A. PENDAHULUAN................................................................................. 2
B. Cakupan Surveilans dan Monitoring Penerapan PPI...................... 2
C. Hasil Kegiatan dan Analisa Data........................................................ 3
D. Penutup................................................................................................. 10
A. PENDAHULUAN
Pencegahan dan Pengendalian infeksi adalah merupakan suatu upaya untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi. Mengingat besarnya kerugian yang harus
ditanggung pasien, keluarga dan Rumah Sakit akibat terjadinya infeksi di rumah sakit.
Pelaksanaan di lapangan, Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sering menemukan
beberapa kendala antara lain : banyaknya pasien yang dirawat di Rumah Sakit sehingga
dapat menjadi sumber infeksi bagi lingkungan dan pasien lain, adanya kontak langsung
antara pasien satu dengan pasien lainnya, adanya kontak langsung antara pasien dengan
petugas Rumah Sakit yang terinfeksi, penggunaan alat-alat yang terkontaminasi, kurangnya
perhatian tindakan aseptik dan antiseptik serta kondisi pasien yang lemah. Juga persediaan
sarana dan prasarana yang ada masih kurang memadai, sehingga mudah untuk menimbulkan
terjadinya infeksi.
Dalam rangka menggalakkan kegiatan TIM PPI RS. Akademis Jaury Jusuf Putera kami
melaporkan hasil monitoring yang kami lakukan selama bulan Januari tahun 2020.
Berdasarkan data infeksi Plebitis yang terjadi di ruang Melati/pav dan ICU/ICCU
merupakan data infeksi tertinggi dari semua ruang perawatan sehingga perlu diadakan
resosialisasi bundle phlebitis dan hand hygiene agar insiden rate phlebitis menurun atau 0‰.
Dari data grafik 19 diatas menunjukkan hasil audit Bundle IAD adalah 75%, Bundle
IDO adalah 100%, Bundle ISK adalah 100% dan Bundle VAP adalah 100%. Pada hasil bundle
IAD masih belum tercapai target karena masih kurangnya kepatuhan hand hygiene sebelum
melakukan tindakan dan masih kurangnya penerapan mencantumkan tanggal pemasangan pada
dressing infus.
RUANGAN
NO INDIKATOR PENILAIAN P. P.
ICU IGD OK RO LAB MELATI ANGGREK MAWAR CEMPAKA DAHLIA SERUNI HD
GIGI BEDAH
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
(%) (%)
1 Fasilitas Kebersihan Tangan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Penanganan Limbah Padat Dan
2 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Cair
3 Penanganan Limbah Benda Tajam 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 Alat Pelindung Diri (Apd) 100 78 100 89 89 78 89 89 89 89 89 100 100 100
5 Pengelolaan Lingkungan 100 100 100 100 100 93 93 100 93 93 100 100 100 100
Dari grafik 3 diatas menunjukkan bahwa penangana limbah pada dan cair di semua
ruangan atau area yang dimonitoring mencapai 100 %.
Dari grafik 5 diatas menunjukkan bahwa kepatuhan penggunaan alat pelindung diri masih
belum terlaksana dengan baik dari semua ruangan atau area yang dimonitoring belum
mencapai 100%. Hal ini karena masih adanya petugas khususnya masih ada masket yang
tergantung dileher dan pemakaian APD tidak sesuai indikasi.
Dari data grafik 7 terlihat ada beberapa ruangan yang pengelolaan peralatan perawatan
pasien belum mencapai 100%. Dari hasil monitoring yaitu masih terdapat beberapa air di
humidifier oksigen yang tidak terpakai.
Dari grafik 9 diatas menunjukkan bahwa penerapan etika batuk semua ruangan atau area
yang dimonitoring mencapai 100 %.
Dari grafik 11 diatas menunjukkan bahwa pengelolaan linen semua ruangan atau area
yang dimonitoring mencapai 100 %.
Kepatuhan hand hygiene berdasarkan 5 moment dapat tergambar dari grafik 13 diatas
yaitu pada moment 1 dengan 45%, moment 2 adalah 73%, moment 3 adalah 100%,
moment 4 adalah 91% dan moment 5 adalah 82%.
Laporan Kegiatan PPI Bulan Januari 2020
RS. Akademis Jaury Jusuf Putera Page 13
4. Monitoring Fasilitas Dan Komponen Pengolahan Alkes Di Instalasi CSSD
Dari data grafik 14 diatas menunjukkan hasil monitoring pada fasilitas dan komponen
pengolahan alkes di ruang CSSD adalah 88%. Pada ruang CSSD belum adanya daftar
inventaris barang serta kurangnya sumber daya yang sudah terpapar pelatihan CSSD dan
pelatihan PPI.
Dari data grafik 15 diatas menunjukkan hasil monitoring pada fasilitas dan kepatuhan
pengelolahan makanan di intalasi gizi adalah 93%. Pada ruang dapur masih kurangnya
tempat sampah menggunakan tutup dan pedal serta masih terdapatnya debu dipermukaan
tembok.
Dari data grafik 16 diatas menunjukkan hasil monitoring pada fasilitas dan komponen
pengolahan linen di intalasi laundry adalah 92%. Pada ruang laundry area pencucian
masih berdebu dan linen di lemari tidak tertata rapi.
Dari data grafik 17 diatas menunjukkan hasil monitoring pada fasilitas dan pengolahan
jenazah adalah 75%. Pada ruang jenazah masih terdapat debu karena pembersihan rutin
belum maksimal, pecatatan barang inventaris dan petugas kamar jenazah belum terpapar
pelatihan PPI.
Dari data grafik 18 diatas menunjukkan hasil monitoring di mobil ambulans adalah 54%.
Pada mobil ambulans belum dilengkapi dengan spill kit, handrub dan alat pelindung diri.
Dari data grafik 19 diatas menunjukkan hasil monitoring di Ruang isolasi masih
belum mencapai target dimana hal ini karena beberapa factor yaitu ruangan Tekanan
Udara negative belum tersedia, Ketersediaan APD yang belum memadai (masker N95
untuk pasien transmisi airborne), belum adanya tempat sampah Infeksius, Penjaga Pasien
dengan Transmisi Droplet dan Airborne menggunakan tidak menggunkan masker dan
Pintu kadang tidak ditutup kembali setelah masuk atau keluar ruangan.
D. PENUTUP
NIRWANA MASYKUR
Laporan Kegiatan PPI Bulan Januari 2020
RS. Akademis Jaury Jusuf Putera Page 17
Laporan Kegiatan PPI Bulan Januari 2020
RS. Akademis Jaury Jusuf Putera Page 18