No. Absen : 35
Nama : Mar’atin, Amd.Kep
Institusi : RS. Budi Agung Palu
1. Berikut ini adalah laporan IPCN tentang Surveilans HAI’s terkait insiden rate IAD pada
periode Semester 1 tahun 2020 di RS. Sehat Sejahtera.
1.5
0.5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Jawaban :
Dari Interpretasi saya dari Insinden rate Infeksi Aliran Darah terkait pemasangan
CVP selama semester I tahun 2020 yaitu menunjukkan bahwa IAD pada
pemasangan CVP di RS. Sejahtera terjadi peningkatan terdapat pada bulan Juni
dengan angka 4.5 ‰ dan pemasangan CVP mengalami penurunan pada kasus IAD di
RS. Sejahtera pada bulan Februari dengan angka 2.9 ‰.
b. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan pasien pada bulan Juni yang mengalami
infeksi HAIs mengakibatkan:
1. Lama rawat Inap meningkat
2. Biaya RS meningkat
3. Harus ditindak lanjuti untuk menurunkan IAD
DO
STUDY
1. Dari 5 perawat yang bertugas di ruangan ICU, yang melakukan cuci tangan sesuai
five momen sebanyak 3 orang dari jumlah 5 perawat yang dilakukan pengamatan.
2. 3 Perawat tidak ingat SPO pemasangan dan perawatan infus vena sentral
ACT
1. Perawat sering lupa menggunakan five momen pada saat cuci tangan.
2. Perawat tidak ingat SPO pemasangan dan perawatan infus vena sentral
Tindak lanjut :
1. Membuat Demonstrasi cuci tangan sesuai fivwe momen
2. Membuat pelatihan PPI
3. Penyegaran kembali sosialisasi SPO IAD
4. Kolaborasi dengan Kabid keperawatan untuk mengaktifkan kembali supervisi
2. IPCN mengumpulkan data lebih lengkap, untuk mencari kemungkinan 2 yang menjadi
factor penyebab insiden IAD pada semester 1/2020 menjadi meningkat, melebihi target.
Dari hasil audit implementasi bundles IAD diperoleh data sebagai berikut :
100%
100% 100% 100% 100%
96%
90%
86%
80%
60%
40% 42%
20%
0%
Hand hygiene Max Barrier Lokasi V Subclavia Skin preparasi
Jawaban :
Dari Interpretasi saya dari Insinden rate Infeksi Aliran Darah terkait pemasangan
CVP selama semester I tahun 2020 yaitu menunjukkan bahwa Hand higiene
mendapat nilai 96%, Max barrier 86%, Lokasi V Subklavia 90%n dan Skin preparasi
mendapat nilai 42%.
b. Hal ini menunjukkan implementasi Bundles Insersi CVC pada skin preparasi dapat
mengakibatkan IAD:
1. Lama rawat Inap meningkat
2. Biaya RS meningkat
3. Harus ditindak lanjuti untuk menurunkan Skin Preparasi
DO
STUDY
1. Dari 5 perawat yang bertugas di ruangan ICU, yang melakukan cuci tangan sesuai
five momen sebanyak 3 orang dari jumlah 5 perawat yang dilakukan
pengamatan.
2. 3 Perawat tidak ingat SPO pemasangan dan perawatan infus vena sentral
ACT
1. Perawat sering lupa menggunakan five momen pada saat cuci tangan.
2. Perawat tidak ingat SPO pemasangan dan perawatan infus vena sentral
Tindak lanjut :
1. Membuat Demonstrasi cuci tangan sesuai fivwe momen
2. Membuat pelatihan PPI
3. Penyegaran kembali sosialisasi SPO IAD
4. Kolaborasi dengan Kabid keperawatan untuk mengaktifkan kembali supervisi
3. Berikut ini adalah hasil audit kepatuhan implementasi bundles di Rumah Sakit “X”
periode Semester 1 tahun 2020 yang dilakukan IPCN. Data ini dikumpulkan oleh IPCN,
merupakan tindak lanjut karena angka VAP di Ruang ICU mencapai 8,6%, lebih tinggi
dari target yang ditetapkan (5,8%)
100%
100% 100% 100% 100%
90%
87%
80% 85%
60% 64%
40%
20%
0%
VAP IDO IAD ISK
Target Capaian
Jawaban :
Dari Interpretasi saya dari Implementasi Bundles HAIs pada Semester I Tahun 2020
di RS X menujukkan bahwa Untuk VAP menunjukan jumlah 64%, IDO 85%, IAD 87%,
ISK 90%. Dan kasus yang paling tinggi adalah kasus ISK dengan jumlah 90%.
e. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan Implementasi Bundles HAIs pada bulan April
Tahun 2020 mengakibatkan:
4. Lama rawat Inap meningkat
5. Biaya RS meningkat
6. Harus ditindak lanjuti untuk menurunkan kasus ISK
DO
STUDY
1. Dari 5 perawat yang bertugas di ruangan ICU, yang melakukan cuci tangan sesuai
five momen sebanyak 3 orang dari jumlah 5 perawat yang dilakukan
pengamatan.
2. 3 Perawat tidak ingat SPO perawatan kateter
ACT
3. Perawat sering lupa menggunakan five momen pada saat cuci tangan.
4. Perawat tidak ingat SPO perawatan kateter.
Tindak lanjut :
1. Membuat Demonstrasi cuci tangan sesuai fiwe momen
2. Membuat pelatihan PPI
3. Penyegaran kembali sosialisasi SPO perawatan kateter
4. Kolaborasi dengan Kabid keperawatan untuk mengaktifkan kembali supervisi
5. Karena Implementasi Bundles VAP yang masih sangat rendah di ICU, IPCN melakukan
audit lebih lengkap, apakah bundles prosedur insersi ETT atau bundles untuk
maintenance yang belum diimplementasikan dengan baik. Dan diperoleh data seperti
dibawah ini.
100%
100% 100% 100% 100% 100%
90%
87%
80% 82%
78%
60%
40% 45%
20%
0%
Hand Hygiene Posisi kepala 30 - 45 Oral Hygiene Manajemen sekresi Sedation Vacation
derajat
Target Capaian
Jawaban :
Dari Interpretasi saya dari Implementasi Bundles VAP terkait pemasangan ETT
selama Triwulan I tahun 2020 yaitu menunjukkan bahwa Hand higiene mendapat
nilai 87%, Posisi kepala 45%, oral higiene 78%, manajemen sekresi mendapat nilai
42%, dan Sedation vacation 90%
b. Hal ini menunjukkan implementasi Bundles VAP dapat mengakibatkan :
4. Lama rawat Inap meningkat
5. Biaya RS meningkat
6. Harus ditindak lanjuti untuk menurunkan Bundles VAP
Penyebabnya : Belum ada regulasi terkait pencegahan Bundles VAP di Ruangan ICU
DO
STUDY
1. Perawat sering lupa menggunakan five momen pada saat cuci tangan.
2. Perawat belum terbiasa meninggikan kepala 30-45 derajat dengan benar
Tindak lanjut :
1. Membuat Demonstrasi cuci tangan sesuai fiwe momen
2. Membuat pelatihan PPI
3. Penyegaran kembali sosialisasi SPO Bundles VAP
4. Kolaborasi dengan Kabid keperawatan untuk mengaktifkan kembali supervisi