Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MONITORING

DAN EVALUASI KEPATUHAN


APD (ALAT PELINDUNG DIRI)
KOMITE PPI RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PERIODE
JANUARI – MARET 2021

KOMITE PPI RS SURYA ASIH


PRINGSEWU
TAHUN 2022
1. Pendahuluan
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan.
Pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan suatu upaya penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan medis rumah sakit. Infeksi di Rumah Sakit (IRS)
adalah infeksi yang belum ada ketika pasien masuk rumah sakit dan kemudian
muncul ketika dalam masa perawatan inap di rumah sakit.
Infeksi di rumah sakit merupakan contributor meningkatnya morbiditas dan
kematian. Pengetahuan mengenai hal pencegahan infeksi rumah sakit ini sangat
penting bagi seluruh petugas kesehatan di rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya,
karena keduanya merupakan sarana umum yang rawan untuk terjadi infeksi.
Kemampuan mencegah transmisi infeksi di rumah sakit dan upaya pencegahan
infeksi adalah tingkatan pertama dalam pemberian pelayanan kesehatan dan juga
pelayanan keperawatan yang bermutu. Hal ini hanya dapatdicapai dengan keterlibatan
secara aktif semua personil rumah sakit, mulai dari petugas kebersihan sampai
dengand okter dan mulai dari karyawan sampai dengan jajaran pimpinan.
Kegiatannya dilakukan secara baik dan benar di semua sarana rumah sakit. Salah satu
strategi penting untuk meminimalka nrisiko terjadinya infeksi di rumah saki tadalah
menerapkan program kerja yang terkait dengan pencegahan dan pengendalianin feksi
(PPI), serta identifikasi penyakit – penyakit yang terkait dengan PPI secara baik dan
benar.

A. Latar belakang
Pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan suatu upaya penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan medis rumah sakit. Rendahnya angka infeksi
rumah sakit merupahan salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit tersebut.
Untuk mencapai rendahnya angka infeksi rumah sakit tersebut diperlukan
monitoring dan evaluasi dari setiap kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan rumah sakit terutama kegiatan yang behubungan dengan program
pengendalian dan pencegahan infeksi. Oleh karena itu telah dilakukan
monitoring terhadap pelayanan rumah sakit yang berhubungan dengan program
pengendalian dan pencegahan infeksi yang nantinya akan dievaluasi demi
perbaikan mutu pelayanan rumah sakit.

B. Tujuan umum dan tujuan khusus


a. Tujuan umum
Meningkatkan keselamatan pasien, petugas dan keluarga/pengunjung
melalui setiap aktivitas yang berpotensi atau berisiko penyebaran infeksi
diantara pasien oleh petugas kesehatan, fasilitas dan lingkungan rumah sakit
di semua area rumah sakit meliputi area pasien, staf dan pengunjung untuk
mencapai kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi serta membantu proses
pengobatan dan penyembuhan penderita sehingga rumah sakit dapat
meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan.
b. Tujuan khusus
1. Menghindari terjadinya infeksi yang didapat selama pasien dirawat di
rumah sakit.
2. Menurunkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian)
pasien.
3. Tercipta budaya dan perilaku yang benar bagi seluruh karyawan
rumah saki tmengenai pencegahan infeksi rumah sakit.
4. Meningkatkan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat terhadap
rumah sakit.

C. Sasaran
a. Medis
b. Para medis

D. Langkah – langkah kegiatan


a. Monitoring kepatuhan APD dilakukan oleh IPCN dan IPCLN dalam kurun
waktu tertentu
b. Hasil monitoring kemudian diberikan kepada IPCN
c. IPCN kemudian mentabulasi dan menganalisa hasil monitoring tersebut
kemudian dilaporkan pada IPCO dan Tim PPI yang lain pada rapat rutin
bulanan untuk kemudian dilakukan pembahasan, pemberian rekomendasi
dan tindak lanjut.

E. Kriteria mutu dari aspek masukan (input)


a. Komite PPI RS telah memiliki standar-standar untuk pengendalian sebagai
acuan kepatuhan penggunaan APD
b. Sumber daya manusia telah mendukung kelancaran kegiatan unit kerja
Komite PPI RS
c. Sarana dan prasarana dapat menunjang unit kerja Komite PPI RS
d. Adanya dana tersedia cukup untuk mendukung kegiatan operasional Komite
PPI RS

F. Kegiatan aspek proses (hasil)


Tabel 1.MONITORING EVALUASI KEPATUHAN PENGUNAAN APD
PERIODE JANUARI-MARET 2022 PADA PETUGAS MEDIS DAN PARA
MEDIS.

PROFESI JANUARI FBRUARAI MARET


DOKTER 80 82 85
PERAWAT 87 90 92
BIDAN 85 87 90
LAB 87 90 94
RADIOGRAFER 80 82 84
GIZI 75 78 80

GAMBAR TABEL I. EVALUASI KEPATUHAN APD BULAN JANUARI –


MARET 2021
JANUARI FBRUARAI MARET

80 85 85 80 75 78

80 78 80 80 75 75

75 75 80 75 70 70

DOKTER PERAWAT BIDAN LAB RADIOGRAFER GIZI


G. Aspek mutu dari aspek luaran (output)
Hasil kegiatan Komite PPI RS dapat mewujudkan hasil yang telah ditetapkan
yaitu kepatuhan penggunaaan APD yang sesuai indikasi penggunaan berjalan
baik presentase 100%.

H. Keterangan
Dalam periode 1 tahun 2021 yaitu bulan Januari – Maret 2021 angka presentase
ketepatan penggunaan alat pelindung diri yang sesuai masih belum mencapai
standar mutu PPI rumah sakit yaitu 100%.

I. Masalah
Identifikasi penyebab:
 Kurangnya pengetahuan petugas akan indikasi pemakaian yang sesuai
dengan kebijakan APD di Rs. Surya Asih Pringsewu.
 Masih di dapatkan petugas yang Memakai APD belum sesuai dengan
tindakan yang akan di lakukan.

J. Rencana tindak lanjut

Plan : Meningkatkan kualitas penggunaan APD yang sesuai


Do : Koordinasi dengan Komite PPI dan petugas IPCLN
Check : Evaluasi dilakukan pada satu bulan berikutnya sesuai jadwal
Action : Rapat koordinasi antara Komite PPI, majanemen rumah sakit.

K. Evaluasi
Evaluasi akan dilaksanakan dengan membandingkan hasil surveilans periode
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai