Disusun oleh :
LENI ( 20160309034 )
leniadelia12@yahoo.com
2017
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
A. Latarbelakang................................................................................................................ 1
B. Tujuan Tujuan Penelitian .............................................................................................. 1
C. Mamfaat ....................................................................................................................... 2
BAB II METODELOGI .................................................................................................................. 3
A. Definisi Operasional ..................................................................................................... 3
B. Cara Pengumpulan Data ............................................................................................... 3
C. Waktu Penelitian........................................................................................................... 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peranpenting dalam
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna, danberhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yangdilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan danpencegahan serta melaksanakan upaya rujukan
(Depkes RI, 2007).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kepatuhan mencuci tanganpada petugas
kesehatan yang bekerja di unit perawatan intensif dan keefektifanprogram sosialisasi cuci
tangan 5 momen.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui nilai kepatuhan cuci tangan para petugas kesehatan di Ruang Operasi RS
Taman Harapan Baru.
1
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data perilaku hand hygiene para tenaga kesehatan di Ruang
Operasi RS Taman Harapan Baru.
b. Mengevaluasi program Hand Hygiene di Ruang Operasi RS. Taman Harapan
Baru.
c. Sebgai indikator keberhasilan program Hand Hygiene di instalasi kamar
operasi.
d. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan perilaku hand hygiene
instalasi kamar operasi
e. Sebagai indikator yang digunakan untuk memperbaiki mutu pelayanan di RS THB.
C. Manfaat
2
BAB II
METODOLOGI
A. Definisi Operasional
1. Perilaku
2. Kepatuhan
3. Hand Hygiene
Tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tangan dengan carayang baik dan
benar menurut WHO, Hand hygiene itu sendiri ada 2 jenisyaitu hand hygiene berbasis
handrub dan handwash.
4. Tenaga kesehatan
3
(World HealthOrganization). Pengumpulan data dilakukan dalam 10 kali periode dan setiap
periode lama observasi adalah sekitar 20 menit.
C. Waktu Penelitian
Penelitian audit hand hygiene dilaksanakan pada tanggal 18 Maret – 25Maret 2014.
D. Tempat Penelitian
Penelitian audit hand hygiene dilakukan di instalasi kamar operasi di Rumah Sakit THB.
E. Analisa Data
4
BAB III
HASIL
Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan mulai tanggal 18Maret – 25
Maret 2014 di kamar operasi di RS. THB diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel .1
2 6 0 4
3 7 0 6
4 8 0 7
5 5 0 4
6 6 0 2
7 12 0 5
8 6 0 4
9 6 0 3
Action :57
Berdasarkan hasil observasi perawat yang melayani pasien di Ruang Operasi bahwa
hasil dari 10 periode observasi yang dilakukandiperoleh yaitu kesempatan (opportunities)
yang melakukan hand hygieneadalah sebesar 84, sedangkan untuk aksi (Action) Hand
Hygiene nya diperolehhasil 57.
5
B. Hasil Audit Hand Hygiene Pada Mahasiswa
Data Total Session Hasil Audit Hand HygieneInstalasi kamar operasi Session N
Opportunites Handwash HandrubTabel. 3
6
Dari hasil diatas diperoleh dari semua petugas kesehatan dari 10periode
diketahui jumlah action yang dilakukan adalah sebanyak 70 denganopportunities 98 .
7
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil audit diperoleh nilai action sebesar 57 dan opportunitiessebesar 84, maka
untuk mengetahui nilai kepatuhan perawat di kamar operasimaka nilai tadi
dimasukkan dalam rumus nilai kepatuhan (WHO, 2009) :10 % Jadi diperoleh hasil nilai
kepatuhan perawat di instalasi kamar operasi adalah sebesar67,8 % . Hasil ini angka
kepatuhan hand hygiene minimal yang bertugas di Ruang Operasi (OK) yang sudah
melakukan cuci tanganpada saat 5 moments.
Dari hasil audit para Mahasiswa di Instalasi kamar operasi diperoleh nilai
actionsebesar 13 dan opportunities sebesar 14 maka untuk mengetahui
nilaikepatuhan mahasiswa maka nilai tersebut dimasukkan dalam rumus
nilaikepatuhan (WHO, 2009) :Jadi diperoleh hasil nilai kepatuhan mahasiswa di Instalasi
kamar operasi adalah sebesar 92,8 % dan di kategorikan sebagai angka kepatuhan cuci
tangan baik .
Dari hasil audit para tenaga kesehatan di Instalasi di Ruang Operasi (OK)
RS. THB diperoleh nilaiaction sebesar 70 dan opportunities sebesar 98 maka untuk
mengetahui nilai 11kepatuhan semua petugas maka di hitung dengan rumus kepatuhan
(WHO,2009) yaitu :
Dari pengisian form Hand Hygiene Self Assessment Framework 2010diperoleh nilai
total adalah sebesar 270. Dari nilai tersebut maka untukmengetahui level dari hand
hygiene di instalasikamar operasi harus dibandingkan dengan tabel level hand hygiene
(WHO, 2009) yaitu adalah :
Tabel . Level Hand Hygiene (Hand Hygiene Self Assessment Framework 2010)
8
Total Penilaian Level Hand Hygiene
12 Dari tabel diatas dapat diketahui dengan total nilai sebesar 270
maka di instalasi kamar operasi di rumah sakit THB berada di level Menengah
(intermediate) yaitu
9
BAB V
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh saat melakukan handhygiene diperoleh
nilai kepatuhan para petugas rumah sakit dalam kepatuhanmereka melakukan cuci tangan
adalah sebagai berikut:
a. Hasil audit hand hygiene pada perawat adalah sebesar 67,8 % dan dikategorikan
sebagai angka kepatuhan hand hygiene minimal.
b. Hasil audit hand hygiene pada mahasiswa adalah sebesar 92,8 % dandi kategorikan
sebagai angka kepatuhan hand hygiene baik.
c. Hasil audit hand hygiene tenaga kesehatan adalah sebesar 71,4 % dandi kategorikan
sebagai angka kepatuhan hand hygiene minimal.
d. Hasil kebutuhan handrub di Instalasi kamar operasi adalah10 Liter/bulan
e. Hasil kebutuhan handrub petugas di Instalasi kamar ruang operasi di rumah sakit
THB(RR) adalah 28,9 liter/bulan.
f. Dari penilaian Hand Hygiene Self-Assessment Framework 2010diperoleh total
nilai adalah sebesar 270. Ini berarti di Instalasikamar oprasi di rumah sakit
THB berada dalam level menengah (intermediate).
2. Saran
Dari hasil survei atau observasi diharapkan bagi petugas kesehatanuntuk lebih
meningkatkan kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene, demikeselamatan/ kepentingan
bersama walaupun tanpa ada pemantauan/observasidari tim PPI. Sehingga pelayanan dalam
rumah sakit ini menjadi lebih baiklagi. Dan diharapkan untuk memasang/memajang poster-
poster tentang hand hygiene di Ruang Operasi di tempat yang strategis, sehinggadapat
menjadi acuan/pengingat untuk melaksanakannya.Sebaiknya petugas kesehatan dan
mahasiswa magang di RS. THB melakukan strategi untuk meningkatkan kepatuhan hand
hygiene meliputi:
10
4) Nurse station
5) Poster dan SPO Hand Hygiene
6) Ukuran kantong baju perawat
b. Perubahan sistem: akses pasokan air dan handuk yang aman danterus-menerus
1) washtafel /10 pasien
2) Ketersediaan sabun dan handuk bersih
3) Kualitas air terjamin
4) Tempat sampah/tisu/handuk sekali pakai dengan tipe pijakan
11
DAFTAR PUSTAKA
12