Anda di halaman 1dari 46

BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Karena
itu,kesehatan adalah unsur yang paling penting dalam hidup manusia.
Kesehatan erat kaitannya dengan kondisi ekonomi. Ekonomi yang mapan
dengan sendirinya akan menciptakan kondisi kesehatan yang baik maka faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia seperti makanan dan minuman
yang sehat, lingkungan yang sehat dan kebiasaan hidup yang sehat akan
terpenuhi. Sebaliknya ekonomi yang buruk akan menyulitkan individu
masyarakat untuk memenuhi beberapa faktor di atas, dimana jika kondisi
tersebut dipelihara maka individu masyarakat akan kesulitan memperbaiki
kesehatan mereka masing-masing. Swasta di bidang kesehatan adalah semua
organisasi dan individu yang dalam melaksakan kegiatannya tidak langsung
dikendalikan oleh Pemerintah. Ini termasuk perusahaan swasta dan individu
ynng mencari untung (for-profit) serta organisasi swasta yang tidak . mencari
untung (non-prof it) (WHO, Mexico 1991).
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan derajat kesehatan di antaranya
perilaku manusia itu sendiri. Namun persoalan yang menyangkut sehat juga
banyak dipengaruhi oleh masalah kemiskinan, kebodohan, pencemaran 
lingkungan, dan lain-lain, termasuk persoalan keamanan. Karena itu, sehat
selain merupakan hak, juga merupakan kewajiban, baik sebagai individu,
masyarakat, dan pemerintah.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan
bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat yang setinggi-
tingginya. Semua itu dianggap sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia, terlebih pada era reformasi. Lebih lanjut Pasal 11 UU itu
menyebutkan bahwa tiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan, dan  memajukan kesehatan setinggi-tingginya
II. Tujuan
1. Mahasiswa keperawatan mampu memahami ekonomi di lingkup
kesehatan
2. Agar mahasiswa dapat memahami peran swasta dalam pelayanan
kesehatan di masyarakat di masa kini dan yang akan datang.
III. Manfaat
1. Mahasiswa keperawatan mengerti dan mampu mengaplikasikan
ekonomi di dunia kesehatan.
2. Memberikan konstribusi kepada mahasiswa sebagai bekal pengalaman
nyata.
IV. Tinjauan Teori
1. EKONOMI
Ekonomi adalah ilmu untuk membuat pilihan. Sumber
daya di alam terbatas, sedang keinginan (wants) manusia tidak
terbatas. Demikian juga jumlah dokter, perawat, obat-obatan, tempat
tidur untuk perawatan inap, terbatas, sedang permintaan (demand)
berbagai sumber daya di sektor kesehatan meningkat. Karena itu
sumber daya kesehatan harus digunakan dengan efisien dan
berkeadilan (equitable).
Sebagai sains, ekonomi dibagi dua bagian: ekonomi positif
dan normatif. Ekonomi positif mempelajari penggunaan dan
alokasi sumber daya yang efisien. Ekonomi positif mempelajari
bagaimana pasar bekerja dan bagaimana intervensi akan
mempengaruhi hasil. Ekonomi normatif mempelajari penggunaan
dan alokasi sumber daya yang keadilan (equity). Ekonomi
normatif mempelajari apa yang seharusnya diproduksi, sumberdaya
apa yang seharusnya digunakan dan bagaimana mendistribusikan
barang.
Ilmu ekonomi timbul berdasarkan gagasan bahwa kegiatan
manusia dilakukan di dunia dengan sumber daya yang terbatas
(scarcity). Pelayanan kesehatan (health care) dapat dipandang
merupakan sebuah proses yang menggunakan sejumlaah input
untuk menghasilkan output, Input tersebut (disebut “faktor produksi”)
dibagi menjadi 4 kategori:
a. Lahan (land) – sumber daya fisik. Sebagai contoh,
gedung dan tanah Puskesmas, RS.
b. Modal (capital) – sumber daya yang diciptakan
oleh manusia untuk membantu produksi, misalnya
peralatan. Sebagai contoh, obat-obatan, alat-alat
kedokteran, bahan habis pakai, kendaraan.
c. Pekerja (labour) – sumber daya manusia dalam arti
orang sebagai pekerja. Sebagai contoh, dokter, perawat,
bidan, paramedis, tenaga administrasi.
d. Perusahaan – sumber daya manusia untuk
mengorganisasi ketiga faktor untuk meproduksi barang
dan pelaayanan Sebagai contoh Dalam ekonomi,
kelangkaan disebabkan ketersediaan sumber daya
terbatas, sedang keinginan (want) untuk
menggunakan sumber daya itu tidak terbatas. Jika
sebuah sumber daya digunakan untuk suatu pilihan.
2. EKONOMI KESEHATAN

Terdapat banyak definisi ekonomi kesehatan. Salah satunya


mendefinsikan ekonomi kesehatan sebagai ilmu yang mempelajari
suplai dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak
sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Tentu saja definisi
hanya merepresentasikan sebagian kecil topik yang dipelajari dalam
ekonomi kesehatan. Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat
hubungan antara kesehatan dan ekonomi. Kesehatan mempengaruhi
kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi kesehatan.
Sebagai contoh:

a. Kesehatan yang buruk seorang menyebabkan biaya bagi orang


tersebut karena menurunnya kemampuan untuk menikmati
hidup, memperoleh penghasilan, atau bekerja dengan efektif.
Kesehatan yang lebih baik memungkinkan seorang untuk
memenuhi hidup yang lebih produktif.

b. Kesehatan yang buruk individu dapat memberikan dampak


dan ancaman bagi orang lain. Sebagai contoh:

 Seorang yang terinfeksi penyakit infeksi dapat menular


ke orang lain. Misalnya, AIDS

 Kepala rumah tangga pencari nafkah yang tidak


sehat atau sakit akan menyebabkan penurunan
pendapatan keluarga, makanan dan perumahan yang
buruk bagi keluarga.
 Anggota keluarga yang harus membantu merawat
anggota keluarga yang sakit akan kehilangan waktu
untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan.

 Pekerja yang memiliki kesehatan buruk akan


mengalami menurunan produktivitas Jadi pelayanan
kesehatan yang lebih baik akan memberikan
manfaat bagi individu dan masyarakat keseluruhan
jika membawa kesehatan yang lebih baik. Status
kesehatan penduduk yang baik meningkatkan
produktivitas, meningkatkan pendapatan per kapita,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

3. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI KESEHATAN

a. Sir Williams Petty (Ahly Statistik dan Ekonom Inggris1623-


1687) mengkaji dan mengukur nilai kehidupan manusia
dikaitkan dengan produksi dalam wabah penyakit kholera di
London.

b. Chadwick (ahli ekonom Inggris 1862) berpendapat perbaikan


sanitasi sesuatu investasi yang bermakna daripada membayar
Rumah Sakit untuk mengobati orang sakit.

c. Van Dine (Ekonom Amerika Serikat 1916) Penurunan produksi


pertanian akibat serangan malaria diLousiana, Amerika Serikat.

d. Sinton ( India, 1935-1936) Kerugian ekonomi akibat penyakit


malaria yang berakibat kematian dan kecacatan.
e. Russel dan Menon (1942) Dampak penyakit malaria terhadap
suply tenaga kerja dan pendapatan mereka dibeberapa kelompok
orang Indian, Amerika Serikat.
f. Ilmu Ekonomi Kesehatan sebagai suatu disiplin ilmumulai
diakui tahun 1950 di Amerika Serikat dan tahun 1960 di Inggris.
g. Indonesia pada era tahun 1970-an yang dimotori oleh tokoh-
tokoh litbangkes mulai menerapkan teori Ilmu Ekonomi
dibidang kesehatan.

4. PENGERTIAN NEED, DEMAND, DAN WANT

a. NEED

Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang atau pelayanan yang


disecara objektif dipandang terbaik untuk digunakan
memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Need biasanya
ditentukan oleh dokter, tetapi kualitas pertimbangan dokter
tergantung pendidikan, peralatan, dan kompetensi dokter.

b. DEMAND

Demand (permintaan) adalah barang atau pelayanan yang


sesungguhnya dibeli oleh pasien. Permintaan tersebut
dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter, dan juga
faktor lain seperti pendapatan dan harga obat. Demand
berbeda dengan need dan want

c. WANTS

Wants (keinginan) adalah barang atau pelayanaan yang


diinginkan pasien karena dianggap terbaik bagi mereka
(misalnya, obat yang bekerja cepat). Wants bisa sama atau
berbeda dengan need (kebutuhan).Pembedaan itu penting
karena tujuannya adalah memenuhi semaksimal mungkin
kebutuhan orang, dengan cara memperbaiki keputusan dokter,
dan mendekatkan keinginan dan permintaan sedekat mungkin
dengan kebutuhan, melalui pendidikaan kesehatan, dan
sebagainya.

5. DEMAND DAN SUPPLY

Demand (permintaan) adalah apa yang diminta orang. Penyediaan


(supply) adalah apa yang disediakan. Salah satu prinsip ekonomi
menyatakan, pada pasar sempurna (perfect market), demand Want Need
dan supply ditentukan secara independen. Artinya, produsen
menentukan supply, konsumen menentukan demand. Harga barang
naik atau turun hingga jumlah yang disuplai sama dengan jumlah
yang diminta, yaitu tercapainya ekuilbrium. Prinsip dasar ekonomi
lainnya menyatakan, demand akan sama dengan supply pada pasar
sempurna. Meskipun demand dan supply hkesehatan dan pelayanan
kesehatan tidak mengikuti pasar sempurna, tetapi bebrapa aspek suply
da demand tetap berlaku.

Demand terhadap pelayanan kesehatan dapat dihitung berdasarkan:

a. Bed occupancy
b. Jumlah kunjungan rawat jalan
c. Jumlah tes diagnostik dan sebagainya
Menurut teori ekonomi, demand ditentukan oleh beberapa faktor:
harga (tarif), pendapatan, kesukaan (preferensi), dan barang alternatif.
a. Harga, Makin tinggi harga, makin menurun demand pelayanan
kesehatan
b. Pendapatan individu, Makin rendah pendapatan, makin
menurun demand pelayanan kesehatan
c. Harga dan ketersediaan komplemen dan substitusi, Harga
barang substitusi (penggani) yang menurun akan menurunkan
demand suatu barang. Harga barang kompementer
(pelengkap) yang menurun akan meningkatkan demand suatu
barang.

6. KARAKTERISTIK PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi


lainya. Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen,
terdiri atas banyak sekali barang dan pelayanan yang bertujuan
memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fissik dan jiwa
seorang. Karena sifat yang sangaat heterogen, pelayaanan kesehatan
sulit diukur secara kuantitatif. Beberapa karaakteristik khusus
pelayanan kesehatan sebagai berikut (Santerre dan Neun, 2000):

a. Intangibility. Tidak seperti mobil atau makanan, pelayanan


kesehatan tidak bisa dinilai oleh panca indera. Konsumen
(pasien) tidak bisa melihat, mendengar, membau, merasakan,
mengecap pelayanan kesehatan.

b. Inseparability. Produksi dan konsumsi pelayanan kesehatan


terjadi secara simultan (bersama). Makanan bisa dibuat dulu,
untuk dikonsumsi kemudian. Tindakan operatif yang dilakukan
dokter bedah pada saat yang sama digunakan oleh pasien.

c. Inventory. Pelayanan kesehataan tidak bisa disimpan untuk


digunakan pada saat dibutuhkan oleh pasien nantinya.
d. Inkonsistensi. Komposisi dan kualitas pelayanan kesehatan
yang diterima pasien dari dari seorang dokter dari waktu ke
waktu, maupun pelayanan kesehatan yang digunakan antar
pasien, bervariasi.

Jadi pelayanaan kesehatan sulit diukur secara kuantitatif.Biasanya


pelayanan kesehatan diukur berdasarkan ketersediaaan (jumlah dokter
atau tempat tidur rumah sakit per 1,000 penduduk) atau penggunaan
(jumlah konsultasi atau pembedahan per kapita).

7. PERILAKU KESEHATAN

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus


yang berhubungandengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan. Perilakukesehatan mencakup:

a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit

1) Health promotive behavior, yaitu perilaku sehubungan


dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, seperti
makan makanan bergizi dan berolahraga.

2) Health preventive behavior atau perilaku pencegahan


penyakit, yaitu respon pencegahan penyakit, misalnya
tidak minum minuman beralkohol, tidak merokok,tidak
makan makanan berlemak, dan sebagainya.

3) Health seeking behavior atau perilaku sehubungan


dengan pencarian bantuanpengobatan, misalnya
mengobati sendiri penyakitnya, atau mencari pengobatan
kefasilitas kesehatan modern (dokter, Puskesmas, RS)
maupun tradisional (dukun,sinshe, dan sebagainya).
4) Health rehabilitative behavior, yaitu perilaku yang
berhubungan dengan usahapemulihan setelah sembuh
dari penyakit. Misalnya dengan diet rendah lemak, diet
rendah garam, dan mematuhi anjuran dokter dalam
rangka pemulihankesehatannya.

b. Perilaku seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan, adalah


respon seseorangterhadap sistem pelayanan kesehatan baik
modern maupun tradisional.

c. Perilaku seseorang terhadap makanan (nutrition behavior),


adalah respon seseorangterhadap makanan sebagai kebutuhan
vital bagi kehidupan.

d. Perilaku seseorang terhadap lingkungan kesehatan


(environmental health behavior),adalah respon seseorang
terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia.
(Notoadmojo, 2003)

8. EFISIENSI

a. Efisiensi produktif.

Sebuah puskesmas atau RS mencapai efisiensi produktif jika


memproduksi kuantitats output dengan kuantitas input
seminimal mungkin, atau memproduksi semaksmimal
mungkin kuaantitas output dengan kuantiats input yang tersedia
(Clewer dan Perkins, 1998). Pada setting Puskesmas, output
tersebut misalnya “jumlah pasien yang diobati”
b. Efisiensi teknis.

Sebuah puskesmas atau RS mencapai efisiensi teknis jika


memproduksi kuantitatas output dengan kombinasi biaya
seminimal mungkin, atau memproduksi semaksmimal
mungkin kuaantitas output dengan biaya yang tersedia (Clewer
dan Perkins, 1998).

c. Efisiensi alokatif.

Efisiensi alokatif terjadi jika, dengan distribusi pendapatan yang


ada di masyarakat, tidak mungkin merealokasikan sumber daya
untuk meningkatkan kesejahteraan seorang (dalam arti kepuasan
yang diperoleh dari mengkonsumsi barang) tanpa
menyebabkan kesejahteraan paling tidak seorang lainnya
menjadi lebih buruk. Efisiensi alokatif terjadi jika input
maupun output digunakan sebaik mungkin dalam ekonomi
sehingga tidak mungkin lagi diperoleh perbaikan
kesjahteraan.

9. KEADILAN (EQUITY)

Keadilan (equity) tidak sama dengan kesamaan (equality). Untuk


bisa adil tidak harus semua mendapatkan porsi yang sama.

a. Horizontal equity. “Equal treatment for equaal need/ condition”

b. Vertical equity. “Unequal treatment for unequal need/


condition”, dan “Health financing based on ability to pay”.
10. PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN

Uang yang dibayarkan untuk pelayanan kesehatan dapat dibayarkan


dalam empat cara: Out-of Pocket Payment (OOP). Dengan cara
ini pasien membayar langsung kepada dokter atau pemberi
pelayanan kesehatan lainnya untuk pelayanan kesehatan yang sudah
diterima. Aspek positif metode ini, pasien menjadi lebih menghargai
nilai ekonomi dari pelayanan kesehatan yang diterima sehingga
menghindari penggunaan pelayanan kesehatan secara berlebihan.
Aspek negatifnya, pasien dan keluarga akan sangat rentan untuk
mengalami pengeluaran bencana (catastrophic expenditure) karena
harus membayar biaya kesehatan yang mahal pada suatu saat
ketika sakit, sehingga bisa menyebabkan pasien dan keluarganya jatuh
miskin. Pajak (Taxation). Pemerintah Inggris menarik pajak umum
(general taxatin) dari warga yang antara lain digunakan untuk
membiayai pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh NHS
(National Health Services). Pemerintah Indonesia juga menarik
pajak umum. Pemerintah membayar sebagian dari biaya pelayanan
kesehatan pasien yang diberikan pada fasilitas kesehatan pemerintah,
misalnya Puskesmas dan RS pemerintah pusat maupun daerah.
Pasien harus membayar sebagian dari pelayanan kesehatan yang
digunakan, disebut user fee (user charge). Di Indonesia terdapat
skema Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang
membebaskan semua biaya pelayanan kesehatan di tingkat primer
maupun sekunder yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah. Asuransi (Insurance). Sistem asuransi menarik premi yang
dibayarkan oleh individu-individu peserta asuransi. Beberapa negara
mengoperasikan compulsory payroll tax yang bersifat wajib bagi
pekerja untuk membayar asuransi. Masalah yang jelas dari sistem
wajib adalah membebankan biaya 5 pelayanan kesehatan kepada
angkatan kerja sehingga dapat memperburuk ekonomi umum.
Asuransi kesehatan bisa diambil oleh masing-masing individu atau
pekerja (seperti di AS), sehingga menyebabkan sebagian penduduk
tidak terasuransi, atau diselenggalarakan melaui skema nasional untuk
semua penduduk (misalnya, Kanada, Belanda). Sebagian besar
negara menggunakan campuran dari metode-metode di atas.
Sebagai contoh, di Indonesia pemerintah menyediakan pelayanan
kesehatan primer dan di Puskesmas dan sekunder di RS pemerintah,
tetapi membiayai hanya sebagian pelayanan kesehatan itu.
Sebagian warga membeli asuransi kesehatan swasta, baik secara
individual atau melalui perusahaan tempat bekerja, sebagian besar
warga tidak terasuransi. Di Inggris, NHS membiayai semua
pelayanan kesehatan, tetapi sebagian warga membeli asuransi
swasta. AS didominasi oleh asuransi swasta, tetapi terdapat sistem
yang didanai pemerintah untuk warga miskin (Medicaid) dan usia
lanjut (Medicare), dan juga veteran Angkatan Bersenjata AS
( Veterans Administration, disingkat VA). Medical Saving Account.
Medical Saving Account (MSA, personal savings account)
mengharuskan warga menabung uang untuk membiayai pelayanan
keshatannya sendiri. Sejauh ini hanya Singapore yang menggunakan
sistem ini. Sistem ini memproteksi generasi berikutnya dari biaya-
biaya akibat generasi kini.
BAB II

KONSEP TEORI SESUAI JURNAL

RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS KESEHATAN (STUDY PADA RS XYZ)

“Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)


Vol. 3, No. 2, (2020), pp. 41-48”

ABSTRAK

Rencana bisnis ini bertujuan untuk mempermudah dalam menjalankan bisnis


dengan mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi persaingan, promosi,
dan lain-lain agar lebih efektif dan menguntungkan, mempermudah pengawasan
bisnis, dan sebagai bahan untuk pengembangan strategi dan evaluasi bisnis.
Rencana bisnis ini menggunakan analisis SWOT, Segmentasi, Penargetan, dan
analisis Positioning, dan analisis Bauran Pemasaran. Rencana bisnis ini
menjelaskan bagaimana Rumah Sakit XYZ mengembangkan bisnis melalui
Telemedicine XYZ (t-XYZ) untuk meningkatkan kualitas layanan rumah sakit.
Rencana pengembangan bisnis ini diproyeksikan untuk mendapatkan laba tahunan
yang selalu meningkat, dengan waktu pengembalian kurang dari satu tahun, nilai
NPV lebih dari nol atau positif, dan nilai indeks profitabilitas lebih dari nol atau
3,4. Dengan kriteria ini, rencana bisnis layak dan menguntungkan untuk
dijalankan.

I. Latar Belakang
Bagi sebagian orang, mengakses fasilitas Kesehatan merupakan hal yang sulit
dilakukan diantaranya disebabkan jarak yang jauh untuk ke rumah sakit,
kesulitan transportasi, hingga kemacetan. Akibatnya, tak sedikit dari mereka
yang sakit menjadi terlambat berobat. Telemedicine merupakan metode
bertukar informasi medis dari satu pihak ke pihak lain
menggunakan alat elektronik seperti email, telepon, atau video call. Ray
Dorsey, neurologist dari University of Rochester Medical Center di New
York, mengatakan bahwa telemedicine dapat digunakan di negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Salah satu keuntungan telemedicine
adalah memudahkan orang-orang yang tinggal di tempat yang sulit dijangkau
untuk mendapatkan akses fasilitas kesehatan. Tidak hanya itu, menurut
Southeastern Telehealth Resource Center, telemedicine juga membantu
seseorang lebih cepat menyadari kondisi kesehatannya. Salah satu hal yang
paling penting, telemedicine menawarkan pengobatan yang lebih efisien,
sehingga biaya yang dikeluarkan lebih murah. Dengan telemedicine,
seseorang tidak harus selalu datang ke rumah sakit untuk bertemu dokter atau
ahli kesehatan. Dengan begitu, mereka dapat menghemat biaya, waktu, dan
tenaga.
Ada beberapa bentuk telemedicine, seperti store-and- storage, yang
memungkinkan ahli kesehatan untuk menyimpan dan saling mengirimkan
data medis antar praktisi kesehatan dan remote monitoring, di mana seorang
ahli kesehatan dapat memantau kesehatan pengguna dari jauh. Faktanya,
dengan semakin maraknya perangkat wearable, semakin memudahkan
seorang ahli kesehatan memantau tanda vital seseorang seperti detak jantung.
Biasanya, hal ini dilakukan untuk memantau kesehatan seseorang yang
mengidap penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau diabetes melitus.
Beberapa hal terkait program telemedicine meliputi program yang dijalankan
dengan menggunakan website (internet) dan sifatnya user friendly sehingga
para pasien dapat dengan mudah mengakses aplikasi tersebut, program ini
dapat menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat.
Bentuk telemedicine yang paling sering ditemui adalah interaksi real-
time, dimana seseorang dapat menghubungi dokter atau praktisi kesehatan.
Dengan adanya smartphone dan internet, seseorang dapat melakukan
panggilan suara maupun panggilan video atau video call. Berdasarkan latar
belakang tersebut, dengan demikian tim penyusun sepakat untuk
mengembangkan usaha telemedicine yang bekerjasama dengan Rumah Sakit
XYZ, yang diberi nama “Telemedicine XYZ
II. Tujuan Rencana Usaha
Tujuan rencana usaha (business plan) Telemedicine XYZ adalah
untuk mempermudah dalam menjalankan usaha dengan mengetahui langkah-
langkah praktis menghadapi persaingan, membuat promosi, dan sebagainya,
sehingga usaha akan lebih efektif dan menghasilkan keuntungan. Selain itu
juga membuat pengawasan lebih mudah dalam operasional yang akan
dilakukan, serta sebagai bahan penyusunan strategi dan evaluasi bisnis.
III. PROFIL PERUSAHAAN
Rumah Sakit XYZ adalah rumah sakit swasta yang berdiri sejak 28
November 1991. Rumah Sakit XYZ didukung oleh para dokter yang
kompeten dibidangnya, karyawan terlatih dan peralatan medis yang modern
dan canggih. Rumah Sakit XYZ berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dan
beroperasi dengan izin penyelenggaraan Yayasan Surya Dian Kasih yang
kemudian beralih menjadi PT. Baktiparamita Putrasama.
Rumah Sakit XYZ berada di Jalan Gatot Subroto Kav. 59, Jakarta
Selatan. Letak Rumah Sakit XYZ sangat strategis dan mudah dijangkau dari
berbagai penjuru, karena berada di tengah kota. Pada awalnya Rumah Sakit
XYZ dibangun diatas tanah seluas 4.881m² berlantai 7 dengan luas 11.200m²,
namun pada Tahun 2008 Rumah Sakit XYZ telah menambah luas
bangunannya menjadi dua gedung yaitu Gedung A dan Gedung B. Gedung A
sebagian besar untuk fasilitas rawat inap dan penunjang medis dengan
bangunan 8 lantai, sedangkan Gedung B untuk layanan poliklinik umum dan
spesialis dengan bangunan 4 lantai. Pada 12 Maret 1999 Rumah Sakit XYZ
telah diakreditasi oleh Departemen Kesehatan dengan hasil keputusan
akreditasi penuh dengan nilai B. Pada tahun 2003, Rumah Sakit XYZ telah
melakukan akreditasi untuk penilaian 12 pelayanan. Kemudian pada Tahun
2010 Rumah Sakit XYZ telah lulus akreditasi untuk 16 bidang pelayanan.
Rumah Sakit XYZ kemudian diakreditasi kembali pada tanggal 28-30 Januari
2015 oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan standar akreditasi
versi 2012 yang mengacu pada Standar Akreditasi JCI. Pada Februari 2016
dan Maret 2017 telah dilakukan evaluasi akreditasi. Kemudian evaluasi
akreditasi akan dilakukan kembali pada bulan April 2018.
IV.URAIAN KEADAAN INDUSTRI

a. Perkembangan Industri

Berkembangnya beragam aplikasi sistem telemedika berbasis


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia semakin
mempermudah penyelesaian masalah nyata yang dihadapi dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini merupakan
pembahasan singkat tentang beberapa sistem telemedika dan e-health serta
beragam aplikasinya yang telah dilakukan dan dikembangkan di
Indonesia:

 Telenursing

 Sistem Telemedika Puskesmas

 Sistem Telemedika untuk Pengelolaan Wabah

 Sistem Resep Elektronik

 Sistem e-Health untuk Manajemen Penyakit TBC


 Sistem m-Health
 Sistem e-Health berbasis Pengolahan Citra Banyak
 Sistem Telemedika Bergerak
 Sistem e-Psychology
 Open EHR, Open MRS System
Berkembangnya jenis perawatan, semakin bertambahnya populasi
manusia dan bertambahnya masyarakat dunia yang mengalami penyakit
kronis menyebabkan dibutuhkannya sumber daya yang banyak agar dapat
menanggulangi (menutupi) kebutuhan tersebut. Dengan adanya teknologi
telemedika yang terbaru dapat membantu petugas medis dalam merawat,
memberikan pelayanan medis dan menanggulangi masalah tersebut. Saat
ini penggunaan telemedika tentunya sangat membantu dan memiliki tren
tersendiri. Adapun Telehealth bentuk pengembangan (perluasan) dari
telemedika yang menjadi salah satu tren tersebut. Berdasarkan asosiasi
telemedika Amerika, Telehealth merupakan penggunaan informasi medis
yang diubah dari satu situs ke bentuk lainnya melalui alat komunikasi
elektronik untuk memperbaiki pasien. Contoh dari aplikasi Telehealth
adalah aplikasi ODL (Observation of Daily Living), aplikasi store and
forward, aplikasi real-time, dan aplikasi remote patient monitoring.
b. Pelaku usaha yang sudah ada di Pasar
1) Halodoc Sampai saat ini Halodoc menjadi pionir aplikasi yang
menghubungkan pasien, dokter, apotik, dan laboratorium dalam
sebuah Platform. Dengan semboyan Simplifying Healthcare,
Halodoc berkomitmen memberikan pelayanan cepat, aman dan
nyaman, terpercaya, dimana saja dan kapan saja. Pemodal dari
Halodoc adalah Go- Jek, Blibli, dan lain-lain (dalam dan luar
negeri). Bekerjasama dengan laboratorium ternama di Indonesia
yaitu Prodia
2) Alodokter adalah perusahaan kesehatan digital nomor satu di
Indonesia dengan lebih dari 18 juta pengguna aktif setiap
bulannya. Kehadiran Alodokter di Indonesia sejak 2014 lalu telah
mengubah poros layanan kesehatan Indonesia secara signifikan
dalam penyediaan informasi medis yang mudah dipahami, akurat,
dan dapat diakses oleh siapa saja.
3) Grab Health powered by Good Doctor Technology GrabHealth
powered by Good Doctor merupakan solusi layanan kesehatan
lengkap yang menyediakan tanya jawab kesehatan secara daring
(online) dengan dokter-dokter profesional, E- commerce
(perdagangan elektronik) untuk berbagai produk kesehatan &
kebugaran serta berbagai konten mengenai kesehatan, kebugaran
dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.
4) Siloam at Home and Telemedicine RS Siloam merupakan rumah
sakitpertama di Indonesia yang secara sah disebut rumah sakit
internasional karena mendapat lisensi di Amerika. Sebagai rumah
sakit yang terus berkembang dan berinovasi, RS Siloam
mengadakan satu program, yakni telemedicine yang artinya pasien
bisa berkonsultasi by phone dengan dokter atau spesialis. Bukan
hanya telemedicine, selain itu RS Siloam juga memiliki pelayanan
dirumah yang disebut Siloam at Home.
5) Temenin (Telemedicine Indonesia) Plaform milik pemerintah
yakni, Kementrian Kesehatan Indonesia. Layanan Telemedis
yang disediakan layanan telemedis yang diberikan mencakup 4
bidang utama yaitu Radiologi, USG, Elektrokardiografi dan
Konsultasi.
V. Trend Dan Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Pasar
Sementara itu tren layanan telemedis dokter-pasien makin
berkembang bersama dunia internet, dan harus memperhatikan keterbatasan
keyakinan profesional dokter terhadap kondisi klinis pasien, harapan dokter
dan pasien dari layanan telemedis, dan aspek konfidensialitas informasi.
Layanan telemedis memberikan kesempatan untuk menyelenggarakan
praktik kedokteran yang terbebas dari batasan jarak, namun hendaknya
tidak diarahkan untuk menggantikan interaksi tatap muka dokter-pasien.
Layanan telemedis sebagai bagian dari kemajuan teknologi memang
bersifat disruptif, oleh karena itu diperlukan regulasi untuk memastikan
perkembangan layanan telemedis sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai luhur
etika kedokteran berdasarkan Kode Etik Kedokteran dan Sumpah Dokter.
Pemerintah, Ikatan Dokter Indonesia, dan Majelis Kehormatan Etik
Kedokteran diharapkan dapat mendukung dan mengawal perkembangan
layanan telemedis ini ke arah yang baik dan saling bekerja sama dalam
audit dan evaluasi layanan-layanan telemedis di Indonesia.
VI. Uraian Peluang Usaha
a. Gambaran Pasar
Indonesia merupakan suatu negara berkembang dengan banyak
masalah dan tantangan dalam bidang kesehatan, baik dari masalah
penyakit maupun kesenjangan dan ketidakmerataannya fasilitas dan
pelayanan kesehatan di Indonesia. Mengatasi masalah ini dengan
pemanfaatan teknologi dalam kesehatan merupakan langkah tepat dalam
pemecahan masalah di bidang kesehatan, pengembangan pelayanan
kesehatan berbasis telemedicine, salah satu solusi pelayanan kesehatan
yang merata di Indonesia, baik dalam pemantaun status gizi, maupun
status kesehatan masyarakat, dan bahkan konsultasi jarak jauh dengan
petugas-petugas kesehatan yang memiliki kompeten yang cukup baik,
tanpa harus memikirkan jarak dan waktu, contoh pemanfaatan
telemedicine diantaranya Teleradiology - penggunaan ICT untuk
mengirimkan gambar radiologi digital, Telepathology - penggunaan ICT
untuk mengirimkan hasil patologis digital, Teledermatology - penggunaan
ICT untuk mengirimkan informasi medis mengenai kondisi kulit, dan
Telepsychiatry - penggunaan ICT untuk evaluasi psikiatri dan / atau
konsultasi melalui video dan telepon. Dalam proses realisasi
pengintegrasian pelayanan kesehatan yang merata perlu dilakukan
kerjasama multisektoral yang akan saling menunjang dalam
pelaksanaanya, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian
Pembangunan Umum, Kementerian Sosial dan Kementerian Komunikasi
dan Informasi, sehingga masalah kesenjangan dan ketidakmerataan
informasi dan pelayanan kesehatan di Indonesia mampu teratasi.
b. Analisis SWOT
1) Kekuatan (Strengths) Bermitra dengan Rumah Sakit ternama di
Indonesia yaitu RS XYZ, memiliki banyak dokter spesialis
berpengalaman puluhan tahun, dan fasilitas teknologi informasi
yang mendukung pelaksanaan telemedicine.
2) Kelemahan (Weakness) RS XYZ hanya berada di Jakarta, pasien
harus mendaftar melalui website RS XYZ untuk mendapatkan
jadwal konsultasi, dan pasien hanya dapat berkonsultasi sesuai
dengan jadwal.
3) Peluang (Opportunities) Belum banyak Rumah Sakit yang
mengembangan telemedicine, perkembangan teknologi informasi
yang semakin pesat memungkinkan pengembangan pelayanan
telemedicine memberikan service excellence, serta adanya
kebijakan pemerintah untuk pengembangan TI di rumah sakit
untuk bersiap memasuki pasar global, dan tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan berbasis TI yang aman, cepat, dan
professional.
4) Ancaman (Threat) Pesaing Halodoc, karna tidak engagement
dengan1 rumah sakit saja, dan Tuntutan masyaraakat terhadap
mutu pelayanan di rumah sakit.
VII. Deskripsi Usaha Dan Produk
a. Konsep bisnis yang dikembangkan
Telemedika adalah praktik kesehatan dengan memakai komunikasi
audio visual dan data. Termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan
pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak jauh.
Telemedika memiliki cakupan yang luas, meliputi penyediaan pelayanan
kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak
jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan
menggunakan perangkat–perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif
dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan
pihak-pihaklain. Konsep dari aplikasi telemedika adalah seorang klien dari
beberapa jenis (seperti pasien atau para pekerja kesehatan) memperoleh
pendapat dari seseorang yang memiliki keahlian lebih di dalam bidang nya
yang relevan, ketika pihak-pihak tersebut dipisahkan dalam ruang, dalam
waktu maupun keduanya. Telemedika dapat diklasifikasikan atas dasar:
 Interaksi antara klien dan ahli, dan
 Jenis informasi yang ditranmisikan
Jenis interaksi biasanya diklasifikasikan sebagai proses perekaman yang
dilalukan realtime atau tersinkronisasi. Pada saat terdahulu, informasi
diperoleh dan disimpan dalam beberapa format, sebelum dikirim, oleh
sarana yang tepat, untuk interpretasi seorang ahli pada beberapa waktu
kemudian. Email adalah metode untuk penyimpanan dan pengintegrasian.
Secara kontras, dalam interaksi realtime, tidak ada penundaan yang cukup
antara informasi yang dikumpulkan, ditransmisikan dan ditampilkan.
Komunikasi interaktif antara masing-masing individu pada suatu tempat
sangat dimungkinkan. Video Conference adalah metode yang paling
umum dari sebuah interaksi realtime. Informasi yang ditransmisikan
antara dua buah lokasi dapat berwujud 18 dalam berbagai bentuk,
diantaranya adalah data dan teks, audio, gambar dan video.
b. Strategi Usaha
1) Mengoptimalkan artificial intellingence oleh Prixa sehingga dapat
melakukan symptoms check atau pengecekan gejala serta
mendeteksi lebih dari 600 jenis penyakit.
2) Menggandeng RS XYZ yang memiliki keahlian dan pengalaman
di bidang kesehatan dan didukung oleh para dokter bersertifikasi
serta memiliki jaringan layanan di berbagai kota besar di
Indonesia.
3) Fitur inovatif Telemedicine XYZ terintegrasi dengan rangkaian
fitur unggulan lainnya, seperti pembayaran melalui aplikasi
dompet digital atau dapat juga melakukan pembayaran dengan
klaim asuransi.
VIII. Rencana Pemasaran
a. Analisis STP
1) Segmentation
Analisis segmentation adalah kegiatan dalam membagi suatu
kelompok pelanggan sesuai dengan kebutuhan, kebiasaan, atau
sikap yang serupa yang dapat diatasi melalui pemasaran. Untuk
Layanan Telemedicine XYZ: Pasien yang biasa melakukan
konsultasi di RS XYZ; Kalangan menengah ke atas; Semua umur
baik wanita maupun laki-laki.
2) Targetting
Analisis targeting atau analisis target pasar adalah dapat dilakukan
dengan proses, yaitu keputusan pemilihan segmen dan pilih
strategi yang sesuai dengan segmen. Target pasar yang baik adalah
dapat diidentifikasi, besar pasar mencukupi, stabil, dan dapat
dimasuki. Target pemasaran produk Layanan Telemedicine XYZ
adalah untuk seluruh wilayah Indonesia dengan pusat pelayanan
di daerah DKI Jakarta karena RS XYZ hanya berada di Jakarta
3) Positioning
Analisis positioning adalah penanaman brand kepada konsumen
dengan proses seleksi atribut untuk diferensiasi dan menetapkan
penentuan posisi di seluruh strategi dan taktik pemasaran. RS XYZ
terkenal dengan Rumah sakit di Jakarta ini memiliki beberapa
departemen unggulan, di antaranya, bedah tulang, kardiologi
(jantung dan pembuluh darah), penyakit 21 dalam, hati dan saluran
cerna. Didukung oleh tenaga kerja dokter dan perawat yang
berkompeten, staf terlatih, serta peralatan medis yang modern dan
canggih. Ada pula layanan IGD, ruang bersalin, ICU neonatal, dan
radiologi yang dibuka selama 24 jam.
b. Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
1) Product (Produk)
Produk berupa Jasa Telemedicine yang berada dibawah naungan
RS XYZ Jakarta. Telemedicine adalah suatu teknologi yang
memungkinkan pasien berdiskusi dengan dokter secara privat,
tanpa harus bertatap muka secara langsung. Diskusi tersebut akan
membantu pasien mendapatkan informasi mengenai dugaan
diagnosis, perawatan atau penanganan pertama pada penyakit
mupun kasus cedera, hingga tips dalam meningkatkan kesehatan
tubuh.
2) Price (Harga)
Untuk dapat menggunakan jasa Telemedicine XYZ dapat
mendaftarkan diri melalui website RS XYZ kemudian membayar
sebesar Rp.50.000 sedangkan untuk biaya konsultasi dengan
Dokter Spesialis Rp.300.000/sesi jadi total yang perlu pasien 22
bayarkan saat pendaftaran adalah Rp.350.000/sesi. Sedangkan
untuk biaya apotik tergantung pada obat-obat yang diresepkan oleh
dokter.
3) Place (Tempat)
Dalam hal ini Telemedicine XYZ berlokasi di RS Medista Jalan
Gatot Subroto Kav. 59, Jakarta Selatan namun pasien di seluruh
Indonesia dapat menggunakan jasa telemedicine ini karena untuk
berkonsultasi pasien hanya membutuhkan handphone/laptopnya
saja tidak perlu untuk datang ke RS. Datang ke RS jika memang
membutuhkan tindakan lebih lanjut dari Dokter.
4) Promosi
 Advertising (Periklanan). Rumah Sakit membuat brosur
dan leaflet yang disediakan di bagian pendaftaran serta di
setiap bagian poliklinik-poliklinik dan ruang rawat inap
rumah sakit.
 Public Relations (hubungan masyarakat). Membangun
hubungan dengan masyarakat atau perusahaan untuk
memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun
citra perusahaan yang baik, dan menangani rumor atau
event yang tidak menguntungkan yang dapat menjangkau
konsumen yang tidak menyukai iklan.
 Sales Promotion (Promosi penjualan). Promosi penjualan
merupakan kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek
dan tidak rutin untuk menimbulkan motivasi pembelian
serta kesan yang positif bagi konsumen.
 Personal Selling (Penjualan perorangan). Penjualan
perorangan merupakan bentuk promosi yang secara
langsung terlibat dan berinteraksi dengan satu atau lebih
konsumen. Dalam hal ini dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
yaitu Professor dan Dokter.

IX. Tim Dan Manajemen

 Direktur
Mengesahkan perumusan pokok-pokok kebijakan dan strategi umum
perusahaan yang akan menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan
operasional dan strategi fungsi-fungsi organisasi perusahaan.
 Wakil Direktur
Melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur dan bertanggung jawab
kepada Direktur
 Manajer Administrasi dan Keuangan
Melaksanakan kegiatan keuangan dalam rumah sakit, dimana di dalamnya
terdapat kegiatan planning, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan
keuangan.
 Manajer Pelayanan Medis
Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan
pelayanan medis, penunjang medis, keperawatan dan administrasi medis.
 Manajer HRD
Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia yang bekerja di perusahaan.
 Manajer Marketing
Membuat strategi, rencana dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang
dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan.
 Sekertariat
Melaksanakan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, pengelolaan
sumber daya manusia rumah sakit dan membina karyawan yang berada di
bawah tanggung jawabnya
X. Rencana Operasi
a. Alur Operasi

 Pendaftaran melalui website resmi RS XYZ.


 Melakukan pembayaran via dompet digital/transfer bank/kartu kredit.
 Akan mendapat konfirmasi dari RS XYZ terkait jadwal konsultasinya
kemudian diberikan akes untuk melakukan konsultasi.
 Jika diperlukan Dokter akan memberikan resep, berupa resep elektronik.
Bisa ditebus di Apotek XYZ dengan system antar khusus DKI Jakarta,
diluar DKI Jakarta bisa menebus di apotek terdekat.
 Setelah sesi konsultasi sudah selesai pasien wajib memberikan review
terhadap sesi konsultasi yang sudah dilaksanakan dengan tujuan
peningkatan pelayanan
XI. Risiko
Layanan telemedis mengundang berbagai topik yang berpotensi
menjadi masalah etik, yang relevan dengan pelaksanaannya di Indonesia
antara lain masalah privasi dan konfidensialitas pasien, serta berubahnya
interaksi tatap muka antara dokter dan pasien. Layanan telemedis memberikan
kesempatan kepada dokter dan pasien untuk saling berinteraksi dari jarak
jauh. Layanan telemedis memberikan kesempatan untuk menyelenggarakan
praktik kedokteran yang terbebas dari batasan jarak, namun hendaknya tidak
diarahkan untuk menggantikan interaksi tatap muka dokter-pasien. Layanan
telemedis sebagai bagian dari kemajuan teknologi memang bersifat disruptif,
oleh karena itu diperlukan regulasi untuk memastikan perkembangan layanan
telemedis sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai luhur etika kedokteran
berdasarkan Kode Etik Kedokteran dan Sumpah Dokter. Peretasan keamanan
konfidensialitas data pasien termasuk data teks, audio, dan visual/video adalah
salah satu risiko utama system telemedis. Hal ini sangat perlu untuk
diperhatikan, lebih-lebih bila ada data-data sensitive pasien yang akan sangat
merugikan jika terpublikasi, seperti riwayat penyakit menular seksual dan
gangguan jiwa. Hendaknya keamanan data yang bersifat konfidensial ini
dijaga semaksimal mungkin, misalnya dengan memastikan dokter yang di
konsulkan berada ditempat yang dapat menjaga kerahasiaan (seperti dalam
ruangan pribadi) bila menggunakan telepon, untuk mencegah orang yang
mencuri dengar. Ancaman keamanan informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu potensi output yang tidak terduga, risiko seperti ini terbagi menjadi 4
bagian yaitu pengungkapan informasi yang tidak terotorisasi dan pencurian,
penggunaan yang tidak terotorisasi, penghancuran otorisasi, penghancuran
yang tidak terotorisasi dan penolakan layanan serta modifikasi yang
terotorisasi.
XII. Rencana Keuangan
Estimasi modal yang dikumpulkan masing-masing anggota untuk
membeli peralatan yang dubutuhkan dalam membangun bisnis adalah sebesar
Rp 1.400.000.000. Dana yang terkumpul tersebut digunakan untuk membeli
peralatan dan kebutuhan yang harus dikeluarkan dalam satu bulan pertama
dengan total biaya peralatan adalah Rp 735.000.000. Diasumsikan biaya
operasional setiap tahun tidak mengalami perubahan. Total biaya tetap dalam
setahun adalah Rp 5.280.000.000, per bulan nya total biaya tetap nya adalah
Rp 440.000.000. Sedangkan total biaya variable per tahun nya adalah Rp
996.000.000. Proyeksi pendapatan T-XYZ dalam jangka waktu tiga tahun
dengan asumsi dalam satu minggu terdapat 7 hari kerja dengan sistem shifting
dan terdapat peningkatan pelayanan yang dapat menghasilkan peningkatan
pendapatan sebesar 10%. Total pendapatan di tahun pertama sebesar Rp
15.100.000.000, di tahun kedua sebesar Rp 16.610.000.000 dan di tahun
ketiga sebesar Rp 18.271.000.000. Perhitungan laba-rugi dalam satu tahun
dengan asumsi apabila T-XYZ memenuhi target yang telah ditentukan.
Keuntungan bersih di tahun pertama sebesar Rp 8.824.000.000, di tahun
kedua Rp 10.334.000.000, dan di tahun ketiga sebesar Rp 11.995.000.000
Keuntungan yang dibagikan pertahun kepada penanam modal
dihitung secara proporsional dengan cara modal pribadi jumlah seluruh modal
yang ada dikalikan dengan keuntungan ditahun tersebut yang akan dibagikan.
Pada tahun pertama jumlah yang diterima sebesar Rp 8.824.000.000, di tahun
kedua sebesar Rp 10.334.000.000 dan di tahun ketiga sebesar Rp
11.995.000.000. Arus kas atau cash flow merupakan perkiraan pemasukan
dan pengeluaran yang terjadi karena adanya produksi atau operasional suatu
bisnis dalam waktu tertentu. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi pada
tahun pertama adalah Rp 8,124,000,000. Pada tahun kedua adalah Rp
9,564,000,000 dan pada tahun ketiga adalah Rp 11,148,000,000. Arus Kas
Bersih dari Aktivitas Investasi pada tahun pertama, kedua dan ketiga adalah
tetap yaitu sebesar Rp 735,000,000,000. Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Financing pada tahun pertama sebesar Rp 700,000,000. Pada tahun kedua
sebesar Rp 770,000,000, sedangkan pada tahun ketiga sebesar Rp
847,000,000.

Kenaikan Kas yang terjadi pada tahun pertama sejumlah Rp


8,089,000,000. Pada tahun kedua sejumlah Rp 9,599,000,000 dan ditahun
ketiga sejumlah Rp 11,260,000,0000. Saldo kas awal tahun T-XYZ di tahun
pertama adalah Rp 142,000,000. Di tahun kedua adalah Rp 8,321,000,000
dan di tahun ketiga adalah Rp 17,830,000,000. Sedangkan saldo kas akhir
tahun di tahun pertama sebesar Rp 8,231,000,000. Pada tahun kedua sebesar
Rp 17,830,000,000 dan pada tahun ketiga sebesar Rp 29,090,000,000.
Payback period menunjukkan jangka waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan modal yang digunakan dalam investasi awal (initial
investment), dihitung dari aliran kas bersih. Aliran kas bersih adalah selisih
pendapatan (revenue) terhadap pengeluran (expenses) per tahun. Berikut
simulasi perhitungan payback peride T- XYZ:

Dari perhitungan di atas, estimasi jangka waktu yang diperlukan untuk


mengembalikan modal adalah kurang dari satu tahun. Bisnis dianggap layak
atau menguntungkan apabila semakin cepat modal kembali. NPV merupakan
selisih present value of proceeds dengan present value of initial investment
selama periode tertentu dengan discount rate tertentu. Apabila NPV positif
atau lebih dari nol, maka bisnis dapat diterima. Namun apabila NPV negative
atau kurang dari nol, maka bisnis dapat ditolak. NPV T-XYZ bernilai positif
yaitu sebesar 16,276,935,000 atau lebih dari nol, maka bisnis dapat diterima.

Profitability indeks adalah rasio atau perbandingan antara present value of


cash flow dan present value of investment. Apabila PI lebih dari nol, maka
bisnis dapat diterima atau layak. Namun apabila PI kurang dari nol, maka
bisnis ditolak atau tidak layak.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa PI T-XYZ sebesar 3,4 atau lebih dari
nol, maka bisnis layak atau diterima.
Break event point adalah titik dimana total biaya sama dengan pendapatan.
Pada dasarnya berguna untuk memperkirakan tingkat volume usaha dalam
kondisi tidak ada laba maupuun rugi. Berikut adalah perhitungan break event
point T-XYZ :

Point Break Event

Fix Cost/bulan 440,000,000


Variable Cost 16,600,000
Cost 175,125,000

BEP 3
XIII. Komitmen Tindak Lanjut

Telemedicine XYZ menciptakan sebuah kemudahan layanan


kesehatan dalam menata dan menguatkan tata kelola kesehatan nasional
berbasis online agar terjadi mekanisme kerja sistem yang terkoordinasi serta
terbangun dengan mempermudah layanan konsultasi dan memperantarai
antara pasien dengan dokter dalam membuka ruang diskusi terkait seputar
kesehatan, cara penanganan dan pola hidup sehat. Hal ini bertujuan menata
standarisasi informatika kesehatan dan interoperabilitas sistem untuk
mengatasi komplekbilitas sistem layanan kesehatan, jadi pasien tidak perlu
mendatangi rumah sakit, klinik maupun puskesmas jika ingit berobat, cukup
dengan layanan e-kesehatan segala keluhan dan solusi mengenai kesehatan
diri dapat terselesaikan dengan akurat.
XIV. Kesimpulan

Layanan telemedis memberikan kesempatan untuk menyelenggarakan


praktik kedokteran yang terbebas dari batasan jarak namun hendaknya tidak
diarahkan untuk menggantikan interaksi tatap muka dokter-pasien. Layanan
telemedis sebagai bagian dari kemajuan teknologi memang bersifat dirutif
oleh karena itu diperlukan regulasi untuk memastikan perkembangan layanan
telemedis sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai luhur etika kedokteran. Klinik
online merupakan penyelenggaraan system elektronik yang diselenggarakan
oleh dokter sebagai masyarakat yang memiliki kewenangan untuk
melaksanakan praktik kedokteran sesuai dengan Pendidikan dan kompetensi
yang dimilikinya ditinjau berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta bentuk implementasi
pelayanan baru dalam bidang kesehatan yaitu telemedicine, di dalam klinik
online juga terdapat dokter yang melaksanakan praktik kedokteran melalui
media internet. Oleh karena itu, bentuk tanggung jawab dokter terhadap
kesalahan diagnosis yang ditimbulkan dalam klinik online sama dengan
tanggung jawab dokter dalam klinik konvensional yaitu berupa penegakan
disiplin kedokteran oleh Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
(MKDKI) yang dapat berupa pemberian peringatan tertulis, rekomendasi
pencabutan surat tanda registrasi atau surat izin praktik, dan/atau kewajiban
mengikuti Pendidikan atau pelatikan di institusi Pendidikan kedokteran. Serta
tidak menghilangkan hak pasien untuk melaporkan adanya dugaan tindak
pidana kepada pihak berwenang dan/atau menggugat kerugian perdata ke
pengadilan.
XV. Daftar Pustaka

Egadhana, E., Ferry, N., Budiarti, R., Rohmah, S., Leny, S, N dan Magdalen.
S, Y., (2019). Rencana Bisnis Pengembangan Usaha Aplikasi Penyedia
Endor Jasa. Journal of Enterpreneuship Manajemen dan Industri. Vol 2
No 2 pp 115-123. 17 Juni 2020.

Medcom.id. (2016). Masa Depan Industri Kesehatan : Telemedicine. 25 Mei


2020.

Santoso, B. S., Rahmah, M., Setiasari, T. dan Sularsih Puji. (2015).


Perkembangan Dan Masa Depan Telemedika Di Indonesia. 25 Mei
2020.

Minniti, M., & Bygrave, W. (2001). A Dynamic Model of


Entrepreneurial Learning. Entrepreneurship Theory and Practice.
https://doi.org/10.1177/104225870102500301

Nurhayati, S. (2009). Analisis Stategis Sistem Teknologi Informasi Dengan


Pendekatan Analisis Swot (Studi Kasus: Divisi It Rumah Sakit Mata
Cicendo Bandung). Seminar Nasional Informatika 2009. UPN Veteran
Yogyakarta. 6 April 2020.

Gustirani, I. (2017). Analisis Investasi Proyek Pengadaan CT-Scanner


Terhadap Pendapatan Perusahaan. Jurnal Sistem Informasi, Keuangan,
Auditing dan Perpajakan. Vol 2 (No. 1) : 1 – 13. 4 Juni 2020.

http://jurnal.bakrie.ac.id/index.php/JEMI

https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/Obz9DX1N-
masa-depan- industrikesehatan-telemedicine

www.researchgate.net/publication/
281497363_PERKEMBANGAN_DAN_MASA_DEPAN_TEL
EMEDIKA_DI_INDONESIA

http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/artic le/view/917/791

https://www.neliti.com/publications/277697/analisis-investasi-proyek-
pengadaan-ctscanner- terhadap-pendapatan-perusahaan
BAB 3

PEMBAHASAN

Dari jurnal yang ada kami dari kelompok akan menyampaikan kesesuaian dengan
konsep business plan

I. Beberapa Komponen Business Plan Adalah Diantaranya:

1. Executive Summary Perusahaan (Menjelaskan secara singkat dan padat isi


dari business plan yang dibuat)

Dalam jurnal sudah dijelaskan di dalam abstrak

Rencana bisnis ini bertujuan untuk mempermudah dalam menjalankan


bisnis dengan mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi persaingan,
promosi, dan lain-lain agar lebih efektif dan menguntungkan, mempermudah
pengawasan bisnis, dan sebagai bahan untuk pengembangan strategi dan
evaluasi bisnis. Rencana bisnis ini menggunakan analisis SWOT, Segmentasi,
Penargetan, dan analisis Positioning, dan analisis Bauran Pemasaran. Rencana
bisnis ini menjelaskan bagaimana Rumah Sakit XYZ mengembangkan bisnis
melalui Telemedicine XYZ (t-XYZ) untuk meningkatkan kualitas layanan
rumah sakit. Rencana pengembangan bisnis ini diproyeksikan untuk
mendapatkan laba tahunan yang selalu meningkat, dengan waktu
pengembalian kurang dari satu tahun, nilai NPV lebih dari nol atau positif,
dan nilai indeks profitabilitas lebih dari nol atau 3,4. Dengan kriteria ini,
rencana bisnis layak dan menguntungkan untuk dijalankan

2. Deskripsi Perusahaan (Meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi, tujuan


perusahaan, dan mitra perusahaan)

Rumah Sakit XYZ adalah rumah sakit swasta yang berdiri sejak 28
November 1991. Rumah Sakit XYZ didukung oleh para dokter yang
kompeten dibidangnya, karyawan terlatih dan peralatan medis yang modern
dan canggih. Rumah Sakit XYZ berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dan
beroperasi dengan izin penyelenggaraan Yayasan Surya Dian Kasih yang
kemudian beralih menjadi PT. Baktiparamita Putrasama. Rumah Sakit XYZ
berada di Jalan Gatot Subroto Kav. 59, Jakarta Selatan. Letak Rumah Sakit
XYZ sangat strategis dan mudah dijangkau dari berbagai penjuru, karena
berada di tengah kota. Pada awalnya Rumah Sakit XYZ dibangun diatas tanah
seluas 4.881m² berlantai 7 dengan luas 11.200m², namun pada Tahun 2008
Rumah Sakit XYZ telah menambah luas bangunannya menjadi dua gedung
yaitu Gedung A dan Gedung B. Gedung A sebagian besar untuk fasilitas
rawat inap dan penunjang medis dengan bangunan 8 lantai, sedangkan
Gedung B untuk layanan poliklinik umum dan spesialis dengan bangunan 4
lantai. Pada 12 Maret 1999 Rumah Sakit XYZ telah diakreditasi oleh
Departemen Kesehatan dengan hasil keputusan akreditasi penuh dengan nilai
B. Pada tahun 2003, Rumah Sakit XYZ telah melakukan akreditasi untuk
penilaian 12 pelayanan. Kemudian pada Tahun 2010 Rumah Sakit XYZ telah
lulus akreditasi untuk 16 bidang pelayanan. Rumah Sakit XYZ kemudian
diakreditasi kembali pada tanggal 28-30 Januari 2015 oleh Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) dengan standar akreditasi versi 2012 yang mengacu
pada Standar Akreditasi JCI. Pada Februari 2016 dan Maret 2017 telah
dilakukan evaluasi akreditasi. Kemudian evaluasi akreditasi akan dilakukan
kembali pada bulan April 2018.

3. Tujuan Rencana Usaha

Tujuan rencana usaha (business plan) Telemedicine XYZ adalah


untuk mempermudah dalam menjalankan usaha dengan mengetahui langkah-
langkah praktis menghadapi persaingan, membuat promosi, dan sebagainya,
sehingga usaha akan lebih efektif dan menghasilkan keuntungan. Selain itu
juga membuat pengawasan lebih mudah dalam operasional yang akan
dilakukan, serta sebagai bahan penyusunan strategi dan evaluasi bisnis.

4. Produk atau Layanan (Menjelaskan produk atau layanan yang ditawarkan dan
kelebihannya)

a. Halodoc Sampai saat ini Halodoc menjadi pionir aplikasi yang


menghubungkan pasien, dokter, apotik, dan laboratorium dalam sebuah
Platform. Dengan semboyan Simplifying Healthcare, Halodoc
berkomitmen memberikan pelayanan cepat, aman dan nyaman, terpercaya,
dimana saja dan kapan saja. Pemodal dari Halodoc adalah Go- Jek, Blibli,
dan lain-lain (dalam dan luar negeri). Bekerjasama dengan laboratorium
ternama di Indonesia yaitu Prodia
b. Alodokter adalah perusahaan kesehatan digital nomor satu di Indonesia
dengan lebih dari 18 juta pengguna aktif setiap bulannya. Kehadiran
Alodokter di Indonesia sejak 2014 lalu telah mengubah poros layanan
kesehatan Indonesia secara signifikan dalam penyediaan informasi medis
yang mudah dipahami, akurat, dan dapat diakses oleh siapa saja.

c. Grab Health powered by Good Doctor Technology Grab Health powered


by Good Doctor merupakan solusi layanan kesehatan lengkap yang
menyediakan tanya jawab kesehatan secara daring (online) dengan dokter-
dokter profesional, E- commerce (perdagangan elektronik) untuk
berbagai produk kesehatan & kebugaran serta berbagai konten mengenai
kesehatan, kebugaran dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.

d. Siloam at Home and Telemedicine RS Siloam merupakan rumah


sakitpertama di Indonesia yang secara sah disebut rumah sakit
internasional karena mendapat lisensi di Amerika. Sebagai rumah sakit
yang terus berkembang dan berinovasi, RS Siloam mengadakan satu
program, yakni telemedicine yang artinya pasien bisa berkonsultasi by
phone dengan dokter atau spesialis. Bukan hanya telemedicine, selain itu
RS Siloam juga memiliki pelayanan dirumah yang disebut Siloam at
Home.

e. Temenin (Telemedicine Indonesia) Plaform milik pemerintah yakni,


Kementrian Kesehatan Indonesia. Layanan Telemedisyang
disediakanLayanan telemedis yang diberikan mencakup 4 bidang utama
yaitu Radiologi, USG, Elektrokardiografi dan Konsultasi.

5. Analisis Pasar

a. Analisis SWOT

 Kekuatan (Strengths) Bermitra dengan Rumah Sakit ternama di


Indonesia yaitu RS XYZ, memiliki banyak dokter spesialis
berpengalaman puluhan tahun, dan fasilitas teknologi
informasi yang mendukung pelaksanaan telemedicine.

 Kelemahan (Weakness)RS XYZ hanya berada di Jakarta,


pasien harus mendaftar melalui website RS XYZ untuk
mendapatkan jadwal konsultasi, dan pasien hanya dapat
berkonsultasi sesuai dengan jadwal.

 Peluang (Opportunities) Belum banyak Rumah Sakit yang


mengembangan telemedicine, perkembangan teknologi
informasi yang semakin pesat memungkinkan
pengembanganpelayanan telemedicine memberikan service
excellence, serta adanya kebijakan pemerintah untuk
pengembangan TI di rumah sakit untuk bersiap memasuki
pasar global, dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan berbasis TI yang aman, cepat, dan professional.

 Ancaman (Threat)Pesaing Halodoc, karna tidak engagement


dengan 1 rumah sakit saja, dan Tuntutan masyaraakat terhadap
mutu pelayanan di rumah sakit.

b. Analisis STP
 Segmentation Analisis segmentation adalah kegiatan dalam
membagi suatu kelompok pelanggan sesuai dengan kebutuhan,
kebiasaan, atau sikap yang serupa yang dapat diatasi melalui
pemasaran. Untuk Layanan Telemedicine XYZ: Pasien yang
biasa melakukan konsultasi di RS XYZ; Kalangan menengah
ke atas; Semua umur baik wanita maupun laki-laki.
 Targetting Analisis targeting atau analisis target pasar adalah
dapat dilakukan dengan proses, yaitu keputusan pemilihan
segmen dan pilih strategi yang sesuai dengan segmen. Target
pasar yang baik adalah dapat diidentifikasi, besar pasar
mencukupi, stabil, dan dapat dimasuki. Target pemasaran
produk Layanan Telemedicine XYZ adalah untuk seluruh
wilayah Indonesia dengan pusat pelayanan di daerah DKI
Jakarta karena RS XYZ hanya berada di Jakarta
 Positioning Analisis positioning adalah penanaman brand
kepada konsumen dengan proses seleksi atribut untuk
diferensiasi dan menetapkan penentuan posisi di seluruh
strategi dan taktik pemasaran. RS XYZ terkenal dengan
Rumah sakit di Jakarta ini memiliki beberapa departemen
unggulan, di antaranya, bedah tulang, kardiologi (jantung dan
pembuluh darah), penyakit 21 dalam, hati dan saluran cerna.
Didukung oleh tenaga kerja dokter dan perawat yang
berkompeten, staf terlatih, serta peralatan medis yang modern
dan canggih. Ada pula layanan IGD, ruang bersalin, ICU
neonatal, dan radiologi yang dibuka selama 24 jam.

6. Strategi Pemasaran (Meliputi pemasaran offline dan pemasaran digital)


a. Alur Operasi

 Pendaftaran melalui website resmi RS XYZ.


 Melakukan pembayaran via dompet
digital/transfer bank/kartu kredit.
 Akan mendapat konfirmasi dari RS XYZ terkait
jadwal konsultasinya kemudian diberikan akes untuk
melakukan konsultasi.
 Jika diperlukan Dokter akan memberikan resep,
berupa resep elektronik. Bisa ditebus di Apotek
XYZ dengan system antar khusus DKI Jakarta,
diluar DKI Jakarta bisa menebus di apotek terdekat.
 Setelah sesi konsultasi sudah selesai pasien wajib
memberikan review terhadap sesi konsultasi yang
sudah dilaksanakan dengan tujuan peningkatan
pelayanan
b. Budgeting (Meliputi rencana keuangan perusahaan keseluruhan)
Estimasi modal yang dikumpulkan masing-masing anggota untuk
membeli peralatan yang dubutuhkan dalam membangun bisnis
adalah sebesar Rp 1.400.000.000. Dana yang terkumpul tersebut
digunakan untuk membeli peralatan dan kebutuhan yang harus
dikeluarkan dalam satu bulan pertama dengan total biaya peralatan
adalah Rp 735.000.000. Diasumsikan biaya operasional setiap
tahun tidak mengalami perubahan. Total biaya tetap dalam setahun
adalah Rp 5.280.000.000, per bulan nya total biaya tetap nya
adalah Rp 440.000.000. Sedangkan total biaya variable per tahun
nya adalah Rp 996.000.000. Proyeksi pendapatan T-XYZ dalam
jangka waktu tiga tahun dengan asumsi dalam satu minggu terdapat
7 hari kerja dengan sistem shifting dan terdapat peningkatan
pelayanan yang dapat menghasilkan peningkatan pendapatan
sebesar 10%. Total pendapatan di tahun pertama sebesar Rp
15.100.000.000, di tahun kedua sebesar Rp 16.610.000.000 dan di
tahun ketiga sebesar Rp 18.271.000.000. Perhitungan laba-rugi
dalam satu tahun dengan asumsi apabila T-XYZ memenuhi target
yang telah ditentukan. Keuntungan bersih di tahun pertama sebesar
Rp 8.824.000.000, di tahun kedua Rp 10.334.000.000, dan di tahun
ketiga sebesar Rp 11.995.000.000. Keuntungan yang dibagikan
pertahun kepada penanam modal dihitung secara proporsional
dengan cara modal pribadi jumlah seluruh modal yang ada
dikalikan dengan keuntungan ditahun tersebut yang akan
dibagikan. Pada tahun pertama jumlah yang diterima sebesar Rp
8.824.000.000, di tahun kedua sebesar Rp 10.334.000.000 dan di
tahun ketiga sebesar Rp 11.995.000.000. Arus kas atau cash flow
merupakan perkiraan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi
karena adanya produksi atau operasional suatu bisnis dalam waktu
tertentu. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi pada tahun
pertama adalah Rp 8,124,000,000. Pada tahun kedua adalah Rp
9,564,000,000 dan pada tahun ketiga adalah Rp 11,148,000,000.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi pada tahun pertama, kedua
dan ketiga adalah tetap yaitu sebesar Rp 735,000,000,000. Arus
Kas Bersih dari Aktivitas Financing pada tahun pertama sebesar Rp
700,000,000. Pada tahun kedua sebesar Rp 770,000,000,
sedangkan pada tahun ketiga sebesar Rp 847,000,000. Kenaikan
Kas yang terjadi pada tahun pertama sejumlah Rp 8,089,000,000.
Pada tahun kedua sejumlah Rp 9,599,000,000 dan ditahun ketiga
sejumlah Rp 11,260,000,0000. Saldo kas awal tahun T-XYZ di
tahun pertama adalah Rp 142,000,000. Di tahun kedua adalah Rp
8,321,000,000 dan di tahun ketiga adalah Rp 17,830,000,000.
Sedangkan saldo kas akhir tahun di tahun pertama sebesar Rp
8,231,000,000. Pada tahun kedua sebesar Rp 17,830,000,000 dan
pada tahun ketiga sebesar Rp 29,090,000,000. Payback period
menunjukkan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
modal yang digunakan dalam investasi awal (initial investment),
dihitung dari aliran kas bersih. Aliran kas bersih adalah selisih
pendapatan (revenue) terhadap pengeluran (expenses) per tahun.
Berikut simulasi perhitungan payback peride T- XYZ:

Dari perhitungan di atas, estimasi jangka waktu yang diperlukan untuk


mengembalikan modal adalah kurang dari satu tahun. Bisnis dianggap layak atau
menguntungkan apabila semakin cepat modal kembali. NPV merupakan selisih
present value of proceeds dengan present value of initial investment selama
periode tertentu dengan discount rate tertentu. Apabila NPV positif atau lebih
dari nol, maka bisnis dapat diterima. Namun apabila NPV negative atau kurang
dari nol, maka bisnis dapat ditolak. NPV T-XYZ bernilai positif yaitu sebesar
16,276,935,000 atau lebih dari nol, maka bisnis dapat diterima.

Profitability indeks adalah rasio atau perbandingan antara present value of cash
flow dan present value of investment. Apabila PI lebih dari nol, maka bisnis
dapat diterima atau layak. Namun apabila PI kurang dari nol, maka bisnis ditolak
atau tidak layak.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa PI T-XYZ sebesar 3,4 atau lebih dari
nol, maka bisnis layak atau diterima.Break event point adalah titik dimana total
biaya sama dengan pendapatan. Pada dasarnya berguna untuk memperkirakan
tingkat volume usaha dalam kondisi tidak ada laba maupuun rugi. Berikut adalah
perhitungan break event point T-XYZ :

Point Break Event

Fix Cost/bulan 440,000,000


Variable Cost 16,600,000
Cost 175,125,000

BEP 3

II. Cara Membuat Business Plan

1. Melakukan analisa pesaing dan riset pasar sebelum membuat business


plan

Bagi sebagian orang, mengakses fasilitas Kesehatan merupakan hal


yang sulit dilakukan diantaranya disebabkan jarak yang jauh untuk ke
rumah sakit, kesulitan transportasi, hingga kemacetan. Akibatnya, tak
sedikit dari mereka yang sakit menjadi terlambat berobat. Telemedicine
merupakan metode bertukar informasi medis dari satu
pihak ke pihak lain menggunakan alat elektronik seperti email,
telepon, atau video call. Ray Dorsey, neurologist dari University of
Rochester Medical Center di New York, mengatakan bahwa
telemedicine dapat digunakan di negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Salah satu keuntungan telemedicine
adalahmemudahkan orang-orang yang tinggal di tempat yang sulit
dijangkau untuk mendapatkan akses fasilitas kesehatan. Tidak hanya itu,
menurut Southeastern Telehealth Resource Center, telemedicine juga
membantu seseorang lebih cepat menyadari kondisi kesehatannya. Salah
satu hal yang paling penting, telemedicine menawarkan
pengobatan yang lebih efisien, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih
murah. Dengan telemedicine, seseorang tidak harus selalu datang ke
rumah sakit untuk bertemu dokter atau ahli kesehatan. Dengan begitu,
mereka dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Ada beberapa
bentuk telemedicine, seperti store-and- storage, yang memungkinkan
ahli kesehatan untuk menyimpan dan saling mengirimkan data medis
antar praktisi kesehatan dan remote monitoring, di mana seorang ahli
kesehatan dapat memantau kesehatan pengguna dari jauh. Faktanya,
dengan semakin maraknya perangkat wearable, semakin memudahkan
seorang ahli kesehatan memantau tanda vital seseorang seperti detak
jantung. Biasanya, hal ini dilakukan untuk memantau kesehatan
seseorang yang mengidap penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau
diabetes melitus. Beberapa hal terkait program telemedicine meliputi
program yang dijalankan dengan menggunakan website (internet) dan
sifatnya user friendly sehingga para pasien dapat dengan mudah
mengakses aplikasi tersebut, program ini dapat menyimpan informasi
riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Bentuk telemedicine yang
paling sering ditemui adalah interaksi real-time, dimana seseorang dapat
menghubungi dokter atau praktisi kesehatan. Dengan adanya
smartphone dan internet, seseorang dapat melakukan panggilan suara
maupun panggilan video atau video call. Berdasarkan latar belakang
tersebut, dengan demikian tim penyusun sepakat untuk mengembangkan
usaha telemedicine yang bekerjasama dengan Rumah Sakit XYZ, yang
diberi nama “Telemedicine XYZ.

2. Tentukan tujuan dari bisnis Anda secara jelas


Tujuan rencana usaha (business plan) Telemedicine XYZ adalah
untuk mempermudah dalam menjalankan usaha dengan mengetahui
langkah-langkah praktis menghadapi persaingan, membuat promosi, dan
sebagainya, sehingga usaha akan lebih efektif dan menghasilkan
keuntungan. Selain itu juga membuat pengawasan lebih mudah dalam
operasional yang akan dilakukan, serta sebagai bahan penyusunan strategi
dan evaluasi bisnis.
3. Mengetahui target pembaca business plan yang akan dibuat
Berkembangnya jenis perawatan, semakin bertambahnya populasi
manusia dan bertambahnya masyarakat dunia yang mengalami penyakit
kronis menyebabkan dibutuhkannya sumber daya yang banyak agar dapat
menanggulangi (menutupi) kebutuhan tersebut. Dengan adanya teknologi
telemedika yang terbaru dapat membantu petugas medis dalam merawat,
memberikan pelayanan medis dan menanggulangi masalah tersebut. Saat
ini penggunaan telemedika tentunya sangat membantu dan memiliki tren
tersendiri. Adapun Telehealth bentuk pengembangan (perluasan) dari
telemedika yang menjadi salah satu tren tersebut. Berdasarkan asosiasi
telemedika Amerika, Telehealth merupakan penggunaan informasi medis
yang diubah dari satu situs ke bentuk lainnya melalui alat komunikasi
elektronik untuk memperbaiki pasien. Contoh dari aplikasi Telehealth
adalah aplikasi ODL (Observation of Daily Living), aplikasi store and
forward, aplikasi real-time, dan aplikasi remote patient monitoring.
4. Memiliki bukti dan referensi di setiap komponen dalam business plan
Indonesia merupakan suatu negara berkembang dengan banyak
masalah dan tantangan dalam bidang kesehatan, baik dari masalah
penyakit maupun kesenjangan dan ketidakmerataannya fasilitas dan
pelayanan kesehatan di Indonesia. Mengatasi masalah ini dengan
pemanfaatan teknologi dalam kesehatan merupakan langkah tepat
dalam pemecahan masalah di bidang kesehatan, pengembangan
pelayanan kesehatan
berbasis telemedicine, salah satu solusi pelayanan kesehatan yang merata
di Indonesia, baik dalam pemantaun status gizi, maupun status kesehatan
masyarakat, dan bahkan konsultasi jarak jauh dengan petugas-petugas
kesehatan yang memiliki kompeten yang cukup baik, tanpa harus
memikirkan jarak dan waktu, contoh pemanfaatan telemedicine
diantaranya Teleradiology - penggunaan ICT untuk mengirimkan gambar
radiologi digital, Telepathology - penggunaan ICT untuk mengirimkan
hasil patologis digital, Teledermatology - penggunaan ICT untuk
mengirimkan informasi medis mengenai kondisi kulit, dan Telepsychiatry
- penggunaan ICT untuk evaluasi psikiatri dan / atau konsultasi melalui
video dan telepon. Dalam proses realisasi pengintegrasian pelayanan
kesehatan yang merata perlu dilakukan kerjasama multisektoral yang akan
saling menunjang dalam pelaksanaanya, yaitu Kementerian Kesehatan,
Kementerian Pembangunan Umum, Kementerian Sosial dan Kementerian
Komunikasi dan Informasi, sehingga masalah kesenjangan dan
ketidakmerataan informasi dan pelayanan kesehatan di Indonesia mampu
teratasi.
5. Menjelaskan isi business plan secara rinci, runtut, dan realistis

BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN

I. Kesimpulan

Layanan telemedis memberikan kesempatan untuk


menyelenggarakan praktik kedokteran yang terbebas dari batasan jarak
namun hendaknya tidak diarahkan untuk menggantikan interaksi tatap muka
dokter-pasien. Layanan telemedis sebagai bagian dari kemajuan teknologi
memang bersifat dirutif oleh karena itu diperlukan regulasi untuk
memastikan perkembangan layanan telemedis sesuai dengan tujuan dan
nilai-nilai luhur etika kedokteran. Klinik online merupakan penyelenggaraan
system elektronik yang diselenggarakan oleh dokter sebagai masyarakat
yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan praktik kedokteran sesuai
dengan Pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya ditinjau berdasarkan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik serta bentuk implementasi pelayanan baru dalam bidang
kesehatan yaitu telemedicine, di dalam klinik online juga terdapat dokter
yang melaksanakan praktik kedokteran melalui media internet. Oleh karena
itu, bentuk tanggung jawab dokter terhadap kesalahan diagnosis yang
ditimbulkan dalam klinik online sama dengan tanggung jawab dokter dalam
klinik konvensional yaitu berupa penegakan disiplin kedokteran oleh Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) yang dapat berupa
pemberian peringatan tertulis, rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi
atau surat izin praktik, dan/atau kewajiban mengikuti Pendidikan atau
pelatikan di institusi Pendidikan kedokteran. Serta tidak menghilangkan hak
pasien untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak
berwenang dan/atau menggugat kerugian perdata ke pengadilan.

II. Saran
Untuk RS XYZ :
1. Dengan pengadaan layanan telemedicine RS tetap dapat menjaga kerahasiaan
dokumen pasien.
2. Meningkatkan kemampuan dan keahlian tenaga medis yang memberikan layanan
telemedis.
DAFTAR PUSTAKA

http://fk.uns.ac.id/static/materi/Economic_Evalution_2011_Prof_Bhisma.pdf  Murti
B. 2011.
http://fk.uns.ac.id/static/materi/Ekonomi_Kesehatan_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf  Noto
atmojo S. 2003.
Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka CiptaTrisnantoro L. 2005.
Memahami penggunaan ilmu ekonomi dalam manajemen rumah sakit Cet.2.
Yogyakarta: Gama Press. pp: 118-23

Anda mungkin juga menyukai