Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SURVEILANS

PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI PERIODE
JANUARI – MARET 2024
PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
RUMAH SAKIT UMUM OBI
Jalan Cabang Kuning, Desa Buton, E-Mail: rumahsakitumum.obi@gmail.com, 97792
L A I W U I

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
HAIs (Healthcare Associated Infections) merupakan merupakan suatu
infeksi yang dialami oleh pasien selama dirawat di rumah sakit dan menunjukkan
gejala infeksi baru setelah 2 x 24 jam perawatan dan infeksi itu tidak diderita
pada saat pasien masuk ke rumah sakit (Brooker, 2001). Kejadian HAIs banyak
dihubungkan dengan pemasangan alat.
Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan bagi masyarakat
berupaya untuk mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas
rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit
adalah rendahnya angka infeksi nosokomial atau HAIs. Angka kejadian infeksi
dijadikan sebagai tolak ukur mutu pelayanan di rumah sakit. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pencegahan dan pengedalian infeksi
di rumah sakit salah satunya melalui program surveilans HAIs.
Surveilans HAIs merupakan suatu sistem yang aktif dan berkesinambungan
dalam mengamati peningkatan atau penurunan kejadian dan penyebaran
penyakit pada suatu populasi dan selanjutnya dilakukan analisis dan diseminasi
secara periodik kepada pihakpihak yang terkait atau stakeholder.
Surveilans diharapkan mampu menurunkan angka kejadian HAIs dengan
melakukan tindankan pencegahan dan pengendalian infeksi yang ada di rumah
sakit terutama untuk pendeteksian wabah atau KLB sehingga tidak menimbulkan
kematian yang tinggi. Upaya pencegahan dan pengendalian dapat dimulai
dengan prosedur pemasangan yang aseptik, perawatan yang komprehensif
selama pemasangan alat, serta pemantuan kemungkinan infeksi dengan
melakukan identifikasi risiko melalui bundle prevention. Dalam melaksanakan
kegiatan surveilans mengacu pada standar prosedur, panduan, dan alur
pelaporan yang melibatkan semua perawat, kepala ruangan, IPCLN, IPCO, dan
dokter yang merawat. Pelaporan yang berkualitas akan meningkatkan validitas
dan reliabilitas data yang dikumpulkan sehingga hasil pelaporan akurat. Hal
tersebut akan meningkatkan ketepatan dalam strategi perbaikan dan intervensi
yang akan dilakukan, sehingga mampu meningkatkan keselamatan pasien
selama dirawat di Rumah Sakit Umum Obi dengan menurunkan angka kejadian
HAIs.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumah sakit dengan melakukan
kegiatan surveilans.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan gambaran angka kejadian HAIs periode Triwulan I Tahun
2024 di Rumah Sakit Umum Obi.
b. Memberikan gambaran angka kejadian Non HAIs periode Triwulan I
Tahun 2024 di Rumah Sakit Umum Obi.
c. Melakukan strategi perbaikan dalam pencegahan dan pengendalian
kejadian HAIs dan Non HAIs di Rumah Sakit Umum Obi.
PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
RUMAH SAKIT UMUM OBI
Jalan Cabang Kuning, Desa Buton, E-Mail: rumahsakitumum.obi@gmail.com, 97792
L A I W U I

BAB II
HASIL SURVEILANS

A. KEJADIAN HAIs
1. Distribusi Kejadian HAIs
2. Angka Kejadian HAIs
3. Angka Kejadian HAIs Berdasarkan Jenis Infeksi
a. Kejadian Phlebitis
b. Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
c. Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN DAN REKOMENDASI

Menyetujui,
Ketua Tim PPI

dr. Joko Syuhada Pinem


Saran dan Rekomendasi
No Masalah RTL

1. Angka kejadian Phlebitis periode


Triwulan III tahun 2022 cenderung  Monitoring dan koordinasi
mengalami fluktuatif dimana terjadi
kenaikan pada bulan dengan karu dan IPCLN.
AgustusSeptember.
Observasi setiap shift pada

semua pasien yang terpasang
infus


Sosialisasi ulang SPO pemasangan
infus sesuai standar

2. Angka kepatuhan hand hygiene 


periode Triwulan III tahun 2022 sudah Pertahankan Monitoring dan
memenuhi standar (85%) koordinasi dengan karu dan
IPCLN.


Memberikan reward kepada
pegawai yang patuh dan
punishment kepada pegawai
yang tidak patuh.

3. Angkah kepatuhan penggunaan APD  Audit kepatuhan penggunaan


periode Triwulan III tahun 2022 APD
belum memenugi stnadar (100%)
 Re-sosialisasi SPO penggunaan
APD di unit

Anda mungkin juga menyukai