Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANJUNG DALAM
Jalan Poros Desa Tanjung Dalam Kecamatan Pondok Kubang
Hp:085210525252 Email : pkmtanjungdalam@gmail.com Kode Pos 38371

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN CUCI TANGAN


BULAN APRIL - JUNI 2023
PUSKESMAS TANJUNG DALAM

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan health care system yang di dalamnya terdapat sistem


surveilans sebagai upaya pengendalian dan pencegahan yang di dalamnya Puskesmas
mempunyai peran strategis dalam upaya mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat
di Indonesia, karena Puskesmas merupakan fasilitas yang padat karya dan padat
teknologi. Peran strategis Puskesmas sangat diperlukan untuk menghadapi transisi
epidemiologi yang terjadi saat ini.

HAIs (Health-care Associated Infections) merupakan kejadian infeksi yang


didapatkan penderita setelah mendapatkan perawatan > 48 jam dan pasien tidak dalam
masa inkubasi. Karena HAIs, di identifikasi melalui kegiatan surveilans, media penularan
utama dari sebagian besar bakteri atau virus penyebab infeksi adalah tangan- tangan
pemberi asuhan yang terkontaminasi.

Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan
antiseptik pencuci tangan. Pada tahun 2009, WHO mencetuskan global patient safety
challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan
hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan my five moments for hand hygiene yaitu
melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan
prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan
cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan
lingkungan sekitar pasien. Pengetahuan tentang infeksi nosokomial dan pencegahannya
merupakan stimulus sosial yang dapat menimbulkan respon emosional terhadap upaya
universal precaution sehingga akan meningkatkan peran sertanya dalam upaya
pencegahan infeksi nosokomial. Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan
benar dianggap sebagai penyebab utama infeksi nosokomial atau HAIs dan penyebaran
mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai
kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah. Sehingga perlu adanya audit
kepatuhan pelaksanaan hand hygiene untuk evaluasi kegiatan hand hygiene yang telah
dilakukan oleh tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Puskesmas Tanjung
Dalam.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud :

Meningkatkan pemahaman tentang kebersihan tangan (hand hygiene).

2. Tujuan :

a. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan (hand hygiene)


dengan handrub maupun handwash.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan
(hand hygiene).
c. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan (hand
hygiene) dengan 6 langkah dalam 5 momen.
d. Mendapatkan data tentang gambaran kepatuhan cuci tangan dan
ketersediaan fasilitas cuci tangan

C. PENGERTIAN

Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh pegawai
Puskesmas terutama orang yang terlibat dalam perawatan pasien. Untuk menanggapi hal
ini, Tim PPI melakukan penilaian terhadap kepatuhan cuci tangan kepada petugas yang
bersentuhan langsung dengan pasien yang dinilai setiap bulan. Penilaian ini berdasarkan
dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam five moments for hand hygiene (lima momen
cuci tangan) yang ditetapkan oleh WHO.

Lima moment tersebut adalah:

1. Sebelum bersentuhan dengan pasien


2. Sebelum melakukan prosedur bersih/steril
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

Jumlah petugas yang dinilai (audit) berasal dari Profesi Pemberi Asuhan (PPA) dan orang
yang bersentuhan langsung dengan pasien untuk dilakukan audit hand hygiene. Data
dikumpulkan dengan cara menggunakan lembar observasi. Lembar observasi berisi check
list untuk melihat praktik hand hygiene yang dilakukan oleh petugas (PPA), yang terdiri
dari penilaian lima momen cuci tangan dengan membandingkan jumlah nilai Opportunity
dan jumlah Action setiap petugas dalam melakukan tindakan cuci tangan. Penilaian
Fasilitas cuci tangan juga menggunakan lembar Observasi dilakukan berupa format yang
berisi item-item yang perlu diamati menggunakan cheklist.

D. HASIL KEGIATAN

Kepatuhan Hand Hygiene di Puskesmas Tanjung Dalam. Audit hand hygiene


merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur kepatuhan para
petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang merupakan perilaku mendasar
dalam upaya mencegah timbulnya infeksi nosokomial. Dari pelaksanaan audit hand
hygiene yang dilaksanakan rutin tiap 3 bulan di Puskesmas berikut ini laporan kepatuhan
hand hygiene pada setiap unit pelayanan kesehatan Puskesmas bulan April-Juni 2023.
Berdasarkan data pada grafik, menunjukkan bahwa angka kepatuhan Hand Hygiene
bulan April-Juni 2023 di Puskesmas Tanjung Dalam yaitu 75,3%. Dengan Rincian Bulan
april 85,71 %, bulan mei 82,14 %, dan bulan juni 64,52 %.

E. ANALISA DAN EVALUASI

1. Berdasarkan hasil laporan diatas terhadap kepatuhan kebersihan tangan (hand


hygiene) petugas bulan April-Juni di Puskesmas Tanjung Dalam masih dibawah
standar yaitu rata-rata 75,3%, sedangkan standar atau target yang diharapkan
yaitu ≥85%. Ini menunjukkan masih minimalnya kepatuhan petugas dalam
melakukan cuci tangan.
2. Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab kurangnya kepatuhan petugas
dalam cuci tangan, antara lain:

a. Kurangnya Pengetahuan Tentang cuci tangan

b. Kurangnya Kepatuhan Petugas Dalam mencuci tangan

F. UPAYA TINDAK LANJUT

Maka Tim PPI merencanakan peningkatan kepatuhan kebersihan tangan (hand


hygiene) dengan cara:

1. Melakukan edukasi rutin


2. Membuat stiker cuci tangan, yang nantinya akan diberikan kepada setiap petugas
yang sudah bisa melakukan cuci tangan dengan baik dan benar, serta dapat
menyebutkan 5 momen cuci tangan.
3. Melakukan monitoring sarana dan prasarana untuk cuci tangan.
4. Menempel poster hand hygiene.
5. Membagikan brosur/leaflet hand hygiene
6. Untuk pelaksaaan hand hygiene agar maksimal maka Puskesmas perlu menyediakan
fasilitas cuci tangan yang memadai
7. dst

G. PENUTUP

a. Pemahaman petugas IPCN tentang PPI sudah memadai, dan informasi tentang PPI
juga sudah disampaikan ke petugas ruangan, namun untuk merubah perilaku petugas
kesehatan juga harus didukung oleh ketersediaan fasilitas cuci tangan untuk
kepentingan pasien dan Puskesmas tentunya.
b. Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan petugas dalam kebersihan
tangan ini adalah tidak terjadinya HAIs pada pasien Puskesmas. Karena kebersihan
tangan merupakan salah satu indicator pacient safety yang harus dijalankan oleh
petugas di Puskesmas, maka meningkatnya kepatuhan petugas dalam cuci tangan
juga berarti meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas.

Tanjung Dalam, April 2023

Mengetahui Sekretaris Tim PPI


Koordinator PPI

dr. Aironi Irsyahma drg. Diana Gustinawati

Anda mungkin juga menyukai