TRIWULAN I
JANUARI - MARET 2023
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH
TAHUN 2023
LAPORAN DAN EVALUASI
TRIWULAN I
JANUARI – MARET 2023
A. PENDAHULUAN
Terjangkitnya infeksi Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan / HAIs (Healthcare
assosiated Infections), artinya Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah
sakit atau di fasilitas kesehatan lain, dimana pasien tidak ada infeksi atau tidak dalam
masa inkubasi, termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang juga
infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan kesehatan.
Sumber penularan kuman HAIs dari pasien, pengunjung dan petugas kesehatan
melalui tindakan pembedahan, lingkungan dan peralatan yang digunakan oleh petugas
untuk merawat pasien. Angka infeksi yang disebabkan oleh HAIs di Amerika Serikat
angka kejadian HAIs lebih kurang 5% dari jumlah 40 juta pasien yang dirawat tiap
tahunnya dan angka kematian mencapai 1%. HAIs merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi dipelayanan kesehatan. HAIs menurut CDC 1:7 juta/tahun, kematian
99.000/tahun.
Infeksi nosokomial dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas sehingga dapat
mempengaruhi lamanya hari rawat pasien dan itu memerlukan tambahan biaya yang
membebankan Rumah Sakit. Dampak yang terjadi bisa mengakibatnya buruknya
pelayanan terhadap pencegahan infeksi.
Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah
Sakit dengan mendata kejadian infeksi dan mencegah infeksi sedini mungkin agar
pelayanan yang diberikan menjadi pelayanan yang bermutu.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
a. Memberikan pelayanan yang bermutu dan menjaga keselamatan pasien
b. Mencegah petugas, pasien dan pengujung terkena dampak infeksi pada saat di
rumah sakit
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mencegah dan menurunkan resiko terjadinya infeksi baik pasien, penunggu,
petugas di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh.
b. Meningkatkan pengetahuan kepada seluruh petugas, pasien, pengunjung rumah
Sakit atas pentingnya program pencegahan dan pengendalian infeksi yang
diberikan oleh tim PPI, sesuai dengan kondisi dan tingkat pemahaman yang
dimiliki.
c.
Ranap lt. 3 51 0 0 57 0 0 94 0 0
Analisa :
Dari grafik dan table diatas pada triwulan I bulan Januari-Maret 2023 tidak
terdapat kejadian HAIs pada triwulan I tahun 2023. Standar angka ISK yaitu 4,7
‰ ( PMK 27 NO 27 Tahun 2017)
Rekomendasi :
a. Pertahankan tehnik septik dan aseptik pada saat melakukan tindakan
pemasangan kateter,
b. Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur.
c. Lakukan bundles ISK
ANGKA IDO
Analisa :
Dari grafik dan table diatas pada triwulan I bulan Januari - Maret 2023 tdk terdapat
kejadian IDO 0 %. Angka standar angka IDO 2% mengikuti PMK NO 27. Tahun 2017
PLAN :
6
ANGKA PHLEBITIS
JML
JML JML
Pemas
Phleb ‰ Pemasang Phlebiti ‰ Pemasan Phlebiti ‰
angan
itis an Infus s gan Infus s
Infus
Ranap lt 1 88 0 0 87 0 0 130 0 0
Ranap lt 2 45 0 0 50 0 0 68 0 0
Total 133 0 0 137 0 0 198 0 0
Analisa:
Dari grafik dan table diatas pada triwulan I bulan Januari-Maret 2023 terdapat
kejadian phlebitis sebesar 0.006‰ di bulan Maret. Standar angka infeksi untuk
phlebitis 15% (PMK NO 27 Tahun 2017)
Rekomendasi :
a. Lakukan monitoring pada pasien pemberian cairan osmolaritas pekat
b. Lakukan dressing infuse setiap hari
7
2. Kepatuhan KebersihanTangan
Januari Februari Maret Standar
Perawat/bidan 76 80 86 85
Dokter 76 80 85 85
Petugas Lain 74 79 84 85
90
85
80
75
70
65
Januari Febuari Maret Standar
Seluruh Petugas RS
NO MOMENT
JAN FEB MRT
1 MOMENT 1 82 78 84
2 MOMENT 2 81 79 83
3 MOMENT 3 93 98 98
4 MOMENT 4 78 86 84
8
5 MOMENT 5 84 88 92
Analisa :
9
Tetap melakukan Jum’at hand hygiene untuk mengingatkan 6
langkah cuci tanganserta membiasakan seluruh karyawan Rumah
Sakit melakukan
kebersihan tangan.
.
3. Kepatuhan Penggunaan APD
Analisa :
a. Pemantau pemenuhan APD di beberapa unit beberapa belum tersedia APD yang
dibutuhkan.
b. Pada saat pemantuan APD di unit laboratorium tidak menggunakan sarung
tangan pada saat mengambil sample.
10
c. Perawat di ruang perawatan pada saat audit dilapangan ditemukan beberapa
petugas tidak menggunakan sarung tangan pada saat melakukan tindakan
pemasangan infus.
d. Petugas cleaning service ditemukan tidak menggunakan APD sarung tangan
saat membuang sampah dari IGD.
Rekomendasi :
a. Sosialisasi ulang ke unit cara penggunaan APD yang tepat dan benar di ruang
RANAP, IGD, VK dan OK
b. Bekerja sama dengan IPCLN untuk membantu pemantuan penggunaan APD di
unit masing – masing.
c. Sosialisasi penggunaan APD pada cleaning service.
d. Menyediakan APD yang sesuai di tiap-tiap unit.
4. Manajemen Limbah
Analisa :
11
a. Pemantauan pembuangan limbah secara keseluruhan sudah cukup baik, hanya
saja beberapa kali ditemukan tidak sesuai prosedur. Ditemukan limbah non
infeksius masuk kedalam limbah infeksius.
b. Tempat sampah beberapa kali melebihi 2/3 tempat sampah, hal ini dikarenakan
kurang koordinasi dari staf unit kepetugas kebersihan dan petugas kebersihan
kurang control terhadap tempat sampah.
c. Tempat sampah tidak sesuai standar.
Rekomendasi :
a. Pemantauan kepatuhan pembuangan limbah terus dilakukan monitoring oleh
IPCN dan dibantu oleh IPCLN.
b. Koordinasi dengan cleaning service untuk membuang sampah sampah sebelum
penuh.
c. Mengajukan pengadaan tempat sampai sesuai standar.
d. Memantau ketersediaan plastic sampah infeksius dan non infeksius.
12
rumah.
Rekomendasi :
Analisa :
Rekomendasi :
Sosialisasi penggunaan APD yang benar dan tepat pada unit laundry
13
linen.
14
d. Pengelolaan limbah
e. Alur Luka Tusuk
2. Sosialisasi ke setiap unit Seluruh karyawan Juli 2023
RSIA PKU
Kebersihan Tangan Muhammadiyah
Cipondoh
Penggunaan APD
Pengelolaan limbah
Alur Luka Tusuk
Analisa :
a. Sosialisasi ulang hand hygiene, APD, Pengelolaan limbah dan Alur Luka Tusuk
Perawat/bidan, penunjang. dan keliling unit ruangan untuk mereview ulang hand
hygiene.
b. Sosialisasi PPI kepada Karyawan Baru ke setiap unit
c. Diklat PPI dasar perlu dilakukan ulang setiap tahun untuk mengingatkan karyawan
dan dilakukan dibedakan untuk medis dan non medis
Rekomendasi:
a. Pelaksanaan diklat PPI diberikan untuk semua karyawan baik medis maupun non
medis.
b. Perlu dilakukan sosialisasi PPI secara langsung pada karyawan dilapangan.
c. Penerapan dilapangan bagi semua karyawan medis maupun non medis perlu
dipantau tim dengan melibatkan koordinator.
Tindak Lanjut :
a. Sosialisasi langsung tentang PPI pada karyawan dilapangan dilakukan pada saat
rapat ruangan.
b. Berkoordinasi dengan diklat RS untuk jadwal berkala pelatihan PPI dasar.
c. Berkoordinasi dengan diklat RS untuk jadwal sosialisasi PPI untuk karyawan
baru.
15
10. Pengelolaan kebersihan lingkungan
Analisa :
a. Ditemukan hiasan-hiasan dinding yang berdebu di unit perawatan.
b. Ditemukan tanaman-tanaman yang berdebu di koridor.
c. Ditemukan alat medis tidak tersusun dengan rapih di ruang perawatan
d. Ditemukan keset kamar mandi ruang perawatan terlihat kotor
e. Ditemukan dispo bekas pakai ada atas troly vk
f. Ditemukan humidifier ruang unit gawat darurat masih terisi air
Rekomendasi :
a. Koordinasi dengan Unit Cleaning Service untuk menyimpan hiasan yang tidak
sesuai.
b. Koordinasi dengan kepala Unit Cleaning Service untuk memindahkan tanaman
ditempat yang sesuai.
11. Monitoring Kamar Jenazah
Analisa :
kamar jenazah masih perlu perbaikan
Rekomendasi:
koordinasi untuk pembuatan kamar jenazah
12. Monitoring Kadaluarsa Peralatan
Analisa :
a. Untuk pemantauan alat kesehatan di setiap unit tidak ditemukan alat yang
kadaluarsa.
b. Tidak ada jangka waktu untuk memonitoring batas kadaluarsa.
Rekomendasi :
a. Jika ada peralatan yang kadaluarsa akan dilakukan pemusnahan sesuai dengan
prosedur pemusnahan alat kesehatan kesling.
b. Koordinasi dengan bagian farmasi untuk menentukaan jangka waktu alat
kadaluarsa.
13. MonitoringGizi
Analisa :
a. Ditemukan wastafel gizi kotor dan banyak kotoran cikcak
b. Ditemukan Keset gizi kotor
c. Ditemukan exhaust fan di gizi berdebu.
d. Ditemukan bawah meja penyajian gizi berdebu.
16
e. Ditemukan sela-sela dinding gizi berdebu
f. Ditemukan alat suhu dan kelembapan mati
g. Ditemukan ac ruang gizi kurang dingin
h. Ditemukan exhaust pan di ruang gizi berdebu
i. Ditemukan ada es teh beku di lemari es sampel makanan
Rekomendasi :
c. Berkordinasi dengan unit gizi untuk mengganti apron yang sudah mulai
robek
d. Berkordinasi dengan unit untuk mengganti suhu dan kelembaban yang mati
f. Berkordinasi dengan tim unit gizi untuk tidak menyimpan es teh di dalam
tempat lemari es sample makanan
HENNI SURYANINGSIH,
AMK
17
18