Anda di halaman 1dari 30

RUMAH SAKIT TK III 04.06.

01 WIJAYAKUSUMA
KOMITE PPI

LAPORAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


TRIWULAN II (BULAN APRIL - JUNI 2019)

RUMKIT TK III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA


Jl. Prof. Dr. HR Bunyamin Purwokerto
DETASEMAN KESEHATAN WILAYAH 04.04.01
RUMKITBAN 04.08.01

LAPORAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


TW II (BULAN APRIL - JUNI 2019)
DI KLINIK PRATAMA RAWAT INAP RUMKITBAN 04.08.01 CILACAP

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Pengendalian infeksi adalah merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya
infeksi, sehingga besarnya kerugian yang harus ditanggung oleh pasien dan keluarga di klinik bisa di minimalkan. Namun
dalam pelaksanaan di lapangan, Tim Pengendalian Infeksi sering menemukan beberapa kendala antara lain : banyaknya
pasien rawat jalan di klinik sehingga dapat menjadi sumber infeksi bagi lingkungan dan pasien lainnya, adanya kontak
langsung antara pasien satu dengan pasien lainnya, adanya kontak langsung antara pasien dengan petugas klinik yang
terinfeksi, penggunaan alat-alat yang terkontaminasi, kurangnya perhatian tindakan aseptik dan antiseptik serta kondisi
pasien yang lemah. Juga di tambah dengan keadaan sarana dan prasarana yang ada masih kurang memadai, sehingga
mudah untuk menimbulkan terjadinya infeksi nosokomial (HAIs).
Infeksi nosokomial (HAIs) merupakan masalah global dan menjangkau paling sedikit sekitar 9% (variasi 3% - 21%)
lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit di seluruh dunia. Angka ini dilaporkan oleh WHO dari hasil survey di 14
negara, meliputi 28.861 pasien di 47 rumah sakit yang berada di 4 wilayah (region) WHO pada tahun 1986. Survey WHO ini
juga menyebutkan : 18% dari pasien yang terkena infeksi nosokomial menderita lebih dari satu jenis infeksi nosokomial,
terutama pada pasien kronis. Infeksi nosokomial (HAIs) merupakan salah satu infeksi yang sering terjadi di negara-negara
berkembang maupun di negara-negara industri. Sebagian besar masalah dan kendala yang dihadapi berbagai negara untuk
mencegah dan mengendalikan kejadian infeksi tersebut tidak jauh berbeda, sehingga strategi dan pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian infeksi dapat disusun untuk diterapkan pada kondisi masing-masing negara dan rumah sakit. Upaya yang
dilakukan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah : dengan melakukan monitoring yaitu untuk mengamati
pelayanan sedini mungkin, untuk dapat menemukan masalah dan selanjutnya memperbaiki masalah dan sebagai
pelaksanaan evaluasi kegiatan.

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Laporan Triwulan ini dibuat untuk memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
dalam rangka meningkatkan kualitas/mutu pelayanan kesehatan di Klinik Pratama Rawat Inap Rumkitban 04.08.01
Cilacap

b. Tujuan Khusus :
1. Melindungi pasien dan tenaga kesehatan dari penularan infeksi (HAIs).
2. Melindungi pengunjung Klinik dan masyarakat di lingkungan sekitarnya.
3. Menerapkan program PPI dengan mempertimbangkan cost effectiveness.

III. RUANG LINGKUP


Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara optiomal
meliputi pendahuluan, perencanaan kegiatan pengadaan sampai dengan penerimaan dan penyaluran untuk memenuhi
kebutuhan ke bagian dari Unit Gawat Darurat, Ruang Tindakan, Ruang Rawat Jalan, Ruang Rawat Inap, Ruang Rawat
Jalan di Klinik Pratama Rawat Inap Rumkitban 04.08.01 Cilacap.
IV. VISI
Klinik Pratama Rawat Inap Rumkitban 04.08.01 Cilacap menjadi Klinik kebanggaan setiap Prajurit, PNS, Keluarga dan
masyarakat yang senantiasa mengutamakan keselamatan pasien.
V. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan prajurit, PNS, keluarga dan
masyarakat;
2. Melengkapi sarana dan prasarana guna menunjang pemberian pelayanan yang bermutu bagi prajurit, PNS, keluarga dan
masyarakat;
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM guna mewujudkan pemberian pelayanan yang optimal bagi prajurit, PNS,
keluarga dan masyarakat; dan
4. Meningkatkan kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain melalui sistem rujukan guna meningkatkan mutu layanan.
VI. TATA NILAI
SIAP : Senyum, Inovatif, Aman dan Profesional.
VII. DASAR HUKUM
1. Undang-undang RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang RI No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;dan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan Audit Kepatuhan Petugas


1. Kepatuhan kebersihan tangan
Kepatuhan kebersihan tangan petugas kesehatan di Klinik Pratama Rawat Inap Rumkitban 04.08.01 Cilacap TW II Tahun
2019.
a. Tabel
Bulan Target (%) Pencapaian (%)
April 90 50
Mei 90 55
Juni 90 75

b. Grafik.

AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN PETUGAS KESEHATAN


KLINIK PRATAMA RAWAT INAP RUMKITBAN 04.08.01 CILACAP

100
90
80
70 Target
60 Pencapaian
50
40
30
20
10
0
April Mei Juni
Penjelasan : Dari grafik diatas, terlihat peningkatan walaupun tidak signifikan yaitu angka kepatuhan kebersihan tangan
petugas kesehatan TW II 2019, dari 45 % pada bulan Aprili 2019 meningkat 10 % yaitu menjadi 55 % pada bulan Meii
2019, dan meningkat 20 % yaitu menjadi 75 % pada bulan Juni 2019.
Belum mencapai target yang diharapkan yaitu 90%, oleh karena pelaksanaan 5 momen kebersihan tangan dan 6
langkah tidak dilaksanakan dengan urut/benar. Adapun upaya telah dilakukan oleh pelaksana PPI, yaitu dengan
menegur dan mengedukasi secara terus menerus kepada petugas yang tidak patuh melaksanakan prosedur 5 momen 6
langkah kebersihan tangan.

2. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) petugas kesehatan di Klinik Pratama Rawat Inap Rumkitban 04.08.01
Cilacap TW II Tahun 2019.
a. Tabel
Bulan Target (%) Pencapaian (%)
April 90 60
Mei 90 75
Juni 90 80

b. Grafik.

AUDIT KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PETUGAS KESEHATAN


KLINIK PRATAMA RAWAT INAP RUMKITBAN 04.08.01 CILACAP
100
80
Target (%)
60
Pencapaian (%)
40
20
0
April Mei Juni
Penjelasan : Pencapaian angka kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) petugas kesehatan pada TW II 2019
tidak ada perubahan yang signifikan, pencapaian yaitu 80% (belum mencapai target yang diharapkan : 90%).
Upaya yang telah dilakukan adalah melakukan teguran dan edukasi terhadap petugas yang melanggar prosedur
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

3. Kepatuhan pemisahan dan pembuangan limbah klinik


Kepatuhan pemisahan dan pembuangan limbah petugas kesehatan di Klinik Pratama Rawat Inap Rumkitban 04.08.01
Cilacap TW II Tahun 2019.
a. Tabel
Bulan Target (%) Pencapaian (%)
April 90 70
Mei 90 68
Juni 90 75

b. Grafik.

AUDIT KEPATUHAN PEMISAHAN & PEMBUANGAN LIMBAH PETUGAS KESEHATAN


KLINIK PRATAMA RAWAT INAP RUMKITBAN 04.08.01 CILACAP
100
90
80
70 Target (%)
60
50 Pencapaian (%)
40
30
20
10
0
April Mei Juni
Penjelasan : Pencapaian angka kepatuhan pemisahan dan pembuangan limbah petugas kesehatan, pada TW II 2019
belum mencapai target yang diharapkan : 90%. Pencapaian pada bulan April 2019 sebesar 70% menurun 2% pada
bulan Mei 2019 menjadi 68%. Hal ini terjadi karena, menurunnya kepatuhan memisahkan dan membuang limbah,
dimana limbah non infeksius dibuang ke tempat limbah infeksius.
Adapun upaya yang telah dilakukan adalah dengan, memberikan teguran dan mengedukasi langsung, secara terus
menerus kepada petugas kesehatan, sehingga pada bulan Juni 2019, kepatuhan pemisahan dan pembuangan limbah
petugas kesehatan naik 7% menjadi 75%.

B. Pelaksanaan Surveilans HAI’s


1. Infeksi luka infus (phlebitis)
Tidak ada laporan kejadian infeksi
2. Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Tidak ada laporan kejadian infeksi.

C. Pendidikan dan Latihan


Kegiatan Intern klinik dalam rangka meningkatkan pengetahuan personil tentang PPI yang sudah dilaksanakan pada TW II
tahun 2019, antara lain :
No Nama Kegiatan Tema Pelaksanaan Tempat Pelaksana

1 Sosialisasi : Tenaga baru Pengenalan kewaspadaan standar Pagi setelah Aula TIM PPI
PPI apel

2 Review program PPI Kewaspadaan Isolasi Jam kerja Seluruh TIM PPI
kepada seluruh personil bagian
Klinik
Untuk kegiatan ekstern Klinik, Tim PPI telah merencanakan agenda workshop PPI pada bulan Juli 2019, yaitu Workshop
tentang PPI Dasar yang di laksanakan di Gedung Pendopo Cilacap.

D. Pencegahan Infeksi
1. Penyediaan Fasilitas kebersihan tangan:
a. Tabel
R.Jalan R.Inap Penunjang
April 74 65 50
Mei 73 70 60
Juni 75 75 75

b. Grafik

AUDIT FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN TW II TH 2019


80
70
60
R.Jalan
50
R.Inap
40
Penunjang
30
20
10
0
April Mei Juni

Keterangan : Dari tabel dan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa fasilitas kebersihan tangan pada TW II tahun 2019,
untuk rawat jalan tidak ada perbaikan (stabil), sementara rawat inap pada bulan April 2019 yaitu 65% mengalami
perbaikan sampai dengan bulan Juni 2018 menjadi 75%. Untuk bagian penunjang, kelengkapan fasilitas kebersihan
tangan sudah cukup baik sehingga pada bulan Juni 2019 mencapai perbaikan 75%.
Rekomendasi :
 Kepada masing-masing Penanggungjawab Inventaris Ruangan agar memonitor kelengkapan dan atau adanya
kerusakan fasilitas kebersihan tangan, dan segera laporkan ke Tuud.
 Monitor dan edukasi petugas pembersih (CS) dalam penggantian cairan antiseptik.
BAB III
PENUTUP

Demikian laporan pelaksanaan program kerja TW II (bulan April - Juni 2019) TIM Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) di Klinik Pratama Rawat Inap Rumkitban 04.08.01 Cilacap untuk disampaikan kepada Kepala Klinik.

Cilacap, 01Juli 2019

Mengetahui,
W.s Kepala Klinik Pratama Rawat Inap Ketua TIM PPI
Rumkitban 04.08.01 Cilacap

dr. Nur Indah


Susworo, A.Md.Kep
Lettu ckm NRP 21000051520579
REKOMENDASI

Banyumas,
Kepala Rumkit Tk. III 04.06.01 Wijayakusuma

dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS


Letnan Kolonel Ckm NRP 11980006790469
RUMAH SAKIT TK III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA
KOMITE PPI

CHEKLIST MONITORING HAIs (KEJADIAN PHLEBITIS DAN IDO) SELAMA TW II TAHUN 2018

 INFEKSI DAERAH OPERASI/IDO


 POST OPERASI SC : 2 KEJADIAN
POST OPERASI SC
 REMOVE IMPLANT POST OP ORIF CLOSE FRACTURE CLAVICULA SINISTRA : 1 KEJADIAN
 INFEKSI LUKA INFUS (PHLEBITIS)

CONTOH KEJADIAN DI RUANG ABIMANYU


CONTOH KEJADIAN PHLEBITIS
RUMAH SAKIT TK III 04.06.01 WIJAYAKUSUMA
KOMITE PPI

Lampiran 1 :
FOTO DOKUMENTASI

 Foto Edukasi Pelaksanaan Kebersihan Tangan kepada Petugas Kesehatan.


 Kegiatan di bangsal perawatan.
 Kegiatan setelah apel pagi (5 momen dan 6 langkah HH)

 Foto Edukasi Penggunaan APD Sesuai Indikasi Kepada Petugas Kesehatan.


 Re-sosialisasi SPO penggunaan APD.
 Re-fresh penggunaan masker dan sarung tangan.

 Foto Edukasi Perawatan Luka kepada Pasien.


 Foto Re-sosialisasi Pemasangan dan Perawatan Infus.
 Foto Edukasi kepada Petugas CS tentang Penggantian Handrub.
Lampiran 2 :
FOTO DOKUMENTASI

 Sosialisasi Program PPI Kepada Tenaga Honor.


 Sosialisasi Program PPI Kepada Mahasiswa/Mahasiswi, Siswa/Siswi Praktek.
Lampiran 3 : ICRA Renovasi Bangunan Bulan Januari 2018.

IJIN KONSTRUKSI PENGENDALIAN INFEKSI


No Ijin : ICRA-01/I/2018
Lokasi Konstruksi : Ruang Hemodialisa Tanggal Mulai Proyek : 15-01-2018
( Penambahan ruang tidur pasien )
Koordinator Proyek : Urdal RSWK Perkiraan Durasi : 3 Bulan
Kontraktor Kerja : Urdal RSWK Tanggal Ijin Kadaluarsa : 15-03-2018
Supervisor : IPCN Telepon : 0281 633062
YA TIDAK AKTIVITAS KONSTRUKSI YA TIDAK KELOMPOK RISIKO
PENGENDALIAN INFEKSI
TIPE A : Inspeksi, aktivitas non- KELOMPOK 1: Risiko Rendah
invasif
TIPE B : Skala kecil, durasi KELOMPOK 2: Risiko Sedang
singkat, tingkat sedang sampai
tinggi
√ TIPE C : Aktivitas menghasilkan √ GROUP 3: Risiko Medium /
debu tingkat sedang sampai Tinggi
tinggi, memerlukan lebih dari
1shift kerja untuk penyelesaian
TIPE D: Durasi lama dan GROUP 4: Risiko Paling Tinggi
aktivitas konstruksi
membutuhkan shift kerja yang
berurutan
KELAS I 1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin.
3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang.
KELAS II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer.
2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan.
3. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
4. Tutup dan segel ventilasi udara.
5. Seka permukaan dengan pembersih / disinfektan.
6. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
7. Pel basah dan vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan
area kerja.
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja.
9. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan; kembalikan seperti
semula saat pekerjaan selesai.
KELAS III 1. Dapatkan ijin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai.
2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi system saluran.
15-01-2018
3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus
IPCN
sebelum konstruksi dimulai.
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunaka unit filtrasi udara dengan
filter HEPA.
5. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh
Layanan Lingkungan.
6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA.
7. Pel basah dengan pembersih / disinfektan.
8. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan
debu yang terkait dengan konstruksi.
9. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
10. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya.
11. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.
KELAS IV 1. Dapatkan ijin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai.
2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi system saluran.
3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus
sebelum konstruksi dimulai.
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara
dengan filter HEPA.
5. Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan dengan benar.
6. Buat ruang serambi / anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini
sehingga mereka dapat di vakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA
sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau
kertas yang dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja.
7. Semua personil yang memasuki area kerja di wajibkan untuk memakai penutup sepatu.
8. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh
Layanan Lingkungan.
9. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA.
10. Pel basah dengan disinfektan.
11. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan
debu yang terkait dengan konstruksi.
12. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
13. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya.
14. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.

Persyaratan Tambahan :
1. Tutup area renovasi dengan proteksi yang rapat dan aman
2. Buat ruang anteroom untuk pekerja
3. Pekerja memakai APD
4. Pembersihan puing di luar jam kerja
5. Pembersihan total setelah selesai renovasi, dengan menggunakan desinfektan
6. Pengecekan akhir oleh Komite PPI
Pimpinan Proyek Ketua Komite PPI

Hadi Ngasopa
Lettu CKM NRP 21980163840979 dr. Joko Susilo, Sp. P., MH., FISR
PNS NIP 197005202001121005
Ijin diminta oleh : Pa. Urdal RSWK Ijin disahkan oleh : Ketua Komite PPIRS
Tanggal : 10-01-2018 Tanggal : 10-01-2018

IC MATRIX- CLASS OF PRECAUTIONS :


CONTSTRUCTION PROJECT BY PATIENT RISK

Patient Risk Group Construction Project Type

Type A Type B Type C Type D

Low Risk Group I II II III/IV

Medium Risk Group I II III IV

High Risk Group I II III/IV IV

Highest Risk Group II III/IV III/IV IV

Keterangan : IC Matrix class of precautions : Menunjukkan Construction project Type C (III/IV) yaitu High Risk Group/ kelompok resiko
tinggi.
DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI BERDASARKAN KELAS

CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

III 1. Menjaga tekanan udara negatif di dalam 1. Vakum area kerja area dengan HEPA filtered
tempat kerja dengan menggunakan vacuums.
HEPA unit yang dilengkapi dengan 2. Area untuk lap basah dengan
penyaringan udara. pembersih/disinfeksi/cleaner.
2. Wadah tempat limbah kontruksi 3. Setelah selesai, mengembalikan sistem
sebelum di transportasi harus tertutup. HVAC.
3. Tutup wadah transportasi atau gerobak.
IV 1. Untuk mencegah kontaminasi sistem 1. Jangan menghilangkan barier dari area kerja
saluran maka isolasi sistem HVAC di sampai proyek selesai diperiksa oleh
area, dimana pekerjaan sedang Komite/Panitia PPIRS. Dibersihkan oleh
dilakukan. bagian kebersihan RS.
2. Lengkapi semua barier penting yaitu 2. Hilangkan barier material dengan hati-hati
sheetrock, plywood, plastik untuk untuk meminimalisasi penyebaran dari
menutup area dari area yang tdk untuk kotoran dan puing-puing yang terkait dengan
kerja atau menerapkan metode kontruksi.
pengendalian kubus (gerobak dengan 3. Wadah untuk limbah kontruksi harus ditutup
penutup plastik & koneksi disegel ke rapat sebelum kontruksi.
tempat bekerja dengan HEPA vakum utk 4. Wadah transportasi atau gerobak agar
menyedot debu sebelum keluar) sebelum ditutup rapat.
kontruksi dimulai. 5. Vakum area kerja dengan vakum HEPA
3. Menjaga tekanan udara negatif di dalam filter.
tempat kerja dengan menggunakan 6. Area di pel dengan pel basah dengan
HEPA unit yang dilengkapi dengan pembersih/desinfektan.
penyaringan udara.
4. Wadah tempat limbah kontruksi sebelum
di transportasi harus tertutup.
5. Tutup wadah transportasi atau gerobak.
Identifikasi Area di Sekitar Area Proyek, Menilai Dampak Potensial
Unit Bawah Unit Atas Lateral/ Lateral/ Samping Belakang Depan
Samping kanan kiri
- - Ruang Arimbi Ruang Instalwatnap Instaldik Ruang Srikandi
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Beresiko Kelompok Kelompok Beresiko
Tidak Tidak Beresiko Beresiko
Beresiko Beresiko

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT

PROBABILITY RISK IMPACT CURRENT SYSTEM/ SCORE


(HEALTH, PREPAREDNESS
FINANCIAL, LEGAL,
POTENSIAL
REGULATORY)
RISK/PROBLEM
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Infection Control 3 3 3 27
Ruang
Hemodialisa

Banyumas, Januari 2018

Mengetahui Ketua Komite PPI


Kepala Rumah Sakit Wijayakusuma

dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS dr. Joko Susilo, Sp. P., MH., FISR
Letnan Kolonel Ckm NRP 11980006790469 PNS NIP 197005202001121005

Anda mungkin juga menyukai