Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TRIWULAN I IPCN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU


TAHUN 2023
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SULAWESI TENGAH
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU

EVALUASI KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

BULAN JANUARI, FEBRUARI, MARET

A. KEWASPADAAN STANDAR
1. SURVEILANS HAI’S TAHUN 2023 :

Bulan Total
NO VARIABEL STANDAR
Januari Februari Maret Jumlah
HAI’s
LAPORAN KEGIATAN
KOMITE PPI (PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)

TRIWULAN I TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan
pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi atau infeksi
nosocomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan atau
berkunjung ke rumah sakit. Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di rumah sakit
perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi
perencanaa, pelaksanaan, pembinaan dan pelatihan serta evaluasi.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit sangat perlu karena
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit, dimana akhir-akhir ini muncul berbagai
penyakit infeksi baru ( new emerging, emerging disiases dan re- emerging disiases)
Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan
datangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilans tindakan pencegahan serta
pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit
tidak saja dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah
yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan saran kepada unsur pimpinan dan semua unit kerja di
Rumah Sakit Bhayangkara Palu , untuk dijadikan dasar guna menentukan kebijakan
selanjutnya.
2. Tujuan Khusus
a. Menyajikan data pelaksanaan surveilans HAIs di Rumah Sakit Bhayangkara Palu
b. Merangkum permasalahan tentang pelaksanaan surveilans HAIs Rumah Sakit
Bhayangkara Palu

C. EVALUASI PROGRAM PPI


1. Kebersihan Tangan
Kegiatan terkait kebersihan tangan meliputi :
a) Audit Kelengkapan Fasilitas Kebersihan Tangan

Grafi k kel engkapan fasi l i tas Kebersi han


Tangan di Rum ah S aki t Bhayangkara P al u
105
100
95
90
85
80
75
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
wastafel kran+ air sabun cair tissue tempat Poster cuci alkohol
sampah tangan handrub

Capaian Target

Analisa :

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kelengkapan fasilitas Kebersihan tangan


periode Januari-Maret 2023 yaitu 95%. Kelengkapan 100% terdapat pada terdapat pada
tersedia kran,air, tempat sampah, poster cuci tangan, sedangkan ketersediaan tissue dan
sabun cair masing-masing 85%. Kurang lengkapnya fasilitas terjadi karena petugas
terkait kurang patuh untuk melengkapi, sedangkan persediaan tissue, sabun cair dan
handrub mencukupi.

Rencana tindak lanjut :

1. Koordinasi dengan bagian RTP dan IFRS untuk selalu mencukupi kebutuhan
kebersihan tangan semua unit.
2. Re edukasi unit terkait untuk selalu melengkapi fasilitas kebersihan tangan di unit
masing-masing.
3. Lakukan monitoring evaluasi kelengkapan fasilitas
4. Berikan feed back hasil monitoring kepada unit terkait
b) Audit kepatuhan kebersihan tangan

Grafi k kel engkapan fasi l i tas Kebersi han


Tangan di Rum ah S aki t Bhayangkara P al u
96
94
92
90
88
86
84
82
80
Dokter Perawat/ Penunjang Non Medik Rata-rata Target
bidan Medik

Januari Februari Maret

5. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri

Capaian
Profesi
Target Januari Februari Maret Rata-rata

Perawatan 1 85% 86% 86% 90% 87%

Perawatan 2 85% 86% 90% 86% 87%

Nifas 85% 86% 86% 86% 86%

ICU 85% 80% 84% 80% 81%

Isolasi

Kamar Oprasi

H
Hasil dari kinerja selama kurun waktu Januari-Maret 2022 adalah sebagai berikut :
1. Surveilens Infeksi
HAIs Plebitis Januari-Maret 2022
18
16
14
12
10
8 Insiden rate
6
4
2
0
JANUARI
FERUARI
MARET

Grafik 1. Insiden rate Plebitis


Analisa :
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pada bulan januari insiden rate Plebitis
sebesar 15,9 % kemudian pada bulan februari sebesar 10,14 % dan naik kembali
pada bulan maret 17,07 sebesar. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh :
1. Kurangnya aseptic saat pemasangan infus
2. Petugas yang melakukan pemasangan infuse kurang kompeten

Rencana tindak lanjut :


1. Meningkatkan teknik aseptic saat pemasangan infus
2. Meningkatkan kompetensi petugas saat melakukan pemasangan infuse
3. Re sosialisasi SPO Pencegahan Plebitis
4. Monitoring evaluasi Penerapan SPO Pencegahan Plebitis
HAIs IDO Januari-Maret 2022
1
0.8
0.6
Insiden rate
0.4
0.2
0
JANUARI
FERUARI
MARET

Grafik 2. Insiden rate IDO


Analisa :
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pada bulan Januari hingga Maret angka
kejadian IDO nihil
Rencana tindak lanjut :
1. Meningkatkan teknik aseptic saat perawatan luka Post OP
2. Meningkatkan pengetahuan petugas medis dalam hal perawatan luka Post
Operasi

HAIs ISK Januari-Maret 2022


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4 Insiden rate
0.3
0.2
0.1
0
JANUARI
FERUARI
MARET

Grafik 3. Insiden rate ISK


Analisa :
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pada bulan Januari hingga Maret angka
kejadian ISK nihil
Rencana tindak lanjut :
Terus meningkatkan pengetahuan petugas medis dalam penerapan
Bundles pemasangan Kateter Urines

HAIs Decubitus Januari-Maret


2022
1
0.9
0.8
0.7 Insiden rate
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
JANUARI
FERUARI
MARET

Grafik 4. Insiden rate ISK

Analisa :
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pada bulan Januari hingga Maret angka
kejadian Decubitus nihil
Rencana tindak lanjut :
Terus meningkatkan pengetahuan dan implementasi petugas medis dalam hal
perawatan pasien tirah baring.

2. Pengawasan Sterilisasi

Temuan :
- Pelaksanaan prosedur sterilisasi (persiapan, pembersihan atau proses sterilisasi
dan pendistribusian) sudah dilaksanakan sesuai prosedur yang ada, proses ini
dilaksanakan oleh unit CSSD bekerjasama dengan keperawatan.
- Pemberian label pada kemasan alat/bahan yang akan disterilisasi (tanggal
penyeterilan) sudah dilaksanakan oleh unit CSSD
- Pembersihan alat-alat atau proses yang akan disterilkan sudah dilaksanakan
sesuai prosedur yang berlaku.
- Inventaris alat atau persediaan semua disentralkan di CSSD, pengambilan di
unit keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
- Petugas CSSD yang bertugas sudah menggunakan alat pelindung diri dan
melakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur.
- Sudah dilaksanakan edukasi dan informasi ke unit CSSD secara berkala.
Rencana tindak lanjut :
- Pengadaan alat thermohygrometer
- Re edukasi terkait SPO CSSD
3. Pengelolaan Sampah
Temuan :
- Pengelolaan sampah sudah dilaksanakan sesuai prosedur yang ada
- Petugas cleaning service dalam menangani sampah sudah menggunakan alat
pelindung diri seperti sarung tangan dan masker.
- Sudah ada tempat sampah yang terpisah untuk sampah infeksius dan non
infeksius.
- Sudah tersedia safety box disetiap ruangan
- Tersedia tempat sampah (TPS, B3, dan ampah non infeksius) proses
pembuangan sampah sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
- Pembuangan sampah masih menggunakan pihak ke tiga
- Terdapat limbah padat non infeksius di kantong kuning.
Rencana tindak lanjut :
- Re edukasi pemilahan limbah
- Monitoring evaluasi SPO terkait pengelolaan sampah
4. Pengelolaan Linen
Temuan :
- Pemisahan linen infeksius dan non infeksius sudah dilaksanakan oleh petugas
londry.
- Kepatuhan penggunaan APD sudah baik namun perlu ditingkatkan lagi
- Sudah ada pemisah alat pencucian linen infeksius dan non infeksius
- Pengantaran linen bersih sudah menggunakan system tertutup supaya tidak
mudah terkontaminasi.
- Belum ada sekat antara ruang penerimaan dan pencucian
- Kurangnya SDM

Rencana tindak lanjut :


- Usulan penambahan sekat partisi antara ruang penerimaan dan pencucian
- Re edukasi prinsip-prinsip penerapan PPI
- Usulkan penambahan SDM
5. Pengelolaan Instalasi Gizi
Temuan :
- Kebersihan lingkungan cukup baik
- Kepatuhan kebersihan tangan cukup baik
- Kulkas penyimpanan makanan cukup baik
- Kepatuhan prinsip-prinsip PPI lainnya cukup baik
Rencana tindak lanjut :
- Tingkatkan lagi kebersihan, kerapian dan keindahan
- Reedukasi kepatuhan kebersihan tangan 6 langkah
- Koordinasi dengan pihak Jangmed untuk penyediaan thermometer ruangan dan
kulkas
- Tingkatkan kepatuhan prinsip-prinsip penerapan PPI lainnya.
6. Investigasi outreak Infeksi
Grafik jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di RS Bhayangkara
Palu periode Januari-Maret 2022

75

65

55

45
JUMLAH

35

25

15

5
Januari Feruari Maret
KONFIRMASI C-19 0 52 72

Grafik 5. Pasien Confirm Covid- 19


Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa periode Januari-Maret 2022
terdapat pasien Confirm Covid-19 sebanyak , dimana kasus terbanyak pada
bulan maret sebanyak 72 kasus.

Rencana tindak lanjut :


- Laksanakan screening dan tracing sesuai regulasi
- Laksanakan pencegahan dan pengendalian secara komprehensif
7. Pengawasan Pasien Isolasi
- Petugas isolasi sudah melaksanaan pemakaian APD dan cuci tangan sesuai
dengan prosedur yang berlaku. Namun pencapaian ini belum 100% dan perlu
adanya tindak lanjut yang tepat seperti pemberian informasi yang berkala.

8. Pemeriksaan angka kuman


Belum dilakukan pemeriksaan

9. Pengawasan penggunaan Antibiotik


Pengawasan penggunaan antibiotik menjadi salah satu program PPIRS
Bhayangkara Palu karena dianggap penting. Namun untuk pengawasan
penggunaan antibiotik belum terlaksana secara maksimal karena belum ada buku
pedoman penggunaan antibiotic secara rasional yang baku yang ditetapkan oleh
Karumkit Rumah sakit, sehingga mudah dalam pengontrolannya. Saat ini uji kultur
belum dapat dilakukan.
10. Pendidikan dan Pelatihan
- Karyawan rumah sakit Bhayangkara Palu maupun mahasiswa praktek sudah
mendapat edukasi dan informasi terkait PPI
- Memberikan edukasi dan informasi kepada pengunjung rumah sakit
- Target 100% pencapaian 100%
11. Penanganan luka tertusuk jarum
- Setiap karyawan yang tertusuk jarum atau benda tajam waji untuk melaporkan
ke komite PPIRS dan K3RS untuk mendapatkan penanganan
- Dalam penanganan luka tusuk jarum atau benda tajam harus sesuai dengan
alur yang ditetapkan oleh Komite PPIRS dan disetujui oleh Karumkit
Bhayangkara Palu
- Sudah ada alur penangan luka tertusuk jarum atau benda tajam
- Jumlah karyawan yang tertusuk jarum di Rumah Sakit Bhayangkara Palu 0%
kejadian
12. Pemeriksaan kesehatan berkala
Belum dapat dilaksanakan
13. Assesment Berkala
Beberapa Audit yang menjadi prioritas oleh Komite PPI adalah sebagai berikut :
No Kegiatan Temuan Rencana tindak lanjut
1. Instalasi Pemulasaran - Kebersihan cukup - Tingkatkan kebersihan ruangan
jenazah - Kepatuhan pemakaian APD baik - Reedukasi pemakaian APD
- Pengelolaan jenazah Covid-19 dan - Tingkatkan terus pelayanan
Infeksius lainnya cukup baik pengelolaan jenazah baik Non
- Pengelolaan jenazah Non Infeksius baik Infeksius maupun Infeksius
2. Instalasi Penyehatan - Kebersihan cukup - Tingkatkan kebersihan, kepatuhan
Lingkungan - Kepatuhan pemakaian APD cukup baik pemakaian APD serta pengelolaan
- Pengelolaan IPAL, TPS B3 dan TPS limbah sesuai regulasi.
Domestik baik
3. Ins. Laboratorium - Kebersihan lingkungan cukup baik - Tingkatkan kepatuhan kewaspadaan
- Kepatuhan kebersihan tangan cukup standar penerapan PPI lainnya
- Kepatuhan pemakaian APD cukup baik
- Kepatuhan pengelolaan limbah baik
4. Monitoring limbah tajam - Masih menutup kembali jarum ekas pakai - Tidak menutup kembali jarum bekas
- Masih ditemukan limbah benda tajam pakai
diluar safety box - Limbah benda tajam bekas pakai
langsung dimasukkan ke safety box.
5. Monitoring ranap - Kebersihan baik - Reedukasi terkait kewaspadaan isolasi
- Kepatuhan pelaksanaan Pencegahan HAIs dan SPO PPI lainnya
cukup - Reedukasi prinsip penerapan PPI
- Kurangnya kepatuhan SPO PPI lainnya
6. Monitoring rajal - Kebersihan baik - Reedukasi terkait kewaspadaan isolasi
- Kepatuhan pelaksanaan Pencegahan HAIs dan SPO PPI lainnya
cukup - Reedukasi prinsip penerapan PPI
- Kurangnya kepatuhan SPO PPI lainnya
7 Monitoring Renovasi - Kepatuhan sesuai kajian PPI masih kurang - Tingkatkan kepatuhan PPI dalam
setiap pekerjaan demolisi, renovasi
maupun konstruksi.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Data surveilans tertinggi adalah phlebitis
b. Kegiatan program pencegahan dan pengendalian infeksi sudah hampir
keseluruhan terlaksana
c. Pemakaian alat pelindung diri cukup baik walaupun masih ada beberapa unit
yang belum tepat atau sesuai indikasi dalam penggunaannya.
d. Investigasi Outbreak khususnya Terkait Covid-19 sudah terlaksana
e. Pemeriksaan angka kuman dan pemeriksaaan kesehatan berkala belum
dapat dilaksanakan
f. Edukasi PPI untuk karyawan/mahasiswa praktek, staf klinis, staf non klinis,
keluarga dan pengunjung sudah terlaksana.
g. Monitoring dan evaluasi berkala saat renovasi belum terlaksana dengan baik
h. Masih ada beberapa unit diperawatan yang membuang sampah infeksius,
benda tajam tidak pada tempatnya.
i. Monitoring evaluasi pelaksanaan PPI terlaksana
2. Saran.
a. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas Surveilans HAIs
b. Meningkatkan kerjasama dengan unit terkait untuk melaksanakan Investigasi
Outbreak penyakit infeksi dengan baik dan benar
c. Meningkatkan kwantitas pemeriksaan kesehatan berkala karyawan sesuai
resiko.
d. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas monitoring dan evaluasi berkala semua
unit dan saat renovasi/konstruksi.
e. Melaksanakan koordinasi dengan semua anggota Komite PPI dan unit terkait
untuk review infeksi yang terjadi.
f. Meningkatkan monitoring evaluasi/supervise pelaksanaan PPI secara
komprehensif.
g. Melengkapi fasilitas dan SDM Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

E. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh Komite PPI selama 3 (tiga)
ulan ini, atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Mengetahui
Ketua Komite PPI IPCN

dr. Astrid Lamakarate Anita Pratiwi Ranti A.Md.Kep

Anda mungkin juga menyukai