DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS TAMAONA
Jl. Andi BasoMakkumpalle No.10 Tombolo, KodePos: 92171, Email :puskesmas.tmo22@gmail.com
A. LATAR BELAKANG
1. Maksud :
Meningkatkan pemahaman tentangkebersihan tangan (hand hygiene)
2. Tujuan :
a. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan
handrub maupun handwash.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan (hand
hygiene).
c. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan (hand
hygiene) dengan 6 langkah dalam 5 momen.
d. Mendapatkan data tentang gambaran kepatuhan cuci tangan dan
ketersediaan fasilitas cuci tangan.
C. PENGERTIAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh pegawai
Puskesmas terutama orang yang terlibat dalam perawat pasien. Untuk menggapai hal ini.
Tim PPI melakukan penilaian terhadap kepatuhan cuci tangan kepada
petugas yang bersentuhan langsung dengan pasien yang dinilai setiap bulan. Penilaian ini
berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam five moments for hand hygiene
(lima momen cuci tangan) yang ditetapkan oleh WHO.
Lima momen tersebut adalah:
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan prosedur bersih/steril
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien
Jumlah petugas yang dinilai (audit) berasal dari Profesi Pemberi Asuhan (PPA) dan orang
yang bersentuhan langsung dengan pasien untuk dilakukan audit hand hygiene. Data
dikumpulkan dengan cara menggunakan lembar observasi. Lembar bservasi berisi checklist
untuk melihat praktik hand hygiene yang dilakukan oleh petugas (PPA), yang terdiri dari
penilaian lima momen cuci tangan dengan membandingkan jumlah nilai Opportunity dan
jumlah Action setiap petugas dalam melakukan tindakan cuci tangan. Penilaian Fasilitas cuci
tangan juga menggunakan lembar Observasi dilakukan berupa format yang berisi item-item
yang perlu diamati menggunakan checklist.
D. HASIL KEGIATAN
Kepatuhan Hand Hygiene di Puskesmas Tamaona. Audit hand hygiene merupakan cara
yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur kepatuhan para petugas kesehatan
dalam melakukan hand hygiene yang merupakan perilaku mendasar dalam upaya
mencegah timbulnya infeksi nosocomial. Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang
dilaksanakan rutin tiap 3 bulan di Puskesmas berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene
pada setiap unit pelayanan kesehatan Puskesmas bulan Januari-Juni 2023
Bulan
INDIKATOR TARG Januari Februari Maret April Mei Juni
MUTU ET HAS HAS HASI HASI HASI HASI
N/D N/D N/D N/D N/D N/D
IL IL L L L L
Kepatuhan
253/3 188/2 327/3 86,5 229/2 290/33 87,8 292/3 77,1
Kebersihan 85% 80,6 76,8 89,8
16 39 78 1 55 0 8 77 9
Tangan (KKT)
Pada tabel, menunjukkan bahwa angka kepatuhan hand hygiene bulan Januari-Juni di Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Tamaona yang paling rendah ada pada bulan Februari dengan
angka kepatuhan 76,9 menurun 3,08 dari bulan sebelumnya. Meskipun begitu, kepatuhan
cuci tangan tenaga kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Tamaona sudah
memenuhi target mutu yang menyentuh persentase 89% pada bulan April
Maka Tim PPI merencanakan peningkatan kepatuhan kebersihan tangan (hand hygiene)
dengan cara:
1. Memeriksa ketersediaan air di tiap wastafel
2. Membuat stiker cuci tangan dengan menggunakan sabun dan alcohol.
3. Melakukan monitoring sarana dan prasarana untuk cuci tangan.
4. Menempel poster hand hygiene
5. Untuk pelaksanaan hand hygiene agar maksimal maka Puskesmas perlu
menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai.
G. PENUTUP
a. Pemahaman petugas IPCN tentang PPI sudah memadai, dan informasi tentang PPI
juga sudah disampaikan ke petugas ruangan, namun untuk merubah perilaku petugas
kesehatan juga harus didukung oleh ketersediaan fasilitas cuci tangan untuk
kepentingan pasien dan Puskesmas tentunya.
b. Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan petugas dalam kebersihan
tangan ini adalah tidak terjadinya HAIs pada pasien Puskesmas. Karena kebersihan
tangan merupakan salah satu indikator pacient safety yang harus dijalankan oleh
petugas dalam cuci tangan juga berarti meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas.