PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program yang yang mudah diterapkan dan menunjang pencapaian standar harus
disusun berdasarkan kondisi serta sumber daya rumah sakit. Setiap tahun program dibuat
mengacu pada standar akreditasi rumah sakit, perkembangan metode pencegahan dan
pengendalian infeksi secara global, sehingga kebijakan dan prosedur akan selalu
mengalami perubahan, perbaikan dan pengembangan untuk efektivitas, efisiensi
penerapan dan hasil akhir suatu program kerja.
Tim PPI bertanggung jawab kepada direktur dalam menyampaikan laporan
berkala tepat pada waktunya. Laporan berkala merupakan laporan pelaksanaan tugas dan
fungsi dari Tim PPI yang memuat perkembangan dan hasil pencapaian kinerja baik
kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu satu tahun. Dan untuk laporan berkala
tersebut berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber daya (sumber
daya manusia, sarana prasarana dan dana), serta hasil kegiatan program yang telah
tercapai.
Tim PPI berkewajiban melaporkan seluruh kegiatan, sebagai pertanggung jawaban
pelaksanaan program, sebagai dasar perbaikan dan perencanaan yang akan datang
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran pencapaian penerapan program pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI) dalam waktu 3 bulan di RS Kasih Ibu Saba
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui data surveilans HAIs atau Infeksi Rumah Sakit (IRS).
b. Untuk mengetahui hasil pencapaian edukasi tentang PPI bagi staf, pasien dan
pengunjung/keluarga pasien.
c. Untuk mengevaluasi program peningkatan mutu PPI RS Kasih Ibu Saba
melalui pemantauan indikator yang telah ditetapkan berdasarkan standar
akreditasi .
d. Untuk mengevaluasi indikator infeksi rumah sakit yang terdiri dari infeksi
daerah operasi (IDO), infeksi aliran darah (IAD), infeksi saluran kencing
(ISK), dan ventilator associated pneumonia (VAP).
e. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya
f. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan
g. Sebagai panduan untuk meningkatkan kegiatan PPI yang sudah berhasil dan
upaya-upaya yang harus dilakukan oleh RS untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang berbasis patient safety.
2
BAB II
KEGIATAN POKOK, SASARAN, RUANG LINGKUP, WAKTU
PELAKSANAAN, CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Sasaran
1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. Pengunjung
4. Petugas rumah sakit
3
C. Ruang Lingkup
Seluruh area pelayanan di rumah sakit
D. Waktu Pelaksanaan
Bulan Juli sampai dengan September 2019
4
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANALISA
A. Surveilans
1. VAP
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Juli Agustus September
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa insiden rate Ventilator Assosiated
Pneumonia (VAP) untuk bulan Juli sampai September 2019 yaitu pada 0‰.
Insiden rate VAP untuk bulan Juli sampai september 2019 sudah mencapai
standar
2. IDO
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa insiden rate Infeksi Daerah
Operasi (IDO) untuk bulan Juli sampai September 2019 yaitu 0%. Insiden rate
IDO sudah mencapai standar yaitu < 2 %.
5
3. ISK
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0 0%
0 0%
0
0%
juli agustus september
4. IAD
90%
80%
70%
60%
sentral
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0 0%
0 0%
0
0%
juli agustus september
6
per 1000 hari pemakaiani IV chat
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0 0%
0 0%
0
5. Plebitis 0%
juli agustus september
Insiden Rate Plebitis RSU Kasih Ibu Saba
Bulan Juli- September 2019
100%
90%
per 1000 pemakaian IV chateter
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0% 0% 0%
0%
6. Surveilans Infeksi yang muncul dan pemunculan ulang dari penyakit di masyarakat
(emerging dan re-emerging diseases)
Jumlah Temuan
No Jenis Kasus Juli Septem Agustus
ber
1 Rabies 0 0 0
2 Campak 0 0 0
3 Varicella 0 0 0
4 Diphteri 0 0 0
5 MERS CoV 0 0 0
6 Ebola 0 0 0
7 H1N1 0 0 0
8 H5N1 0 0 0
9 Zika 0 0 0
10 TB Paru 0 0 0
11 TBMDR 0 0 0
12 Morbili 0 0 0
Pada bulan Juli sampai September 2019 tidak terdapat kasus pasien MRSA,
MDRO, MRSE, dan ESBL
7
B. Melakukan Asesmen berkala terhadap risiko (ICRA) dan ICRA Kontruksi
1. ICRA
ICRA dibuat awal tahun.
2. ICRA kontruksi
Pada bulan Juli sampai September 2019 tidak terdapat adanya
renovasi bangunan
C. Melakukan Investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi
Tidak terjadi outbreak dari bulan Juli sampai September 2019
8
2. Monitoring Dekontaminasi dan Sterilisasi di Rumah Sakit
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019 didapatkan data pada bulan
Juli 85%, Agustus 87% dan September 87%. Pencapaian monitoring dekontaminasi
dan sterilisasi sudah mencapai target yaitu ≥ 85%. Dari indikator-indikator yang di
monitoring hampir semua sudah sesuai standar. Alur ruangan belum sesuai standar.
Kimia indikator sudah ada. Pengukur suhu dan kelembaban pada ruang
penyimpanan sudah ada.
3. Monitoring linen/londri
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019 didapatkan data pada
bulan Juli 70%, Agustus 80% dan bulan September 80%. Hasil belum target yang
ditetapkan itu ≥ 85%
9
Dari indikator-indikator yang dimonitoring didapatkan petugas masih belum mendapatkan
pelatihan mengenai pengelolaan linen dan laundry, kebersihan alat laundry belum
dilakukan dengan baik.
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019 didapatkan data pada
bulan Juli 84%, Agustus 85% dan bulan September 87%. Pencapaian monitoring
pelayaan makanan (Gizi )sudah mencapai target yaitu ≥ 85%. Hasil monitoring
didapatkan hal-hal yang masih tidak sesuai standar seperti : penggunaan APD yang
belum lengkap, penyimpanan makanan tidak rapi, suhu ruangan yg tidak sesuai.
Alat termostat untuk mengukur suhu air hangat tidak berfungsi dengan maksimal.
10
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019 didapatkan data pada
bulan Juli 90%, Agustus 95% dan bulan September 95%. Pencapaian monitoring
pelayaan kamar transite jenazah sudah mencapai target yaitu ≥ 85%. Dari hasil
monitoring sudah terdapat APD, alat kebersihan tangan, dan ruangan bersih.
11
7. Monitoring pengelolaan benda tajam dan jarum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
8. Monitoring isolasi
Monitoring dilakukan setiap bulan di ruang isolasi
12
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019
didapatkan data pada bulan Juli 84%, Agustus 85% dan bulan
September 87%. Pencapaian monitoring ruang isolasi sudah
mencapai target yaitu ≥ 85%. Dari hasil monitoring masih ada
petugas yang tidak menggunakan APD yang sesuai, pasien ada yang
tidak memakai masker, masih ada banyak penunggu diruangan,
pengukur suhu dan kelembaban belum ada.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Dokter Perawat Petugas lain
13
F. Monitoring Kepatuhan Penggunaan APD
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
14
G. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terkait pelayanan kesehatan
dengan bundles HAI’s
1. Bundles VAP
82%
81%
80%
80%
79%
78%
77%
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019 didapatkan data pada
bulan Juli 80%, Agustus 84% dan bulan September 85%. Pencapaian
monitoring bundle VAP pada bulan Juli dan Agustus belum mencapai target dan
pada bulan September sudah mencapai target yaitu ≥ 85%.
15
2. Bundles IAD
83%
Persentase (%)
82%
81%
80% 80%
80%
79%
78%
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019 didapatkan data pada
bulan Juli 80%, Agustus 80% dan bulan September 84%. Pencapaian monitoring
bundle IAD pada bulan Juli dan September belum mencapai target yaitu ≥ 85%.
Hal ini dikarenakan masih ada petugas yang belum mematuhi pelaksnaan SPO
Bundles IAD.
3. Bundles IDO
87%
86%
85%
85%
84%
83%
82%
16
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019 didapatkan data pada bulan Juli
85%, Agustus 90% dan bulan September 88%. Pencapaian monitoring bundle IDO pada
bulan Juli sampai September 2019 sudah mencapai target yaitu ≥ 85%.
4. Bundles ISK
78%
76% 75%
74%
72%
70%
Hasil monitoring bulan Juli sampai September 2019 didapatkan data pada bulan Juli
75%, Agustus 80% dan bulan September 82%. Pencapaian monitoring bundle ISK
pada bulan Juli sampai September 2019 belum mencapai target yaitu ≥ 85%. Hal ini
dikarenakan masih sebgaian petugas belum melkasnakan SPO ISK.
17
H. Program Kesehatan Kerja
1. Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan kesehatan berkala akan di lakukan pada bulan Juli sebanyak 4 orang di RS
Kasih Ibu Saba untuk unit beresiko tinggi yaitu ICU, Ruang Operasi, Ruang Bersalin,
Insiden tertusuk jarum berdasarkan pada Triwulan I tahun 2019 tidak ada
18
BAB IV
REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
19
e. Pengelolaan Sterilisasi
1) Berikan pelatihan secara berkesinambungan terhadap petugas strerilisasi agar
dapat mengikuti perkembangan keilmuan tentang prosedur sterilisasi.
2) Lakukan monitoring terhadap jalannya prosedur sterilisasi.
f. Program Kesehatan kerja
Melaksanakan pemeriksaan berkala dan pemberian imunisasi pada petugas yang
berisiko dan jika memungkinkan kepada semua petugas sesuai anggaran rumah
sakit.
B. Bagi manajemen RS
a. Mempertimbangkan rekomendasi yang dikeluarkan tim PPI agar dapat
dilaksanakan/diterapkan di RSU Kasih Ibu Saba.
b. Mempertimbangkan pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan bagi tim PPI
untuk mendapatkan ilmu baru dan lebih memahami program PPI
Mengetahui
Direktur RS Kasih Ibu Saba
20
21