A. Pendahuluan
Infeksi Rumah Sakit (IRS) merupakan masalah terutama di rumah sakit-rumah sakit
besar yang merawat pasien dengan beragam jenis penyakit. Pengendalian IRS merupakan
suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Pencegahan
kejadian IRS harus diupayakan sedapat mungkin, antara lain dengan menerapkan tindakan
asepsis dan membiasakan perilaku higienis pada petugas kesehatan serta pelaksanaan
surveilans.
Surveilans (IRS) sebagai salah satu program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
harus dilaksanakan untuk memantau mutu pelayanan. Data dasar infeksi rumah sakit yang
didapatkan dari hasil surveilans dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengukur keberhasilan
program PPI.
B. Tujuan Survey
C. Sasaran
TAHUN 2018
JENIS INFEKSI
H. Analisa Data
Hasil analisa berdasarkan tabel dan grafik di atas adalah :
Data yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mengetahui angka kejadian infeksi rumah
sakit di RSU YARSI Pontianak meliputi, Plebhitis pada pasien dengan pemasangan infus,
Infeksi Daerah Operasi (IDO), dan Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pasien dengan
hasil
kateterisasi uretra), angkasurveilans
IDO mencapai HAIs RSUbulan
3,77% pada YARSI
ini, kemudian angka phlebitis
bulan
terjadi penurunan yang signifikan yaituApril 2018IRS IDO bulan januari tahun 2018
0‰. kejadian
I. Rekomendasi
I. Evaluasi
Dari data yang telah dikumpulkan pada bulan Maret 2018. Bahwa angka IDO di RSU
YARSI Pontianak terjadi penurunan yang signifikan dan angka ISK pada bulan april 0‰,
sedangkan angka kejadian plebhitis terjadi peningkatan yang signifikan yaitu 2.66‰.
sehingga harus dilakukann prioritas audit/ monitoring terkait bundles HaIs terkait
plebhitis pemasangan infus pada pasien anak khususnya, tetapi pada dasarnya target
yang diinginkan tercapai, tetapi tindak lanjutnya yaitu ankga plebhitis harus
diprioritaskan agar terjadi penurunan hingga mencapai 0‰.
Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal : 3 Maret, 2018
Mengetahui
Pembuat laporan
Ketua Tim PPIRS
IPCN