Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PPI

(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)


PERIODE JUNI S.D. SEPTEMBER
TAHUN 2023

K H
2

KLINIK KENCANA HUSADA


KOTA PALEMBANG
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection


(HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health
Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi
agenda yang dibahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak
secara langsung sebagai beban ekonomi negara.
Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas pelayanan
kesehatan secara konsisten melaksanakan program PPI. Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi merupakan upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap
kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima
pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan. Dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan sangat penting bila terlebih dahulu
petugas dan pengambil kebijakan memahami konsep dasar penyakit infeksi

1.2. Tujuan

A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Klinik Kencana Husada, sehingga
melindungi sumber daya manusia kesehatan, pasien dan masyarakat dari penyakit
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan staff Klinik tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Melindungi sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat dari Penyakit
infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection
(HAIs)
3. Menurunkan angka kejadian Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau
Healthcare Associated Infection (HAIs)
4. Mencegah terjadinya resistensi terhadap antibiotic

5. Terlaporkannya kejadian infeksi yang terjadi di Klinik Kencana Husada


BAB 2
HASIL KEGIIATAN

2.1. Kegiatan Hand Hygiene


Monitoring Hand Hygiene dilakukan untuk mengukur kepatuhan para petugas dalam
salah satu upaya mencegah terjadinya kejadian infeksi di Klinik Kencana Husada.
Pelaksanaan monitoring ini dilakukan setiap hari oleh Tim PPI Klinik di setiap ruang
terhadap petugas pemberi layanan.
Hasil yang didapat selama periode Juni s.d. September tahun 2023 adalah sebagai berikut.

Capaian Kepatuhan Hand Hygiene


102%

100% 100%

98%
97%
96%
95%
94% 94%

92%

90%
Juni Juli Agustus September

Hasil pemantauan kepatuhan cuci tangan petugas Klinik Kencana Husada belum
100%t tiap bulannya, namun sudah mencapai target INM yaitu >85% selama
Periode Juni s.d. Agustus 2023, namun di buan September sudah mencapai 100%.

Tim PPI Klinik Kencana Husada merencanakan program untuk mempertahankan capaian
kepatuhan kebersihan tangan dengan cara :
1. Melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai kebersihan tangan.
2. Melakukan monitoring sarana dan prasarana cuci tangan.
3. Melengkapi kelengkapan sarana dan prasarana untuk cuci tangan.
2.2. Kepatuhan APD

Kepatuhan pemakaian APD petugas Klinik Kencana Husada, belum 100%.

Capaian Kepatuhan APD


101%
100%
99%
98%
97%
96%
95%
94%
93%
Capaian

Juni Juli Agustus Sptember

Dari hasil monitoring yang dilakukan oleh tim PPI, masih ada petugas yang tidak
menggunakan APD sesuai dengan SOP.

2.3. Kepatuhan Dekontaminasi Peralatan dan Penanganan Pasien

Hasil Pemantauan Tim PPI di ruangan adalah sebagai berikut.

JENIS KEGIATAN SASARAN HASIL PEMANTAUAN

Memastikan alat sterilisasi Alat sterilisasi berfungsi Alat berfungsi dengan baik
berfungsi dengan baik dengan baik: Timer, dilihat dari timer, indikator
indikator suhu, tutup suhu, dan tutup yang dapat
berfungsi dengan baik berfungsi dengan baik

Proses Pre Cleaning Tersedia larutan Enzimatik. Larutan Enzimatik tersedia


Cara pencampuran dan berupa cairan Natrium
durasi perendaman alat Hipoclorit 5,25%
dengan cairan enzimatik
Cara pencampuran dan
sesuai dengan SOP
durasi perendaman alat
dengan cairan enzimatik
sudah tepat dan sesuai SOP

Ada kejadian setelah


tindakan di ruang
pemeriksaan umum dan
tindakan alat kritikal tidak
dilakukan pre cleaning
sesuai SOP

Proses Pencucian akat Pencucian alat dilakukan Pencucian alat sudah benar,
dengan benar dan sesuai instrumen yang ber gigi
SOP dilakukan penyikatan

Dari hasil pemantauan/ monitoring selama periode Juni s.d. September, diketahui
bahwa di Ruang Pemeriksaan Umum dan Tindakan pada bulan Agustus, dari 3 tindakan ada
1 kali dimana alat tersebut tidak dilakukan dekontaminasi sesuai dengan SOP. Dari hasil
wawancara diketahui bahwa petugas tidak melakukan preclining berupa perendaman alat
kritikal ke dalam larutan enzimatik karena menganggap alat yang digunakan tersebut tidak
kontak dengan darah secara kasat mata.

TINDAKAN DEKONTAMINASI
DI RUANG PEMERIKSAN GIGI
30

25

20

15

10

0
Jumlah Hari Tindakan Jumlah Dekotaminasi

Juni Juli Agustus September


s
Untuk pelaksanaan tindakan dekontaminasi yang dilakukan di ruang pemeriksan
gigi untuk periode Juni s.d. September sudah 100%.
2.4. Pengendalian Lingkungan Klinik

Dalam pelaksanaan pengendalian lingkungan klinik tim PPI melakukan kontrol


setiap hari dengan menggunakan cek list kebersihan lingkungan. Berikut hasil pelaksanaan
pengendalian lingkungan di Klinik Kencana Husada periode Juni s.d. September.

PENGENDALIAN LINGKUNGAN

September

Agustus

Juli

Juni

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Ruang Pemeriksaan Gigi Ruang Pemeriksaan Umum dan Tindakan

2.5. Penyuntikan yang Aman

Selama periode Juni s.d. September ada kejadian petugas tertusuk jarum sebanyak 1
kali di ruang pemeriksaan gigi. Melalui wawancara yang dilakukan diketeahui petuas
melakukan penyuntikan tidak sesuai dengan prosedur berupa recapping jarum suntik. Alasan
petugas melakukan tersebut dikarenakan lagi terburu-buru seningga lupa melakukan
penyuntikan sesuai dengan SOP. Kemudian petugas langsung melakukan tindakan sesuai
dengan SOP tertusuk benda tajam, yaitu segera cuci dengan air mengalir selama 5 menit dan
kemudian mencuci tangan sesuai dengan SOP kebersihan tangan menggunakan sabun. Lalu
petugas melapor ke tim PPI dengan mengisi formulir paska pajanan terlebih dahulu. Lalu
petugas PPI melakukan surveilans HAIs.

2.6. Pengawasan Pemakaian Antimikroba yang Bijak

Pengawasan pemakaian antimikroba yang bijak dilakukan dengan bekerja sama


dengan unit farmasi untuk mengidentifikasi setiap resep yang menggunakan antibiotic
apakah sudah rasional. Hasil yang didapaykan dari laporan unit farmasi yaitu selama
periode Juni s.d. September tidak ditemukan penggunaan antibiotic yang irrasional.

2.7. Pemantauan IDO


Infeksi Daerah Operasi (IDO) yaitu infeksi yang terjadi akibat tindakan operasi
bersih dan bersih terkontaminasi. Pasien disebut mengalami IDO bila secara klinis
menunjukkan tanda-tanda infeksi dan disertai/tidak dengan hasil kultur serta dinyatakan
infeksi oleh dokter yang merawat (CDC, 2014).
Pasien yang dilakukan pemantauan adalah pasien yang dilakukan tindakan ekstraksi
gigi di Klinik Kencana Husada.
Jumlah tindakan ekstraksi yang dilakukan dan kejadian infeksi (abses gigi) pada
periode juni sampai dengan September 2023 ditunjukkan pada grafik dibawah ini.

SURVEILANS IDO RUANG PEMERIKSAAN GIGI


80
70
60
50
40
30
20
10
0
Juni Juli Agustus September total

Tindakan Ekstraksi Gigi Kejadian Infeksi (Abses Gigi)

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa tidak ada kejadian infeksi akibat tindakan
ekstraksi gigi di Klinik Kencana Husada selama periode Juni s.d. September2023.
Untuk menghitung insiden rate sebagai berikut.
Insiden Rate IDO = Jumlah Kasus Infeksi X 100%
Jumlah Kasus Ekstraksi
= 0/72 X 100% = 0
Dengan demikian Insiden Rate IDO yaitu 0
BAB 3
ANALISA DAN RENCANA TINDAK LANJUT

3.1. Kebersihan Tangan

Berdasarkan hasil laporan di atas terhadap kepatuhan kebersihan tangan (hand


hygiene) seluruh petugas di Klimik Kencana Husada telah belum mencapai 100%,
sehungga Tim PPI Klinik Kencana Husada tetap merencanakan kegiatan untuk
mempertahankan kepatuhan kebersihan tangan (hand hygiene) tersebut dengan cara:
1. Melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai kebersihan tangan secara rutin terjadwal.
2. Melakukan monitoring sarana dan prasarana cuci tangan.
3. Melengkapi kelengkapan sarana dan prasarana untuk cuci tangan.

3.2. Penggunaan APD

Kepatuhan penggunaan APD bagi petugas Klinik Kencana Husada pada bulan Juli
belum 100%. Untuk meningatkan kepatuhan APD, maka Tim PPI merencanakan sebagai
berikut.
1. Melanjutkan pemantauan langsung ke area pelayanan.
2. Memberikan sosialisasi dan .edukasi langsung terkait prosedur pemakaian APD.

3.3. Dekontaminasi Peralatan dan Penanganan Pasien

Dari hasil monitoring/ pemantauan diketahui terjadi ketidakpatuhan dalam


pelaksanaan dekontaminasi alat kritikal di ruang pemeriksaaan umum dan tindakan
sebanyak 1 kali di bulan Agustus.
1. Melakukan pemantauan terkait prosedur dekontaminasi dan sterilisasi peralatan
mulai dari ruang pemeriksaan sampai daibawa ke tempat Sterilisator.
2. Melakukan bimbingan dan supervisi staf terkait pemrosesan alat di ruang
pemeriksaan.

3.4. Pengendalian Lingkungan Klinik

Monitoring kebersihan lingkungan terus dilakukan dengan menggunakan cek list.


3.5. Penyuntikan yang Aman

Melakukan pemantauan terus-menerus mulai dari kesesuai prosedur penyuntikan,


termasuk kelengkapan sarana dan prasarananya.
Sosialisasi secara rutin SOP penyuntikan yang aman minimal 1 kali per tahun atau
jika ada kejadian tertusuk jarum atau temuan kegiatan yang tidak sesuai dengan SOP.

3.6. Pemantauan Pemakaian Antimikroba yang Bijak

Selama periode Juni s.d. September tidak ditemukan pemakaian antimoikroba yang
irrasional. Untuk mempertahankannya maka Tim PPI akan terus berkoordinasi dengan
petugas farmasi untuk terus melakukan pemantauan peresepan yang menggunakan
antimikroba.

3.7. Pencegahan IDO

Melanjutkan pemantauan terhadak kejadian Infeksi daeraah operasi, yaitu berupa


kejadian abses pasca ekstraksi gigi.
BAB 4
PENUTUP

Demikian laporan Kegiatan PPI periode Juni s.d. September tahun 2023. Pencapaian pelaksanaan
PPI di Klinik Kencana Husada dapat digunakan sebagai bahan kajian bersama dan
mendapatkan masukan- masukan yang bersifat konstruktif untuk mengatasi berbagai masalah
yang ditemukan sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan program
PPI selanjutnya.

Mengingat program PPI di Klink melibatkan semua ruang, maka keberhasilan pelaksanaan
program adalah menjadi tanggung jawab dari semua pihak, baik jajaran Manajemen Klinik
dan seluruh staf klinik dan juga masyarakat/pengunjung/pasien Klinik. Oleh karena itu peran
serta semua pihak sangat diharapkan sehingga hasil dan cakupan kegiatan PPI di Klinik
Kencana Husada dapat ditingkatkan.

Palembang, September 2023


Ketua Tim PPI

dr.Yunita, Sp.KKLP

Anda mungkin juga menyukai