Anda di halaman 1dari 14

PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RUMAH

SAKIT (PKMRS)

“CUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN MASKER”

OLEH :

KELOMPOK 17

1. GDE DIPTA DHIATMIKA 219012684


2. NI MADE AYU PRIYASTINI 219012686
3. NI WAYAN YUNA PRATIWI 219012688
4. NI KADEK ERNI WIDJAYANTI 219012751

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
“Cuci Tangan Dan Penggunaan Masker”

Pokok Bahasan : Cara Cuci Tangan Dan Penggunaan Masker Yang Benar
Waktu : 1 x 30 menit
Hari/tanggal : Kamis, 2 Desember 2021
Tempat : Ruang Arjuna UPTD. RSJ Provinsi Bali

A. Pengorganisasian
Moderator : Ni Kadek Erni Widjayanti
Penyaji : Gde Dipta Dhiatmika
Fasilitator : Ni Made Ayu Priyastini
Observer : Ni Wayan Yuna Pratiwi

B. Latar Belakang
Kebersihan tangan (hand hygiene) dilakukan dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak
tampak kotor. ( Pedoman PPI, kemenkes 2017 ).

Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman. Praktisi atau
teknisi yang memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu melindungi
klien dan pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit. Klien dalam lingkungan
keperawatan beresiko terkena infeksi karena daya tahan tubuh yang menurun
terhadap mikroorganisme infeksius, meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan
jenis penyakit disebabkan oleh mokroorganisme dan prosedur invasif dalam
fasilitas perawatan akut atau ambulatory. Klien dapat terpajan pada
mikroorganisme baru atau berbeda yang beberapa dari mokroorganisme tersebut
dapat saja resisten terhadap banyak antibiotik. Dengan cara mempraktikan teknik
pencegahan dan pengendalian infeksi dapat menghindari penyebaran
mokroorganisme terhadap klien.
C. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan
memahami bagaimana cara mencuci tangan dan menggunakan masker dengan
benar.
D. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta mampu mengetahui dan
memahami:
1. Definisi mencuci tangan
2. Tujuan mencuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Waktu mencuci tangan
5. Langkah mencuci tangan yang benar
6. Dampak jika tidak mencuci tangan
7. Pengertian dari penggunaan masker
8. Tujuan dari penggunaan masker.
9. Cara pengunaan masker dengan benar
E. Garis Besar Materi
1. Definisi mencuci tangan
2. Tujuan mencuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Waktu mencuci tangan
5. Langkah mencuci tangan yang benar
6. Dampak jika tidak mencuci tangan
7. Pengertian dari penggunaan masker
8. Tujuan dari penggunaan masker.
9. Cara pengunaan masker dengan benar
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Penayangan video
G. Media
1. Materi (terlampir)
2. Alat peraga
3. Video
4. Kamera untuk dokumentasi
H. Setting
Peserta edukasi dengan penyaji berhadapan

I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Peserta hadir 5-10 orang
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di Ruang Arjuna RSJ Provinsi Bali
2. Kriteria proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
d. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
e. Peserta dapat mendemonstrasikan dengan benar
3. Kriteria hasil
1. Memahami definisi mencuci tangan
2. Sebutkan tujuan mencuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Kapan waktu mencuci tangan
5. Berapa langkah mencuci tangan
6. Dampak jika tidak mencuci tangan
7. Pengertian dari penggunaan masker
8. Tujuan dari penggunaan masker.
9. Cara pengunaan masker dengan benar
J. Proses Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. Pembukaan
    Menyampaikan salam     Membalas salam
5 Menit Memperkenalkan diri     Memperhatikan
    Menyampaikan tujuan Memperhatikan
    Apersepsi
2. Menyampaikan materi     Menyimak dan
    Memberikan penjelasan memperhatikan
Memberikan kesempatan peserta    Bertanya
   

15 Menit bertanya tentang materi yang


disajikan
Menjawab
    pertanyaan dari    Memperhatikan
peserta. 
3. Evaluasi selama proses     Menjawab secara lisan
5 Menit

4. Penutup
5 menit     Kesimpulan     Memperhatikan
    Salam penutup     Memberi salam

Cara Cuci Tangan Dan Penggunaan Masker Yang Benar


1. Definisi Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah teknik dasar untuk melakukan pengontrolan dan
pencegahan infeksi bakteri. Mencuci tangan adalah proses pembuangan
kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan
memakai sabun atau pembersih lainnya dan dibilas dengan air bersih
(Ardhiyanti,dkk, 2014).
Menurut DEPKES 2017, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air
mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada
tangan benar-benar hilang.
2. Tujuan Mencuci Tangan
a. Menghilangkan kotoran dan debu
b. Mengurangi jumlah mikroorganisme yang menempel pada telapak
tangan
c. Untuk mencegah transmisi mikroorganisme / infeksi
3. Manfaat Mencuci Tangan
a. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
b. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
c. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
d. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain
4. Waktu Mencuci Tangan
a. Sebelum dan setelah makan
b. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
c. Setelah menangani sampah
d. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
e. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan
f. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
g. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dll).
h. Pulang bepergian dan setelah bermain.
5. Langkah Mencuci Tangan
Cara mencuci tangan dengan menggunakan handrub ini dapat dilakukan
selama 20-30 detik. Langkah-langkah mencuci tangan meggunakan handrub
adalah sebagai berikut:
a. Tuangkan 3-5 cc antiseptic berbasis alcohol ke telapak tangan.
b. Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
c. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
sebaliknya.
d. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
e. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
g. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan
kiri dan sebaliknya.
h. Keringkan tangan anda.
Ada 10 langkah yang menjadi pedoman dari WHO dalam melakukan cuci
tangan dengan sabun dan air. Praktek kebersihan tangan ini dapat dilakukan
selama 40-60 detik. berikut langkah mencuci tangan yang benar menurut
WHO (2009) adalah:
a. Basahi tangan dengan air dibawah kran atau air mengalir.
b. Tuangkan sabun ketelapak tangan secukupnya.
c. Ratakan sabun dengan kedua tangan sampai kedua telapak tangan
terkena sabun.
d. Gosok punggung tangan kanan dengan tangan kiri sampai sela-sela jari-
jari kemudian ganti tangan sebelah kiri.
e. Telapak tangan saling bersentuhan dengan jari yang disilangkan pada
sela-sela jari.
f. Letakkan punggung jari pada telapak tangan satunya dengan jari saling
mengunci.
g. Menggosok ibu jari dengan menggenggam ibu jari bagian kiri dengan
tangan kanan lalu putar, begitu pula sebaliknya.
h. Menggosok jari-jari tangan kanan pada telapak tangan kiri untuk
membersihkan kotoran yang ada di kuku tangan kanan, begitu pula
sebaliknya.
i. Bilas dengan air yang mengalir.
j. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue sekali pakai.

6. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan


a. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi
bakteri salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari
berbagai tempat. Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran
mentah tanpa di cuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari
makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup
dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri
salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan
muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta
bantuan dokter.

b. Keracunan Bakteri E. Colli


Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa
mencuci tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet.
Misalnya jika Anda makan setelah menggunakan toilet umum tanpa
mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli bisa masuk ke saluran
pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang
sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera
diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal
ginjal – gejala dan pencegahannya)
c. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara
umum. Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas
umum atau bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan
secara langsung maka bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan.
Virus akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi
juga berpindah lewat saluran pernafasan.
d. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan,
maka bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada
banyak bakteri yang sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke
saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke saluran tenggorokan akan
berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal
dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini
bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca
juga : bahaya radang tenggorokan kronis)
e. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri
yang sebelumnya sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran
pencernaan lewat makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan.
Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa
menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga
membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
segera kunjungi dokter Anda.
f. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis
B. Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan
penderita sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk
jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk mencegahnya
adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan bisa
menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah
lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi
tempat endemi hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis kronis dan
jenis-jenis hepatitis yang perlu diwaspadai)
g. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi
akibat jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri.
Disentri umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan
sebelum makan. Ketika tangan Anda kotor setelah melakukan berbagai
pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam tangan
Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau tangan yang
kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah, diare bisa
disertai darah dan dehidrasi.
h. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi
penyakit botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan
dan tangan yang kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya
karena bisa menyebabkan kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan
yang segera untuk mengurangi potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa
tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit perut, mual, muntah, demam,
pandangan kabur dan hilang kesadaran.
i. Resiko Infeksi Amoebiasis
j. Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan
karena tidak mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan
menyebabkan penderita mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi
ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak hanya
menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ lain.
Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan membutuhkan
perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa mencegah kondisi
yang lebih berbahaya.
k. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga
bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa
menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini
bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang masuk ke tubuh lewat
makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab infeksi bersentuhan
dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang
dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem
kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab
penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh
mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan,
lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi
berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu mencuci tangan
sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan cara mencuci
tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih dan tidak terkena
resiko penyakit.
7. Pengertian Dari Penggunaan Masker
Masker merupakan salah satu alat utama untuk mencegah penyebaran
penyakit yang ditularkan melalui udara dan liur seperti influenza, tuberculosis
dan sebagainya. Masker digunakan sebagai alat pengaman yang menutupi
lubang hidung dan mulut.
8. Tujuan Dari Penggunaan Masker
Manfaat penggunaan masker yaitu mencegah penyebaran kuman lewat
udara atau air liur.
9. Cara Pengunaan Masker Dengan Benar
Perlu diingat bahwa masker hanya boleh dipergunakan sekali pakai dan
harus menggantinya dengan yang baru ketika sudah mulai kotor atau berdebu.
Berikut langkah-langkah penggunaan masker biasa/bedah yang benar :
a. Ambil sebuah masker dan pastikan tidak ada noda kotoran atau
lubang/sobekan pada setiap sisi masker.
b. Tentukan sisi atas masker yang ditandai dengan adanya kawat hidung
(nose piece) dan tempatkan pada bagian atas.
c. Tentukan yang mana sisi luar dan sisi dalam masker, sisi luar biasanya
ditandai dengan bagian yang berwarna dan memiliki permukaan yang
lebih kasar serta arah lipatan menghadap ke bawah, sedangkan sisi dalam
biasanya berwarna putih dan memiliki permukaan yang lebih halus.
d. Ikuti instruksi di bawah ini untuk berbagai tipe masker yang digunakan:
Masker dengan karet telinga: gantung masker dengan melingkarkan karet
pada setiap telinga.

Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker pada batas atas hidung
dan ikatkan tali bagian atas pada belakang atas kepala Anda.
e. Tempelkan dan bentuk kawat hidung (nose piece) mengikuti lekuk hidung
Anda.
f. Jika menggunakan masker dengan tali pengikat, ikatkan tali bagian bawah
pada belakang leher.
g. Tarik bagian bawah masker sampai menutupi seluruh mulut dan dagu
Anda.
h. Perhatian kawat masker posisi diatas dan lipatan dibawah

Cara melepaskan masker :


a. Sama halnya dengan menggunakan masker, sebelum melepaskan masker
seharusnya cuci tangan lebih dahulu.
b. Saat melepas masker, hindari menyentuh bagian depan masker karena
bagian itulah yang dipenuhi oleh kuman yang menempel dari luar. Hanya
sentuh bagian tali atau karet pengaitnya.
c. Untuk melepaskan masker karet, pegang kedua karet yang menempel di
telinga, lepaskan dari telinga dan buang ke tempat sampah.
d. Untuk melepas masker tali, pertama buka tali bagian bawahnya,
selanjutnya lepaskan tali bagian atas.
e. Langsung buang ke tempat sampah tanpa menyentuh bagian depan
masker.
f. Setelah melepas masker dan membuangnya di tempat sampah, sebiaknya
cuci tangan atau gunakan hand sanitizer.
g. Jika masker sudah rusak atau terlihat kotor, segera ganti masker tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anies, 2016. Manajemen Berbasis Lingkungan Solusi mencegah dan


Menanggulangi Penyakit Menular, Elex Media Komputendo, Jakarta

Depkes RI 2019 , 'Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit


dan Fasilitas Kesehatan Lainnya'. Jakarta Brunner & Suddarth. (2012).
Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin. 2009. Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas Pelayanan Kesehatan
Lainnya. SK Menkes No 382/Menkes/2007. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Peraturan menteri kesehatan RI nomor 27 tahun


2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan. Jakarta : Kementerian kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI, Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di


rumah sakir dan fasilitas pelayanan kesehatan lain nya. Jakarta :
Kementrian kesehatan RI. Cetakan ketiga, 2011.

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2015). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3


jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
: Jakarta.

World Health Organization (WHO) (2009). WHO guidelines on hand hygiene in


health care. JNPK_KR. (2014). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Anda mungkin juga menyukai