Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KOMITE PPI TRIWULAN III

PERIODE JULI 2019 s/d SEPTEMBER 2019

Nama Penulis Laporan : Widy Astutik Amd.Kep


Tanggal : 30 September 2019
Jumlah Halaman : 18 (delapan belas) Halaman

1
RUMAH SAKIT
INTAN MEDIKA
BLAWI KARANGBINANGUN LAMONGAN

LAPORAN

TENTANG

KEGIATAN KOMITE PPI BULAN JULI s/d SEPTEMBER

A. Pendahuluan

Pencegahan dan Pengendalian infeksi adalah merupakan suatu upaya untuk


meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi. Mengingat besarnya kerugian
yang harus ditanggung pasien, keluarga dan Rumah Sakit akibat terjadinya infeksi
di rumah sakit. Pelaksanaan di lapangan, Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi sering menemukan beberapa kendala antara lain : banyaknya pasien yang
dirawat di Rumah Sakit sehingga dapat menjadi sumber infeksi bagi lingkungan
dan pasien lain, adanya kontak langsung antara pasien satu dengan pasien lainnya,
adanya kontak langsung antara pasien dengan petugas Rumah Sakit yang
terinfeksi, penggunaan alat-alat yang terkontaminasi, kurangnya perhatian
tindakan aseptik dan antiseptik serta kondisi pasien yang lemah. Juga persediaan
sarana dan prasarana yang ada masih kurang memadai, sehingga mudah untuk
menimbulkan terjadinya infeksi.
Infeksi dirumah sakit merupakan masalah global dan menjangkau paling
sedikit sekitar 9 % (variasi 3% - 21 %) lebih dari 1.4 juta pasien rawat inap di
rumah sakit di seluruh dunia. Angka ini dilaporkan oleh WHO dari hasil
surveynya di 14 negara, meliputi 28.861 pasien di 47 rumah sakit yang berada di 4
wilayah (region) WHO pada tahun 1986. Survey WHO ini juga menghasilkan : 18
% dari pasien yang terkena infeksi di rumah sakit menderita lebih dari satu jenis
infeksi, terutama pada pasien penyakit kronis, adanya kemiripan tentang jenis
infeksi di rumah sakit dan penyebabnya. infeksi di rumah sakit merupakan salah

2
satu infeksi yang sering terjadi di negara-negara berkembang maupun di negara-
negara industri. Sebagian besar masalah dan kendala yang dihadapi berbagai
negara untuk mencegah dan mengendalikan kejadian infeksi di rumah sakittidak
jauh berbeda sehingga strategi dan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit dapat disusun untuk diterapkan pada kondisi masing-
masing negara dan rumah sakit. Akibat lain dari kejadian infeksi di rumah sakit
adalah : Lama perawatan (LOS) lebih lama.
Upaya yang dilakukan Komite Pencegahan dan Pengendalian infeksi di
rumah sakit adalah monitoring yaitu untuk mengamati pelayanan sedini mungkin,
untuk dapat menemukan dan selanjutnya memperbaiki masalah dan pelaksanaan
program.

3
B. Maksud dan Tujuan

a. Tujuan Umum
1) Untuk memberikan gambaran kinerja TIM PPI dalam melaksanakan
kegiatan Pencegahan dan Pengendalian infeksi di rumah sakitdi RS
Intan Medika Lamongan
2) Sebagai pedoman bagi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RS Intan Medika Lamongan dalam melakukan surveilans kegiatan PPI
untuk menurunkan resiko infeksi pada pasien dan karyawan rumah
sakit.

b. Tujuan Khusus :
1) Mendapatkan data dasar infeksi RS Intan Medika Lamongan
2) Menurunkan laju infeksi RS Intan Medika Lamongan
3) Mengidentifikasi dini kejadian KLB infeksi di RS Intan Medika
Lamongan
4) Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya masalah yang
memerlukan penanggulangan.
5) Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI di RS Intan
Medika Lamongan
6) Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan
7) Salah satu unsur pendukung untuk memenuhi akreditasi RS Intan
Medika Lamongan

C. Ruang Lingkup

Laporan Bulanan IPCN di laksanakanselama 1 (satu) bulan dan


bertempat di Rumah Sakit Intan Medika Lamongan. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara audit yang dilakukan pada seluruh pegawai Rumah Sakit Intan
Medika Lamongan. Fasilitator dari kegiatan ini dilakukan oleh IPCLN dan
di awasi oleh IPCN sebagai penanggung jawab Perangkat yang digunakan
adalah form audit PPI.

4
D. Dasar

Laporan IPCN dilaksanakan berdasarkan:


a. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Intan Medika Lamongan”
Nomor: 018/RSI M /PER/II/2019 tentang Peraturan Direktur tentang
Pedoman SDM di RS Intan Medika Lamongan
b. Peraturan Direktur Rumah Sakit Intan Medika Lamongan Nomor:
064/RSIM/PER/IV/2019 tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI.

E. Kegiatan yang dilaksanakan

1. Melakukan survei harian untuk angka kejadian phlebitis


2. Melakukan survei harian untuk angka kejadian ISK
3. Melakukan survei harian untuk angka kejadian IDO
4. Melakukan survei harian untuk kepatuhan HH dan APD
5. Melakukan survei harian Pembuangan Benda Tajam
6. Melakukan survei harian Pembuangan Limbah
7. Melakukan pertemuan pembahasan ICRA, setiap kegiatan rehab
gedung.
8. Melakukan kunjungan monitoring terkait PPI ke ruangan dan Unit kerja
9. Audit Insiden plebitis, ISK dan IDO

5
F. DATA PENCAPAIAN GRAFIK .

GRAFIK .1 KASUS IDO

154 161 165

0 0 0
Juli Agustus September

Jumlah Kejadian IDO Jumlah Pasien Operasi

GRAFIK.2 KASUS PLEBITIS

Chart Title
1896 1984
1762
2000

1500

1000

500 3 3 3
0
Juli Agustus September

jumlah kejadian Plebitis jumlah hari pemasangan infus

GRAFIK.3 KASUS ISK

165 159 162

0 0 0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER

jumlah kejadian ISK jumlah hari pemasangan kateter

6
GRAFIK.4 KEPATUHAN 5 MOMEN KEBERSIHAN TANGAN

80000%
70000%
60000%
50000%
40000%
30000%
20000%
10000%
0%
FO POLI FARMASI KASIR LABORAT IGD IRNA A
RUANG

JULI AGUSTUS SEPTEMBER STANDART

GRAFIK.5 PRESENTASE KEPATUHAN PETUGAS KEBERSIHAN


TANGAN

PENCAPAIAN
100%
100%
90%
80% 70%
64%
70% 59%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
JULI AGUSTUS SEPTEMBER STANDART

7
GRAFIK.5 KEPATUHAN APD

KEPATUHAN APD
RS INTAN MEDIKA LAMONGAN
100%
80%
60%
40%
20%
0%
IGD LABORAT IRNA A IRNA B KIA NEO IKBS
RUANG

JULI AGUSTUS SEPTEMBER STANDART

GRAFIK.6 KEPATUHAN APD RS INTAN MEDIKA LAMONGAN

PENCAPAIAN
100%
100%
90%
80% 68% 71%
64%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
JULI AGUSTUS SEPTEMBER STANDART

8
G. ANALISA

Dari grafik dan tabel diatas terlihat bahwa, insidensi HAIs pada bulan April s.d
Juni
1. Angka Infeksi tertinggi plebitis bulan Agustus 3 orang dari 1762 hari
pemakaian alat dengan persentase 1,7‰, urutan kedua Juli 3 orang dari 1896
hari pemakaian alat dengan persentase 1,5‰, urutan ketiga bulan September
3 orang dari 1984 hari pemekaian alat dengan persentase 1,5‰, Pencapaian
ini merupakan hasil monitoring yang ketat terhadap implementasi BUNDLES
HAIs ini dapat terlaksana dengan baik karena petugas kesehatan (dokter dan
perawat) saat ini sudah mulai menyadari dampak dari perawatan yang
dilakukannya, baik bagi pasien, unit perawatan, maupun bagi dirinya sebagai
petugas.
2. Angka Infeksi Daerah Operasi (IDO) dari bulan Juli sampai bulan September
0 % dari 165 operasi, untuk kasus ISK, tidak terjadi. HAIs masih terjadi
meski standard tercapai, kemungkinan karena kepatuhan kebersihan tangan
belum optimal. Dugaan ini didukung oleh bukti bahwa kepatuhan kebersihan
tangan masih di kurang dari target (%) sedangkan target kepatuhan
kebersihan tangan 100%. Kebersihan lingkungan juga masih kurang; kurang
optimal dalam penerapan bundles pencegahan infeksi.

9
H. EVALUASI

CAPAIAN TARGET PROGRAM PPI BULAN APRIL S.D JUNI TAHUN


2019 RS INTAN MEDIKA LAMONGAN

NO Masalah Tindakan Target Waktu CAPAIAN


1 Kewaspadaan standar a. Edukasi 85 % 3 bln 70%
Kebersihan tangan b. Audit kepatuhan
Problem: kebersihan tangan
Rendahnya kepatuhan c. Pengadaan poster dan
kebersihan tangan. video

Penggunaan alat a. Edukasi 100 % Setiap 71 %


pelindung diri (APD) b. Audit kepatuhan 3 bulan Masih ada
Problem penggunaan APD saat
a.Kurangnya kepatuhan c. Poster melakukan
penggunaan APD di tindakan tidak
Ruang rawat, IGD, memakai
CSSD, Unit laundry, APD yang
gizi, ICU . sesuai
b.Kurangnya Audit Fasilitas APD 100 % 3 bulan
kelengkapan fasilitas 90 %
APD di Unit laundry Fasilitas
& Kamar Jenazah, gizi. belum semua
tersedia
seperti
googles
belum semua
ruangan ada
Pengelolaan limbah a. Edukasi/sosialisasi 90 % 3 bulan Stiker sampah
infeksius dan limbah b. Stiker 80 % sesuai
tajam c. Audit kepatuhan
Problem: pemilahan limbah

10
NO Masalah Tindakan Target Waktu CAPAIAN
Kurangnya kepatuhan
pemilahan sampah
infeksius dan non
infeksius di Unit
perawatan, IGD,
Laboratorium, kamar
jenazah
Kurangnya pemenuhan a. Koordinasi dengan 100% 3 bulan 50%
fasilitas pembuangan bagian pengadaan Tempat
limbah di unit (RT) sampah sudah
perawatan,Laboratoriu b. Koordinasi dengan baru
m, pihak ke 3 ( pengelola
Kamar jenazah ( pada limbah infeksius)
rusak)
Pengendalian Koordinasi dengan 100% 3 bulan 50%
lingkungan manajemen untuk Belum semua
Problem: pengadaan fasilitas ada sebagian
Tidak tersedia tempat penyimpanan alat ruangan di
untuk penyimpanan alat kebersihan gabung
kebersihan ( janitor) di
area perawatan dan
umum
Kurangnya kebersihan a. Sosialisasi 80% 6 bulan Sedang dalam
ruang rawat inap, rawat b. Audit dan telusur perbaikan
jalan, ruang unit gizi, lapangan dan sebagian
loudry, cssd, kamar c. Pengecatan dan besar sudah
jenazah penerangan di cat
Banyaknya barang/ d. Usul buat gedung baru Masih
peralatan yang tidak gizi, loudry dan cssd menumpuk
terpakai ( belum barang di area
dilakukan sekitar kamar

11
NO Masalah Tindakan Target Waktu CAPAIAN
penghapusan) jenazah.
Sedang dalam
proses
pengangkutan
ke gudang
Gedung
loudry dan
gizi rencana
bagun baru
Proses penanganan a. Sosialisasi/edukasi 80% 3 bulan Gedung
linen b. Koordinasi dengan loudry baru
(Laundry) unit laundry untuk 50 %
Problem: perencanaan renovasi peralatan
• Ruang dan fasilitas dan kelengkapan sudah
Laundry serta alur fasilitas (pengadaan terpenuhi
pemisahan linen bodyshower, tempat Body washer
bersih dan kotor pencucian troli ) belum ada
belum sesuai
standar
• Belum adanya
Body washer untuk
petugas
• Penyimpanan linen Penyimpanan sesuai 100% 1 bulan 70% belum
bersih belum standar terpenuhi
sesuai ( dari lantai 30cm, dari
dinding 25 cm dan dari
langit langit 60 cm
• Temperatur dan Temperatur dan 100% 1 bulan 0%
kelembaban di kelembaban dikontrol Belum
ruang penyimpanan setiap hari dengan terpenuhi
linen bersih belum adanya kartu kontrol

12
NO Masalah Tindakan Target Waktu CAPAIAN
terkontrol
2 Penanganan sterilisasi a. Edukasi/sosialisasi 80% 6 bulan SDM masih
(CSSD) b. Koordinasi dengan belum terlatih
Problem staf pimpinan untuk
• Pembersihan alat perencanaan, Ruang CSSD
masih di unit penambahan peralatan belum sesuai
perawatan dan jumlah SDM standar
( belum c. Monitoring dan
tersentralisasi) evaluasi
• Jumlah SDM
CSSD masih
kurang
3 Pengelolaan makanan a. Edukasi/sosialisasi 100% Setiap Kepatuhan
(Gizi) b. Monitoring dan bulan APD 50%
Problem: evaluasi
1. Rendahnya c. Koordinasi dengan Lingkungan
Kepatuhan unit kesling dan masih sering
penggunaan APD petugas kebersihan ada debu,
2. Kebersihan untuk meningkat lantai
lingkungan masih kebersihan lingkungan sebagian
kurang d. Usul bagun gedung licin.
3. Gedung gizi bayak proses
yang rusak bangun
gedung baru
4 4. Proses penanganan Koordinasi dengan staf 100% 6 bulan Pencucian
peralatan makan di pimpinan untuk dibuat alat makan
ruangan belum alur dan pengelolaan sdh memakai
sesuai standar peralatan makan yang air panas.
sesuai
5. Alur makanan yang Alur masih
sdh diproses dan belum

13
NO Masalah Tindakan Target Waktu CAPAIAN
makanan kotor terpisah
masih belum
terpisah
5 Kegiatan surveilans a. Edukasi/sosialisasi Penuru 1 tahun April s.d Juni
yang proaktif dan b. Surveilans angka nan Phlebitis
sistematik kejadian infeksi HAIs 7,0%0
Problem: c. Audit kepatuhan < 1,5 ISK 0 %0
kebersihan tangan % Decubitus 0
d. check list bundle %0
IDO 0%
6 Penempatan pasien 1. Ada kebijakan tentang 100% 8 bulan
penyakit infeksi ruang isolasi Sudah
menular 2. Ada pedoman dan diajukan
Problem: SPO tentang ruang permohonan
isolasi keperencanaa
Belum tersedianya 3. Tersedianya ruang n
ruang isolasi pasien di isolasi di unit ICU,
Unit perawatan , ICU, Ruang perawatan, dan Exsouspen
dan IGD yang sesuai IGD sesuai standar baru 1
standar dipasang di
penyakit
dalam
Belum tersedia masker 4. Tersedia masker N95 100% 1bulan Sudah
respratorik ( N95) di di unit yang ada diusulkan tapi
unit yang mempunyai ruang isolasi blm tersedia
kamar isolasi

Belum ada poster / 5. Tersedia poster dan 100% 3 bulan 50 %


banner tentang edukasi banner tentang Sudah dibuat
untuk pasien terinfeksi edukasi untuk pasien dan dipasang
menular terinfeksi menular setiap ada

14
NO Masalah Tindakan Target Waktu CAPAIAN
pasien sesuai
transmisinya
6. Edukasi petugas 100% Setiap Dilakukan
ruangan yang ada setiap ada
berhubungan dengan pasien kasus
isolasi pasien isolasi
7. Ada poli paru TB 30% 9 bulan Poli TB
dan sputum both belum
Terlaksananya dibangun,
skrining pada pasien sputum both
batuk di poliklinik belum ada
srining Belum
terlaksana
dengan baik
7 Icra Renovasi a. identifikasi Resiko 100% Sesuai Icra renovasi
infeksi jadwal belum
b. Analisa Resiko renovas terlaksana
infeksi i sesuai SPO
c. Evaluasi resiko konstru
infeksi ksi
a. Susun langkah
langkah PPI
b. Monitoring
pelaksanaan
kebijakan ,prosedur
dan pedoman PPIRS
c. Pencatatan pelaporan
insiden pajanan.
7 Investigasi outbreak januari Tidak ada
internal dan eksterna s.d KLB
dirumah sakit maret

15
NO Masalah Tindakan Target Waktu CAPAIAN
7 Edukasi dan 50% Setiap PPI Dasar
sosialisasi, DIKLAT, a. Pelaksanaan 3 bulan sudah
penyuluhan, pendidikan dan ( terlaksana (
pengembangan pelatihan PPI kepada pelatiha program
SDMkomite PPI semua petugas n dasar tahun ini)
Problem: . PPI)
Pelatiha Pelatihan
Masih bayak petugas n IPCN dan
yang belum Umum Sosialisai
mendapatkan pelatihan sudah
PPI berjalan
b. Sosialisasi terhadap 100% Setiap 80%
karyawan baru, peserta ada Terlaksana
didik. peserta dan
didik terkoordinasi
antara Diklat
dan
Kepegawaian
c. Penyuluhan terhadap 100% 1 80%
pengunjung RS minggu Terlaksana
sekali sesuai jadwal
d. Seminar untuk petugas 100% 1x Sudah
administrasi dll setahun diadakan
edukasi
Perlu adanya Mengikuti pelatihan 100% januari Belum
pengembangan staf PPI dasar Terlaksana
Mengikuti pelatihan 100% April Belum
IPCN Terlaksana

16
NO Masalah Tindakan Target Waktu CAPAIAN
Mengikuti seminar 100% Mei Sudah
dan workshop dalam terlaksana
Negeri

8 Kesehatan Petugas : 100% 6 bulan


Problem: Belum
Terlaksananya terlaksana
Rendahnya imunisasi imunisasi Hepatitis B
petugas di ruang untuk petugas di ruang
berisiko berisiko tinggi
Risiko tertusuk jarum Tersedianya alur 0 1 bulan 1 Kasus
penanganan petugas Kasus tertusuk
tertusuk limbah benda jarum
tajam bekas pakai
Kegiatan rapat dengan Rapat rutin anggota 100% 3 bulan 70%
anggota komite komite
Rapat rutin dengan 100% 3 bulan 70%
IPCLN

I. Simpulan dan Saran


1. Simpulan
Dari hasil laporan triwulan dapat disimpulkan ada resiko kejadian
HAIs, dikarenakan masih rendahnya kepatuhan hand hygiene dan
kepatuhan pemakaian APD di Rumah Sakit Intan Medika Lamongan
2. Saran
a. Meningkatkan kerjasama antara IPCN dengan IPCLN di unit
terkait.
b. Reedukasi terhadap petugas tentang kebersihan tangan
c. Audit kepatuhan kebersihan tangan setiap bulan
d. Monitoring penerapan Bundles Pencegahan dan Pengendalian
infeksi
e. Pengawasan terhadap pembersihan lingkungan sekitar pasien.

17
J. Penutup

Demikian laporan ini dibuat dengan harapan dapat memberi gambaran


tentang hasil kegiatan Komite PPI

Lamongan, 30 September 2019


IPCO

dr. Yany Khoirurrahmawati


201508036

18

Anda mungkin juga menyukai