Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM KERJA

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RSU AL – ROHMAH TRIWULAN IV
PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2022

Jl. AHMAD YANI No.37 JAJAG


BANYUWANGI
Telp : O333-397267, FAX: 0333-397361
082141028720
EMAIL: rs.alrohmah@gmail.com
DAFTAR ISI

• Daftar Isi………………………………………………………………i

• Kata pengantar……………………………………………………….ii

• Bab I Pendahuluan……………………………………………………1

• Bab II Laporan Kegiatan……………………………………………...3

• Bab III Penutup ……………………………………………………… 4


LAPORAN KEGIATAN PROGRAM KERJA

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RSU AL – ROHMAH TRIWULAN IV

PERIODE OKTOBER - DESEMBER2022

I. LATAR BELAKANG

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia,


termasuk di Indonesia. Ditinjau dari asal atau didapatkannya infeksi dapat berasal
dari komunitas (Community acquired infectio) atau berasal dari lingkungan rumah
sakit (Hospital Aquired Infection) yang sebelumnya dikenal dengan istilah infeksi
nosokomial. Dengan berkembangnya sistem pelayanan kesehatan khususnya
bidang perawatan pasien, sekarang perawatan tidak hanya di rumah sakit saja .
RSU Al – Rohmah sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberi
pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada
masyarakat memiliki pesan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Bagi mereka yang berada dilingkungan rumah sakit seperti
pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien berisiko
mendapatkan infeksi Health care Associated Infection (HAIs).
Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya infeksi, yakni host, agent
dan environment. Oleh sebab itu, TIM PPI RSU Al – Rohmah sebagai ujung
tombak Pencegahan dan Pengendalian Infeksi harus mampu membuat keputusan
kritis, logis dan sistematis untuk menangani risiko kejadian infeksi tersebut.
HAIs merupakan masalah penting di seluruh dunia karena risikonya terutama di
Negara berkembang infeksi dapat berkembang 20 kali lebih tinggi dari pada
Negara maju.Berdasarkan data World Health Organization (WHO) insiden HAIs
3% - 21%, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa
komplikasi terjadi hingga 1.7 million/tahun. Angka mortalitas akibat infeksi
mencapai 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Sayangnya di Indonesia
belum ada data yang akurat mengenai HAIs ini.
Infeksi bukanlah hal baru namun upaya-upaya mengatasinya harus selalu
diperbaharui karena tingginya risiko yang dapat meningkatkan angka morbiditas
dan mortalitas yang juga didukung makin berkembangnya kemampuan
mikroorganisme sebagai agent dalam replikasi maupun manipulasi gen dari host.
Untuk itu perlu dibuat program yang jelas terkait pelaksanaan program surveilans
PPI-RS.
TIM PPI RSU Al – Rohmah memiliki tugas dan fungsi pokok melakukan
monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan, pedoman, panduan, dan Standar
Prosedur Operasional PPI di tingkat satuan kerja. Selain itu TIM PPI juga
melakukan koordinasi dengan bidang atau satuan kerja terkait dan mengeluarkan
rekomendasi agar implementasi PPI di satuan kerja berjalan lancar.

II. TUJUAN PROGRAM PPI


1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu kualitas pelayanan rumah sakit dan patient safety melalui
pencegahan dan pengendalian infeksi; melindungi sumber daya manusia (tenaga
kesehatan) dan masyarakat dari penyakit infeksi yang berbahaya; serta
menurunkan angka kejadian Infeksi di RSU A – Rohmah.
2. Tujuan Khusus
• Menurunkan angka kejadian (Healthcare Associated Infection) HAIs
• Melindungi pasien
• Melindungi tenaga kesehatan
• Melindungi pengunjung dan orang lain yang berada di lingkungan pelayanan
kesehatan dari penyakit infeksi yang berbahaya.

3. Sasaran Program Kerja TIM PPI


• Terlaksananya penurunan angka kejadian HAIs hingga 50 % dalam waktu
3 bulan
• Meningkatkan pengetahuan PPI seluruh masyarakat rumah sakit (pasien,
keluarga pasien, pengunjung, petugas kesehatan, karyawan non medis)
• Melindungi seluruh petugas kesehatan terutama di unit berisiko dari
pajanan yang dapat menyebabkan infeksi akibat pekerjaannya

4. Cara pelaksanaa pengumpulan data


Pengumpulan input data harian data HAIs dilakukan oleh IPCLN unit
yang ditunjuk berdasarkan SK direktur no. 60/SK-DIR/RSUAR/VI/2019 yang
telah dilakukan revisi dengan NO. : 45/SK-DIR/RSUAR/IX/2022, IPCN
melakukan supervise setiap bulan minggu ke II untuk melakukan telusur seluruh
unit yang ada di rumah sakit yang hasilnya dilaporkan ke ketua TIM PPI RSU Al
– Rohmah.

5. Pelaksanaan Program Kegiatan

1. Kegiatan pelaksanaan koordinasi ketua TIM PPI dengan IPCN dan unit terkait
berupa rapat rutin:

Tanggal Rapat Agenda Rapat


5 Oktober 2022 Rapat Pembentukan TIM PPI baru
15 November 2022 Rapat evaluasi program PPI

28 Desember 2022 Rapat persiapan audit program PPI


2. Pelaksanaan program PPI
2.1 Program perlindungan kesehatan petugas kesehatan/karyawan

Nama kegiatan : : Sosialisasi dan Pemantauan kejadian


pasca pajanan
Penanggung jawab : Indah Lestari Wahyuningsing, S.Kep
Waktu : Oktober – Desember 2022
Sasaran : Petugas kesehatan mengetahui alur
penanganan pasca pajanan dan Petugas
kesehatan yang terpapar pajanan cairan
infeksius mendapat penanganan yang
cepat dan tepat

Target : 80%
Tempat : Seluruh area pelayanan pasien (Instalasi
Rawat Jalan, Rawat Inap, Kamar
Operasi, Laboratorium, Radiologi, Unit
kebersihan,)

Pelaksanaan : Sosialiasi pasca pajanan cairan infeksius


dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
Desemberi 2022. Hasil pemantauan
terdapat pada data dan grafik di bawah
ini.
Data pemantauan kejadian terpapar pajanan cairan infeksius menurut
profesi
periode OKTOBER - DESEMBER2022
Jumlah petugas terpapar Perawat Dokter Bidan Nakes Lainnya
pajanan
0 0 0 0 0

Dari analisa data dan grafik tidak didapatkan laporan petugas terpapar pajanan
baik perawat, bidan, dokter dan nakes lainnya.

Data pemantauan kejadian terpapar covid-19 menuruf profesi


periode OKTOBER - DESEMBER2022

Jumlah petugas terpapar Perawat Dokter Bidan Nakes Lainnya


covid – 19
0 0 0 0 0

Pandemi covid–19 oleh pemerintah belum dicabut, semua petugas RSU Al –


Rohmah juga bisa terpapar covid–19 karena Covid-19 merupakan infeksi yang
bisa membahayakan seluruh petugas RSU Al – Rohmah untuk itu TIM PPI tetap
melakukan pemantauan kejadian paparan Covid-19, dari analisa data dan grafik
tidak ditemukan petugas terpapar covid-19
2.2 Pengendalian MDRO

Nama Kegiaan : Surveilans Multidrug Resistant Organism (MDRO)

Koordinator : Suryanti A.Md.Farm

Waktu : OKTOBER - DESEMBER2022


Sasaran : Pasien dengan hasil kultur Mikrobiologi menunjukkan
MDRO
Target : 50%

Tempat : Area Pelayanan unit rawat Inap anak, Unit Rawat Inap
Anak, Perinatologi
Tujuan : Mengendalikan infeksi MDRO
Manfaat : Memberikan keamanan dan perlindungan pada pasien,
potensi terjadinya infeksi di rumah sakit

Pelaksanaan : Surveilans MDRO belum bisa dilaksanakan di seluruh


area pelayana karena, hari rawat inap pendek antara 2
sampai 3 hari dan harga Pemeriksaan masih mahal

2.3 hand hygiene

Nama kegiatan : Pemantauan Kepatuhan dan Ketepatan Cuci Tangan


Koordinator : Qoribu Rizki, A.Md.Kep
Waktu : OKTOBER - DESEMBER2022
Sasaran : Petugas kesehatan yang bekerja di area pelayanan dapat
melakukan prosedur cuci tangan (hand hygiene) dengan
benar dan mematuhi 5 moment cuci tangan menurut
WHO

Tempat Seluruh area pelayanan pasien


Target : 100%
Tujuan : Meningkatkan kepatuhan cuci tangan sesuai standar
WHO oleh petugas kesehatan di RSU Al - Rohmah
sehingga akan menurunkan risiko terjadinya HAIs
Manfaat : Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit dengan
memberikan keamanan dan perlindungan pada pasien
dari potensi terjadinya infeksi di rumah sakit.
Pelaksanaan : Audit ketepatan dan kepatuhan cuci tangan telah
dilakukan di seluruh area pelayanan

Data capaian ketepatan 6 langkah melakukan prosedur hand hygiene untuk semua
pegawai di RSU Al – Rohmah Triwulan I tahun 2023

No Bulan Capaian

1 Oktober 100 %
2 November 100 %

3 Desember 100 %
Capaian kepatuhan melakukan 5 moment prosedur hand hygiene untuk semua
pegawai di RSU Al – Rohmah Triwulan III tahun 2022

No Bulan Capaian
1 Oktober 80 %

2 November 76 %

3 Desember 85 %

Masalah :

Angka pencapaian target audit kepatuhan cuci tangan pada bulan Oktober dan
November masih belum sesuai dengan target 85% Berdasarkan temuan IPCN disaat
telusur lapangan kurangnya target 100% disebabkan oleh:

1. Kurangnya fasililitas cuci tangan terutama tisu, tempat sampah


2. Lupa membawa hand sanitizer saat akan melakukan Tindakan keperawatan
3. Lupa
Langkah yang ditempuh oleh Tim PPI adalah menyusun PDCA terkait hal
tersebut diatas
Planning

Meningkatkan angka prosentase ketepatan 6 langkah hand hygiene dan


kepatuhan 5 moment hand hygiene 10% setiap bulan terutama untuk triwulan IV
sampai mencapai standar.

Do:

1. Melakukan sosialisasi prosedur hand hygiene di satker oleh IPCLN, IPCN,


serta ketua Tim PPI
2. Pengajuan fasilitas cuci tangan dari masing2 unit
3. KaNit harus mensosialisasi secara berulang SPO hand hygiene
4. Selalu mengingatkan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen cuci tangan
kepada semua kpegawai rumah sakit
5. Mengevaluasi kelompok profesi petugas kesehatan yang memberikan
kontribusi terhadap rendahnya angka ketepatan 6 langkah dan kepatuhan 5
moment hand hygiene.
Chek:
1. Audit ketepatan 6 langkah dan 5 moment hand hygiene berdasarkan
kelompok profesi.
2. Fasilitas cuci tangan terpenuhi terutama untuk zona yang penularan resiko
infeksi yang tinggi
Action:
Mengevaluasi hasil audit ketepatan 6 langkah dan 5 moment hand hygiene
pada triwulan ke-III tahun 2021 berdasarkan kelompok profesi dapat
meningkat hingga 20%.

2.4 Kepatuhan Alat Pelindung Diri Petugas


No Bulan Capaian

1 Oktober 98.14%

2 November 100%

3 Desember 100%
Masalah

1. Pada data penggunaan kepatuhan APD petugas masih belum bisa 100%
karena banyak beberapa hal yang menjadi kendala;
2. Pengetahuan tentang fungsi kegunaan APD kurang
3. Kesadaran dari petugas tentang penggunakan APD belum menjadi suatu
kebutuhan
4. Tidak nyaman, risih
5. Menggunakan masker jika bernafas merasa terganggu

6. Langkah yang ditempuh oleh tim ppi adalah menyusun pdca terkait hal
tersebut diatas:

Analisa
Dari data dan grafik diatas angkakepatuhan paetugas dalam menggunakan APD
masih belum sesuai dengan standar hal ini Nampak petugas belum memahami arti
penting penggunaan APD untuk perlindungan keselamatan diri saat melakukan
tindakan pelayanan ke pasien. Saat telusur TIM PPI didapatkan petugas tidak
menggunakan sarung tangan dalam memasang infus dengan alas an sulit jika akan
memasang plester

Plan
Kepatuhan petugas dalam menggunakan APD dapat dipertahankan untuk
triwulan I tahun 2023

Do
a. Melakukan audit penggunaan APD tiap unit
b. Melakukan audit fasilitas APD di masing masing unit
c. Review SPO penggunaan APD dan pelepasan APD

Study
a. Capaian data kepatuhan petugas dalam menggunaan APD tangan pada
Triwulan III Tri wulan IV masih belum ada kenaikaan yang signifikan
b. Meningkatkan Monitoring audit kebersihan tangan seluruh unit

Action
a. Sosialisasi SPO pengguanaan APD dan Pelepasan APD
b..Melengkapi fasilitas APD baik sarana maupun prasarana

2.5 Fasilitas Kebersihan Tangan

No Bulan Capaian
1 Oktober 100%
2 November 100%

3 Desember 100%

Masalah

Analisa data dan grafik diatas untuk kelengkapan sarana dan fasilitas cuci tangan
mencapai 100%, semua sudah sensuai dengan standar
Planning:
Mempertahankan fasilitas cuci tangan tetap sesuai standar
Do:

1. Tim PPI bekerja sama dengan unit terkait mendata ulang kebutuhan
dalam pengadaan sarana fasilitas cuci tangan

2. Tim PPI berkoordinasi dengan unit terkait dan pengadaan dalam upaya
pemenuhan sarana fasilitas cuci tangan

Check:

Tim PPI melakukan telusur supervisi pemenuhan sarana fasilitas cuci tangan

Action:
Mengevaluasi hasil audit pemenuhan sarana fasilitas cuci tangan pada Triwulan
ke 1 tahun 2023 sesuai dengan standar tetap 100%

2.6 Audit Kepatuhan Hand hygiene seluruh pegawai RSU Al – Rohmah

No Bulan Capaian

1 Oktober 90.12%
2 November 87.75%

3 Desember 89.73%

Analisa
Dari data dan grafik diatas angka kepatuhan kebersihan tangan petugas pada
triwulan IV belum sesuai dengan target yang direkomendasikan sesuai oleh WHO
yakni 85%, dari temuan IPCN saat melakukan Audit banyak pegawai yang belum
memahami arti pentingnya kebersihan tangan dan lupa, terburu karena segera
melakukan pelayanan ke pasien
Masalah:

Dari data dan grafik didapatkan kepatuhan pegawai tentang hand hygiene sudah
memenuhi target, hal ini pada saat IPCN telusur diketemukan beberapa hal:
1. Petugas terburu-buru dalam melayani pasien terkadang lupa dengan cuci
tangan.
2. Remider pegawai tentang cuci tangan masih kurang.
Planning
Semua pegawai mampu melakukan kepatuhan cuci mampu mempertahankan
target yakni ≥ 85% sesuai target dalam setiap bulannya.
Do
1. Tim PPI berkoordinasi dengan IPCLN untuk mensosialisasikan hand
heygine
2. Melakukan audit 200 opportunity pada unit rawat inap setiap bulan
3. Memberikan monitoring khusus untuk unit yang angka kepatuhannya hand
hygiene rendah

Chek
1. Pegawai melakukan hand hygiene sesuai dengan 5 moment
2. IPCLN mengisi form audit hand hygiene menggunakan tool 200
opportunity dalam setiap bulan
3. Adanya poster – poster ajakan cuci tangan
Action
Adanya peningkatan nilai hand heygine hingga menjadi 20 % pada Triwulan I
tahun 2023

2.7 Audit Penyiapan dan penyiapan makanan di Instalasi Gizi

No Bulan Capaian
1 Oktober 85%

2 November 94%

3 Desember 98%
Masalah:

Penerimaan bahan masak untuk kebutuhan penyiapan, pemrosesan dan


menyajian makanan oleh Instalasi Gizi saat IPCN melakukan Telusur ditemukan:

1. APD belum tertata rapai di tempat APD

2. Screent lalat/nyamuk rusak

Langkah yang ditempuh Tim PPI dalam Menyusun PDCA

Planning:

APD tertata rapi pada tempat yang sudah disediakan

Do:

1. Penghitungan kebutuhan APD petugas instalasi Gizi

2. Ceklis kebutuhan APD

Check:

1. Tim PPI melakukan supervise ke Instalasi Gizi ditemukan kondisi screen


lalat berfungsi baik
2. Telah dilakukan pemantauan grafik suhu sesuai dengan ketentuan

3. Lap/handuk terlihat bersih

Action:

Mengevaluasi hasil audit pelayanan Instalasi Gizi triwulan ke I tahun 2023


mencapai kenaikan 10%.

2.8 Audit Laundry

No Bulan Capaian
1 Oktober 90%

2 November 94%

3 Desember 98%

Masalah:

Analisa data dan grafik diatas bahawa kepatuhan belum bisa mencapai 100%
sesuai standar karena pada telusur IPCN ditemukan beberapa kejadian:
1. Pengambilan linen bersih untuk pendistribusian ke unit Sudah menggunakan
sistem FIFO
2. Dalam proses pencucian linen air panas 70%
3. Alur linen bersih dan kotor masuk laundry belum patuh
4. Langkah yang ditempuh Tim PPI dalam Menyusun PDCA

Planning:

Merevisi ulang alur linen masuk dan keluar laundry sesuai regulasi yang baru agar
pencegahan dan pengendalian PPI dilaundry bisa dicegah.

Do:
1. Tim PPI berkoordinasi dengan KaNit Laundry berkoordinasi membahas alur
linen bersih dan kotor keluar masuk laundri.
2. Tim PPI melakukan monev pada kepatuhan penggunakaan APD
3. Pengajuan ke RKA tentang kebutuhan Plastik bungkus linen bersih dan
tabung Gas untuk dispenser air panas

Check:
1. Alur linen sesuai dengan standar PPI
2. Petugas laundry menggunakan APD sesuai kebutuhan saat proses
pengelolahan linen
3. Pelaksanaan pencucian menggunakan air panas

Action:
Mengevaluasi hasil audit pelayanan Loundry Triwulan ke-III tahun 2022
mencapai kenaikan 20%.

1.8 Audit Streilisasi

No Bulan Capaian

1 Oktober 95%
2 November 100%

3 Desember 100%

Masalah:

Dari Analisa data di atas capaian grafik pada bulan Juni masih belum bisa 100%,
karena proses sterilisasi masih dilakukan dimasing – masing unit, Adapun dari
temuan IPCN didapatkan saat telusur
1. Tidak dilakukan pelabelan pada kain pembungkus instrument steril
2. Poli gigi masih disteril sendiri di poliklinik

Planning:
Proses sretilisasi bisa dilakukan seragam tersentralkan di Unit Kamar Operasi
Do:
Koordinasi dengan Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan dan Igd tentang tempat
pelaksanaan sterilisasi di Kamar Operasi
1. Pengajuan label dan kain pembungkus instrumen ke pengadan serta
koordinasi dengan bagian logistik.
2. Pengajuan prasarana melalui RKA pembuatan tempat cuci tangan diarea
pencucian alat instrument.
Check:
1. Spo sterilisasi alat istrument
2. Kain pembungkus alat sterilisasi tertempel label
3. Ada tempat cuci tangan di tempat pencucian alat

Action:
Mengevaluasi hasil audit pelayanan sterilisasi Triwulan ke-III tahun 2022
mencapai kenaikan 10%.
2.9 Kepatuhan pelaksanaan SPO PPI

No Bulan Capaian

1 Oktober 86%

2 November 90%

3 desember 95%
Masalalah:

Dalam melakukan kegiatan PPI masih ada diketemukan petugas tidak hafal 5
moment cuci tanagn , belum hafal tentang penggunakan spilkit untuk
pembersihan tumpahan tubuh infeksius, dekontaminasi Ambulan juga belum
sesuai urutan dan prilaku yang kurang disiplin dalam pembuangan sampah

Planning:

Semua karyawan mengerti tentang SPO – SPO PPI dan mau menjalankan
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan

Do:

1. Tim PPI melakukan Sosialisasi SPO PPI ke unit-unit

2. IPCN melakukan audit telusur unit terkait SPO PPI

Check:

1. Pemilahan sampah infeksius dan non infeksius

2. Pelaksanaan penggunaan spilkit

3. SPO PPI ada diunit – unit terkait

4. Semua karyawan mengerti dan memahami SPO PPI

Action:

Mengevaluasi hasil audit pelayanan Loundry Triwulan ke Itahun 2022


mencapai kenaikan 10%.

2.10 Audit Kebersihan lingkungan rumah sakit

No Bulan Capaian
1 Oktober 100%

2 November 100%

3 Desember 100%
Masalalah:

Dalam melakukan kegiatan PPI masih ada diketemukan Sarana cuci tangan
belum lengkap, pispot urinal tidak tertata rapi didepan kamar mandi
bersalin,alat suction bekas belum dibuang.

Planning:

Semua karyawan mengerti tentang SPO – SPO PPI dan mau menjalankan
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan

Do:

1. Tim PPI melakukan Sosialisasi SPO PPI ke unit-unit


2. IPCN melakukan audit telusur unit terkait SPO PPI

Check:
1. Pemilahan sampah infeksius dan non infeksius
2. Pelaksanaan penggunaan spilkit
3. SPO PPI
Action:
Mengevaluasi hasil audit pelayanan Loundry Triwulan ke Itahun 2022
mencapai kenaikan 10%.

2.11. Audit PPI dalam penempatan pasien

No Bulan Capaian

1 Oktober 100%

2 November 100%

3 Desember 100%
Masalah:

Penempatan pasaien sudah sesuai dengan kriteria transmisi penularan tetapi


pada bulan November ada 1 pasien yang dititipkan ke unit bersalin karena
ruangan ranap dewasa penuh

Planning:

Semua karyawan perawat, bidan dan dokter mengerti, memahami dan


menjalankan penempatan pasien sesuai dengan kaidah – kaidah PPI

Do:

1. Tim PPI melakukan Sosialisasi tentang penempatan pasien ke unit rawat


inap dan IGD
2. IPCN lebih meningkatkan audit telusur unit terkait dengan penempatan
pasien

Check:
1. Penempatan pasien diruangan
2. Kelengkapan sarana prasarana di ruang isolasi

Action:
Mengevaluasi hasil audit pelayanan Loundry Triwulan ke Itahun 2022
mencapai kenaikan 10%.
2.12. Audit Dekontaminasi Ambulan

No Bulan Capaian

1 Oktober 90%

2 November 90 %

3 Desember 86 %
Masalah:

Dalam pembersihan dekontaminasi ambulan petugas driver masih belum


menggunakan sarung tangan

Planning:

Semua petugas driver memahami dan melaksanakan dekontaminasi ambulan


sesuai dengan SPO

Do:

1. Tim PPI melakukan Sosialisasi tentang SPO dekontaminasi asmbulan


kepada seluruh driver RSU Al - Rohmah
2. IPCN lebih meningkatkan audit telusur unit terkait dengan
dekontaminasi ambulan

Check:
1. Ambulan terlihat bersih
2. Kelengkapan sarana prasarana dekontaminasi ambulan
3. Audit pelaksanaan dekontaminasi ambulan

Action:
Mengevaluasi hasil audit dekontamin Triwulan ke Itahun 2022 mencapai
kenaikan 20%.

2.13 Audit Kamar Jenazah

No Bulan Capaian
1 Oktober 95%

2 November 90 %

3 Desember 100%
Masalah:

Dalam telusur IPCN ke ruang jenazah tempat sampah tidak dtemukan tempat
sampah infeksius

Planning:

Kelengkapan prasarana PPI di kamar jenazah

Do:

1. Tim PPI mensosialisasikan kebutuhan – kebutuhan PPI yang ada di


kamar jenazah
2. IPCN lebih meningkatkan audit telusur unit terkait dengan kamar jenazah

Check:
1. Kamar Jenazah terlihat bersih
2. Kelengkapan sarana prasarana tersedia di kamar jenazah
3. Audit pelaksanaan kamar jenazah

Action:
Mengevaluasi hasil audit PPI di kamar Jenazah Triwulan ke Itahun 2022
mencapai kenaikan 15%.

2.14. Audit Pengelolahan sampah medis

No Bulan Capaian
1 Oktober 95%

2 November 98%

3 Desember 100%
Masalah:
Pada telusur IPCN masih diketemukan ketidak patuhan dalam pembuanagn
sampah yakni sampah medis dicampur dengan non medis, sampah medis
penuh belum diambil oleh petugas kebersihan.

Planning:

Semua peatugas memahami dan menjalankan SPO terkait dengan limbah


medis

Do:

1. Tim PPI mensosialisasikan SPO – Spo tentang limbah infeksius


2. IPCN lebih meningkatkan audit telusur unit terkait dengan sampah/
limbah

Check
1. Pemilahan sampah infeksius dan non infeksius sesuai dengan kreteria
2. Tempat sampah tidak penuh, ¾ isi sudah dibuang oleh tenaga kebersihan
3. Audit pelaksanaan limbah medis infeksius dan non infeksius lebih
ditingkatkan

Action:
Mengevaluasi hasil audit PPI di kamar Jenazah Triwulan ke Itahun 2023
mencapai kenaikan 20 %

A. RESUME CAPAIAN PROGRAM PPI


a. Yang Sudah Tercapai
Kepatuhan kebersihan tangan (hand hygiene) pada petugas
b. Yang Belum Tercapai
1. Audit lingkungan keperawatan
2. Audit Laundry
3. Audit Gizi
4. Audit Sterilisasi

5. Audit kepatuhan petugas yang menggunakan APD sesuai dengan


kebutuhan
6. Audi kamar jenazah
7. Audit ruang isolasi
8. Audit pembersihan ambulance

B. SARAN DAN REKOMENDASI


1. Lebih meningkatkan pelaksanaan audit disemua lini pelayanan
2. Membuat analisa kebutuhan unit yang terkait dengan PPI

3. Mengecek kembali tentang ICRA unit yang berkesinambungan dengan


item audit saat ini
4. Membuat jadwa audit IPCN dan jadwal audit IPCLN untuk unit
pelayanan
5. Melakukan sosialisasi ulang kepada petugas baik perawat dan dokter
terutama terkait kebutuhan penggunaan APD

6. Melakukan sosialisasi HH kepada petugas penunjang medis

KESIMPULAN

Upaya-upaya dalam rangka menurunkan angka kejadian HAIs di unit


pelayanan sudah terus menerus dilakukan. Evaluasi juga dilakukan dalam
rangka perbaikan sehingga mutu Rumah Sakit akan kejadian HAIs semakin
baik. Diharapkan HAIs yang terjadi semakin menurun.

C. PENUTUP
Demikian laporan program kegiatan tim PPI triwulan III tahun 2022.
Semoga bermanfaat dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi struktural
dalam pengambilan keputusan.

Ketua TIM PPI

drg. Suliyani
NIK: 2022.01.0220

Anda mungkin juga menyukai