PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan berupaya untuk
mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan keluarganya serta
semua petugas di rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan
dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infrksi HAIs di
rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu
dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Program pengendalian infeksi dibuat untuk mendukung pusat
pelayanan kesehatan dalam upaya menyediakan kualitas lingkungan
yang aman dan nyaman untuk semua pasien dan masyarakat yang
dilayani dengan menerapkan kegiatan pencegahan dan pengendalian
infeksi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian
serta biaya pengobatan yang berhubungan dengan infeksi pada
pelayanan kesehatan (Healthcare Associated Infections).
Seperti kita ketahui pada awal tahun 2020, covid-19 menjadi
masalah Kesehatan global yang kemudian ditetapkan sebagai
pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia / World Health Organization
(WHO) pada tanggal 11 maret 2020. COVID-19 telah menyebar
hampir diseluruh negara, termasuk Indonesia. Selama 5 bulan kita
dihadapakan pada keseharian untuk berdampingan denagn COVID-
19 dan kondisi ini masih akan berlangsung pada waktu yang akan
datang.
Sampai saat ini, situasi COVID-19 di tingkat global maupun
nasional masih dalam risiko sangat tinggi. Selama pengembangan
vaksin masih dalam proses, dunia dihadapkan pada kenyataan
untuk mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan COVID-19.
Oleh karenanya diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian
COVID-19 untuk memberikan panduan bagi petugas kesehatan agar
tetap sehat, aman, dan produktif, dan seluruh penduduk Indonesia
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar.
1
Komite PPI harus tanggap dalam menanggulangi terjadinya
infeksi HAIs dan Kejadian Luar Biasa (outbreak) COVID-19 di
rumah sakit akibat pelayanan kesehatan yang tidak adekuat yang
dapat merugikan pasien dan rumah sakit sendiri. Oleh karena itu
penting bagi rumah sakit untuk mendukung program-program
Komite PPI agar kasus infeksi (HAIs) dan kasus KLB COVID-19
yang terjadi di rumah sakit dapat dikendalikan sehingga pelayanan
pada pasien dan masyarakat akan semakin bermutu dan dapat
diakui.
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan
semua unsur, mulai dari unsur pimpinan sampai kepada staf. Peran
pimpinan yang diharapkan adalah menyiapkan sistem, sarana
prasarana penunjang lainnya, sedangkan peran staf adalah sebagai
pelaksana langsung dalam upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi sebagai salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bagi mereka yang
berada di lingkungan rumah sakit seperti pasien, petugas
kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien beresiko
mendapatkan infeksi di rumah sakit atau disebut dengan healthcare
associated infections (HAIs).
Program Investigasi Outbreak Penyakit Infeksi dalam
program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) sangat penting
untuk dilaksanakan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya sebagai tempat pelayanan kesehatan disamping
sebagai tolak ukur mutu pelayanan dan juga untuk melindungi
pasien, petugas, pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya
infeksi karena dirawat, bertugas dan berkunjung ke suatu rumah
sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran pencapaian penerapan
program Kegiatan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit pada pada Triwulan IV periode Oktober - Desember
tahun 2020 dilingkungan RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya data surveilans HAIs atau infeksi Rumah Sakit
(IRS) Triwulan IV periode Oktober-Desember tahun 2020
b. Untuk mengevaluasi indicator rumah sakit yang terdiri dari
infeksi daerah operasi (IDO), Infeksi aliran darah (IAD),
Infeksi saluran kencing (ISK) dan Ventilator associated
pneumonia (VAP) pada Triwulan IV periode Oktober -
Desember tahun 2020
c. Diketahuinya gambaran Angka penerapan kegiatan
kewaspadaan Isolasi Triwulan IV periode Oktober -
Desember tahun 2020
d. Diketahuinya gambaran kegiatan sasaran penurunan risiko,
mengukur dan mereview risiko infeksi diseluruh unit Rumah
sakit Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
e. Diketahuinya gambaran kegiatan program Pendidikan dan
pelatihan PPIRS Triwulan IV periode Oktober - Desember
tahun 2020
f. Mengetahui gambaran kegiatan program Assesmen berkala
terhadap risiko (ICRA) HAIs dan ICRA Konstruksi Triwulan
IV periode Oktober - Desember tahun 2020
g. Mengetahui gambaran kegiatan program kejadian Luar Biasa
(KLB) Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
3
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
4
4) Pengendalian lingkungan.
5) Pemprosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen.
6) Penempatan pasien, hygiene respirasi, etika batuk.
7) Penepatan pasien ruang isolasi
3. Kesehatan karyawan
Bekerjasama dengan instalasi K3RS untuk kesehatan
karyawan, antara lain:
1) Kebijakan tentang pemeriksaan kesehatan karyawan.
2) SOP penanganan terkena pajanan dan tertusuk jarum.
3) Mengusulkan agar semua karyawan di imunisasi hepatitis B.
5
3) Melakukan penyuluhan tentang PPI pada pasien dan
pengunjung rumah sakit.
4) Mengikuti pendidikan pelatihan berkelanjutan / seminar /
workshop tentang pengendalian infeksi bagi anggota
Komite PPIRS.
B. SASARAN
1. Pasien
2. Keluraga pasien
3. Pengunjung
4. Petugas Rumah Sakit
5. Siswa/mahasiswa/PPDS
C. RUANG LINGKUP
Seluruh area pelayanan di Rumah Sakit
D. WAKTU PELAKSANAA
Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
6
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Surveilans
Surveilans infeksi terkait pelayanan kesehatan ( Health Care
Associated Infections / HAIs) adalah suatu proses yang dinamis,
sistematis, terus menerus dalam pengumpulan, identifikasi, analisis
dan interpretasi data kesehatan yang penting di fasilitas pelayanan
kesehatan pada suatu populasi spesifik dan didiseminasikan secara
berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan
dalam perencanaan, penerapan, serta evaluasi suatu tindakan
yang berhubungan dengan kesehatan.
Metode surveilans yang digunakan diRSUD R Syamsudin SH
adalah Surveilans Target (Targetted Surveillance) dan Surveilans
Komprehensif (Hospital Wide/Tradisional Surveillance), Insiden
Rate HAIs yang terjadi Triwulan IV periode Oktober - Desember
tahun 2020 meliputi:
7
Rumus :
0
Oktober November Desember Rata-Rata
Grafik 1
Insiden Rate VAP Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
Analisa :
Masih adanya petugas yang belum patuh dalam menerapkan
bundles VAP pada setiap pasien yang terpasang ventilator
mekanik
Kegiatan surveilans yang masiv yang dilakukan oleh IPCN
8
Rekomendasi dan tindak lanjut:
Membuat Risk Assesment
Melakukan resosialisasi tentang SPO bundles Ventilator
Assosiated Pneumonia (VAP)
Melakukan audit kepatuhan Bundles VAP diruang intensiv
secara rutin setiap bulan, terus- menerus dan melaporkan ke
ketua komite PPIRS
Berkoordinasi dengan bagian penunjang dan DPJP dalam
pemeriksaan penunjang dan penetuan diangnosis VAP
Rumus :
9
INSIDEN RATE VAP (VENTILATOR ASSOSIATED PNEUMONIA)
TRIWULAN IV PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2020
DI RSUD R.SYAMSUDIN, SH KOTA SUKABUMI
7
0
Oktober November Desember Rata-Rata
Grafik 2
Rumus :
10
INSIDEN RATE ISK (INFEKSI SALURAN KEMIH)
TRIWULAN IV PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2020
DI RSUD R.SYAMSUDIN,SH KOTA SUKABUMI
4.5
3.5
Grafik 3
3
Axis Title
2.5
1.5
0.5
0
Oktober November Desember Rata-Rata
Analisa :
Berdasarkan data diatas tidak didapatkannya angka infeksi
karena berbagai macam faktor diantaranya adalah surveilans pasif,
tidak ada penyataan dari DPJP terkait ISK karena pemasangan
kateter lebih dari 48 jam atau pemasangan kateter kurang dari 48
jam.
11
setiap bulan, terus- menerus dan melaporkan ke ketua komite
PPIRS
Berkoordinasi dengan bagian penunjang dan DPJP dalam
pemeriksaanpenunjang dan penetuan diangnosis ISK
Rumus :
12
INSIDEN RATE ALIRAN DARAH IAD
TRIWULAN IV PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2020
DI RSUD R SYAMSUDIN, SH KOTA SUKABUMI
4
3.5
2.5
Axis Title
1.5
0.5
0
Oktober November Desember Rata-Rata
Grafik 4
Insiden Rate IAD Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
13
setelah operasi tanpa pemasangan implant atau dalam waktu 90 hari
dengan pemasangn imflant.
Rumus :
2.5%
2.0%
1.5%
1.0%
0.5%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 5
Insiden Rate Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
14
b. Infeksi Daerah Operasi Berdasarkan Operasi Bersih
INSIDEN RATE INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO) PADA TINDAKAN OPERASI BERSIH
TRIWULAN IV PERIODE OKTOBER-DESEMBAR TAHUN 2020
DI RSUD R SYAMSUDIN,SH KOTA SUKABUMI
2.5%
2.0%
1.5%
1.0%
0.5%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 6
Insiden Rate infeksi Daerah Operasi
Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
2.0%
1.5%
1.0%
0.5%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 7
Insiden Rate Infeksi daerah Operasi Berdasarkan Operasi Bersih Tercemar
Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
15
Operasi (IDO) berdasarkan operasi bersih tercemar kasus
tindakan operasi sebesar 0,3 % dari jumlah tindakan operasi
sebesar 138. Standar IDO yang sudah di tentukan adalah
2,0%.
Faktor - faktor yang masih perlu di evaluasi antara lain:
6. Phlebitis
Phlebitis adalah infeksi pada daerah local tusukan infus
ditemukan tanda-tanda merah, seperti terbakar, bengkak, sakit bila
ditekan, ulkus sampai eksudat prurulen atau mengeluarkan cairan
bila ditekan setelah pemasangan intra vena line.
Rumus untuk menentukan kasus infeksi phebitis :
16
lNSIDEN RATE PHLEBITIS
TRIWULAN IV PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2020
DI RSUD R.SYAMSUDIN,SH KOTA SUKABUMI
25
20
15
Axis Title
10
0
Oktober November Desember ‰
Grafik 8
Insiden Rate Phlebitis Triwulan IV periode Oktober-Desember 2020
17
B. Penerapan Kewaspadaan Isolasi
1. Kepatuhan Hand Hygiene Triwulan IV Periode Oktober -
Desember Tahun 2020
81.0%
80.0%
79.0%
78.0%
77.0%
76.0%
75.0%
74.0%
73.0%
72.0%
71.0%
Oktober November Desember Rata-Rata
Grafik 9
Grafik Kepatuhan Hand Hygiene pada
Triwulan IV periode Oktober - Desember 2020
18
2. Kepatuhan Hand Hygiene Berdasarkan Profesi
100.0%
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Dokter Perawat Bidan Nakes Lain Non Nakes Mahasiswa Standar
Grafik 11
KepatuhamHand Hygiene berdasarkan Profesi
Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
100.0%
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Moment 1 Moment 2 Moment 3 Moment 4 Moment 5 Standar
Grafik 12
Angka KepatuhanHand Hygiene berdasarkan Moment
Triwulan IV periode Oktober - Desember tahun 2020
19
Berdasarkan grafik 12 diatas, angka kepatuhan hand hygiene
berdasarkan moment pada Triwulan IV periode Oktober -
Desember tahun 2020 mengalami angka kepatuhan yang
fluktuatif, dimana angka kepatuhan tertinggi pada moment 5
adalah sesudah kontak dengan lingkungan pasien dengan rata-
rata 82,0% dan angka kepatuhan terendah pada momen 2 adalah
sebelum tindakan aseptik dengan rata-rata 43,6%.
Analisa :
Masih adanya petugas yang belum patuh dalam menerapkan
Hand Hygiene pada setiap momentnya atau kesempatan atau
indikasi yang mengharuskan untuk melaksanakan Hand
Hygiene.
Masih adanya pemahaman petugas bahwa pemakaian APD
(sarung tangan) sudah tidak perlu melaksanakan Hand
Hygiene, karena tidak bersentuhan langsung dengan pasien.
Pemakaian APD (sarung tangan) yang dilakukan diluar area
pasien dan tidak didahului dengan Hand Hygiene, sehingga
dinilai tidak menerapkan kepatuhan hand hygiene.
Masih adanya melakukan kebersihan tangan dalam tangan
bersarung
20
Berkoordinasi dengan bagian penunjang dalam pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana hand hygiene seperti
handsrub, wastafel, sabun cair anti septik dan paper towel.
Diberlakukannya reward dan punishment terhadap petugas/unit
yang melakukan hand hygiene dengan patuh dan tidak patuh.
21
C. Menetapkan Sasaran Penurunan Risiko, Mengukur Dan Mereview Risiko Infeksi
1. Monitoring Ruang Perawatan Triwulan IV Periode Oktober - Desember tahun 2020
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
is
n
d
n
n
D
n
ik
n
e
D
a
e
P
a
P
la
M
ta
g
n
P
b
0.0%
A
is
A
n
n
r
u
A
Li
m
a
a
a
F
n
n
ta
B
h
ru
d
n
la
Li
n
a
a
n
se
ta
ta
e
n
ia
n
ta
n
/
a
ra
a
e
d
a
a
p
n
h
h
S
K
p
-r
e
je
h
sa
e
m
a
i
te
rs
rs
ta
t
p
m
a
rs
la
yi
ra
te
n
m
e
a
je
e
n
b
A
K
R
e
b
e
M
e
a
K
e
P
n
K
a
M
Grafik 13
Monitoring ruang rawat inap
22
Berdasarkan data pada grafik 13 di atas, hasil monitoring
ruangan pada Triwulan IV Periode Oktober - Desember tahun 2020
didapatkan rata-rata 87,7%. Elemen penilaian tertinggi adalah
ketersediaan APD sebesar 99,9% dan elemen penilaian terendah
adalah elemen alat kesehatan sebesar 61,7%.
Elemen penilaian dari monitoring ruang perawatan ini adalah :
a. Fasilitas Hand Hygiene
b. Ketersediaan APD
c. Ketepatan APD
d. Penyimpanan APD
e. Sampah atau limbah
f. Ruang perawatan
g. Alat kesehatan
h. Manajemen linen
i. Manajemen alat medis
j. Prasarana fisik
101.0%
100.0%
99.0%
98.0%
97.0%
Axis Title
96.0%
95.0%
94.0%
93.0%
92.0%
91.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 14
Monitoring Kepatuhan APD
23
b. Kepatuhan APD Berdasarkan Jenisnya
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Hand scon masker masker N gaun/ gogle/ Tutup Sepatu Standar
bedah 95 apron/ face kepala
coverall shield
Grafik 15
Monitoring Kepatuhan APD
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Dokter Perawat Bidan Nakes lain Non nakes Mahasiswa Standar
Grafik 16
Monitoring Kepatuhan APD
24
Berdasarkan grafik 16 diatas, bahwa hasil monitoring
kepatuhan penggunaan APD berdasarkan profesi pada
Triwulan IV Periode Oktober - Desember tahun 2020
menunjukan angka kepatuhan tertingi adalah profesi
mahasiswa 95,4% dan angka kepatuhan terendah profesi
Dokter sebesar 91,4%. angka ini masih dibawah target yang
ditetapkan yaitu 100,0%.
102.0%
100.0%
98.0%
96.0%
94.0%
92.0%
90.0%
88.0%
86.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 17
Monitoring Kepatuhan Pemilahan Limbah
25
4. Monitoring Instalasi Sanitasi dan IPAL
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 18
Monitoring Instalasi Sanitasi dan IPAL
120.0%
100.0%
80.0%
Axis Title
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-Rata
Grafik 19
Monitoring Instalasi Gizi
26
angka rata-rata 83,1 % Monitoring hasil kepatuhan Instalasi Gizi
ini secara rata-rata dibawah target yang ditetapkan yaitu 100,0%.
Dari hasil monitoring di Instalasi Gizi antara lain cara
penyimpanan bahan makanan, tempat pengolahan dan proses
pengolahan masih dibawah target yang diharapkan, fasilitas APD
dan kebersihan tangan belum lengkap. Di fasilitas kebersihan
tangan tidak tersedia paper towel, tempat tissue dan masih
ditemukan vektor kecoa, maintenance diswasher tidak ada
enginering control, ruang produksi terpisah dari lingkungan rumah
sakiit, sehingga perlu ditingkatkan monitoring rutin.
100.0%
80.0%
Axis Title
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Okt Nov Des Rata-Rata
Grafik 20
Monitoring Instalasi Jenazah dan Forensik
27
7. Monitoring Instalasi Linen dan Laundry
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Okt Nov Des Rata-rata
Grafik 21
Monitoring Instalasi Linen dan Laundry
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 22
Monitoring Instalasi CSSD
28
Berdasarkan grafik 22 diatas, monitoring Instalasi CSSD
pada Triwulan IV Periode Oktober - Desember tahun 2020 angka
rata - rata 84,6 %. Monitoring hasil kepatuhan Instalasi CSSD ini
secara rata-rata dibawah target yang ditetapkan yaitu 100,0%.
Hasil monitoring ditemukan suhu ruangan packing belum
sesuai dengan standar karena belum mempunyai tempat khusus
packing dan penyimpanan dan belum terdapat alat thermo
hygrometer, atap diruang penyimpanan bocor dan terdapat satu
alat sterilisasi rusak.
100.00%
95.00%
90.00%
85.00%
80.00%
75.00%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 23
Monitoring Instalasi Patologi Anatomi
29
10. Monitoring Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
100.0%
98.0%
96.0%
94.0%
92.0%
90.0%
88.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 24
Monitoring Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 25
Monitoring Instalasi Bank Darah
30
Berdasarkan grafik 25 diatas, monitoring Instalasi Bank
Darah Triwulan IV Periode Oktober - Desember tahun 2020
menunjukkan angka rata-rata 92,5 %. Monitoring hasil
kepatuhan Instalasi Bank Darah ini secara rata-rata dibawah
target yang ditetapkan yaitu 100,0%.
Hasil monitoring masih ditemukan belum ada pintu
keluar darurat dan toilet.
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 26
Monitoring Instalasi Radiologi
31
13. Monitoring Instalasi Farmasi Gudang
100.0%
95.0%
90.0%
85.0%
80.0%
75.0%
Okt Nov Des Rata-rata
Grafik 27
Monitoring Instalasi Farmasi Gudang
102.0%
100.0%
98.0%
96.0%
94.0%
92.0%
90.0%
88.0%
86.0%
84.0%
82.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 28
Monitoring Instalasi Farmasi IGD
32
Berdasarkan grafik 28 diatas, monitoring Instalasi
Farmasi IGD Triwulan IV Periode Oktober - Desember tahun
2020 menunjukan angka rata-rata 93,5% Monitoring hasil
kepatuhan Instalasi Farmasi IGD ini secara rata-rata dibawah
target yang ditetapkan yaitu 100,0%.
Hasil monitoring masih ditemukan tangga petugas masih
curam berisiko jatuh dan safety box tergeletak dilantai tidak
digantung, fasilitas kebersihan tanggan belum lengkap, alat
ppengukur suhu dan kelembaban (thermo hygrometer) rusak.
101.0%
100.0%
99.0%
98.0%
97.0%
96.0%
95.0%
94.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 29
Monitoring Instalasi Rehabilitasi Medik
33
16. Monitoring Instalasi Ambulance
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 30
Monitoring Instalasi Ambulance
100.0%
98.0%
96.0%
94.0%
92.0%
90.0%
88.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 31
Monitoring Instalasi Hemodialisa
34
Berdasarkan grafik 31 diatas, monitoring Instalasi
Hemodialisa Triwulan IV Periode Oktober-Desember tahun
2020 menunjukan angka rata-ratan yaitu 93,6%. Monitoring
hasil kepatuhan Instalasi Hemodialisa ini secara rata-rata
dibawah target yang ditetapkan yaitu 100,0%.
Monitoring Instalasi Hemodialisa adalah petugas yang
bertugas diruang isolasi masih rotasi dengan yang lainnya,
Rasio mesin hemodialisis dengan luas ruangan sekurang-
kurangnya sebesar 1:8 m2, tidak adanya sirkulasi udara
diruangan, alur petugas dan pasien sudah dibuat namun belum
berfungsi secara optimal.
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 32
Monitoring Instalasi Bedah Sentral
35
19. Monitoring Ruangan Isolasi HMM Lt. 4
(Imunnocompromise)
MONITORING R ISOLASI LT 4
TRIWULAN IV PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2020
DI RSUD . R SYAMSUDIN .SH KOTA SUKABUMI
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 33
Monitoring Ruangan Isolasi HMM Lt. 4 (Immunocompromised)
MONITORING R ISOLASI LT 3
TRIWULAN IV PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2020
DI RSUD. R SYAMSUDIN .SH KOTA SUKABUMI
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-rata
Grafik 34
Monitoring Ruangan HMM Lt. 3 (Infeksius)
36
Berdasarkan grafik 34 diatas, monitoring Ruangan
Isolasi HMM Lt. 3 (Infeksius) Triwulan IV Periode Oktober-
Desember tahun 2020 menunjukan angka rata-rata 78,7%.
Hasil monitoring masih ditemukan belum terpasang
hepafilter/ alat untuk mengukur tekanan ruangan (magnehelic),
alat suhu dan kelembaban (thermo hygrometer), Fasilitas hand
hygiene belum lengkap, belum adanya dokumentasi
monitoring: tekanan, suhu, dan kelembaban.
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
Oktober November Desember Rata-Rata
Grafik 35
Monitoring Isolasi IGD dan Isolasi Kormel Covid -19
37
D. Program Kesehatan Kerja
Untuk program kesehatan kerja koordinasi dengan K3RS meliputi :
1. Data kecelakaan kerja yang dilaporkan dan ditindak lanjuti
2. Medikal Chek-Up (MCU) Karyawan
3. Faktor resiko penyakit tidak menular
4. Imunisasi Hepatitis B
38
G. Melakukan Investigasi Wabah (Outbreak) Penyakit
Infeksi
Pada Triwulan IV Periode Oktober - Desember tahun 2020
untuk investigasi wabah (outbreak) COVID-19 di RSUD R
Syamsudin, SH Kota Sukabumi untuk pengumpulan data
berkoordinasi dengan TIM Surveilans dan Satgas Covid-19 Rumah
sakit.
700
600
500
400
300
200
100
0
Oktober November Desember Jumlah
Grafik 36
Data pasien Triwulan IV Periode Oktober - Desember 2020
39
b. Data kasus Pegawai konfirmasi Triwulan IV periode Oktober
- Desember 2020
600
500
400
300
200
100
0
oktober november desember jumlah
Grafik 37
Data karyawan konfirmasi Triwulan IV Periode Oktober–Desember 2020
60
50
40
30
20
10
0
Dokter Perawat Bidan Nakes Lainnya Non nakes DOKTER CO TOTAL
ASS
Grafik 38
Data pasien Konfirmasi Triwulan IV periode Oktober - Desember 2020
40
kasus. Kasus konfirmasi tertinggi berdasarkan profesi adalah
Dokter CoAss pada bulan Desember sebanyak 19 kasus.
Berdasarkan data – data diatas dapat simpulkan
beberapa analisa terkait penyebaran teranmisi covid -19
yaitu dengan kontak, droplet dan airbone (bila ada tindakan
yang menghasilkan tindakan aerosol) seperti intubasi,
ekstubasi, trakeostomi, resusitasi jantung paru, pemasangan
NGT, Suctioning, Bronkoskopi, mengambil swab, nebulizer
Analisa :
1. Masih adanya petugas yang belum patuh dalam
menerapkan Hand Hygiene pada setiap momentnya
atau kesempatan atau indikasi yang mengharuskan
untuk melaksanakan Hand Hygiene dengan nilai rata –
rata 77,3 % masih dibawah standar yaitu 80,0%.
2. Masih adanya pemahaman petugas bahwa pemakaian
APD (sarung tangan) sudah tidak perlu melaksanakan
Hand Hygiene, karena tidak bersentuhan langsung
dengan pasien.
3. Pemakaian APD (sarung tangan, Masker bedah/ N95
yang tidak tepat) yang dilakukan diluar area pasien dan
tidak didahului dengan Hand Hygiene. nilai kepatuhan
APD Triwulan IV Periode Oktober - Desember tahun
2020 adalah 95,5%, masih dibawah target yaitu
100,0%
4. Proses dekontaminasi dan kebersihan ruang perawatan
pada Triwulan IV periode Oktober - Desember 2020
yaitu sebesar 85,4 %, masih dibawah standar yaitu
100,0%
5. Belum standarnya pengendalian dan sirkulasi udara
diruang perawatan ( Hemodialisa ) meliputi :
a) Ventilasi udara
b) Alur masuk keluar petugas dan pasien masih sama
c) perbedaan antar ruangan
d) suhu dan kelembaban
41
Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko penulran covid-19
di RSUD R Syamsudin SH, Kota sukabumi:
1. Faktor pasien
a) Pasien dengan penyakit lain, covid tanpa gejala
b) faktor keterbukaan terhadap keadaan pasien
2. Skrining yang tidak adekuat
a) Lonjakan pemeriksaan covid di IGD meningkat
b) komunikasi nakes dan pasien kurang
3. Faktor tenaga kesehatan
a) Kepatuhan terhadap SPO , pengunaan APD dan Protokol
Kesehatan
b) Terdapat beberapa dokter yang praktek diluar RSUD R
Syamsudin SH.
4. Kualitas APD
a) Zona merah APD harus terstandar
b) Banyak donasi dengan kwalitas APD tidak standar,
terutama coverall / hazmat
5. Standar fasilitas RS
a) Isolasi tekanan negative
b) Persinggungan pelayana covid dan non covid
42
7) penerapan physical distancing dan protokol kesehatan
disemua lini
8) Identifikasi pelayanan berisiko dan pengaturan pelayanannya
9) Identifikasi, mapping, dan pengaturan pelayanan berisiko
10) Peyediaan fasilitas isolasi mandiri dan layanan untuk SDM
dan keluarga yang terkonfirmasi
11) Menyusun regulasi terkait pelayanan covid
43
BAB IV
KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Kesimpulan dari Kegiatan yang dilaksanakan Komite PPI RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Triwulan IV Periode
44
4. IHT PPI Terkait pemakain APD
Pengendalian 87,7 % 1. Monitoring Terkait kebersihan Ruangan Target Capaian :
Lingkungan 2. Monitoring terkait Kegiatan Pembangunan - Monitoring ICRA
(ICRA Kontruksi) dan Dampak dari kegiatan renovasi dan
tersebut kontruksi
3. Monitoring vektor
Infeksi Aliran 0,0 ‰ Resosialisasi Bundle IAD terkait pemasangan CDL Ketentuan :
Darah Monev Bundle IAD Kemkes : 3.5‰
Insfeksi Saluran 0,0 ‰ Resosialisasi Bundle ISK Ketentuan :
Kemih Monev Bundle ISK Kemkes : 4,7‰
45
Infeksi Pneumania 0,0 ‰ Resosialisasi Bundle VAP Ketentuan :
Ventilator Monev Bundle VAP Kemkes : 5,8‰
Infeksi Pneumonia 0,0 ‰ Resosialisasi Bundle PAP Ketentuan :
Hospitalisasi Monev Bundle PAP Kemkes : 3.5‰
Infeksi Daerah 0,1% 1. Monev surveilans IDO di poliklinik Ketentuan :
Operasi 2. Resosialisasi Bundles IDO Kemkes : 2 %
3. Pengkajian bila ada pelaporan IDO diruang
rawat inap dab poli klinik
3 Pendidikan Karyawan 800 1. Koordinasi dengan bagian DIKLAT untuk Target IHT secara
dan Pelatihan karyawan Pelaksanaan IHT terkait PPI berkala 1500 karyawan
nakes dan 2. Pengajuan nota dinas IHT PPI
non nakes
Mahasiswa 3. pemberian materi terkait PPI Setiap ada
penerimaan peserta didik/Karyawan dan PPDGS
9 UPM Rapat triwulan Koordinasi terkait pertemuan rapat dan hasil data Hasil capaian dari PMKP
PMKP
46
10 Instalasi Audit bulanan 83,8 % Koordinasi terkait pengadaan alat Laminary Air Pengajuan nota dari
Bedah Sentral Flow dikamar operasi unit terkait dan
rekomendasi dari PPI
11 Instalasi Audit Bulanan 88,8 % Koordinasi terkait alur perubahan alur pintu Pengajuan nota dari
Hemodilisa masuk, keluar petugas dan pasien unit terkait dan
rekomendasi dari PPI
47
BAB V
PENUTUP
Ekawati, S.Kep.Ners
dr. Novarida Mustikawati, Sp.PK,M.Kes
NIP. 19760603 199703 2 004
NIP. 19751227 200604 2 012
48