Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS KAMPUNG KAWAT
Jalan Gusti Dja’far Nomor 29 Tayan Hilir (78564)
Hp. 0821 4884 9650
e-mail : puskesmaskpkawat24@gmail.com

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN CUCI TANGAN


BULAN JANUARI S/D JUNI TAHUN 2023
UPT. PUSKESMAS KAMPUNG KAWAT

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan health care system yang di dalamnya terdapat sistem


surveilans sebagai upaya pengendalian dan pencegahan yang di dalamnya Puskesmas
mempunyai peran strategis dalam upaya mempercepat peningkatan kesehatan
masyarakat di Indonesia, karena Puskesmas merupakan fasilitas yang padat karya dan
padat teknologi. Peran strategis Puskesmas sangat diperlukan untuk menghadapi
transisi epidemiologi yang terjadi saat ini.

HAIs (Health-care Associated Infections) merupakan kejadian infeksi yang


didapatkan penderita setelah mendapatkan perawatan >48 jam dan pasien tidak dalam
masa inkubasi. Karena HAIs, di identifikasi melalui kegiatan surveilans, media
penularan utama dari sebagian besar bakteri atau virus penyebab infeksi adalah
tangan- tangan pemberi asuhan yang terkontaminasi.

Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan


menggunakan antiseptik pencuci tangan. Pada tahun 2009, WHO mencetuskan
Global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan
inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan my five
moments for hand hygiene yaitu melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan
pasien, sebelum melakukan prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan
pasien, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan
pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien. Pengetahuan tentang
infeksi nosokomial dan pencegahannya merupakan stimulus sosial yang dapat
menimbulkan respon emosional terhadap upaya universal precaution sehingga akan
meningkatkan peran sertanya dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial.
Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai
penyebab utama infeksi nosokomial atau HAIs dan penyebaran mikroorganisme
multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai kontributor
yang penting terhadap timbulnya wabah. Sehingga perlu adanya audit kepatuhan
pelaksanaan hand hygiene untuk evaluasi kegiatan hand hygiene yang telah
dilakukan oleh tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Puskesmas Kampung
Kawat.
B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud :
Meningkatkan pemahaman tentang kebersihan tangan (hand hygiene).

2. Tujuan :
a. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan (hand hygiene)
dengan handrub maupun handwash.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan
(hand hygiene).
c. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan (hand
hygiene) dengan 6 langkah dalam 5 momen.
d. Mendapatkan data tentang gambaran kepatuhan cuci tangan dan
ketersediaan fasilitas cuci tangan

C. PENGERTIAN

Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh pegawai
Puskesmas terutama orang yang terlibat dalam perawatan pasien. Untuk menanggapi
hal ini, Tim PPI melakukan penilaian terhadap kepatuhan cuci tangan kepada petugas
yang bersentuhan langsung dengan pasien yang dinilai setiap bulan. Penilaian ini
berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam five moments for hand
hygiene (lima momen cuci tangan) yang ditetapkan oleh WHO.

Lima moment tersebut adalah:

1. Sebelum bersentuhan dengan pasien


2. Sebelum melakukan prosedur bersih/steril
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

Jumlah petugas yang dinilai (audit) berasal dari Profesi Pemberi Asuhan (PPA) dan
orang yang bersentuhan langsung dengan pasien untuk dilakukan audit hand hygiene.
Data dikumpulkan dengan cara menggunakan lembar observasi. Lembar observasi
berisi check list untuk melihat praktik hand hygiene yang dilakukan oleh petugas
(PPA), yang terdiri dari penilaian lima momen cuci tangan dengan membandingkan
jumlah nilai Opportunity dan jumlah Action setiap petugas dalam melakukan
tindakan cuci tangan. Penilaian Fasilitas cuci tangan juga menggunakan lembar
Observasi dilakukan berupa format yang berisi item-item yang perlu diamati
menggunakan cheklist.

D. HASIL KEGIATAN

Kepatuhan Hand Hygiene di U P T . Puskesmas Kampung Kawat.


Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan
mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang
merupakan perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi nosokomial.
Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan rutin tiap 6 bulan di
Puskesmas berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada setiap unit pelayanan
kesehatan Puskesmas bulan Januari dan Juli 2023.
KEPATUHAN CUCI TANGAN JANUARI JULI TARGET
1. Dokter 89 % 93 % 90 %
2. Bidan 88 % 91 % 90 %
3. Perawat 88 % 91 % 90 %
4. Perawat gigi 89 % 92 % 90 %
5. Analis 88 % 91 % 90 %
6. Tenaga Gizi 86 % 90 % 90 %
Rerata 88 % 91 %

Berdasarkan data pada tabel, menunjukkan bahwa angka kepatuhan Hand Hygiene
bulan Januari dan Juli 2023 di Puskesmas Kampung Kawat menurut jenis profesi
paling tinggi yaitu profesiDokter pada bulan Juli 93%, dan pada bulan Juli kepatuhan
cuci tangan ke-enam kategori profesi semakin meningkat hingga mencapai 93%,
sedangkan angka kepatuhan paling rendah yaitu tenaga gizi, pada bulan Januari 86%.

E. ANALISA DAN EVALUASI

1. Berdasarkan hasil laporan diatas terhadap kepatuhan kebersihan tangan (hand


hygiene) petugas bulan Januari dan Juli di Puskesmas Kampung Kawat masih
dibawah standar yaitu rata-rata 88%, sedangkan standar atau target yang
diharapkan yaitu ≥90%. Ini menunjukkan masih ada petugas yang tidak patuh
dalam melakukan cuci tangan.

2. Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab kurangnya kepatuhan


petugas dalam cuci tangan, antara lain:
a. Kondisi darurat yang kadang membuat petugas mengabaikan cuci tangan
b. Kurangnya akses/ fasilitas cuci tangan menggunakan sabun dan air

F. UPAYA TINDAK LANJUT

Maka Tim PPI merencanakan peningkatan kepatuhan kebersihan tangan (hand


hygiene) dengan cara:

1. Melakukan reedukasi rutin


2. Membuat stiker cuci tangan, yang nantinya akan diberikan kepada setiap
petugas yang sudah bisa melakukan cuci tangan dengan baik dan benar, serta
dapat menyebutkan 5 momen cuci tangan.
3. Melakukan monitoring sarana dan prasarana untuk cuci tangan.
4. Menempel poster hand hygiene.
5. Membagikan brosur/leaflet hand hygiene
6. Untuk pelaksaaan hand hygiene agar maksimal maka Puskesmas perlu
menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai, termasuk kestabilan suplai air
bersih.

G. PENUTUP

1. Pemahaman petugas IPCN tentang PPI sudah memadai, dan informasi tentang
PPI juga sudah disampaikan ke petugas ruangan, namun untuk merubah perilaku
petugas kesehatan juga harus didukung oleh ketersediaan fasilitas cuci tangan
untuk kepentingan pasien dan Puskesmas tentunya.
2. Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan petugas dalam
kebersihan tangan ini adalah tidak terjadinya HAIs pada pasien Puskesmas.
Karena kebersihan tangan merupakan salah satu indikator pacient safety yang
harus dijalankan oleh petugas di Puskesmas, maka meningkatnya kepatuhan
petugas dalam cuci tangan juga berarti meningkatkan kualitas pelayanan
Puskesmas Kampung Kawat.

Tayan, 7 Agustus 2023

Ketua Tim PPI Sekretaris PPI

dr. Fransiskus Balpon AHMAD KHAIRUL, S. Kep., Ners

Anda mungkin juga menyukai