Anda di halaman 1dari 5

PRMR5SRTABIIABDPATRH&OPPERG

isaiwale, Desa Marioritengnpa, Dec Marioriwawo had. Eoppe ri9 9O80H

LAPORAx A£fDI3' xZPJt3'VI3ax cUCI


3'axGAxVI*3'D PVSITsSu S GOLDIE 3'a.IZVx
2023

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan heolth cnre sjjstem yang di dalamnya


terdapat sistem surveilaris sebagai upaya pengendalian dan pencegahan
yang di dalamnya Puskesmas mempunjai peran strategis dalam upaya
mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia, karena
Puskesmas merupakan fasilitas yang padat karya dan padat teknologi.
Peran strategis Puskesmas sangat diperlukan untuk menghadapi
transisi epidemiologi yang terjadi saat irli.
HAIs (Health-care Associated Infections} merupakan kejadian
infeksi yang didapatkan penderita setelah mendapatkan perawatan »48
jam dan pasien tidak dalam lTiaSa inkubasi. Karena HAls, di identifikasi
melalui kegiatan surveilans, media penularan utama dari sebagian besar
bakteri atau virus penyebab infeksi adalah tangan- tangan pemberi
asuhan yang terkontaminasi.

Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci


tangan menggunakan antiseptik pencuci tangan. Pada tahun 2009,
WHO mencetuskan global patient safer' challenge dengan clean care is
safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene
untuk petugas kesehatan dengan my are moments for hnnd hygiene
yaitu melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien,
sebelum melakukan prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan
dengan pasien, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setelah
bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan

Dipindai dengan CamScanner


øekitar paaien. Pengetahuari tentang irifeksi nosøkomial dan
pericegaŁannya merupakan stimulus eoeial yang dapat menimbulkan
reøpon emosíonal terhadap upaya universal precaution sehingga akan
meningkatkan peran serta nya dalam upaya pencegahan infeksi
noeokomiaE Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan
benar dianggap sebagai penyebab utama infeksi nosokomial atau HAIs
dan periyebaran mikroorganieme multi resisten di fasilitas pelayanan
kesehatan dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap
timbulnya wabah. Sehingga perlu adanya audit
kepatuhan pelaksanaan hand hygiene untuk evaluasi kegiatan hand
hygiene yang telah dilakukan oleh tim Peiicegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPIJ Puskesœas Goarie

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud :

Meningkatkan pemahaman tentang kebersihan tangan (hand hygiene}.

2. Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan


(hand hygierie)dengan handrub maupun handwash.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam
kebersihan tangan(hand hygiene).
c. Meningkatkan perilaku sehat derigan selalu melakukan
cuci tangan (hand hygieneJ dengazi 6 langkah dalam 5
momem
d. Mendapatkan data tentang gambarankepatuhan
cuci tangan danketersediaan fasilitas cuci

C. PENGERTIAN

Pencegahan dan pengendalian înfeksi mutlak harus dilakukan oleh


seluruh pegawai Puskesmas terutama orang yang terlibat dalam
perawatan pasien. Untuk menanggapi hal ini, Tim PPI melakukan
penilaian terhadap kepatuhan cuci tangan kepada petugas yang

Dipindai dengan CamScanner


bcrsentuhan langsung dengan pasien yang dinilai setiap bulan.
Penilaian ini berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam
hve moments for hønd hygiene {lima momen cuci tangan) yang
ditetapkan oleh WHO.

Lima moment tersebut adalah:

1. Sebelum bersentuhan dengan pasien


2. Sebelum me1a1‹ukan proeedur bersih/ steril
3. Setelah bersentuhari dengan cairan tubuh pasien risíko tinggi
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

uumlah petugas yang dinilai (audit) berasal dari Profesi Pemberi Asuhan
(PPA} dan orang yang bersentuhan langsung dengan pasien untuk
dilakukan audit hand hygiene. Data dikumpulkan dengan cara
menggunakan lembar observasí. Lembar observasi berisi checklist untuk
melihat praktik hand hygiene yang dilakukan oleh petugas (PPA), yang
terdiri dari penilaian lima momen cuci tangan dengan membandingkan
jumlah nilai Opportunity
dan jumlah Action setiap petugas dalam melakukan tindakan cuci
tangan. Penilaian Fasilitas cuci tangan juga menggunakan lembar
Observasi dilakukan berupa format yang berisi item-item yang perlu
diamati menggunakan cheklist.

D. HASIL KEGIATAN

Kepatuhan Hand Hygiene di Puskesmas Goarie. Audit hand hygiene


merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur
kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene
yang merupakan perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya
infeksi nosokomial. Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang
dilaksanakan rutin tiap 3 bulan di Puskesmas berikut ini laporan
kepatuhan hand hygiene pada setiap unit pelayanan kesehatan
Puskesmas bulan Oanuari — duni 2023

@, Dipindai dengan
l•mla tnhel, menunjukkan hahwa angka kepatuhan Itant H3 bulan
•/enusri - Juni di UPTD Puakesmas Goarie yang paling rerulah ada pada
tiulan April dengan angka kepatuhan 94,94 menurun 1,09 dari bulan
lelu. Meekipun hegitu kepatuhan cuci tangan tenaga kesehatan di UPTD
Puokenmas Ooarie sudah memenuhi target mutu yang meri2‘entuh
pe.rsentase sehesar g5'%›.

I'. ANALISA DAN EVALUASI

1. Berdasarkan hasil laporan diatas terhadap kepatuhan kebersihan


tangnn (hand hygieneJ petugas bulan Jan uari-Juni sudah di atas
190’ii› yaitu eedangkan standar atau target J'ang diharapkan J‘aitu
oss"/. mi menunjukkan meski masih ada beberapa kelrurarlgan
dalam melakkukan cuci tangan nam un kepatuhan petugas dalam
melaltukan cuci tangan sudah cuku p baik.
2. Acia beberapa hal yang menjadi faktor pen; ebab kurangrii a
kepatuhan petugas dalam cuci tangan, antara lain:

a. Xurangnya akses/fasilitas cuci tangan menggunaJ‹an sabun


dan air
h. kctí‹Jakpatuhan petugas ‹Jalam melakukari 6 1an@W cuci tanga.

I'. UPAYA TINDAK LANJ UT

Maka Tim PP1 merencanakan peningkatan kepatuhan kebersihan


tangan (hand hygiene} dengan cara:

I. Memeriksa ketersediaan air di tiay wastafel


2. Membuat stifler cuci tangan dengan menggunak an sabun dan
alkohol.

Dipindai dengan
3. McIakukan monJtoring aorana dan pr»•rnna untuk cur.1 ren n.
4. Mencmpcl /›oetcr hand hyglene.
4, Untuk pclaksaaan hand hygicnc agor makslmsl maka Fuxk«pznsa
pcriu menycdiakanfanilltaa cuci tangnn yang m«madaI

O. PSNUTUP

a. Pemahaman petugas IPCN tentang Pf I sudah memailai, Can


informasi tentang PPI juga audah dieampaiknn ke petugas ruangfin,
namun untuk merubah perilaku petugas kesehatan juga harus
didukung oleh iietersediaan faeilitaa cuci tangen untuk kepentingan
paaien dan Puakeamas tentunya.
b. Hasil akhir yang diharapknn dari meningkatnya kepatuhan petugas
dalam keberaihan tangan ini adalah tidak tetjadinya lfAIs pada
paaien Puakeamas. Karena kebernihan tangan merupakan nalah satu
indicator pocient en/efy yang harus dijalankan oleh petugas di
Puekesmas, maka meningkatnya kepatuhan r• •s•• alam cuci
tangan juga berartı meningkatnya kualita• p•layanan Punkenmao.

2F› Juni 2023


Mengetahui Sehretaris Tim PPI
Koordinator PPI

ifrg. Aprilia ïtesky Perdani Mir’atul Ginä yah, Amd. Xep

Dipindai dengan

Anda mungkin juga menyukai