PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjangkitnya HAIs atau sering disebut juga infeksi rumah sakit, artinya
infeksi yang terjadi dirumah sakit. Hal ini berimplikasi sangat luas menimbulkan
masalah bagi penderita dan dapat merugikan nama baik rumah sakit.
Sebagai sebuah penyakit yang berdiri sendiri (terlepas dari keterkaitan
penyakit dasar) yang muncul sebagai akibat tindakan medis dan asuhan
keperawatan yang dilakukan baik sesuai SPO atau pun tidak, maka infeksi
nosokomial dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas penyakit dasar. Akibat
lain adalah hari rawat yang lebih panjang dan itu berarti perlu adanya tambahan
biaya sedangkan bagi rumah sakit dapat memberikan kesan kurang baik terhadap
pencegahan infeksi yang merupakan indikator keselamatan pasien rumah sakit.
Salah satu dari Program PPI adalah kegiatan surveilans. Kegiatan surveilans
merupakan aktifitas yang penting dan luas dalam program PPI. Kegiatan surveilens
harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan program PPI. Surveilans digunakan
untuk Mencari masalah yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan Keselamatan
Pasien / Patient Safety.
Surveillans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus
menerus sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak
pihak yang berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan.
National Nosocomial Infection Surveillance System (NNIS) dilakukan sejak
1970 oleh CDC. Kegiatan surveilans dapat menurunkan rate infeksi nosokomial. Di
AS rate infeksi turun sekitar 32 % dengan surveilans.
Surveilans dibutuhkan untuk mengukur hasil jadi (outcome) dalam proses
perawatan secara menyeluruh dan penyampaian kondisi yang ditemukan dalam
upaya perbaikan selain itu merupakan komponen penting dalam menekan angka
kejadian tidak diinginkan/KD (adverse events) misal : infeksi RS / Healthcare-
associated Infections HAIs. Surveilans juga diperlukan untuk mendapatkan
gambaran kuantitatif jumlah kejadian secara tepat sehingga dapat menilai kemajuan
yang ada.
B. Tujuan
1. Memperoleh data dasar
2. Kewaspadaan dini KLB
3. Menilai standard mutu pelayanan
4. Sebagai sarana mengidentifikasi malpraktek
5. Menilai keberhasilan suatu program PPI
6. Meyakinkan para klinisi
7. Sebagai suatu tolak ukur akreditasi
1
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Jenis Kegiatan
1. Melaksanakan Surveilans
2. Monitoring Pembuangan Sampah Infectious dan Non Infeksius
3. Monitoring Pembuangan Benda Tajam & Jarum
4. Monitoring Kepatuhan Penggunaan APD dan fasilitas APD di ruangan.
5. Monitoring Kepatuhan Hand Hygiene dan Fasilitas Hand hygiene
6. Monitoring Manajemen Sterilisasi
7. Monitoring Manajemen Loundry dan Linen
8. Monitoring perawatan alat kesehatan
9. Monitoring Peralatan Kadaluarsa
10. Monitoring Dekontaminasi di Ruangan
11. Monitoring Sanitasi Gizi
12. Monitoring Dekontaminasi Ambulance
13. Monitoring Pembuangan limbah cair
14. Monitoring Penggunaan Ruang tersendiri/ Isolasi
15. Monitoring Area kamar Jenazah
16. Audit Sanitasi Lingkungan
17. Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) dan Monitoring
Pembongkaran, pembangunan dan renovasi
18. Edukasi kepada Petugas, Pasien, Keluarga dan Pengunjung
B. SASARAN KEGIATAN
1. Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap RS UniMedika Setu Bekasi
2. Pengunjung RS UniMedika Setu Bekasi
3. Petugas RS UniMedika Setu Bekasi
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Mengadakan rapat koordinasi dengan setiap unit di rumah sakit
2. Melakukan penyuluhan dan edukasi di rumah sakit
3. Melakukan surveilans infeksi di RS UniMedika Setu Bekasi
4. Melakukan Monitoring dan Audit kepatuhan kewaspadaan isolasi
2
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Jenis Kegiatan
1. Surveilans
1.1 Grafik kasus IDO
1.1.1 Analisa
Dari grafik diatas terlihat bahwa, insidensi HAIs pada
bulan September s.d Juli 2022. Tidak ditemukan Angka
Infeksi Daerah Operasi (IDO), jumlah pasien di operasi
bulan september 1 orang dengan persentase 0%, urutan
kedua bulan oktober 17 orang dengan persentase 0%,
urutan ketiga bulan November 14 orang dengan persentase
0%, Pencapaian ini merupakan hasil monitoring yang ketat
terhadap implementasi BUNDLES HAIs ini dapat
terlaksana dengan baik karena petugas kesehatan (dokter
dan perawat) saat ini sudah mulai menyadari dampak dari
perawatan yang dilakukannya, baik bagi pasien, unit
perawatan, maupun bagi dirinya sebagai petugas.
1.1.2 Rencana Tindak lanjut
Upaya untuk mencegah terjadinya angka Infeksi Daerah
Operasi (IDO) tetap dilaksanakan sesuai SPO yang ada.
1.1.3 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai
3
1.2 Grafik kasus ISK
1.2.1 Analisa
Dari grafik diatas terlihat bahwa, insidensi HAIs
pada bulan September s.d Novemeber 2022. Tidak
ditemukan Angka Infeksi Saluran Kemih (ISK) bulan
September 0 orang dari 0 hari pemakaian alat dengan
persentase 0,0‰, urutan kedua bulan oktober 0 orang dari
5 hari pemakaian alat dengan persentase 0,0‰, urutan
ketiga bulan November 0 orang dari 4 hari pemekaian alat
dengan persentase 0,0‰, Pencapaian ini merupakan hasil
monitoring yang ketat terhadap implementasi BUNDLES
HAIs ini dapat terlaksana dengan baik karena petugas
kesehatan (dokter dan perawat) saat ini sudah mulai
menyadari dampak dari perawatan yang dilakukannya,
baik bagi pasien, unit perawatan, maupun bagi dirinya
sebagai petugas.
1.2.2 Rencana Tindak lanjut
Upaya untuk mencegah terjadinya angka Infeksi Saluran
Kemih (ISK) tetap dilaksanakan sesuai SPO yang ada.
1.2.3 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai
4
1.3 Grafik kasus Phlebitis
1.3.1 Analisa
Dari grafik diatas terlihat bahwa, insidensi HAIs pada
bulan September s.d November 2022. Angka Infeksi tertinggi
plebitis bulan September 4 orang dari 42 hari pemekaian alat
dengan persentase 95,2‰, urutan kedua bulan oktober 15
orang dari 445 hari pemekaian alat dengan persentase 33‰,
urutan ketiga bulan November 12 orang dari 453 hari
pemekaian alat dengan persentase 26‰, Pencapaian ini
merupakan hasil monitoring yang ketat terhadap
implementasi BUNDLES HAIs ini dapat terlaksana dengan
baik karena petugas kesehatan (dokter dan perawat) saat ini
sudah mulai menyadari dampak dari perawatan yang
dilakukannya, baik bagi pasien, unit perawatan, maupun bagi
dirinya sebagai petugas.
5
2. Monitoring Pembuangan Limbah Infeksius dan Non infeksius
Hasil Grafik dibawah ini adalah hasil supervisi atau monitoring
kepatuhan petugas dalam pembuangan limbah sesuai jenis nya yaitu
infeksius dan non infeksius.
2.1 Analisa
Berdasarkan hasil monitoring pada bulanSEPT - NOV 2022 angka
kepatuhan pembuangan limbah sudah menacapai standar yaitu 100%
2.3 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
6
3. Monitoring pembuangan limbah tajam
Hasil Grafik dibawah ini adalah hasil supervisi atau monitoring
kepatuhan petugas dalam pembuangan limbah tajam ke safety box.
3.1 Analisa
Berdasarkan hasil monitoring pada bulanSEPT - NOV 2022 angka
kepatuhan pembuangan limbah benda tajam sudah diatas standar yaitu
100%.
3.3 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
7
4. Monitoring kepatuhan Pemakaian Alat pelindung Diri
Hasil Grafik dibawah ini adalah hasil supervisi atau monitoring
kepatuhan petugas dalam pemakaian Alat Pelindung Diri ( APD ) yang
rasional.
4.1. Analisa
Berdasarkan hasil monitoring pada bulanSEPT - NOV 2022 angka
kepatuhan Pemakaian APD sudah diatas standar pada bulan Juli s.d
September tercapai sampai 100%.
3.2 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
8
5. Monitoring fasilitas Alat Pelindung Diri
Hasil Grafik dibawah ini adalah hasil supervisi atau
monitoringkelengkapan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) di
ruangan/unit.
4.2. Analisa
Berdasarkan hasil monitoring pada bulanSEPT - NOV 2022 angka
kepatuhan Fasilitas APD sudah diatas standar pada bulan Juli s.d September
tercapai sampai 100%.
3.4 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
9
6. Monitoring Kepatuhan kebersihan Tangan
Hasil Grafik dibawah ini adalah hasil supervisi atau monitoring
kepatuhan petugas dalam melakukan kebersihan tangan.
99.5
99 99 99
98.5
98 98
97.5
97
10
MASALAH Ketidak patuhan petugas dalam melakukan kebersihan
tangan/ Hand Hygiene
PLAN - Mengupayakan capaian target 100%
- Tingkatkan kepatuhan petugas dalam melakukan hand
hygiene 5 momen dan 6 langkah
DO - Monitoring dan pengawasan dari kepala ruangan / unit
dalam kepatukan melakukan hand hygiene 5 momen dan 6
langkah
- Hasil analisa oleh IPCN tiap bulan dilaporkan ke Tim PPI
dan dilaporkan ke direktur dan Tim PMKP tiap 3 bulan
a. Sosialisasi kepatuhan cuci tangan (5 momen 6 langkah
cuci tangan) pada saat rapat dan operan dinas
b. Sosialisasi di ruangan oleh Tim PPI
c. Pemasangan banner kepatuhan cuci tangan
- Monitoring dan evaluasi kepatuhan cuci tangan
STUDY - Masih ada petugas yang belum patuh melakukan hand
hygiene walaupun kepatuhan sudah diatas standar
- Berdasarkan hasil survey kepatuhan melakukan hand
hygiene 5 momen dan 6 langkah sudah diatas standar yang
ditetapkan ≤ 85%.
ACTION - Meningkatkan kepatuhan melakukan hand hygiene hingga
capaian 100%
- Mengintensifkan sosialisasi hand hygiene dan monitoring
kepatuhan melakukan hand hygiene diruangan oleh Tim
PPI
- Sosialisasi kepatuhan hand hygiene (5 momen 6 langkah
cuci tangan) pada saat rapat dan operan dinas
- Pemasangan banner kepatuhan hand hygiene
- Monitoring dan evaluasi kepatuhan hand hygiene
11
AUDIT FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN
JULI - SEPTEMBER 2020
100 100 100 100
98 98
97
96
94
92
90
89
88
86
84
82
12
MONITORING UNIT STERILISASI
JULI - SEPTEMBER 2020
100 100 100 100
97
90
80 80 80
70
60
50
40
30
20
10
0
8.1 Analisa
Berdasarkan hasil monitoring pada bulanSEPT - NOV 2022 ruang
sterilisasi. Pada bulan Juli s.d September 80% dan pada bulan September
sudah diatas standar yaitu tercapai sampai 100%.
8.3 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
13
AUDIT LINEN DAN LAUNDRY
JULI - SEPTEMBER 2020
100 100 100 100
95
90
85 86 86 86
80
75
14
perawatan peralatan kesehatan untuk pendesinfeksian alat diruangan.
10.1 Analisa
Selama 3 bulan (September s.d November 2022) untuk perawatan
alat kesehatan mencapai target, yaitu 100%.
10.3 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
15
AUDIT PERALATAN KADALUARSA
SEPTEMBER - NOVEMBER 2022
100 100 100 100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
11.1 Analisa
Selama 3 bulan (September s.d November 2022) untuk Peralatan
kadaluarsa tidak ditemukan dan mencapai target, yaitu 100%.
11.3 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
16
MONITORING DEKONTAMINASI
DIRUANGAN SEPT - NOV 2022
100 100 100 100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
11.4 Analisa
Selama 3 bulan (September s.d November 2022) untuk
Dekontaminasi di Ruangan dan mencapai target, yaitu 100%.
11.6 Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
17
alur makanan dan kebersihan sanitasi gizi.
18
AUDIT DEKONTAMINASI AMBULANCE
SEPTEMBER - NOVEMBER 2022
100 100 100 100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
14.1. Analisa
Selama 3 bulan (September s.d November 2022) untuk
Dekontaminasi Ambulance mencapai target, yaitu 100%.
14.3. Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
19
Ruangan.
14.4. Analisa
Selama 3 bulan (September s.d November 2022) untuk
Pembuangan darah dan cairan tubuh di Ruangan dan mencapai
target, yaitu 100%.
14.6. Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
20
MONITORING RUANG ISOLASI
SEPTEMBER - NOVEMBER 2022
100 100 100 100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0 0
16.1. Analisa
Selama 3 bulan (September s.d November 2022) untuk
penggunaan ruang tersendiri/ Isolasi pada bulan Juli belum tersedia
dan pada bulan Agustus – September sudah tersedia dan mencapai
target, yaitu 100%.
16.3. Rekomendasi
Pertahankan yang sudah tercapai.
21
Hasil Grafik dibawah ini adalah hasil supervisi atau monitoring sanitasi
lingkungan atau kebersihan lingkungan RS.
22
pembangunan dan renovasi RS UniMedika Setu Bekasi di gedung C.
23
BAB IV
PENUTUP
Mengetahui,
Tembusan :
1. Tim PMKP
2. Direktur
24