Keluhan Keluhan
(8)
keluhan kesehatan menjalani pekerjaan kesehatan kesehatan kesehatan
selama melakukan pekerjaan ini 2. Mengalami selama selama
pekerjaan ini? Mba Once ISK bekerja bekerja
pernah
mengalami
ISK.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam
berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya
dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud
dilakukannya penelitian kualitatif.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca sehingga
pembaca dapat memahami dan mengerti mengenai konsep dasar penelitian
kualitatif dan perbedaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik dalam Pendidikan. Jogjakarta:


Penerbit Usaha Keluarga

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Irwanto. 2006. Focused Group discussion (FGD). Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia Indrizal, Edi.
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama :
Umur :
Alamat :
No. HP :

Setelah mendapatkan penjelasan tentang tujuan dan menfaat penelitian bahwa


segala informasi tentang penelitian ini akan di rahasiakan dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian, maka saya BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA untuk menjadi
responden penelitian yang berjudul “.........” . apabila terjadi sesuatu yang dirugikan
akibat ini, maka saya akan bertanggungjawab dan tidak akan menuntut dikemudian
hari.
Berikut surat peryataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran,
kurang lebihnya mohon maaf.

Surakarta, 13 januari 2023


Responden

( )

*coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai