Anda di halaman 1dari 25

EKONOMI KESEHATAN

A. Kajian Dan Penerapan Ilmu Ekonomi


B. Ekonomi Kesehatan
C. Ilmu Kesehatan Masyarakat
D. Ruang Lingkup Sasaran Ekonomi
Kesehatan
E. Bidang Kajian Ekonomi Kesehatan
F. Metode Evaluasi Ekonomi di Bidang

husnurrofiq
Ekonomi Kesehatan |

2
Ekonomi Kesehatan |

2
Ekonomi Kesehatan |

A. Kajian Dan Penerapan Ilmu Ekonomi


Kajian Ilmu Ekonomi
Istilah Ekonomi berasal dari kata serapan bahasa Yunani kuno, yaitu oikos nomos yang
merupakan gabungan dari 2 kata, yaitu oikos yang artinya rumah dan nomos yang
artinya pengelolaan. Menurut Albert L. Meyers, ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan manusia.
Kata kunci dari definisi ini adalah:
1. Pertama, tentang “kebutuhan”, yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-barang
dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak
terbatas.
2. Kedua, tentang ”pemuas kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri terbatas.
Seiring dengan perkembangan waktu, ilmu ekonomi telah terbagi menjadi beberapa bidang
kajian ilmu, karena pada prinsipnya, ilmu ekonomi memang selalu berkembang mengikuti
kehidupan ekonomi itu sendiri. Ilmu ekonomi merupakan suatu disiplin tentang aspek-aspek
ekonomi dan tingkah laku manusia. Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Ilmu ekonomi positif, yaitu ilmu ekonomi yang hanya membahas deskripsi mengenai
fakta, situasi dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi. Misalnya
1) Apakah tingkat pengangguran masyarakat Indonesia telah menurun dari tahun
sebelumnya?
2) Apakah kebijakan pemerintah mampu mengatasi masalah pengangguran dan
kemiskinan masyarakat?
3) Bagaimana prosesnya sehingga aksi demo masyarakat pada tanggal 4 November
2016 tempo hari mampu memengaruhi nilai tukar rupiah dan grafik perekonomian
bangsa?
2. Ilmu ekonomi normatif, yaitu ilmu ekonomi yang membahas mengenai pertimbangan-
pertimbangan nilai dan etika, misalnya
1) Haruskah sistem pajak diarahkan untuk mengatasi masalah ekonomi golongan
masyarakat menengah ke bawah?
2) Berapa persen sebaiknya anggaran negara dinaikkan per tahun?
3) Sampai ke titik berapa nilai inflasi dianggap wajar dan dapat diterima?
Ekonomi Kesehatan |

3
Ekonomi Kesehatan |

3
Ekonomi Kesehatan |

Tujuan Ilmu Ekonomi


Sebagaimana disebutkan diatas bahwa ilmu ekonomi merupakan disiplin ilmu yang mengkaji
tentang aspek ekonomi dan tingkah laku manusia, yang artinya juga mengkaji peristiwa-
peristiwa ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat. Dan perlu diketahui, bahwa mengkaji
peristiwa-peristiwa ekonomi, tujuannya adalah berusaha untuk mengerti hakikat dari peristiwa-
peristiwa tersebut untuk selanjutnya dipahami.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa tujuan ilmu ekonomi itu untuk:
1. Mencari pengertian tentang hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi, baik yang berupa
hubungan kausal maupun fungsional.
2. Dapat menguasai masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
B. Ekonomi Kesehatan
Ekonomi adalah ilmu untuk membuat pilihan. Sumber daya di alam terbatas, sedang
keinginan (wants) manusia tidak terbatas. Demikian juga jumlah dokter, perawat, obat-
obatan, tempat tidur untuk perawatan inap, terbatas, sedang permintaan (demand)
berbagai sumber daya di sektor kesehatan meningkat. Karena itu sumber daya
kesehatan harus digunakan dengan efisien dan berkeadilan(equitable).Sebagai sains,
ekonomi dibagi dua bagian: ekonomi positif dan normatif. Ekonomi positifmempelajari
pengguanaan dan alokasi sumber daya yang efisien.Ekonomi positif mempelajari
bagaimana pasar bekerja dan bagaimana intervensi akan mempengaruhi hasil. Ekonomi
normatif mempelajari penggunaan dan alokasi sumber daya yang keadilan (equity).
Ekonomi normatif mempelajari apa yang seharusnya diproduksi, sumberdaya apa yang
seharusnya digunakan dan bagaimana mendistribusikan barang.
1. Kelangkaan
Ilmu ekonomi timbul berdasarkan gagasan bahwa kegiatan manusia dilakukan di dunia
dengan sumber daya yang terbatas (scarcity). Pelayanan kesehatan (health care) dapat
dipandang merupakan sebuah proses yang menggunakan sejumlaah input untuk
menghasilkan output, Input tersebut (disebut “faktor produksi”) dibagi menjadi 4 kategori:
1. Lahan (land) –sumber daya fisik. Sebagai contoh, gedung dan tanah Puskesmas, RS.
2. Modal (capital) –sumber daya yang diciptakan oleh manusia untukmembantu
produksi, misalnya peralatan. Sebagai contoh, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bahan
habis pakai, kendaraan.
Ekonomi Kesehatan |

4
Ekonomi Kesehatan |

4
Ekonomi Kesehatan |

3. Pekerja (labour) –sumber daya manusia dalam arti orang sebagai pekerja. Sebagai
contoh, dokter, perawat, bidan, paramedis, tenaga administrasi.
4. Perusahaan –sumber daya manusia untuk mengorganisasi ketiga faktor untuk
meproduksi barang dan pelaayanan Dalam ekonomi, kelangkaan disebabkan ketersediaan
sumber daya terbatas, sedang keinginan (want) untuk menggunakan sumber daya itu
tidak terbatas. Jika sebuah sumberdaya digunakan untuk suatu pilihan, maka ekonomi
kesehatan terdapat banyak definisi ekonomi kesehatan. Salah satunya mendefinsikan
ekonomi kesehatan sebagai ilmu yang mempelajari suplai dan demand sumber daya
pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap
populasi. Tentu saja definisi hanya merepresentasikan sebagian kecil topik yang dipelajari
dalam ekonomi kesehatan.Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan
antara kesehatan dan ekonomi.
Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi
kesehatan. Sebagai contoh:
1. Kesehatan yang buruk seorang menyebabkan biaya bagi orang tersebut karena
menurunnya kemampuan untuk menikmati hidup, memperoleh penghasilan, atau bekerja
dengan efektif. Kesehatan yang lebih baik memungkinkan seorang untuk memenuhi
hidup yang lebih produktif.
2. Kesehatan yang buruk individudapat memberikan dampak dan ancaman bagi orang
lain. Sebagai contoh:
3. Seorang yang terinfeksi penyakit infeksi dapat menular ke orang lain. Misalnya, AIDS
4. Kepala rumah tangga pencari nafkah yang tidak sehat atau sakit akan
menyebabkan penurunan pendapatan keluarga, makanan dan perumahan yang buruk bagi
keluarga
5. Anggota keluarga yang harus membantu merawat anggota keluarga yang sakit
akan kehilangan waktu untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan
6. Pekerja yang memiliki kesehatan buruk akan mengalami menurunan produktivitasJadi
pelayanan kesehatan yang lebih baik akan memberikan manfaat bagi individu
dan masyarakat keseluruhan jika membawa kesehatan yang lebih baik. Status kesehatan
penduduk yang baik meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan per
kapita, meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Ekonomi Kesehatan |

5
Ekonomi Kesehatan |

5
Ekonomi Kesehatan |

2. Need, Demand, Dan Want


Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang atau pelayanan yang disecara objektif dipandang
terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Need biasanya ditentukan
oleh dokter, tetapi kualitas pertimbangan dokter tergantung pendidikan, peralatan, dan
kompetensidokter.Demand (permintaan) adalah barang atau pelayanan yang
sesungguhnya dibeli oleh pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis
dari dokter, dan juga faktor lain seperti pendapatan dan harga obat. Demand berbeda
dengan need dan want. Wants (keinginan) adalah barang atau pelayanaan yang diinginkan
pasien karena dianggap terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja cepat). Wants bisa
sama atau berbeda dengan kebutuhan (need) (Gambar 1). Pembedaan itu penting karena
tujuannya adalah memenuhi semaksimal mungkin kebutuhan orang, dengan cara
memperbaiki keputusan dokter, dan mendekatkan keinginan dan permintaan sedekat
mungkin dengan kebutuhan, melalui pendidikaan kesehatan, dan sebagainya.
3. Demand Dan Supply
Permintaan (demand) adalah apa yang diminta orang. Penyediaan (supply) adalah apa
yang disediakan. Salah satu prinsip ekonomi menyatakan, pada pasar sempurna (perfect market),
demand Want Need Demand

Gambar 1. Need, demand, dan want


Ekonomi Kesehatan |

6
Ekonomi Kesehatan |

6
Ekonomi Kesehatan |

Gambar 1. Need, demand, dan want dan supply ditentukan secara independen. Artinya,
produsen menentukan supply, konsumen menentukan demand. Harga barang naik atau
turun hingga jumlah yang disuplai sama dengan jumlah yang diminta, yaitu tercapainya
ekuilbrium.Prinsip dasar ekonomi lainnya menyatakan, demand akan sama dengan supply
pada pasar sempurna.Meskipun demand dan supply hkesehatan dan pelayanan kesehatan
tidak mengikuti pasar sempurna, tetapi bebrapa aspek suply dan demand tetap berlaku. Demand
terhadap pelayanan kesehatan dapat dihitung berdasarkan:

1. Bed occupancyJumlah kunjungan rawat jalan

2. Jumlah tes diagnostik dan sebagainya


Menurut teori ekonomi, demand ditentukan oleh beberapa faktor: harga (tarif),
pendapatan, kesukaan (preferensi), dan barang alternatif.

3. Harga. Makin tinggi harga, makin menurun

demand pelayanan kesehatanPendapatan individu. Makin


rendah pendapatan, makin menurun demand pelayanan kesehatan Harga dan
ketersediaan komplemen dan substitusi –Harga barang substitusi (penggani) yang
menurun akan menurunkan demand suatu barang. Harga barang kompementer
(pelengkap) yang menurun akan mmeningkatkan demand suatu barang.
4. Karakteristik Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainya. Pelayanan
kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang dan
pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fissik dan jiwa
seorang. Karena sifat yang sangaat heterogen, pelayaanan kesehatan sulit diukur
secara kuantitatif.Beberapa karaakteristik khusus pelayanan kesehatan sebagai berikut(Santerre
dan Neun, 2000):
1. Intangibility. Tidak seperti mobil atau makanan, pelayanan kesehatan tidak bisa
dinilai oleh panca indera. Konsumen (pasien) tidak bisa melihat, mendengar, membau,
merasakan, mengecap pelayanan kesehatan.
2. Inseparability. Produksi dan konsumsi pelayanan kesehatan terjadi secara
simultan (bersama). Makanan bisa dibuat dulu, untuk dikonsumsi kemudian. Tindakan
operatif yang dilakukan dokter bedah pada saat yang sama digunakan oleh pasien.
Ekonomi Kesehatan |

7
Ekonomi Kesehatan |

7
Ekonomi Kesehatan |

3. Inventory. Pelayanan kesehataan tidak bisa disimpan untuk digunakan pada saat
dibutuhkan oleh pasien nantinya.4.Inkonsistensi. Komposisi dan kualitas pelayanan
kesehatan yang diterima pasien dari dari seorang dokter dari waktu ke waktu, maupun
pelayanan kesehatan yang digunakan antar pasien, bervariasi.
Jadi pelayanaan kesehatan sulit diukur secara kuantitatif. Biasanya pelayanan kesehatan diukur
berdasarkan ketersediaaan (jumlah dokter atau tempat tidur rumah sakit per 1,000 penduduk)
atau penggunaan (jumlah konsultasi atau pembedahan per kapita).
5. Efisiensi
Efisiensi produktif.
Sebuah puskesmas atau RS mencapai efisiensi produktif jika memproduksi kuantitats output
dengan kuantitas input seminimal mungkin, atau memproduksi semaksmimal mungkin
kuaantitas output dengan kuantiats input yang tersedia (Clewer dan Perkins, 1998). Pada
setting Puskesmas, output tersebut msailnya “jumlah pasien yang diobati ”Efisiensi teknis.
Sebuah puskesmas atau Rumah Sakit mencapai efisiensi teknis jika memproduksi
kuantitats output dengan kombinasi biaya seminimal mungkin, atau memproduksi
semaksmimal mungkin kuantitas output dengan biaya yang tersedia (Clewer dan Perkins,
1998).
Efisiensi alokatif.
Efisiensi alokatif terjadi jika, dengan distribusi pendapatan yang ada di masyarakat, tidak
mungkin merealokasikan sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan seorang (dalam arti
kepuasan yang diperoleh darimengkonsumsi barang) tanpa menyebabkan kesejahteraan
paling tidak seorang lainnya menjadi lebih buruk. Efisiensi alokatif terjadi jika input
maupun output digunakan sebaik mungkin dalam ekonomi sehingga tidak mungkin
lagi diperoleh perbaikan kesjahteraan.
6. Keadilan (Equity)
Keadilan (equity) tidak sama dengan kesamaan (equality). Untuk bisa adil tidak harus
semua mendapatkan porsi yang sama.
1. Horizontal equity. “Equal treatment for equaal need/ condition”
2. Vertical equity. “Unequal treatment for unequal need/ condition”, dan “Health financing
based on ability to pay”.
7. Pembiayaan Pelayanankesehatan
Uang yang dibayarkan untuk pelayanan kesehatan dapat dibayarkan dalam empat cara:
Ekonomi Kesehatan |

8
Ekonomi Kesehatan |

8
Ekonomi Kesehatan |

1. Out-of Pocket Payment (OOP). Dengan cara ini pasien membayar langsung kepada
dokter atau pemberi pelayanan kesehatan lainnya untuk pelayanan kesehatan yang sudah
diterima. Aspek positif metode ini, pasien menjadi lebih menghargai nilai ekonomi dari
pelayanan kesehatan yang diterima sehingga menghindari penggunaan pelayanan
kesehatan secara berlebihan. Aspek negatifnya, pasien dan keluarga akan sangat
rentan untuk mengalami pengeluaran bencana (catastrophic expenditure) karena harus
membayar biaya kesehatan yang mahal pada suatu saat ketika sakit, sehingga bisa
menyebabkan pasien dan keluarganya jatuh miskin.
2. Pajak (Taxation). Pemerintah Inggris menarik pajak umum (general taxatin) dari warga
yang antara lain digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
oleh NHS (National Health Services). Pemerintah Indonesia juga menarik pajak umum.
Pemerintah membayar sebagian dari biaya pelayanan kesehatan pasien yang diberikan pada
fasilitas kesehatan pemerintah, misalnya Puskesmas dan RS pemerintah pusat maupun
daerah. Pasien harus membayar sebagian dari pelayanan kesehatan yang digunakan,
disebut user fee (user charge).Di Indonesia terdapat skema Jamkesmas (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) yang membebaskan semua biaya pelayanan kesehatan di tingkat
primer maupun sekunder yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.
3. Asuransi (Insurance). Sistem asuransi menarik premi yang dibayarkan oleh individu-
individu peserta asuransi. Beberapa negara mengoperasikan compulsory payroll tax yang
bersifat wajib bagi pekerja untuk membayar asuransi. Masalah yang jelas dari sistem
wajib adalah membebankan biaya pelayanan kesehatan kepada angkatan kerjasehingga
dapat memperburuk ekonomi umum. Asuransi kesehatan bisa diambil oleh masing-
masing individu atau pekerja (seperti di AS), sehingga menyebabkan sebagian
penduduk tidak terasuransi, atau diselenggalarakan melaui skema nasional untuk semua
penduduk (misalnya,Kanada, Belanda). Sebagian besar negara menggunakan campuran
dari metode-metode di atas. Sebagai contoh, di Indonesia pemerintah menyediakan
pelayanan kesehatan primer dan di Puskesmas dan sekunder di Rumah Sakit
pemerintah, tetapi membiayai hanya sebagian pelayanan kesehatan itu. Sebagian warga
membeli asuransi kesehatan swasta, baik secara individual atau melalui perusahaan
tempat bekerja, sebagian besar warga tidak terasuransi.
4. Medical Saving Account (MSA, personal savings account) mengharuskan warga
menabung uang untuk membiayai pelayanan kesehatannya sendiri. Sejauh ini hanya
Singapore yang menggunakan sistem ini. Sistem ini memproteksi generasi berikutnya
dari biaya-biaya akibat generasi kini.
Ekonomi Kesehatan |

9
Ekonomi Kesehatan |

9
Ekonomi Kesehatan |

C. Ilmu Kesehatan Masyarakat


Ilmu Kesehatan Masyarakat , Winslow menyatakan bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah
Art dan Science
dalam :
1. Upaya pencegahan penyakit
2. Upaya memperpanjang harapan hidup
3. Upaya meningkatkan derajat kesehatan dan efisiensi
Melalui :
1. Penyehatan lingkungan
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
3. Pendidikan kesehatan bagi masyarakat
4. Pengorganisasian pelayanan kesehatan
5. Pengembangan organisasi sosial untuk menjamin standar hidup yang cukup
(Hanlon, 1969)
Blum, 1974 :
Berbagai faktor yang mempengaruhi upaya meningkatkan status kesehatan adalah :

Genetika

Lingkungan Status Kesehatan Pelayanan Kesehatan

Perilaku
Ekonomi Kesehatan |

10
Ekonomi Kesehatan |

10
Ekonomi Kesehatan |

10

Ilmu Ekonomi Kesehatan


Adalah penerapan teori, konsep dan teknik ekonomi dalam bidang Kesehatan Merupakan
integrasi dari 2 cabang ilmu : ilmu ekonomi dan ilmu kesehatan masyarakat
Klarman,1964
Ilmu Ekonomi Kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan.
PPEKI, 1989
Ekonomi Kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan optimal.
Ada tiga kata kunci dalam definisi tersebut :
1. Ilmu ekonomi : positive dan normative/welfare economics
2. Upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Upaya Kesehatan meliputi : upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Faktor yang
mempengaruhinya : faktor genetik, faktor perilaku, faktor lingkungan (fisik, biologi, ipolek,
sosbud).
3. Derajat kesehatan yang optimal
Menurut WHO, derajat kesehatan optimal adalah keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial
sehingga seseorang dapat menikmati hidupnya secara produktif.

Selama ini dimensi ekonomi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan
masih jarang atau sedikit mendapatkan perhatian. Perubahan mendasar terjadi selama dua dekade
Ekonomi Kesehatan |

11
Ekonomi Kesehatan |

11
Ekonomi Kesehatan |

11

terakhir, yaitu ketika sektor kesehatan menghadapi kenyataan bahwa sumber daya yang tersedia
(khususnya dana) jumlahnya semakin jauh dari mencukupi. Keterbatasan itu mendorong
masuknya disiplin ilmu ekonomi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sektor kesehatan.
Pembahasan dalam ekonomi kesehatan menyangkut pertanyaan-pertanyaan:
1. Pelayanan kesehatan apa yang perlu diproduksi ?
2. Berapa besar biaya produksinya ?
3. Bagaimana mobilitas dana kesehatan (siapa yang membayar dan berapa besar)?
4. Bagaimana utilisasi pelayanan kesehatan (Siapa yang menggunakan dan berapa banyak) ?
5. Berapa besar manfaat (benefit) investasi pelayanan kesehatan tersebut ?

Ekonomi Kesehatan membahas tentang :


1. Alokasi sumber daya pada berbagai kegiatan peningkatan kesehatan
2. Jumlah penggunaan sumber daya di bidang kesehatan
3. Pengorganisasian dan pendanaan institusi-institusi kesehatan
4. Efisiensi alokasi sumber daya dan penggunaannya untuk tujuan-tujuan kesehatan
5. Dampak terhadap pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif baik individu
maupun masyarakat
‘Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal’
D. Ruang Lingkup Sasaran Ekonomi Kesehatan :
1. Konsumen Pemerintah
2. Pemerintah
3. Provider (public-private), termasuk profesional investor.
Konsumer Provider

Demand
Utilization
Health Impact

Dampak Kesehatan untuk Pembangunan

Dampak Pembangunan terhadap Kesehatan


Ekonomi Kesehatan |

12
Ekonomi Kesehatan |

12
Ekonomi Kesehatan |

12

Ilmu ekonomi telah berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan berkaitan
dengan pelayanan kesehatan, terutama menyangkut penggunaan sumber daya.
Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan maka segala kegiatan yang
dilaksanakan harus memenuhi kriteria esisiensi (cost-effective).
Penerapan Ilmu ekonomi (dengan fokus efisiensi) pada kesehatan (dengan fokus kepentingan
individu) terkadang sulit karena kekhasan sektor kesehatan. Misalnyam pada penyakit koma
yang harus dibantu dengan alat bantu pernafasan, menjadi tidak efisien secara ekonomi. Jadi
penting untuk dapat diingat bahwa dalam mempelajari ekonomi kesehatan, penggunaan ekonomi
adalah sebagai tuntunan saja, dan tetap prioritasnya adalah kesehatan.
Dalam penerapan ilmu ekonomi di bidang kesehatan, perlu memperhatikan sifat dan ciri khusus
sektor kesehatan.
Ekonomi Kesehatan Sebagai Welfare Economics
Dalam ekonomi ada 2 bidang telaahan, yaitu :
1. Positive Economics
1) Adalah suatu bidang ekonomi yang menggunakan efisiensi alokasi sumber daya
sebagaimana adanya seperti yang dihasilkan dari perhitungan-perhitungan kuantitatif,
tanpa melihat apakah efisiensi alokasi tersebut diingini masyarakat atau tidak
2) Bersifat Value Free atau bebas nilai
2. Welfare Economics/Normative Economics
Ekonomi Kesehatan |

13
Ekonomi Kesehatan |

13
Ekonomi Kesehatan |

13

1) Adalah sintesis positif ekonomi dan ilmu politik, dimana essensi positive
economics dihubungan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat
2) Mencakup topik-topik :
1. Eksternalitas
2. Public goods
3. Consumer ignorance
Ekonomi kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi untuk menentuan pilihan-pilihan
dalam berbagai upaya kesehatan.
1) Pilihan bagaimana sumber daya dapat
dimobilisasi (misalnya pilihan antara peran pemerintah dan swasta, antara sistem asuransi
dan pembayaran langsung, dll)
2) Pilihan jenis dan jumlah sumber daya yang
dipergunakan
3) Pilihan antara jenis dan volume upaya
yang dilakukan
4) Pilihan tentang distribusi dan utilisasi
produk upaya tersebut oleh masyarakat
Ciri Khusus Sektor Kesehatan :
1. Kejadian penyakit tidak terduga.
Orang tidak bisa menduga tentang penyakit yang akan dideritanya, oleh sebab itu tidak
diketahui secara pasti pelayanan kesehatan apa yang dibutuhkan. Dengan adanya
ketidakpastian (uncertainty) berarti seseoarang menghadapi suatu risiko (risk) sakit dan
risiko harus mengeluarkan biaya pengobatan.
2. Consumer Ignorance.
Konsumen sangat tergantung pada provider pelayanan kesehatan.
Dimana konsumen tidak tahu banyak tentang jenis pemeriksaan dan pengobatan yang
dibutuhkannya providerlah yang menentukan jenis dan volume pelayanan yang perlu
dikonsumsi oleh konsumen.
3. Sehat dan Pelayanan Kesehatan sebagai Hak.
Ekonomi Kesehatan |

14
Ekonomi Kesehatan |

14
Ekonomi Kesehatan |

14

Makan, pakaian, tempat tinggal dan hidup sehat adalah elemen daar kebutuhan manusia yang
senantiasa harus dipenuhi, terlepas kemampuan seseorang untuk membayarnya. Hal ini
menyebabkan distribusi pelayanan kesehatan sering dilakukan atas dasar kebutuhan (needs)
dan bukan atas dasar kemampuan membayar (demand).
4. Eksternalitas
Efek dari eksternalitas memberikan dampak (positif/negatif) yang dialami orang lain sebagai
akibat perbuatan seseorang.
1. Public good
1) Merupakan komoditi bagi masyarakat
2) Social Marginal Benefit : Manfaat dirasakan oleh seluruh masyarakat
Berbentuk pelayanan pencegahan Misalnya : Imunisasi
2. Private good
1) Berbentuk pelayanan kuratif
2) Private Marginal Benefit : manfaat dirasakan oleh individu
5. Motif Non Profit
Secara ideal mengambil keuntungan maksismum (profit maximization) bukanlah tujuan
utama pelayanan kesehatan. Pendapat yang dianut adalah “orang tidak layak mengambil
keuntungan dari penyakit orang lain “
6. Padat Karya
Adanya kecenderungan/trend tenaga kesehatan spesialis ke super spesialis menyebabkan
komponen tenaga dalam pelayanan kesehatan semakin besar. Komponen tenaga tersebut bisa
mencapai 40-60% dari keseluruhan biaya.
7. Mix Outputs
Sejumlah pelayanan kesehatan berupa : pemeriksaan, diagnosis, perawatan, terapi, nasehat
kesehatan menunjukkan keragaman antar individu tergantung dengan jenis penyakitnya.
8. Upaya Kesehatan sebagai Konsumsi dan Investasi
Upaya kesehatan dalam jangka pendek akan menunjukkan sifat konsumtif, dan tidak
memberikan return on investement secara jelas. Oleh sebab itu seringkali sektor kesehatan
berada pada urutan bawah dalam skala prioritas pembangunan, terlebi bila berat
Ekonomi Kesehatan |

15
Ekonomi Kesehatan |

15
Ekonomi Kesehatan |

15

pembangunan adalah pembangunan perekonomian. Namun sesungguhnya kesehatan


merupakan adalah suatu investasi, untuk jangka panjang.
9. Restriksi Berkompetisi
Adanya pembatasan dalam praktek berkompetisi/bersaing. Ini menyebabkan mekanisme
pasar dalam pelayanan kesehatan tidak sesempurna mekanisme pasar untuk komoditi lain.
Dalam mekanisme pasar, wujud kompetisi adalah kegiatan pemasaran (promosi, iklan, dll)
sedangkan sektor kesehatan tidak pernah terdengar adanya promosi, discount, bonus atau
banting harga dalam pelayanan kesehatan.
E. Bidang Kajian Ekonomi Kesehatan :
1. Mikro
1. Menelaah isyu atau program spesifik sektor kesehatan, misalnya menyangkut
aspek produktif (supply) dan aspek konsumsi (utilization atau demand) pelayanan atau
program kesehatan.
2. Aspek produksi :
1) menelaah biaya dari berbagai input program kesehatan : fasilitas, bahan-bahan,
tenaga kesehatan,dll. Analisis biaya dari berbagai program dapat memberi gambaran
tentang cost effective dan cost effisien.
2) menelaah aspek pembiayaan secara keseluruhan : apa saja sumber biaya program
kesehatan tertentu (pemerintah, swasta, out of pocket payment,dll), berapa besarnya,
bagaimana trend-nya, bagaimana sistem mobilisasinya (asuransi, grant, anggaran
pemerintah, dll)
3) menelaah aspek aspek alokasi sumber daya tersebut : vertikal, antar program,
antar mata anggaran program,dll.
3. Aspek konsumsi :
1) menelaah pola pengunaan pelayanan kesehatan dan diferensiasinya menurut
fasilitas, strata pendapatan, strata pendidikan, kota-desa, kelompok umur, pekerjaan,
dll.
2) menelaah bagaimana pengaruh faktor-faktor tertentu terhadap pola konsumsi
pelayanan kesehatan ; tarif, subsidi, asuaransi kesehatan, pendapat, opportunity cost,
dll.
2. Makro
Ekonomi Kesehatan |

16
Ekonomi Kesehatan |

16
Ekonomi Kesehatan |

16

1. Menelaah sektor kesehatan secara menyeluruh serta hubungannya secara timbal


balik dengan sektor-sektor sosial ekonomi lainnya.
2. Bertujuan : mengkuantifikasi kontribusi sektor kesehatan bagi pembangunan
ekonomi.
3. Dihitung ‘benefit’ sektor kesehatan dalam ukuran moneter
4. Juga melihat apa pengaruh kebijakan dan pembangunan sektor lain terhadap
derajat kesehatan.
F. Metode Evaluasi Ekonomi di Bidang Kesehatan
Yang dimaksud dengan evaluasi ekonomi adalah suatu aktivitas yang berkaitan dengan :
1. Input dan sekaligus output atau cost dan consequences
2. Memperhatikan masalah pilihan (choice), mengingat sumber daya itu terbatas sehingga
tidak mungkin untuk dapat memproduksi semua output, karenanya pemilihan harus
dilakukan.
Ada 4 langkah yang harus dilakukan dalam mengerjakan evaluasi ekonomi :
1) Identifikasi
2) Mengukur
3) Menilai
4) Membandingkan
Ada 2 ciri pokok evaluasi ekonomi, yaitu :
1) Membandingakan dua pilihan atau lebih.
2) Menghitung biaya maupun hasilnya (consequences)
Namun dalam pelaksanaannya, bisa bersifat :
Full economics evaluation , bila kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi.
Partial economics evaluation, bila evaluasi dilakukan hanya pada satu bagian saja. Dan
kelemahannya, tidak bisa menjawab pertanyaan tentang efisiensi.
Sumbangan ekonomi terhadap bidang kesehatan :
1) Tercapainya Efisiensi dan Efektivitas
2) Optimalisasi Dari Alokasi
Ekonomi Kesehatan |

17
Ekonomi Kesehatan |

17
Ekonomi Kesehatan |

17

3) Mobilisasi dan Utilisasi Sumber Daya Kesehatan


Beberapa Metode yang dapat digunakan :
1. Teknik Evaluasi Ekonomi
1) CBA (Cost Benefit Analysis)
2) CEA (Cost Effctivness Analysis)
3) Cost Analysis
4) Demand dan Supply Pelayanan Kesehatan
2. Teknik Analisis Ekonomi
1) BEP (Break Even Point)
2) ROI (Return of Investmen)
3) Payback Period, dll
3. Keuangan. Metode RR keuangan (akuntansi) bisa dalam bentuk neraca keuangan, laba-
rugi
Ekonomi Kesehatan |

18
Ekonomi Kesehatan |

18
Ekonomi Kesehatan |

18

TEKNIK ANALISIS KESEHATAN

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam analisis mikro ekonomi perkataan “pertumbuhan ekonomi” mempunyai dua segi
pengertian berbeda. Di satu pihak istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk
menggambarkan bahwa suatu perekonomian telah mengalami pertumbuhan ekonomi dan
mencapai hasrat kemakmuaran yang lebih tinggi. Keadaan perekonomian yang terjadi
sebenarnya tidak selalu sama dengan perencanaan yang telah dicanangkan atau dibuat oleh
pemerintah melalui badan perencanaan ekonomi (Bapenas di Indonesia). Kadang terjadi inflasi
yang tinggi, pengangguran yang tinggi dan pertumbuhan rendah. Keadaan ini merupakan gejala
ekonomi makro yang tidak dikehendaki oleh masyarakat atau pemerintah sebagai pelaku
ekonomi, menghadapi keadaan seperti ini perlu adanya usaha untuk mengatasi atau mencegah
timbulnya masalah dalam perekonomian. Tindakan pemerintah sebagai pelaku ekonomi, atau
sebagai pengatur perekonomian secara keseluruhan sangat diperlukan berupa kebijakan ekonomi
makro dengan kebijakan moneter.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Analisis Ekonomi dari Program-Program Kesehatan?
2. Bagaimana Cara-Cara Analisis Ekonomi dalam Program Kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Analisis Ekonomi dari Program-Program Kesehatan.
2. Untuk mengetahui Cara-Cara Analisis Ekonomi dalam dari Program-Program
Kesehatan.

BAB II. PEMBAHASAN

2.1Analisis Ekonomi dari Program-Program Kesehatan


Analisis ekonomi merupakan suatu analisis perbandingan alternatif kegiatan baik biaya
maupun dampaknya (Drummond, 1997). Di sektor yang lebih spesifik, seperti sektor pelayanan
kesehatan, analisis ekonomi mengamati hubungan dan membandingkan biaya dengan
konsekuensi pada penerapan teknologi baru dalam hal memilah, mendiagnosa, mengobati dan
Ekonomi Kesehatan |

19
Ekonomi Kesehatan |

19
Ekonomi Kesehatan |

19

upaya rehabilitasi pasien (Poulsen). Analisis ekonomi dengan demikian dilakukan bertujuan
untuk menjawab pertanyaan apakah teknologi kesehatan yang baru lebih cost-effective
dibandingkan dengan yang digunakan saat ini yang semestinya dapat digunakan untuk
menggantikan CCOHTA 1997.

Ada 3 model analisis ekonomi yang sudah umum diketahui yaitu ekonomi deskriptif, teori, dan
ekonomi terapan.

1. Ekonomi Deskriptif
Yaitu suatu analisis ekonomi yang menggambarkan tentang kondisi yang sebenarnya terjadi
dalam perekonomian yang sudah berjalan akan dianalisa. Memang terkadang hal ini masih
cukup sulit untuk dilakukan karena terkadang sifat yang sebenarnya dari suatu keadaan
dengan fakta yang terwujud dari situasi itu sendiri.
Penyebab lainnya adalah dikarenakan terwujudnya situasi atau kondisi dalam perekonomian
itu berhubungan dengan individu-individu dalam suatu masyarakat. Sebagai contoh apabila
kita ingin menganalisa mengenai seberapa besar pengaruh kenaikan harga pangan. Hal ini
cukup sulit diketahui karena produksi pangan juga dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
adalah faktor harga barang lain, faktor keadaan ekonomi, faktor iklim, dan faktor-faktor
lainnya.
2. Teori Ekonomi
Yaitu suatu pandangan yang menggambarkan tentang hubungan prediksi dari kondisi
ekonomi yang akan terjadi sifat-sifat ekonomi yang telah terwujud dalam kegiatan ekonomi
sebelumnya, serta pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi perubahan tersebut. Sekaligus
teori ekonomi ini dan apa yang menjadikan berfungsinya ekonomi itu.
Dengan mendapatkan data berupa fakta-fakta ekonomi saja itu belum cukup untuk
mempelajari ilmu ekonomi. Tetapi ada hal yang lebih penting dari pada itu, yaitu membuat
susunan secara sistematik dari fakta-fakta tersebut, sehingga gambaran umum tentang
perekonomian yang sedang terjadi serta berbagai komponen pendukungnya dapat diketahui.
Inilah tugas model analisis teori ekonomi.
3. Ekonomi Terapan
Model analisis ekonomi berupa ekonomi terapan ini jika di masyarakat biasanya disebut
dengan ilmu kebijakan ekonomi. Yaitu suatu sistem analisis yang digunakan untuk mencari
pemecah masalah dan cara penerapannya untuk mengatasi berbagai macam masalah ekonomi
yang terjadi. Nah, hubungannya dengan sistem teori ekonomi adalah model ekonomi terapan
ini dapat menggunakan hasil perumusan dari sistem teori ekonomi tersebut.
Mari kita ingat kembali bahwa sebenarnya ada 4 tujuan pencapaian dalam perekonomian, yaitu:
Ekonomi Kesehatan |

20
Ekonomi Kesehatan |

20
Ekonomi Kesehatan |

20

1) Menjaga kestabilan harga


2) Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat
3) Mewujudkan pendataan distribusi yang merata
4) Mengatasi besarnya angka pengangguran
Analisis ekonomi pada program-program kesehatan masyarakat secara umum diidentifikasi
dengan menghitungnya terhadap nilai uang. Salah satu keterbatasan dalam analisis ekonomi
adalah tidak diperhitungkannya nilai dari rasa sakit ataupun penderitaan yang dialami yang
dinyatakan dalam uang. Dalam proses pengambilan keputusan hal tersebut yang
dipertimbangkan tetapi dalam analisis ekonomi yang terfokus pada akuntansi biaya hal ini
tidaklah dipertimbangkan.
2.2 Cara-cara Analisis Ekonomi Untuk Program Kesehatan
Desain penelitian atau metode dalam penelitian ekonomi pada berbagai program kesehatan yaitu
analisis ekonomi yang dapat diterapkan di bidang kesehatan:
1. Analisis Biaya (Cost Analyze)
Analisis biaya pada sistem kesehatan pada dasarnya sama dengan analisa di bidang lainnya.
Mengukur nilai dari semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan suatu
pelayanan kesehatan tertentu. Mengukur hasilnya menggunakan standar/indeks. Mengukur
mutu/kualitas pelayanan dan pengaruh dari pelayanan (upaya kesehatan tersebut), namun hal
ini sulit untuk dilaksanakan.

Hasil dari pengukuran ini membantu dalam:


1. Perencanaan anggaran
2. Penentuan tarif dan subsidi
3. Alokasi serta realokasi dari berbagai anggaran pembiayaan
4. Dapat mengusahakan penghematan
2. Analisis Biaya Manfaat (Cost Benefit Analyze)
Analisis Biaya Manfaat (CBA) merupakan suatu alat yang paling penting untuk membantu
pengambilan keputusan dalam menentukan pilihannya, atau lazimnya metode ini akan
menjamin pengambilan keputusan untuk dapat melakukan allocative afficiency (Mooney,
1986). Pada dasarnya CBA menawarkan pebandingan antara seluruh biaya dan manfaat dari
suatu program yang dibiayai dari dana masyarakat. Biaya yang dkeluarkan termasuk juga
rencana pengeluaran yang terlihat dalam anggaran. Sedangkan manfaat didapat bila kerugian
di masa dating bisa dicegah karena kebehasilan dari program tersebut.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam CBA adalah sebagi berikut:
1) Identifikasi para pengambil keputusan
Ekonomi Kesehatan |

21
Ekonomi Kesehatan |

21
Ekonomi Kesehatan |

21

Langkah ini bertujuan untuk menetapkan siapa yang akan dilibatkan dalam proses CBA,
terutama untuk memberikan penilaian terhadap dampak suatu program atau alternative
kebijaksanan secara menyeluruh.
2) Identifikasi alternatif-aternatif
Langkah ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas alternative-alternatif apa yang
tersedia di hadapan pengambilan keputusan, sehingga dapat dibandingkan baik biaya
maupun manfaat dari masing-masing alternative tersebut.
3) Identifikasi biaya
Menurut definisi, biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi tau mungkin akan terjadi. Biaya suatu program mencakup
biaya itu sendiri dampak yang tidak diharapkan (disbenefit), maupun benefit yang hilang
olehkarena sumber daya tidak dialokasikan kepada alternative lain (opportunity cost)
4) Identifikasi manfaat
Untuk menghitung biaya langsung atau manfaat langsung suatu program, biasanya tidak
begitu sulit. Todak demikian halnya dengan akibat-akibat tidak langsung. Oleh karena itu
untuk program dampak tidak langsung sangat luas, misalnya dalam hal lingkungan,
menghitung manfaat total (total benefit) menjadi sangat sulit.
5) Transformasi dampak ke dalam nilai moneter
Semua biaya manfaat selanjutnya harus ditransformasikan ke dalam bentuk uang. Disini
masalah-masalah sering timbul, mialnya bagaimana menilai lama hidup seseorang atas
kebisingan lalu lintas, diukur dalam nilai uang.
6) Discounting
Oleh karena efek (dampak) suatu rogram biasanya berlangsung lama, maka nilainilai
biaya dan manfaat tadi harus disesuaikan, oleh karena nilainya memang berubah menurut
perjalanan waktu. Hal ini dilakukan dengan tindakan discounting, yakni dengan
menggunakan discount rate yang sesuai. Discounting adalah penyesuaian nilai (uang) efek
suatu program pada suatu waktu tertentu dalam nilai (uang) pada waktu yang berbeda.
Untuk itu dipergunakan discount rate, yakni suatu angka yang menggambarkan hubungan
nilai uang tahun tertentu dengan nilai uang yang sama pada tahun berikutnya atau tahun
sebelumnya. Biasanya discount rate disesuaikan dengan interest rate (suku bunga) yang
berlaku dalam penjaminan uang.
7) Penafsiran hasil Cost benefit analysis
Hasil perhitungan biaya dan manfaat selanjutnya ditafsirkan dengan melakukan
perhitungan lebih lanjut.
3. Cost Effective Analyze (CEA)
CEA merupakan suatu metode yang didesain untuk membandingkan antara outcome
kesehatan dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan program tersebut atau intervensi
Ekonomi Kesehatan |

22
Ekonomi Kesehatan |

22
Ekonomi Kesehatan |

22

dengan alternatif lain yang menghasilkan outcome yang sama. Outcome kesehatan diekspresikan
dalam terminology yang objektif dan terukur seperti jumlah kasus yang diobati, penurunan
tekanan darah yang dinyatakan dalam mmHg, dan lain-lain dan bukan terminology moneter.
Dalam evaluasi ekonomi pengertian efektivitas berbeda dengan penghematan biaya, dimana
penghematan biaya mengacu pada persaingan alternative program yang memberikan biaya yang
lebih murah, sedangkan efektivitas biaya tidak semata-mata mempertimbangkan aspek biaya
yang lebih rendah.
Teknik ini untuk mencari intervensi yang paling menguntungkan dalam mencapai suatu tujuan
tertentu dengan cara membandingkan hasil suatu kegiatan dan biayanya. Cara ini mengevaluasi
salah satu dari hal sebagai berikut:
1) Intervensi mana yang dapat mencapai suatu hal yang telah ditargetkan dalam
pembangunan kesehatan dengan biaya paling rendah.
2) Intervensi mana yang dapat mencapai hasil yang paling menguntungkan dengan alokasi
biaya yang telah ditetapkan. Hasilnya dapat dinyatakan dalam biaya per unit output, atau
output (hasil) per unit sumber biaya.
CEA sangat berguna bila membandingkan alternatif program atau alternatif intervensi dimana
aspek yang yang berbeda tidak hanya program atau intervensinya tetapi juga outcome klinisnya
ataupun terapinya. Dengan melakukan perhitungan terhadap ukuran-ukuran efisiensi (Cost
Effectiveness Ratio), alternative dengan perbedaan biaya, rate efikasi yang berbeda dan rate
keamanan maka perbandingan akan dilakukan secara berimbang.

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Analisis ekonomi merupakan suatu analisis perbandingan alternative kegiatan
baik biaya maupun dampaknya Di sektor yang lebih spesifik seperti sektor pelayanan
kesehatan, analisis ekonomi mengamati hubungan dan membandingkan biaya dengan
konsekuensi pada penerapan teknologi baru dalam hal memilah, mendiagnosa, mengobati
dan upaya rehabilitasi pasien. Ada 3 model analisis ekonomi yang sudah umum diketahui
yaitu ekonomi deskriptif, teori, dan ekonomi terapan.
1) Ekonomi Deskriptif
2) Teori Ekonomi
3) Ekonomi Terapan
2. Desain penelitian atau metoda dalam penelitian ekonomi pada berbagai program
kesehatan yaitu analisis ekonomi yang dapat diterapkan di bidang kesehatan:
1) Cost Analysis
Ekonomi Kesehatan |

23
Ekonomi Kesehatan |

23
Ekonomi Kesehatan |

23

2) Cost Effectiveness Analysis (CEA)


3) Cost Benefit Analysis (CBA)

3.2 Saran
Demikianlah makalah di buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Masih banyak
kekuranagan dari makalah ini karena itu dibutuhkan saran/ kritikan yang membangun agar bisa
menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Lontaan, Vitha. 2016. Analisis Ekonomi Dari Program-Program Kesehatan Tinjauan
Kepustakaan, (Online), (http://analisisekonomiprogramkepustakaan.blogspot.co.id/, diakses 9
Oktober 2017).
Nusa, Marselina. 2016. Makalah Analisis Ekonomi Dari Program-Program Kesehatan dan
Cara-Cara Analisis Ekonomi Untuk Program Kesehatan, (Online),
(http://marselinanusa.blogspot.co.id/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo_90.html, diakses 9
Oktober 2017).
Tjiptoherijanto, Prijono dan Budhi Soesetyo. 2008. Ekonomi Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta
Ekonomi Kesehatan |

24
Ekonomi Kesehatan |

24
Ekonomi Kesehatan |

24

RUMUS PENDAPATAN PERKAPITA

RUMUS PERTUMBUHAN PENDUDUK

RUMUS MENGHITUNG PRUDUKTIVITAS


Ekonomi Kesehatan |

25
Ekonomi Kesehatan |

25
Ekonomi Kesehatan |

25

Anda mungkin juga menyukai