A. Latar Belakang
Pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit. Agar tujuan tersebut
terlaksana, maka setiap Rumah Sakit harus memiliki Panitia Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.
Beberapa program Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di RS. Amalia
Medika tahun 2020 antara lain melaksanakan surveilans, monitoring kepatuhan dan manajemen
lingkungan, serta rapat koordinasi Panitia PPI.
Untuk mengukur terlaksana dan tidaknya program, maka panitia PPI membuat
laporan 3 bulan pertama yaitu Periode Januari sampai dengan Maret tahun 2020.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengukur keberhasilan program Panitia PPI
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui angka kejadian infeksi di RS. Amalia Medika Pangkalan Kerinci
b) Menilai tingkat kepatuhan dan manajemen lingkungan
c) Mengetahui terlaksana atau tidaknya program
d) Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Memonitor dan mengendalikan angka kejadian/insiden infeksi Rumah Sakit (Infeksi
HAIs), kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
a) Surveilans HAIs
Kegiatan surveilans dilakukan pendataan setiap hari oleh IPCLN ruangan yang
kemudian setiap awal bulan berikutnya hasil pendataan dikumpulkan ke IPCN,
setelah data terkumpul IPCN mengolah dalam bentuk laporan.
b) Monitoring Kepatuhan dan manajemen lingkungan
Monitoring kepatuhan dan manajemen lingkungan dilaksanakan disetiap Unit.
Monitoring dilakukan dalam bentuk form yang sudah ditentukan oleh IPCN/IPCLN
yang kemudian langsung mengobservasi kelapangan berdasarkan temuan setiap
minggunya. Setelah data terkumpul pada awal bulan berikutnya dan diteruskan oleh
IPCN untuk diolah dalam bentuk laporan.
c) Monitoring pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
Bersama panitia PPI, kami mengumpulkan laporan beberapa petugas yang terpajan
atau tertusuk jarum yang kemudian dilanjutkan sebagai proses tindak lanjut
2. Meningkatkan tata hubungan yang baik dalam pencapaian Program PPI
Melakukan rapat koordinasi Tim PPI, IPCN, IPCLN tiap bulan
3. Mengembangkan fasilitas pendukung pelaksanaan/penerapan PPI di Unit
Panitia PPI memberikan rekomendasi untuk pengadaan sarana dan prasarana yang
berkaitan dengan standar PPI untuk mencegah meningkatnya kejadian infeksi.
BAB II
HASIL KEGIATAN, ANALISA DATA DAN TINDAK LANJUT
A. Hasil Kegiatan Surveilans HAIs Pada Periode Januari s/d Maret Tahun 2020.
Didapatkan Hasil Sebagai Berikut :
1. Phlebitis
Insiden Rate Phlebitis periode Januari-maret di Rumah Sakit Amalia Medika
tahun 2020
6
5
4
permil/‰
3
2
1
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Insiden Rate Plebitis di RS. Amalia Medika Pangkalan Kerinci Periode Januari-Maret
tahun 2020. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah insiden rate Infeksi Phlebitis
sudah sesuai target yang ditetapkan yaitu bulan februari (2.62 ‰), bulan januari (2.18
‰) dan bulan maret (1.02 ‰).
Rencana Tindak Lanjut :
a) Monitoring surveilans infeksi tetap dilanjutkan
b) Mempertahankan angka kejadian phlebitis sesuai dengan target yang dicapai
c) Meningkatkan kepatuhan petugas dalam melakukan kebersihan tangan
d) Bekerjasama dengan Kabid Keperawatan dan bagian pengadaan untuk fasilitas
yang dibutuhkan PPI.
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Insiden Rate ISK di RS. Amalia Medika Pangkalan Kerinci Periode Januari-Maret
tahun 2020. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak ada kejadian ISK.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Mempertahankan Angka Kejadian ISK agar tidak melebihi target 4,7%
b) Melakukan perawatan urine kateter pada semua pasien yang terpasang urine kateter
menetap dengan selalu mempertahankan kontak aseptic
c) Melakuan sosialisasi kepada perawat untuk melakukan tindakan kebersihan tangan
terutama sebelum melakukan tindakan aseptic
d) Menerapkan pelaksanaan Bundle ISK
3. Decubitus
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Insiden Rate Decubitus di RS. Amalia Medika Pangkalan Kerinci Periode Januari-
Maret tahun 2020. Dari data Tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak ada kejadian
Decubitus
Rencana Tindak Lanjut :
a) Melakukan motivasi kepada perawat untuk melakukan perawatan pasien tirah
baring sesuai SPO
b) Menyarankan kepada petugas untuk selalu melakukan perubahan posisi pasien tiap
2 jam sesuai indikasi dan merawat luka dekubitus agar tidak meluas
2
Persentase
1.5
0.5
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Insiden Rate IDO di RS. Amalia Medika Pangkalan Kerinci Periode Januari-Maret
tahun 2020. Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah insiden rate IDO sudah
mencapai target yang diinginkan yaitu pada bulan januari (0.02%).
Rencana Tindak Lanjut :
a) Pertahankan angka kejadian IDO berada di bawah standar 2%
b) Lanjutkan monitoring surveilans IDO di unit rawat jalan bedah dan rawat jalan
kebidanan.
c) Menyarankan kepada petugas medis untuk melakukan edukasi yang harus
dipenuhi saat pasien pulang
d) Koordinasi dengan Kabid Keperawatan dan bagian pengadaan mengenai fasilitas-
fasilitas diruangan operasi dan rawat inap.
B. Hasil Monitoring Kepatuhan Dan Manajemen Lingkungan Pada Periode Januari s/d
Maret Tahun 2020.
Didapatkan hasil Sebagai Berikut:
1. PPI di Unit UGD
96
94
92
90
88
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di UGD periode Januari-Maret tahun 2020. Dari tabel diatas dapat
dilihat hasil monitoring PPI yang terendah pada bulan februari (92,3 %), maret (95.7%)
dan bulan januari (96.5%).
Adapun kendala/temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, meliputi :
a) Ditemukan air tergenang di lantai bawah pos perawat UGD akibat tumpahan dari
spoelhook.
b) Fasilitas kebersihan tangan tidak lengkap, seperti : tissue selalu kosong
c) Masih terdapat binatang vector, seperti kecoak.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Koordinasi dengan koordinator ruangan dan bagian kebersihan (Cleaning Servis)
perihal meningkatkan kebersihan ruangan
b) Koordinasi dengan koordinator ruangan dan bagian pengadaan untuk fasilitas –
fasilitas diruangan UGD.
100
persentase/%
95
90
85
80
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit Rawat Inap Umum periode Januari-Maret tahun 2020. Dari
tabel diatas dapat dilihat hasil monitoring pada bulan januari (87%), bulan februari
(87%) dan bulan maret (89.2%).
Adapun kendala/temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, meliputi :
a) Kebersihan ruangan perawat dan ruangan perawatan pasien masih kurang, seperti :
bagian atap/langit-langit berjamur dan sulit untuk dibersihkan.
b) Masih ditemukan binatang vektor di sekitar ruangan perawatan.
c) Fasilitas kebersihan tangan diruang pasien/perawatan terlihat kosong.
d) Tabung oksigen tidak di ikat rantai sehingga berisiko jatuh.
e) Tidak ada spoelhook di ruangan rawat inap umum.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Meningkatkan dan menjaga kebersihan ruangan dan berkoordinasi dengan kepala
ruangan bersama dengan bagian kebersihan (Cleaning Servis)
b) Koordinasi dengan kepala ruangan dan bagian pengadaan kebutuhan fasilitas-
fasilitas di ruangan perawatan.
80
60
40
20
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit Rawat Inap Kebidanan periode Januari-Maret tahun 2020. Dari
tabel diatas dapat dilihat hasil monitoring PPI pada bulan januari (100%), bulan februari
(79%) dan bulan maret (77.5%).
Adapun kendala/temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, meliputi :
a) Kebersihan ruangan bidan dan ruangan perawatan pasien masih kurang, seperti :
- Bagian atap/langit-langit berjamur dan sulit untuk dibersihkan.
- Masih ditemukan binatang vector, seperti kecoak dan semut.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Berkoordinasi dengan koordinator ruangan dan bagian kebersihan (Cleaning
Servis).
b) Koordinasi dengan koordinator ruangan dan bagian pengadaan untuk kebutuhan
fasilitas kebersihan tangan.
95
90
85
80
75
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit OK/bedah periode Januari-Maret tahun 2020. Dari tabel diatas
dapat dilihat hasil monitoring PPI bulan januari (86%), bulan februari (88.5%) dan
bulan maret (88.6%).
Adapun kendala/temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, meliputi :
a) Fasilitas kebersihan tangan belum lengkap, seperti : wastafel belum tersedia, poster
dan tissue tidak ada
d) Alkes masih kurang di ruangan OK/bedah , seperti: manset tensi hanya satu
Rencana Tindak Lanjut :
a) Meningkatkan dan menjaga kebersihan ruangan dan berkoordinasi dengan
koordinator ruangan bersama dengan bagian kebersihan (Cleaning Servis)
b) Koordinasi dengan koordinator ruangan dan bagian pengadaan kebutuhan fasilitas-
fasilitas di Unit OK/Bedah.
96
94
92
90
88
86
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit Rawat Jalan periode Januari-Maret tahun 2020. Dari tabel diatas
dapat dilihat hasil monitoring PPI di unit rawat jalan sudah sangat baik yaitu bulan
januari (100%), bulan februari (90.7%) dan bulan maret (92.1%).
Adapun temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, yaitu:
a) Tempat sampah tidak dalam keadaan bersih (berdebu)
b) Kamar mandi banyak nyamuk.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Kebersihan ruangan tetap di pertahankan dan selalu berkoordinasi dengan cleaning
servis
b) Koordinasi dengan koordinator ruangan dan bagian pengadaan kebutuhan fasilitas-
fasilitas di Unit Rawat Jalan.
96
94
92
90
88
86
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit Laboratorium periode Januari-Maret tahun 2020. Dari tabel
diatas dapat dilihat hasil monitoring PPI bulan januari (92.5%), bulan februari (91.3%)
dan bulan maret (92.5%).
Adapun kendala/temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, yaitu:
a) Masih ditemukan plafon, dinding berjamur
b) Mencuci tangan masih di tempat spoelhook, karena tidak ada wastafel cuci tangan.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Meningkatkan dan menjaga kebersihan ruangan dan berkoordinasi dengan
koordinator ruangan bersama dengan bagian kebersihan (Cleaning Servis)
b) Koordinasi dengan bagian pengadaan kebutuhan fasilitas kebersihan tangan di Unit
Laboratorium, seperti pengadaan wastafel dan tissue.
80
60
40
20
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit Gizi periode Januari-Maret tahun 2020. Dari tabel diatas dapat
dilihat hasil monitoring PPI bulan januari (83.3%), bulan februari (71.4%) dan bulan
maret (76.1%).
Adapun kendala/temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, meliputi :
- Masih ditemukan binatang vektor di ruangan, yaitu semut, kucing, kecoak.
- Tissue/lap tidak ada di wastafel ataupun spoelhoek.
- Suhu penyimpanan bahan makanan tidak sesuai standar yaitu ± 320C
- Penggunaan kipas angin di ruangan penyajian dan berdebu
- Ruangan pengolahan dan ruangan penyajian digabung.
- Troli/kontainer makanan tidak bisa dipakai karena tidak safety (tajam) sehingga
menggunakan troli terbuka.
Rencana tindak lanjut :
a) Meningkatkan dan menjaga kebersihan ruangan dan berkoordinasi dengan
koordinator unit bersama dengan bagian kebersihan (Cleaning Servis)
b) Koordinasi bersama Koordinator unit gizi, Kabid. Keperawatan, kepala bagian
pengadaan dan Direktur RS untuk kelanjutan penyelesaian renovasi ruangan gizi
sesuai standar.
8. PPI di Unit Radiologi
Monitoring PPI Unit Radiologi
120
100
persentase/%
80
60
40
20
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit Radiologi periode Januari-Maret tahun 2020. Dari tabel diatas
dapat dilihat hasil monitoring PPI mengalami penurunan pada bulan pada bulan maret
(82,4%).
Adapun kendala yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, meliputi :
a) Kebersihan ruangan yang masih kurang bersih.
b) Tidak ada stok pengganti baju pasien.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Meningkatkan dan menjaga kebersihan ruangan dan berkoordinasi dengan kepala
ruangan bersama dengan bagian kebersihan (Cleaning Servis)
b) Koordinasi dengan bagian pengadaan kebutuhan fasilitas-fasilitas kebersihan
tangan di Unit Radiologi.
80
60
40
20
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit Laundry periode Januari-Maret tahun 2020. Dari tabel diatas
dapat dilihat hasil monitoring PPI yaitu bulan Januari (81%), februari (80.4%) dan bulan
maret (81.25%).
Adapun kendala yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, meliputi :
a) Ruangan unit laundry sudah memenuhi standar.
b) Lemari tempat penyimpanan B3 rusak
c) APD tidak lengkap, seperti topi
d) Tidak terlaksananya pencatatan timbangan laken kotor.
e) Tidak terlaksananya pencatatan pendistribusian.
f) Fasilitas kebersihan tangan belum lengkap, seperti : wastafel.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Usulan pengadaan coordinator unit laundry agar proses manajemen linen laundry
terlaksana dengan baik.
b) Koordinasi dengan bagian pengadaan kebutuhan fasilitas-fasilitas kebersihan
tangan di Unit Laundry.
100
persentase/%
80
60
40
20
0
Januari Februari Maret
Analisa :
Monitoring PPI di Unit ambulan periode Januari-Maret tahun 2020. Dari tabel diatas
dapat dilihat hasil monitoring PPI yaitu bulan Januari (91%), februari (80.5%) dan bulan
maret (46.4%).
Adapun kendala/temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, yaitu:
a) Spillkit sudah tidak ada.
b) Kebersihan kurang, masih ditemukan besi yang berkarat didalam mobil ambulan.
c) Tidak tersedia APD sesuai kebutuhan (sarung tangan, apron)
d) Tidak tersedia sarana kebersihan tangan, seperti : handrub.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Bekerjasama dengan coordinator unit ambulan dan bagian pengadaan kebutuhan
kelengkapan fasilitas ambulan.
100
80
persenntase/%
60
40
20
0
Moment 1 Moment 2 Moment 3 Moment 4 Moment 5
Analisa :
Dari tabel diatas, hasil monitoring kepatuhan hand hygiene berdasarkan moment, yaitu :
a) Sebelum kontak dengan pasien yaitu tingkat kepatuhan terendah pada bulan januari
(65%)
b) Sebelum melakukan tindakan aseptic yaitu tingkat kepatuhan terendah pada bulan
februari (86.1%)
c) Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien yaitu tingkat kepatuhan terendah pada
bulan maret (75%)
d) Setelah kontak dengan pasien yaitu tingkat kepatuhan terendah pada bulan februari
(71.9%)
e) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien yaitu tingkat kepatuhan terendah
pada bulan februari (88.2%)
f) Adapun temuan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, ialah :
- Fasilitas kebersihan tangan masih ditemukan tidak lengkap disetiap unit, seperti :
handrub di ruangan perawatan pasien kosong, hanya tertinggal breaket handrub
saja, tissue kosong dan sebagian unit-unit tidak memiliki wastafel tempat cuci
tangan seperti unit labor, unit bedah dan unit laundri.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Meningkatkan kedisiplinan petugas dalam melakukan kebersihan tangan terlebih di
moment pertama (sebelum kontak dengan pasien).
b) Sosialisasi ulang SPO kebersihan tangan, Five moment.
c) Koordinasi dengan koordinator ruangan dan bagian pengadaan untuk fasilitas-
fasilitas kebersihan tangan di masing-masing unit.
100
80
Persentase/%
60
40
20
0
Target januari februari maret
Analisa :
Dari tabel diatas, hasil monitoring kepatuhan hand hygiene berdasarkan profesi, yaitu :
a) Tingkat kepatuhan pada profesi dokter terendah pada bulan februari yaitu 53%.
b) Tingkat kepatuhan pada profesi perawat/bidan terendah pada bulan februari yaitu
60%.
c) Tingkat kepatuhan pada profesi petugas lain terendah pada bulan februari yaitu
62.5%.
Adapun kendala yang terjadi pada bulan-bulan tersebut, meliputi:
- Kurangnya kedisiplinan petugas terhadap kebersihan tangan.
- Sebagian petugas ditemukan tidak menggunakan sarung tangan pada saat
melakukan tindakan menginfus pasien.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Koordinasi bersama Koordinator Unit, Kabid. Keperawatan dengan tujuan
Meningkatkan kedisiplinan petugas dalam melakukan kebersihan tangan.
b) Sosialisasi ulang SPO kebersihan tangan, Five moment.
95
90
85
80
75
Januari februari Maret
Analisa :
Dari tabel diatas, hasil monitoring kepatuhan penanganan limbah benda tajam periode bulan
Januari-Maret tahun 2020 yaitu bulan januari (92%), bulan februari (90.5%) dan bulan maret
(83.75%).
Adapun temuan yang didapat, meliputi :
1. Masih ditemukan recapping oleh petugas.
2. Masih ditemukan petugas labor yang tidak menggunakan box/kontainer pada saat
mengambil darah di UGD.
3. Masih ditemukan safty box yang masih disalin.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Lanjutkan sosialisasi SPO penanganan limbah benda tajam dengan tujuan agar petugas
patuh untuk tidak melakukan recapping jarum suntik karena berisiko petugas tertusuk
jarum
b) Koordinasi dengan Kabid. Keperawatan agar semua petugas melakukan tindakan
dengan menggunakan container.
c) Koordinasi dengan koordinator ruangan, cleaning servis dan bagian pengadaan.
d) Lanjutkan supervisi oleh IPCN/IPCLN ruangan.
100
80
Persentase/%
60
40
20
0
Januari februari Maret
Analisa :
Dari tabel diatas, hasil monitoring kepatuhan pembuangan limbah infeksius dan cairan tubuh
periode bulan Januari-Maret tahun 2020 yaitu bulan januari (82.4%), bulan februari (78.8%)
dan bulan maret (77.3%), meliputi :
1. Masih ditemukan jenis plastic yang tidak sesuai dengan tempat sampahnya.
2. Tempat sampah tidak dalam keadaan bersih, dan sebagian pijakan tempat sampah tidak
berfungsi.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Koordinasi dengan koordinator ruangan dan bagian pengadaan barang untuk pengadaan
fasilitas pembuangan limbah infeksius.
b) Bekerjasama dengan coordinator unit dan cleaning servis dalam pembersihan tempat
sampah secara berkala.
c) Lanjutkan supervisi oleh IPCN/IPCLN ruangan
100
95
Persentase/%
90
85
80
75
Januari Februari Maret
Analisa :
Dari tabel diatas, hasil monitoring kepatuhan pembuangan darah dan komponen darah
periode bulan Januari-Maret tahun 2020 yaitu bulan januari (90%), bulan februari (89.3%)
dan bulan maret (85,4%).
Adapun temuan yang didapat, meliputi ;
1. Di pos rawat inap umum tidak ada spoelhoek.
2. Temuan tumpahan darah di brangkar UGD dan di handrub.
3. Masih ditemukan cleaning servis membersihkan tumpahan darah tidak dengan spillkit.
Rencana Tindak Lanjut :
a) Lanjutkan sosialisasi SPO pembuangan darah dan komponen darah dan spillkit.
b) Koordinasi dengan bagian pengadaan barang untuk pengadaan Spoelhoek ditiap
ruangan/unit pos perawat untuk pembuangan darah dan komponen darah.
c) Lanjutkan supervisi oleh IPCN/IPCLN ruangan
BAB III
KESIMPULAN
Demikian Laporan Triwulan Periode Bulan Januari s/d Maret panitia PPI di Rumah Sakit
Amalia Medika Pangkalan Kerinci tahun 2020, semoga laporan ini dapat menjadi bahan acuan
untuk perbaikan di bulan selanjutnya.
Dibuat oleh ;